Anda di halaman 1dari 5

ESAI SOSIOLOGI

Fenomena Korean Wave Terhadap Remaja Indonesia

Di Susun Oleh:

NADA ALFIYAH

XII IPS 3

SMA NEGERI 1 BABAKAN


Jl. Pangeran Sutajaya No. 04 Babakan Kec. Babakan Kab. Cirebon

Telp (0231)66179 Kode Pos 45191


Fenomena Korean Wave Terhadap Remaja Indonesia
Di masa sekarang ini, tidak jarang kita menemukan remaja Indonesia yang lebih
menyukai musik barat atau pun musik Korea (K-Pop) dari pada musik dalam negeri. Apalagi
remaja putri. Jika sudah disebutkan satu band asal Korea Selatan, pasti aura fangirl langsung
muncul begitu saja.

Fenomena K-Pop atau Korean Lover semakin marak di kalangan muda-mudi sekitar
kita. Berbagai nama sudah semakin familiar. Seperti Super Junior, SNSD, Big Bang, 2PM,
EXO, SHINee, BTS atau bahkan aktor tampan Lee Min Ho, Lee Jong Suk, dan masih banyak
lagi.

Setiap kali ada artis Korea datang ke tanah air, ribuan remaja rela mengeluarkan uang
hingga jutaan rupiah, melalui perjalanan jauh, lalu berdesak-desakan dan teriak-teriak histeris
memanggil nama sang Idola. Kecintaan terhadap Korea bahkan tidak berhenti di dunia
hiburan saja, namun merambah ke bidang lifestyle seperti model pakaian, makanan, model
rambut, belajar bahasa Korea sampai gaya ber-selfie pun banyak yang mengikuti para artis
Korea.

Tidak sampai disitu saja, bahkan para remaja penggemar Korea rela mengorbankan
waktu dan uang untuk mencari tahu segala hal yang berkaitan dengan idola mereka melalui
internet serta membeli album dan aksesoris yang mereka gunakan.

Tentu saja antusias para remaja Indonesia yang sangat menggemari Korea mulai
membuat blog, jejaring sosial, dan bahkan sampai membuat suatu kelompok atau
perkumpulan yang khusus membahas Korea agar lebih memudahkan mereka mencari
informasi terbaru mengenai drama, fashion, artis, kuliner dan berbagai hal tentang Korea.

Beberapa alasan remaja Indonesia lebih menyukai Korea yang pertama, Musik Korea
(K-Pop). Musik Korea bersifat easy listenning dan Musik Korea memiliki banyak jenis, ada
yang cocok untuk dance, dan ada yag cocok untuk dihayati (ballad). Kedua, Drama Korea.
Drama Korea mempunyai cerita yang bagus, simple, beragam, dan mengandung nilai-nilai
kehidupan. Rata-rata panjang episode Drama Korea hanya sampai 16 atau maksimal 20
episode tapi tetap menarik untuk ditonton dan tidak bertele-tele seperti sinetron Indonesia.
Pemain drama yang menarik, aktornya ganteng dan aktrisnya cantik. Ketiga, Artis Korea
(Boyband dan Girlband). Mereka pekerja keras, terbukti dari usahanya mengikuti trainee
bertahun-tahun. Hidup untuk fans, rela mengeluarkan seluruh tenaganya demi kesenangan
fans. Multitalented, bisa bernyanyi , dance, serta acting. Keempat, Gaya Berpakaian
(Fashion). Style Fashion Korea keren dan juga unik. Gaya elegan, maskulin, dan enak
dipandang adalah ciri khas gaya berbusana Korea. Kelima, Kuliner. Kuliner Korea memiliki
keunikan tampilan dan rasa. Keenam Tarian Modern K-Pop. Memiliki gaya tarian tidak biasa
dan unik.

Dengan masuknya Korean Wave ke Indonesia, membuat para remaja Indonesia


mengalami beberapa perubahan perilaku. Sebelum mereka mengenal Korean Wave, mereka
hanya berhubungan/membentuk kelompok dengan teman-teman di lingkungan sekitarnya.
walaupun kurang begitu mengerti budaya lokal, setidaknya masih berpikir untuk
mempelajarinya. lebih bisa memilih menghabiskan uang untuk membeli barang yang
memang dianggap sangat penting. Masih dapat memperhatikan hal-hal yang terjadi pada
lingkungan sekitarnya. Cenderung berpikir cukup mempelajari dan menguasai Bahasa Inggris
saja. Tetapi, setelah mereka mengenal Korean Wave mereka lebih cenderung berhubungan
dan membentuk kelompok sesama penyuka Korean Wave baik dalam/luar negeri. Contoh:
fandom boyband/girlband K-Pop dan kelompok dance cover K-Pop. Lebih tertarik untuk
mengetahui dan mempelajari budaya Korea ketimbang budaya lokal. Sering menghabiskan
uang banyak hanya untuk membeli barang-barang berbau Korea bahkan sampai rela
mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk membeli tiket konser artis Korea yang
diidolakan. Kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya karena lebih suka menghabiskan
waktu bermain sosmed /mengakses internet untuk mencari berita terbaru tentang Korea.
Dengan mengenal budaya Korea, mempelajari selain bahasa Inggris yaitu bahasa Korea
dianggap sebagai suatu keharusan.

Secara sadar atau tidak, budaya Korea telah membuat suatu perubahan perilaku dan
gaya hidup pada invidu remaja itu sendiri. Sebagai contoh, ketika seorang remaja telah
menyukai penyanyi boyband atau girlband yang memang menjadi ciri utama dalam
memperkenalkan musik Korea (K-Pop), individu remaja tersebut rela menghabiskan uang
banyak hanya untuk melihat secara langsung idolanya. Bagi mereka itu adalah suatu hal yang
biasa dan sangat diterima oleh individu remaja itu sendiri.

Adapun faktor pendorong perubahan terhadap perilaku remaja yaitu Pertama, Adanya
kemajuan teknologi di bidang komunikasi. Budaya Korea mempengaruhi remaja Indonesia
yang telah memiliki ataupun memanfaatkan berbagai teknologi komunikasi masa kini melalui
akses internet yang dapat terjangkau ataupun melalui televisi dan jejaring sosial. Kedua,
Adanya pengaruh individu atau masyarakat lain. Remaja yang awalnya mengetahui budaya
Korea karena teman ataupun kerabat dekatnya sering menceritakan atau membahas hal
apapun tentang Korea, sangat memungkinkan mereka akan ikut terpengaruh pula. Ketiga,
Adanya sikap terbuka dengan keinginan untuk maju. Seorang remaja yang telah mengenal
budaya Korea, mulai dari musik, kuliner, gaya berpakaian, dan sebagainya. Maka, secara
tidak langsung mereka juga akan mengetahui bagaimana bahasa Korea. Para remaja tersebut
cenderung memiliki keinginan untuk mengenal lebih banyak bahasa selain bahasa Inggris.

Solusi untuk menyelesaikan masalah fenomena Korean Wave tersebut yaitu Pertama,
remaja seharusnya dapat memfilter budaya korea tersebut yang masuk ke Indonesia seperti
dalam hal berpakaian. Di Korea, memakai pakaian mini adalah hal yang biasa. Tetapi jika
cara berpakaian tersebut diterapkan di Indonesia akan mengganggu kenyamanan masyarakat
lain yang minoritas masyarakatnya beragama Islam. Kedua, lebih mendalami dan
mempelajari musik-musik ataupun tarian tradisional Indonesia. Sehingga kita bisa lebih
menyukai budaya Indonesia dari pada Korean Wave. Ketiga, menyibukkan diri dengan suatu
hal yang berkaitan dengan masa depan kita. Karena jika kita terlalu terlena dengan K-pop,
waktu kita hanya akan terbuang sia-sia dan pada suatu hari nanti kita akan menyesalinya.

Jurnal Penelitian yang berjudul Bentuk Budaya Populer dan Konstruksi Perilaku
Konsumen : Studi terhadap Remaja yang dilakukan oleh Melly Ridharyanthi ( 2014 ),
seorang lulusan mahasiswa Jurusan Media dan Komunikasi Universitas Kebangsaan
malaysia. Dalam penelitiannya ia menjelaskan bahwa perkembangan Korean Wave telah
dibantu oleh media massa yang menyampaikan informasi apapun keseluruh dunia dengan
cepat. Produk Korea seperti musik, drama, film, makanan, fashion dan gaya hidup diekspos
ke seluruh dunia. Segala bentuk informasi mengenai budaya Korea dengan mudah diakses
oleh masyarakat terutama remaja.

Jurnal Penelitian yang berjudul Konformitas dan Fanatisme pada Remaja Korean
Wave di Samarinda yang dilakukan oleh Sella Ayu Pertiwi ( 2013 ) seorang mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dari Universitas Mulawarman yang meneliti tentang
Pengaruh Budaya K-Pop terhadap Remaja. Dalam penelitian ini, Sella menjelaskan
bagaimana Korean Wave telah mendorong lahirnya sebuah kiblat dalam perilaku remaja yang
menjadikan budaya Pop Korea sebagai acuan mereka. Rasa cinta para remaja terhadap
Budaya Korea ini dinilai terlalu berlebihan yang terkadang lebih mencintai dan
mengagungkan Budaya Korea dibanndingkan budaya dalam negeri.

Dari dua penelitian tersebut terdapat keterkaitan dengan esai yang saya buat yaitu
bahwa Korean Wave menyebar luas ke indonesia melalui media komunikasi. Masyarakat
Indonesia terutama para remaja dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai Budaya
Korea tersebut. Dan Korean Wave merubah gaya hidup dan perilaku remaja sehingga remaja
lebih memilih untuk mempelajari Budaya Korea dari pada budaya dalam Negeri.

Anda mungkin juga menyukai