Anda di halaman 1dari 1

1.

   Menentukan Volume Pot:


a.       Tutup lubang pot dengan selotip
b.      Isi pot dengan air sampai setinggi 1 cm di bawah bibir pot. Tandai garis air
tersebut (selanjutnya disebut garis A).
c.       Tuang seluruh air (sampai pot kering) ke dalam gelas ukur. Catat volume air
di gelas ukur sebagai volume pot (Vt).
2.      Isi pot dengan bahan media sampai ke batas garis A dengan cara seperti
biasa saat hendak bertanam.
3.   Isi pot dengan air hingga garis A menggunakan gelas ukur.
Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga air menjenuhi media
(sampai nampak lapisan tipis air di permukaan media). Catat volume
air dalam gelas ukur sebelum (Va) dan sesudah (Vb) air dipakai
mengisi pot. Selisih Va – Vb = Volume total lubang pori (Vpt).
4.   Buang air dalam pot dengan cara membuka plester
selotip  penutup lubang pot. Cara ini akan membuat media tanam pada
posisi keadaan sebenarnya saat dipakai nanti. Setelah sebagian besar
air mengalir keluar, tutup kembali lubang pot dengan plester selotip.  
5.   Basahi kembali pot dengan air sampai ke posisi garis A. Untuk
menghindari terbentuknya kantong-kantong udara, isikan dari salah
satu sisi saja secara perlahan-lahan hingga terlihat lapisan tipis air di
permukaan media.
6.   Letakan pot di atas nampan. Buka plester selotip penutup lubang
pot dan biarkan air di dalam pot mengalir keluar selama kurang lebih
2 jam. Ukur volume air dalam nampan, catat sebagai Volume lubang
pori udara atau lubang pori aerasi (Vpa).
 
% Porositas total                                                 =    (Vpt / Vt)  x 100
%
% Porositas aerasi                                              =    (Vpa / Vt) x 100
%
% Porositas air (Water Holding Capacity)  =    [(Vpt – Vpa) /
Vt ]  x 100 %

Anda mungkin juga menyukai