Anda di halaman 1dari 52

TUGAS KARYA TULIS ILMIAH

BIMBINGAN KEJURUAN / BIMBINGAN KARIR

Dosen Pengampu : Drs. Kir Haryana M.Pd.

Disusun oleh :

Muhammad Nurdin Wahid


17504241017
Kelas C

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Pelaksanaan Bimbingan Kejuruan di SMK N 2 Pengasih” yang
merupakan tugas dari mata kuliah Bimbingan Kejuruan di Jurusan pendidikan Teknik
Otomotif.
Sebagai manusia biasa, kami selalu menyadari bahwa hasil Karya Tulis Ilmiah
ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun sehingga kami dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah
yang lebih baik dikemudian hari dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk
para pembaca. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini.
Terakhir, harapan penulis mudah-mudahan sumbangan pemikiran dalam bentuk
karya tulis ini dapat memberikan banyak manfaat. Sekian dan terima kasih.

Bantul, 25 April 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah kunci kesuksesan seseorang dalam mencapai cita-cita.
Dengan kualitas Pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Mencetak lulusan yang memiliki kemampuan handal dalam bidang
tertentu adalah tujuan dari Vocational High School atau Sekolah Menengah
Kejuruan. Pentingnya peran Bimbingan Konseling sangatlah vital dalam membantu
merealisasikan tujuan sekolah.

Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada


pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan
dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta
didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan
terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka
pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan.
Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik,
orangtua, dansekolah.

Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam


membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana
tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi
Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut,
program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh
SMK N 2 PENGASIH memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta
didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian
akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah,
ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.Dari sisi eksternal, peserta
didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan menuju remaja awal
juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali
memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan
budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Dalam rangka berupaya untuk membantu para siswa di sekolah memecahkan
masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, jabatan atau karir (Vocational
Problems), maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
telah merencanakan program bimbingan kejuruan dan bimbingan karir yang terpadu,
menyeluruh, terencana, dan berkelanjutan yang mengacu terutama kepada siswa
Sekolah Menengah Kejuruan.
Dengan Program bimbingan kejuruan di sekolah yang terpadu, menyeluruh,
terencana, dan berkelanjutan ini diharapkan para siswa dapat dibantu agar mereka
memperoleh pemahaman diri, lingkungannya, dan dunia kerja, serta agar mereka
dapat mengarahkan dirinya ke suatu lapangan kerja yang sesuai dan selaras dengan
potensi dirinya dan kebutuhan masyarakat.
Dengan pernyataan diatas yang menyebutkan begitu pentingya bimbingan
kejuruan di sekolahan, maka pelaksanaan bimbingan karir di sekolah terutama di
SMK harus dilakukan semaksimal mungkin agar peserta didik memahami dirinya
sendiri maupun dengan lingkungannya serta mempunyai arah kemana harus
melangkah ketika sudah lulus atau sudah selesai menempuh pendidikannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan program BK di SMK N 2 Pengasih?
2. Bagaimana pelaksanaan program BK di SMK N 2 Pengasih?
3. Bagaimana konsep bimbingan karir yang sebenarnya?
4. Bagaimana perencanaan bimbingan karir di SMK N 2 Pengasih?
5. Bagaimana konsep, landasan, dan pelaksanaan bursa kerja di SMK N 2
Pengasih?
6. Bagaimana kaitan pendidikan karakter dengan bimbingan kejuruan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana perencanaan program BK di SMK N 2 Pengasih.
2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan program BK di SMK N 2 Pengasih.
3. Mengetahui bagaimana konsep bimbingan karir yang sebenarnya.
4. Mengetahui bagaimana perencanaan bimbingan karir di SMK N 2 Pengasih.
5. Mengetahui bagaimana konsep, landasan, dan pelaksanaan bursa kerja di di SMK
N 2 Pengasih.
6. Mengetahui bagaimana kaitan pendidikan karakter dengan bimbingan kejuruan.
BAB II
PERENCANAAN PROGRAM BK di SMK N 2 PENGASIH

A. Perencanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih


Perencanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih dilakukan dengan melakukan
survey di setiap kelas. Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
1. Landasan/ Dasar Hukum Perencanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih
Dalam perencanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih berpegang pada perundang
undangan. Dasar Hukum ini berfungsi sebagai kontrol dan landasan kerja. Antara lain:
a. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang
harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor
29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
b. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
c. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri
telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
d. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu
bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per
tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal
54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling”
adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada
sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
e. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan
bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung
secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima
puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per
tahun.

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008


tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang
menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada
jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi
konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub
kompetensi.

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68


Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor
69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA, dan
Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau
pendalaman minat.

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor XII1 Tahun 2014 tentang


bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkanbahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system.
Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi,
(b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir

i. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016,


Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat
memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
2. Kesesuaian Visi dan Misi BK SMK N 2 Pengasih

a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan
multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

3. Deskripsi Kebutuhan BK

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik


dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru
Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need
Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan
(ATP), dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program
pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMK N 2 PENGASIH, dibuat dan disusun
sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli di sekolah yang berdasarkan pada SKKPD dengan
pendekatan tujuan (4 bidang layanan). Angketdiolah dengan aplikasiAngket Kebutuhan
Peserta Didik, hasilnyasebagai berikut :

a. Contoh Angket kelas


JM BIDANG LAYANAN
L WAKT B
RE PRO U S
PRI E K
BUTIR ANGKET KEBUTUHAN SP SEN LAYA PR O
NO ORI L A
PESERTA DIDIK O TAS NAN IB S
TAS A R
N E (BUL A I
J I
DE AN) DI A
A R
N L
R
21 Saya merasa belum paham tentang
jenis obat-obat terlarang yang
terbaru
14 Saya belum tahu cara menjaga
kesehatan agar tetap fit
menghadapi waktu ujian
20 Saya belum aktif mengikuti
organisasi/kegiatan di lingkungan
tempat tinggal
35 Saya belum mampu hidup hemat        
39 Saya belum tahu pilihan karir yang
sesuai dengan tipe kepribadain yang
dimiliki        
47 Cita-cita atau rencana karir saya
masih selalu berubah-rubah        
7 Saya merasa khawatir/takut tidak
dapat lulus sekolah        
41 Saya masih bingung menentukan
pilihan profesi/pekerjaan di masa
depan        
3 Saya masih sering terbawa arus
pergaulan yang kurang baik        
16 Saya belum tahu dampak
Pernikahan di usia dini/usia muda        
19 Saya masih merasa belum lancar
berkomunikasi di hadapan banyak
orang        
30 Saya belum bisa memanfaatkan
teknologi infomasi untuk meraih
prestasi belajar        
2 Kualitas ibadah saya masih rendah
pada Tuhan YME        
6 Saya merasa tertekan (stress) akan
menghadapi USBN / Ujian Nasional        
48 Saya belum tahu cara menentukan
pilihan karir setelah lulus dari
SMK/MAK        
5 Saya masih sulit untuk
mengendalikan emosi        
8 Saya kurang mendapatkan motivasi
dari tokoh-tokoh yang bisa
menginspirasi hidup saya        
17 Saya belum tahu lebih banyak
akibat tawuran di kalangan pelajar        
18 Saya kadang masih lupa
mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan        
31 Saya belum menguasai kiat sukses
dalam menghadapi Ujian        
1 Saya belum paham bentuk toleransi
dan kerjasama antar umat
beragama        
29 Saya belum paham peran macam-
macam kecerdasan dalam belajar        
10 Saya merasa sulit menghilangkan
kebiasaan merokok        
XII Saya merasa tidak nyaman tinggal
di rumah sendiri        
38 Saya belum tahu strategi di terima
bekerja di perusahaan yang sesuai
dengan program keahlian        
9 Saya masih sulit mengendalikan
ketergantungan main games atau
games online        
23 Saya ingin menyelesaikan konflik
dengan sahabat dekat (pacar)        
12 Saya merasa sulit menghilangkan
kebiasaan keluar malam
(bermain,begadang)        
22 Saya sulit meninggalkan
ketergantungan dengan media
sosial (fc, wa, ig, dll)        
24 Saya masih belum bisa menjaga
sebuah persahabatan agar tetap
langgeng        
25 Saya belum tahu etika menjalin
persahabatan yang baik melalui
medsos        
26 Saya belum tahu dampak atau
akibat dari Sek Bebas, LGBT dan
HIV/AIDS        
28 Saya ingin mengerti peran
IQ,EQ,AQ,CQ dan SQ dalam belajar        
32

Kadang-kadang saya merasa


semangat belajarnya menurun        
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN JM PRO PRI WAKT BIDANG LAYANAN
PESERTA DIDIK L SEN ORI U PR S B K
RE TAS TAS LAYA IB O E A
SP E NAN A S L R
A
I
J I
DI A
O (BUL A R
L
N AN) R
33 Saya belum bisa mengevaluasi hasil
prestasi belajar        
43 Saya belum tahu tata cara bekerja
ke luar negeri        
27 Saya belum memahami peran laki-
laki dan perempuan dalam norma
hidup bermasyarakat        
34 Saya merasa belum paham strategi
belajar dari berbagai sumber belajar        
50 Setelah lulus SMK/MAK saya ingin
bekerja untuk membantu ekonomi
orang tua        
36 Saya masih bingung apakah bisa
menyelesaikan studi sampai lulus
karena masalah ekonomi keluarga        
40 Saya belum menemukan cara
terbaik untuk meraih sukses dimasa
depan        
44 Saya belum paham hubungan
potensi, minat, bakat, kemampuan
dan program keahlian        
46 Saya belum tahu berbagai macam
tes seleksi pegawai baru        
49 Saya bingung memilih lembaga
kursus pelatihan untuk masa depan        
37 Daya kreatifitas dan inovasi yang
saya miliki masih rendah        
45 Saya belum mengerti prosedur
melamar pekerjaan        
b. Profil Konseling Kelas XII TKR 1

NOMOR
L/ JUM
NAMA SISWA %
P LAH
Ur Ko Ind
ut de uk
Deskripsi hasil angket :
Berdasarkan profil kelas dan profil konseli dari hasil angket di atas,permasalahan
tertinggi terdapat pada bidang karier dan belajar yaitu dengan nilai sama sebesar x diikuti
oleh bidang pribadi sebesar y%, dan bidang sosial sebesar z%. Adapun butir masalah yang
paling tinggi adalah tentang :
1. Saya belum menguasai kiat sukses dalam menghadapi Ujian
2. Saya belum paham peran macam-macam kecerdasan dalam belajar
3. Saya masih sulit mengendalikan ketergantungan main games atau games online
4. Saya ingin mengerti peran IQ,EQ,AQ,CQ dan SQ dalam belajar
5. Saya belum tahu tata cara bekerja ke luar negeri
6. Setelah lulus SMK/MAK saya ingin bekerja untuk membantu ekonomi orang tua
7. Saya belum tahu berbagai macam tes seleksi pegawai baru
8. Saya belum mengerti prosedur melamar pekerjaan

4. Komponen Program BK di SMK N 2 Pengasih

Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
a) LayananDasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung
diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal,
dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal
dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

b) LayananResponsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah.
Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau
konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan
advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang
disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,orientasi seksual,
status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

c)  Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual PesertaDidik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam
bentukgrafik.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi.
Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan
kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan
minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam
pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

d)  DukunganSistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan
dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau
guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling
ataukonselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor
atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.
Alokasi waktu kegiatan dari komponen program berdasar hasil angket adalah sebagai
berikut:

KOMP JUML PERHITUNG


N ONEN N MATERI / TOPIK / AH PROP AN
O PROG O KEGIATAN LAYA ORSI WAKTU/JA
RAM NAN M
1 Layana 1 Membangun 13 23% 23% x 24 =
n Dasar kerjasama antar 5,52
umat beragama
2 Etika dan budaya
tertib berlalu lintas
3 Stess dan cara
mengatasinya
4 Cara menjaga
kesehatan tubuh
5 Dampak pernikahan
di usia muda
6 Menghidari terjadinya
tawuran dikalangan
pelajar
7 Pemahaman tentang
jenis obat terlarang
yang baru dan cara
menghidarinya
8 Kiat sukses hidup
bermasyarakat
9 Menghindari diri dari
sex bebas, LGBT dan
penyakit HIV/AIDS
1 Peran IQ,EQ,AQ,CQ
0 dan SQ dalam belajar
X Macam-macam
II kecerdasan dalam
belajar
1 Memanfaatkan
2 teknologi informasi
untuk meraih prestasi
1 Kiat sukses ujian
3 sekolah dan ujian
nasional
1  
4
1  
5
2 Layana 1 Mampu untuk hidup 16 28,1% 28 % X 24 =
n hemat 6,74
Pemina 2 Mampu untuk
tan dan menyelesaikan studi
sampai lulus
meskipun ekonomi
keluarga tidak
mendukung
3 Menjadi remaja
kreatif dan inovatif
4 Kiat studi lanjut ke
perguruan tinggi
5 Pilihan karir sesuai
tipe kepribadian
6 Meraih sukses
dengan konsep ABCD
7 Memilih profesi
dengan cara SMART
8 Profesi pekerjaan
dalam meningkatkan
taraf hidup
9 Informasi
ketenagakerjaan dan
bekerja diluar negeri
1 Hubungan antara
0 potensi, minat, bakat,
Perenc kemampuan dengan
anaan pemilihan program
Individ keahlian
ual X Macam-macam tes
Peserta II seleksi masuk
Didik pegawai
1 Prosedur melamar
2 pekerjaan
1 Menentukan rencana
3 karir dan cita-cita
1 Pilihan karir setelah
4 lulus SMK/MAK
1 Kiat sukses memilih
5 lembaga kursus
pelatihan
1 Kiat sukses memasuki
6 dunia kerja
1
7  
1
8  
   
2 Layana 1 Mengikatkan kualitas 21 36,8% 36% X
n ibadah pada Tuhan 24=8,64
Respon YME
sif 2 Menghindari
pergaulan yang
kurang baik
3 Mengendalikan emosi
4 Menghilangkan rasa
khawatir/takut tidak
dapat lulus sekolah
5 Motivasi diri
6 Menghilangkan
ketergantungan main
games
7 Berhenti dari
kebiasaan merokok
8 Nyaman tinggal di
rumah sendiri
9 Menghilangkan
kebiasaan keluar
malam
1 Kemampuan untuk
0 ikut membentuk
keluarga yang
harmonis
X Menghilangkan
II kejenuhan masuk
sekolah
1 Membiasakan
2 mengucapkan kata
maaf, kata tolong dan
kata terima kasih
dalam bergaul
1 Berkomunikasi secara
3 lancar
1 Ikut aktif dalam
4 organisasi/kegiatan
yang ada di
lingkungan tempat
tinggal
1 Menghilangkan
5 ketergantungan
dengan media sosial (
fc, wa dll)
1 Menyelesaikan konflik
6 dengan teman dekat
(pacar)
1 Menjaga
7 persahabatan yang
langgeng
1 Etika dalam menjalin
8 persahabatan melalui
medsos
1 Meningkatkan
9 semangat belajar
2 Kemampuan
0 menganalisa hasil
prestasi belajar
2 Ketrampilan
1 menggunakan
berbagai strategi dan
sumber belajar
   
4 Dukung 1 Pengembangan 7 12% 12% x 24 =
an Jejaring 2,88
Sistem 2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan
Profesi Konselor
  a. In House Training
  b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan
Pengembangan
JUMLAH JAM 57 100% 24

5. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut


a. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi,
yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung.
Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan
bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh
peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian
dapat diaragakan pada berkembangnya :
1). Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi/topik/masalah yang dibahas
2.) Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
3) Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
4) Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

b. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
1) Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
2) Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
3) Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

c. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara
membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
1) Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
2) Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
3) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

6. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling


Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang
cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut
dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan
konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik
bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana
yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMK
5) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Data ketrlambatan siswa
3) Data kehadiran siswa
4) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan :Ruang bimbingan dan konseling terdiri
atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling .

7. Anggaran dan Biaya


Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk
kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang
dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk
mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran
disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah
sebagai berikut :

N
KEGIATAN VOLUME JUMLAH
O
A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp.100.000,- Rp. 1.000.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. 250.000,- Rp. 750.000,-
seminar/pelatihan BK

B BAHAN HABIS PAKAI


1 Kertas HVS A4 70 gram 20 Rim x Rp. 40.000,- Rp, 800.000,-
2 Kertas HVS F4 70 gram 5 Rim x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
3 Stapler 3 Rim x Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
4 Isi stapler 1 Box x Rp.25.000,- Rp. 25.000,-
5 Spidol white board 4 Box x Rp. 100.000,- Rp. 400.000,-
6 Penghapus white board 2 Buah x Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
7 Flash disk 2 Buah x Rp. 85.000,- Rp. 170.000,-
8 CD RW 1 Box x Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
9 Toner printer 2 Buah x Rp. 970.000,- Rp. 1.970.000,-
1 Refil Toner printer 4 Buah x Rp. 350.000,- Rp. 1.400.000,-
0 Penggandaan
X 1 Paket x Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
II
C SARANA PRASARANA
1 Pembuatan sekat untuk 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
ruang konseling
2 Pengadaan komputer 1 Set x Rp. 8.500.000,- Rp. 8.500.000,-

