Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KUALITAS SDM, BUDAYA

ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN


ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA KOPERASI PRODUSEN AGRO
NIAGA JABUNG SYARIAH JAWA TIMUR

Disusun oleh : Hidayatul Mukhtaro


NIM : 19071000020

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung Syariah Jawa Timur atau lebih
dikenal KAN Jabung Syariah merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang Agri
bisnis dimana usahanya meliputi kegiatan usaha manufaktur, jasa keuangan,
perdagangan dan jasa. KAN Jabung Syariah terdiri dari beberapa unit yang tergabung
dalam empat divisi yaitu Divisi Inti, Divisi BMT, Divisi Manufaktur dan Divisi
Perdagangan dan Jasa. Divisi Inti adalah divisi bisnis utama yang ada di KAN Jabung
Syariah dimana usahanya adalah bisnis sapi perah atau unit persusuan. Divisi Inti ini
dimana didalamnya terdiri dari beberapa unit diantaranya unit Qualitas (unit
penerimaan dan pengiriman susu segar), unit Produksi dan Keswan (unit peningkatan
produksi dan pelayanan kesehatan hewan), unit Technical Support 1 (unit support
dalam pengembangan program sapi perah), unit Technical Support 2 (unit support
dalam administrasi dan keuangan. Divisi BMT merupakan divisi yang bergerak dalam
bidang penghimpunan dan penyaluran pembiayaan syariah. Divisi Manufaktur
merupakan divisi yang memproduksi suatu barang yang terdiri dari unit Sapronak
(produksi pakan ternak), unit Pertanian (Produksi gula merah), unit Susu Olahan
( produksi olahan susu) sedangkan Divisi Perdangan dan Jasa adalah divisi yang
bergerak dalam bisnis ritel dan jasa transportasi

Dari kegiatan usaha KAN Jabung Syariah yang banyak tersebut tetap
merupakan satu kesatuan unit yang terintegrasi yang bertujuan menghasilkan suatu
keuntungan perusahaan, sehingga dibutuhkan adanya pengendalian dan pengawasan
dalam penerimaan dan penggunaan dana yang dikelola. Dalam melaksanakan
kegiatannya, perusahaan perlu menyusun suatu perencanaan keuangan dalam
menjalankan kegiatan usahanya dalam bentuk anggaran.

Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian untuk mencapai


kinerja yang baik mengenai kegiatan yang disusun sekarang dalam satuan
moneter. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber
daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan dalam anggaran. Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas
sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi kedalam dimensi
kuantitatif dan waktu, serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat
bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek yang
memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan tersebut.

Menurut (Mardiasmo,2002) sistem anggaran kinerja merupakan sistem yang


mencakup kegiatan penyusunan anggaran dan tolak ukur kinerja sebagai
instrument untuk mencapai tujuan dan sasaran program. Anggaran berbasis
kinerja merupakan suatu sistem penganggaran yang dapat memadukan
perencanaan kinerja dengan anggaran tahunan dimana akan terlihat antara dana
yang tersedia dengan hasil yang diharapkan. Dalam menunjang efektivitas
penerapan anggaran berbasis kinerja, ada beberapa faktor yang mendukung,
diantaranya: Kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia serta Budaya Organisasi
yang mendukung. Adanya komitmen yang kuat dalam organisasi merupakan suatu
modal dasar dalam menentukan efektivitas dan kapasitas kelembagaan menuju
realisasi tujuan organisasi yang diinginkan, sehingga tercipta kinerja yang sesuai
dengan pengelolaan anggaran yang telah ditetapkan.

Penganggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi


manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan
dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian
hasil dari keluaran tersebut. Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target
kinerja pada setiap unit kerja. Sedangkan bagaimana tujuan itu dicapai,
dituangkan dalam program, diikuti dengan pembiayaan pada setiap tingkat
pencapaian tujuan.

Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang dapat memimpin,
membimbing, mengarahkan ataupun mempengaruhi pikiran dan tingkah laku orang
lain untuk mencapai tujuan tertentu. Gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
orang lain seperti yang ia lihat (Thoha (1993) dalam Izzaty(2011).
Teori perilaku kepemimpinan adalah teori yang mengemukakan
bahwa perilaku spesifik membedakan pemimpin dengan yang bukan pemimpin.
Teori perilaku berusaha mencari tahu bagaimana perilaku pemimpin
menentukan efektivitasnya (Alwi, 2010). Dalam teori ini, terdapat dua
kategori yaitu kepemimpinan berorientasi tugas (struktur) serta
kepemimpinan berorientasi hubungan (konsiderasi). Ciri-ciri pemimpin yang
berorientasi tugas diantaranya banyak memberikan penjelasan, membuat anggota
tahu apa yang diharapkan organisasi, merancang tugas-tugas secara terinci,
meminta anggota mengikuti aturan, dan lain sebagainya. Sedangkan ciri-ciri
pemimpin yang berorientasi hubungan antara lain melakukan pendekatan
terhadap anggota, membuat lebih mudah dipahami oleh anggota, menerima ide dan
saran anggota, mengusahakan mengatakan bahwa gaya kepemimpinan seseorang
adalah pola perilaku yang diperlihatkan seseorang pada waktu berupaya
mempengaruhi aktifitas orang lain seperti yang dipersepsikan orang tersebut.

Kualitas Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia (human resources) adalah the people who are
ready,willing and able to contribute to organizational goals (Werther dan Davis,
1996 dan Nogi dalam Izzaty, 2011) berpendapat bahwa Kualitas SDM merupakan
unsur yang sangat penting dalam meningkatkan pelayanan organisasi terhadap
kebutuhan publik. Oleh karena itu, terdapat dua elemen mendasar yang
berkaitan dengan pengembangan SDM yaitu tingkat pendidikan dan
keterampilan yang dimiliki karyawan/pekerja. Sedangkan Notoadmodjo dalam
Izzaty (2011) menyatakan bahwa kualitas SDM menyangkut dua aspek, yaitu
aspek kualitas fisik dan aspek kualitas non fisik, yang menyangkut kemampuan
bekerja, berpikir, dan keterampilan-keterampilan lain.

Budaya Organisasi
Menurut David (2008) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah pola tingkah
laku yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang dipelajarinya ketika
menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah terbukti
cukup baik untuk disahkan dan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara untuk
menyadari, berpikir dan merasa. Budaya Organisasi adalah nilai-nilai dari
keyakinan yang dimiliki para anggota organisasi yang dimanifestasikan dalam
bentuk norma-norma perilaku para individu atau kelompok organisasi yang
bersangkutan

Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging)
bagi pekerja terhadap organisasi. Komitmen organisasi yang kuat dalam diri
individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi
sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi dan kemauan mengerahkan
usaha atas nama organisasi yang akan meningkatkan kinerja manajerial (Nouri dan
Parker, 1998) dalam Khikmah, dkk (2015). Dari uraian diatas komitmen yang kuat
dalam organisasi akan memudahkan manajemen perusahaan dalam
mengimplementasikan dalam penyusunan anggaran yang berbasis kinerja.
Komitmen organisasi yang rendah akan menyebabkan individu tersebut hanya
mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya sehingga pada akhirnya kinerja
individu tersebut akan rendah pada organisasinya. Rendahnya kinerja individu
terhadap organisasinya karena pengaruh rendahnya komitmen, secara tidak
langsung akan mengakibatkan sulit dicapainya keberhasilan pada penerapan
anggaran berbasis kinerja

Penelitian ini akan menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh


Maristiana Ayu (2017) yang mengatakan bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja
belum optimal dilaksanakan hal ini dipengaruhi oleh kualitas SDM dan budaya
organisasi,gaya kepemimpinan dan komitmen tidak berpengaruh pada penerapan
anggaran berbasis kinerja. Hasil penelitian lain oleh (Yandra, 2013), Haryadi
(2015) yang menyatakan secara parsial gaya kepemimpinan, sumber daya yang
cukup tidak berpengaruh terhadap penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil
penelitian lain ditunjukkan oleh (Khikmah dkk, 2015), Faridil (2014)
menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen
organisasi tidak berpengaruh terhadap penerapan anggaran berbasis kinerja
dan hanya variabel kualitas SDM yang memiliki pengaruh terhadap penerapan
anggaran berbasis kinerja.
Fenomena yang tejadi di KAN Jabung Syariah adalah banyaknya unit
bisnis yang membutuhkan anggaran yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan di unit bisnisnya. Pengendalian diperlukan oleh manajemen
untuk mengukur kinerja masing-masing unit bisnis berdasarkan atas rencana kerja
atau program kerja dan anggaran yang dibuat oleh unit bisnis. Banyaknya unit bisnis
yang ada di KAN Jabung Syariah menuntut unit bisnis mengimplementasikan dengan
efektif dan efisien anggaran yang telah disetujui untuk mencapai tujuan perusahaan.
KAN Jabung Syariah memiliki unit bisnis yang berbeda-beda dalam kegiatan
bisnisnya

Berdasarkan fenomena dan kajian empiris terdahulu tersebut diatas dan


pada kondisi kasus yang berbeda khususnya pada perusahaan yang berbeda,
maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian kembali apakah Gaya
Kepemimpinan, Kualitas SDM, Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi
berpengaruh terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja pada KAN Jabung
Syariah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan


permasalahan dari penelitian ini yaitu untuk menunjang efektivitas penerapan
Anggaran Berbasis Kinerja, ada beberapa faktor yang mendukung, diantaranya:
Kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia serta Budaya Organisasi yang
mendukung. Adanya komitmen yang kuat dalam organisasi merupakan suatu modal
dasar dalam menentukan efektivitas dan kapasitas kelembagaan menuju realisasi
tujuan organisasi yang diinginkan, sehingga tercipta kinerja yang sesuai dengan
pengelolaan anggaran yang telah ditetapkan. Secara dragmatis kerangka pemikiran
teoritis ditunjukan dalam gambar dibawah ini:

GAYA KEPEMIMPINAN (X1)

KUALITAS SDM (X2)


PENERAPAN ANGGARAN
BERBASIS KINERJA (Y1)
BUDAYA ORGANISASI (X3)

KOMITMEN ORGANISASI (X4)


Gambar 1 . Kerangka pemikiran
Berdasarkan kerangka teori diatas, maka permasalahan yang diambil dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi Gaya kepemimpinan, Kualitas SDM, Budaya Organisasi dan
Komitmen Organisasi dan Penerapan anggaran berbasis Kinerja pada KAN
Jabung Syariah ?
2. Bagiamana Gaya kepemimpinan mempengaruhi penerapan anggaran berbasis
kinerja ?
3. Bagimana Kualitas SDM mempengaruhi penerapan anggaran berbasis
kinerja ?
4. Bagaimana Budaya Organisasi mempengaruhi penerapan anggaran berbasis
kinerja ?
5. Bagaimana Komitmen Organisasi mempengaruhi penerapan anggaran berbasis
kinerja ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalaan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap penerapan anggaran


berbasis kinerja
2. Menganalisis pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap penerapan
anggaran berbasis kinerja
3. Menganilisis pengaruh budaya organisasi terhadap penerapan anggaran
berbasis kinerja
4. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap penerapan anggaran
berbasis kinerja

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu

ekonomi, khususnya ilmu manajemen keuangan terkait faktor-faktor yang

memepengaruhi penerapan anggaran pada perusahaan

2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong dilakukannya penelitian-penelitian

lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan anggaran yang

ada di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai