Anda di halaman 1dari 28

DRAFT PROPOSAL

Nama : Nur Rahmah


Nim : 20500117004
Fakultas / jurusan :TARBIYAH DAN KEGURUAN/PENDIDIKAN
BIOLOGI
Judul Skripsi : Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book
pada materi Sistem Pencernaan di SMPN 1
MARIORIWAWO

A. Latar Belakaang

Pada era yang semakin modern ini, pendidikan merupakan bidang yang

sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Seperti yang kita ketahui,

pendidikan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan sumber daya atau karakter

manusia yang bermutu dan berkualitas. Apabila sumber daya ataupun karakter

manusia tersebut berkualitas maka hal tersebut dapat menunjukkan pendidikan

yang baik atau bermutu pula.

Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan harkat dan martabat

manusia secara menyeluruh baik pada perkembangan fisik maupun mental pada

setiap diri seseorang sehingga terbentuk pribadi yang matang pada individu yang

bersangkutan . Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan calon-calon penerus

bangsa (peserta didik ) agar dapat mengembangkan berbagai macam keahlian atau

memunculkan bakat terpendam yang dimilikinya sehingga menjadi seseorang

yang memiliki kepribadian yang bertaqwa, berakhlak, berilmu, kreatif, demokratis

serta bertanggung jawab.


Salah satu bidang yang paling efektif untuk meciptakan karakter karakter

yang baik pada peserta didik adalah pendidikan. Hal ini tertera pada Undang-

Undang (UU) system pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 tanun 2003

pasal 1 ayat 1 dalam tim redaksi grafika (2003:2) yang menyatakan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian

diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara.”

Terdapat dua konsep dalam dunia pendidikan yang saling berhubungan

satu sama lain yaitu belajarr ( learning ) dan meengajar ( instruction ). Kedua hal

tersebut tercakup pada proses kegiatan belajar mengajar yang telah disusun

berdasarkan tujuan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran ialah hal-hal yang

diharapkan setelah proses pembelajaran dilaksanakan diantaranya yaitu adanya

perubahan dari peserta didik itu sendiri seperti perubahan sifat atau perilaku dari

yang negative ke positif setelah mengikuti proses pembelajaran.

Pendidikan tidak lepas dari proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan

terciptanya suatu pembelajaran yang saling melibatkan antara siswa dengan guru,

bahan ajar,model pembelajaran,strategi belajar dan sumber belajar. Pembelajaran

pada hakikatnya merupakan proses penyampaian informasi dalam hal ini adalah

materi pembelajaran yang tercantum dalam bentuk komunikasi yang baik yang

kemudian akan diterima oleh siswa sebagai sebuah pengetahuan.


Berhasil tidaknya suatu pembelarajan dapat dilihat dari tingkat pencapaian

belajar siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran.Apabila tujuan

pembelajaran telah dicapai dengan baik maka hal tersebut menujukkan bahwa

pendidik sudah sukses dalam mengajar.Sehingga proses pembelajaran dikatakan

efisien jika terdapat interaksi diantara komponen-komponen tersebut.

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran, perlu

dikembangkan lagi berbagai jenis media ataupun model pembelajaran yang dapat

mengembangkan kreativitas peserta didiik. Hal tersebut perlu dilakukan untuk

membuat proses belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas menjadi

lebih menarik, bervariasi serta peserta didik merasa tidak jenuh akan materi yang

diberikan.

Pada era yang semakin modern ini perlu diadakan suatu inovasi yang baru

agar proses pembelajaran tidak monoton atau itu-itu saja. Hasil belajar peserta

didik bisa saja dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kurangnya inovasi pada saat

pembelajaran berlansung. Pada saat ini kebanyakan peserta didik akan lebih

bersemangat mengikuti pembelajaran apabila ditampilkan atau diperlihatkan

sebuah objek yang memiliki kaitan dengan materi yang disampaikan. Dengan itu,

materi pembelajaran yang tadinya sukar dipahami peserta didik akan lebih mudah

dipahami, Oleh karena itu, pendidik dapat menerapkan atau menciptakan

berbagai macam media pembelajaran yang kraetif dan inovatif.

Menurut bahasa, media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang

berarti perantara atau pengantar. Media merupakan segala sesuatu yang bisa

mengantarkan suatu informasi kepada orang yang akan menerima informasi. Tak
bisa dipungkiri bahwa dalam proses pembelajaran pun juga termasuk proses

komunikasi. Informasi yang diberikan oleh pendidik berupa materi atau bahan

ajar yang telah ada tertera kurikulum.Proses belajar mengajar terdiri dari lima

aspek komunikasi seperti, pendidik atau dengan kata lain komunikator, materi

pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik dan tujuan yang akan dicapai.

Media pembelajaran itu sendiri ialah suatu komponen atau sumber belajar

yang digunakan pendidik dalam menyalurkan sebuah pengetahuan sehingga

peserta didik merasa tertarik akan materi pembelajaran dan meningkatkan minat

peserta didik serta melatih peserta didik agar dapat berfikir kritis. Penggunaan

media pembelajaran ini juga bisa membantu pendidik untuk menjelaskan materi

pembelajaran. Selain itu, melalui media pembelajaran ini dapat meningkatkan

motivasi atau minat belajar siswa agar mampu mencapai target atau tujuan

pembelajaran yang telah disusun.Oleh sebab itu pengembangan media

pembelajaran perlu dilakukan terus menerus mengikuti perkembangan dan minat

siswa. Salah satu kendala saat ini terletak pada cara mengembangkan berbagai

macam media pembelajaran yang tergolong kraetif, menarik dan mendidik. Salah

satu solusi dari kendala ini yaitu dengan menggunakan media pembelajaran Pop-

Up Book.

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti

dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan di SMPN 1 Marioriwawo

didapatkan informasi bahwa selama ini proses pembelajaran biologi khususnya

pada materi Sistem pencernaan, masih menggunakan media yang seadanya saja

yaitu hanya menggunakan buku yang isinya hanya tulisan saja tanpa dilengkapi
gambar yang menarik. Oleh karena itu, peserta didik kadang merasa bosan dan

mengantuk ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dapat

menyebabkan rendahnya minat baca peserta didik yang kemudian berpengaruh

juga dengan hasil belajar peserta didik. Ada beberapa jenis media yang dapat

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh media yang dapat

diterapkan pada materi system pencernaan adalah media Pop-Up Book. Dengan

menggunakan media ini maka dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar

peserta didik karena memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik.

Pop-Up Book adalah sebuah buku cetak yang kemudian dibuat semenarik

mungkin. Dimana, didalam buku tersebut terdapat komponen dapat yang bergerak

atau mempunyai unsure 3 dimensi. Pop-Up Book ini sebuah buku yang

menampilkan potensi untuk bergerak melalui sebuah kertas sebagai bahan

lipatan,gulungan, bentuk dan lain sebagainya. Pop-Up Book ini memiliki

perbedaan dengan buku pada umumnya. Pop-Up Book ini mempunyai kelebihan

pada sisi visualnya yaitu dapat menampilkan gambar yang lebih realistis. Selain

itu, Pop-Up Book ini dikemas dengan tampilan yang lebih menarik.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan melakukan penelitian

dengan judul “ Pengembangan Media pembelajaran Pop-Up Book pada

Materi Sistem Pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo “ dengan tujuan

untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :


1. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran Pop-Up Book pada

materi Sistem pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo ?

2. Bagaimana kevalidan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi

Sistem pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo ?

3. Bagaimana keefektifan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi

Sistem pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo ?

4. Bagaimana kepraktisan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi

Sistem pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo ?

C. Tujuan penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

a. Mengembangkan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi Sistem

pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo

b. Mengetahui kevalidan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi Sistem

pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo

c. Mengetahui keefektifan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi

Sistem pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo

d. Mengetahui kepraktisan media pembelajaran Pop-Up Book pada materi

Sistem pencernaan kelas VIII SMPN 1 Marioriwawo

2. Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :


a. Manfaat Teoritis

Manfaat Teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memperluas

wawasan ilmu pengetahuan terkhusus pada bidang penelitian serta dapat

dimanfaatkan sebagai pendukung teori untuk penelitian berikutnya.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini sasarannya terbagi sebagai berikut :

1) Bagi peserta didik

Media pembelajaran yang peneliti kembangkan diharapkan dapat

memudahkan peserta didik untuk meningkatkan pemahaman materi

pembelajaran dan minat baca peserta didik agar mampu meningkatkan

hasil belajar peserta didik.

2) Bagi pendidik

Media Pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat

dimanfaatkan pendidik dalam melakukan proses pembelajaran sehingga

materi pembelajaran yang disampaikan lebih jelas serta memberikan

motivasi bagi pendidik untuk meciptakan media pembelajaran yang

kreatif dan inovatif.

3) Bagi sekolah

Media Pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat

dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengadakan fasilitas belajar yang

lebih kreatif dan inovatif bagi peserta didik.


4) Bagi Peneliti Selanjutnya

Media Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi referensi atau

rujukan bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian

terkait dengan media pembelajaran Pop-Up Book.

D. Deskripsi Produk

1. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang dilakukan secara

sistematis dalam rangka merancang ulang produk agar menjadikan produk

tersebut dapat memiliki daya guna dan manfaat lebih tinggi dari sebelumnya. Pada

penelitian ini model pengembangan yang diterapkan adalah Four-D yang terdiri

dari empat tahap pengembangan yaitu : 1)Define (Pendefinisian), 2)Design

(Perancangan), 3)Develop (Pengembangan), 4)Disseminate (Penyebaran).

2. Media pembelajaran

Media pembelajaran itu sendiri ialah sebuah wadah yang dapat

dimanfaatkan oleh guru untuk menyampaikan sebuah informasi dalam hal ini

yaitu bahan pembelajaran sehingga terdapat daya tarik bagi peserta didik untuk

mengikuti pembelajaran serta melalui media, juga dapat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan

baik. Adapun media pembelajaran yang dimaksud adalah Media Pembelajaran

Pop-Up Book, dimana Pop-Up Book ini adalah suatu buku yang memiliki unsure

tiga dimensi yang apabila halamannya dibuka maka akan memunculkan sebuah

gambar. Dimana pada Pop-Up Book ini terdapat sampul kemudian daftar isi yang

ada pada buku tersebut. Setelah itu halaman berikutnya terdapat gambar organ
system pencernaan secara keseluruhan serta penjelasan secara detail mengenai

system pencernaan. Kemudian pada halaman-halaman berikutnya memunculkan

organ-organ pencernaan mulai dari mulut hingga anus . Dimana pada setiap

halaman tersebut terdapat satu organ pencernaan dan penjelasan terkait dengan

organ tersebut. Kemudian halaman terakhir terdapat kuis yang berfungsi untuk

mengetahui apakah peserta didik telah menguasai dengan baik materi yang ada

pada Pop-Up Book ini.

E. Penelitian Terdahulu

Rujukan penelitian pertama oleh Febri Ukhtinasari, Mosik dan Sugiyanto

yang berjudul “Pop-Up sebagai Media Pembelajaran Fisika Materi Alat-alat Optik

untuk siswa sekolah menengah atas” .Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

kesimpulan yaitu media Pop Up book ini dapat dikatakan layak untuk

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pada materi alat-alat optic untuk

Sekolah menengah.

Rujukan penelitian kedua oleh Refita Mustofa dan Rohmatus Syafi’ah

yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Materi

Kenampakan Permukaan Bumi Mata Pelajaran IPA kelas III SD .” Berdasarkan

hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu Media Pop Up Book dikatakan layak

digunakan pada Sekolah Dasar dimana rata-rata skor yang diperoleh yaitu 4,44

dari ahli materi, 4,80 dari ahli media dan 4,72 dari ahli pengguna. Sehingga rata-

rata perolehan skor termasuk kategori sangat baik serta didapatkan perolehan rata-

rata respon peserta didik yaitu 95% sehingga termasuk kategori sangat baik.
Rujukan Penelitian ketiga oleh Handaruni Dewanti, Anselmus J E

Toenlioe dan Yerry Soepriyanto yang berjudul “ Pengembangan Media Pop-Up

Book untuk Pembelajaran Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV SDN 1

Pakunden Kabupaten Ponorogo.” Berdasarkan hasil penelitian didapatklan

kesimpulan yaitu diperoleh rata-rata presentasi dari ahli media sebesar 97,79 %,

94.93% dari ahli materi , 95,17% dari ahli pengguna dan 95% dari pengguna.

Rata-rata dari hasil validasi yaitu sebesar 95,72% sehingga dapat dikategorikan

media ini sangat valid atau layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran

Tematik pada sutema Lingkungan Tempat Tinggalku.

F. Tinjauan Teoritis

1. Penelitian Pengembangan ( Research & Development )

Penelitian (research ) merupakan sebuah cara atau hal-hal yang dilakukan

untuk menyelesaikan ataupun mencari titik terang atau solusi dari persoalan yang

dihadapi secara ilmiah dengan menaati langkah-langkah penelitian yang sistematis

dan bersifat objektif.

Penelitian pengembangan ini adalah sebuah penelitian yang nantinya akan

memperoleh sebuah produk dan kemudian dilakukan pengujian terhadap

efektivitas dari produk tersebut. Penelitian pengembangan lebih menjurus pada

pembuatan sebuah produk yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk

sebagai perluasan dan tambahan informasi dari produk-produk sebelum-

sebelumnya.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian pengembangan

yaitu secara umum langkah pertama dimulai dengan merumuskan masalah dan
yang terakhir yaitu dengan menyusun sebuah laporan penelitian.Sedangkan secara

rinci tahap-tahap penelitian pengembangan sebagai berikut :

a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian dengan jelas

b. Melakukan observasi mengenai masalah yang ada.Selain itu, perlu pula

dilakukan konsultasi seorang ahli sesuai bidang yang akan diteliti. Serta

mencari bergabai referensi terkait masalah yang akan diteliti tersebut.

c. Menyusun rancangan kegiatan yang akan dilakukan pada penelitian

pengembangan tersebut.

d. Melakukan penelitian seperti rancangan yang telah disusun.

e. melakukan evaluasi produk yang telah dibuat serta melakukan analisis

data dan refkleksi.

f. Menyusun laporan hasil penelitian .

Jadi, kesimpulannya yaitu penelitian pengembangan merupakan sebuah

penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk mencari solusi dari sebuah masalah

dengan menciptakan sebuah produk yang kemudian diuji efektivitasnya. Secara

umum, langkah-langkah penelitian pengembangan ini dimulai dari perumusan

masalah dan diakhiri dengan pembuatan sebuah laporan hasil penelitian.

2. Definisi Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sebuah wadah yang dapat digunakan sebagai

penyalur informasi berupa pengetahuan dan diterima oleh peserta didik. Media

pembelajaran ialah suatu komponen atau sumber belajar yang digunakan untuk

membantu pendidik dalam menyalurkan sebuah pengetahuan sehingga dapat

menarik perhatian dan meningkatkan minat peserta didik serta melatih peserta
didik agar dapat berfikir kritis. Peran media bukan hanya sekedar

mengkomunikasikan hubungan antara pendidik dan peserta didik tetapi saling

berhubungan pula komponen satu dengan komponen yang lainnya .

Pada proses pembelajaran terdapat lima unsur yang paling penting yaitu,

tujuan, materi, metode, media dan evaluasi pembelajaran. Dari lima aspek tersebut

saling terkait satu sama lain. Pemilihan metode pembelajaran tentu akan

berpengaruh terhadap media pembelajaran yang digunakan. Jadi bisa disimpulkan

bahwa peran penting dari media pembelajaran yaitu alat bantu yang dapat

dimanfaatkan oleh guru guna membangkitkan minat belajar siswa serta

menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.

Dari definisi media pembelajaran tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat dimanfaatkan

pendidik untuk memudahkan dalam penyampaian materi pembelajaran kepada

peserta didik. Dengan menggunakan sebuah media maka dapat meningkatkan

minat dan motivasi belajar peserta didik.

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Seiring dengan berkembangnya berbagai macam teknologi, peranan media

pun menjadi sangat penting. Media pada sekarang ini dimanfaatkan untuk

menyalurkan sebuah informasi ke penerima informasi. Dalam kegiatan

pembelajaran maka media itu digunakan pendidik sebagai alat bantu untuk

menjelaskan bahan ajar yang akan disampaikannya kepada siswa.

Adapun beberapa kegunaan media pembelajaran yaitu :


a. Peserta didik akan lebih antusias terhadap pembelajaran sehingga bisa

meningkatkan minat belajar

b. Peserta didik akan lebih mudah memahami materi pembelajaran

c. Metode yang digunakan beragam sehingga peserta didik tidak bosan.

Pada hakekatnya peran media pembelajaran bertujuan untuk menambah

keefektivan dalam proses pembelajaran. Adapun peran media dalam proses

pembelajaran yaitu sebagai berikut :

a. Penyampaian materi akan lebih jelas sehingga dapat mengurangi hambatan

pada kegiatan belajar mengajar.

b. Dapat meningkatkan minat atau motivasi belajar peserta didik serta tercipta

pula interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.

c. keterbatasan indera,ruang dan waktu dapat diatasi, seperti berikut:

1) Suatu benda yang ukurannya besar sulit untuk diperlihatkan secara

langsung didalam ruang kelas. Namun hal tersebut bisa diganti dengan

menggunakan gambar atau slide.

2) Suatu benda yang ukurannya terlalu kecil bisa diperlihatkan dengan

mengunakan alat bantu yang dapat melihat benda-benda kecil seperti

mikroskop.

3) Peristiwa langka di masa lampau dapat ditampilkan melalui sebuah

rekaman video.

4) Objek atau sebuah proses yang sulit untuk ditampilkan secara langsung

dapat diperlihatkan melalui sebuah gambar atau video.


5) Eksperimen tergolong berbahaya dilakukan bisa disimulasikan dengan

menggunakan media seperti computer.

6) Peristiwa atau sebuah proses yang dapat memakan waktu banyak jika

diamati, bisa ditampilkan dengan rekaman .

d. Semua siswa akan memperoleh pengalaman yang sama mengenai

kejadian-kejadian di lingkungan mereka.

Fungsi media sebenarnya bukan hanya sebagai alat bantu pembawa

informasi terhadap peserta didik saja. Namun, media berperan pula untuk

mengatasi berbagai macam hambatan-hambatan yang seringkali terjadi dalam

proses pembelajaran berlansung. Misalnya, mengatasi hambatan dalam

berkomunikasi, lingkungan kelas yang kurang memadai, sifat peserta didik yang

cenderung pasif, serta mempermudah dalam menyamakan pengamatan peserta

didik. Oleh sebab itu, media peran utama media yaitu untuk meningkatkan

keefektifan dalam pembelajaran.

4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Berdasarkan jenisnya, media dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Media Auditif, yaitu suatu media atau alat yang cuma dapat memanfaatkan

indra pendengaran. Contohnya Tape recorder.

b. Media Visual, yaitu suatu media atau alat yang cuma memanfaatkan indra

penglihatan saja dalam bentuk gambar.

c. Media Audio-Visual,yaitu suatu media yang memiliki unsur suara dan

gambar. Media Audio-Visual ini dianggap lebih efektif dibandingkan media audio
maupun media visual karena pada media ini mencakup segala aspek baik

penglihatan maupun pendengaran.

Adapun menurt Heinich dan Molenda dalam Divayana dkk ( 2016 ) jenis-

jenis media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis diantaranya sebagai berikut :

a. Teks

Teks adalah unsure dasar untuk menyalurkan sebuah informasi sehingga

dapat mempunyai daya tarik pada saat informasi disampaikan.

b. Media Audio

Media audio merupakan suatu media yang dapat membantu dalam

penyampaian materi melalui suara.

c. Media Visual

Media Visual merupakan jenis media yang dapat menimbulkan sebuah

rangsangan-rangsangan visual misalnya gambar,poster,dan lain sebagainya.

d. Media Proyeksi Gerak

Media proyeksi gerak merupakan jenis alat yang dapat memunculkan sebuah

gambar yang dapat bergerak.

e. Miniatur

Miniatur merupakan benda yang memilki unsure 3 dimensi dengan ukuran

yang lebih kecil dan dibuat menyerupai benda aslinya. Dengan menggunakan

media miniature ini maka siswa dapat menyentuh objek tersebut sehingga

membuat proses pembelajaran berjalan dengan baik.


f. Manusia

Tak bisa dipungkiri bahwa manusia juga termasuk media dalam sebuah

proses pembelajaran karena sangat berperan aktif dalam proses penyampaian

informasi. Seperti halnya guru atau pendidik.ahli bidang,pakar dan lain

sebagainya.

5. Media Pembelajaran Pop-Up Book

Pop-Up Book merupakan sebuah alat bantu pembelajaran dalam bentuk

buku namun berbeda dengan buku pada umumnya. Buku Pop-Up ini ketika

halamannya dibuka maka akan menampilkan unsure 3 dimensi atau gambar yang

timbul. Bisa dikatakan Pop-Up ini adalah media yang agak mirip dengan origami,

tetapi Pop-Up lebih dominan pada pembuatan mekanis kertas yang bisa membuat

gambar terlihat muncul dari buku.

Menurut Dzuanda dalam Dewanti dkk ( 2018 ) Manfaat penggunaan

media pembelajaran Pop-Up Book diantaranya sebagai berikut; Membantu

mengajarkan peserta didik untuk menghargai buku dan merawatnya dengan baik,

Meningkatkan kreatifitas peserta didik, Dapat mengembangkan imajinasi peserta

didik, Memberikan pengetahuan dan juga mengenalkan bentuk suatu objek, Dapat

digunakan untuk mengembangkan motivasi membaca pada peserta didik.

Sedangkan menurut Bluemel dan Taylor dalam Dewanti dkk ( 2018 ) bahwa

kegunaan media Pop Up Book ini ialah untuk meningkatkan kecintaan anak muda

terhadap membaca buku, dapat mengembangkan kreatifitas dan berfikir kritis,

serta mudah memahami makna yang terkandung pada materi tersebut melalui

gambar yang menarik.


Kelebihan Media Pop-Up Book dibandingkan buku pada umunya yaitu

lebih menarik minat baca peserta didik karena terdapat tampilan sebuah gambar

yang memiliki unsure 3 dimensi, dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau

digeser, serta terdapat komponen yang memiliki tekstur yang dibuat semirip

mungkin dengan benda aslinya bahkan ada beberapa yang dapat mengeluarkan

suara.

Tahapan atau cara pembuatan Media Pop-Up Book diantaranya sebagai

berikut :

a. Menysunn tujuan pembelajaran

b. Merancang desain atau bentuk Media Pop-Up Book.

c. Membuat ringkasan yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

d. Membuat alur yang akan dituangkan pada media Pop-Up Book tersebut.

e. Menyusun draft produk

f. Memilih jenis huruf, gambar maupun warna yang akan digunakan.

g. Menentukan teknik Pop-Up Book.

6. Materi Sistem Pencernaan

Manusia memperoleh makanan dari hewan dan tumbuhan. Setiap makanan

yang masuk kedalam tubuh harus dicerna terlebih dahulu atau diubah menjadi

molekul-molekul yang lebih kecil. Proses pencernaan berlansung di dalam saluran

system pencernaan makanan yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.


Adapun organ-organ pencernaan pada manusia sebagai berikut :

1. Mulut

Setiap makanan yang masuk kedalam tubuh tentunya akan melalui mulut

terlebih dahulu. Oleh karena itu, mulut merupakan awal saluran pencernaan.

Didalam mulut terdapat lidah.gigi, dan kelenjar ludah. Ketiganya sangat berperan

penting dalam proses pencernaan. Lidah membantu dalam proses

mengunyah,menelan dan mengenalis rasa makanan. Gigi berperan untuk

menghancurkan makanan. Sedangkan kelenjar ludah berperan untuk memudahkan

melarutkan dan penelanan makanan.

2. Kerongkongan

Setelah makanan dicerna di mulut maka akan masuk kedalam

kerongkongan. Kerongkongan berbentuk seperti tabung dengan panjang sekitar

25-30 cm. kerongkongan hanyalah sebuah saluran yang dilalui makanan untuk

menuju ke alat pencernaan berikutnya.

3. Lambung

Lambung merupakan organ pencernaan yang bentuknya seperti kantung

terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri. Pada lambung ini terjadi proses

pencernaan secara mekanik karena memiliki lapisan otot. Dengan adanya lapisan

otot tersebut lambung dapat melakukan gerakan konstraksi. Gerakan kontraksi ini

berperan untuk membantu mencerna makanan dan mencampurnya dengan enzim

sehingga makananyang dicerna akan berbentuk seperti bubur.

4. Usus Halus
Makan yang telah dicerna di dalam lambung akan masuk ke dalam usus

halus. Usus halus merupakan sebuah saluran yang bentuknya menyerupai selang

dengan diameter 2,5 cm. Di dalam usus halus terjadi dua proses yaitu proses

pencernaan yang dibantu dengan enzim dan terjadinya penyerapan sari-sari

makanan ke dalam pembuluh darah.

5. Usus besar

Adapun zat yang tidak dapat diserap oleh usus halus kemudian akan

masuk ke dalam usus besar. Di dalam usus besar maka sisa makanan akan

diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Selain itu, Usus besar juga

berperan untuk menyerap air yang masih tersisa pada makanan.

6. Anus

Di dalam usus besar, feses akan didorong secara teratur oleh gerakan

peristaltic menuju ke rectum yang merupakan bagian akhir dari saluran

pencernaan. Bagian bawah poros usus itu akan berakhir pada lubang dubur yang

nantinya akan mengeluarkan feses.

G. METODOLOGI PENELITIAN

a. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan` dengan menggunakan jenis penelitian

pengembangan (Research & Development ). Penelitian pengembangan ini

menggunakan model 4-D yang meliputi 4 tahap define, design, develop dan

disseminate . Penelitian yang akan dikembangkan peneliti yaitu pengembangan

media pembelajaran Pop-Up Book .


2. Lokasi dan subjek penelitian

Penelitian dilakukan di SMPN 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng ,

Provinsi Sulawesi Selatan. Subjek Uji coba produk hasil penelitian adalah kelas

VIII.

b. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pengembangan

dengan model 4-D. Model pengembangan 4-D ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap

Pendefinisian (define),Perancangan (design),Pengembangan (develop) dan

Diseminasi(Disseminate). Alasan memilih model 4-D karena tahap-tahap

pengembangan dibagi secara detail dan sistemik sehingga dalam pelaksanaannya

dilakukan dengan baik. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian

pengembangan yaitu sebagai berikut :

1) Tahap Pendefinisian ( Define )

Tahap pendefinisian merupakan tahap dimana terdapat berbagai kegiatan

yang tujuannya untuk mempersiapkan kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan

ketika proses pembelajaran berlansung. Tahap ini terdiri dari lima langkah pokok ,

yaitu : analisis awal (Front-end analysis), Analisis peserta didik (Learner

analysis) ,analisis konsep (concept analysis) dan perumusan tujuan pembelajaran

(specification of objectives).

2) Tahap Perancangan ( Design )

Tahap perancangan ialah tahap yang bertujuan untuk mempersiapkan

segala desain perangkat pembelajaran. Pada tahap ini meliputi beberapa langkah

yaitu : Penentuan media( Media Selection ) yaitu penentuan media yang


sekiranya cocok dengan tujuan yang telah disusun, penyusunan instrrumen

penilaian ( criterion-test construction ) yaitu penyusuan tes acuan patokan ,dan

pemilihan format ( (Format selection ).

3) Tahap pengembangan ( Development )

Tahap pengembangan yaitu tahap dimana peneliti akan menciptakan

sebuah produk yang telah direvisi oleh ahli. Tahap pengembangan terdiri dari

beberapa tahap yaitu tahap validasi ahli(expert appraisal) dan uji coba

pengembangan (Development testing ).

4) Tahap Diseminasi ( disseminate )

Tahap Disseminasi merupakan tahap akhir, yaitu menyebarluaskan produk

pada yang telah dikembangkan pada skala tertentu.Misalnya, kelas lain,sekolah

lain dan pendidik lain. Namun, pada penelitian ini penyebaran yang dilakukan

dalam lingkup terbatas.

c. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Data Uji kevalidan

Data uji kevalidan tujuannya yaitu untuk mendapatkan info tentang

kualitas atau kelayakan produk yang telah dikembangkan peneliti melalui sebuah

lembar validasi. Lembar validasi tersebut kemudian akan diisi oleh validator ahli.

2. Data Uji Kepraktisan

Untuk menguji kepraktisan dari produk yang telah dikembangkan yaitu

dengan membagikan angket respon kepada peserta didik dan pendidik. Dari

angket respon tersebut kemudian akan dilakukan pengolahan data sehingga


diperoleh kesimpulan seberapa praktis produk hasil pengembangan yang telah

dilakukan.

3. Data Uji Keefektifan

Untuk memperoleh data uji keefektifan suatu produk maka peneliti bisa

menyusun butir-butir tes kemudian dibagikan kepada peserta didik. Melalui butir-

butir tes tersebut maka peneliti bisa mengetahui keefektifan dari produk yang

telah dikembangkannya.

d. Instrumen Penilaian

Adapun jenis intrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan media

pembelajaran Pop-Up Book ini adalah sebuah angket dan tes hasil belajar peserta

didik seperti penjelasan dibawah ini :

1. Angket

Angket ialah instrument dalam penelitian ini yang digunakan untuk

menilai media pembelajaran Pop-Up Book. Pengembangan media

pembelajaran Pop-Up Book yang dibuat dapat dinyatakan valid apabila

hasil yang diperoleh dari validator ahli menunjukkan nilai seluruh aspek

minimal berada pada kategori valid. Kriteria untuk menentukan valid

tidaknya produk ini yaitu kemenarikan warna, gambar, dan tulisan pada

media Pop-up Book ini.

2. Tes hasil belajar

Butir-butir tes digunakan untuk melakukan pengukuran dan

penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan media


pembelajaran Pop-Up Book ini. Melalui sebuah tes maka tingkat

penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan akan mudah diukur.

e. Teknik Analisis Data

Pengelolaan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Analisis

kualitatif dilakukan oleh validator.Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis

secara kuantitatif untuk menjawab pertanyaan “Apakah media pembelajaran yang

telah dikembangkan telah memenuhi sifat valid, praktis, dan efektif?”

1. Analisis Validitas

Beberapa validator yang ahli dalam penyusunan media pembelajaran Pop-

Up Book akan melakukan penilaian untuk mengukur kevalidan dari produk hasil

penelitian tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis data

kevalidan adalah sebagai berikut:

a. Merekapitulasi data hasil penilaian yang diperoleh dari ahli ke dalam tabel

yang meliputi: aspek (Ai ) dan nilai total (Vij) untuk tiap validator.

b. Menentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator pada setiap

kriteria dengan rumus:


n

Ḱi =
∑ Vij ,
j =1
n

Keterangan:

Ḱi = rata-rata kriteria ke-i

Vij = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i

n = banyaknya penilai
c. Mencari nilai rata-rata tiap aspek dengan rumus:
n
´
∑ Kij
Á i= j =i ,
n

Keterangan:

Á i = rata rata aspek ke-i

Kij = skor hasil penilaian terhadap aspek ke-i kriteria ke-j

n = banyaknya kriteria dalam aspek ke i

d. Mencari rata-rata total ( X́ )dengan rumus:

X́ =
∑ Ái
j =1
n

Keterangan:

X́ = rata-rata total

Ái = rata-rata aspek ke-i

n = banyak aspek

e. Menetapkan kategori validitas setiap kategori atau rata-rata aspek atau rata-

rata total X́ dengan kategori validasi yang telah ditetapkan.

Tabel 3.1: Kriteria Kevalidan

Nilai Kriteria
3,5 ≤ V ≤ 4 Sangat valid
2,5 ≤ V< 3,5 Valid
1,5 ≤ V < 2,5 Cukup valid
0 ≤ V < 1,5 Tidak valid
Keterangan: V = Nilai rata-rata kevalidan dari semua validator.

2. Analisis Praktis

Suatu media dapat diukur keannyapraktis dengan menganalisis hasil penilaian

dari pendidik dan peserta didik melalui sebuah angket yang telah dibagikan.

Adapun tahap untuk menganalisis data respon guru adalah:

a) Merekapitulasi data hasil penelitian ahli ke dalam tabel yang meliputi

aspek(Ai) dan nilai total (Vij) untuk masing-masing validator.

b) Mencari rata-rata total (Xi) dengan rumus:


n

∑ Á i
X i = i=0
n¿
¿

Keterangan:

Ai = Rata-rata aspek

n = banyaknya aspek

c) Menetapkan kategori validasi setiap kriteria (Ki) atau rata-rata aspek (Ai)

atau rerata total (Xi) dengan kategori validasi yang telah ditetapkan.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Peserta Didik

Nilai Kriteria

3,6≤ Xi ≤ 4 Sangat Positif

2,6≤ Xi ≤3,5 Positif

1,6≤ Xi ≤2,5 Cukup Positif

0≤ Xi ≤1,5 Tidak Positif


Keterangan: Xi = Nilai Rata-Rata Responden

3. Analisis keefektifan

Suatu media pembelajaran dikatakan efektif apabila hasil belajar yang

diperoleh peserta didik lebih besar atau sama dengan nilai standard yang berlaku.

Kemudian data hasil belajar peserta didik tersebut dianalisis untuk memperoleh

tingkat keefektifan dari media tersebut. Di bawah ini merupakan contoh tabel

kategori hasil belajar peserta didik :

Tabel 3.3 Interval skor Penentuan Hasil Belajar Peserta Didik

Nilai Interpretasi
0-20 Sangat Sederhana
21-40 Rendah
41-60 Sedang
61-80 Tinggi
81-100 Sangat Tinggi
Untuk menentukan hasil belajar yang diperoleh peserta didik sesuai

dengan skor yang didapat kemudian dihitung menggunakan rumus:

W
N=
n¿
¿

Keterangan:

N = Nilai yng diperoleh peserta didik

W = Jumlah soal yang benar

n = Banyaknya item soal

Kemudian data yang terkumpul yaitu data hasil belajar peserta didik

dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.Untuk mendeskripskan

ketuntasan hasil belajar peseta didik setelah menggunakan media pembelajaran

yang telah dikembangkan. Untuk keperluan tersebut digunakan:


1) Membuat tabel distribusi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan rentang nilai, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

R=Xt – Xr

Keterangan:

R = Rentang nilai

Xt = Data terbsar

Xr = Data terkecil

b) Menentukan banyaknya kelas interval

K=1+ (3,3 ) log n

Keterangan:

K = Kelas interval

n = Jumlah peserta didik

c) Menghitung panjng kelas R


P=
K
¿
¿
¿
Keterangan: ¿

P = Panjang kelas interval

R = Rentang nilai

K = Kelas interval

d) Menentukan ujung kelas pertama

e) Membuat tabel distribusi

2) Menghitung rata-rata
k

∑ fixi
x́= i=1k
∑ fi
i=1

Keterangan:

x́ = Rata-rata

fi= Frekuensi ke-i

xi = Titik tengah

3) Menghitung Persentase (%) nilai rata-rata

f
P= × 100 %
N

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekueni yang dicari persentasenya

N = Banyak sampel/responden

4) Mengkategorisasikan kemampuan peserta didik

Tabel 3.4 Skala Kategorisasi Hasil Belajar

Nilai Kategori
0-34 Sangat Rendah
35-54 Rendah
55-64 Sedang
65-84 Tinggi
85-100 Sangat Tinggi

Anda mungkin juga menyukai