Tugas I TUTON EK HUTROP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Tugas I Tutorial Online Ekologi Hutan Tropis BIOL4413

Nama : Eru Indrawati


Nim : 030144048
UPBJJ : Jakarta

SOAL

1. Menjelaskan pengertian, struktur, dan penyebaran geografi hutan tropis!

Jawab :

Hutan tropis adalah hutan yang digolongkan menurut variable iklim.

Struktur hutan tropis : Stratifikasi keanekaragaman dari lantai hutan sampai kanopi
hutan : 1. Pohon menjulang/mencuat (emergents). 2. Tajuk utama, menerus. 3. Pohon
bawah (understorey). 4. Pohon-pohon kecil dan perdu. 5. Tumbuhan lantai hutan-
terna dan semai.

Penyebaran hutan tropis: Antara 23o 27' LU dan garis 23° 27' LS terbentang
kawasan yang diduduki oleh hutan tropis. Angka 23 0 27' tersebut merupakan angka
teoritis berdasarkan lintasan semu matahari. Meskipun demikian, ternyata hutan
masih ditemukan, walaupun dalam jumlah sedikit ke utara di atas garis 23° 27' LS,
misalnya di Asia Tengah. Sebaliknya, ditemukan juga sedikit ke Selatan garis 23° 27'
LS, seperti di Australia Timur, Afrika Selatan, dan bagian tengah Amerika Latin.
Sabuk yang membatasi kawasan tropis ini dalam beberapa bahan bacaan disebut
sebagai Garis Balik Kepiting (cancer) atau Garis Balik Utara untuk garis 23° 27' LU,
dan Garis Balik Kambing Gunung (capricorn) atau Garis Balik Selatan pada garis 23°
27' LS .Meliputi sebagian besar Amerika Latin, Afrika, seluruh Asia Selatan , dan
Asia Tenggara.

2. Menjelaskan kondisi curah hujan, dan suhu di hutan tropis

Jawab :

Curah hujan : di hutan tropis berkisar 2.500-4.000 mm per tahun. Distribusi hujan
dapat dinyatakan dengan melihat data jumlah hari hujan atau bulan basah dan kering.
Hari hujan dinyatakan sebagai suatu tempat yang mengalami hujan dengan angka
curah hujan 0,5 mm atau lebih. Sedangkan bulan basah menurut Oldeman (1975),
adalah suatu bulan dengan curah hujan > 200 mm dan bulan kering < 60 mm sebagai
bulan kering dan > 100 mm sebagai bulan basah.

Suhu : di hutan tropis adalah 200 hingga 280 C.Di hutan tropis sering terjadi perbedaan
suhu karena perbedaan topografi atau faktor lain.Kawasan dengan lintang antara 200
LU-50 LS suhu rata-rata sama, sedangkan antara 10-200 LS terjadi perbedaan suhu
rata-rata tahunan antara 1-20 C. Variasi yang lebih besar pada suhu di kawasan tropis
terjadi pada suhu diurnal yaitu perbedaan suhu dalam selang waktu antara pukul 00.00
hingga pukul 24.00. Data tercatat menunjukkan bahwa perbedaan suhu tertinggi dan
suhu terendah dalam selang waktu tersebut (diurnal) dapat mencapai 16° C.

3. Menjelaskan sirkulasi angin, kelembaban udara, dan iklim mikro hutan tropis

Jawab :

Sirkulasi angin

Sepanjang garis khatulistiwa terjadi penyinaran matahari yang sangat intensif.


Kemiringan poros bumi dan rotasinya menyebabkan permukaan bumi yang terkena
sinar matahari langsung berubah sepanjang tahun. Pemanasan yang tinggi tersebut
membentuk kawasan yang disebut sebagai Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ).
Wilayah ITCZ dapat bergeser sepanjang tahun. Massa udara di kawasan ITCZ
diangkat dengan bantuan energi dari intensitas matahari yang tinggi. Pengangkatan
massa udara itu menyebabkan kekosongan di wilayah ITCZ bagian bawah sehingga
tekanan udara menjadi rendah. Secara alami kekosongan massa udara tersebut
digantikan oleh massa udara lain yang berasal dari wilayah dengan tekanan yang lebih
tinggi atau disebut angin pasat. Angin pasat bertiup dengan kecepatan konstan dan
mempunyai arah hembusan yang sama. Angin pasat dari sebelah Utara khatulistiwa
bertiup dari arah timur Laut hingga utara sedangkan dari belahan bumi selatan, angin
datang dari arah Tenggara. Khusus untuk wilayah Indonesia angin pasat utara hingga
timur laut membawa massa udara dari Samudra Pasifik yang relatif basah, sedang dari
arah Tenggara membawa massa udara dari daratan Australia yang relatif kering. 1.24
Ekologi Hutan Tropis  Kembali ke wilayah ITCZ, massa udara yang naik ke atas
secara vertikal, kemudian berpindah secara horizontal dan terbagi arah ke lintang
utara dan lintang selatan. Jika angin pasat mengarah ke khatulistiwa maka angin atas
ini menjauhi khatulistiwa. Selain itu, terjadi kesinambungan antara aliran udara atas
dengan angin pasat. Kesinambungan dan perbedaan arah hembusan angin inilah yang
menyebabkan aliran udara tadi dinamakan angin anti pasat. Selain angin anti pasat,
kawasan tropis juga dipengaruhi oleh angin monsun. Angin monsoon merupakan
perpindahan massa udara yang disebabkan oleh perbedaan suhu antara daratan dan
lautan dalam skala yang luas.

Kelembaban udara :

Kisaran kelembaban udara juga terjadi menurut perbedaan waktu. Di pagi atau dini
hari tercapai kelembaban udara mendekati maksimum harian, sedangkan di tengah
hari terukur kelembaban udara yang mendekati minimum harian. Perubahan tersebut
juga tidak terlepas dari perbedaan suhu udara harian. Secara umum kelembaban udara
di hutan hujan tropis pada malam hari mendekati titik embun, sedangkan di siang hari
pada saat musim kemarau kelembaban terendah dapat mencapai 55% atau pada saat
tertentu bisa lebih rendah. Bahkan di Bogor yang terkenal sebagai daerah dengan
curah hujan tinggi di Indonesia, pernah tercatat kelembaban udara terendah 28%.
Kelembaban udara minimum lainnya yang pernah tercatat di kawasan tropis, misalnya
di Pontianak 35% atau di Kongo 56%, Uganda 42% serta Nigeria 11% (Richards,
1957).

Iklim mikro hutan tropis :

Air sebagai pemasok uap air di udara dalam hutan berasal dari dua sumber, yaitu (1)
air dari permukaan yang basah, ranting, daun atau lantai hutan, (2) transpirasi aktif
tumbuhan melalui stomata di daun. Jumlah uap air yang dihasilkan seperti disinggung
sebelumnya tergantung pada kelembaban udara, suhu, dan kecepatan anginSemakin
tinggi suhu dan semakin cepat angin berhembus maka proses penguapan dari kedua
sumber uap air dapat dipercepat. Kecepatan angin dan suhu udara secara mikro
berbeda pada berbagai ketinggian pohon. Dengan demikian, pohon dan secara
bersamaan adalah vegetasi, membentuk iklim mikro yang sangat berpengaruh bagi
kehidupan makhluk hidup lainnya. Logman dan Jenik (1974).

4. Menjelaskan tanah dan geomorfologi hutan tropis

Jawab :

Tanah Hutan Tropis

Tanah kawasan tropis, terdapat persamaan pada warnanya yaitu merah terang atau
kuning, umumnya mempunyai tekstur lempung dan berliat, juga ditemukan tekstur
berpasir pada lapisan-lapisan atas, kandungan basa relatif rendah, fraksi liatnya cukup
kaya dengan aluminium dan silika. Bagian terbesar tanah tropis merupakan tanah liat
kuning atau merah yang sangat intensif terkena pencucian (leaching) dan sangat
dipengaruhi oleh perubahan iklim serta mempunyai kandungan hara yang rendah.
Dalam beberapa sistem klasifikasi tanah yang umum, tanah tersebut digolongkan
sebagai oksisol dan ultisol yang meliputi sekitar 51% tanah tropis (Sanchez, 1976).

Geomorfologi Hutan Tropis

Tanah sebagai unsur utama pembentuk bentang alam (landscape) terbentuk dari
interaksi yang sangat kompleks dari faktor iklim, bahan induk (parent materials) atau
batuan induk (parent rock), vegetasi, dan makhluk hidup lain seperti biota tanah,
topografi, aktivitas manusia, erosi, gejala tektonik, vulkanik, sedimentasi, dan
sebagainya.

5. Menjelaskan peranan faktor biotik dalam pembentukan tanah hutan tropis

Jawaban :

Serasah yang jatuh dalam lingkungan iklim yang lembab dan cukup panas melapuk
secara mekanik, kimiawi, dan biologis. Kumbang dan larva bekerja dengan kecepatan
sangat tinggi dan efektif misalnya menghancurkan pohon yang tumbang. Jamur dan
cendawan lain mempercepat pelapukan dengan bantuan hifa berikut enzim ekstra dan
intra seluler. Rayap yang sangat kaya keragamannya di tropis bekerja dengan cara
yang berbeda dalam proses pelapukan, mengingat bahwa rayap mempunyai
kemampuan untuk mencerna selulosa sehingga penghancuran berlangsung lebih
cepat. Hingga saat ini diduga tidak kurang dari 2000 spesies rayap yang ada di
kawasan tropis dengan besar populasi yang cukup untuk mengurai deposit serasah di
lantai hutan. Peran lain dimainkan oleh semut yang jumlah spesiesnya mencapai
ribuan dengan ukuran berkisar antara 3 hingga 30 mm. Semut juga berperan pada
tahap awal penghancuran secara mekanik dengan memotong serasah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil sehingga dapat dipindahkan ke sarangnya. Tahapan lebih
lanjut adalah peranan cacing tanah, millipoda, jamur, dan bakteri yang bekerja sangat
efektif dalam lingkungan iklim mikro yang cocok. Secara keseluruhan peran
makrobiota tanah ataupun mikrobiota menjamin proses penghancuran dan pengurai
serasah menjadi ion yang tersedia bagi akar tumbuhan sebagai hara di dalam tanah.

6. Menjelaskan pengertian biodiversitas

Jawaban :

Biodiversitas memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Definisi oleh WWF
(1989) bahwa Biodiversitas adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya
menjadi lingkungan hidup.

7. Menjelaskan makna biodiversitas dalam perspektif Internasional

Jawaban :

Sebagian besar Biodiversitas dunia, baik yang liar maupun yang sudah dibudidayakan
berasal dari daerah tropis. Persentase Biodiversitas liar di dunia, dari semua jenis yang
tercatat terkonsentrasi di daerah tropis, mencapai sekitar 70% (Myers, 1979).
Sementara itu berjenis-jenis Biodiversitas yang didomestikasi dan dikonsumsi secara
luas di dunia saat ini (misalnya biji-bijian, buah, sayur-mayur, kacang-kacangan,
rempah-rempah dan sebagainya) juga berasal dari daerah tropis. Materi biologi yang
diturunkan dari tumbuh-tumbuhan tersebut menyumbang hampir 92% dari produksi
pangan global (Kothari, 1995). Lalu lintas pertukaran sumber daya biologi memang
terjadi tidak hanya antar negara tropis saja tetapi dari negara-negara tropis ke negara-
negara maju subtropis. Ada berbagai cara terjadinya penyebaran sumber daya biologi.
Ada berbagai cara terjadinya penyebaran sumber daya biologi, misalnya, melalui
perdagangan internasional, pengambilan secara ilegal selama dan setelah masa
kolonial, hasil dari ekspedisi botani dan zoologi, pertukaran ilmiah dan perpindahan
secara alamiah.
Kegiatan bioprospeksi (bioprospecting) yaitu upaya pencarian sumber daya hayati
yang mempunyai potensi menguntungkan di masa depan. Kini negaranegara maju
memiliki koleksi sumber daya hayati yang sangat lengkap bahkan melebihi koleksi
yang dimiliki oleh negara-negara asal sumber daya itu.

8. Menyebutkan keragaman ekosistem dalam hutan tropis


Jawaban :

Ekosistem diartikan sebagai satuan sistem kehidupan yang tersusun dari interaksi
antara komponen hayati (tumbuhan, hewan, dan mikroba) dan komponen fisik non
hayati (iklim, air, cahaya, suhu, ketinggian di atas permukaan laut (dpl). Tidak kurang
dari 47 tipe ekosistem yang berbeda, baik yang alami maupun yang buatan terdapat di
bumi Indonesia. Tipe ekosistem ini mulai dari ekosistem gunung es dan padang
rumput Alpin di pegunungan tinggi Papua (ketinggian lebih dari 5.000 m dpl)),
ekosistem hutan hujan tropis dari lahan hutan pamah sampai komunitas rumput laut
dan terumbu karang, serta ekosistem lautan sedalam 8.000 m.

9. Menyebutkan pusat biodiversitas dan jumlah spesies yang ada di dunia

Jawaban :

Pusat Biodiversitas yang ada di dunia, yaitu Meksiko, Kolombia, Brasilia, Peru,
Ekuador, Zaire, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, India, Cina dan Australia. Negara-
negara ini merupakan target yang memungkinkan untuk menerima pendanaan serta
perhatian konservasi yang lebih besar, disajikan pada Tabel 2.1 (Mittermeir, 1988;
Mittermeir & Werner, 1990).

Jumlah jenis yang punah dan yang terancam punah menunjukkan kecenderungan
meningkat. Berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP)
Tahun 1992, jenis tumbuhan (flora) yang punah pasca Tahun 1600 berkisar 675 jenis,
mamalia 107 jenis, unggas 123 jenis, vertebrata 115 jenis, reptil 23 jenis dan ikan 23
jenis (Keating, 1994)

10. Menyebutkan faktor utama yang menyebabkan biodiversitas di Indonesia sangat


tinggi

Jawaban :

Tingginya Biodiversitas di Indonesia menurut para ahli disebabkan oleh:


a. Indonesia terletak di kawasan tropis yang mempunyai iklim yang stabil.
b. secara geografi Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua
benua yaitu Asia dan Australia. Artinya kepulauan Indonesia dilintasi oleh dua
pusat biota Asia yaitu Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Sementara Papua berasal
dari Australia dan daerah Wallace yaitu Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara
merupakan daerah peralihan dan pertemuan.
c. jumlah kawasan seluas 7,7 juta km2 persegi yang terdiri atas kawasan daratan
seluas 1,9 juta km2 , lautan 3,1 juta km2 , dan perairan laut terbatas seluas 2,7
juta km2 (Haeruman dalam Primack dkk, 1998). Daratan Indonesia tercakup pada
17.508 pulau yang berukuran besar dan kecil. Berukuran besar misalnya
Kalimantan, Sumatra, Papua, Sulawesi, dan Jawa. Garis panjang pantai Indonesia
adalah terpanjang di dunia yaitu sekitar 81.000 km (BAPPENAS, 1993). Jumlah
pulau yang terpecah-pecah, terisolir jutaan tahun, dan pengaruh vulkanik.

11. Menjelaskan ciri-ciri dan tipe hutan tropis

Jawaban :
Ciri-ciri hutan tropis adalah hutan yang paling subur. Hutan jenis ini terdapat di
antara Garis Balik Capricorn 23,50 LS dan 23,50 LU. Kawasan ini menerima curah
hujan berlimpah sekitar 2000-4000 mm setiap tahunnya. Suhu udara sekitar 250C-
260C dan seragam, dengan kelembaban udara rata-rata sekitar 80%. Produktivitas
primer sekitar 20.000 kcal/m2 /tahun. Siklus nutrien berjalan cepat dan mencakup
sejumlah nutrisi. Penguraian berlangsung cepat dilakukan oleh mikroba dan sangat
efisien.

Tipe hutan tropis : Hutan hujan bawah , Hutan hujan tengah,dan Hutan hujan atas.

12. Menyebutkan ragam pelapisan tajuk yang khas pada hutan tropis

Jawaban :

1. Stratifikasi paling atas (tingkat A) terdiri dari pepohonan setinggi 30-45 m.


Pepohonan yang muncul ke luar mencuat tinggi di atas, kanopi (sudur) hutan bertajuk
lebar, dan umumnya tersebar sedemikian rupa sehingga tidak saling bersentuhan
membentuk lapisan yang bersinambungan. Bentuk khas tajuknya sering dipakai untuk
mengenali spesies pada suatu wilayah. Pepohonan yang mencuat itu sering berakar
dangkal dan berbanir.

2. Stratifikasi pepohonan kedua (tingkat B) di bawah stratifikasi yang mencuat, ada


kalanya disebut juga sebagai tingkat atas, terdiri dari pepohonan yang tumbuh sampai
ketinggian sekitar 18-27 m. Pepohonan ini tumbuh lebih berdekatan dan cenderung
membentuk kanopi yang bersinambung. Tajuk sering membulat atau memanjang dan
tidak selebar pada tingkat A.

3. Stratifikasi pepohonan ketiga (tingkat C), yang juga dinamakan tingkat bawah,
terdiri dari pepohonan yang tumbuh sampai ketinggian sekitar 8-14 m, membentuk
stratifikasi yang rapat, terutama di tempat yang stratifikasi keduanya jarang. Ketiga
stratifikasi pohon tersebut juga bergabung dengan berbagai populasi epifit, perambat
dan parasit, terutama bergantung pada kebutuhan akan cahaya dari tumbuhan yang
bersangkutan.

4. Selain dari spesies pepohonan tersebut, terdapat stratifikasi belukar yang terdiri dari
spesies dengan ketinggian yang sebagian besar kurang dari 10 m. Tampaknya terdapat
dua bentuk belukar yang mempunyai percabangan dekat ke tanah dan yang
menyerupai pohon kecil.

5. Stratifikasi terna yang terdiri dari tumbuhan yang lebih kecil, merupakan
kecambah pepohonan yang lebih atas, atau spesies terna. Keragaman flora di tempat
ini kurang dibandingkan pada stratifikasi pepohonan. Penyusun spesiesnya
kebanyakan termasuk familia Commelinaceae, Zingiberaceae, Acanthaceae, Araceae,
dan Maranthaceae. Spesies paku dan Selaginella sering menonjol. Stratifikasi dasar
hampir tidak mengandung rumput, kecuali beberapa yang berdaun lebar seperti Olyra

13. Menyebutkan ciri-ciri hutan hujan bawah, tengah dan atas, serta beberapa contoh
spesies yang mendominasi

Jawaban :
Hutan hujan bawah merupakan tipe vegetasi klimaks hutan dataran rendah dan bukit
dengan ketinggian mencapai 600 m dari permukaan laut (dpl). Pada zona ini terdapat
beberapa zona hutan dengan tipe vegetasi ditentukan oleh sifat tanah (edafik), namun
pada zona vegetasi daratan ditentukan lebih banyak oleh sifat iklim (klimatik). Hutan
hujan bawah berada pada ketinggian 0-1000 m dpl.

Di Indonesia dominasi tumbuhan masing-masing pulau berbeda. Familia


Dipterocarpaceae di Kalimantan dan Sumatra, jenis Aghatis, Ficus dan Castanopsis
di temukan di Jawa dan Nusa Tenggara, sementara Palaquium, Pometia pinnata dan
Diospyros di Indonesia Bagian Timur.

Hutan hujan tengah berada pada ketinggian 1000-3000 m dpl. Jenis dominan pada
ketinggian ini adalah Quercus, Castanopsis dan Nothofagus dari familia Fagaceae.
Jenis ekonomis penting di wilayah ini misalnya Pinus merkusii di Aceh dan Albizia
imbricata di Indonesia Bagian Timur.

Hutan hujan atas terdapat pada ketinggian lebih dari 3000 m dpl, biasanya pada
ketinggian 3300-4100 m dpl. Kelompok hutan ini biasanya dipisahkan oleh padang
rumput, dan belukar. Spesies Dacrydium dan Podocarpus anggota familia
Podocarpaceae dominan di wilayah ini. Di Irian Jaya atau Papua Barat dikuasai oleh
Phyllocladus,

14 Menyebutkan ciri-ciri hutan musim, hutan gambut, dan beberapa contoh spesies yang
Mendominasi

Jawaban :

Hutan Musim
Hutan dengan satu atau dua musim kering yang sangat nyata (musim kering biasanya
diberi batasan sebagai masa paling sedikit satu bulan dengan curah hujan kurang dari
100 mm),tidak subur, komposisinya terdiri dari tumbuhan meranggas dan tidak
meranggas (hijau abadi). Selama musim kering, banyak dari daun pepohonan luruh.
Terdiri dari 2 macam:
a. Hutan Musim Bawah
Hutan musim bawah umumnya beriklim tipe C dan D menurut klasifikasi iklim
Schmidt dan Ferguson. Hutan ini mengalami gugur daun atau pohon meranggas
selama musim kemarau. Terdapat paling tidak dua lapisan tajuk, banyak herba dan
tumbuhan bawah yang hidup menyesuaikan dengan kondisi kekeringan atau
musim.
beberapa pohon raksasa seperti Salmalia. Di hutan ini banyak dijumpai geofit,
yakni spesies yang tahan api karena berbatang atau berumbi di dalam tanah, dan
efimeral, karena spesies ini tumbuh dan berbunga dalam waktu singkat pada
musim hujan, kemudian biji terlindungi di dalam tanah untuk kemudian tumbuh
pada musim hujan berikutnya.
b. Hutan Musim Tengah-Atas Hutan musim tengah-atas terdapat pada ketinggian
1000-4000 m dpl. Spesies pohon seperti cemara berdaun halus (Casuarina
junghuhniana) di Jawa Tengah dan Jawa Timur; Eucalyptus di Indonesia Bagian
Timur dan Pinus merkusii di Sumatra Utara sekitar Danau Toba dan Aceh.
Hutan gambut
Gambut merupakan salah satu tipe vegetasi yang dipengaruhi oleh lapukan bahan
organik. Kondisi anaerobik akibat penggenangan air merupakan refrigator alamiah,
tempat tersimpannya fosil tumbuhan, seperti biji, benang sari yang merupakan kajian
utama dalam paleoekologi. Vegetasi gambut dijumpai di daerah cekungan, di
belakang daerah rawa.
Spesies tumbuhan yang dominan di tempat ini misalnya ramin (Gonystylus bancanus)
dan palawan (Tristania sp).

15. Menyebutkan ciri-ciri hutan mangrove, hutan pantai, dan ekosistem sabana

Jawaban :

Hutan mangrove berkembang di habitat dengan ciri sebagai berikut:


a. Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir, dengan bahanbahan yang
berasal dari lumpur, pasir, atau pecahan karang.
b. Lahannya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari, maupun hanya
tergenang saat pasang purnama. Frekuensi penggenangan menentukan komposisi
vegetasi hutan mangrove.
c. Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat (sungai, mata air atau air tanah),
yang berfungsi untuk menurunkan salinitas, menambah pasokan unsur hara dan
lumpur. Pasokan air tawar ini tidak selalu dapat teramati secara jelas.
d. Airnya mungkin payau dengan salinitas 2-22 ppm atau asin dengan salinitas
mencapai 38 ppm.
Tumbuhan yang termasuk mangrove sejati merupakan spesies yang termasuk familia
Rhizoporaceae (Rhizophora, Bruguiera, Ceriops dan Kandelia), Sonneratiaceae
(Sonnetaria), dan Avicenniaceae (Avicennia).

Hutan pantai
Kadar garam di dalam tanah yang cukup tinggi, dan panas terik matahari
mengakibatkan hanya tumbuhan tertentu yang dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan tersebut. Daun-daun tumbuhan pantai pada umumnya tebaltebal, kaku, dan
sering mengkilat. Hal ini berguna untuk mengurangi penguapan yang terlalu besar
akibat teriknya matahari.
Terdiri dari :

a. Formasi pes-caprae, terbentuk pada pantai yang mengalami pengikisan


membentuk tumpukan pasir baru. Pantai baru ini dihuni oleh spesies vegetasi yang
menjalar, selanjutnya bentuk vegetasi penutup ini disebut formasi pescaprae.
Spesies yang dominan antara lain Ipomoea pes-caprae.
b. Formasi Barringtonia, berada di belakang formasi pes-caprae. Substrat berupa
batu karang atau karang-karang yang bercampur pasir. Spesies dominan adalah
Barringtonia asiatica dan Terminalia catappa.

Ekosistem hutan sabana


Ekosistem sabana tropis terdiri dari paling tidak tiga jenis utama, yaitu lahan-
hutan, lahan-hutan duri, dan padang rumput sabana. Lahan hutan sabana
ditemukan dalam keadaan yang agak lebih kering ketimbang pada hutan
meranggas. Akibatnya, hutan tersebut lebih terbuka dengan pepohonan yang
berjarak tergolong jarang, kecuali di sepanjang badan air. Jarak yang jarang
tersebut memungkinkan cukup cahaya menembus sampai ke permukaan tanah
sehingga dapat terbentuk lapisan rumput yang nyata, tidak seperti keadaan di
dalam hutan. Pepohonan lahan hutan sabana pada umumnya berdaun lebar.
Rumput dan belukar xerofit tumbuh banyak sekali, tetapi liana dan epifit sedikit
sekali.
Di antara genus rumput yang lazim ditemukan di lahan hutan sabana tropis adalah
Andropogon dan Hyparrhenia.

Anda mungkin juga menyukai