Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MATERI EKONOMI SEMESTER 2

Di Susun Oleh:

1. Islah Munaji

2. Nada Alfiyah

XII IPS 3

SMA NEGERI 1 BABAKAN


Jl. Pangeran Sutajaya No. 04 Babakan Kec. Babakan Kab. Cirebon

Telp (0231)66179 Kode Pos 45191


BAB 5

Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, Bank Sentral, dan Otoritas Jasa
Keuangan

A. BANK

1. Pengertian Bank

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bank badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Jenis Bank

1. Dilihat dari segi fungsinya, jenis bank terdiri dari :

Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, jenis bank diantaranya : Bank Umum,
Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan
Bank lainnya. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 10 tahun 1988, jenis bank diantaranya : Bank
umum dan Bank perkreditan Rakyat

2. Dilihat dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri dari :

Bank milik pemerintah, Bank milik swasta nasional, Bank milik Koperasi, Bank milik asing
dan Bank milik campuran

3. Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari :

 Bank devisa, yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

 Bank non devisa yaitu bank yang belum mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi
sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan
luar negeri.

4. Dilihat dari segi cara menentukan harga, jenis bank terdiri dari :

 Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat)

 Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam)


3. Fungsi Bank

Dalam menjalankan fungsinya bank harus memperhatikan :

1. Likuiditas artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh
tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek

2. Solvabilitas artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank
tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang

3. Rentabilitas artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar dapat
terjaga kontinuitasnya.

4. Soliditas artinya Kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat,


sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.

4. Prinsip Kegiatan Usaha Bank

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan berpegang pada beberapa prinsip berikut:

1. Prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa bank
dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya.

2. Prinsip kepercayaan. Prinsip kepercayaan adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa usaha bank
dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dan nasabahnya, baik itu nasabah yang menyimpan
dana di bank tersebut maupun nasabah debitor

3. Prinsip kerahasiaan. Prinsip kerahasiaan Bank adalah prinsip yang mengharuskan atau mewajibkan
bank merahasiakan segala sesuatu berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank
yang menurut kelaziman dunia perbankan dirahasiakan.

4. Prinsip mengenal nasabah oleh bank. Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterpkan oleh
bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah dan
melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan.

5. Produk dan jasa Perbankan

a. Produk Perbankan

 Produk - Produk Simpanan Perbankan (Bank Funding)

1. Giro
Rekening Giro adalah rekening yang uangnya bisa diambil setiap saat, di mana rekening ini
dilengkapi fasilitas pembayaran dengan cek dan giro bilyet. Bila Anda bertransaksi dengan pihak lain,
maka Anda bisa membayarnya dengan menggunakan cek atau giro bilyet. Cek adalah surat berharga
di mana orang yang Anda beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank. Sedangkan giro bilyet
adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di
bank, tapi harus disetorkan lebih dulu ke rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam
rekeningnya.

2. Tabungan

Tabungan adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya dapat
dilakukan kapan saja.

3. Deposito

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu saja. Sebagai contoh, kalau Anda menaruh uang Rp 1 juta pada
deposito yang berjangka waktu 3 bulan, maka uang Rp 1 juta tersebut baru bisa Anda ambil setelah 3
bulan berlalu. Tentunya, Anda juga dijanjikan pemberian bunga tertentu yang bisa Anda nikmati pada
saat deposito itu jatuh tempo.

 Produk - Produk Pinjaman Perbankan (Bank Landing)

Masing-masing produk pinjaman perbankan dibuat untuk memenuhi tujuan yang berbeda,
berdasarkan motif dari si peminjam. Pada dasarnya, ada tiga macam produk kredit. Yakni:

1. Kredit Usaha

Kredit Usaha adalah kredit yang digunakan untuk membiayai perputaran usaha atau bisnis
sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif, seperti usaha perdagangan, usaha industri
rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lainlain. Bila Anda memiliki usaha yang prospeknya
kelihatan cukup cerah, Anda bisa datang kepada bank dan mengajukan permohonan untuk bisa
mendapatkan pinjaman dana untuk usaha Anda.