D Total Biaya Rp. 23.500.000,-

(Dua Puluh Tiga Juta lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BK
DI SMK N 2 PENGASIH
B. Pelaksanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencana yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
siswa. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b)Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas perkembangan
atau standar kompetensi kemandirian siswa
(c)   Komponenlayanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan
dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d)  Strategilayanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen
layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan
(e)  Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f)      Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g)    Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akandilakukan.
(h)     Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dsb.
(i)       Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j)       Ekuivalensi,
Pelaksanaan Bidang Layanan Program BK SMK N 2 Pengasih
BIDA KOMP STRAT
NG ONEN EGI KEL EVALUA EKUIVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA
LAYA LAYAN LAYAN AS SI LENSI
NAN AN AN
PRIB Peserta didik/konseli
ADI memahami pentingnya
kerjasama antara umat Bimbin Membangun Slide Proses
Ceramah,
beragama serta mampu Dasar gan XII kerjasama antar Power dan 2 Jam
Diskusi
hidup rukun melakukan Klasikal umat beragama Point Hasil
hubungan kerjasama yang
baik antar umat beragama
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli Mengikatkan dengan Proses
Respon ng pendek
mampu meningkatkan XII kualitas ibadah pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
ibadah kepada Tuhan YME pada Tuhan YME an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli Menghindari dengan Proses
Respon ng pendek
mampu menghindari XII pergaulan yang pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
pergaulan yang kurang baik kurang baik an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli
dapat mengetahui dan
memahami pentingnya
Bimbin Etika dan Slide Proses
memiliki budaya tertib Ceramah,
Dasar gan XII budaya tertib Power dan 2 Jam
berlalu lintas di jalan serta Diskusi
Klasikal berlalu lintas Point Hasil
mampu menumbuhkan
budaya tertib berlalu lintas
di jalan
Peserta didik/konseli Respon Konseli XII Mengendalikan Disesuaik Disesua Proses 2 Jam
mampu mengendalikan sif ng emosi an ikan dan
emosi Individ dengan dengan Hasil
u pendekat pendek
an yang atan
yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli
memahami tentang stress,
Bimbin Slide Proses
gejala-gejala stress dan Stess dan cara Ceramah,
Dasar gan XII Power dan 2 Jam
faktor-faktor penyebabnya mengatasinya Diskusi
Klasikal Point Hasil
serta mampu mengatasi
stress yang dihadapi
Disesua
Disesuaik
ikan
Peserta didik/konseli Menghilangkan an
Konseli dengan
memiliki kemampuan rasa dengan Proses
Respon ng pendek
menghilangkan rasa XII khawatir/takut pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
khawatir/takut tidak dapat tidak dapat lulus an yang Hasil
u yang
lulus sekolah sekolah digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli dengan Proses
Respon ng pendek
meningkatkan motivasi XII Motivasi diri pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
dirinya dalam hidup an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli dengan
Menghilangkan dengan Proses
mampu menghilangkan Respon ng pendek
XII ketergantungan pendekat dan 2 Jam
ketergantungan main sif Individ atan
main games an yang Hasil
games u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli Berhenti dari dengan Proses
Respon ng pendek
mampu berhenti dari XII kebiasaan pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
kebiasaan merokok merokok an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli Respon Konseli XII Nyaman tinggal Disesuaik Disesua Proses 2 Jam
ikan
an
dengan
dengan
ng pendek
merasa nyaman tinggal di pendekat dan
sif Individ di rumah sendiri atan
rumah sendiri an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli Menghilangkan dengan Proses
Respon ng pendek
mampu menghilangkan XII kebiasaan keluar pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
kebiasaan keluar malam malam an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
Peserta didik/konseli an
Konseli dengan
mampu berusaha untuk Keadaan dengan Proses
Respon ng pendek
ikut membina keluarganya XII keluarga yang pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
menjadi keluarga yang harmonis an yang Hasil
u yang
harmonis digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli
memahami pentingnya
Bimbin Slide Proses
menjaga kesehatan tubuh Cara menjaga Ceramah,
Dasar gan XII Power dan 2 Jam
serta mampu untuk kesehatan tubuh Diskusi
Klasikal Point Hasil
membiasakan diri dengan
pola hidup bersih dan sehat
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli Menghilangkan dengan Proses
Respon ng pendek
mampu menghilangkan XII kejenuhan pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
kejenuhan masuk sekolah masuk sekolah an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli Dasar Bimbin XII Dampak Ceramah, Slide Proses 2 Jam
dapat memahami gan pernikahan di Diskusi Power dan
pernikahan di usia muda. Klasikal usia muda Point Hasil
Faktor penyebab dan
dampaknya serta
memahami cara mengatasi
masalah yang terkait
dengan pernikahan usia
muda
SOSI Disesua
Disesuaik
AL ikan
Menghidari an
Peserta didik/konseli Bimbin dengan
terjadinya dengan Proses
mampu menghidari gan pendek
Dasar XII tawuran pendekat dan 2 Jam
terjadinya tawuran di Kelomp atan
dikalangan an yang Hasil
kalangan pelajar ok yang
pelajar digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
Membiasakan ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli mengucapkan dengan
dengan Proses
mampu mengucapkan kata Respon ng kata maaf, kata pendek
XII pendekat dan 2 Jam
maaf, kata tolong dan kata sif Individ tolong dan kata atan
an yang Hasil
terima kasih dalam bergaul u terima kasih yang
digunaka
dalam bergaul digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli dengan Proses
Respon ng Berkomunikasi pendek
mampu berkomunikasi XII pendekat dan 2 Jam
sif Individ secara lancar atan
secara lancar an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
Peserta didik/konseli Ikut aktif dalam an
Konseli dengan
mampu ikut aktif dalam organisasi/kegiat dengan Proses
Respon ng pendek
organisasi/kegiatan yang XII an yang ada di pendekat dan 2 Jam
sif Individ atan
ada di lingkungan tempat lingkungan an yang Hasil
u yang
tinggal tempat tinggal digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli Dasar Bimbin XII Pemahaman Disesuaik Disesua Proses 2 Jam
memiliki pemahaman gan tentang jenis an ikan dan
tentang jenis obat terlarang Kelomp obat terlarang dengan dengan Hasil
yang baru dan cara ok yang baru dan pendekat pendek
menghidarinya cara an yang atan
menghidarinya digunaka yang
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
Menghilangkan an
Peserta didik/konseli Konseli dengan
ketergantungan dengan Proses
mampu menghentikan Respon ng pendek
XII dengan media pendekat dan 2 Jam
ketergantungan dengan sif Individ atan
sosial ( fc, wa an yang Hasil
media sosial ( fc, wa dll) u yang
dll) digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli Menyelesaikan dengan
dengan Proses
mampu menyelesaikan Respon ng konflik dengan pendek
XII pendekat dan 2 Jam
konflik dengan teman dekat sif Individ teman dekat atan
an yang Hasil
(pacar) u (pacar) yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli dengan
Menjaga dengan Proses
mampu membina Respon ng pendek
XII persahabatan pendekat dan 2 Jam
persahabatan yang sif Individ atan
yang langgeng an yang Hasil
langgeng u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli Etika dalam dengan
dengan Proses
memiliki etika dalam Respon ng menjalin pendek
XII pendekat dan 2 Jam
menjalin persahabatan sif Individ persahabatan atan
an yang Hasil
melalui medsos u melalui medsos yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli Dasar Bimbin XII Kiat sukses Ceramah, Slide Proses 2 Jam
dapat memahami dan gan hidup Diskusi Power dan
menerima peran sosial pria Klasikal bermasyarakat Point Hasil
dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat
serta mampu berprilaku
sebagai pria dan wanita
sesuai dengan norma yang
ada dimasyarakat
Disesua
Disesuaik
ikan
Menghindari diri an
Peserta didik/konseli Bimbin dengan
dari sex bebas, dengan Proses
mampu menghindari diri gan pendek
Dasar XII LGBT dan pendekat dan 2 Jam
dari sex bebas, LGBT dan Kelomp atan
penyakit an yang Hasil
penyakit HIV/AIDS ok yang
HIV/AIDS digunaka
digunak
n
an
BELA Peserta didik/konseli
Bimbin Peran Slide Proses
JAR memahami tentang Ceramah,
Dasar gan XII IQ,EQ,AQ,CQ dan Power dan 2 Jam
kecerdasan baik IQ,EQ, AQ, Diskusi
Klasikal SQ dalam belajar Point Hasil
CQ dan SQ) dalam belajar
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Bimbin dengan
Macam-macam dengan Proses
memiliki pemahaman gan pendek
Dasar XII kecerdasan pendekat dan 2 Jam
tentang macam-macam Kelomp atan
dalam belajar an yang Hasil
kecerdasan dalam belajar ok yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Bimbin Memanfaatkan dengan
dengan Proses
mampu memanfaatkan gan teknologi pendek
Dasar XII pendekat dan 2 Jam
teknologi informasi untuk Kelomp informasi untuk atan
an yang Hasil
meraih prestasi belajarnya ok meraih prestasi yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli
memahami pentingnya
persiapan yang baik dalam
menghadapi ujian, serta Bimbin Kiat sukses ujian Slide Proses
Ceramah,
mampu menerapkan Dasar gan XII sekolah dan Power dan 2 Jam
Diskusi
motivasi dalam Klasikal ujian nasional Point Hasil
menghadapi ujian hingga
sukses dalam pelaksanaan
dan hasilnya
Peserta didik/konseli Respon Konseli XII Meningkatkan Disesuaik Disesua Proses 2 Jam
mampu meningkatkan sif ng semangat an ikan dan
semangat belajar Individ belajar dengan dengan Hasil
u pendekat pendek
atan
an yang
yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli Kemampuan dengan
dengan Proses
mampu menganalisa hasil Respon ng menganalisa pendek
XII pendekat dan 2 Jam
prestasi belajar untuk sif Individ hasil prestasi atan
an yang Hasil
peningkatan prestasinya u belajar yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
Peserta didik/konseli ikan
Ketrampilan an
mampu menggunakan Konseli dengan
menggunakan dengan Proses
berbagai strategi dan Respon ng pendek
XII berbagai strategi pendekat dan 2 Jam
sumber belajar untuk sif Individ atan
dan sumber an yang Hasil
meningkatkan prestasi u yang
belajar digunaka
belajarnya digunak
n
an
KARI Disesua
Disesuaik
R ikan
an
Konseli dengan
Peserta didik/konseli Pem&P dengan Proses
ng Mampu untuk pendek
memiliki kebiasaan hemat erenc XII pendekat dan 2 Jam
Individ hidup hemat atan
dalam keseharian Indv an yang Hasil
u yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Mampu untuk Disesuaik
Peserta didik/konseli ikan
menyelesaikan an
mampu untuk Konseli dengan
Pem&P studi sampai dengan Proses
menyelesaikan studi ng pendek
erenc XII lulus meskipun pendekat dan 2 Jam
sampai lulus meskipun Individ atan
Indv ekonomi an yang Hasil
ekonomi keluarga tidak u yang
keluarga tidak digunaka
mendukung digunak
mendukung n
an
Peserta didik/konseli Pem&P Bimbin XII Menjadi remaja Ceramah, Slide Proses 2 Jam
dapat memiliki wawasan erenc gan kreatif dan Diskusi Power dan
untuk menjadi remaja Indv Klasikal inovatif Point Hasil
kreatif dan inovatif serta
mampu memahami strategi
untuk menumbuhkan
kreatifitas tersebut
Kiat di terima
Peserta didik/konseli
bekerja di
memiliki kemampuan Pem&P Bimbin Slide Proses
perusahaan Ceramah,
untuk bisa di terima bekerja erenc gan XII Power dan 2 Jam
yang sesuai Diskusi
di perusahaan yang sesuai Indv Klasikal Point Hasil
dengan program
dengan program keahlian
keahlian
Peserta didik/konseli
memahami tentang
kepribadian dan memahami Pem&P Bimbin Pilihan karir Slide Proses
Ceramah,
tipe-tipe kepribadian serta erenc gan XII sesuai tipe Power dan 2 Jam
Diskusi
pilihan karir yang sesuai Indv Klasikal kepribadian Point Hasil
dengan kepribadian
tersebut
Peserta didik/konseli
memahami pentingnya cara
untuk meraiah kesuksesan Pem&P Bimbin Meraih sukses Slide Proses
Ceramah,
serta mampu memahami erenc gan XII dengan konsep Power dan 2 Jam
Diskusi
konsep ABCD untuk Indv Klasikal ABCD Point Hasil
menumbuhkan semangat
meraih sukses masa depan
Peserta didik/konseli
memahami tentang
Pem&P Bimbin Memilih profesi Slide Proses
pentingnya suatu profesi Ceramah,
erenc gan XII dengan cara Power dan 2 Jam
serta mampu memilih atau Diskusi
Indv Klasikal SMART Point Hasil
menentukan jenis profesi
dengan cara smart
Peserta didik/konseli
memahami profesi atau
pekerjaan setiap orang
Profesi pekerjaan
dalam meningkatkan taraf Pem&P Bimbin Slide Proses
dalam Ceramah,
hidupnya serta dapat erenc gan XII Power dan 2 Jam
meningkatkan Diskusi
memilih dan menentukan Indv Klasikal Point Hasil
taraf hidup
jenis profesi atau pekerjaan
yang akan ditekuni di masa
mendatang
Peserta didik/konseli Pem&P Bimbin XII Informasi Ceramah, Slide Proses 2 Jam
dapat memahami norma- erenc gan ketenagakerjaan Diskusi Power dan
norma atau ketentuan- Indv Klasikal dan bekerja Point Hasil
ketentuan ketenagakerjaan diluar negeri
di Indonesia, baik sebelum,
selama, dan sesudah
bekerja serta mampu
memahami cara atau
langkah bekerja ke luar
negeri yang benar
Hubungan Disesua
Disesuaik
antara potensi, ikan
Peserta didik/konseli an
Bimbin minat, bakat, dengan
mengidentifikasi hubungan Pem&P dengan Proses
gan kemampuan pendek
antara potensi, minat, erenc XII pendekat dan 2 Jam
Kelomp dengan atan
bakat, kemampuan dengan Indv an yang Hasil
ok pemilihan yang
pemilihan program keahlian digunaka
program digunak
n
keahlian an
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman Kelas
Pem&P Prosedur Slide Proses
tentang prosedur melamar besar / Ceramah,
erenc XII melamar Power dan 2 Jam
pekerjaan, dan Lintas Diskusi
Indv pekerjaan Point Hasil
menerapkannya saat kelas
setelah lulus sekolah
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Bimbin dengan
Pem&P Macam-macam dengan Proses
memiliki kemampuan untuk gan pendek
erenc XII tes seleksi pendekat dan 2 Jam
mengikuti berbagai macam Kelomp atan
Indv masuk pegawai an yang Hasil
tes seleksi pegawai baru ok yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli Konseli dengan
Pem&P Menentukan dengan Proses
mampu menentukan karir ng pendek
erenc XII rencana karir pendekat dan 2 Jam
dan cita-cita masa Individ atan
Indv dan cita-cita an yang Hasil
depannya u yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli
memahami beberapa
pilihan karir setelah lulus Pem&P Bimbin Pilihan karir Slide Proses
Ceramah,
SMK/MAK, serta mampu erenc gan XII setelah lulus Power dan 2 Jam
Diskusi
memahami konsekuensi Indv Klasikal SMK/MAK Point Hasil
dari setiap keputusan
pilihan karir tersebut
Peserta didik/konseli Pem&P Bimbin XII Kiat sukses Ceramah, Slide Proses 2 Jam
dapat memiliki pemahaman
dalam memillih program
memilih
kursus atau pelatihan, serta erenc gan Power dan
lembaga kursus Diskusi
dapat memiiki perasaan Indv Klasikal Point Hasil
pelatihan
positif tentang pentingnya
memilih program pelatihan
Peserta didik/konseli
dapat memahami persiapan
sebelum memasuki dunia
Pem&P Bimbin Kiat sukses Slide Proses
kerja serta mampu Ceramah,
erenc gan XII memasuki dunia Power dan 2 Jam
membuat surat lamaran Diskusi
Indv Klasikal kerja Point Hasil
kerja dan cv yang baik
serta sukses psikotes dan
wawancaran
BAB III
KONSEP BIMBINGAN KARIR
A. Konsep Bimbingan Karir

Konsep bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance


yang berubah mejadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh national,
vocational guidance association (NFGA) pada tahun 1973. Artinya, sebagai proses
membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki, dan memperoleh
kemajuan didalamnya (Herr and Cramer, 1979).
Pada tahun 1951, Donald super mengajukan refisi terhadap defisi bimbingan
jabatan (vocational guidance) sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk
menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia
kerja, menguji konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat
(Herr and Cramer, 1979). Atas dasar analisis itu, Super (Tenyson, et. Al. 1974)
mengganti konsep vocational choice menjadi vocational development.
Kematangan vokasional menunjukan tingkat perkembangan, tingkat yang
dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ketehap kemunduran.
Kematangan vokasional dipandang seabagai umur vokasional yang secara konseptual
sama dengan umur mental (Super 1975) sejak tahun 1951 tejadilah pergeseran dari
model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun
1951 kemodel karier. Model okupasional terutama menekankan pada adanya
kesesuaian antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaaan, sedangkan model
karier mencoba menghubungkan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai
pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut di
pertimbangkan sejalan dengan terjadi nya pergeseran konsep vocational guidance
menjadi career guindace dan model okupasional menjadi karier telah banyak
dikemukakan definisi mengenai bimbingan karier.
Conny Semiawan (1986) memberikan definisi bimbingan karier lebih luas,
yaitu sebagai berikut: “Bimbingan karir (BK) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
perkembangan individu yang harus dilihat sebagai integral dari program pendidikan
yang di integrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir
terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif dan efektif, maupun keterampilan
seseorang dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses
pengambilan keputusan maupun perolehan pengetahuan dan keterampilan yang akan
membantu dirinya yang memasuki kehidupan, tata hidup dari kejadian dalam
kehidupan yang terus menerus berubah, tidak semata-mata terbatas pada bimbingan
jabatan atau bimbingan tugas”.
Mohamad surya (1988) menyatakan bahwa bimbingan karier merupakan salah
satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu untuk memecahkan karier,
memperoleh penyesuain diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan
hidup nya, memperoleh kebrhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Dengan mencermati uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
karier adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan
yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan
demikian, bimbingan karier difokuskan untuk membantu individu menampilkan
dirinya yang memiliki kompetensi keahlian agar meraih suskses dalam perjalan
hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan
sekitarnya.
Bimbingan karier merupakan salah satu dari layanan bimbingan dan konselin,
dalam program bimbingan dan konselin disekolah, disamping bimbingan karier, ada
layanan bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan belajar. Semua jenis
layanan tersebut diarahkan kepada peserta didik yang di sebut klien, agar mereka
memahami dirinya, mengenal lingkungan yang efektif, sehingga dapat mengambil
keputusan dan merencanakan masa depan kehidupannya secara bermakna.
Adapun lingkup kehidupan yang dibantu atau difasilitasi melalui layanan
bimbingan dan konseling disekolah itu meliputi aspek kemampuan untuk
mengembangkan diri atau pribadi dengan berbagai karakteristiknya, mengembangkan
hubungan sosial dalam kaitan dengan lingkungan individu yang lain, kelompok dan
masyarakat lain, mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang aktif dan
produktif hingga dapat mencapai prestasi yang optimal, mengembangkan pemahaman
serta penerimaan terhadap gambaran diri pribadinya dan dunia kerja diluar dirinya,
memperoleh penyesuaian antara gambaran diri dan dunia kerja pilihannya, hingga
meraih keberhasilan dan dapat mewujudkan diri sepanjang perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, bimbingan karier pada dasarnya merupakan proses bantuan,
layanan, dan / atau pendekatan yang dilakukan oleh konselor terhadap klien (siswa),
agar siswa dapat memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa
depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, menentukan dan
mengambil keputusan yang tepat serta bertanggung jawab, sehingga mampu
mewujudkan dirinya secara bermakna. Berdasarkan pengertian bimbingan karier
tersebut, karier dapat dinyatakan sebagia perjalanan hidup bermakna yang ditempuh
seseorang, yang ditandai dengan serangkaian kesuksesan dalam hidupnya. Karier
seseorang dapat diraih melalui pekerjaan, jabatan, posisi, atau pun hobi.
Adapun bimbingan karier dimaksudkan untuk membantu individu dalam
perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-masalah karier, seperti
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, kondisi dan kemampuan diri,
kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan,
dan pengentasan masalah-masalah karier yang dihadapi. Bimbingan karier juga
merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian
integral dari program pendidikan. Bimbingan karier terkait dengan perkembangan
kemampuan kognitif, afektif, atau keterampilan individu dalam mewujudkan konsep
diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, atau perolehan
pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem
kehidupan sosial budaya yang terus berubah.
BAB IV
PERENCANAAN BIMBINGAN KARIR
DI SMK N 2 PENGASIH

