Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Sejarah perekonomian Indonesia merupakan suatu catatan penting untuk melihat bagaimana
perkembangan perekonomian Indonesia dalam perjalanan waktunya. Kondisi perekonomian
Indonesia mengalami berbagai dinamika seiring perputaran waktu. Hal itu relevan diungkapkan
sebagai bagian untuk mengetahui realita perekonomian Indonesia.
Sejarah ekonomi mengkaji dua masalah utama, yaitu perubahan ekonomi secara angka dan
kondisi masyarakat selama perubahan itu berlangsung. Indonesia merupakan sebuah kenyataan
bangsa yang mendiami geografis yang subur, namun pernah diperas oleh bangsa lain. Sebagai
sebuah sejarah, kondisi ini lebih sering dikaitkan terhadap aspek politik Jawa dalam
hubungannya dengan dunia internasional pada saat itu. Potret ekonomi sepanjang sejarah itu pun
dirasakan sebagai bentuk eksploitasi penjajahan semata.
1.2            Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang :
a.       Ekonomi Indonesia pada masa ORLA
b.      Ekonomi Indonesia pada masa ORBA
c.       Ekonomi indonesia pada masa Transisi
d. Ekonomi Indonesia pada masa reformasi - SBY
1.3            Tujuan Makalah
Memahami tentang perkembangan perekonomian di Indonesia dari masa orde lama sampai masa
SBY
BAB II ISI

2.1 Orde Lama ( 1945-1967 )

Orde lama berlangsung pada masa kepemimpinan Bapak Proklamator yaitu Bapak Soekarno..
Pada masa orde lama Indonesia masih sangat muda dan belum maksimal untuk mengeluarkan
segala potensi ekonominya.

Dalam menghadapi krisis, pemerintah menempuh beberapa kebijakan, yaitu :


-          Pinjaman Nasional.
-          Pemenuhan Kebutuhan Rakyat
-          Melakukan Konferensi Ekonomi
-          Membuat Rencana Pembangunan
-          Membangun Partisipasi Swasta Dalam Pembangunan Ekonomi
-          Nasionalisasi Bank Indonesia

Pada masa awal kemerdekaan yaitu masa perang kemerdekaan, Indonesia banyak menggunakan
taktik militer bumi hangus yang pada akhirnya berdampak tidak baik pada ekonomi serta adanya
blokade ekonomi dari Belanda menyebabkan Indonesia tidak bisa ekspor maupun import dari
dan ke luar negeri, bahkan saat itu ada kondisi kas negara kosong. Yaitu kondisi dimana
Indonesia tidak memiliki pendapatan sehingga kas negara menjadi kosong.

Setelah Indonesia diakui kemerdekaannya oleh Belanda, Indonesia mewarisi seluruh hutang
Belanda ditambah kesibukan Indonesia untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan belanda
dan juga memadamkan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi membuat Indonesia tidak
bisa fokus membangun ekonomi walau Indonesia mengubah sistem parlementernya menjadi
terpimpin pun tetap tidak bisa membangun ekonomi menjadi lebih baik, hal ini mungkin
dikarenakan Indonesia yang menutup diri dari pihak barat, padahal pada saat itu pihak barat
ekonominya sedang berkembang pesat.

Era orde lama runtuh ditandai dengan munculnya supersemar (Surat perintah sebelas maret) yang
berisi pemindahan kekuasaan dari Bapak Soekarno ke Bapak Seharto, tanpa diketahui asli atau
tidaknya surat tersebut.
2.2 Orde Baru (1967 – 1998 )

Orde Baru merupakan sebutan yang menunjukan masa peralihan dari pemerintahan Orde Lama.
Masa Orde Baru lahir pada tahun 1966 dan diawali dengan keberhasilan dalam menumpas
G.30.S/PKI di tanggal 1 Oktober 1965, pemerintahan ini berakhir pada tahun 1998. Ketika itu
pemerintahan Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto, itulah sebabnya kenapa Orde Baru
juga dikenal dengan era pemerintahan Soeharto. Orde Baru hadir dengan berbagai inovasi baru
untuk masa depan bangsa yang lebih baik termasuk kaitannya dalam mengoreksi penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi di masa Orde Lama. Pada era kekuasaan Soekarno keamanan dalam
negeri dianggap sangat tidak kondusif, ketika itu muncul peristiwa pemberontakan yang
didalangi oleh G30S PKI. Kondisi inilah yang dianggap sebaagi cikal bakal runtuhnya
pemerintahan Orde Lama.

Pentingnya aspek pemerataan disadari betul dalam masa ini sehingga muncul istilah 8
(delapan) jalur pemerataan sebagai basis kebijakan ekonominya, yaitu :
1) Kebutuhan Pokok
2) Pendidikan dan kesehatan
3) Pembagian pendapatan
4) Kesempatan kerja
5) Kesempatan berusaha
6) Partisipasi wanita dan generasi muda
7) Penyebaran pembangunan
8) Peradilan

Ada banyak prestasi yang dicapai pada masa Orde Baru khususnya dari segi ekonomi. Namun
meskipun demikian, maraknya KKN turut melukai kepercayaan rakyat yang sudah terbangun
untuk negara hingga memunculkan sebuah pergerakan yang akhirnya terjadi masa peralihan ke
masa Reformasi.
2.3 Masa Transisi

Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat,
hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia
mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah
terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya
menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir pemerintah
meminta bantuan kepada IMF yaitu paket bantuan mencapai 23 miliar US$ dan pencabutan izin
usaha 16 bank swasta yang dinilai tidak sehat. Pemerintah Indonesia tidak melakukan reformasi
sesuai kesepakatan dengan IMF pencairan pinjaman angsuran 2 diundur.

Maka dilakukan beberapa kesepakatan baru atau momerandum tambahan yaitu :


1.Program stabilitasi.
2.Restrukturisasi perbankan.
3.Restrukturisasi struktural.
4.Penyelesaian utang luar negeri swasta.
5.Bantuan bagi raykat kecil (kelompok ekonomi rendah).

Krisisnya rupiah menyebabkan krisis ekonomi dan politik. Sehingga terjadi beberapa tragedi
seperti Tragedi Trisakti, Kerusuhan Mei, Pendudukan DPR oleh Mahasiswa. Akhirnya Presiden
Soeharto mundur digantikan oleh B.J.Habibie (Pemerintahan Transisi). Namun dianggap tidak
berbeda dengan pemerintahan sebelumnya karena tidak ada perubahan nyata dan orang-orang
dalam kabinet adalah rezim Orde Baru.
2.4 Masa Reformasi – SBY ( 1999 – sekarang )

Masa reformasi dianggap sebagai tonggak baru perjalanan kehidupan bangsa Indonesia dari sisi
sosial dan politik. Muncul beberapa kebijakan yang kemudian menjadi landasan bagi perjalanan
sejarah Bangsa Indonesia kedepan. Kebijakan yang paling menonjol adalah adanya pergeseran
pengelolaan pemerintahan dari sentralitis menjadi desentralitis.

Selain itu, pada era reformasi berbagai langkah ditempuh untuk meningkatkan eifisensi ekonomi
Indonesia untuk mengtasi krisis. Contoh nya :
Membuat undang-undang tentang kepailitan yang memberikan kepastian hukum pada pihak
debitur dan kreditur.
Menetapan mekanisme penyelesaian hutang swasta
Penutupan dan pengalihan Bank yang tidak sehat dan melanggar ketentuan
Menetapkan Bank Indonesia menjadi bank yang independen
Bekerja sama dengan sektor swasta untuk membangun good corporate governance

Berikut presiden presiden yang menjabat pada masa ini :


- Masa Presiden BJ. Habibie ( 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999 )
- Masa Presiden Abdurrahman Wahid / Gus Dur ( 20 Oktober 1999 - 23 Juli 2001 )
- Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri ( 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004 )
- Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 - Sekarang )
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Waktu dapat mempengaruhi perjalanan kondisi perekonomian. Perjalanan waktu yang diiringi
dengan perubahan dinamika, baik sosial dan politik, ternyata memberikan kontribusi pada
kebijakan yang dihasilkan pada periode masing-masing pemerintah. Namun di tengah realita
adanya keberlanjutan secara menyeluruh terhadap kebijakan dari setiap periode-periode
pemerintahan sebelumnya, Indonesia masih mempunyai harapan terhadap kondisi perekonomian.
Prospek ekonomi Indonesia ternyata didukung oleh kondisi yang signifikan, baik dari sisi mikro
dan makro, serta sektoral.

Anda mungkin juga menyukai