Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan
pada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyarakat).
Bidan memandang kliennya sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya
tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan
lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta
teknologi. Pelayanan komunitas yaitu dituntut untuk mengabdikan diri
kepada masyarakat yang dibina sepanjang proses pendidikan melalui berbagai
bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan di masyarakat. Oleh karena itu,
sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat (komuniti). Individu yang dilayani adalah bagian dari
keluarga atau komunitas.
Dalam rangka menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional maka
diperlukan adanya sumber daya kesehatan yang siap terjun ke lapangan,
mengelola masalah kesehatan di suatu daerah dan memberikan kontribusi
dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu,
Akbid YPSDMI melakukan praktik kebidanan komunitas dengan pusat
kegiatan di RW 07 kampung Pasirmuncang RT 01, 02, 03, 04, 05 Kecamatan
Tarogong Kidul. Kegiatan praktik kebidanan komunitas ini, merupakan suatu
penerapan ilmu oleh mahasiswa jurusan Kebidanan Tahun 2018 yang
menyeluruh sepanjang daur kehidupan wanita, dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan dan peningkatan status kesehatan masyarakat.
Sejak dicanangkan Visi Indonesia Sehat 2010, telah banyak kemajuan
yang telah dicapai pemerintah. Namun kemajuan tersebut masih ada
beberapa yang belum mencapai target sesuai yang diinginkan. Keberhasilan
masih dihadapkan pada berbagai masalah.
Pemerataan pembangunan kesehatan pun belum dapat diwujudkan, masih
ada beberapa daerah yang jauh dari pusat pemerintahan yang masih
mengalami kendala dalam kesehatan.
Perubahan paradigma kesehatan dari paradigma sakit menjadi paradigma
sehat belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Usaha promotif dan preventif
masih dikesampingkan dari pada usaha kuratif yang lebih menitikberatkan
pengobatan yang sakit.
Faktor-faktor utama dari terwujudnya paradigma sehat diantaranya
perilaku dan lingkungan dari setiap individu. Namun Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat tidak dapat timbul begitu saja pada setiap individu. Oleh karena itu
peran petugas kesehatan juga sangat berperan dalam melaksanakan usaha
promotif dan preventif seperti mengadakan penyuluhan tentang kesehatan.
Usaha promotif dan preventif pun harus tepat sasaran oleh karena itu
perlu diadakanya Survei Mawas Diri untuk mengetahui seberapa jauh
penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat selain itu juga untuk
mengetahui masalah-masalah kesehatan yang timbul di wilayah yang
disurvei. Setelah diadakannya survei langkah selanjutnya yang terpenting
adalah diadakannya musyawarah masyarakat setempat sebagai penerapan
peran serta masyarakat terhadap kesehatannya.
Setelah masyarakat mengetahui dan memprioritaskan masalah kesehatan
yang terjadi dilingkungannya maka kami selaku perantara membantu dalam
kegiatan peningkatan PHBS terutama dalam poin mengenai rokok, pemilahan
sampah, olahraga rutin dan gizi seimbang khususnya untuk lansia di
masyarakat tersebut. Terutama diwilayah kerja Kelurahan Ciwalen
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut sebagai wilayah kerja Praktik Klinik
Kebidanan II Komunitas.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan laporan ini adalah sebagai syarat
pemenuhan tugas akhir kegiatan Praktik Klinik Kebidanan II
Komunitas di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten
Garut tahun 2020.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Laporan kegiatan tindakan terpilih.
2. Latar belakang pelaksanaan kegiatan.
3. Tujuan kegiatan.
4. Faktor pendukung, penghambat dan evaluasi.
5. Gambaran demografi Kelurahan Ciwalen.
6. Hasil pengumpulan data.

1.3 Manfaat Penulisan Laporan


1.3.1 Bagi Keluarga
Dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di keluarganya dan
berusaha mecari pemecahan masalah tersebut.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan praktik kebidanan komunitas secara langsung
pada keluarga binaan.
1.3.3 Bagi Instansi Kesehatan
Dapat digunakan sebagai observasi data untuk mengetahui masalah
keluarga yang berkaitan dengan kesehatan
1.3.4 Instansi Pemerintahan
Dengan adanya PKK II Komunitas diharapkan hasil temuan yang
ada di lokasi dijadikan masukan bagi pemerintah untuk merencanakan
program kesehatan dimasa yang akan datang.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih


1. Kegiatan Pretest dan Screening Ibu Hamil
Hari/Tanggal : Selasa-Kamis, 10-12 Maret 2020
Tempat : RW 01 - 14
Sasaran : Ibu hamil Kelurahan Ciwalen
Jumlah sasaran : 34 ibu hamil
Mahasiswi juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu setiap RW,
dibimbing oleh bidan desa dan kader setempat, dimulai pada pukul
09.00-11.00 WIB.
2. Kegiatan Penyuluhan
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Maret 2020
Pukul : 11.00-12.15 WIB.
Tempat : Posyandu RW 08 Kelurahan Ciwalen
Sasaran : Ibu hamil dan balita, Kader
Pembinaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan, yang terdiri dari
a. Penyuluhan mengenal dan mencegah stunting
b. Melakukan Post test
Pertemuan dihadiri oleh:
a. Ibu hamil dan balita
b. Kader
c. Sekretaris Kelurahan
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Post test
e. Penutup
3. Senam ibu hamil
Tidak terlaksana
4. Gebyar masyarakat
Tidak terlaksana.

2.2 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan


Dilaksanakan kegiatan-kegiatan ini mengikuti program Bupati Garut
mengenai stunting, dengan sosialisasi pengenalan dan pencegahan stunting
kepada sasaran masyarakat.
Kami melakukan pemeriksaan fisik / screening ibu hamil untuk
mendeteksi resiko dalam kehamilan dan mengkaji pengetahuan ibu mengenai
stunting melalui pretest yang kami siapkan. Sebanyak 34 ibu hamil kami
kunjungi dan hampir semuanya kurang mengetahui stunting.
Untuk itu diadakan penyuluhan mengenai stunting, sebagai usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada ibu hamil dan balita. Dengan harapan
adanya kegiatan tersebut kelompok sasaran dapat memperoleh pengetahuan
mengenai stunting dan pencegahannya.
2.3 Tujuan Kegiatan
2.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan dari perencanaan
kegiatan yang telah dirincikan dalam bidang kesehatan.
2.3.2 Tujuam Khusus
Dalam proses perencananan kegiatan diharapkan masyarakat
mampu:
1. Mengenal stunting
2. Mengetahui bagaimana mencegah stunting
3. Meningkatkan kesadaran pengetahuan tentang gizi ibu hamil
2.4 Faktor Pendukung, Penghambat dan Evaluasi
2.4.1 Faktor Pendukung
1. Kelurahan Ciwalen serta jajaran secara teknis mendukung baik
dalam pelaksanaan PKK II Komunitas Akbid YPSDMI di
Kelurahan Ciwalen RW 01-14 Kcamatan Garut Kota Kabupaten
Garut tahun 2020.
2. Bidan Desa dan Kader Kesehatan ikut membantu dalam pelaksanaa
PKK II Komunitas Akbid YPSDMI di Kelurahan Ciwalen RW 01-
14 Kcamatan Garut Kota Kabupaten Garut tahun 2020.
3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas
kehadiran mahasiswa jurusan kebidanan yang melaksanakan PKK
II Komunitas. Akbid YPSDMI di Kelurahan Ciwalen RW 01-14
Kcamatan Garut Kota Kabupaten Garut tahun 2020.
2.4.2 Faktor Penghambat
1. Minat masyarakat kurang dan memiliki kesibukan dengan
pekerjaan masing-masing sehingga untuk mengumpulkan
masyarakat agak susah.
2. Kegiatan intervensi tidak bisa dilakukan secara merata karena
untuk masyarakat yang rumahnya jauh dari tempat pelaksanaan
intervensi tidak dapat berpartisipasi.
2.4.3 Evaluasi
- Persiapan penyuluhan kurang matang
- Sedikit ibu hamil yang menghadiri penyuluhan
- Tidak efektifnya tempat dan waktu penyuluhan

2.5 Gambaran Demografi


Kelurahan ciwalen terdiri dari 14 RW dan 68 RT. Dengan jumlah 2137
Kartu Keluarga 7364 jiwa.
2.6 Hasil Pengumpulan Data
2.6.1 Instrumen Pendataan
Instrumen pendataan yang digunakan adalah kuisioner yang berisi
mengenai Identitas Keluarga, status kesehatan keluarga, Kesehatan
Ibu Hamil, Kesehatan Lingkungan dan peran serta masyarakat. Format
Kuisioner Pendataan terlampir dalam lampiran.
2.6.2 Hasil Analisa Masalah
1. KEPENDUDUKAN

Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Ciwalen
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut Tahun 2020

JUMLAH
RW RT L P L/P
KK
1 01,02,03,04,05 334 319 653 205
2 01,02,03,04,05 358 337 695 213
3 01,02,03,04,05 245 226 471 104
4 01,02,03,04,05 229 244 473 119
5 01,02,03,04,05 136 149 285 89
6 01,02,03,04 255 220 475 131
7 01,02,03,04,05 259 265 524 143
8 01,02,03,04,05 378 352 730 214
9 01,02,03,04,05 334 353 687 211
10 01,02,03,04,05 313 257 570 163
11 01,02,03,04,05 232 226 458 167
12 01,02,03,04 210 173 383 89
13 01,02,03,04,05 189 194 383 115
14 01,02,03,04,05 292 285 577 174
JUML
68 3764 3600 7364 2137
AH

2. UMUR IBU HAMIL

Tabel 2.2
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Umur di Kelurahan Ciwalen Kecamatan
Garut Kota Kabupaten Garut Tahun 2020
NO UMUR Total %
1 <20 3 0,03
2 20-40 31 0,31
3 40-60
TOTAL 34 0,34

Berdasarkan tabel 2. di atas dapat disimpulkan bahawa mayoritas ibu hamil


adalah berusia antara 20-40 tahun (91,7%).

3. JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

Tabel 2.3
Distribusi dan Frekuensi Anggota Keluarga Ibu Hamil di Kelurahan Ciwalen
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut Tahun 2020
No  Anggota Frekuensi Persentase
1 1-5 33 0,33
2 6-10 1 0,01
Total 34 0,34

Berdasarkan tabel 3.3 di atas disimpulkan bahwa jumlah anggota keluarga di


Kelurahan Ciwalen mayoritas 1-5 anggota keluarga yaitu 34% dalam hal ini satu
keluarga memiliki tidak lebih dari 1 atau 2 anak.

4. PENDIDIKAN

Tabel 2.4
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Kelurahan Ciwalen Kecamatan
Garut Kota Kabupaten Garut Tahun 2020
No PENDIDIKAN FREKUENSI PERSENTASE
1 SD 3 26%
2 SMP 10 30%
3 SMA 19 39%
4 PT 2 5%
TOTAL 34 100%

Berdasarkan tabel 3.4 di atas disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan


terakhir ibu hamil adalah SMA yaitu 19 (39 %).

5. PEKERJAAN

Tabel 2.5
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Ciwalen
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut Tahun 202
NO  JENIS PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASE
1 Wiraswasta 16 16%
2 Karyawan 6 0,6%
3 Buruh 6 0,6%
4 Supir 1 0,1%
5 Pedagang 5 0,5%
Total 34 0,34%

Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan


Ibu hamil di kelurahan Ciwalen kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut
berwiraswasta yaitu 16 ( %).

6. SASARAN PROGRAM KESEHATAN


Data Penduduk Sasaran Program Kesehatan ibu hamil di
Kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut
Tahun 2020.
Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan jumlah
sasaran sebanyak 34 orang.

7. IBU HAMIL
Tabel 2.6
Distribusi dan Frekuensi Ibu Hamil di Kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota
Kabupaten Garut Tahun 2020
No Kategori Frekuensi Kondisi

1 Bumil 34 Tidak resti

Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang ada di
kelurahan ciwalen kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut dengan jumlah 34
orang. Dengan jumlah 31 status gizi ibu dalam keadaan baik, 1 anemia, 1 KEK, 1
hipertenai, 19 sudah pernah mendapatkan imunisasi TT. Dan ibu hamil sudah
bersedia melakukan persalinan di tenaga kesehatan.

8. PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki 10
indikator rumah tangga sehat, diantaranya: Persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif, menimbang bayi
dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, jamban sehat, memberantas jentik di rumah,
makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap
hari, tidak merokok di dalam rumah.
Data yang kami ambil adalah dari 34 rumah ibu hamil semua
sudah memiliki akses air bersih dan sebagian besar suami
merokok.

2.7 Pretest
Berdasarkan dari hasil pretest yang telah di isi oleh ibu hamil mengenai
stunting maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil kurang
mengetahui mengenai stunting pada anak. Oleh karena itu, kami mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu hamil dan ibu balita mengenai
upaya pencegahan stunting.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan PKK II Komunitas Akbid YPSDMI yang
berlangsung dari tanggal 09 Maret sampai 16 Maret 2020 di Kelurahan
Ciwalen Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut terdapat 34 ibu hamil.
Kami melakukan Screening dan Pretest pada hari Selasa, 10 Maret 2019.
Diambil kesimpulan bahwa sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Ciwalen
kurang mengetahui mengenai stunting berdasarkan hasil pretest yang telah
diberikan. Karena itu kelompok kami mengadakan penyuluhan kepada
masyarakat terutama ibu hamil dan ibu balita mengenai upaya pencegahan
stunting, yang dilaksanakan pada hari jumat, 13 Maret 2020.
5.1 Saran
1. Pada Maasyarakat
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan
dikembangkan
2. Instansi Pemerintahan
Diharapkan seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program
maupun sektoral untuk selalu memberikan dukungan dan pengarahan
pada masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan
3. Instansi Kesehatan
Diharapkan pihak puskesmas dapat menjadikan data-data yang telah
kami peroleh sebagai bahan acuan bagi pihak puskesmas.
4. Lahan Praktek
Diharapkan masyarakat Kelurahan Ciwalen dapat melaksanakan
kegiatan intervensi yang telah kita lakukan secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai