Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 11 ayat (2),
mengamanatkan pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan
ruang wilayah kabupaten yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah kabupaten,
pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten. Perencanaan tata ruang wilayah kabupaten meliputi proses dan prosedur
penyusunan serta penetapan rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten. Penyusunan
RTRW kabupaten dilakukan dengan berasaskan pada kaidah-kaidah perencanaan yang
mencakup asas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan serta
keterkaitan antarwilayah baik di dalam kabupaten maupun dengan kabupaten sekitarnya.
Kabupaten Sarolangun saat ini telah memiliki Peraturan Daerah Nomor .... Tahun .....
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sarolangun ......-......., yang dalam
pelaksanaannya memiliki batas waktu selama 20 tahun. Selama batas waktu tersebut,
RTRW Kabupaten Sarolangun bersifat dinamis, yang artinya bahwa RTRW Kabupaten
Sarolangun melihat kesesuaian antara rencana tata ruang yang termuat dengan kebutuhan
pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan dinamika
internal yang terjadi untuk kemudian dilakukan proses peninjauan kembali.
Proses peninjauan kembali merupakan proses yang meliputi kajian, evaluasi dan penilaian
yang dilakukan satu kali dalam 5 (lima) tahun atau dapat kurang dalam 5 (lima) tahun
apabila terjadi perubahan lingkungan strategis, seperti terjadi bencana alam skala besar
yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan, perubahan dalam peraturan
perundang-undangan dan kebijakan nasional yang yang mempengaruhi pemanfaatan ruang
kabupaten dan/atau dinamika internal kabupaten yang tidak mengubah kebijakan dan
strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional.
Sejak Peraturan Daerah Nomor .... Tahun ..... tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sarolangun ......-....... ditetapkan, telah terjadi banyak perubahan kebijakan, baik
dalam lingkup nasional, regional, maupun internal kabupaten, serta berbagai dinamika
dalam pembangunan di daerah yang akan memberi dampak pada perubahan arah
kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Sarolangun.
Dalam proses legalisasi RTRW Kabupaten menjadi peraturan daerah tentang RTRW
Kabupaten, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (pasal 18)
mengamanatkan upaya harmonisasi substansi RTRW serta kesesuaian RTRW dengan
peraturan perundangan yang berlaku melalui proses persetujuan substansi. Proses ini
dimaksudkan agar RTRW kabupaten sesuai dengan peraturan perundang-undangan terbaru
bidang penataan ruang dan kebijakan terkait lainnya, saling komplementer (melengkapi dan
bersinergi satu dengan lainnya), serta selaras dengan rencana tata ruang wilayah yang
berbatasan dengannya.
Untuk itu, dalam rangka mendorong dan mempercepat penyelesaian revisi RTRW
Kabupaten Sarolangun, maka pada Tahun Anggaran 2020 akan dilaksanakan kegiatan
Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sarolangun.
III. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya Review RTRW Kabupaten
Sarolangun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sehingga mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Penyamaan pemahaman dan persepsi terhadap Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang penataan ruang, RTRWN, peraturan lain yang terkait dengan RTRW Kabupaten,
prosedur pengajuan persetujuan substansi Raperda tentang RTRW Kabupaten, dan
proses evaluasi dalam rangka persetujuan substansi;
2. Melakukan penyusunan revisi materi teknis dan Raperda RTRW Kabupaten Tanjung
Sarolangun;
3. Melakukan pembahasan revisi materi teknis dan Raperda RTRW Kabupaten Sarolangun
dalam rangka konsultasi publik dan rapat BKPRD;
4. Melakukan pendampingan dalam rangka rapat pelaksanaan dengan kabupaten yang
berbatasan;
5. Melakukan pendampingan dalam rangka mendapatkan surat rekomendasi dari BIG
terkait dengan peta dasar yang telah siap dilanjutkan untuk proses persetujuan
substansi;
6. Melakukan pendampingan dalam rangka mendapatkan rekomendasi Gubernur;
7. Melakukan pendampingan pada sidang BKPRN dalam rangka proses persetujuan
substansi; dan
8. Finalisasi perbaikan dan revisi materi teknis dan Raperda RTRW Kabupaten
Sarolangun.
A. Lingkup Kegiatan
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan persiapan dalam rangka mobilisasi;
b. Melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap status terakhir RTRW
Kabupaten Sarolangun dan menentukan langkah selanjutnya dalam
melakukan finalisasi penyusunan dan/atau revisi RTRW Kabupaten
Sarolangun;
c. Menyusun metodologi pekerjaan yang akan dilakukan;
d. Menyusun rencana kerja dan menyiapkan skenario pelaksanaan kegiatan
dalam rangka finalisasi penyusunan dan/atau revisi materi teknis dan
Raeperda RTRW Kabupaten Sarolangun;
e. Melakukan assesment yang dapat menggambarkan kebutuhan materi
tambahan untuk rapat konsultasi publik, rapat BKPRD, rapat BKPRN,
Rekomendasi Gubernur, penyempurnaan materi teknis dan Raperda pasca
BKPRN;
f. Melakukan studi literatur terhadap peraturan perundang-undangan terbaru
bidang penataan ruang dan peraturan perundang-undangan sektoral yang
diperlukan dalam penyusunan rencana tata ruang; dan
g. Menyusun Laporan Pendahuluan dan bahan tayangan presentasi.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan pembagian peran setiap
tenaga ahli yang terlibat;
b. Melakukan kegiatan survei dalam rangka menjaring isu strategis dan
permasalahan/hambatan dalam penyelesaian RTRW Kabupaten
Sarolangun;
c. Melakukan pembahasan revisi RTRW Kabupaten Sarolangun dalam rangka
konsultasi publik dan rapat BKPRD;
d. Melakukan pembahasan terkait penyepakatan rencana pola ruang dengan
kabupaten yang berbatasan;
e. Melakukan tindakan korektif apabila diperlukan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan ini termasuk memberikan masukan untuk penyempurnaan revisi
materi teknis dan Raperda RTRW Kabupaten Sarolangun;
f. Melakukan desk study berupa evaluasi awal terhadap RTRW Kabupaten
Sarolangun dan Raperdanya yang telah mendapat rekomendasi Gubernur;
g. Melakukan konsultasi dan asistensi dengan pejabat terkait di tingkat provinsi
dan kabupaten untuk menyiapkan bahan yang dibutuhkan berkaitan dengan
rapat BKPRN dalam rangka persetujuan substansi;
h. Menyiapkan isian tabel evaluasi revisi Raperda RTRW Kabupaten
Sarolangun dalam rangka persetujuan substansi;
i. Melakukan penyempurnaan revisi Raperda dan muatan teknis RTRW
Kabupaten Sarolangun dari hasil rapat BKPRN dalam rangka proses
persetujuan substansi;
j. Bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun menyiapkan
dokumen kelengkapan administrasi untuk pengajuan pembahasan Rapat
BKPRN dan Persetujuan Substansi, meliputi :
1) Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Bupati;
2) Berita acara kesepakatan BKPRD Kabupaten:
3) Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun dengan DPRD Kabupaten
Sarolangun;
4) Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi :
a) Tabel evaluasi dengan provinsi; dan
b) Berita Acara Pembahasan Forum BKPRD Provinsi;
5) Rancangan Revisi Peraturan Daerah RTRW Kabupaten Sarolangun
(dalam format softcopy dan hardcopy);
6) Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
7) Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis (dalam
format softcopy danhardcopy);
8) Album Peta (dalam format softcopy (format*SHP)) :
a) Peta dasar;
b) Peta tematik; dan
c) Peta rencana.
9) Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap
kualitas rancangan Perda tentang RTR;
10) Berita Acara Konsultasi Publik;
11) Berita Acara dengan kabupaten yang berbatasan;
12) Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar
yang Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
13) Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah berada di wilayah
administrasi Kabupaten Sarolangun.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan 6 (enam) bidang keahlian dengan perincian
sebagai berikut :
Kualifikasi OB
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
A. Tenaga Ahli
1 Ketua Tim (Team Leader) S1 Teknik Planologi / 5 Tahun 7
Perencanaan
Wilayah dan Kota
2 Ahli Sistem Informasi S1 Teknik Geodesi / 3 Tahun 7
Geografis Geografi
3 Ahli Hukum S1 Hukum 3 Tahun 7
4 Ahli Prasarana dan Sarana S1 Teknik Sipil 3 Tahun 7
5 Ahli Lingkungan S1 Teknik Lingkungan 3 Tahun 7
6 Ahli Ekonomi Pembangunan S1 Ekonomi 3 Tahun 7
B. Tenaga Pendukung
1. Sekretaris/Administrasi SMK/Sederajat Ahli Administrasi 1 Tahun 7
2. Asisten Ahli Perencanaan SMK/Sederajat Asisten Tenaga Ahli 1 Tahun 7
Wilayah dan Kota
3. Asisten GIS SMK/Sederajat Asisten Tenaga Ahli 1 Tahun 7
4. Surveyor STM/Sederajat Surveyor 1 Tahun 2
Kualifikasi OB
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
VI. KELUARAN
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah diperolehnya Persetujuan Substansi RTRW
Kabupaten Sarolangun dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
yang akan ditindaklanjuti untuk tahap selanjutnya yaitu legalisasi/penetapan menjadi
Peraturan Daerah antara Badan Eksekutif dengan Badan Legislatif.
VII. MANFAAT
X. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkiarkan selama 7 (tujuh) bulan, terhitung sejak
diterbitkannya Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK).
Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual dan untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan
biaya kurang lebih Rp. …… ……. ………. (……… ……….. ……….. ………… ………)
dengan sumber pendanaan dari ……. ……….. …………
XII. PELAPORAN
Pelaporan dan kelengkapan yang harus diserahkan sesuai dengan pentahapannya adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini memuat mengenai pendekatan dan metodologi konsultan untuk
melaksanaan kegiatan termasuk temuan awal dari konsultan mengenai data dasar dari
informasi-informasi yang relevan dengan pelaksanaan hasil kajian termasuk informasi di
lokasi yang dijadikan wilayah studi. Laporan pendahuluan harus pula memuat rencana
kerja dan jadwal penugasan tenaga ahli termasuk hal-hal yang menjadi permasalahan
dan hal-hal yang menjadi kesepakatan untuk tindak lanjut dalam pelaksanaan dan
penyelesaian kegiatan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
2. Laporan Antara
Laporan ini menjelaskan hasil sementara pelaksanaan kegiatan, yang minimal memuat
antara lain hasil identifikasi isu strategis terkait pengembangan wilayah Kabupaten
Sarolangun, serta progres pelaksanaan kegiatan selama 4 (empat) bulan. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) eksemplar.
3. Laporan Akhir
Laporan ini menjelaskan sekuruh hasil dari pelaksanaan kegiatan Review RTRW
Kabupaten Sarolangun, mulai dari tahapan persiapan pelaksanaan kegiatan sampai
hasil akhir dari kegiatan ini, beserta seluruh lampirannya (data hasil identifikasi,
dokumen fakta dan analisa RTRW, materi teknis dan album peta RTRW, Rancangan
Revisi Perda RTRW, berita acara hasil pembahasan dan kesepakatan yang dilengkapi
dengan dokumentasi). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Penyampaian seluruh hasil
pelaksanaan kegiatan disertai dengan softcopy filenya dalam bentuk CD/DVD.
4. Ringkasan Eksekutif
Laporan ini menjelaskan ringkasan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) eksemplar.
Seluruh kepemilikan data dan hasil kegiatan sebagaimana dicantumkan dalam KAK ini
diserahkan kepada organisasi pengguna jasa, yaitu Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun.