Anda di halaman 1dari 8

BAB III

HASIL & PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
1) Isolasi mikroorganisme dari udara dan lingkungan.

No Sumber Bakteri Jamur Keterangan


.
1 Lingkungan Udara  - Jumlah
banyak,
transparan dan
terkontaminasi
2 Nafas Manusia  - Jumlah
banyak dan
transparan
3 Lingkungan
a. Rambut   Bakteri:
Jumlah
banyak
Kapang:
Hanya dua(2)
b. Kulit  - Jumlah
banyak
c. Tangan - -
d. Kaki - -
e. Meja - -
f. Tas - -

2) Isolasi bakteri dari sampel tanah


Sumber Isolat Intensitas Jenis Keterangan
Pertumbuhan Mikroorganisme
Cawan 10-4 1 x 24 jam Bakteri 60 koloni
Cawan 10-5 1 x 24 jam Bakteri 52 koloni
Cawan 10-6 1 x 24 jam - -

Gambar hasil biakan murni :

3) Morfologi Koloni Bakteri

No Pengamatan Bakteri 1 Bakteri 2


.
1 Bentuk Koloni Bulat Bulat
2 Ukuran Koloni - -
3 Pigmentasi Koloni Transparan Transparan
4 Elevasi Koloni Datar Datar
5 Tepi Koloni Halus Halus
6 Permukaan Koloni Halus Halus
7 Konsistensi Koloni Lendir & tidak Lendir & tidak
lengket lengket
8 Emulsifibilitas Koloni Teremulsi Teremulsi
9 Bau Koloni Busuk Busuk

B. Pembahasan
Isolasi mikroba adalah merupakan cara untuk
memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan, sehingga mendapatkan kultur murni atau biakan
murni. Pada praktikum ini digunakan teknik yang biasa
digunakan dalam mengisolasi mikroba yaitu diawali dengan
tahap pengenceran.Perbandingan antar berat sampel dengan
pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v).Untuk sampel berupa
cairan langsung dilakukan pengenceran dan kemudian
dilakukan penanaman. Pengambilan suspense diambil dari
pengenceran terakhirdengan tujuan isolasi (mendapatkan koloni
tunggal).
1.Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan pada
sampel tanah yaitu jika mikroorganisme yang diinginkan
kemungkinan berada dalam tanah, maka cara pengambilannya
disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan.Pada percobaan ini
tanah diambil disembarang tempat karena kita hanya ingin
mengisolasi bakteri yang tidak ditentukan.
Teknik pengambilan pada sampel air yaitu pengambilan
sampel airbergantung kepada keadaan air itu sendiri. Jika
berasal dari air sungai yang mengalir maka botol dicelupkan
miring dengan bibir botol melawan arus air.Jika ingin
mengambil sampel dari air kran maka sebelumnya dialirkan
dulu beberapa saat dan mulut kran dibakar. Pada percobaan ini
sampel yang diambil adalah air got dengan cara memiringkan
bibir botol dalam air got

2.Isolasi dengan Cara pengenceran

a)Teknik Pengenceran Bertingkat


Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil
atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam
cairan. Penentuan besarnya ataubanyaknya tingkat pengenceran
tergantung kepada perkiraan jumlah mikrobadalam sampel.
Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan
pengenceranpertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran
berikutnya mengandung 1/10sel mikroorganisma dari
pengenceran sebelumnya
Perbandingan antar berat sampel dengan pengenceran
pertama adalah 1 : 9 (w/v).Untuk sampel berupa cairan
langsung dilakukan pengenceran dan kemudiandilakukan
penanaman. Pengambilan suspense diambil dari pengenceran
terakhirdengan tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal).

b.Teknik Preparasi

Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan


dalam aquades steril.tujuan dari teknik ini pada prinsipnya
adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substrat ke
dalam air sehingga lebih mudah penanganya.Macam-macam
preparasi bergantung pada bentuk sampel.

1.Swab (ulas)

Dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel


yang memiliki permukaan yang luas dan pada umumnya sulit
dipindahkan atau sesuatu benda pada benda tersebut,contohnya
adalah meja,batu,batang kayu dan lain-lain.

2.Rinse (Bilas)

Ditunjukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang


menempel pada permukaan substrat yang luas tapi relatif
berukuran kecil,misalnya,daun,bunga dan sebagainya.

3.Maseration (Penghancuran)

Sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk dengan


mortar dan stamper sehingga mikroba yang ada dipermukaan
atau didalam dapat terlepas kemudian dilarutkan kedalam
air,contohnya sampel baso,biji,buah,dll

3.Teknik Penanaman

 Metode sebar (spread plate) adalah teknik menanam


dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar
diperoleh kultur murni
 Metode tuang (pour plate): teknik ini memerlukan agar
yang belumpadat (>45°C) untuk dituang bersama
suspensi bakteri ke dalam cawan petrilalu kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat.
 Metode Gores (Streak Plate) adalah teknik menggorekan
sejumlah inokolum pada medium padat dengan
menggunakan alat transfer (jarum tajam atau jarum ose)

Metode gores yang dibedakan menjadi 3 yaitu:


Metode goresan merupakan teknik mengisolasi
mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur
ke dalam medium baru.
a)Goresan sinambung
Goresan sinambung umumnya digunakan bukan
untuk mendapatkan kolonitunggal, melainkan untuk
peremajaan ke cawan atau medium baru,kemudian
menginkubasinya selama 24 jam.
b)Goresan kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola
goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1
merupakan goresan awal sehingga masih mengandung
banyak sel mikroorganisme.Goresan selanjutnya
dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama
sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-
pisah menjadi koloni tunggal.
c)Goresan T
Untuk goresan T Prosedur kerjanya adalah cawan
petri dibagimenjadi 3 bagian menggunakan spidol dan
daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose
dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada
daerah berikutnya atau disilangkan dari goresan pertama
sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-
pisah menjadi koloni tunggal, kemudian
menginkubasinya selama 24 jam

IV
Pembahasan
Pengertian dari Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang
terdapat di alam dan menumbuhkan nya dalam suatu medium buatan.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
denganmikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Hal inidapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam
media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang
tetap pada tempatnya.

Setelah melakukan praktikum isolasi bakteri ini kami dapat


mengetahui tahapan mikroba dari berbagai cara. Cara isolasi bakteri
yang dilakukan pada praktikum ini dengan metode tuang (pour plate),
metode goresan (streak plate) dan metode tebar(spread plate). Prinsip
kerja dari isolasi bakteri adalah memisahkan satu jenis bakteri dengan
bakteri lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam bakteri.
Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat
sel-sel bakteriakan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada
tempatnya.

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah teknik isolasi


mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba di
luar dari lingkungan alamiahnya untuk memperoleh biakan murni.
Biakan murni yaitu mikroba yang sudah tidak bercampur lagi dengan
mikroba lainnya. Teknik yang digunakan untuk teknik isolasi mikroba
adalah teknik penanaman dari suspense.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan, 2005.

Judoamidjojo, Muljono.Teknologi Fermentasi. Bogor: IPB, 1991.

Pelczar.Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press, 1988.

Waluyo, L.Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press, 2007.

Anda mungkin juga menyukai