2. Kredit Konsumsi

Kredit Konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya
konsumtif, seperti membeli rumah atau kendaraan pribadi. Dua kredit konsumsi yang biasanya cukup
laris adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan. Tentunya, karena uang itu oleh
nasabah akan digunakan untuk tujuan konsumtif, maka risiko bagi bank bahwa nasabahnya tidak
mampu membayar pinjamannya akan menjadi lebih besar sehingga pada umumnya suku bunga yang
dibebankan kepada nasabah untuk Kredit Konsumsi akan lebih besar ketimbang bunga kredit untuk
tujuan usaha.

3. Kredit Serba Guna

Kredit Serba Guna adalah kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, bisa untuk konsumsi
maupun untuk memulai usaha baru seperti percetakan, bisnis Penerjemah Tersumpah dan dagang.
Nah, salah satu produk kredit serba guna yang sering dipasarkan adalah Kredit Tanpa Agunan.

b. Jasa- Jasa Perbankan

1. L/C (Letter of Credit)

surat kredit berdokumen adalah janji tertulis yang diterbitkan oleh issuing bank atas dasar
permohonan tertulis aplicant atau dirinya sendiri kepada beneficiary untuk membayar atau mengaksep
draft, mengizinkan bank lain untuk membayar atau mengaksep atau mengambil alih draft, apabila
dokumen yang diserahkan oleh beneficiary sesuai dengan syarat dan kondisi janji tertulis yang
diterbitkan oleh issuing bank (letter of kredit).(Kamus Perbankkan - BI)

2. Bank Garansi

Bank Garansi adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank kepada
nasabah, yang mengakibatkan bank akan membayar kepada pihak yang menerima jaminan apabila
pihak yang dijamin (dalam hal ini adalah nasabah yang bersangkutan) cidera janji (wan prestasi).

3. Inkaso

Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan maupun
perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga (baik yang berdokumen
maupun yang tidak berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang bersangkutan (pembayar atau
tertarik) berada ditempat lain (dalam atau luar negeri) menyetujui pembayarannya.

5. Tranfer

Transfer adalah kiriman uang yang diterima bank termasuk hasil inkaso yang ditagih melalui
bank tersebut yang akan diteruskan kepada bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah (transfer)

6. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah fasilitas pengaman barang berharga dalam bentuk kotak yang
disediakan oleh suatu bank untuk kepentingan nasabahnya; kotak tersebut hanya dapat dibuka oleh
bank dan nasabah secara bersama-sama.
B. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank

Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-38/MK/IV/1972,


lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah Semua badan / lembaga yang melakukan kegiatan
dalam hal keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat
dengan mengeluarkan surat-surat berharga selanjutnya menyalurkannya untuk pembiayaan investasi
perusahaan-perusahaan atau menyalurkannya lagi kepada masyarakat.

2. Tujuan dan Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank

 Memberikan modal kepada masyarakat ekonomi lemah untuk membangun usaha dengan
tujuan agar mereka tidak terbelit utang dengan para rentenir.

 Untuk merangsang penyertaan modal swasta dan memperluas sumber-sumber pembiayaan


bagi kegiatan dunia usaha.

 Memperlancar pembangunan industri maupun ekonomi lewat pasar modal.

 Untuk merangsang penyertaan modal swasta dan memperluas sumber-sumber pembiayaan


bagi kegiatan dunia usaha.

3. Prinsip-Prinsip Lembaga Keuangan Bukan Bank

 Melaporkan transaksi keuangan yang mencurigakan misalnya untuk kegiatan terorisme.

 Mengetahui dan mengenal nasabah (latar belakang, identitas, rekening, dan transaksi).

4. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank

1. Perusahaan Umum Pegadaian

Perusahaan Umum Pegadaian / Perum Pegadaian adalah salah satu usaha milik negara yang
kegiatannya menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan dasar hukum gadai untuk terhindar dari
praktek peminjaman uang dengan bunga yang tidak wajar seperti Rentenir.

2. Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi adalah lembaga yang menghimpun dana melalui penarikan premi
asuransi dan menjanjikan akan memberi sejumlah ganti rugi apabila terjadi suatu peristiwa atau
musibah yang menimpa pihak yang ikut program asuransi.
Jenis asuransi dapat berupa asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi kendaraan,
asuransi kebakaran, dll. Sedangkan contoh perusahaan asuransi adalah : Asuransi Prudential dan
Asuransi Jiwa Bumi Putera. Dengan asuransi, diharapkan masyarakat dapat berkurang bebannya saat
tulang punggung keluarga terkena musibah atau saat suatu benda berharga mengalami kerusakan total
yang tidak disengaja.

3. Dana Pensiun

Menurut UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan dana pensiun. Pegawai negeri sipil yang sudah pensiun/tidak
bekerja akan memperoleh dana pensiun setiap bulan melalui Taspen. Dana ini diperoleh dari
pemotongan gaji semasa pegawai negeri sipil / karyawan tersebut aktif bekerja.

4. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah salah satu bagian dari lembaga keuangan bukan bank yang
mempunyai badan hukum koperasi. prinsip yang dipakai pada koperasi simpan pinjam adalah gotong
royong dan kekeluargaan untuk membantu sesama anggota demi kesejahteraan bersama sesuai dengan
UU No 17 Tahun 2012. Contoh koperasi simpan pinjam adalah koperasi unit desa (KUD) dan Kospin
Jasa Pekalongan.

5. Bursa Efek / Pasar Modal

Pasar Modal atau yang lebih dikenal dengan bursa efek merupakan lembaga yang menjadi tempat
jual beli surat-surat berharga jangka panjang. Dana dari pasar modal biasanya digunakan untuk
membiayai pembangunan proyek-proyek yang sifatnya juga jangka panjang, seperti pembangunan
pabrik baru.

C. BANK SENTRAL

1. Pengertian Bank Sentral

Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen bebas dari
campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas
diatur dalam undang-undang tersebut.

2. Fungsi Bank Sentral

Fungsi Bank Sentral adalah sebagai bank dari pemerintah dan sebagai bank dari bank umum
(banker's bank), sekaligus untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
3. Tugas Bank Sentral

Adapun tugas bank sentral antara lain sebagai berikut.

1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3) Mengatur dan mengawasi bank

4) Sebagai penyedia dana terakhir (last lending resort) bagi bank umum dalam bentuk Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

D. Otoritas jasa Keuangan

1. Pengertian OJK

OJK adalah sebuah lembaga negara yang memiliki fungsi dan tugas dalam penyelenggaraan sistem
pengaturan dan pengawasan terhadap industri jasa keuangan secara terintegrasi. Otoritas Jasa
Keuangan (JOK) dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011. OJK merupakan
lembaga negara yang sifatnya independen dan bebas dari campur tangan pihak lain dalam
menjalankan tugasnya.

Beberapa yang termasuk dalam industri jasa keuangan yang masuk dalam pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) diantaranya adalah: Perbankan, Pasar modal, Asuransi, Dana pensiun, Lembaga
pembiayaan, Dan beberapa lembaga jasa keuangan lainnya.

2. Tugas OJK

 Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan, baik di sektor Perbankan maupun Non
Perbankan.

 Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal.

 Mengatur dan mengawasi aktivitas jasa keuangan di sektor Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Keuangan Lainnya.

3. Wewenang OJK

 Menetapkan peraturan perundang-undangan di industri jasa keuangan.

 Membuat dan menetapkan peraturan tentang pengawasan di industri jasa keuangan.

 Membuat dan menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan tugas OJK.


 Mengatur tentang tata cara penetapan pengelola statuter di lembaga jasa keuangan.

 Mengatur tentang struktur organisasi dan infrastruktur, serta pengelolaan kekayaan dan
kewajiban.

4. Asas-asas Otoritas Jasa Keuangan

1. Asas Independensi

2. Asas Kepastian Hukum

3. Asas Kepentingan Umum

4. Asas Keterbukaan

5. Asas Profesionalisme

6. Asas Integritas

7. Asas Akuntabilitas
BAB 6

Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

A. SISTEM PEMBAYARAN

1. Pengertian Sistem Pembayaran

Sistem Pembayaran adalah suatu sistem yang meliputi seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme dari satu pihak ke pihak lainnya.

2. Prinsip Sistem Pembayaran

· Keamanan

· Efisiensi

· Kesetaraan akses

· Perlindungan konsumen

3. Komponen Sistem Pembayaran

· Kebijakan

· Ketentuan hukum

· Kelembagaan

· Instrumen pembayaran

· Mekanisme operasional

· Infrastruktur pembayaran

B. ALAT PEMBAYARAN

1. Alat Pembayaran Tunai

1. Pengertian Uang

Uang adalah suatu benda yang dapat diterima masyarakat secara umum dan digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah.
2. Sejarah Uang

* Tahap Barter

* Tahap Uang Barang

* Tahap Uang Logam

* Tahap Uang Kertas

* Tahap Uang Giral

3. Fungsi Uang

· Fungsi asli uang sebagai alat tukar dan satuan nilai.

· Fungsi turunan uang sebagai alat pembayaran utang, penimbun kekayaan, dan pemindah kekayaan,
serta alat pembayaran yang sah.

4. Jenis Uang

* Uang Kartal

Uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan bank sentral sebagai uang yang
berlaku dalam masyarakat.

* Uang Giral

Uang giral merupakan tagihan atau rekening pada suatu bank yang sewaktu-waktu dapat digunakan
sebagai alat pembayaran dan ditukar dengan uang kartal.

5. Syarat Uang

* Diterima secara umum (acceptability)

* Memiliki nilai stabil (stability of value)

* Mudah dibawa dan disimpan (portability)

* Keseragaman kualitas (uniformity)

* Tahan lama (surability)

* Jumlahnya terbatas (scarcity)

* Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)


6. Pengelolaan Uang oleh Bank Indonesia

* Perencanaan pembuatan uang rupiah

* Pencetakan uang rupiah

* Penerbitan uang rupiah

* Pengedaran uang rupiah kepada masyarakat

* Pencabutan dan penarikan uang rupiah

* Pemusnahan uang rupiah

2. Alat Pembayaran Nontunai

1. Kartu Kredit

Kartu kredit adalah alat pembayaran yang diterbitkan oleh bank untuk melakukan pembayaran barang
atau jasa yang akan menimbulkan utang yang harus dilunasi di kemudian hari.

Manfaat kartu kredit antara lain memudahkan transaksi berbelanja tanpa prlu membawa uang tunai.

Prinsip yang digunakan dalam kartu kredit ialah “buy now pay later” yang artinya saat terjadi
transaksi kewajiban pemegang kartu ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit kartu kredit.

2. Kartu Debit / Automatic Teller Mechine (ATM)

Kartu ATM merupakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai dan transfer
tanpa harus melalui teller.

Kartu debit adalah kartu pembayaran yang diterbitkan oleh bank yang berfungsi sebagai penganti
uang tunai yang mengacu pada saldo tabungan pemegang kartu.

Perbedaan antara kartu ATM dan kartu debit terdapat pada penggunaannya. Kartu ATM hanya dapat
digunakan untuk mengecek saldo tabungan, penarikan tunai, melakukan transfer,dan tidak dapat
digunakan untuk berbelanja.

3. Cek

Cek adalah surat perintah untuk menarik uang di rekening bank.

Penarikan cek dapat dilakukan baik atas nama maupun atas unjuk. Cek atas nama menyantumkan
nama penerima dana dan bank akan melakukan pembayaran kepada nama yang tertera dalam cek
tersebut. Sedangkan cek atas unjuk tidak mencantumkan nama penerima dana, banka akan melakukan
pembayaran kepada pihak yang membawa cek tersebut.

Kelebihan cek adalah tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar untuk melakukan transaksi.

4. Bilyet Giro

Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyiman dana untuk memindah bukukan
sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan ke rekening penerima yang namanya diwbut dalam
bilyet giro pada bank yang sama atau bank lainnya.

5. Uang Elektronik (e-money)

Uang elektronik adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetorkan
terlebih dahulu. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam satu media server atau chip dan
digunakan untuk kepentingan transaksipembayaran.

Manfaat uang elektronik antara lain memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan
transaksi pembayaran tanpa membawa uang tunai serta sangat mudah diaplikasikan untuk transaksi
massal yang nilainya kecil, tetapi frekuensinya tinggi.
BAB 7

MANAJEMEN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok
orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement,
yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan
sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai
perencanaan dan efisien untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir.

Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:

1. Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai. Berikutnya, manajemen
juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling
bertentangan dari pihak yang punya kepentingan dalam organisasi.

2. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi

3. Sebuah organisasi yang sedang berkembang membutuhkan manajemen dalam beberapa hal;
mencakup manajemen strategi, manajemen sumber daya manusia, produksi, pemasaran, dan
manajemen lainnya.

Tingkatan manajemen dibagi menjadi top management (manajemen puncak), middle


management (manajemen menengah), dan lower management (manajemen bawah).

Prinsip manajemen menurut Henry Fayol meliputi 14 prinsip, yaitu pembagian kerja,
kekuasaan dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan arah, mengutamakan
kepentingan umum, pembayaran upah yang adil, pemusatan, Rantai skala, tata tertib, keadilan,
stabilitas pegawai, inisiatif, dan jiwa kesatuan.

B. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen pada intinya terdiri atas 4 macam, yaitu:


1. Fungsi perencanaan (Planning), Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak
dapat berjalan.

2. Fungsi pengorganiaasian (Organizing), Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan


membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.

3. Fungsi penggerakan (Actuating)

4. Fungsi pengawasan (Controlling)

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis
mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.

fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan
perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

• Mengambil keputusan

• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.

• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

Directing/Commanding

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang
telah ditetapkan semula.

Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka
rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

Coordinating

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.

Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.

Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi
sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.

Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai


kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Tool of Management

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan
syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu
men, money, materials, machines, method, dan markets.

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor
manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada
dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar
dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan
karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa
uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus
dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat
dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode
daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu,
serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku,
maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas

Perencanaan dibagi menjadi tiga, yaitu perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka
menengah dan perencanaan jangka panjang. Sedangkan perencanaan yang baik harus berpedoman
pada 5 W dan 1 H, yang terdiri atas what, why, where, when, who, dan how.

Dalam penyusunan struktur organisasi terdapat 3 (tiga) jenis hubungan, yaitu:

1. Struktur organisasi garis

2. Struktur organisasi fungsional atau staf

3. Struktur organisasi garis dan staf

Metode yang digunakan dalam pengawasan terdiri atas metode observasi langsung, metode
statistik, dan metode laporan (baik laporan lisan, maupun laponan tertulis).

Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat memengaruhi tingkah laku perbuatan orang lain,
agar dapat menurut kehendaknya, meskipun tidak ada ikatan yang kokoh dalam suatu organisasi. Tipe
pemimpin atau manajer, yaitu manajer yang bersifat otokrasi, manajer yang bersifat demokratis, dan
manajer yang bersifat bebas.

Menurut Blake dan Mouten, tipe atau gaya kepemimpinan seseorang terdiri atas tipe
pemimpin deserter, misionaris, kompromis, otokrat, dan eksekutif.

C. BIDANG MANAJEMEN

Bidang-bidang manajemen terdiri atas:


 Manajemen produksi, adalah pelaksanaan kegiatan manajemen terhadap system produksi
dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Proses kegiatan
produksi meliputi pemilihan, perancangan, pengoperasian, pengawasan dan pembaharuan.

 Manajemen pemasaran, adalah penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan penciptaan dan
penyerahan barang atau jasa kepada konsumen/masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi
kemajuan suatu perusahaan ataupun industri.

 Manajemen personalia, adalah penerapan fungsi manajemen dalam hal pengadaan,


pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan terhadap sumber
daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi. Ruang lingkup manajemen
personalia antara lain pengadaan pegawai, pengembangan pegawai, pemberian kompensasi
atau gaji pegawai, pengintegrasian, dan pemeliharaan pegawai.

 Manajemen keuangan, adalah aktivitas dan fungsi manajemen untuk menyediakan segala
kebutuhan finansial yang berkaitan dengan operasional perusahaan atau organisasi.

 Manajemen administrasi/akuntansi, adalah cara mengajukan informasi mengenai administrasi


atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan
garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari pada suatu perusahaan.
BAB 8

KOPERASI

A. PENGERTIAN KOPERASI

Secara harfiah Koperasi berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata :

– Co yang berarti bersama

– Operation yang berarti bekerja

Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.

Pengertian – pengertian pokok tentang Koperasi :

 Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan
dan tujuan yang sama.

 Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak dan kewajiban
yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam ekonomi.

 Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.

 Pengawasan dilakukan oleh anggota.

 Mempunyai sifat saling tolong menolong.

 Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai syarat
menjadi anggota.

Berikut ini definisi – definisi mengenai Koperasi :

· Definisi ILO (Intenational Labour Office)

….“Cooperative defined as an association of person usually of limited means, who are voluntarily
joined together to achieve a common economic end through the formation of a democratically
controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a
fair share of the risk and benefits of the undertaking”

Koperasi didefinisikan sebagai sekumpulan orang (biasanya terbatas), yang secara sukarela
bergabung bersama untuk mencapai suatu tujuan ekonomi bersama melalui pembentukan organisasi
usaha yang dikendalikan secara demokratis, memberikan kontribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkan dan menerima keuntungan secara adil dari resiko dan manfaat dari kegiatan tersebut.

Definisi di atas terdiri dari unsur unsur berikut :

 Kumpulan orang orang

 Bersifat sukarela

 Mempunyai tujuan ekonomi bersama

 Organisasi usaha yang dikendalikan secara demokratis

 Kontribusi modal yang adil

 Menanggung kerugian bersama dan menerima keuntungan secara adil.

Definisi Arifinal Chaniago (1984)

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya

Definisi Dooren

P.J.V Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satu pun definisi koperasi yang diterima secara umum
(Nasution, M. dan M. Taufiq, 1992). Kendati demikian, Dooren masih tetap memberikan definisi
koperasi sebagai berikut:

..“There is no single definiton (for cooperative) which is generally accepted, but the common
principle is that cooperative union is an associaton of member, either personal or corporate, which
have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

Di sini, Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, di mana koperasi tidaklah hanya kumpulan
orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).

Definisi Mohammad Hatta

Bapak Koperasi Indonesia ini mendefinisikan koperasi lebih sederhana tapi jelas, padat, dan ada satu
visi dan misi yang dikandung koperasi. Beliau mengatakan:
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-
menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ’seorang buat semua dan semua buat seorang’.”

Definisi Munker

Koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang
berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urus-niaga semata-mata bertujuan ekonomi,
bukan sosial yang dikandung gotong-royong.

Definisi Uu No. 25 / 1992

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat,
yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Berdasarkan batasan koperasi ini, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut:

1. Koperasi adalah badan usaha (business enterprise)

Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan elemen kunci dalam
suatu sistem usaha bisnis, di mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh laba.

2. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum koperasi

Ini berarti bahwa, koperasi Indonesia bukan kumpulan modal. Dalam hai ini, UU No. 25 tahun 1992
memberikan jumlah minimal orang-orang (anggota) yang ingin membentuk organisasi koperasi
(minimal 20 orang), untuk koperasi primer dan 3 badan hukum koperasi untuk koperasi sekunder.
Syarat lain yang harus dipenuhi ialah bahwa anggota-anggota tersebut mempunyai kepentingan
ekonomi yang sama.

3. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip-prinsip koperasi”

Prinsip koperasi pada dasarnya merupakan jati diri koperasi.

4. Koperasi Indonesia adalah “gerakan ekonomi rakyat”

Koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian nasional. Kegiatan usaha koperasi
tidak semata-mata hanya ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.

5. Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

Dengan azas ini, keputusan yang berkaitan dengan usaha dan organisasi dilandasi dengan jiwa
kekeluargaan. Segala keputusan yang diambil seyogyanya berdasarkan musyawarah dan mufakat. Inti
dari azas kekeluargaan yang dimaksud adalah adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap
aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan berkoperasi.

B. TUJUAN KOPERASI

Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang
RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.

Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya,
melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

C. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

 Prinsip Munker

 Keanggotaan bersifat sukarela

 Keanggotaan terbuka

 Pengembangan anggota

 Identitas sebagai pemilik dan pelanggan

 Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis

 Koperasi sbg kumpulan orang-orang

 Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi

 Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi

 Perkumpulan dengan sukarela

 Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan

 Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi

 Pendidikan anggota

Anda mungkin juga menyukai