Tugas I TUTON EK HUTROP
Tugas I TUTON EK HUTROP
Tugas I TUTON EK HUTROP
SOAL
Jawab :
Struktur hutan tropis : Stratifikasi keanekaragaman dari lantai hutan sampai kanopi
hutan : 1. Pohon menjulang/mencuat (emergents). 2. Tajuk utama, menerus. 3. Pohon
bawah (understorey). 4. Pohon-pohon kecil dan perdu. 5. Tumbuhan lantai hutan-
terna dan semai.
Penyebaran hutan tropis: Antara 23o 27' LU dan garis 23° 27' LS terbentang
kawasan yang diduduki oleh hutan tropis. Angka 23 0 27' tersebut merupakan angka
teoritis berdasarkan lintasan semu matahari. Meskipun demikian, ternyata hutan
masih ditemukan, walaupun dalam jumlah sedikit ke utara di atas garis 23° 27' LS,
misalnya di Asia Tengah. Sebaliknya, ditemukan juga sedikit ke Selatan garis 23° 27'
LS, seperti di Australia Timur, Afrika Selatan, dan bagian tengah Amerika Latin.
Sabuk yang membatasi kawasan tropis ini dalam beberapa bahan bacaan disebut
sebagai Garis Balik Kepiting (cancer) atau Garis Balik Utara untuk garis 23° 27' LU,
dan Garis Balik Kambing Gunung (capricorn) atau Garis Balik Selatan pada garis 23°
27' LS .Meliputi sebagian besar Amerika Latin, Afrika, seluruh Asia Selatan , dan
Asia Tenggara.
Jawab :
Curah hujan : di hutan tropis berkisar 2.500-4.000 mm per tahun. Distribusi hujan
dapat dinyatakan dengan melihat data jumlah hari hujan atau bulan basah dan kering.
Hari hujan dinyatakan sebagai suatu tempat yang mengalami hujan dengan angka
curah hujan 0,5 mm atau lebih. Sedangkan bulan basah menurut Oldeman (1975),
adalah suatu bulan dengan curah hujan > 200 mm dan bulan kering < 60 mm sebagai
bulan kering dan > 100 mm sebagai bulan basah.
Suhu : di hutan tropis adalah 200 hingga 280 C.Di hutan tropis sering terjadi perbedaan
suhu karena perbedaan topografi atau faktor lain.Kawasan dengan lintang antara 200
LU-50 LS suhu rata-rata sama, sedangkan antara 10-200 LS terjadi perbedaan suhu
rata-rata tahunan antara 1-20 C. Variasi yang lebih besar pada suhu di kawasan tropis
terjadi pada suhu diurnal yaitu perbedaan suhu dalam selang waktu antara pukul 00.00
hingga pukul 24.00. Data tercatat menunjukkan bahwa perbedaan suhu tertinggi dan
suhu terendah dalam selang waktu tersebut (diurnal) dapat mencapai 16° C.
3. Menjelaskan sirkulasi angin, kelembaban udara, dan iklim mikro hutan tropis
Jawab :
Sirkulasi angin
Kelembaban udara :
Kisaran kelembaban udara juga terjadi menurut perbedaan waktu. Di pagi atau dini
hari tercapai kelembaban udara mendekati maksimum harian, sedangkan di tengah
hari terukur kelembaban udara yang mendekati minimum harian. Perubahan tersebut
juga tidak terlepas dari perbedaan suhu udara harian. Secara umum kelembaban udara
di hutan hujan tropis pada malam hari mendekati titik embun, sedangkan di siang hari
pada saat musim kemarau kelembaban terendah dapat mencapai 55% atau pada saat
tertentu bisa lebih rendah. Bahkan di Bogor yang terkenal sebagai daerah dengan
curah hujan tinggi di Indonesia, pernah tercatat kelembaban udara terendah 28%.
Kelembaban udara minimum lainnya yang pernah tercatat di kawasan tropis, misalnya
di Pontianak 35% atau di Kongo 56%, Uganda 42% serta Nigeria 11% (Richards,
1957).
Air sebagai pemasok uap air di udara dalam hutan berasal dari dua sumber, yaitu (1)
air dari permukaan yang basah, ranting, daun atau lantai hutan, (2) transpirasi aktif
tumbuhan melalui stomata di daun. Jumlah uap air yang dihasilkan seperti disinggung
sebelumnya tergantung pada kelembaban udara, suhu, dan kecepatan anginSemakin
tinggi suhu dan semakin cepat angin berhembus maka proses penguapan dari kedua
sumber uap air dapat dipercepat. Kecepatan angin dan suhu udara secara mikro
berbeda pada berbagai ketinggian pohon. Dengan demikian, pohon dan secara
bersamaan adalah vegetasi, membentuk iklim mikro yang sangat berpengaruh bagi
kehidupan makhluk hidup lainnya. Logman dan Jenik (1974).
Jawab :
Tanah kawasan tropis, terdapat persamaan pada warnanya yaitu merah terang atau
kuning, umumnya mempunyai tekstur lempung dan berliat, juga ditemukan tekstur
berpasir pada lapisan-lapisan atas, kandungan basa relatif rendah, fraksi liatnya cukup
kaya dengan aluminium dan silika. Bagian terbesar tanah tropis merupakan tanah liat
kuning atau merah yang sangat intensif terkena pencucian (leaching) dan sangat
dipengaruhi oleh perubahan iklim serta mempunyai kandungan hara yang rendah.
Dalam beberapa sistem klasifikasi tanah yang umum, tanah tersebut digolongkan
sebagai oksisol dan ultisol yang meliputi sekitar 51% tanah tropis (Sanchez, 1976).
Tanah sebagai unsur utama pembentuk bentang alam (landscape) terbentuk dari
interaksi yang sangat kompleks dari faktor iklim, bahan induk (parent materials) atau
batuan induk (parent rock), vegetasi, dan makhluk hidup lain seperti biota tanah,
topografi, aktivitas manusia, erosi, gejala tektonik, vulkanik, sedimentasi, dan
sebagainya.
Jawaban :
Serasah yang jatuh dalam lingkungan iklim yang lembab dan cukup panas melapuk
secara mekanik, kimiawi, dan biologis. Kumbang dan larva bekerja dengan kecepatan
sangat tinggi dan efektif misalnya menghancurkan pohon yang tumbang. Jamur dan
cendawan lain mempercepat pelapukan dengan bantuan hifa berikut enzim ekstra dan
intra seluler. Rayap yang sangat kaya keragamannya di tropis bekerja dengan cara
yang berbeda dalam proses pelapukan, mengingat bahwa rayap mempunyai
kemampuan untuk mencerna selulosa sehingga penghancuran berlangsung lebih
cepat. Hingga saat ini diduga tidak kurang dari 2000 spesies rayap yang ada di
kawasan tropis dengan besar populasi yang cukup untuk mengurai deposit serasah di
lantai hutan. Peran lain dimainkan oleh semut yang jumlah spesiesnya mencapai
ribuan dengan ukuran berkisar antara 3 hingga 30 mm. Semut juga berperan pada
tahap awal penghancuran secara mekanik dengan memotong serasah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil sehingga dapat dipindahkan ke sarangnya. Tahapan lebih
lanjut adalah peranan cacing tanah, millipoda, jamur, dan bakteri yang bekerja sangat
efektif dalam lingkungan iklim mikro yang cocok. Secara keseluruhan peran
makrobiota tanah ataupun mikrobiota menjamin proses penghancuran dan pengurai
serasah menjadi ion yang tersedia bagi akar tumbuhan sebagai hara di dalam tanah.
Jawaban :
Biodiversitas memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Definisi oleh WWF
(1989) bahwa Biodiversitas adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya
menjadi lingkungan hidup.
Jawaban :
Sebagian besar Biodiversitas dunia, baik yang liar maupun yang sudah dibudidayakan
berasal dari daerah tropis. Persentase Biodiversitas liar di dunia, dari semua jenis yang
tercatat terkonsentrasi di daerah tropis, mencapai sekitar 70% (Myers, 1979).
Sementara itu berjenis-jenis Biodiversitas yang didomestikasi dan dikonsumsi secara
luas di dunia saat ini (misalnya biji-bijian, buah, sayur-mayur, kacang-kacangan,
rempah-rempah dan sebagainya) juga berasal dari daerah tropis. Materi biologi yang
diturunkan dari tumbuh-tumbuhan tersebut menyumbang hampir 92% dari produksi
pangan global (Kothari, 1995). Lalu lintas pertukaran sumber daya biologi memang
terjadi tidak hanya antar negara tropis saja tetapi dari negara-negara tropis ke negara-
negara maju subtropis. Ada berbagai cara terjadinya penyebaran sumber daya biologi.
Ada berbagai cara terjadinya penyebaran sumber daya biologi, misalnya, melalui
perdagangan internasional, pengambilan secara ilegal selama dan setelah masa
kolonial, hasil dari ekspedisi botani dan zoologi, pertukaran ilmiah dan perpindahan
secara alamiah.
Kegiatan bioprospeksi (bioprospecting) yaitu upaya pencarian sumber daya hayati
yang mempunyai potensi menguntungkan di masa depan. Kini negaranegara maju
memiliki koleksi sumber daya hayati yang sangat lengkap bahkan melebihi koleksi
yang dimiliki oleh negara-negara asal sumber daya itu.
Ekosistem diartikan sebagai satuan sistem kehidupan yang tersusun dari interaksi
antara komponen hayati (tumbuhan, hewan, dan mikroba) dan komponen fisik non
hayati (iklim, air, cahaya, suhu, ketinggian di atas permukaan laut (dpl). Tidak kurang
dari 47 tipe ekosistem yang berbeda, baik yang alami maupun yang buatan terdapat di
bumi Indonesia. Tipe ekosistem ini mulai dari ekosistem gunung es dan padang
rumput Alpin di pegunungan tinggi Papua (ketinggian lebih dari 5.000 m dpl)),
ekosistem hutan hujan tropis dari lahan hutan pamah sampai komunitas rumput laut
dan terumbu karang, serta ekosistem lautan sedalam 8.000 m.
Jawaban :
Pusat Biodiversitas yang ada di dunia, yaitu Meksiko, Kolombia, Brasilia, Peru,
Ekuador, Zaire, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, India, Cina dan Australia. Negara-
negara ini merupakan target yang memungkinkan untuk menerima pendanaan serta
perhatian konservasi yang lebih besar, disajikan pada Tabel 2.1 (Mittermeir, 1988;
Mittermeir & Werner, 1990).
Jumlah jenis yang punah dan yang terancam punah menunjukkan kecenderungan
meningkat. Berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP)
Tahun 1992, jenis tumbuhan (flora) yang punah pasca Tahun 1600 berkisar 675 jenis,
mamalia 107 jenis, unggas 123 jenis, vertebrata 115 jenis, reptil 23 jenis dan ikan 23
jenis (Keating, 1994)
Jawaban :
Jawaban :
Ciri-ciri hutan tropis adalah hutan yang paling subur. Hutan jenis ini terdapat di
antara Garis Balik Capricorn 23,50 LS dan 23,50 LU. Kawasan ini menerima curah
hujan berlimpah sekitar 2000-4000 mm setiap tahunnya. Suhu udara sekitar 250C-
260C dan seragam, dengan kelembaban udara rata-rata sekitar 80%. Produktivitas
primer sekitar 20.000 kcal/m2 /tahun. Siklus nutrien berjalan cepat dan mencakup
sejumlah nutrisi. Penguraian berlangsung cepat dilakukan oleh mikroba dan sangat
efisien.
Tipe hutan tropis : Hutan hujan bawah , Hutan hujan tengah,dan Hutan hujan atas.
12. Menyebutkan ragam pelapisan tajuk yang khas pada hutan tropis
Jawaban :
3. Stratifikasi pepohonan ketiga (tingkat C), yang juga dinamakan tingkat bawah,
terdiri dari pepohonan yang tumbuh sampai ketinggian sekitar 8-14 m, membentuk
stratifikasi yang rapat, terutama di tempat yang stratifikasi keduanya jarang. Ketiga
stratifikasi pohon tersebut juga bergabung dengan berbagai populasi epifit, perambat
dan parasit, terutama bergantung pada kebutuhan akan cahaya dari tumbuhan yang
bersangkutan.
4. Selain dari spesies pepohonan tersebut, terdapat stratifikasi belukar yang terdiri dari
spesies dengan ketinggian yang sebagian besar kurang dari 10 m. Tampaknya terdapat
dua bentuk belukar yang mempunyai percabangan dekat ke tanah dan yang
menyerupai pohon kecil.
5. Stratifikasi terna yang terdiri dari tumbuhan yang lebih kecil, merupakan
kecambah pepohonan yang lebih atas, atau spesies terna. Keragaman flora di tempat
ini kurang dibandingkan pada stratifikasi pepohonan. Penyusun spesiesnya
kebanyakan termasuk familia Commelinaceae, Zingiberaceae, Acanthaceae, Araceae,
dan Maranthaceae. Spesies paku dan Selaginella sering menonjol. Stratifikasi dasar
hampir tidak mengandung rumput, kecuali beberapa yang berdaun lebar seperti Olyra
13. Menyebutkan ciri-ciri hutan hujan bawah, tengah dan atas, serta beberapa contoh
spesies yang mendominasi
Jawaban :
Hutan hujan bawah merupakan tipe vegetasi klimaks hutan dataran rendah dan bukit
dengan ketinggian mencapai 600 m dari permukaan laut (dpl). Pada zona ini terdapat
beberapa zona hutan dengan tipe vegetasi ditentukan oleh sifat tanah (edafik), namun
pada zona vegetasi daratan ditentukan lebih banyak oleh sifat iklim (klimatik). Hutan
hujan bawah berada pada ketinggian 0-1000 m dpl.
Hutan hujan tengah berada pada ketinggian 1000-3000 m dpl. Jenis dominan pada
ketinggian ini adalah Quercus, Castanopsis dan Nothofagus dari familia Fagaceae.
Jenis ekonomis penting di wilayah ini misalnya Pinus merkusii di Aceh dan Albizia
imbricata di Indonesia Bagian Timur.
Hutan hujan atas terdapat pada ketinggian lebih dari 3000 m dpl, biasanya pada
ketinggian 3300-4100 m dpl. Kelompok hutan ini biasanya dipisahkan oleh padang
rumput, dan belukar. Spesies Dacrydium dan Podocarpus anggota familia
Podocarpaceae dominan di wilayah ini. Di Irian Jaya atau Papua Barat dikuasai oleh
Phyllocladus,
14 Menyebutkan ciri-ciri hutan musim, hutan gambut, dan beberapa contoh spesies yang
Mendominasi
Jawaban :
Hutan Musim
Hutan dengan satu atau dua musim kering yang sangat nyata (musim kering biasanya
diberi batasan sebagai masa paling sedikit satu bulan dengan curah hujan kurang dari
100 mm),tidak subur, komposisinya terdiri dari tumbuhan meranggas dan tidak
meranggas (hijau abadi). Selama musim kering, banyak dari daun pepohonan luruh.
Terdiri dari 2 macam:
a. Hutan Musim Bawah
Hutan musim bawah umumnya beriklim tipe C dan D menurut klasifikasi iklim
Schmidt dan Ferguson. Hutan ini mengalami gugur daun atau pohon meranggas
selama musim kemarau. Terdapat paling tidak dua lapisan tajuk, banyak herba dan
tumbuhan bawah yang hidup menyesuaikan dengan kondisi kekeringan atau
musim.
beberapa pohon raksasa seperti Salmalia. Di hutan ini banyak dijumpai geofit,
yakni spesies yang tahan api karena berbatang atau berumbi di dalam tanah, dan
efimeral, karena spesies ini tumbuh dan berbunga dalam waktu singkat pada
musim hujan, kemudian biji terlindungi di dalam tanah untuk kemudian tumbuh
pada musim hujan berikutnya.
b. Hutan Musim Tengah-Atas Hutan musim tengah-atas terdapat pada ketinggian
1000-4000 m dpl. Spesies pohon seperti cemara berdaun halus (Casuarina
junghuhniana) di Jawa Tengah dan Jawa Timur; Eucalyptus di Indonesia Bagian
Timur dan Pinus merkusii di Sumatra Utara sekitar Danau Toba dan Aceh.
Hutan gambut
Gambut merupakan salah satu tipe vegetasi yang dipengaruhi oleh lapukan bahan
organik. Kondisi anaerobik akibat penggenangan air merupakan refrigator alamiah,
tempat tersimpannya fosil tumbuhan, seperti biji, benang sari yang merupakan kajian
utama dalam paleoekologi. Vegetasi gambut dijumpai di daerah cekungan, di
belakang daerah rawa.
Spesies tumbuhan yang dominan di tempat ini misalnya ramin (Gonystylus bancanus)
dan palawan (Tristania sp).
15. Menyebutkan ciri-ciri hutan mangrove, hutan pantai, dan ekosistem sabana
Jawaban :
Hutan pantai
Kadar garam di dalam tanah yang cukup tinggi, dan panas terik matahari
mengakibatkan hanya tumbuhan tertentu yang dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan tersebut. Daun-daun tumbuhan pantai pada umumnya tebaltebal, kaku, dan
sering mengkilat. Hal ini berguna untuk mengurangi penguapan yang terlalu besar
akibat teriknya matahari.
Terdiri dari :