Makalah Ipa Remedial

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IPA

NAMA: NOVA SAFITRI


KELAS: X OTKP-3
TUGAS: GEJALA ALAM (REMEDIAL)
DARI : BAPAK ALFIAN
KATA PENGANTAR
Seraya kita panjatkan puji syukur kepada allah.swt. bahwasannya saya telah membuat
makalah tentang gejala alam sebagai pengganti nilai saya. Sholawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad.saw. kepada keluarganya, para
sahabatnya, serta semoga sampai kepada kita semua sampai akhir zaman.
Materi yang disajikan dalam makalah ini tentang gejala alam dan bencana alam serta cara
menghadapinya. Bencana alam terjadi secara aktual dapat dialami dan dirasakan oleh seluruh
umat manusia yang ada di permukaan bumi ini.
Setelah membaca dan mempelajari materi ini, diharapkan para siswa mampu
mengimplementasikan dalam kehidupan di masa sekarang maupun masa yang akan datang,
dimana para siswa sudah dewasa nanti.
Kepada bapak kepala Sekolah Dasar Negeri Sariwangi beserta rekan-rekan guru saya
ucapkan terimakasih yang setinggi-tinginya, atas dorongan dan bantuannya, semoga makalah
ini ada manfaatnya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
 Latar belakang
 Tujuan
BAB II GEJALA ALAM
 Pengertian gejala alam / peristiwa alam
 Gejala alam yg terjadi di Indonesia
 Gejala alam yg terjadi di Negara tetangga
BAB III BENCANA ALAM DAN CARA MENGHADAPINYA
 Pengertian bencana alam
 Cara mengatasi
BAB IV PENUTUP
 KESIMPULAN
 SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar” Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut’’ Sebagai peletak dasar kecerdasan, maka harus benar-benar mengajarkan dan
menyediakan fasilitas pendidikan dan pengajaran yang sebaik mungkin. Menyediakan bahan
bacaan sebagai sumber belajar, sehingga para siswa di sekolah dasar kaya akan pengetahuan
yang akan diinternalisasikan ke dalam hati dan pikiran sehingga dapat diaplikasikan dalam
kehidupan masa yang akan datang.
Penulis akan membahas dari SKL untuk lulusan sekolah dasar yakni ‘’Menunjukkan
kemampuan mengenali gejala alam dilingkungan sekitar, menunjukkan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan, dan menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari’’.
Secara geografis keadaan alam di muka bumi ini memiliki lempeng-lempengan tanah yang
berbeda. Negara Indonesia terdapat pada lempengan Erasia dan Indo-Australia. Secara
geologis Negara Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan muda yaitu Sirkum
Mediterania dan Sirkum Fasifik, sehingga banyak gunung, pegunungan, daratan tinggi,
daratan rendah, lembah, ngarai, lautan yang luas, sungai, danau, rawa, tanjung dan teluk. Dari
relief permukaan bumi tersebut di atas dapat menimbulkan berbagai gejala alam.
Gejala alam yang timbul di Negara Indonesia dan negara tetangga sering terjadi baik di
musim penghujan maupun musim kemarau. Gejala alam ada yang menguntungkan maupun
merugikan. Gejala alam yang merugikan disebut bencana alam.. Dengan demikian
diharapkan para peserta didik dapat menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
bencana alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Gejala alam ini sangat penting di pelajari di sekola, namung buku referensi bagi siswa sangat
kurang, dengan demikian penulis membuat sebuah makalah tentang ‘’Gejala Alam dan Cara
Mengatasi Bencana Alam yang Terjadi Di Negara Indonesia dan Negara Tetangga’’.Muda-
mudahan bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Robbal ‘Alamin.
B. Tujuan
Penulisan diktat ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menyebutkan pengertian gejala / peristiwa alam
2. Menjelaskan gejala alam yang terjadi Indonesia
3. Menjelaskan gejala alam yang terjadi negara tetangga
4. Cara mengatasi bencana alam
BAB II
GEJALA ALAM
A. Pengertian Gejala Alam / Peristiwa Alam
Gejala alam adalah suatu peristiwa alam yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan oleh
alam itu sendiri, gejala alam sering disebut juga peristiwa alam.
Gejala atau peristiwa alam yang terjadi ada kalanya bermanfaat dan yang menguntungkan
bagi kehidupan manusia. Namun demikian ada juga yang justru sangat merugikan dan
membahayakan kehidupan manusia.
Dalam kehidupan manusia peristiwa alam yang menguntungkan manusia seperti: cuaca
mendung dan hawa dingin ketika musim kemarau, cuaca cerah ketika musim hujan, panas
terik ketika musim menjemur dan yang lainnya. Namun ada juga gejala atau peristiwa alam
yang merugikan dan membahayakan kehidupan manusia seperti: banjir, longsor (penggeseran
tanah), gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Peristiwa alam ini tidak hanya terjadi di
negara Indonesia akan tetapi terjadi di negara-negara tetangga dan di benua lainnya.

B. Gejala Alam yang Terjadi di Negara Indonesia


Gejala atau peristiwa alam yang terjadi di Negara Indonesia diantaranya; ( FAKTOR
ALAM)
1. GEMPA BUMI
Gempa bumi merupakan peristiwa goncangan atau pergerakan lapisan kerak bumi secara
tiba-tiba karea adanya tenaga dari dalam. Gempa bumi terjadi karena beberapa faktor,
diantaranya;
 Tabrakan lempeng bumi ( Gempa Tektonik ), tabrakan lempeng bumi di laut
mengakibatkan tsunami.
 Aktivitas gunung berapi (Gempa Vulkanik), gempa akibat gunung berapi akan merusak
tanah dan bangunan, sehingga memakan kerugian yang besar. Misalnya bangunan rumah
retak, tanah longsor atau amblesan.
 Runtuhan gua atau tanah (Gempa Terban), gempa gua ini sudah memakan korban jiwa
bagi penghuni atau pekerja di dalamnya. Misalnya pekerja tambang batu bara, emas, dan
pasir yang illegal.

Gempa bumi dapat menimbulkan gonncangan atau getaran, ada yang dirasakan dan juga
tidak terasa bahkan ada yang guncangannya merusak. Besar kecilnya kekuatan gempa dapat
di ukur dengan menggunakan pencatat gempa yang disebut Seismograf. Ukuran besar
kecilnya gempa digunakan Skala Richter. Pusat gempa terjadi di dalam permukaan bumi
yang disebut dengan hiposetrum, sedangkan yang dipermukaan bumi disebut episetrum.
 Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut
disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi,
gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan
terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat
jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk
tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan
bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir
adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi.
Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.
Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di
bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal). Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

2. GUNUNG MELETUS
Gunung merupakan salah satu sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan tidak) yang ada di dunia. Gunung adalah salah satu tonjolan yang ada di
permukaan bumi. Di dalam tonjolan gunung terdapat saluran lurus berbentuk vertikal
semacam pipa alami. Pipa ini menghubungkan antara perut bumi dengan permukaan Bumi
atau kerak bumi. Perut bumi berisi bermacam- macam cairan panas, seperti bataun cair dan
juga magma. Suatu saat magma dan material yang ada di perut bumi akan mengalami
kejenuhan. Atau diakibatkan oleh getaran bumi (gempa bumi tektonik), magma yang ada di
dalam perut bumi ini akan keluar ke permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) secara
berkala. Magma ini keluar ke permukaan bumi melalui pipa alami yang menjulang tinggi di
dalam gunung. Ketika magma keluar melalui pipa alami tersebut, maka inilah yang
dinamakan gunung meletus. Sehingga seolah- olah gunung meletus mengeluarkan berbagai
material dari dalam bumi.
 Penyebab gunung meletus
Penyebab gunung meletus bisa berasal dari dalam bumi. Beberapa hal yang menyebabkan
gunung meletus atau penyebab gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
 Peningkatan terjadinya gempa vulkanik
Salah satu penyebab gunung meletus adalah peningkatan frekuensi terjadinya gempa
vulkanik (baca: jenis gempa bumi). Peningkatan gempa vulkanik ini ditandai dengan
terjadinya aktivitas- aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi. Peningkatan terjadinya
gempa vulkanik ini misalnya dengan terjadinya gempa puluhan kali yang tercatat dalam
Seismograf yakni alat pengukur getaran gempa bumi. Selain itu terjadinya peningkatan
aktivitas seismik dan peristiwa vulkanis lainnya disebabkan oleh pergerakan magma yang
ada di dalam bumi, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi. Jika terjadinya
gempa dan aktivitas seismik lainnya ini mengalami peningkatan selama beberapa hari,
maka status gunung api tersebut harus ditingkatkan ke level waspada.

 Pergerakan tektonik pada lapisan bumi


Penyebab gunung meletus yang lainnya adalah pergerakan lempeng tektonik yang terjadi
pada lapisan bumi. Pergerakan tektonik yang terjadi pada struktur lapisan bumi di bawah
gunung, misalnya gerakan lempeng dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pada dapur
magma dan pada akhirnya akan membuat magma tersebut terdorong ke atas hingga berada
tepat di bawah kawah. Ketika terjadi kondisi ini, maka tanda yang terjadi di atas bumi
adalah banyak binatang yang berada di sekitar gunung tersebut bermigrasi dan juga
terlihat gelisah. Selain itu, suhu di kawah juga meningkat sehingga membuat air tanah di
sekitar gunung menjadi kering.
 Terjadinya deformasi badan gunung
Penyebab dari gunung meletus yang selanjutnya adalah karena adanya deformasi di badan
gunung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan juga listrik sehingga
dapat menyebabkan perubahan pada struktur lapisan batuan (baca: jenis batuan penyusun
lapisan bumi) gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam, misalnya dapur magma
yang volumenya mengecil, atau bisa pula saluran yang menghubungkan kawah dengan
dapur magma.
 Lempeng- lempeng Bumi yang saling berdesakan
Gunung meletus juga dapat terjadi karena adanya lempeng- lempeng Bumi yang saling
berdesakan antara satu sama lain. Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan juga
mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai macam gejala tektonik
lainnya, vulkanik serta meningkatkan aktivitas geologi dari gunung. Lempeng merupakan
salah satu bagian dari kerak bumi yang terus bergerak setiap saat. Pegunungan atau
gunung merupakan zona dimana kedua lempeng tersebut saling bertemu, desakan lempeng
bisa juga dapt menjadi penyebab dalam perubahan struktur dalam gunung berapi.

 Adanya tekanan yang sangat tinggi


Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Berbagai penyebab gunung meletus seperti yang telah dijelaskan
di atas mendorong cairan magma untuk bergerak ke atas dan masuk ke saluran kawah dan
keluar. Apabila di sepanjang perjalanan magma dalam menyusiri saluran kawah tersebut
mengalami sumbatan, maka bisa menimbulkan ledakan yang besar yang dikenal dengan
ledakan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan juga volume magma nya, maka
semakin kuat ledakan yang ada terjadi.
1. TSUNAMI
adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa
bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan
gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo
kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya
membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan
berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih
umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat
mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam,
menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa
yang besar.
 Penyebab tsunami
adalah aktivitas vulkanik, terutama dari gunung berapi yang berada di dekat atau di bawah
laut. Umumnya, aktivitas vulkanik menyebabkan naik atau turunnya bibir gunung berapi,
memicu tsunami yang mirip dengan tsunami gempa bumi bawah laut.
4. ANGIN TOPAN
Angin topan merupakan angin yang berhembus dengan kekuatan kencang atau sangat kuat.
Angin topan terjadi di daerah yang mempunyai iklim tropis, terutama di daerah yang dekat
dengan garis balik utara dan garis balik selatan (kecuali yang sangat dekat dengan garis
lintang nol derajat atau garis khatulistiwa). Angin topan berwujud pusaran angin yang
kencang dengan kecepatan angin sekitar 120 km/ jam atau lebih, bahkan di level tertingginya
kecepatan angin topan mencapai hingga 250 km per jamnya. Luar biasa. Angin topan biasa
muncul ketika pergantian musim.
 Penyebab Terjadinya Angin Topan
Jenis- jenis angin yang menimbulkan banyak bencana atau jenis angin yang besar ini
biasanya terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal tertentu. Sama halnya dengan angin
topan. Di beberapa daerah mungkin angin topan dikenal dengan nama lain, namun kemiripan
diantara angin- angin ini. Adapun beberapa penyebab angin topan antara lain sebagai berikut:
 Perbedaan tekanan
Angin topan biasa terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara
dalam suatu sistem cuaca. Tekanan udara yang berbeda ini membentuk suatu pusaran
dalam suatu sistem cuaca. Angin topan lebih sering terjadi di samudera karena tekanan
udaranya lebih berbeda dibandingkan dengan yang ada di ekosistem darat. biasanya,
angin topan lebih berpotensi terjadi ketika musim kemarau di siang hari. hal ini karena
pada waktu itu suhu sedang mencapai puncaknya, sementara di dalam samudera tidak
ada yang mengimbanginya. Dengan demikian, angin topan menjadi peristiwa yang
biasa terjadi di daerah samudera.
 Suhu udara yang sangat panas
Angin topan juga terjadi ketika suhu udara sangat panas, tepatnya pada siang hari. pada
saat tengah hari, ketika udara menjadi sangat panas, maka lapisan atmosfer bumi juga akan
menerima suhu panas yang lebih besar, namun tekanan udaranya rendah. Karena hal itulah
maka akan terjadi perpindahan tekanan udara dari tempat yang mempunyai suhu rendah
menuju ke tempat yang mempunyai suhu tinggi. peristiwa ini akan membentuk sebuah
pusaran angin yang kita kenal sebagai angin topan.
 Penguapan air laut yang berjumlah besar
Angin topan lebih banyak terjadi di lautan daripada di daratan, terlebih di kawasan
samudera yang dekat dengan garis khatulistiwa namun tidak terlalu dekat. Beberapa
samudera yang notabene sering terjadi angin topan adalah di samudera Pasifik dan
Samudera Atlantik. Ketika tengah hari, maka suhu akan mencapai lebih dari batas normal
yakni sebesar 27 derajat naik sedemikian rupa. Hal ini secara otomatis akan menyebabkan
permukaan laut memiliki suhu yang lebih tinggi daripada suhu di bawah laut. Hal
tersebutlan yang memicu terjadinya penguapan yang sangat besar dan juga sangat cepat.
Pada proses penguapan tersebut juga terjadi proses pembekuan, sehingga akan
menyebabkan pusaran air yang mempunyai kecepatan tinggi.
 Pusaran angin yang terjadi berjam- jam
Terbentuknya angin topan juga karena disebabkan adanya pusaran angin yang telah
berlangsung selama beberapa jam. Angin topan yang terjadi di Indonesia dikenal juga
sebagai angin badai. Biasanya angin ini datang dengan mendadak. Sebelum terbentuk
angin topan atau angin badai ini, biasanya terjadi proses pembentukan pusaran angin yang
berlangsung selama beberapa jam. Dengan adanya tanda yang telah berlangsung selama
berjam- jam inilah seharusnya angin topan sudah bisa diantisipasi agar tidak menimbulkan
korban jiwa dan juga kerusakan berat. Terlebih lagi sudah ada alat- alat canggih semacam
satelit yang bisa mendeteksi keberadaan angin topan lebih tepat. Dengan adanya prediksi
terjadinya angin topan, maka pencegahan terhadap angin topan secara lebih dini dapat
dilakukan.
 Kerumitan lain dalam cuaca
Angin topan apat dijelaskan secara ilmiah dan secara gamblang mengenai penyebabnya
apabila terjadi di tengah samudera. Namun akan lain halnya dengan angin topan apabila
terjadi daratan dan di tengah pemukiman masyarakat. Hal ini sangat berbahaya. namun
untuk penyebabnya secara pasti mengenai angin topan yang terjadi di daratan ini belum
dapat dipastikan. Segala kerumitan mengenai kondisi cuaca dan juga kondisi suhu udara
bisa dimungkinkan menjadi penyebab dari angin topan ini. karena jika di daratan angin
topan bisa datang sewaktu- waktu, maka manusia harus selalu waspada akan hal ini.
karena angin topan bisa menelan banyak korban jiwa, bahkan bisa menjadai salah satu
penyebab tanah longsor.
5. LONGSOR
Pengertian longsor menurut Crude (1991) yaitu suatu kejadian atau peristiwa geologi yang
disebabkan oleh pergerakan massa batuan, tanah atau puing- puing yang menuruni suatu
lereng. Sedangkan Vernes (1978) mengartikan longsor sebagai pergerakan material ke bawah
dan ke luar lereng karena pengaruh dari gravitasi. Longsor yang lebih dikenal dengan tanah
longsor (landslide) juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan massa berbagai jenis batuan
atau tanah yang tidak membutuhkan media berpindah seperti air atau udara.
 Penyebab Longsor
Tanah longsor umumnya terjadi pada dataran tinggi atau pegunungan. Tetapi longsor bisa
terjadi pada dataran yang relatif rendah. Longsor di daerah rendah tersebut disebabkan oleh
penggalian jalan, runtuhnya galian tambang atau runtuhnya tebing sungai.
 Curah hujan yang tinggi – Penyebab pertama seringnya terjadi longsor adalah tingginya
curah hujan. Tanah yang kering pada musim kemarau mempunyai banyak pori- pori atau
rongga tanah. Rongga- rongga tanah tersebut akan membentuk retakan pada tanah. Ketika
musim penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah dan menyebabkan terjadinya
pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus menerus maka akan terjadi longsor.
 Sampah yang menumpuk – Sampah yang menumpuk di sungai akan menyebabkan banjir.
Sedangkan sampah yang menumpuk di atas permukaan tanah kemudian terkena tekanan
air hujan maka akan menimbulkan longsor (baca : Penyebab Banjir dan Tanah Longsor).
 Adanya aktivitas seismik – Gempa bumi yang terjadi pada daerah berlereng terjal akan
mengakibatkan dilatasi tanah. Apabila getaran gempa terus terjadi maka daerah gempa
tersebut akan mengalami longsor (baca: Akibat Gempa Bumi).
 Adanya aktivitas vulkanik – Salah satu penyebab terjadinya longsor adalah adanya
aktivitas gunung berapi. Larva yang mencair mengakibatkan banjir lahar yang mengalir
cepat ke permukaan lereng. Derasnya arus banjir lahar tersebut memicu terjadinya banjir
bandang dan longsor, seperti yang terjadi pada letusan Gunung St. Helens di Washington.
Longsor tersebut tercatat sebagai longsor karena aktivitas vulkanik paling dahsyat yang
pernah terjadi (baca: Penyebab gunung meletus).
 Hutan yang gundul – Hutan mempunyai peranan yang besar bagi kestabilan tanah.
Apabila pohon- pohon besar di hutan ditebangi, maka struktur lapisan tanah menjadi labil
karena tidak ada akar yang biasanya menguatkan tanah. Ketika curah hujan tinggi,
kondisi tanah menjadi jenuh akan air hujan karena tidak ada pohon yang membantu
menyerap air. Begitu besarnya dampak akibat hutan gundul. Jika hal tersebut terus
dibiarkan maka akan mengakibatkan bencana tanah longsor (baca : Akibat Terjadinya
Tanah Longsor).
.

GEJALA ALAM YG TERJADI DI NEGARA TETANGGA:


Secara umum gejala alam yang terjadi di Indonesia pun juga tidak jauh berbeda dengan gejala
alam yang terjadi di negara tetangga kawasan Asia Tenggara.
1. Gempa bumi dan tsunami
Negara tetangga yang rawan terjadi gempa dan tsunami adalah Filipina dan Jepang, karena
Negara tersebut berbentuk kepulauan dan secara geologis terletak di daerah labil yaitu
pertemuan antarlempeng tektonik.
2. Gunung meletus
Negara di Asia Tenggara yang tidak pernah mengalami bencana alam gunung meletus adalah
Brunai Darussalam dan Singapura, karena pada wilayah tersebut tidak ada gunung berapi.
3. Banjir
4. Siklon tropis
Siklon tropis mempunyai nama lain di tiap negara:
 Di Filipina disebut TAIFUN, seperti TAIFUN BAGYO dan TAIFUN NINA.
 Di Myanmar disebut siklon tropis NARGIS
 Di Vietnam disebut badai tropis LEKIMA, selain itu ada pula: topan DURIAN dan
topan KETSANA serta badai tropis CHANCU.
 Di dekat Australia disebut badai tropis WILLY.
5. La Nina dan El Nino
LA NINA dan EL NINO merupakan bentuk gejala peenyimpangan iklim. LA NINA adalah
proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada kawasan Pasifik Timur
dan Tengah di sekitar Khatulistiwa. Gejala ditandai tetap tingginya curah hujan di saat
seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala LA NINA menyebabkan hujan lebat,
badai tropis, dan banjir.
EL NINO merupakan kebalikan dari La Nina. EL NINO adalah gejala menghangatnya
temperature permukaan air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan Tengah.
Gejala EL NINO ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah
hujan dan angin. Gejala EL NINO menyebabkan kekeringan.
BAB III
BENCANA ALAM DAN CARA MENGHADAPINYA
A. Pengertian bencana alam
Pengertian Bencana Alam adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa luar biasa
yang disebabkan oleh alam (gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor) sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa, kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak psikologis.

Pada umumnya bencana alam terjadi karena adanya perubahan pada alam, baik secara
perlahan maupun secara ekstrim. Namun, beberapa peristiwa bencana alam terjadi
karena ada faktor campur tangan manusia, misalnya penebangan pohon di hutan yang
mengakibatkan tanah longsor.

B. Cara mengatasi bencana alam


 Mengelola SDA secara Bijaksana
Manusia memanfaatkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, artinya manusia
boleh bertindak sewenang – wenang terhadap alam atau lingkungannya. Tetapi jika sumber
daya alam tidak di manfaatkan dengan sebaik – baiknya akan mengakibatkan kerusakan
alam. Maka dari itu SDA harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik , cara memanfaatkan
dan mengelola SDA tersebut diantaranya :
 Tidak membuang sampah sembarangan
Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan aliran air tersumbat. Akibatnya saat
musim hujan dapat mengakibatkan terjadinya banjir
 Tidak melakukan penebangan pohon secara liar
Penebangan liar akan membuat hutan gundul sehingga dapat menyebabkan banjir dan
tanah longsor
 Lakukan reboisasi atau penghijauan agar hutan berfungsi dengan baik
Dengan melakukan reboisasi akan mencegah terjadi tanah longsor dan banjir di
kawasan hutan.
 Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan/ membersihkan
lahan dengan cara membakarnya. Saat musim kemarau akan menyebabkan hutan
mudah terbakar secara cepat
 Berhati – hati dan tidak ceroboh saat melakukan aktivitas di dalam hutan
 Tindakan kecerobohan seperti membuang putung rokok sembarangan atau mematikan
api di dalam hutan dapat menyebabkan kebakaran hutan
 Penanaman hutan bakau di sepanjang pesisir pantai
selain untuk mencegah abrasi pantai, hutan bakau berfungsi pula untuk sebagai beteng
untuk mengurangi hantaman gelombang tsunami ke daratan.

2. Membuat Sistem Peringatan dini


Bencana alam bisa datang tanpa diduga – duga sebelumnya. Untuk mencegah dampak buruk /
kerugian yang lebih besar, manusia perlu mengetahui secara dini tanda – tanda/ gejala
terjadinya bencana alam.Untuk itulah dilakukan usaha – usaha untuk membuat peringatan
dini umtuk menghadapi bensana yang datang sewaktu – waktu. Misalnya membuat:
a. Sistem peringatan dini tsunami, yaitu membuat sistem yang dirancang untuk
membuat tsunami, memberi peringatan kepada masyarakat untuk mencegah jatuhnya
korban. Sistem ini terdiri atas 2 bagian :

b. Peralatan sensor yang dipasang dipantai untuk mendeteksi adanya tsunami


Jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami
kepada masyarakat diwilayah yang terancam bahaya. Semakin cepat informasi yang
diterima, maka semakin cepat pula proses evakuasi di lakukan.

c. BMG ( Badan Meteorologi dan Geofisika )


Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMG adalah salah satu Lembaga Pemerintah
Non-Departemen yang berfungsi untuk melaksanakan tugas – tugas pemerintah di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Salah satu tugasnya
adalah melakukan pengamatan cuaca di wilayah Indonesia. BMG dapat membuat
prakiraan cuaca pada suatu hari berdasar data – data yang diperoleh dari satelit.
Perkiraan cuaca dapat dijadikan acuan bagi lembaga atau masyarakat yang
membutuhkan informasi. Lalu masyarakat atau lembaga tersebut dapat mengantisipasi
agar terhindar dari bahaya atau bencana alam akibat cuaca yabf buruk.

d. Penyuluhan dan penyebarluasan Informasi


Masyarakat Indonesia harisnya mengetahui bahwa negara kita terletak di daerah yang
rawan bencana. Informasi dan pengetahuan yang benar mengenai bencana alam dan
langkah – langkah penyelamatannya sangat diperlukan masyarakat. Hal ini berfungsi
untuk menyelamatkan diri dan mengurangi kerugian yang ada akibat bencana alam.
Misalnya informasi tentang surutnya air laut secara tiba – tiba sebagai tanda awal
tsunami . Penyuluhan dan penyebarluasan informasi dapat juga melalui desa,
kelurahanatau melalui media cetak maupun media elektronik,
3. Pembangunan fisik yang direncanakan dengan baik
A. Pembangunan berwawasan lingkungan,
artinya pembangunan dilakukan dan direncanakan secara baik dengan memperhatikan
kondisi lingkungan alam serta dampak yang ditimbulkan dari pembangunan itu. Usaha yang
dapat dilakukan antara lain penataan bengunan perumahan di daerah pegunungan, sehingga
tidak menimbulkan longsor
B. Pendirian Bangunan tahan gempa
Di daerah yang rawan gempa , pembangunan rumah dan bangunan lainnya dibuat dengan
konstruksi khusus tahan gempa. Di jepang, kebanyakan rumahnya di buat tahan gempa. Hal
ini disebabkan karena di sana Jepang merupakan negara yang rawan akan gempa bumi,
sehingga diperlukan bangunan yang tahan gempa dan selalu mengembangkan teknologinya
untuk membuat bangunan yang tahan gempa.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gejala atau peristiwa alam adalah peristiwa alam terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan
oleh alam, seperti: cuaca, iklim dan musim. Gejala alam itu ada yang merugikan ada pula
yang tidak merugikan manusia.
Gejala alam yang menguntungkan antara lain: cuaca cerah, angin sepoi, panas, sejuk dan
sebagainya. Sebaliknya gejala alam yang merugikan manusia dan telah menghancurkan alam
itu sendiri di sebut bencana alam.
Terjadinya bencana alam di sebabkan oleh dua faktor yakni faktor alam dan faktor manusia.
Yang termasuk bencana alam penyebabnya alam itu sendiri antara lain: gempa bumi,
tsunami, dan gunung meletus. Sedangkan penyebabnya manusia itu bisa longsor, kebakaran.
Kalau banjir itu penyebabnya bisa oleh alam atau ulah manusia. Penyebab banjir karena alam
yaitu adanya badai, adanya tsunami, adanya gravitasi bulan. Sedangkan banjir penyebab
manusia yaitu penebangan hutan secara liar, membuang sampah ke selokan.
Hikmah di balik musibah, ternyata setelah kejadian tsunami di Aceh banyak dari luar negeri
yang memberikan sumbangan baik materil maupun non materil, sehingga tingkat persaudaran
antar umat semakin erat, persatuan antar bangsa, negara semakin kuat.
B. Saran
Setiap bencana alam yang melanda manusia, hampir semuanya merugikan manusia. Dengan
demikian setiap insan dan pemerintah harus benar-benar menjaga, melestarikan dan menjaga
keseimbangan alam dengan benar-benar penuh keikhlasan.
Hampir semua manusia berharap dapat menikmati hasil alam dengan sepuas-puasnya,tanpa
memikirkan akibatnya. Dengan demikian penulis sarankan agar:
 Mengatasi banjir di setiap kota baik di negara Indonesia maupun negara tetangga, harus
sadar dari setiap insan manusia yang mempunyai rasa peduli terhadap lingkungannya,
terutama mengurangi sampah dengan sistem 4 R ( Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace)
 Untuk mengatasi banjir dan longsor tanami tanah miring dengan pohon/ tumbuhan
berakar tunggal atau kayu keras dan dibuat sengkedan (terasering) dengan benar!
 Berhati-hatilah dengan api, jangan sampai terjadi kebakaran. Kebakaran hutan sangat
merugikan semua makhluk hidup yang ada di komunitasnya, selain itu pula jika hutan
gundul mengakibatkan longsor dan banjir.
 Jikalau terjadi gempa jangan panik tetap tenang dan lindungi diri.
 Jika terjadi gunung meletus selamatkan diri dengan cara evakuasi dan gunakan masker,
karena abu dapat merusak paru-paru.
 Jikalau terjadi tsunami larilah ke tempat yan tinggi, dan bila dalam kapal di tengah
lautan, usahakan jangan menepi, tetapi tetap diam di samudra lepas.
 Lakukanlah reboisasi dengan cara menanam seribu pohon

Anda mungkin juga menyukai