A. Latar Belakaang
Pada era yang semakin modern ini, pendidikan merupakan bidang yang
sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Seperti yang kita ketahui,
pendidikan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan sumber daya atau karakter
manusia yang bermutu dan berkualitas. Apabila sumber daya ataupun karakter
manusia secara menyeluruh baik pada perkembangan fisik maupun mental pada
setiap diri seseorang sehingga terbentuk pribadi yang matang pada individu yang
bangsa (peserta didik ) agar dapat mengembangkan berbagai macam keahlian atau
yang baik pada peserta didik adalah pendidikan. Hal ini tertera pada Undang-
pasal 1 ayat 1 dalam tim redaksi grafika (2003:2) yang menyatakan bahwa :
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif potensi
satu sama lain yaitu belajarr ( learning ) dan meengajar ( instruction ). Kedua hal
tersebut tercakup pada proses kegiatan belajar mengajar yang telah disusun
perubahan dari peserta didik itu sendiri seperti perubahan sifat atau perilaku dari
terciptanya suatu pembelajaran yang saling melibatkan antara siswa dengan guru,
pada hakikatnya merupakan proses penyampaian informasi dalam hal ini adalah
materi pembelajaran yang tercantum dalam bentuk komunikasi yang baik yang
pembelajaran telah dicapai dengan baik maka hal tersebut menujukkan bahwa
dikembangkan lagi berbagai jenis media ataupun model pembelajaran yang dapat
membuat proses belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas menjadi
lebih menarik, bervariasi serta peserta didik merasa tidak jenuh akan materi yang
diberikan.
Pada era yang semakin modern ini perlu diadakan suatu inovasi yang baru
agar proses pembelajaran tidak monoton atau itu-itu saja. Hasil belajar peserta
didik bisa saja dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kurangnya inovasi pada saat
pembelajaran berlansung. Pada saat ini kebanyakan peserta didik akan lebih
sebuah objek yang memiliki kaitan dengan materi yang disampaikan. Dengan itu,
materi pembelajaran yang tadinya sukar dipahami peserta didik akan lebih mudah
Menurut bahasa, media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang
berarti perantara atau pengantar. Media merupakan segala sesuatu yang bisa
mengantarkan suatu informasi kepada orang yang akan menerima informasi. Tak
bisa dipungkiri bahwa dalam proses pembelajaran pun juga termasuk proses
komunikasi. Informasi yang diberikan oleh pendidik berupa materi atau bahan
ajar yang telah ada tertera kurikulum.Proses belajar mengajar terdiri dari lima
aspek komunikasi seperti, pendidik atau dengan kata lain komunikator, materi
pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik dan tujuan yang akan dicapai.
Media pembelajaran itu sendiri ialah suatu komponen atau sumber belajar
peserta didik merasa tertarik akan materi pembelajaran dan meningkatkan minat
peserta didik serta melatih peserta didik agar dapat berfikir kritis. Penggunaan
media pembelajaran ini juga bisa membantu pendidik untuk menjelaskan materi
motivasi atau minat belajar siswa agar mampu mencapai target atau tujuan
siswa. Salah satu kendala saat ini terletak pada cara mengembangkan berbagai
macam media pembelajaran yang tergolong kraetif, menarik dan mendidik. Salah
satu solusi dari kendala ini yaitu dengan menggunakan media pembelajaran Pop-
Up Book.
pada materi Sistem pencernaan, masih menggunakan media yang seadanya saja
yaitu hanya menggunakan buku yang isinya hanya tulisan saja tanpa dilengkapi
gambar yang menarik. Oleh karena itu, peserta didik kadang merasa bosan dan
juga dengan hasil belajar peserta didik. Ada beberapa jenis media yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh media yang dapat
diterapkan pada materi system pencernaan adalah media Pop-Up Book. Dengan
menggunakan media ini maka dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar
Pop-Up Book adalah sebuah buku cetak yang kemudian dibuat semenarik
mungkin. Dimana, didalam buku tersebut terdapat komponen dapat yang bergerak
atau mempunyai unsure 3 dimensi. Pop-Up Book ini sebuah buku yang
perbedaan dengan buku pada umumnya. Pop-Up Book ini mempunyai kelebihan
pada sisi visualnya yaitu dapat menampilkan gambar yang lebih realistis. Selain
itu, Pop-Up Book ini dikemas dengan tampilan yang lebih menarik.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
b. Manfaat Praktis
2) Bagi pendidik
3) Bagi sekolah
D. Deskripsi Produk
1. Penelitian Pengembangan
tersebut dapat memiliki daya guna dan manfaat lebih tinggi dari sebelumnya. Pada
penelitian ini model pengembangan yang diterapkan adalah Four-D yang terdiri
2. Media pembelajaran
dimanfaatkan oleh guru untuk menyampaikan sebuah informasi dalam hal ini
yaitu bahan pembelajaran sehingga terdapat daya tarik bagi peserta didik untuk
belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan
Pop-Up Book, dimana Pop-Up Book ini adalah suatu buku yang memiliki unsure
tiga dimensi yang apabila halamannya dibuka maka akan memunculkan sebuah
gambar. Dimana pada Pop-Up Book ini terdapat sampul kemudian daftar isi yang
ada pada buku tersebut. Setelah itu halaman berikutnya terdapat gambar organ
system pencernaan secara keseluruhan serta penjelasan secara detail mengenai
organ-organ pencernaan mulai dari mulut hingga anus . Dimana pada setiap
halaman tersebut terdapat satu organ pencernaan dan penjelasan terkait dengan
organ tersebut. Kemudian halaman terakhir terdapat kuis yang berfungsi untuk
mengetahui apakah peserta didik telah menguasai dengan baik materi yang ada
E. Penelitian Terdahulu
yang berjudul “Pop-Up sebagai Media Pembelajaran Fisika Materi Alat-alat Optik
kesimpulan yaitu media Pop Up book ini dapat dikatakan layak untuk
Sekolah menengah.
hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu Media Pop Up Book dikatakan layak
digunakan pada Sekolah Dasar dimana rata-rata skor yang diperoleh yaitu 4,44
dari ahli materi, 4,80 dari ahli media dan 4,72 dari ahli pengguna. Sehingga rata-
rata perolehan skor termasuk kategori sangat baik serta didapatkan perolehan rata-
rata respon peserta didik yaitu 95% sehingga termasuk kategori sangat baik.
Rujukan Penelitian ketiga oleh Handaruni Dewanti, Anselmus J E
kesimpulan yaitu diperoleh rata-rata presentasi dari ahli media sebesar 97,79 %,
94.93% dari ahli materi , 95,17% dari ahli pengguna dan 95% dari pengguna.
Rata-rata dari hasil validasi yaitu sebesar 95,72% sehingga dapat dikategorikan
media ini sangat valid atau layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran
F. Tinjauan Teoritis
untuk menyelesaikan ataupun mencari titik terang atau solusi dari persoalan yang
sebelumnya.
yaitu secara umum langkah pertama dimulai dengan merumuskan masalah dan
yang terakhir yaitu dengan menyusun sebuah laporan penelitian.Sedangkan secara
dilakukan konsultasi seorang ahli sesuai bidang yang akan diteliti. Serta
pengembangan tersebut.
penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk mencari solusi dari sebuah masalah
penyalur informasi berupa pengetahuan dan diterima oleh peserta didik. Media
pembelajaran ialah suatu komponen atau sumber belajar yang digunakan untuk
menarik perhatian dan meningkatkan minat peserta didik serta melatih peserta
didik agar dapat berfikir kritis. Peran media bukan hanya sekedar
Pada proses pembelajaran terdapat lima unsur yang paling penting yaitu,
tujuan, materi, metode, media dan evaluasi pembelajaran. Dari lima aspek tersebut
saling terkait satu sama lain. Pemilihan metode pembelajaran tentu akan
bahwa peran penting dari media pembelajaran yaitu alat bantu yang dapat
pun menjadi sangat penting. Media pada sekarang ini dimanfaatkan untuk
pembelajaran maka media itu digunakan pendidik sebagai alat bantu untuk
b. Dapat meningkatkan minat atau motivasi belajar peserta didik serta tercipta
langsung didalam ruang kelas. Namun hal tersebut bisa diganti dengan
mikroskop.
rekaman video.
4) Objek atau sebuah proses yang sulit untuk ditampilkan secara langsung
6) Peristiwa atau sebuah proses yang dapat memakan waktu banyak jika
informasi terhadap peserta didik saja. Namun, media berperan pula untuk
berkomunikasi, lingkungan kelas yang kurang memadai, sifat peserta didik yang
didik. Oleh sebab itu, media peran utama media yaitu untuk meningkatkan
a. Media Auditif, yaitu suatu media atau alat yang cuma dapat memanfaatkan
b. Media Visual, yaitu suatu media atau alat yang cuma memanfaatkan indra
gambar. Media Audio-Visual ini dianggap lebih efektif dibandingkan media audio
maupun media visual karena pada media ini mencakup segala aspek baik
Adapun menurt Heinich dan Molenda dalam Divayana dkk ( 2016 ) jenis-
jenis media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis diantaranya sebagai berikut :
a. Teks
b. Media Audio
c. Media Visual
Media proyeksi gerak merupakan jenis alat yang dapat memunculkan sebuah
e. Miniatur
yang lebih kecil dan dibuat menyerupai benda aslinya. Dengan menggunakan
media miniature ini maka siswa dapat menyentuh objek tersebut sehingga
Tak bisa dipungkiri bahwa manusia juga termasuk media dalam sebuah
sebagainya.
buku namun berbeda dengan buku pada umumnya. Buku Pop-Up ini ketika
halamannya dibuka maka akan menampilkan unsure 3 dimensi atau gambar yang
timbul. Bisa dikatakan Pop-Up ini adalah media yang agak mirip dengan origami,
tetapi Pop-Up lebih dominan pada pembuatan mekanis kertas yang bisa membuat
mengajarkan peserta didik untuk menghargai buku dan merawatnya dengan baik,
didik, Memberikan pengetahuan dan juga mengenalkan bentuk suatu objek, Dapat
Sedangkan menurut Bluemel dan Taylor dalam Dewanti dkk ( 2018 ) bahwa
kegunaan media Pop Up Book ini ialah untuk meningkatkan kecintaan anak muda
serta mudah memahami makna yang terkandung pada materi tersebut melalui
lebih menarik minat baca peserta didik karena terdapat tampilan sebuah gambar
yang memiliki unsure 3 dimensi, dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau
digeser, serta terdapat komponen yang memiliki tekstur yang dibuat semirip
mungkin dengan benda aslinya bahkan ada beberapa yang dapat mengeluarkan
suara.
berikut :
d. Membuat alur yang akan dituangkan pada media Pop-Up Book tersebut.
yang masuk kedalam tubuh harus dicerna terlebih dahulu atau diubah menjadi
1. Mulut
Setiap makanan yang masuk kedalam tubuh tentunya akan melalui mulut
terlebih dahulu. Oleh karena itu, mulut merupakan awal saluran pencernaan.
Didalam mulut terdapat lidah.gigi, dan kelenjar ludah. Ketiganya sangat berperan
2. Kerongkongan
25-30 cm. kerongkongan hanyalah sebuah saluran yang dilalui makanan untuk
3. Lambung
terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri. Pada lambung ini terjadi proses
pencernaan secara mekanik karena memiliki lapisan otot. Dengan adanya lapisan
otot tersebut lambung dapat melakukan gerakan konstraksi. Gerakan kontraksi ini
4. Usus Halus
Makan yang telah dicerna di dalam lambung akan masuk ke dalam usus
halus. Usus halus merupakan sebuah saluran yang bentuknya menyerupai selang
dengan diameter 2,5 cm. Di dalam usus halus terjadi dua proses yaitu proses
5. Usus besar
Adapun zat yang tidak dapat diserap oleh usus halus kemudian akan
masuk ke dalam usus besar. Di dalam usus besar maka sisa makanan akan
diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Selain itu, Usus besar juga
6. Anus
Di dalam usus besar, feses akan didorong secara teratur oleh gerakan
pencernaan. Bagian bawah poros usus itu akan berakhir pada lubang dubur yang
G. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
menggunakan model 4-D yang meliputi 4 tahap define, design, develop dan
Provinsi Sulawesi Selatan. Subjek Uji coba produk hasil penelitian adalah kelas
VIII.
b. Desain Penelitian
dengan model 4-D. Model pengembangan 4-D ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap
yang tujuannya untuk mempersiapkan kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan
ketika proses pembelajaran berlansung. Tahap ini terdiri dari lima langkah pokok ,
(specification of objectives).
segala desain perangkat pembelajaran. Pada tahap ini meliputi beberapa langkah
sebuah produk yang telah direvisi oleh ahli. Tahap pengembangan terdiri dari
beberapa tahap yaitu tahap validasi ahli(expert appraisal) dan uji coba
lain dan pendidik lain. Namun, pada penelitian ini penyebaran yang dilakukan
kualitas atau kelayakan produk yang telah dikembangkan peneliti melalui sebuah
lembar validasi. Lembar validasi tersebut kemudian akan diisi oleh validator ahli.
dengan membagikan angket respon kepada peserta didik dan pendidik. Dari
dilakukan.
Untuk memperoleh data uji keefektifan suatu produk maka peneliti bisa
menyusun butir-butir tes kemudian dibagikan kepada peserta didik. Melalui butir-
butir tes tersebut maka peneliti bisa mengetahui keefektifan dari produk yang
telah dikembangkannya.
d. Instrumen Penilaian
pembelajaran Pop-Up Book ini adalah sebuah angket dan tes hasil belajar peserta
1. Angket
hasil yang diperoleh dari validator ahli menunjukkan nilai seluruh aspek
tidaknya produk ini yaitu kemenarikan warna, gambar, dan tulisan pada
1. Analisis Validitas
Up Book akan melakukan penilaian untuk mengukur kevalidan dari produk hasil
a. Merekapitulasi data hasil penilaian yang diperoleh dari ahli ke dalam tabel
yang meliputi: aspek (Ai ) dan nilai total (Vij) untuk tiap validator.
b. Menentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator pada setiap
Ḱi =
∑ Vij ,
j =1
n
Keterangan:
n = banyaknya penilai
c. Mencari nilai rata-rata tiap aspek dengan rumus:
n
´
∑ Kij
Á i= j =i ,
n
Keterangan:
X́ =
∑ Ái
j =1
n
Keterangan:
X́ = rata-rata total
n = banyak aspek
e. Menetapkan kategori validitas setiap kategori atau rata-rata aspek atau rata-
Nilai Kriteria
3,5 ≤ V ≤ 4 Sangat valid
2,5 ≤ V< 3,5 Valid
1,5 ≤ V < 2,5 Cukup valid
0 ≤ V < 1,5 Tidak valid
Keterangan: V = Nilai rata-rata kevalidan dari semua validator.
2. Analisis Praktis
dari pendidik dan peserta didik melalui sebuah angket yang telah dibagikan.
∑ Á i
X i = i=0
n¿
¿
Keterangan:
Ai = Rata-rata aspek
n = banyaknya aspek
c) Menetapkan kategori validasi setiap kriteria (Ki) atau rata-rata aspek (Ai)
atau rerata total (Xi) dengan kategori validasi yang telah ditetapkan.
Nilai Kriteria
3. Analisis keefektifan
diperoleh peserta didik lebih besar atau sama dengan nilai standard yang berlaku.
Kemudian data hasil belajar peserta didik tersebut dianalisis untuk memperoleh
tingkat keefektifan dari media tersebut. Di bawah ini merupakan contoh tabel
Nilai Interpretasi
0-20 Sangat Sederhana
21-40 Rendah
41-60 Sedang
61-80 Tinggi
81-100 Sangat Tinggi
Untuk menentukan hasil belajar yang diperoleh peserta didik sesuai
W
N=
n¿
¿
Keterangan:
Kemudian data yang terkumpul yaitu data hasil belajar peserta didik
R=Xt – Xr
Keterangan:
R = Rentang nilai
Xt = Data terbsar
Xr = Data terkecil
Keterangan:
K = Kelas interval
R = Rentang nilai
K = Kelas interval
2) Menghitung rata-rata
k
∑ fixi
x́= i=1k
∑ fi
i=1
Keterangan:
x́ = Rata-rata
xi = Titik tengah
f
P= × 100 %
N
Keterangan:
P = Angka persentase
N = Banyak sampel/responden
Nilai Kategori
0-34 Sangat Rendah
35-54 Rendah
55-64 Sedang
65-84 Tinggi
85-100 Sangat Tinggi