Anda di halaman 1dari 12

Arti Rawatib

Arti dari Rawatib, ialah Shalat Sunnah yang ditunaikan (Secara tetap) saat sebelum dan
setelah melaksanakan Shalat wajib atau shalat Fardhu disebut sebagai Shalat Sunnah
Rawatib.

Waktu mengerjakan Shalat Rawatib

Sholat Sunnah Rawatib merupakan shalat yang dikerjakan sebelum dan setelah menunaikan
Shalat Fardhu. Jika Sholat Rawatib dikerjakan sebelum Shalat Fardhu maka
disebut Qabliyah jika dikerjakan setelahnya maka disebut Ba’diyah.

Jumlah Rakaat Shalat Rawatib

Sholat 5 Waktu Qabliyah Ba'diyah

Subuh 2 Rakaat -

Dhuhur 2 / 4 Rakaat 2 Rakaat

Ashar - -

Maghrib - 2 Rakaat

Isya' - 2 Rakaat

Total Jika Qabliyah Dhuhur 4 Rakaat 12 Rakaat


Jika Qabliyah Dhuhur 2 Rakaat 10 Rakaat

Aturan mengerjakan Shalat Rawatib 4 rakaat

Bagi Shalat Rawatib yang dikerjakan sebanyak 4 rakaat maka harus dengan dua salam.

Niat Shalat Rawatib Qobliyah dan Ba’diyah


a. Qabliyah Subuh

‫ ِِهلل تَ َعاىَل‬  ِ ‫الص ْب ِح َر ْك َع َتنْي ِ قَ ْب ِل َّي ًة ُم ْس َت ْق ِب َل الْ ِق ْبةَل‬


ُّ ‫ ُا َصىِّل ُسنَّ َة‬ 
Artinya : Aku niat shalat Sunnah sebelum Subuh 2 rakaat, menghadap Kiblat karena
Allah Ta’ala.

b. Qobliyah Dzuhur (2 Raka’at).

‫الظهْ ِر َر ْك َع َتنْي ِ قَ ْب ِل َّي ًة ُم ْس َت ْق ِب َل الْ ِق ْبةَل ِ ِِهلل تَ َعاىَل‬


ُّ ‫ُا َصىِّل ُسنَّ ًة‬
Artinya : Aku niat shalat Sunnah sebelum Dzuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena
Allah Ta’ala.

c. Ba’diyyah Dzuhur (2 Raka’at).

‫الظهْ ِر َر ْك َع َتنْي ِ ب َ ْع ِدي َّ ًة ُم ْس َت ْق ِب َل الْ ِق ْبةَل ِ ِِهلل تَ َعالَى‬


ُّ ‫ُا َصىِّل ُسنَّ ًة‬
Artinya : Aku niat shalat Sunnah setelah Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena
Allah Ta’ala.

d. Ba’diyah Maghrib (2 Raka’at)

‫ُا َصىِّل ُسنَّ ًة الْ َم ْغ ِر ِب َر ْك َع َتنْي ِ ب َ ْع ِدي َّ ًة ُم ْس َت ْق ِب َل الْ ِق ْبةَل ِ ِِهلل تَ َعاىَل‬
Artinya : Aku niat shalat Sunnah setelah Maghrib 2 rakaat, menghadap Kiblat karena
Allah Ta’ala.

e. Ba’diyyah ‘Isya (2 Raka’at)

‫ُا َصىِّل ُسنَّ ًة الْ ِعشَ ا ِء َر ْك َع َتنْي ِ ب َ ْع ِدي َّ ًة ُم ْس َت ْق ِب َل الْ ِق ْبةَل ِ ِِهلل تَ َعاىَل‬
Artinya : Aku niat shalat Sunnah setelah Isya’ 2 rakaat, menghadap Kiblat karena
Allah Ta’ala.

Bacaan Surat al-Qur’an dibaca saat Shalat Rawatib

a. Qobliyah Subuh maka membaca: al-Kafirun dan al-Ikhlas, atau al-Baqarah:136 dan Ali
Imron: 52.
b. Ba’diyah Maghrib membaca: al-Kafirun dan al-Ikhlas.

 ‫اٰۤي َهُّي َا الۡ ُم َّد ِثّ ُر‬


1. Wahai orang yang berkemul (berselimut)!

 ‫قُ ۡم فَ َانۡ ِذ ۡر‬


2. bangunlah, lalu berilah peringatan!

 ۡ ‫َو َرب َّ َك فَ َكرِّب‬


3. dan agungkanlah Tuhanmu,

 ‫َو ِث َياب َ َك فَ َطهّ ِۡر‬


4. dan bersihkanlah pakaianmu,
 ‫َو ُّالر ۡج َز فَاجۡه ُ ۡر‬
5. dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji,

 ُ ‫َواَل تَ ۡمنُن ۡ ت َ ۡس َت ۡكرِث‬


6. dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan)
yang lebih banyak.

 ؕ ۡ ‫َو ِل َرب ّ َِك فَ ۡاصرِب‬


7. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.

 ‫فَ ِا َذا ن ُ ِق َر ىِف النَّاقُ ۡو ۙ ِر‬


8. Maka apabila sangkakala ditiup,

Langkah-langkah Melaksanakan Sholat Sunah Rawatib

Pelaksanaan sholat sunah rawatib tidak jauh berbeda dengan sholat-sholat fardu,
yakni dengan niat, bacaan ayat suc al-Qur’an dan doa-doa tertentu. Hanya saja bacan
niatnya yang berbeda. Berikut adalah Tata Cara Sholat Sunnah Rawatib:

1. Niat

Hal pertama adalah niat. Sama seperti pada sholat-sholat lainnya niat sholat rawatib
juga dilakukan dalam posisi berdiri. Niat boleh dilafalkan lafadz arabnya dengan
pembacaan yang jelas dan tegas dengan mulut namun yang terpenting adalah niat yang
diartikan dan digaungkan di dalam hati, harus dengan tegas, jelas, yakin dan pasti. Jika niat
yang diartikan dan digaungkan di dalam hati ini masih terasa belum jelas dan yakin
sebaiknya diulangi.

Sesuai penejelasan di awal bahwa sholat rawatib adalah sholat sunah yang dilakukan
untuk mengiringi sholat-sholat wajib kita, maka sholat rawatib ini dilakukan pada banyak
waktu sholat wajib maka niatnyapun berbeda-beda, yakni:

 Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Dzuhur :

Usholli.. Sunnatad -dzhuhri rak’ataini “qabliyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sebelum dzuhur dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah ba’diyah (sesudah) sholat dzuhur :

Usholli.. Sunnatad -zhuhri rak’ataini “ba’diyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sesudah dzuhur dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah qabliyah (sebelum) sholat ashar :

Usholli.. Sunnatal ashri rak’ataini “qabliyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sebelum ashar dua raka’at , karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah qabliyah (sebelum) sholat maghrib :


Usholli.. Sunnatal maghribi rak’ataini “qabliyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sebelum maghrib dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah ba‟diyah (sesudah) sholat maghrib :

Usholli.. Sunnatal maghribi rak’ataini “ba’diyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sho lat sunnah sesudah maghrib dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah qabliyyah (sebelum) sholat isya’ :

Usholli.. Sunnatal isyaa’i rak’ataini “qabliyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sebelum isya’ dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah ba‟diyah (sesudah) sholat isya’ :

Usholli.. Sunnatal isyaa’i rak’ataini “ba’diyyatan” lillaahi-ta’aala..

Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sesudah isya’ dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

 Niat sholat sunnah qobliyah sebelum sholat subuh :

Usholli.. Sunnatas – shubhi rak’ataini “qabliyyatan” lillaahi-ta’aala..


Artinya :

{” saya niat sholat sunnah sebelum subuh dua raka’at, karena allah ta’ala.. “}

2. Mengumandangkan Takbir

Takbir adalah langkah awal pembuka dari ibadah sholat yang kita lakukan, dengan
mengucapkan kata “Allaahu Akbar” yang di kata terakhir takbir pada saat mulut kita
mengucapkan “Akbar” diharuskansambil menggaungkan artian niat sholat di dalam hati
kita. (Baca juga: Hukum Mendengarkan Musik Dalam Islam; Wanita yang Dirindukan
Surga)

3. Membaca doa iftitah

Setelah menegakkan niat dan takbir, maka selanjutnya adalah membaca doa iftitah
yang berbunyi:

‫ض َحنِ ْيفًا‬ َ ‫ت َو ْاألَ ْر‬


ِ ‫اوا‬ َّ ‫ي فَطَ َر‬
َ ‫ َم‬/ ‫الس‬ ِ َ‫ َرةً َوأ‬/‫ ْب َحانَ هللاِ بُ ْك‬/ ‫س‬
ْ ‫ إِنِّ ْى َو َّجهْتُ َو ْج ِه َي لِلَّ ِذ‬.ً‫ ْيال‬/ ‫ص‬ ُ ‫ ًرا َو‬/ ‫ ُد ِهللِ َكثِ ْي‬/‫ ًرا َوا ْل َح ْم‬/ ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َكبِ ْي‬
َ‫رتُ َوأَنَا ِمن‬/ ْ ‫ذلِكَ أُ ِم‬/ِ‫ ِر ْي َك لَهُ َوب‬/‫ش‬
َ َ‫ ال‬. َ‫ي َو َم َماتِ ْي ِهللِ َر ِّب ا ْلعَالَ ِميْن‬ َ ‫س ِك ْي َو َم ْحيَا‬ُ ُ‫صالَتِ ْي َون‬ َ َّ‫ إِن‬. َ‫ش ِر ِكيْن‬ ْ ‫سلِ ًما َو َما أَنَا ِمنَ ا ْل ُم‬ ْ ‫ُم‬
ْ ‫ا ْل ُم‬
َ‫سلِ ِميْن‬

Allaahu Akbaru kabira wal hamdu lillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila. Innii
wajjahtu wajhiya lillazi fatharas samaawaati wal ardha haniifa muslimaw wa maa anaa
minal mushrikeen. Inna salaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi Rabbil ‘aalameen.
Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

artinya:

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi
Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada
Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan
diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam,
yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku
adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).”

4. Membaca surat al-Faatihah

Langkah selanjutnya adalah dengan membaca surat al-faatihah yang berbunyi:

ۡ ٥ ُ‫ت َِعين‬g ‫ك ن َۡس‬


‫ ِدنَا‬g‫ٱه‬ َ ‫ك ن َۡعبُ ُد َوإِيَّا‬ ِ ِ‫ ٰ َمل‬  ٣ ‫ ٱلر َّۡح ٰ َم ِن ٱل َّر ِح ِيم‬٢ َ‫ ۡٱل َحمۡ ُد هَّلِل ِ َربِّ ۡٱل ٰ َعلَ ِمين‬١ ‫بِ ۡس ِم ٱهَّلل ِ ٱلر َّۡح ٰ َم ِن ٱل َّر ِح ِيم‬
َ ‫ إِيَّا‬٤ ‫ك يَ ۡو ِم ٱلدِّي ِن‬
٧ َ‫ب َعلَ ۡي ِهمۡ َواَل ٱلضَّٓالِّين‬ِ ‫ص ٰ َرطَ ٱلَّ ِذينَ أَ ۡن َعمۡ تَ َعلَ ۡي ِهمۡ غ َۡي ِر ۡٱل َم ۡغضُو‬ِ ٦ ‫ٱلص ٰ َِّرطَ ۡٱل ُم ۡستَقِي َم‬

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang; 2.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam; 3. Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang; 4. Yang menguasai di Hari Pembalasan; 5. Hanya Engkaulah yang kami
sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan; 6. Tunjukilah
kami jalan yang lurus; 7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat

5. Ruku’, Tuma’ninah dan sujud

Jika sudah menegakkan niat, takbir dan membaca doa iftitah serta surat al-faatihah,
maka langkah selanjutnya adalah sama seperti sholat-sholat lainnya seperti dengan
pembacaan Surat al-Qur’an, ruku’, tuma’ninah hingga sujud yang terakhir dengan bacaan
yang juga sama, kemudian dilakukan sebanyak dua atau empat rakaat tergantung sholat
rawatib apa yang kita lakukan.

Namun ada beberapa bacaan surat al-Qur’an yang sangat dianjurkan untuk di baca pada
saat shalat rawatib di antaranya adalah:
Anjuran surat yang Dibaca pada Sholat Rawatib Qobliyah Subuh

Pada saat mengerjakan Sholat Rawatib Qobliyah Subuh sangat dianjurkan untuk
membaca surat-surat tertentu dalamal-Qur’an dengan berdasarkan pada sumber rujukannya
masing-masing dalam sebuah hadis.

Hadis pertama adalah menganjurkan pembacan surat al-kaafirun untuk raka’at


pertama yang berbunyi:

٥ ‫ ُد‬ggُ‫ َوٓاَل أَنتُمۡ ٰ َعبِ ُدونَ َمٓا أَ ۡعب‬٤ ۡ‫د َّما َعبَدتُّم‬ٞ ِ‫ َوٓاَل أَن َ۠ا عَاب‬  ٣ ‫ َوٓاَل أَنتُمۡ ٰ َعبِ ُدونَ َمٓا أَ ۡعبُ ُد‬  ٢ َ‫ٓاَل أَ ۡعبُ ُد َما ت َۡعبُ ُدون‬  ١ َ‫قُ ۡل ٰيَٓأَيُّهَا ۡٱل ٰ َكفِرُون‬
٦ ‫ين‬ِ ‫لَ ُكمۡ ِدينُ ُكمۡ َولِ َي ِد‬

Artinya:

1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir; 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah; 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah; 4. Dan aku tidak
pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah; 5. dan kamu tidak pernah
(pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah; 6. Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku” (Q.S. al-Kaafirun)

(Baca juga:Cara Menghilangkan Kesedihan Menurut Islam; Keutamaan Doa Seorang Ibu )

Kemudian untuk ayat ke duanya adalah dengan mambaca surat al-ikhlas yang berbunyi:

٤ ‫ َولَمۡ يَ ُكن لَّ ۥهُ ُكفُ ًوا أَ َح ۢ ُد‬  ٣ ‫لَمۡ يَلِ ۡد َولَمۡ يُولَ ۡد‬  ٢ ‫ص َم ُد‬
َّ ‫ٱهَّلل ُ ٱل‬  ١ ‫قُ ۡل هُ َو ٱهَّلل ُ أَ َح ٌد‬

Artinya:

1. Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa; 2. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu; 3. Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan; 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (Q.S. al-Ikhlas)
Mengenai anjuran bacaan surat al-Kafiruun pada rakaat pertama dan al-Ikhlas pada
rakaat kedua ini di jelaskan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu yang
menyatakan,

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh
membaca surat Al Kaafirun dan surat Al Ikhlas.”  (HR. Muslim)

Kemudian dalam hadis dari Sa’id bin Yasar juga menjelaskan tentang anjuran membaca
surat al-Baqarah ayat 136 pada raka’at pertama, yang berbunyi:

‫ٓا‬g‫ ٰى َو َم‬g‫يس‬ َ ‫ٓا أُوتِ َي ُم‬g‫بَا ِط َو َم‬g‫وب َوٱأۡل َ ۡس‬g


َ ‫ ٰى َو ِع‬g‫وس‬ َ gُ‫ق َويَ ۡعق‬ َ ‫يل َوإِ ۡس ٰ َح‬
َ ‫نز َل إِلَ ٰ ٓى إِ ۡب ٰ َر ِۧ‍ه َم َوإِ ۡس ٰ َم ِع‬ُ
ِ ‫نز َل إِلَ ۡينَا َو َمٓا أ‬
ُ
ِ ‫قُولُ ٓو ْا َءا َمنَّا بِٱهَّلل ِ َو َمٓا أ‬
ُ ‫أُوتِ َي ٱلنَّبِيُّونَ ِمن َّربِّ ِهمۡ اَل نُفَ ِّر‬
١٣٦ َ‫ق بَ ۡينَ أَ َح ٖد ِّم ۡنهُمۡ َون َۡحنُ َل ۥهُ ُم ۡسلِ ُمون‬

artinya:

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma´il, Ishaq, Ya´qub
dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Q.S. al-Bawarah : 136)

Sedangkan pada rakaat ke duanya dianjurkan untuk membaca surat Ali Imron ayat 52, yang
berbunyi:

ۡ ‫ا ُر ٱهَّلل ِ َءا َمنَّا بِٱهَّلل ِ َو‬g‫نص‬


۞ َ‫لِ ُمون‬g‫هَ ۡد بِأَنَّا ُم ۡس‬g‫ٱش‬ َ َ‫اريُّونَ ن َۡحنُ أ‬ ۡ َ ‫فَلَ َّمٓا أَ َحسَّ ِعي َس ٰى ِم ۡنهُ ُم ۡٱل ُك ۡف َر قَا َل َم ۡن أَن‬
ِ ‫ا َل ٱل َح َو‬gَ‫ي إِلَى ٱهَّلل ۖ ِ ق‬
ٓ ‫ار‬
ِ ‫ص‬
٥٢

artinya:

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: “Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para
hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama)
Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang berserah diri. (Q.S. Ali Imron : 52)

Hal ini dijelaskan dalam hadis tersebut bahwasannya Ibnu Abbas pernah mengabarkan
mengabarkan kepadanya:

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh
dirakaat pertamanya membaca QS. Al-Baqarah ayat 136 dan dirakaat ke duanya
membacaQS. Ali Imron ayat 52. (HR. Muslim)

Surat yang Dibaca pada Sholat Rawatib Ba’diyah Maghrib

Dalam melaksanakan Sholat Rawatib Ba’diyah Maghrib dianjurkan untuk membaca surat
al-Kafirun dan surat al-Ikhlas. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang meriwayatkan
tentang kebiasaan Nabi Muhammad shallalllahu ‘alaihi wa sallam dalam melaksanakan
sholat sunah rawatib Ba’diyyah Magrib.

Dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anha, dia berkata:

“Saya sering mendengar Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau membaca
surat pada sholat sunnah sesudah maghrib:”surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas”. (HR. At-
Tarmidzi no. 431, berkata Al-Albani: derajat hadits ini hasan shohih).

Tak kalah penting untuk dilakukan dalam shalat rawatib adalah memperbanyak Dzikir dan
Doa kepada Allah Subhanahua ta’ala yang dibacakan pada saat setelah selesai sholat sunah
rawatib.

Demikianlah pembahasan mengenai tata cara sholat sunah rawatib ini. Semoga dengan
membaca artikel ini dapat menambah khazanah keilmuan dan meningkatkan kualitas
keimanan kita terhadap Allah Subhana hua ta’ala. Amin.

Anda mungkin juga menyukai