Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDERA

DAN MEMBUAT SOAL DAN JAWABAN

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR OSEANOGRAFI

O
L
E
H

OSCAR YULIUS CHRISTOPHER DA GOMES/ NIM. 031190023

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN


UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE
2020
1.1. TEORI PEMBENTUKAN BENUA
1) Teori limas (the tetrahedral theory)
Teori yang dikemukakan oleh Lowthian Green (1875) membandingkan bumi dengan tetrahedron.
Perbandingan itu berupa tiga sisi piramid dengan dasar segitiga dasar (limas segitiga).
2) Teori apungan benua (continental drift)
Teori ini dikemukakan oleh Taylor (1910), kemudian dikembangkan oleh Wegener (1912-1929). Teori ini
mengumpamakan benua sebagai bahan tersusun atas Si-Al yang mengapung di atas bahan dan memiliki
densitas yang lebih besar serta bersifat plastis yang membentuk kerak samudera
3) Teori arus konveksi (convection current)
Holmes menyatakan bahwa bongkahan-bongkahan benua dapat bergeser satu sama lain karena adanya
arus konveksi.
4) Teori bumi yang mengembang (the expanding earth)
Teori yang dikemukakan oleh J.K.E Halm (1935) dan diteruskan oleh Bruce C Heezen. Teori ini
berpendapat bahwa pada awal-awal pembetukannya bumi beurkuran lebih kecil dibanding ukurannya saat
ini. Pada saat bumi masih tertutup lapisan es, kerak terbentuk di permukaan kemudan diikuti dengan
perkembangan ukuran bumi
5) Teori kemagnetan purba (palaomagnetism)
Palaeomagnetism diartikan sebagai kajian kemagnetan bumi sepanjang waktu geologi. Palaeomagnetism
mengkaji arah medan magnet batuan pada awal batuan tersebut terbentuk.
Proses ini dapat terbentuk melalui cara sebagai berikut;
1. Pada saat batuan beku maka proses sedimen akan terbentuk
2. Partikel magnet yang ada pada batuan memiliki arah dan dip yang sama
sebagai medan geomagnetik lokal pada saat batuan tersebut memadat.
3. Batuan yang ada pada benua menunjukan arah magnetik yang bervariasi antara usia
geologis satu dengan yang lain
6) Teori tektonik lempeng (the theory of plate tectonics)
Ada dua teori yang mencakup hipotesis mengenai apungan benua, yaitu;
1. Bagian geometris, memandang bahwa kulit bumi memiliki potongan-potongan
lempeng yang memiliki kemiripan dengan kulit telur saat mengalami keretakan.
2. Bagian kinematik, bagian lempeng baik berukuran besar atau kecil yang
bergerak relatif konstan. Lempeng utama di dunia adalah sebagai berikut.
a. Lempeng Amerika
b. Lempeng Antartika
c. Lempeng Afrika
d. Lempeng Eurasia
e. Lempeng Pasifik
f. Lempeng Indo-Australia

1.2. TEORI PEMBENTUKAN LAUTAN


Awal Pembentukan lautan diduga dari proses kristalisasi magma yang membeku menjadi batuan.
1.2.1. Hipotesis terjadinya samudera
1) Hill (geolog Inggris) mengatakan bahwa kulit bumi itu mula-mula terjadi di kutub yang terdiri dari
feldspar yang tebalnya kira-kira 1,5 km.
2) J.H.F. Umgrove berpendapat asal mula kulit bumi itu tidak hanya di daerah kutub, tetapi seluruh
permukaan bumi yang menyebabkan kulit bumi retak-retak.
3) V.J Vernansky menduga bahwa pemisahan bulan dari kulit bumi yang masih plastis.
4) V.V Belousov menduga bahwa dasar samudera terjadi akibat pemerosotan tanah daratan.

1.2.2. Teori terjadinya samudera


Ada beberapa teori tentang terjadinya samudera, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Contraction theori (teori kontraksi)
James Dana dan Elie De Baumant (1847-1852) menyatakan Sebelum bumi terbentuk, bumi masih dalam
keadaan panas.

2. Gravity theory (Teori Gravitasi)


Beberapa ilmuan berpendapat bahwa cekungan samudera terbentuk ketika suatu bintang besar melintas
dekat bumi.
3. Meteroid theory (teori Meteroid)
Menurut teori meteroid terjadinya cekungan samudera akibat jatuhan dari meteor
4. Contonental Drift theory (teori pergerakan benua)
Teori ini dikembangkan Alfred Wegener. Dalam teori tersebut dikatakan pada saat kulit bumi mendingin
terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen itu ringan maka terapung di atas batuan yang lebih berat yang
ada dibawahnya, setelah itu mulai terbagi dua blok. Blok di sebelah utara membentuk Amerika Utara dan
Erasia sedangkan blok selatan menjadi Amerika Selatan. Kedua blok itu dipisahkan oleh samudera yang
disebut Tethys

Berdasarkan morfologinya tepi benua dapat dibedakan menjadi;


1. Paparan Benua (Continental shelf)
2. Lereng Benua (Continental Slope)
3. Tinggian Benua (Continental Rise)
1. Sebutkan dan Jelaskan beberapa teori oleh para ahli tentang proses pembentukan bumi?
Jawab:
1.      Teori limas (the tetrahedral theory)
Teori yang dikemukakan oleh Lowthian Green (1875) membandingkan
bumi dengan tetrahedron. Perbandingan itu berupa tiga sisi piramid dengan dasar
segitiga dasar (limas segitiga). Green beranggapan bahwa sudut-sudut limas
menunjukan benua dan sisi-sisi limas menunjukan samudera. Teori ini
mengasumsikan bahwa benua selalu ada dalam keadaan stabil, posisinya tetap,
tetapi selalu terpisah satu sama lain.

2.      Teori apungan benua (continental drift)


Teori ini dikemukakan oleh Taylor (1910), kemudian dikembangkan oleh
Wegener (1912-1929). Ilmuan lain kurang sependapat dengan teori apungan benua
terutama yang terkait dengan mekanisme pergeseran benua-benua tersebut. Teori ini
mengumpamakan benua sebagai bahan tersusun atas Si-Al yang mengapung di atas
bahan dan memiliki densitas yang lebih besar serta bersifat plastis yang membentuk
kerak samudera.

3.      Teori arus konveksi (convection current)


Holmes menyatakan bahwa bongkahan-bongkahan benua dapat bergeser satu sama
lain karena adanya arus konveksi. Bongkahan-bongkahan benua adalah benda-benda yang
menumpang di atas mantel arus konveksi, sehingga dapat bergerak bebas. Bongkahan
tersebut menghubungkan punggung-punggung tengah samudera, yaitu tempat arus
konveksi naik dari mantel dan muncul di permukaan melalui celah-celah. Arus konveksi
naik melalui parit/palung (oceanic trech) dan jalur-jalur orogen yang berada di permukaan
bumi.

4.      Teori bumi yang mengembang (the expanding earth)


Teori yang dikemukakan oleh J.K.E Halm (1935) dan diteruskan oleh Bruce C
Heezen. Teori ini berpendapat bahwa pada awal-awal pembetukannya bumi beurkuran lebih
kecil dibanding ukurannya saat ini. Pada saat bumi masih tertutup lapisan es, kerak terbentuk
di permukaan kemudan diikuti dengan perkembangan ukuran bumi.

Saat mengembangnya bumi, kerak mengalami keretakkan dan membentuk benua-


benua. Jika diasumsikan proses mengembangnya bumi seperti saat kita meniup balon hingga
mengembang. Benua yang asli secara kasar memiliki ukuran yang sama, maka akan
terbentuk kerak-kerak tambahan. Penjelasan ini masih bersifat spekulasi, tetapi memberikan
keterangan yang masuk akal bagu sejumlah keberatan yang menghadang tori Wegener.

5.      Teori kemagnetan purba (palaomagnetism)


Palaeomagnetism diartikan sebagai kajian kemagnetan bumi sepanjang waktu geologi.
Palaeomagnetism mengkaji arah medan magnet batuan pada awal batuan tersebut terbentuk.
Proses ini dapat terbentuk melalui cara sebagai berikut;
1.      Pada saat batuan beku maka proses sedimen akan terbentuk
2.      Partikel magnet yang ada pada batuan memiliki arah dan dip yang sama sebagai medan
geomagnetik lokal pada saat batuan tersebut memadat.
3.     Batuan yang ada pada benua menunjukan arah magnetik yang bervariasi antara usia
geologis satu dengan yang lain

6.      Teori tektonik lempeng (the theory of plate tectonics)


Teori ini mencakup hipotesis mengenai apungan benua. Teori tektonik lempeng
berhubungan dengan pemikiran mengenai pemekaran dasar laut. Ada dua teori yang
mencakup hipotesis mengenai apungan benua, yaitu;
1.      Bagian geometris, memandang bahwa kulit bumi memiliki potongan-potongan lempeng
yang memiliki kemiripan dengan kulit telur  saat mengalami keretakan.
2.      Bagian kinematik, bagian lempeng baik berukuran besar atau kecil yang bergerak relatif
konstan.

2. Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika bumi tentang
pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan
di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng. Indonesia merupakan daerah
pertemuan 3 lempeng tektonik besar, apa saja dan coba ceritakan?
Jawab?
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-
Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Pasific di utara Irian dan Maluku utara.
Indonesia adalah salah satu negeri paling rawan bencana di dunia. Karena berlokasi di
penghubung tiga lempeng tektonik, Indonesia sangat rentan terhadap aktivitas seismik,
daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona
aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material
batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi
sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar.

3. Apa yang dimaksud dengan atmosfer, hidrosfer, litosfer, astenosfer dan pusat bumi?
Jawab:
a. Atmosfer
Lapisan terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti nitrogen,oksigen,
karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inert gas).

b. Hidrosfer
Terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang berbentuk sebagai laut,
samudera, dan danau-danau air tawar. Seluruhnya berjumlah 361 juta km 2 atau kira-kira
meliputi 71 % dari seluruh luas permukaan bumi.
c. Litosfer (lapisan kerak bumi)
Lapisan keras yang tebalnya antara 600–700 km membentuk dua tipe lapisan keras permukaan
yaitu;
1. Continental crust yang terdiri dari batu-batu granit yang membentuk hampir seluruh massa
tanah yang terdapat di dunia (menutupi hampir sekitar 149 juta km 2 atau kira-kira 29 % dari
seluruh permukaan bumi).
2. Oceanic crust yang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembah lembah laut yang
dalam.
d. Astenosfer
Bagian atas astenosfer dipercaya secara relatif adalah lunak dan dapat mengalir secara lambat
sekali. Sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras.Lapisan litosfer yang berbentuk
seperti lempengan mengapung di atas lapisan astenosfer sehingga dinamakan lempeng
tektonik (tectonic plate). Hal ini dapat dibayangkan sebagai massa es yang besar mengapung
di atas air.
d. Pusat Bumi
Adalah lapisan bumi yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi dan nikel.
4. sebutkan . Lempeng lempeng utama yangada di dunia?.
1.      Lempeng Amerika
2.      Lempeng Antartika
3.      Lempeng Afrika
4.      Lempeng Eurasia
5.      Lempeng Pasifik
6.      Lempeng Indo-Australia

5. Jelaskan perbedaan antara Continental Shelf, Continental Slope, dan Continental Rise?
Jawab:
a. Continental Shelf adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan
langsung dengan daerah daratan. Kemiringannya kira kira 0,4% dan mempunyai lebar 50-70
km dan kedalaman maksimum tidak lebih besar diantara 100-200 meter.
b. Continental slope mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf dimana
kemiringannya berkisar antara 3% sampai 6%.
c. Continental Rise merupakan daerah ini merupakan daerah yang mempunyai lereng yang
kemudian perlahan lahan menjadi datar pada dasar lautan

6. Apa yang dimaksud dengan atoll?


Jawab?
kumpulan pulau yang sebagian tenggelam dibawah permukaan air. Batuan batuan disini ditandai
dengan adanya terumbu karang yang terbentuk seperti cincin yang mengelilingi sebuah lagon
yang dangkal

7. sebutkan dan jelaskan beberapa teori hipotesis terjadinya samudera.


Jawab:
1) Hill (geolog Inggris) mengatakan bahwa kulit bumi itu mula-mula terjadi di kutub yang
terdiri dari feldspar yang tebalnya kira-kira 1,5 km. Akibat proses radio aktif yang kuat
dibarengi dengan panas yang terdapat di muka bumi mengakibatkan permukaan bumi
tersebut mengebung dan terjadilah kontinen. Magma basaltis yang lebih berat terdapat di
bawah benua dan menjadi dasar samudera
2) J.H.F. Umgrove berpendapat asal mula kulit bumi itu tidak hanya di daerah kutub, tetapi
seluruh permukaan bumi yang menyebabkan kulit bumi retak-retak.Menurutnya retakan-
retakan inilah yang kemudian menjadi samudera
3) V.J Vernansky menduga bahwa pemisahan bulan dari kulit bumi yang masih plastis.
Karena rotasi bumi sejumlah massa magma dan kulit bumi tersebut terlempar ke ruang
angkasa, akibatnya pada kulit bumi tersebut terdapat basin yang luas yang kemudian
menjadi samudera Pasifik
4) V.V Belousov menduga bahwa dasar samudera terjadi akibat pemerosotan tanah daratan.
Karena itu samudera meluas ke arah daratan, menurutnya samudera Atlantik dan Hindia
meluas pada periode Tertier, sedangkan samudera pasifik pada periode Quarter.

8. sebutkan dan jelaskan beberapa teori tentang terjadinya samudera?


Jawab:
1. Contraction theori (teori kontraksi)
James Dana dan Elie De Baumant (1847-1852) menyatakan Sebelum bumi terbentuk, bumi
masih dalam keadaan panas. Kemudian mulai mendingin dan terbentuklah kulit bumi. Dalam
waktu jutaan tahun terjadi perubahan di dalam dan di bawah kulit bumi. Perubahan-
perubahan tersebut menyebabkan terjadinya continent atau cekungan samudera. Hal tersebut
dapat diketahui karena di bawah kulit bumi terdapat batuan yang lebih berat yang disebut
Astenosfer (mantel).
2. Gravity theory (Teori Gravitasi) Beberapa ilmuan berpendapat bahwa cekungan samudera
terbentuk ketika suatu bintang besar melintas dekat bumi. Karena gravitasi maka terjadi tarik
menarik antara bintang tersebut dengan bumi. Diduga karena bumi masih panas dan lunak
maka sebagian kulit bumi tertarik ke angkasa luar. Bekasnya menjadi cekungan samudera
yang menurut teori adalah cekungan samudera Pasifik. Sedangkan bagian bumi yang terlepas
adalah bulan.
3. Meteroid theory (teori Meteroid)
Menurut teori meteroid terjadinya cekungan samudera akibat jatuhan dari meteor. Diduga
bahwa lekukan-lekukan danau kawah di bulan dan samudera di bumi terjadi oleh hal yang
sama. Karena adanya benturan meteor yang begitu kuat maka pinggir-pinggir tempat meteor
itu jatuh terjadi cekungan.
4. Contonental Drift theory (teori pergerakan benua)
Teori ini dikembangkan Alfred Wegener. Dalam teori tersebut dikatakan pada saat kulit bumi
mendingin terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen itu ringan maka terapung di atas
batuan yang lebih berat yang ada dibawahnya, setelah itu mulai terbagi dua blok. Blok di
sebelah utara membentuk Amerika Utara dan Erasia sedangkan blok selatan menjadi
Amerika Selatan. Kedua blok itu dipisahkan oleh samudera yang disebut Tethys. Pada waktu
itu laut thetys dipersempit menjadi laut Medeteran, laut Hitam dan laut Kaspia. Teori ini
dapat dilihat dari bentuk pantai Afrika dengan Amerika selatan serta Erasia. Alasan lain yang
membuktikan teori ini adalah fosil-fosil tumbuhan dair batuan purba. Ternyata fosil
tubuhantumbuhan tertentu terdapat dalam di dalam batuan purba baik di Amerika Selatan,
Afrika, India dan Siberia. Bukti ini memperkuat dugaan bahwa daerah-daerah tersebut
pernah bersatu (berhubungan).

9. apa yang dimaksud Ridge dan Rise?


Jawab:
Ini adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan yang hampir serupa dengan
adanya gunung gunung di daratan. Perbedaannya hanya pada letak kemiringannya. Ridge
lerengnya lebih terjal dibanding rise. Ridge dan rise utama yang membentang di dunia bergabung
menjadi satu dan membentuk satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic
ridge system

10. apa yang dimaksud dengan Seamount dan Guyot


Jawab:
Merupakan gunung berapi yang muncul dari dasar lautan,tetapi tidak muncul sampai
kepermukaan laut. Seamount mempunyai lereng yang lebih yang curam dan
puncaknya runcing (tinggi sekitar 1 km atau lebih). Guyot mempunyai bentuk yang
sama dengan seamount tetapi pada bagian puncaknya datar

Anda mungkin juga menyukai