Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
NAMA : ENDANG
NIM : J1A119026
KELAS : REGULER A
KENDARI
2020
1. Tulis dan jelaskan 10 penyakit menular, mekanisme penularan, secara langsung
atau tidak langsung ataupun keduanya !
2. Tulis dan jelaskan 10 penyakit menular kemudian disebutkan tingkat pencegahan
(primer/sekunder/tersier) !
Ja
Pencegahan tersier
Dalam topik penyakit HIV/AIDS hampir dipastikan orang yang terinfeksi
HIV/AIDS akan berujung pada kematian. Beberapa contoh yang bisa
diterapkan adalah penggunaan terapi ARV. Hingga sampai saat ini, hanya
ARV yang masih menjadi terapi efektif untuk menghambat
perkembangan virus HIV dalam menyerang CD4+T. Keterlambatan
dalam penggunaan terapi ARV akan meningkatkan mortalitas (Rumah &
Sanglah 2011).
j. Hepatitis B
Menurut WHO tahun 2016 menyebutkan bahwa Hepatitis B adalah
infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan baik penyakit akut
dan kronis. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan
tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi. hepatitis B sendiri merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB), suatu anggota famili
hepadnavirus yang dapat mengakibatkan peradangan hati akut atau kronis
yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Tingkat pencegahan penyakit :
Pencegahan primer
a. Program Promosi Kesehatan
Memberikan edukasi dan pendidikan khususnya bagi tenaga
kesehatan dalam menggunakan dan pemakaian alat-alat yang
menggunakan produk darah agar dilakukan sterilisasi dan isolasi.
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum agar lebih
mengetahui tentang program imunisasi untuk mencegah penularan
hepatitis B. serta dilakukan penceghan secara konservatif yaitu
mencegah penularan secara parenteral dengan cara menghindari
pemakaian darah atau produk yang berkaitan dengan darah yang
tercemar VHB, pemakaian alat-alat kedokteran yang harus steril,
menghindari pemakaian peralatan pribadi terutama peralatan yang
digunakan bersama sama. (NSW Ministry of Health.2014)
b. Proteksi Spesifik
Dalam pencegahan di tingkat primer, Pemberian imunisasi
hepatitis B dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut NSW
Misitry of Health menetapkan beberapa target sebagai sasaran
imunisasi sebagai tindak pencegahan terhadap penyakit hepatitis B
antara lain dengan mentargetkan pencapaian terhadap cakupan
vaksinasi anak anak ditetapkan sebesar 95% dari total populasi anak
anak di New South Wales, memastikan semua bayi yang lahir dari ibu
yan positif Hepatitis B mendapatkan HBig atau Hepatitis B
Immunoglobulin dalam 12 jam setelah kelahiran.
Selain Pemberian vaksin hepatitis B pada bayi, pemberian vaksin
Hepatitis B juga dianjurkan kepada pasangan seksual yang kontak
langsung dengan penderita HBsAg positif, kelompok berisiko yang
berganti ganti pasangan, terutama yang telah terdiagnosa terinfeksi
Penyakit Menular Seksual (PMS), pasangan homoseksual, pasien
yang mendapatkan tindakan pengobatan dengan cuci darah, dan
Petugas kesehatan yang sehari-hari kontak dengan darah atau
jaringan tubuh penderita HBsAg positif, seperti perawat dan petugas
laboratorium.
Pencegahan sekunder
pencegahan sekunder yang dapat dilakukan adalah deteksi dini atau
mengetahui sedini mungkin suatu penyakit serta melakukan pengobatan
tepat yang sesuai dengan penyakit yang telah terdeteksi sehingga dapat
mencegah penyakit menjadi lebih parah serta mempersingkat kesakitan
serta mencegah terjadinya kecacatan akibat sakit. Pada penyakit Hepatitis
B deteksi dan pengobatan tepat dilakukan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan laboratorium
Menurut WHO (1994) untuk mendeteksi virus hepatitis digolongkan
dengan tiga (3) cara yaitu : Cara Radioimmunoassay (RIA), Enzim
Linked Imunonusorbent Assay (Elisa), imunofluorensi mempunyai
sensitifitas yang tinggi. Untuk meningkatkan spesifisitas digunakan
antibodi monoklonal dan untuk mendeteksi DNA dalam serum
digunakan probe DNA dengan teknik hibridasi. Deteksi dini terhadap
HBV dapat dilakukan melalui tes darah, tes darah dasar untuk HBV
terdiri dari tigas tes skrining. yang pertama adalah tes antigen
permukan HBV yang menentukan apakah seseorang terinfeksi HBV,
yang kedua adalah tes anti bodi inti HBV, yang menentukan apakah
seseorang yang pernah terinfeksi, dan yang ketiga tes antibody
permukan HBV yang menentukan apakah seseorang telah bebas dari
virus setelah terinfeksi,atau telah divaksinasi dan sekarang kebal
terhadap infeksi di masa mendatang (SAMHSA.2011). Menganjurkan
pada wanita hamil untuk memastikan wanita hamil melakukan
screening terhadap hepatitis B juga diperlukan sebagai langkah
deteksi dini terhadap HBV (NSW Ministry of Health.2014)
Pencegahan tersier
a. Pembatasan Ketidakmampuan
Pembatasan ketidakmampuan atau kecacatan berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan berpikir dan bekerja yang
diakibatkan oleh penyakit hepatitis. Usaha ini merupakan lanjutan
dari usaha deteksi dini danpengobatan tepat agar penderita mampu
sembuh sempurna tanpa cacat. Bil sudah terjadi kecacatan maka
dicegah agar kecacatan tidak menimbulkan dampak yang lebih parah
terhadap kesehtan penderita sehingga fungisi tubuh penderita HBV
dapat dipertahankan semaksimal mungkin.
b. Rehabilitasi
Tahap rehabilitasi adalah usaha untuk mencegah terjadinya efek
samping dai fase penyembuhan penyakit dan pengembalian fungsi
fisik, sosial, dan psikologik.tindakan ini dilakukan pada seseorang
yang proses penakitnya telah berhenti. Tujuannya adalah
mengembalikan penerita pada keadaan semula saat sebelum sakit atau
lebih baik daripada saat sebelum sakit. Dalam proses rehabilitasi
meliputi rehabilitasi mental, rehabilitasi social vokasional, dan
rehabiliasi aesthetis (WHO.2014).