Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN JEMBATAN SUMBEREJO - GONDANGLEGI

( DPU 20-11 )

TAHUN ANGGARAN 2020


METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JEMBATAN SUMBEREJO-GONDANGLEGI

I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan pesyaratan dalam mengikuti Lelang pada kegiatan Pembangunan Jalan
Dan Jembatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, Penyedia
Jasa Konstruksi diharuskan membuat metoda pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini kami
sampaikan Metode Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Sumberejo-Gondanglegi,
Kec. Miri sehingga dalam proses pelaksanaan dan hasil yang tercapai nanti dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

Data Paket Pekerjaan sebagai berikut :

Nama Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sumberejo-Gondanglegi


Lokasi : Kec. Miri
Pekerjaan Utama : Pembangunan Jembatan.

Selain itu terdapat pekerjaan penunjang lainnya. Untuk lebih jelasnya semua pekerjaan
pada paket ini antara lain :

DIVISI 1. UMUM

1.1 Mobilisasi
1.2 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.3 Jembatan Sementara
1.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

DIVISI 2. DRAINASE

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

3.1. Galian Biasa


3.2 Timbunan biasa dari sumber galian lainnya (pemadatan stamper)

DIVISI 4. PEKERJAAN PREVENTIF

4.6. Latasir kelas B (SS-B)

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN

5.1. Urugan Sirtu dipadatkan

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

6.1. Lapis Perekat - Aspal Cair

DIVISI 7. STRUKTUR

7.1. Beton Struktur dengan fc'=30 Mpa (K-350) untuk jembatan


7.2. Beton Struktur dengan fc'=25 Mpa (K-300)
7.3. Beton Struktur dengan fc'=15 Mpa (K-175)
7.4. Baja Tulangan sirip BJTS 420A
7.6. Baja Tulangan Polos BJTP 280
7.5. Penyediaan dan pemasangan baja struktur BJ 37
7.6. Pasangan Batu
7.7 Sandaran relling Jembatan 3”
7.8 Pipa drainase baja diameter 3''
7.8 Penyediaan dan pemasangan wiremesh m8 u48
7.9. Penyediaan dan pemasangan minipile ∆ 320 x 6000 mm

Dengan penanganan pekerjaan seperti tersebut diatas diharapkan dapat terwujud


suatu bangunan Jembatan yang memadai, kuat secara struktur dan dapat berfungsi
dengan baik. Selanjutnya metoda pelaksanaan masing-masing item pekerjaan akan
kami uraikan sebagai berikut

II. METODE PENYELESAIAN

Tahapan penyelesaian pada paket Pembangunan Jembatan Sumberejo-


Gondanglegi, Kec. Miri adalah sebagai berikut :

1. Setelah Penyedia jasa konstruksi menerima Surat Penunjukan Penyedia


barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan pada paket tersebut , maka segera
menyiapkan dan melengkapi Jaminan Pelaksanaan dan administrasi lainnya
sampai dengan ditandatangani Surat Perjajian ( Kontrak ), Surat Perintah Mulai
Pekerjaan ( SPMK ), dan Surat Penyerahan Lapangan ( SPL ).

2. PCM ( Pre Construction Metting )


Setelah adanya Surat Perjanjian ( kontrak ) sebelum mulai pelaksanaan
pekerjaan dilakukan rapat antara penyedia jasa dan direksi untuk menyamakan
persepsi apa yang tertuang dalam dokumen Surat perjanjian ( kontrak ). Dalam
rapat ini dibahas diantaranya :
Kesiapan mobilisasi personil dilapangan, tenaga kerja, peralatan, langkah
pelaksanaan, pengendalian lalu lintas, pembuatan jembatan sementara,
pengadaan material, uji mutu bahan, koordinasi dengan pemerintahan setempat
dan lain-lain, dan hal – hal yang berkaitan dengan proyek yang akan
dilaksanakan Sehingga dalam pelaksanaan nanti tidak ada kendala.

3. Mobilisasi Alat dan Personil


Penyedia jasa membuat scedule /jadwal mobilisasi alat, bahan dan personil,
mobilisasi dilakukan secara bertahab sesuai dengan kebutuhan lapangan dan
segera mungkin dipulangkan apabila sudah selesai agar tidak menghambat laju
pekerjaan.
4. Pengukuran Awal
Pengukuran dilakukan untuk menentukan lokasi pondasi jembatan untuk
pelebaran, jarak pondasi jembatan, kedalaman pondasi dan sebagainya.

5. Rekayasa Lapangan
Rekayasa Lapangan dilakukan Penyedia Jasa bersama-sama dengan Direksi (
pengawas, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, survey data ini dilaksanakan untuk mencari dan mengetahui data-
data akurat dilapangan yang berkaitan erat dengan volume pekerjaan, termasuk
bila ada volume pekerjaan yang sekiranya tidak sesuai dengan kebutuhan
dilapangan maka segera untuk di lakukakan penghitungan ulang secara detail.

Selanjutnya apabila pengukuran awal sudah dilaksanakan, rekayasa lapangan


sudah dilakukan maka segera mungkin dilaksankan action dilapangan sesuai
dengan item pekerjaan dan volume yang ditetapkan.
DIVISI I
1.1. Mobilisasi (LS;1)
Mobilisasi memiliki pengertian memobilisasi semua hal selama pekerjaan
berlangsung baik alat pekerjaan utama, alat pendukung, personil teknis,
pekerja dan tukang.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : semua peralatan utama dan peralatan pendukung, peralatan
K3, personil teknis, pekerja dan tukang

1.2. Manajemen lalu lintas (LS;1)


Manajemen lalulintas adalah bagian pekerjaan yang ditujukan untuk semua
kegiatan pengaturan lalu lintas termasuk pembuatan rambu-rambu
peringatan/lampu kedap-kedip, pagar pengaman lokasi pekerjaan dan yang
terkait untuk mengatur lalu lintas yang terganggu akibat pekerjaan ini,
sedangkan mobilisasi adalah semua bentuk kegiatan ataupun perangkat
pekerjaan untuk menunjang laju pekerjaan, termasuk didalamnya
personil/tenaga ahli pekerjaan, anggota direksi, alat-alat berat maupun alat
penunjang pekerjaan.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Rambu-rambu peringatan, lampu pengatur lalu lintas

1.3. Jembatan Sementara (LS;1)


Item pembuatan jembatan sementara dilakukan pada pekerjaan ini untuk
mengalihkan arus kendaraan yang biasa melintas di jembatan yang diperbaiki
agar tidak menghambat mobilisasi kendaraan yang biasa lewat di jembatan
tersebut, serta tidak mengganggu pekerjaan yang sedang berjalan
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : tiang bambu ukuran besar, kayu glugu, kayu klem, paku
Kawat putih 4 mm, kayu usuk 4/6, palu

DIVISI III. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


4.1. Galian Biasa (Vol = 175,71 m3)
Galian biasa pada pekerjaan ini mencakup galian biaa untuk pondasi
sumuran, footplate, abutmen jembatan, dll. Metode pelaksanaannya dengan
menggunakan bantuan backhoe/excavator untuk galian dalam volume besar,
sedangkan volume kecil/perapihan dilakukan dengan tenaga manusia, hasil
galian langsung dimasukkan kedalam dump truck agar tidak menumpuk
dilokasi pekerjaan.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Back hoe/ekscavator, dumptruck
4.2. Timbunan tanah dari sumber galian biasa (stamper) (Vol = 207,00 m3)
Timbunan tanah pada pekerjaan ini difungsikan sebagai timbunan pengisi
bekas galian abutmen yang hilang. Pelaksanaan timbunan tanah ini setelah
badan jalan utara dan selatan jembatan selesai di cor beton. Metodenya
setelah cor abutmen selesai, timbunan dari quary diangkut dengan dump truck
dan langsung di langsir ke lokasi yang akan di timbun, timbbunan dihampar
selapis 20 cm telah itu dipadatkan dengan stamper dan di basahi dengan air
agar padat, apabila masih kempis ditambah lagi dan distamper sampai padat
begitu seterusnya hingga dicapai peil ketinggian sesuai gambar kerja, setelah
mencapai peil ketinggian bagian permukaan di padatkan dengan tandem roller
agar semakin padat.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : dump truck, tandem roller, stamper, selang air,

DIVISI IV. PEKERJAAN PREVENTIF


4.1. Lapis Tipis Aspal Pasir ( Latasir kelas B ) ( Vol = 2,90 Ton )
Latasir atau bisa kita sebut dengan lapisan tipis aspal pasir biasa digunakan
diatas permukaan perkerasan dalam hal ini beton, latasir diproduksi di Asphalt
mixing plant (AMP) milik PT. Karyajati Tata Madiri yang berlokasi di sragen,
pekerjaan ini bisa dihampar menggunakan tenaga kerja maupun alat atau
finisher tergantung volume pekerjaan dan izin direksi lapangan. Bahan
tersebut dihomogenisasi dalam AMP pada suhu tinggi sehingga molekul
masing-masing komponen rata, setelah jadi langsung di tuang pada dump
truck dan ditutup terpal untuk menjaga kestabilan campurannya dan sesegera
mungkin dituang dengan alat asphalt finisher pada bidang yang akan di
hampar. setelah di hampar sesegera mungkin diratakan dan digilas dengan
stom walls berkali-kali sampi cukup padat diikuti penggilasan tyre roller sampai
padat dan tidak mengempis sesuai ketebalan dalam spesifikasi dan gambar.
Pelaksanaan penghamparan hanya bisa dilakkan dengan perkiraan tidak akan
turun hujan

DIVISI V. PERKERASAN BERBUTIR


5.1. Urugan Sirtu di Padatkan (Vol = 11,20 m3)
Urugan sirtu dalam pekerjaan ini ada pada bawah lantai kerja abutmen
jembatan dan dibawah lantai kerja badan jalan perkerasan beton. Adapun
metode pelaksanaan pekerjaan urugan sirtu, lahan yang telah siap diurugi
sirtu diratakan terlebih dahulu, lalu sirtu di urugkan di ratakan dengan balok
kayu sampai rata, lalu dipadatkan, apabila masih terdapat cekungan ditambah
sirtu lagi dipadatkan lagi sampai didapatkan kedapatan yang mampat dengan
tebal sesuai spesifikasi dan gambar. Pemadatan sirtu dilakukan dengan
stamper/stomwalls.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : sirtu, peralatan tukang, dump truvk stom walls, stamper

DIVISI VI. PEKERJAAN ASPAL


6.1. Lapis perekat aspal cair (Vol = 9,90 Liter)
Lapis perekat aspal cair pada pekerjaan ini dilaksanakan untuk cairan perekat
antara beton lantai jembatan dengan lapisan Latasir penutup lantai jembatan.
Cairan pengisi pada cutting beton jalan. Metode pelakasanaan pekerjaan lapis
perekat aspal cair ini adalah dengan mendidihkan aspal murni (tanpa ada
campuran emulsi) sampai cair lalu disemprotkan pada bidang yang akan
dihampar latasir. Sebelumnya tentu bidang yang akan disemprotkan harus
bebas dari kotoran dengan cara di semprot menggunaakan compressor
bertekanan tinggi. Untuk lapis perekat pengisi cutting beton, setelah beton di
cutting sampai benar-benar patah lalu dibersihkan dari kotoran dan aspal
panas cair dituang untuk mengisi cutting beton tersebut
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : aspal, tungku aspal, sprayer aspal, compresor, alat tuang
Aspal cair

DIVISI VII. STRUKTUR


7.1 Beton struktur fc’ = 30 Mpa (vol = 40,35 m3)
Beton mutu sedang pada pekerjaan ini mencakup beton untuk Footplate, dan
beton untuk plat lantai jembatan. Pekerjaan beton mutu sedang ini merupakan
salah satu struktur kekuatan jembatan yang menjadi pekerjaan struktur bawah
jembatan (abutmen). Metode pelaksanaan pembuatan abutmen ini dilakukan
setelah pemasangan minipile telah selesai dilaksanakan, dan pembesian
abutmen dengan besi ulir telah telah selesai dilakukan dan telah dibegestingi
untuk strukutr bawah. Setelah pembesian sudah lengkap dan begesting siap,
dilakukan pengecoran di dua titik abutmen menggunakan readymix dan
bantuan concrete pump mixer. Untuk struktur atas pengecoran dilakukan
setelah pembesian plat lantai yang terdiri dari pembesian struktur baja IWF,
pembesian ulir, dan beseting plat lantai, dan pemasangan pipa drainase
selesai di laksanakan. Cor beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi yaitu
beton beton mutu sedang untuk jembatan fc’ 30 Mpa. Dan setelah di cor
untuk menjaga kualitas, beton perlu dirawat (Curing Time) dengan menjaga
kelembaban beton dengan disemprotkan Curing Compount atau beton ditutup
dengan lapisan yang kedap (misal karung basah, karpet geotextile non woven)
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Kayu begesting, paku, semen, pasir beton, agregat kasar,
batching plant, truck mixer, concrete pump, concrete vibrator
water tanker, karung basah

7.2 Beton struktur fc’ = 25 Mpa (vol = 63,00 m3)


Beton mutu sedang pada pekerjaan ini mencakup beton untuk badan jalan
sebelum dan sesudah jembatan. Untuk pelaksanaan pengecoran dilakukan
setengah-setengah dari luas badan jalan karena menggunakan besi tie bar.
Pengecoran dilaksanakan setelah struktur atas jembatan dan struktur bawah
jembatan selesai, pengurugan, sirtu dipadatkan, lantai kerja bawah badan
jalan selesai, dan pembesian wiremesh selesai. Cor beton yang dipakai
sesuai dengan spesifikasi yaitu beton beton mutu sedang fc’ 25 Mpa. Dan
setelah di cor untuk menjaga kualitas, beton perlu dirawat (Curing Time)
dengan menjaga kelembaban beton dengan disemprotkan Curing Compount
atau beton ditutup dengan lapisan yang kedap (misal karung basah, karpet
geotextile non woven)
Hal – hal yang perlu diperhatikan:
 Acuan / Begesting untuk beton.
 Pemasangan besi were mesh, maupun besi dowel dan
penyangganya ( beton tahu ).
 Kebersihan material Agregat kasar, pasir dan air.
 Workability campuran beton.
 Job Mix Beton contoh/sample pada waktu pelaksanaan pengecoran.
 Pemeliharaan beton pasca pengecoran (Curing Time).
Baja Tulangan Polos dan Wiremesh M8 U48 (5,4 m x 2,1 m)
Pekerjaan ini meliputi penyiapan dan pemasangan baja tulangan serta
Wiremesh M8 U48 (5,4 m x 2,1 m), untuk beton yang sesuai dengan
Spesifikasi Teknik dan Gambar Rencana atau Petunjuk Pengguna
Barang/Jasa. Wiremesh dan tulangan ini dipasang pada perkerasan
beton semen (beton Rigid)
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Kayu begesting, paku, semen, pasir beton, agregat kasar,
batching plant, truck mixer, concrete vibrator, water tanker,
karpet geotextile non-woven
7.3 Beton fc'= 15 Mpa (vol = 2,02 m3)
Beton mutu sedang pada pekerjaan ini mencakup beton untuk pengecoran
tiang sandaran railling jembatan dan cor trotoar non struktur. Untuk cor tiang
railling sandaran menggunakan tulangan polos yang nanti juga dipasang
bersama dengan pembesian pipa bulat dia=3” sebagai pengaman jembatan,
sedangkan trotoar dipasang sebagai pelayanan untuk pejalan kaki (cor tanpa
tulangan). Untuk metode pelaksanaan cor tiang sandaran, sebelum dicor
tentunya di rakit pembesian tulangan polos sesuai gambar kerja, setelah itu
dibegestingi sesuai bentuk pada gambar di beri lubang untuk pemasangan
pengaman besi pipa dia=3” lalu di cor, sedangkan untuk trotoar langsung
dibegestingi sesuai gambar kerja tanpa penulangan lalu dicor. Cor beton yang
dipakai sesuai dengan spesifikasi yaitu beton beton mutu sedang fc’ 15 Mpa
(K-175) lalu di rawat minimal disiram air 3 (tiga) kali sehari.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Kayu begesting, paku, semen, pasir beton, agregat kasar,
concrete mixer, water tanker

7.4 Baja Tulangan Polos (Vol = 354,10 kg)


pekerjaan baja tulangan polos biasa kita sebut pekerjaan pembesian dengan
besi polos/non ulir BJTP. Pekerjaan pembesian ini ada pada pekerjaan beton
tiang sandaran relling jembatan baik sebagai tulangan pokok, maupun
sengkang. Pola pekerjaannya adalah dengan melihat gambar kerja dan
merencanakan potong bengkok sesuai dengan gambar kerja, untuk tulangan
poko dan sengkang diikat menggunakan kawat bendrat. Pekerjaan lain
dengan tulangan polos pada pekerjaan dowel, karena dowel menggunakan
besi tulangan polos d25.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Besi tulangan polos BJTP 280, kawat bendrat, gegep, palu

7.5 Baja Tulangan sirip (Vol = 5.230,10 kg)


pekerjaan baja tulangan sirip biasa kita sebut pekerjaan pembesian dengan
besi ulir BJTS. Pekerjaan pembesian ulir ini ada pada pekerjaan beton
footplate, dan plat lantai jembatan baik sebagai tulangan pokok, maupun
sengkang. Pola pekerjaannya adalah dengan melihat gambar kerja dan
merencanakan potong bengkok sesuai dengan gambar kerja, untuk tulangan
poko dan sengkang diikat menggunakan kawat bendrat. Pekerjaan lain
dengan tulangan sirip yaitu pekerjaan tie bar pada potongan jalan ruas kanan
dan kiri
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : Besi tulangan polos BJTS 420A, kawat bendrat, gegep, palu

7.6 Penyediaan dan pemasangan baja struktur BJ 37 (vol = 8.913,90)


Pekerjaan struktur baja ini adalah pemsangan baja IWF sebagai
gelagar/girder jembatan, untuk baja yang dipakai IWF 600.200.11.17,
diafragma 200.100.5,5.8, sedangkan besi untuk ikatan angin menggunakan
besi L 50.50.5. semua pekerjaan pemotongan dilakukan di bengkel
konstruksi CV.M.Mandiri, setelah ready baru dilakukan penyambungan dan
pengelasan di lokasi kerja, termasuk pemasangan share conector yang
terletak d atas girder. Untuk pemasangan IWF 600.200.11.17 menggunakan
crane kapasitas 7 ton.
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : IWF 600.200.1.17, IWF 200.100.5,5.8, Alat las, genset, palu
bodem, linggis, kunci baut

7.7 Pasangan Batu


Pekerjaan pasangan batu pada paket perjaan ini merupakan pekerjaan
struktur utama karena sebagai abutmen jembatan, untuk pekerjaan diuraikan
sebagai berikut :

Abutment ( Kepala Jembatan ).


Setelah pekerjan Footplat selesai, langkah selanjutnya adalah membuat abutment
( kepala jembatan ). Abutment atau kepala jembatan merupakan bangunan yang
berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai penahan tanah.
Pada proyek ini bagian abutmen menggunakan struktur pasangan batu.

Langkah-langkah pembuatan abutment sebagai berikut :


Pasang Acuan/profil
- Buat acuan / pasang profil, sebagai acuan untuk membuat abutment dari
pasangan batu.
- Disamping pasangan batu untuk abutment, juga di pasang profil untuk
pembuatan oprit jembatan. Bahan dan alat yang dipakai sebagi berikut :
Bahan :
 Balok kayu/kaso kayu meranti, mahoni.
 Papan sengon.
 Paku
 Bendrat
 Benang
Alat :
 Selang timbang
 Pemukul/palu
 Gegep/catut.
- Setelah pemasangan profil selesai dimulai pekerjaan pasangan batu.
Pemasangan Batu
 Semen, Pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan Concrette Mixer
 Landasan adukan dipasang setebal paling sedikit 3 cm pada lapisan
pertama. Batu yang besar besar diletakan pada lapis dasar dan pada
sudut-sudut. Diperhatikan agar tidak terjadi pengelompokan ukuran batu
yang sama.
 Pemasangan batu sedemikian rupa sehingga batu yang dipasang
terselimuti oleh spesi atau adukan. Diatur agar tidak menggelindingkan
atau menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang.
 Penyusunan batu sedemikian rupa agar batu satu dengan yang lainya
tidak bersentuhan langsung dan sela-sela batu agar terisi adukan/spesi
 Untuk dinding abutment pasangan batu sisi luar harus rata untuk
selajutnya di plester atau menggunakan pasangan batu muka, sesuai
dengan petunjuk pengguna /direksi.
 Untuk pasangan batu pada oprit sisi luar dan pasangan batu untuk leuning
dipasang batu muka.

Penempatan Adukan
 Tebal dari adukan/spesi landasan adukan pada rentang 2 cm - 5 cm.
 Adukan ditempatkan pada tempatnya dan tidak dijatukan dari ketinggian
tidak lebih dari 1 meter
 Spesi/adukan diolah dengan concrette Mixer
 Bagian belakang dari pasangan batu yang akan diurug dengan tanah
terlebih dahulu dibraben dengan adukan/spesi
 Tembok pasangan batu dilengkapi dengan lubang sulingan menggunakan
pipa pvc dan ditempatkan tidak lebih dari 2 m dari sumbu satu dengan
lainya dan berdiameter 30-50 mm
 Bagian puncak dari pasangan batu kali ditutup setebal 2 cm dengan spesi
dibuat rata dengan kemiringan agar terlindung terhadap air hujan.
 Untuk pasangan batu pada oprit bagian atas di ban dengan adukan dan di
plester dan di aci.
 Pemasangan batu muka harus rapi menggunakan batu muka segi enam
dengan besar/ukuran batu muka mendekati sama. Kemudian dinatar
basangan batu muka di siar.
 Permukaan yang telah selesai dirawat dengan disiram dengan air secara
teratur.
 Penimbunan dibelakang pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan yang
ditentukan dalam spesifikasi teknik.

Pasangan batu Talud Oprit Jembatan.


Pasangan batu untuk talud sama dengan pembuatan abutment, bagian sisi
luar pasangan batu dipasang batu muka segi enam, kemudian di siar.
Suling-suling untuk saluran air di pasang pada beberapa tempat sesuai
gambar / petunjuk direksi, Bagian atas daripasangan batu di ban (di plester
dan di Aci sesuai gambar).
- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : batu belah kali, batu muka, pasir, semen, concrete mixer
ember takar, ember pasangan, pacul, waterpass, peralatan
tukang

7.8 Besi pipa sandaran relling jembatan (vol = 48 m’) dan pipa besi
drainase ( vol = 12 m’)
Besi pipa yang digunakan untuk pipa sandaran menggunakan besi galvanis
ukuran diameter 3’’, pemasangannya untuk relling jembatan di pasang
bersamaan pembesian tiang sandaran, jadi ketika di cor besi sandaran
sudah terpasang, demikian pula besi pipa draindase, dipasang bersamaan
pembesian plat lantai jembatan, sehingga ketika di cor sudah terpasang.
Semua besi yang dipasang dari bahan besi galvanis sehingga than korosi.
Untuk besi drainase di potong sesuai ukuran dalam gambar.

- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : besi galvanis dia 3”, grenda pemotong besi, alat las, genset
7.9 Pemasangan wiremesh (uk. 5,4 x 2,1 m) (vol = 26 lembar)
Pemasangan wiremesh pada paket pekerjaan ini sebagai tulangan beton
perkerasan beton jalan. Wiremesh yang dipasang berukuran 5,4 x 2,1 m
dengan spasi 15 x 15 cm, karena badan jaln yang lebih dari 5 meter, maka
pemasangannya 2 ruas dengan diberi jarak dan diberi tie bar. Selain itu
jarak pemasangan antar wiremesh depan belakang diberi jarak 10 cm, dan
di beri dowel., wiremesh tidak boleh meyentuh eksisting, harus diganjal
dengan tahu beton dengan kualitas setara beton perkerasan jalan.

- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : besi beton, kawat bendrat, wiremesh m8, pipa pralon, besi
ulir tie bar, besi polos dowel

7.10 Penyediaan dan Pemasangan minipile ∆ 320x6000 mm ( vol qty = 56


bh, vol pasang = 336 m’)
Paket pekerjaan ini menggunakan pondasi tiang pancang, spesifikasi yang
digunakan tiang pancang minipile ∆ ukuran 320 x 6000 mm, pancang
disediakan serta pemasangan telah disediakan oleh PT.Multibeton dari
Kabupaten Pati. Untuk pemasangan CV.M.Mandiri terlebih dahulu proval
shop drawing ke direksi pekerjaan agar mendapat persetujuan, hal ini untuk
menghindari kesalahan titik titik tiang pancang. Setelah disetujui surveyor
segera melakukan marking dan setting out titik tiang pancang sesuai
gambar kerja, penempatan pancang / atau base place harus sedekat
mungkin dari titik yng akan dikerjakan menghindari pengangkatan dan
pemindahan berulang, selanjutnya proses pemancangan dimulai dengan
pengangkatan dengan crane, lalu di posisikan tegak lurus bersamaan
dengan alat jack in dan clamping box, setelah itu dilakukan pemancangan
dengan hammer jack, di cek verticality tiap 1,5 meter agar posisi tegak
lurus. Tiang pancang ditekan sampai kedalaman yang direncanakan.

- Waktu : on schedule
- Alat&bahan : minipile ∆ 320x6000 mm, crane, clampingbox, hammer jack
2.5 ton, peralatan k3
1. PEKERJAAN LAYANAN PEMELIHARAAN JALAN (SELAMA MASA
PEMELIHARAAN)

 Setelah proses pengerjaan fisik dan adminstrasi lapangan selesai


selanjutnya diadakan serah terima pekerjaan pertama ( PHO ).
 Tahapan selanjutnya adalah masa pemeliharaan. Dalam masa
pemeliharaan ini kami selaku penyedia jasa pelaksanaan akan
melakukan monitoring secara berkala perihal keadaan bangunan
Jembatan.
 Jika kami menemukan kerusakan atau ketidak sempurnaan dalam waktu
masa pemeliharaan, kami akan segera melakukan perbaikan.
Alat dan personil untuk menjaga kondisi jalan agar tetap nyaman dan aman
bagi pengguna jalan.

.
Sragen, 16 Maret 2020

CV. M. MANDIRI

H. Ir. SUDIHARTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai