Makalah Ipa Remedial
Makalah Ipa Remedial
Makalah Ipa Remedial
A. Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar” Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut’’ Sebagai peletak dasar kecerdasan, maka harus benar-benar mengajarkan dan
menyediakan fasilitas pendidikan dan pengajaran yang sebaik mungkin. Menyediakan bahan
bacaan sebagai sumber belajar, sehingga para siswa di sekolah dasar kaya akan pengetahuan
yang akan diinternalisasikan ke dalam hati dan pikiran sehingga dapat diaplikasikan dalam
kehidupan masa yang akan datang.
Penulis akan membahas dari SKL untuk lulusan sekolah dasar yakni ‘’Menunjukkan
kemampuan mengenali gejala alam dilingkungan sekitar, menunjukkan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan, dan menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari’’.
Secara geografis keadaan alam di muka bumi ini memiliki lempeng-lempengan tanah yang
berbeda. Negara Indonesia terdapat pada lempengan Erasia dan Indo-Australia. Secara
geologis Negara Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan muda yaitu Sirkum
Mediterania dan Sirkum Fasifik, sehingga banyak gunung, pegunungan, daratan tinggi,
daratan rendah, lembah, ngarai, lautan yang luas, sungai, danau, rawa, tanjung dan teluk. Dari
relief permukaan bumi tersebut di atas dapat menimbulkan berbagai gejala alam.
Gejala alam yang timbul di Negara Indonesia dan negara tetangga sering terjadi baik di
musim penghujan maupun musim kemarau. Gejala alam ada yang menguntungkan maupun
merugikan. Gejala alam yang merugikan disebut bencana alam.. Dengan demikian
diharapkan para peserta didik dapat menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
bencana alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Gejala alam ini sangat penting di pelajari di sekola, namung buku referensi bagi siswa sangat
kurang, dengan demikian penulis membuat sebuah makalah tentang ‘’Gejala Alam dan Cara
Mengatasi Bencana Alam yang Terjadi Di Negara Indonesia dan Negara Tetangga’’.Muda-
mudahan bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Robbal ‘Alamin.
B. Tujuan
Penulisan diktat ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menyebutkan pengertian gejala / peristiwa alam
2. Menjelaskan gejala alam yang terjadi Indonesia
3. Menjelaskan gejala alam yang terjadi negara tetangga
4. Cara mengatasi bencana alam
BAB II
GEJALA ALAM
A. Pengertian Gejala Alam / Peristiwa Alam
Gejala alam adalah suatu peristiwa alam yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan oleh
alam itu sendiri, gejala alam sering disebut juga peristiwa alam.
Gejala atau peristiwa alam yang terjadi ada kalanya bermanfaat dan yang menguntungkan
bagi kehidupan manusia. Namun demikian ada juga yang justru sangat merugikan dan
membahayakan kehidupan manusia.
Dalam kehidupan manusia peristiwa alam yang menguntungkan manusia seperti: cuaca
mendung dan hawa dingin ketika musim kemarau, cuaca cerah ketika musim hujan, panas
terik ketika musim menjemur dan yang lainnya. Namun ada juga gejala atau peristiwa alam
yang merugikan dan membahayakan kehidupan manusia seperti: banjir, longsor (penggeseran
tanah), gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Peristiwa alam ini tidak hanya terjadi di
negara Indonesia akan tetapi terjadi di negara-negara tetangga dan di benua lainnya.
Gempa bumi dapat menimbulkan gonncangan atau getaran, ada yang dirasakan dan juga
tidak terasa bahkan ada yang guncangannya merusak. Besar kecilnya kekuatan gempa dapat
di ukur dengan menggunakan pencatat gempa yang disebut Seismograf. Ukuran besar
kecilnya gempa digunakan Skala Richter. Pusat gempa terjadi di dalam permukaan bumi
yang disebut dengan hiposetrum, sedangkan yang dipermukaan bumi disebut episetrum.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut
disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi,
gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan
terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat
jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk
tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan
bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir
adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi.
Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.
Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di
bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal). Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
2. GUNUNG MELETUS
Gunung merupakan salah satu sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan tidak) yang ada di dunia. Gunung adalah salah satu tonjolan yang ada di
permukaan bumi. Di dalam tonjolan gunung terdapat saluran lurus berbentuk vertikal
semacam pipa alami. Pipa ini menghubungkan antara perut bumi dengan permukaan Bumi
atau kerak bumi. Perut bumi berisi bermacam- macam cairan panas, seperti bataun cair dan
juga magma. Suatu saat magma dan material yang ada di perut bumi akan mengalami
kejenuhan. Atau diakibatkan oleh getaran bumi (gempa bumi tektonik), magma yang ada di
dalam perut bumi ini akan keluar ke permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) secara
berkala. Magma ini keluar ke permukaan bumi melalui pipa alami yang menjulang tinggi di
dalam gunung. Ketika magma keluar melalui pipa alami tersebut, maka inilah yang
dinamakan gunung meletus. Sehingga seolah- olah gunung meletus mengeluarkan berbagai
material dari dalam bumi.
Penyebab gunung meletus
Penyebab gunung meletus bisa berasal dari dalam bumi. Beberapa hal yang menyebabkan
gunung meletus atau penyebab gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
Peningkatan terjadinya gempa vulkanik
Salah satu penyebab gunung meletus adalah peningkatan frekuensi terjadinya gempa
vulkanik (baca: jenis gempa bumi). Peningkatan gempa vulkanik ini ditandai dengan
terjadinya aktivitas- aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi. Peningkatan terjadinya
gempa vulkanik ini misalnya dengan terjadinya gempa puluhan kali yang tercatat dalam
Seismograf yakni alat pengukur getaran gempa bumi. Selain itu terjadinya peningkatan
aktivitas seismik dan peristiwa vulkanis lainnya disebabkan oleh pergerakan magma yang
ada di dalam bumi, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi. Jika terjadinya
gempa dan aktivitas seismik lainnya ini mengalami peningkatan selama beberapa hari,
maka status gunung api tersebut harus ditingkatkan ke level waspada.
Pada umumnya bencana alam terjadi karena adanya perubahan pada alam, baik secara
perlahan maupun secara ekstrim. Namun, beberapa peristiwa bencana alam terjadi
karena ada faktor campur tangan manusia, misalnya penebangan pohon di hutan yang
mengakibatkan tanah longsor.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gejala atau peristiwa alam adalah peristiwa alam terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan
oleh alam, seperti: cuaca, iklim dan musim. Gejala alam itu ada yang merugikan ada pula
yang tidak merugikan manusia.
Gejala alam yang menguntungkan antara lain: cuaca cerah, angin sepoi, panas, sejuk dan
sebagainya. Sebaliknya gejala alam yang merugikan manusia dan telah menghancurkan alam
itu sendiri di sebut bencana alam.
Terjadinya bencana alam di sebabkan oleh dua faktor yakni faktor alam dan faktor manusia.
Yang termasuk bencana alam penyebabnya alam itu sendiri antara lain: gempa bumi,
tsunami, dan gunung meletus. Sedangkan penyebabnya manusia itu bisa longsor, kebakaran.
Kalau banjir itu penyebabnya bisa oleh alam atau ulah manusia. Penyebab banjir karena alam
yaitu adanya badai, adanya tsunami, adanya gravitasi bulan. Sedangkan banjir penyebab
manusia yaitu penebangan hutan secara liar, membuang sampah ke selokan.
Hikmah di balik musibah, ternyata setelah kejadian tsunami di Aceh banyak dari luar negeri
yang memberikan sumbangan baik materil maupun non materil, sehingga tingkat persaudaran
antar umat semakin erat, persatuan antar bangsa, negara semakin kuat.
B. Saran
Setiap bencana alam yang melanda manusia, hampir semuanya merugikan manusia. Dengan
demikian setiap insan dan pemerintah harus benar-benar menjaga, melestarikan dan menjaga
keseimbangan alam dengan benar-benar penuh keikhlasan.
Hampir semua manusia berharap dapat menikmati hasil alam dengan sepuas-puasnya,tanpa
memikirkan akibatnya. Dengan demikian penulis sarankan agar:
Mengatasi banjir di setiap kota baik di negara Indonesia maupun negara tetangga, harus
sadar dari setiap insan manusia yang mempunyai rasa peduli terhadap lingkungannya,
terutama mengurangi sampah dengan sistem 4 R ( Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace)
Untuk mengatasi banjir dan longsor tanami tanah miring dengan pohon/ tumbuhan
berakar tunggal atau kayu keras dan dibuat sengkedan (terasering) dengan benar!
Berhati-hatilah dengan api, jangan sampai terjadi kebakaran. Kebakaran hutan sangat
merugikan semua makhluk hidup yang ada di komunitasnya, selain itu pula jika hutan
gundul mengakibatkan longsor dan banjir.
Jikalau terjadi gempa jangan panik tetap tenang dan lindungi diri.
Jika terjadi gunung meletus selamatkan diri dengan cara evakuasi dan gunakan masker,
karena abu dapat merusak paru-paru.
Jikalau terjadi tsunami larilah ke tempat yan tinggi, dan bila dalam kapal di tengah
lautan, usahakan jangan menepi, tetapi tetap diam di samudra lepas.
Lakukanlah reboisasi dengan cara menanam seribu pohon