Anda di halaman 1dari 22

NAMA : DAFASYAH PRATAMA (11)

Kelas : XI MIPA 6

Tugas : Fisika (Gelombang Bunyi)

Klasifikasi Gelombang Bunyi


Suatu bunyi dapat didengar oleh manusia karena memiliki 3 hal yaitu, adanya sumber bunyi,
adanya medium rambat bunyi, dan frekuensinya yang berada antara 20 Hz – 20.000 Hz
(audiosonik). Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup juga dapat mendengar suatu bunyi.
Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
hewan seperti jangkrik, laba-laba, gajah, anjing, dan lumba-lumba.
2. Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar
oleh manusia.
3. Ultrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba. 

Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah gelombang


yang membutuhkan medium untuk rambatannya. Medium rambatannya dapat berupa zat cair,
zat padat, dan udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara.
Hal ini disebabkan karena kecepatan perambatan gelombang bunyi di dalam zat padat lebih cepat
dibandingkan di dalam gas atau udara. 

Ini disebabkan oleh jarak antar molekul dalam zat padat lebih pendek dibandingkan pada zat
cair dan gas, sehingga perpindahan energi kinetik lebih cepat terjadi. Tabel 1 merupakan data
kecepatan bunyi dalam berbagai zat pada suhu 150 C.
Cara Menghitung Cepat Rambat Bunyi
Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari medium rambatannya.
Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut: 

Di mana:

v = cepat rambat bunyi (m/s)

s   = jarak tempuh (m)


t   = waktu (s)

1. Melalui Zat Padat

Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat. Contoh medium rambatan zat padat
yaitu alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung cepat rambat bunyi yang
merambat melalui  zat padat adalah sebagai berikut:

Di mana 

v = cepat rambat bunyi (m/s)

E = modulus young (N/m2)

ρ = massa jenis (Kg/m3) 

Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai modulus young
zat padat berbeda-beda. Contohnya ditunjukkan pada gambar 5. 
Sumber: http://koleksiv
ideotutorial10000.blogspot.com/2015/11/penjelasan-modulus-young.html

2. Melalui Zat Cair

Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat cair. Medium zat cair dapat berupa air,
raksa, helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam zat cair
adalah sebagai berikut: 

Di mana 

v = cepat rambat bunyi (m/s)

B = Modulus Bulk (N/m2)

ρ = massa jenis (Kg/m3)

Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk ke segala arah
ketika diberi suatu tegangan ke segala arah. Nilai Modulus Bulk dari berbagai bahan ditunjukkan
pada gambar 6.
3. Melalui Udara atau Gas

Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium udara atau gas. Rumus untuk
menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut: 

Di mana 

v = cepat rambat bunyi (m/s)

γ = konstanta laplace

R = konstanta gas umum (J/mol K)

T = suhu gas (K)

M = massa molekul relatif gas

Konstanta laplace (notasi γ) adalah perbandingan antara kapasitas kalor gas pada tekanan tetap
dengan kapasitas kalor pada volume tetap. Konstanta laplace dapat dipakai untuk gas
monoatomik atau diatomik. Konstanta laplace untuk gas monoatomik adalah: 

Sedangkan konstanta laplace untuk gas diatomik dibagi menjadi 3 keadaan yaitu pada suhu
rendah, suhu sedang, dan suhu tinggi. Nilainya adalah sebagai berikut: 
Ciri Khas Gelombang Bunyi

Suatu gelombang bunyi memiliki ciri khas. Ciri khas inilah yang nantinya akan dimanfaatkan
dalam pembuatan suatu teknologi yang dapat berguna untuk kehidupan manusia. Ciri khas
gelombang bunyi adalah refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), difraksi (pelenturan),
interferensi (perpaduan), Efek Doppler, dan pelayangan gelombang. 

1. Refleksi (Pemantulan)
Pada pemantulan bunyi berlaku hukum pemantulang gelombang yaitu: 

 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang;


 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang.

2. Refraksi (Pembiasan Gelombang)

Refraksi gelombang adalah pembelokkan gelombang ketika melewati bidang batas tertentu.
Rumus umum untuk refraksi adalah: 

Di mana 

i = sudut datang gelombang (derajat)

R  = sudut bias gelombang (derajat)

λ1= panjang gelombang 1 (m)

λ2= panjang gelombang  2 (m)


V1= panjang gelombang 1 (m)

V2 = panjang gelombang 2 (m)

3. Interferensi Gelombang (Perpaduan)

Interferensi gelombang adalah perpaduan dua gelombang yang menghasilkan pola-pola


tertentu. Interferensi dua buah gelombang bunyi koheren akan menghasilkan pola terang-gelap
yang merupakan pola interferensi konstruktif-destruktif. 

Beda lintasan dengan interferensi konstruktif (pola gelombang yang saling menguat) adalah: 

Beda lintasan dengan interferensi destruktif (pola gelombang yang saling melemah): 
4. Efek Doppler

Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber gelombang yang
diterima pengamat karena adanya gerak relatif di antara keduanya. 

Fp = frekuensi pendengar (Hz)

Fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)

V  = cepat rambat bunyi (m/s)

Vp = kecepatan pendengar (m/s)

Vs  = kecepatan sumber bunyi (m/s)

Persamaan Efek Doppler dengan tidak mengabaikan kecepatan angin (Vw):

Jika pendengar mendekati sumber bunyi, maka Vp bernilai (+), jika sumber bunyi menjauhi
pendengar maka Vs bernilai (+), jika arah angin searah dengan arah rambat bunyi, maka Vw
bernilai (+). 
Sumber:
ttps://kursusaudio.wordpress.com/2009/07/31/2-6-efek-doppler/

5. Pelayangan gelombang

Pelayangan gelombang adalah interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun berbeda


frekuensi sedikit. Pelayangan bunyi membentuk interferensi konstruktif-destruktif yang disebut
layangan. Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau lemah yang terjadi
secara berurutan. Frekuensi layangan dapat dihitung menggunakan rumus:

Di mana

fl = frekuensi layangan bunyi 

f1 dan f2 = frekuensi gelombang bunyi yang berinteferensi


Sumber: https://mastermatfis.blogspot.com/2016/08/pembuktian-dan-penurunan-
rumus.html
Dengan memahami karakteristik dari gelombang bunyi, para ilmuwan Fisika dapat membuat
teknologi yang membantu pekerjaan manusia contohnya SONAR, Ultrasonografi, dan
Echocardiogram. 

a. Teknologi SONAR

Teknologi SONAR dapat digunakan untuk sistem navigasi dengan bunyi pantul ultrasonik, pada
perangkat kamera berguna untuk mendeteksi jarak benda yang akan difoto, pada kendaraan
mobil dapat digunakan untuk mendeteksi jarak benda-benda yang ada di sekitar mobil,
dan pengukur kedalaman laut. SONAR untuk pengukur kedalaman laut diletakkan di bawah
kapal. 

Prinsip kerja SONAR adalah berdasarkan pemantulan gelombang ultrasonik. SONAR memiliki
dua bagian alat yang memancarkan gelombang ultrasonik yang disebut transmitter
(emitter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang
disebut sensor (receiver). 
Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmitter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran,
kemudian akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat penerima (receiver). Dengan
mengukur waktu yang diperlukan lagi dari gelombang dipancarkan sampai gelombang diterima
lagi. maka dapat ditentukan nilai jarakan dari kedalaman laut. 

Nilai kedalaman laut dapat dicari dengan persamaan:

Di mana 

d = jarak yang diukur (m)

Δt = waktu yang diperlukan gelombang dari dipancarkan sampai diterima kembali (s)

v = kecepatan rambat gelombang ultrasonic (m/s)

n  = indeks bias medium

b. Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi (USG). Ultrasonografi adalah teknologi yang digunakan untuk mencitrakan


bagian dalam tubuh manusia. USG digunakan untuk melihat perkembangan janin dalam
kandungan. USG memiliki 3 bagian utama yaitu Transducer, Monitor, dan Mesin USG. Prinsip
kerja dari Ultrasonografi menggunakan konsep pemantulan bunyi yaitu transducer ditempelkan
pada organ yang ingin dilihat citra bagian dalamnya. 

Di dalam transducer terdapat kristal yang dapat digunakan untuk menangkap gelombang yang
disalurkan. Lalu gelombang yang diterima ini masih dalam bentuk gelombang pantulan sehingga
kristal mengubah ke dalam bentuk gelombang elektronik lalu masuk ke mesin USG sehingga
data elektronik tersebut diubah menjadi data gambar yang ingin ditampilkan ke Monitor. 

c. Echocardiogram

Echocardiogram adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran


darah. Kecepatan aliran darah diukur menggunakan efek Doppler. Bunyi ultrasonik diarahkan
menuju pembuluh nadi, dan pergerakan gelombang bunyi tersebut mengikuti kecepatan aliran
darah. 
CONTOH SOAL GELOMBANG BUNYI

1. Seorang penonton pada lomba balap mobil mendengar bunyi (deru mobil) yang berbeda,
ketika mobil mendekat dan menjauh. Rata-rata mobil balap mengeluarkan bunyi 800 Hz. Jika
kecepatan bunyi di udara 340 m.s-1 dan kecepatan mobil 20 m.s-1, maka frekuensi yang di
dengar saat mobil mendekat adalah….

A. 805 Hz

B. 810 Hz

C. 815 Hz

D. 850 Hz

E. 875 Hz

Pembahasan

Pembahasan soal gelombang bunyi 1Diketahui :

vs = -20 m/s (negatif karena mobil menjauhi pendengar)

vp = 0 (pendengar diam karena sedang menonton)

f = 800 hz
v = 340 m/s

Ditanya : frekuensi bunyi yang didengar ?

Jawab :

Jawaban yang benar adalah D.

2. Seseorang bergerak dengan kecepatan 10 ms−1 mendekati sumber bunyi yang diam, frekuensi
sumber bunyi 680 Hz. Setelah sampai di sumber bunyi orang tersebut bergerak menjauhi sumber
bunyi dengan kecepatan yang sama. Jika kecepatan sumber bunyi di udara 340 ms−1, maka
perbandingan kedua frekuensi yang didengar ketika bergerak mendekati sumber dengan saat
menjauhi sumber adalah …

A. 33/34

B. 33/35

C. 34/35

D. 35/33

E. 35/34

Pembahasan

Diketahui :
v = 340 m/s

vp = 10 m/s

vs = 0

f = 680 hz

Ditanya : Perbandingan frekuensi bunyi ketika pendengar mendekati sumber dengan pendengar
menjauhi sumber ?

Jawab :

Pembahasan soal gelombang bunyi 2

Pendengar menjauhi sumber :

Pembahasan soal gelombang bunyi 3

Perbandingan frekuensi yang didengar :

700 : 660 = 70 : 66 = 35 : 33

Jawaban yang benar adalah D.


3.Intensitas bunyi di titik A yang berjarak 1 meter dari sumber bunyi adalah 10-7 W/m2. Titik B
berjarak 100 meter dari sumber bunyi. Jika intensitas ambang 10-12 W/m2, perbandingan taraf
intensitas di A dan B adalah…

A. 5 : 3

B. 5 : 1

C. 4 : 5

D. 4 : 3

E. 3 : 1

Pembahasan

Diketahui :

Intensitas bunyi di titik A (IA) = 10-7 W/m2

Jarak titik A dari sumber bunyi (rA) = 1 meter

Jarak titik B dari sumber bunyi (rR) = 100 meter

Intensitas ambang (Io) = 10-12 Watt/m2


Ditanya : Perbandingan taraf intensitas di titik A dan B (TIA : TIB)

Jawab :

Rumus hubungan antara intensitas dengan jarak :

IA rA2 = IB rB2

Intensitas bunyi di titik B :

(10-7)(12) = (IB)(1002)

(10-7)(1) = (IB)(10.000)

1 x 10-7 = (IB)(1 x 104)

IB = 10-7 : 104

IB = 10-11

Intensitas bunyi di titik R adalah 10-11 W/m2.

Pembahasan soal gelombang bunyi 16

Perbandingan TI di titik A dan B :


50 dB : 10 dB

5:1

Jawaban yang benar adalah B.

Anda mungkin juga menyukai