A. Perencanaan Bimbingan Karir di SMK N 2 Pengasih


Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya
secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang
tersedia di lingkungan hidupnya sehinggamencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir,
(2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir,
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan
karir,
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar,
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir,
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja
yang baik dan kesempatan karir,
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat,
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan
perempuan.
Rencana Kegiatan Bimbingan Karir di SMK N 2 Pengasih
BIDA KOMP STRAT
NG ONEN EGI KEL EVALUA EKUIVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA
LAYA LAYAN LAYAN AS SI LENSI
NAN AN AN
KARI Disesua
Disesuaik
R ikan
an
dengan
Peserta didik/konseli Pem&P Konselin dengan Proses
Mampu untuk pendek
memiliki kebiasaan hemat erenc g XII pendekat dan 2 Jam
hidup hemat atan
dalam keseharian Indv Individu an yang Hasil
yang
digunaka
digunak
n
an
Disesua
Mampu untuk Disesuaik
Peserta didik/konseli ikan
menyelesaikan an
mampu untuk dengan
Pem&P Konselin studi sampai dengan Proses
menyelesaikan studi pendek
erenc g XII lulus meskipun pendekat dan 2 Jam
sampai lulus meskipun atan
Indv Individu ekonomi an yang Hasil
ekonomi keluarga tidak yang
keluarga tidak digunaka
mendukung digunak
mendukung n
an
Peserta didik/konseli
dapat memiliki wawasan
untuk menjadi remaja
Pem&P Bimbing Menjadi remaja Slide Proses
kreatif dan inovatif serta Ceramah,
erenc an XII kreatif dan Power dan 2 Jam
mampu memahami Diskusi
Indv Klasikal inovatif Point Hasil
strategi untuk
menumbuhkan kreatifitas
tersebut
Peserta didik/konseli Kiat di terima
memiliki kemampuan bekerja di
Pem&P Bimbing Slide Proses
untuk bisa di terima perusahaan Ceramah,
erenc an XII Power dan 2 Jam
bekerja di perusahaan yang sesuai Diskusi
Indv Klasikal Point Hasil
yang sesuai dengan dengan program
program keahlian keahlian
Peserta didik/konseli Pem&P Bimbing XII Pilihan karir Ceramah, Slide Proses 2 Jam
memahami tentang erenc an sesuai tipe Diskusi Power dan
kepribadian dan Indv Klasikal kepribadian Point Hasil
memahami tipe-tipe
kepribadian serta pilihan
karir yang sesuai dengan
kepribadian tersebut
Peserta didik/konseli
memahami pentingnya
cara untuk meraiah
Pem&P Bimbing Meraih sukses Slide Proses
kesuksesan serta mampu Ceramah,
erenc an XII dengan konsep Power dan 2 Jam
memahami konsep ABCD Diskusi
Indv Klasikal ABCD Point Hasil
untuk menumbuhkan
semangat meraih sukses
masa depan
Peserta didik/konseli
memahami tentang
Pem&P Bimbing Memilih profesi Slide Proses
pentingnya suatu profesi Ceramah,
erenc an XII dengan cara Power dan 2 Jam
serta mampu memilih atau Diskusi
Indv Klasikal SMART Point Hasil
menentukan jenis profesi
dengan cara smart
Peserta didik/konseli
memahami profesi atau
pekerjaan setiap orang
Profesi pekerjaan
dalam meningkatkan taraf Pem&P Bimbing Slide Proses
dalam Ceramah,
hidupnya serta dapat erenc an XII Power dan 2 Jam
meningkatkan Diskusi
memilih dan menentukan Indv Klasikal Point Hasil
taraf hidup
jenis profesi atau pekerjaan
yang akan ditekuni di masa
mendatang
Peserta didik/konseli
dapat memahami norma-
norma atau ketentuan-
ketentuan ketenagakerjaan Informasi
Pem&P Bimbing Slide Proses
di Indonesia, baik sebelum, ketenagakerjaan Ceramah,
erenc an XII Power dan 2 Jam
selama, dan sesudah dan bekerja Diskusi
Indv Klasikal Point Hasil
bekerja serta mampu diluar negeri
memahami cara atau
langkah bekerja ke luar
negeri yang benar
Peserta didik/konseli Pem&P Bimbing XII Hubungan Disesuaik Disesua Proses 2 Jam
mengidentifikasi hubungan erenc an antara potensi, an ikan dan
antara potensi, minat, Indv Kelomp minat, bakat, dengan dengan Hasil
bakat, kemampuan dengan ok kemampuan pendekat pendek
pemilihan program dengan an yang atan
keahlian pemilihan digunaka yang
program n digunak
keahlian an
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman Kelas
Pem&P Prosedur Slide Proses
tentang prosedur melamar besar / Ceramah,
erenc XII melamar Power dan 2 Jam
pekerjaan, dan Lintas Diskusi
Indv pekerjaan Point Hasil
menerapkannya saat kelas
setelah lulus sekolah
Disesua
Disesuaik
ikan
Peserta didik/konseli an
Bimbing dengan
memiliki kemampuan Pem&P Macam-macam dengan Proses
an pendek
untuk mengikuti berbagai erenc XII tes seleksi pendekat dan 2 Jam
Kelomp atan
macam tes seleksi Indv masuk pegawai an yang Hasil
ok yang
pegawai baru digunaka
digunak
n
an
Disesua
Disesuaik
ikan
an
Peserta didik/konseli dengan
Pem&P Konselin Menentukan dengan Proses
mampu menentukan karir pendek
erenc g XII rencana karir pendekat dan 2 Jam
dan cita-cita masa atan
Indv Individu dan cita-cita an yang Hasil
depannya yang
digunaka
digunak
n
an
Peserta didik/konseli
memahami beberapa
pilihan karir setelah lulus Pem&P Bimbing Pilihan karir Slide Proses
Ceramah,
SMK/MAK, serta mampu erenc an XII setelah lulus Power dan 2 Jam
Diskusi
memahami konsekuensi Indv Klasikal SMK/MAK Point Hasil
dari setiap keputusan
pilihan karir tersebut
Peserta didik/konseli
dapat memiliki
pemahaman dalam Kiat sukses
Pem&P Bimbing Slide Proses
memillih program kursus memilih Ceramah,
erenc an XII Power dan 2 Jam
atau pelatihan, serta dapat lembaga kursus Diskusi
Indv Klasikal Point Hasil
memiiki perasaan positif pelatihan
tentang pentingnya
memilih program pelatihan
Peserta didik/konseli Pem&P Bimbing XII Kiat sukses Ceramah, Slide Proses 2 Jam
dapat memahami erenc an memasuki dunia Diskusi Power dan
persiapan sebelum Indv Klasikal kerja Point Hasil
memasuki dunia kerja
serta mampu membuat
surat lamaran kerja dan cv
yang baik serta sukses
psikotes dan wawancaran
BAB V
KONSEP, LANDASAN DAN PELAKSANAAN
BURSA KERJA DI SMK N 2 PENGASIH

A. Konsep, Landasan BKK SMK N 2 Pengasih


Landasan/ Dasar Hukum Perencanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih
dalam perencanaan Program BK di SMK N 2 Pengasih berpegang pada perundang
undangan.
Dasar hukum pelaksanaan BKK adalah landasan yuridis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mencapai tujuannya. Menurut Depnakertrans RI Dirjen Binapenta
(2001:1) dalam kegiatannya, BKK di SMK harus memperhatikan dasar-dasar
hukumnya, yaitu:
a) Undang-undang No.14 Tahun 1969 tentang ketentuanketentuan Pokok
Mengenai Tenaga Kerja.
b) Undang-Undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan.
c) Keputusan Presiden RI No.4 Tahun 1980 tentang wajib Lapor Lowongan
Pekerjaan.
d) Keputusan Menaker No. Kep-207/MEN/1990 tentang Sistem Antar Kerja.
e) Perjanjian kerjasama antara Depdikbud dan Depnaker No. 076/U/1993 dan
Kep-215/MEN/1993 tentang pembentukan Bursa Kerja di satuan Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Tinggi.
f) Keputusan bersama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud dan
Dirjen Binapenta Depnaker No. 009/C/KEP/U/1994 dan KEP. 02/BP/1994
tentang Pembentukan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan
Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja.
g) Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
h) Peraturan Menaker No. PER-203/MEN/1999 tentang Penempatan Tenaga
Kerja di Dalam Negeri.
i) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP/23/MEN/2001
tentang tata kerja dan Struktur Organisasi Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Berdasarkan pedoman dasar hukum tersebut, maka BKK dapat melaksanakan
aktivitasnya secara teratur dan sistematis, mulai dari perencanaan, pengelolaan
sampai evaluasi.

Dasar Hukum ini berfungsi sebagai kontrol dan landasan kerja. Antara lain
Sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) pasal 11 ayat 03 dan PP No. 29 tahun 1990 pasal 03 ayat Tujuan
Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) Tujuan utama pendidikan kejurusan menurut
Wenrich & Wenrich yang dikutip oleh Sunarto (1993) adalah menyiapkan para
lulusannya memiliki kemampuan khusus pada bidang tertentu untuk siap kerja.
Sedangkan menurut Evans yang dikutip oleh Wardiman (1996) dikatakan bahwa
pendidikan kejuruan adalah untuk: a. Menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh masyarakat. b. Meningkatkan pilihan pakerjaan yang diperoleh setiap peserta
didik. c. Memberikan motivasi kerja peserta didik untuk menerapkan pangetahuan
yang diperolehnya. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suharsimi yang dikutip oleh
Budiman (1997) bahwa pendidikan kejurusan merupakan pendidikan yang khusus
menyiapkan seseorang yang pernah bekerja agar memiliki kemampuan tertentu dalam
memasuki dunia kerja atau mempersiapkan seseoarang yang pernah bekerja agar
dapat bekerja lebih produktif. Menurut PP No. 29 tahun 1990 Bab 3 pasal (2)
menyebutkan bahwa Pendidikan Menengah Kejurusan mengutamakan menyiapkan
siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional.
Sedangkan menurut UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) pasal 11 ayat 03 menyebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan
pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang
tertentu. 9

Bursa Kerja Khusus (BKK) yang bertugas sebagai wadah mempertemukan


alumnus dengan dunia industry dan dunia usaha. Selain itu juga memberikan
informasi pasar kerja, memberikan penyuluhan dan bimbingan karier atau jabatan, dan
serta penempatan kerja bagi lulusan. Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Negeri 2
Pengasih berperan dalam kegiatan layanan antar kerja bagi siswa/lulusan. Layanan
Bursa Kerja Khusus ini merupakan kegiatan layanan antar kerja dalam membarikan
informasi ketenagakerjaan, membina dan mengembangkan hubungan kerjasama
dengan lembaga pemerintah dan swasta, melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan pendaftaran dan seleksi.Ketua BKK mengungkapkan: “Layanan informasi
ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh Bursa Kerja Khusus di SMK Negeri 2
Pengasih mulai dari menerima, menampung, mengidentifikasikan dan mendata jenis-
jenis informasi yang didapat dari DU/DI kemudian menyampaikan informasi tersebut
kepada siswa/lulusan. Informasi yang disampaikan kepada siswa/lulusan dapat
berbentuk pengumuman, brosur dari DU/DI atau sosialisasi langsung dari Perusahaan
Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)”.

1. Manajemen BKK di SMK Negeri 2 Pengasih


Berikut ini bentuk manajemen BKK di SMK Negeri 2 Pengasih yang sudah
dilakukan:

a. Perencanaan (Planning)
Rencana program BKK merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai
pemimpin dan Ketua BKK. Oleh karena itu, kepala sekolah dengan dibantu oleh
pengurus BKK, memiliki tugas dan tanggung jawab dalam merumuskan rencana
program peningkatan dalam peninkatan keterserapan lulusan di dunia kerja.
Seluruh program diarahkan untuk meningkatkan keterserapan lulusan di dunia
kerja, sehingga penyerapan alumni dapat terlaksana dengan efektif. Rencana program
BKK melibatkan beberapa bidang yang ada di sekolah. Hal tersebut sesuai dengana
apa yang disampaikan oleh wakil kepala sekolah bidang Humas/Hubin:

b. Pengorganisasian (Organizing)
Kepala sekolah sebagai top manajemen memiliki tugas dan tanggung jawab
memberdayakan sumber daya yang ada, sehingga program yang telah disusun dan
direncanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kepala SMK Negeri 2
Pengasih sangat mengutamakan fungsi koordinasi ini. Hal ini terlihat dari program
yang telah disusun bersama dibagi habis kepada bawahannya sesuai dengan
bidangnya masing-masing.

c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan untuk merealisasikan kegiatan yang telah
disusun. BKK SMKN 2 Pengasih memiliki peran yang besar dalam tahapan ini, yakni
membimbing dan membantu siswa untuk mengantar ke dunia kerja sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan. Kegiatan pelaksanaan BKK SMKN 2 Pengasih, tidak
terlepas dari peran dari semua bidang yang ada di sekolah. Dalam skala perekrutan
besar keterlibatan Guru BK, Kaprodi maupun staf dalam membantu keterlaksanaan
kegiatan BKK.
d. Evaluasi dan Pengawasan (Evaluating andControlling)
Setiap bidang memiliki media tersendiri untuk mengumpulkan berbagai
informasi sebagai penyusunan rencana program. Salah satu media yang digunakan
oleh bidang kehumasan untuk menyusun rencana tersebut adalah melalui jaring
aspirasi.Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring berbagai masukan dan saran dari
berbagai elemen di sekolah. Semua saran dan masukan dijadikan sebagai dasar untuk
menyusun rencana program pengembangan BKK di SMK Negeri 2 Pengasih.

B. Pembahasan
1. Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Negeri 2 Pengasih
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian (P4) sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang
meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program
sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawasan/evaluasi
program sekolah/madrasah, dan sistem informasi sekolah/madrasah (Usman, 2010:5).
Tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dimana Pengelolaan Bursa
Kerja Khusus dalam Penyaluran Tamatan di SMK Negeri 2 Surakarta diperoleh 1)
Pengelolaan Kegiatan Pra Penyaluran tamatan; Menjaring Dunia usaha duniaindustri ;
Penyampaian informasi lowongan kerja; Pendataan calon tenaga kerja, 2) Pengelolaan
Kegiatan saat penyaluran berlangsung; rekrutmen khusus; rekrutmen reguler;
mengantarkan ke dunia usaha dunia, 3) Pengelolaan Kegiatan pasca penyaluran tamatan;
Penelusuran tamatan (Sriyono, 2016:1).
Penyampaian informasi adalah langkah penting agar lowongan kerja yang diterima
BKK bisa diketahui oleh siswa dan tamatan sehingga diharapkan quota yang ditetapkan
bisa terpenuhi. Beberapa langkah ditempuh agar lowongan bisa diakses oleh siswa
maupun tamatan diantaranya dengan langkah manual seperti mendatangi langsung siswa,
menempelkan informasi lowongan dipapan-papan pengumuman maupun dengan
teknologi informasi dan komunikasi baik lewat telpon, media sosial seperti face book dan
Web sekolah. Harapannya penyampaian informasi lowongan kerja dapat diterima oleh
siswa maupun tamatan dengan lebih cepat dan dapat segera merespon dengan melakukan
pendaftaran sesuai dengan spesifikasi yang dimilikinya (Setiawan, 2013). BKK SMK N 2
Pengasih mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan penempatan
tamatan di dunia kerja, untuk itu dibutuhkan manajemen guna mencapai tujuan yang
diinginkan melalui tahap-tahap atau manajemen diantaranya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan sebagai kegiatan yang dilakukan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan. Dari definisi tersebut, perencanaan mengandung unsur-unsur: (1)
sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) adanya hasil, (4)
menyangkut masa depan dalam waktu tertentu, (Usman 2010:66). Perencanaan sumber
daya Manusia (SDM) membutuhkan seleksi,seleksi disefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang
didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar karakteristik individu yang
bersangkutan , sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.
Menurut Agus Sabardi (2001: 61) Proses perencanaan strategi diantaranya perumusan
tujuan, pengenalan tujuan dan strategi saat ini, analisis lingkungan, analisis sumber daya,
mengenali peluang dan tantangan strategi, analisis kebutuhan perubahan strategi,
pembuatan keputusan strategi, pelaksanaan strategi, pengukuran dan pengendalian
kemajuan. Hal ini untuk mengembangkan serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan,
artinya melibatkan pengembangan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan Berdasarkan
hasil pengamatan peneliti telah diperoleh beberapa aspek yang diperhatikan dalam suatu
perencanaan antara lain adanya persiapan dengan pembentukan tim BKK.
Menurut PP No. 29 tahun 1990 Bab 3 pasal (2) menyebutkan bahwa Pendidikan
Menengah Kejuruan mengutamakan menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap professional. Sedangkan menurut UU No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 11 ayat 03 menyebutkan bahwa
Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat bekerja dalam bidang tertentu. Menurut Winkel (2004:684) data informasi yang
perlu diperoleh dan ditafsirkan siswa dalam membuat perencanaan karier siswa yakni, 1)
pemahaman tentang diri sendiri (bakat, minat, kemampuan akademik, sifat, nilai-nilai), 2)
pemahaman tentang lingkungan keluarga, 3) pemahaman tentang lingkungan hidup yang
relevan bagi perencanaan karier (studi lanjut dan pekerjaan).
Tim BKK telah mendapatkan surat perintah tugas dari Pemerintah Kabupaten Kulon
Progo dan juga SK Pembagian tugas guru dan karyawan per tahun. untuk melaksanakan
penyaluran. Hal itu juga telah menjadi salah satu keberhasilan BKK yang dapat dijadikan
sebagai indikator keberhasilan BKK, antara lain pemenuhan kelengkapan perizinan dan
legalitas. Kelengkapan fasilitas BKK, merupakan program yang bertujuan untuk
melengkapi fasilitas fisik BKK untuk memperlancar kegiatannya seperti misalnya,
kelengkapan ruangan, meja, kursi, alat tulis dan sebagainya.Pendaftaran alumni lulusan
SMK. diindikasikan dengan tersedianya data tentang nama dan alamat lengkap dari
lulusan yang dipergunakan untuk perekrutan calon tenaga kerja ketika ada lowongan atau
kesempatan kerja yang ditawarkan melalui BKK.Kunjungan dan penawaran kerjasama ke
DUDI. Diindikasikan dengan banyaknya jumlah industri yang mau bekerjasama dengan
BKK SMK dari seluruh industri yang dikunjungi.
Pengiriman/penyaluran lulusan ke dunia kerja, indikasi keberhasilan program ini
dapat diketahui dengan banyaknya lulusan atau alumni SMK tersebut yang dapat tersalur
ke dunia kerja melalui BKK. BKK SMK Negeri 2 Pengasih memiliki tim tersendiri untuk
mengelola penyaluran lulusan. Tim BKK ini tidak dibentuk berdasarkan seleksi, namun
hanya mengandalkan guru BK yang ada di SMK N 2 Pengasih.
Masalah yang timbul dari tidak adanya seleksi akan mempengaruhi kinerja dan hasil,
namun dalam BKK ini hasil kegiatan tetap berjalan sesuai rencana atau teknis artinya
personil telah memberikan kontribusi dan berkoordinasi dengan baik terhadap
keberlangsungan BKK. Meskipun tidak ada seleksi, pengurus yang ada di BKK SMK N 2
Pengasih telah mengikuti diklat sebagai penunjang kegiatan BKK. Diklat merupakan
kegiatan usaha untuk memelihara, meningkatkan kemampuan, kapasitas maupun
profesionalisme. Visi SMK N 2 Pengasih adalah tamatan menjadi teknisi yang handal dan
profesional, jadi secara umum fungsi BKK sebagai penyalur kerja yaitu mencari dan
mempromosikan kepada mitra kerja sebanyak-banyaknya agar alumni mendapatkan
pekerjaan.
Hal tersebut telah sesuai dalam tujuan sekolah dengan perumusan tujuan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan BKK. Penentuan strategi dalam menyalurkan tamatan
membutuhkan beberapa pertimbangan. Pertama, BKK membutuhkan beberapa data-data
BKK seperti data DU/DI yang masuk tahun lalu sebagai referensi BKK dalam menyusun
program. Artinya, BKK melihat DU/DI yang masih menyediakan lowongan pekerjaan
kepada SMK N 2 Pengasih. Kedua, BKK menyimpulkan saran-saran yang disampaikan
oleh DU/DI terkait keberlangsungan kerja alumni SMK N 2 Pengasih. Penentuan program
BKK SMK N 2 Pengasih dilakukan pada awal semester ganjil oleh bagian kehumasan
yang membawahi BKK.
Program-program yang direncanakan merupakan atas dasar tujuan dari BKK dan
strategi yang sudah dirumuskan. Adapun dalam menyusun program BKK dikaitkan
dengan program humas yang sudah dibuat sebelumnya. Program kerja akan menjadi dasar
untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Penyelenggaran program BKK telah
memuat ketiga kegiatan yang dikemukakan para ahli yaitu menyelenggarakan Bursa
Kerja berupa kemitraan (BKK) yaitu Bursa Kerja Khusus SMK N 2 Pengasih,
menyelenggarakan Career Days (Hari Karir) berupa kegiatan job fair, dan kunjungan karir
berupa kunjungan atau studi banding.
Berdasarkan rincian kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan teknis yang
sudah ditentukan dan waktu yang sudah ditentukan. Masing-masing kegiatan sudah
dibagi-bagi mulai dari perencanaan sampai evaluasi. Setiap kegiatan memiliki rentang
waktu tersendiri untuk diselesaikan secara tepat waktu. Adapun kegiatan insidental yang
dilakukan yaitu pemberangkatan canaker, namun kegiatan tersebut berjalan dengan baik.
Sasaran internal di BKK SMK N 2 Pengasih yaitu semua siswa kelas XII, sedangkan
sasaran eksternalnya yaitu mitra kerja atau pihak yang bekerjasama dalam menyalurkan
pekerjaan, baik lembaga negeri maupun swasta dan alumni dari sekolah lain di wilayah
Kabupaten Kulon Progo. Sasaran humas ini sudah dilaksanakan secara tatap muka dan
langsung berhubungan dengan masyarakat.
Media yang digunakan dalam kegiatan BKK SMK N 2 Pengasih adalah media cetak
dan media eletronik. Media cetak berupa surat-surat kerjasama, brosur,poster, buku tamu,
papan pengumuman dan buku modul. Media elektronik berupa handphone yang
digunakan untuk mengakses media sosial seperti facebook bkk.stewa.org, whatsapp, dan
line. Kegiatan yang diselenggarakan BKK baik didalam kelas maupun diluar kelas telah
menggunakan peralatan yang sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan contohnya meja
dan kursi didalam kelas. Diluar kelas terdapat meja, kursi, dan tenda untuk keperluan
jobfair. Dalam penentuan anggaran di lakukan oleh bidang humas dibantu oleh guru BK.
Hal itu memang sudah dikelola oleh bagian sekolah. BKK hanya mengusulkan dan
mendapatkan persetujuannya. Jadi BKK melakukan perencanaan biaya berupa
penyusunan anggaran dan pencarian dana melalui pengajuan kepada TU/guru BK.
BAB VI
KAITAN PENDIDIKAN KARAKTER
DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN

Pendidikan karakter dan Pendidikan kejuruan adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan karena saling melengkapi. Pendidikan Karakter  merupakan bentuk
kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik
diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk
membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih
kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Sedangkan Pendidikan
Kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan Kejuruan yang selalu ditanamkan di lingkup sekolah tentang
karakter kerja yang baik akan ditandai dengan tampilan kerja siswa yang selalu
memperhatikan kaidah-kaidah kerja yang baik, seperti etos kerja yang ulet, mental
kerja yang tangguh, disiplin kerja, langkah kerja yang teratur maupun dalam
bersosialisasi dengan teman kerjanya.
Pendidikan Karakter tersebut ternyata sudah menunjukkan indikasi bahwa jika
siswa selalu diberi pencerahan tentang kaidah kerja yang baik serta profesional,
dibimbing dan diawasi dalam pelaksanaannya, ternyata mempunyai efek yang positif
terhadap pola perilaku kerja praktik mereka. Siswa selalu menggunakan pertimbangan
untung rugi, serta sikap hati-hati dalam bekerja. Adanya bimbingan kejuruan memberi
dampak terhadap cara kerja dan sikap kerja siswa yang mapan serta selalu aman.
Dengan adanya bimbingan kejuruan yang fokus pada karakter kerja, ternyata
membawa akibat positif terhadap alat-alat praktik di sekolah. Hal ini mulai ditandai
dengan tidak adanya kerusakan alat praktik yang digunakan siswa. Jika hal tersebut
bisa selalu dilaksanakan, maka akan menghasilkan suatu perilaku keseharian yang
sangat berguna di dunia kerja nyata maupun di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai