Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEWARGANEGARAN

Tentang:
"Identitas Nasional"

Disusun Oleh:
Kelompok 1

T. Maimul Fidar (180140089)


Monika Ramazela ( 180140108)
Nurul Mawaddah (180140113)

Dosen Pembimbing:
Hadi Iskandar S.H, M.H

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Malikussaleh
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "
IDENTITAS NASIONAL". Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah kewarganegaraan. Kami berharap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan khususnya tentang identitas nasional itu sendiri.
Menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Karena itu kami sangat mengharapkan dan kritikan dan saran dari para pembaca
untuk melengapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Bukit Indah, 19 Oktober 2018

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................5
A. Pengertian Identitas Nasional...................................................................................5
B. Parameter Identitas Nasional...................................................................................5
C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia............................................6
1. Sejarah...............................................................................................................6
2. Kebudayaan.......................................................................................................6
3. Suku bangsa : keragaman / majemuk...............................................................6
4. Agama................................................................................................................6
5. Bahasa................................................................................................................7
D. Faktor Pembentuk Identitas Nasional...................................................................8
E. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional.......................................8
F. Identitas Nasional Indonesia.................................................................................10
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
yang lain. Berdasarkan perngertian ini maka setiap bangsa didunia ini akan
memiliki identitas sendiri- sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta
karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional
sebagai mana di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat
di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan
kepribadian suatu bangsa.
Namun selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas
bangsanya. Agar dapat memahaminya, pertama-tama harus dipahami terlebih dulu
arti Identitas Nasional Indonesia. Moto nasional Indonesia adalah “Bhinneka
Tunggal” atau “kesatuan dalam keragaman”. Hal ini diciptakan oleh para
pemimpin Republik diproklamasikan pada tahun 1945 .
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-
pulau yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut
masyarakatnyapun berbeda- beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan
dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai- nilai ini penting karena merekalah yang
mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi
nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar
bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang muncul adalah
sebagai berikut:
1. Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas nasional?
2. Apa saja yang dapat dijadikan parameter identitas nasional?
3. Apa pengertian identitas nasional?
4. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai kepribadian dan identitas
nasional?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dan kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah selain
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Kewarganegaraan ,penulis juga dapat memberikan suatu kontribusi mengenai
materi Identitas Nasional dan dapat memberikan sebuah dorongan untuk lebih
memahami makna Identitas Nasional dalam era globalisasi ini, khususnya bagi
4
penyusun dan umumnya bagi kawan – kawan yang membaca makalah ini

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Kata "identitas" berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau
jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
yang lain.
Sedangkan "Nasional" menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki
ciri-ciri, kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik
seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Jadi "Identitas Nasional" adalah ciri-ciri yang dimiliki suatu bangsa yang
secara filosofi membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian identitas nasional pada
hakikatnya adalah " Manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri, dan dengan yang
khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bngsa yang lain dalam kehidupannya".
Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna
baru agar tetap relevan dan fungsionak dalan kondisi aktual yang berkembang
dalam masyarakat.

B. Parameter Identitas Nasional


Dalam kehidupan di dunia , hampir segala sesuatu memiliki parameter,
begitu pula dengan identitas nasional. Parameter adalah sesuatu yang digunakan
sebagai standar sesuatu atau suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan
untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas. Jadi, Parameter identitas nasional
berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional
itu menjadi ciri khas suatu bangsa.
Adapun indikator dari identitas nasional itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata
kelakuan, kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa,
lagu kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan ,
peralatan manusia, dan teknologi
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi dibidang
tertentu

5
C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia
Unsur adalah bagian terkecil dari sesuatu. Bagian terkecil inilah yang
kemudian bersatu untuk membentuk sesuatu. Begitu pula dengan Indonesia,
dimana Indonesia memiliki berbagai materi maupun inmateri yang kemudian
terbentuk menjadi suatu identitas. Identitas inilah yang nantinya akan membuat
Indonesia memiliki ciri tersendiri yang tidak dimiliki semua teritorial atau Negara.
Adapun unsur-unsur pembentuk identitas nasional indonesia adalah
sebagai berikut :
1. Sejarah
Bangsa indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang
cukup panjang. Terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui suatu
proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan
pada abad ke-VII,yaitu ketika timbulnya kerajaan sri wijaya di bawah
wangsa syailendra di palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan
Majapahit di Jawa timur serta karajaan-kerajaan lainnya.

2. Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan,
keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan
dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota
masyarakt.” Kebudayaan biasanya digunakan sebagai rujukan atau
pedoman untuk bertindak di dalam suatu lingkungan masyarakat.
Kemudian dari kebudayaan mampu menghasilkan:
a. Akal budi
b. Peradaban
c. Pengetahuan

3. Suku bangsa : keragaman / majemuk


Golongan sosial yang khusus yang bersifat (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa, kurang lebih 360 suku.

4. Agama
Seperti yang di atur dalam UUD 1945, bahwa negara Indonesia
menjamin kebebasan beragama di dalam kehidupan warga negara
Indonesia. Masing-masing warga negara Indonesia berhak untuk memeluk
agama dan kepercayaannya masing-masing dan menjalankan peribadatan
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing warga negara
Indonesia. Hak dalam hidup beragama di Indonesia dilindungi oleh

6
negara.
Penduduk di Indonesia secara garis besar merupakan penganut dari
lima agama di antara lain islam, budha, hindu, katolik dan protestan serta
penganut kepercayaan lainnya seperti kong fu tsu. Mayoritas penduduk
Indonesia adalah beragama islam dan selebihnya adalah penganut agama
budha, hindu, katolik dan protestan serta aliran kepercayaan.
Dalam berideologi, masyarakat Indonesia berhak untuk memiliki
ideologi dan pandangan hidup. Akan tetapi, ideolgi bangsa Indonesia tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan kunci
pemersatu bangsa Indonesia.

5. Bahasa
Sistem perlambangan yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia, dan yang digunakan sebagai sarana
berinteraksi antar manusia. Bahasa nasional merupakan salah satu wujud
rill persatuan dari berbagai suku yang ada di suatu negara.
Menurut Syarbani dan Wahid dalam bukunya yang berjudul
Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan
Kewarganegaraan, kelima unsur Identitas Nasional tersebut diatas dapat
dirumuskan kembali menjadi 3 bagian:

a. Identitas fundamental: berupa pancasila yang merupakan falsafah bangsa,


dasar negara, dan ideologi negara
b. Identitas instrumental: berupa UUD 1945, dan tata perundangannya, bahsa
indonesia, lambang negara, bendera negara dan lagu kebangsaan
c. Identitas alamiah: meliputi kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam
suku, bahasa, budaya dan kepercayaan ( agama)
Adapun Identitas Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Indonesia bersifat pluralistik baik menyangkut sosiokultural atau
religiositas.
2. Identitas fundamental/ ideal : pancasila
3. Identitas instrumental : alat untuk menciptakan indonesia yang di
cita-cita kan, berupa UUD 1945, lambang negara, bahasa
Indonesia, dan lagu kebangsaan.
4. Indonesia religiusitas : Indonesia pluralistik dalam agama dan
kebudayaan.
5. Identitas sosiokultural : Indonesia pluralistik dalam suku dan
budaya

7
6. Identitas alamiah : Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia.
D. Faktor Pembentuk Identitas Nasional
1. Primordial, meliputi kekerabatan (darah dan keluarga ), kesamaan suku
bangsa, daerah asal (home land ), bahasa dan adat istiadat.
2. Sakral, dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk
bangsa negara.
3. Tokoh, ( kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati)
pemimpin dibeberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat,
pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan.
Contohnya : Soekarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika, Mahatma
Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia.
4. Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam
perbedaan (unity in diversity)
5. Sejarah, persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah
mereka, pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena
penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tatapi juga melahirkan tekat
dan tujuan yang yang sama antar anggota masyarakat itu.
6. Perkembangan Ekonomi, akan melahirkan spesialisasi pekerjaaan profesi
sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung di
antara jenis pekerjaan.
7. Kelembagaan, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan dan partai
politik, lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa
membeda-bedakan asal-usul dan golongannya dalam masyarakat

E. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional


Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional,
memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-
bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase
nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas
dalam filsafat hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan
oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang
kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu
Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup
yang bersumber pada kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa
pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya
bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa
8
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul
secara tiba-tiba dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui
suatu historis yang cukup panjang. Sejarah budaya bangsa sebagai akar Identitas
Nasional.
Disebutkan bahwa: kegagalan dalam menjalankan dan medistribusikan
output berbagia agenda pembangunan nasional secara lebih adil akan berdampak
negatif pada persatuan dan kesatuan bangsa. Pada titik inilah semangat
Nasionalisme akan menjadi salah satu elemen utama dalam memperkuat
eksistensi Negara/Bangsa. Study Robert I Rotberg secara eksplisit
mengidentifikasikan salah satu karakteristik penting Negara gagal (failed states)
adalah ketidakmampuan negara mengelola identitas Negara yang tercermin dalam
semangat nasionalisme dalam menyelesaikan berbagai persoalan nasionalnya.
Ketidakmampuan inidapat memicu intra dan interstatewar secara hamper
bersamaan. Penataan, pengelolaan, bahkan pengembangan nasionalisme dalam
identitas nasional, dengan demikian akan menjadi prasyarat utama bagi upaya
menciptakan sebuah Negara kuat (strong state). Fenomena globalisasi dengan
berbagai macam aspeknya seakan telah meluluhkan batas-batas tradisional
antarnegara, menghapus jarak fisik antar negara bahkan nasionalisme sebuah
negara. Alhasil, konflik komunal menjadi fenomena umum yang terjadi
diberbagai belahan dunia, khususnya negara-negara berkembang. Konflik-konflik
serupa juga melanda Indonesia. Dalam konteks Indonesia, konflik-konflik ini kian
diperuncing karekteristik geografis Indonesia. Berbagai tindakan kekerasan
(separatisme) yang dipicu sentimen etnonasionalis yang terjadi di berbagai
wilayah Indonesia bahkan menyedot perhatian internasional. Nasionalisme bukan
saja dapat dipandang sebagai sikap untuk siap mengorbankan jiwa raga guna
mempertahankan Negara dan kedaulatan nasional, tetapi juga bermakna sikap
kritis untuk member kontribusi positif terhadap segala aspek pembangunan
nasional. Dengan kata lain, sikap nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom
dalam mlihat segala kekurangan yang masih kita miliki dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan sekaligus kemauan untuk terus
mengoreksi diri demi tercapainya cita-cita nasional.

Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai


berikut:
1. Alinea pertama menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Maknanya, kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan

9
bertentangan dengan hak asasi manusia.

2. Alinea kedua menyebutkan: “ dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia


telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia kepada depan gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Maknanya: adanya
masa depan yang harus diraih (cita-cita).

3. Alinea ketiga menyebutkan: “ atas berkat rahmat Allah yang maha


kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Maknanya, bila Negara ingin mencapai cita-cita maka
kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridha Allah SWT yang
merupakan dorongan spiritual.

4. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah


kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan
YME, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus
dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

F. Identitas Nasional Indonesia


 Bahasa Indonesia ( bahasa persatuan), yaitu bahasa Indonesia.
 Bendera Negara, yaitu sang merah putih.
 Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
 Lambang Negara, yaitu Garuda Pancasila.
 Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
 Dasar falsafat negara, yaitu Pancasila.
 Konstitusi (hukum dasar) negara,yaitu UUD 1945.
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang bekedaulatan rakyat.
 .Kebudayaan daearah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.

10
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai


berikut:

1. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia adlah sejarah,


kebudayan, budaya unggul, suku bangsa, agama, dan bahasa
2. Parameter pembentuk identitas nasional Indonesia adalah:
a. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-
istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
b. Lambang-lambang yang menjadi ciri-ciri bangsa dan negara :
bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
c. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan :
Bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
d. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi
dibidang tertentu.

3. Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna


baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang
berkembang dalam masyarakat.

4. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas indonesia adalah Bangsa


Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat Internasional,
memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan
bangsa-bangsa lain di dunia, dan Bangsa Indonesia menuangkan nya
kedalam Pancasila sebagai salah satu ideologi Bangsa

B. Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca di sarankan agar bisa
mengambil manfaat tentang pentingnya Identitas Nasional bagi bangsa dan
negara indonesia dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan
bernasyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan
dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://awoelandari.blogspot.com/2012/12/tugas-mata-kuliah-pkn-
makalah- identitas.html

12

Anda mungkin juga menyukai