MAKALAH WINE Jeffliana Pakamma PDF
MAKALAH WINE Jeffliana Pakamma PDF
“WINE”
Disusun oleh :
JEFFLIANA PAKAMMA
183145201243
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wine adalah minuman hasil fermentasi dari buah anggur spesies Vitis
Vinifera, yang pada proses akhirnya akan menghasilkan berbagai macam jenis
wine seperti Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Fruit
Wine adalah minuman yang sejarahnya bisa ditarik sampai sekitar tahun
berbagai negara dibagian dunia. Prancis salah satunya, adalah negara yang
atau sekitar 7 – 8 miliar botol wine per tahunnya. Selain Prancis, Spanyol dan
Itali juga merupakan negara yang terkenal dengan winenya dan juga sebagai
jauh dari tradisi wine ternyata mempunyai fakta yang cukup mengejutkan.
Dalam sebuah riset terungkap bahwa wine di Asia bisa tumbuh sekitar 10 – 20
persen per tahun. Kawasan tersebut diwakili oleh China, Hong Kong, Taiwan,
2017.
sering disebut dengan ragi. Bagi kalangan awam, istilah ragi sudah sering
didengar. Ragi digunakan untuk pembuatan roti, minuman keras, beberapa jenis
makanan tradisional seperti tape, tahu, tempe. Ragi juga digunakan dalam
produksi ethanol baik dalam skala industri besar maupun kecil. Penggunaan ragi
Alkohol, disebut juga etanol, etil alkohol, alkohol murni, atau alkohol
absolut, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi alkohol yang
banyak jenis ragi. Saccharomyces adalah dari berasal dari bahasa Latin yang
berarti gula jamur. Banyak anggota dari genus ini dianggap sangat penting
yang digunakan dalam pembuatan anggur, roti, dan bir. Anggota lain dari genus
ini termasuk Saccharomyces bayanus, digunakan dalam pembuatan anggur dan
Saccharomyces tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam 3 hari. Mereka rata,
mulus, basah, glistening atau kuyu, dan cream untuk cream tannish dalam
Saccharomyces.
nama jamur ragi, telah memiliki sejarah yang luar biasa di industri fermentasi.
Kali ini kami mendapatkan sebuah artikel tentang pembuatan wine dengan
ekstrak buah anggur yang difermentasi dengan remah roti tawar yang
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
anggur (wine) yang diproduksi dalam jumlah besar dan waktu yang singkat
tahan lama dengan mengubah gula menjadi etanol. Namun khamir juga bisa
mengandung gula dalam kadar sedang maupun tinggi. Misalnya pada sari buah,
sirup, selai dll. Khamir cenderung dapat bertahan hidup lebih baik pada medium
tersebut daripada bakteri yaitu pada makanan yang memiliki aw lebih rendah
(0,62-0,65).
pembentukan formasi berbentuk string (tali) yang dihubungkan dengan sel yang
berbelah yang disebut dengan pseudohyphae atau hifa palsu (false hyphae).
(wine) terjadi proses pemecahan gula menjadi alkohol dan CO2 akibat dari
aktifitas enzim yang dihasilkan oleh sel khamir. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan selama proses fermentasi berlangsung adalah: pemilihan khamir,
nutrien, kosentrasi gula, keasaman, pemberian oksigen dan suhu dari perasan
buah anggur tersebut. Khamir yang digunakan pada proses fermentasi ini harus
tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi dan mampu beradaptasi dengan SO2.
asam yang rendah. Selain itu, suhu juga berpengaruh terhadap fermentasi wine.
Suhu yang cocok untuk proses ini adalah dibawah 30oC. Semakin rendah suhu
Fermentasi anggur (wine) juga dipengaruhi oleh kosentrasi garam logam dalam
pertumbuhan sel khamir. Starter yang ditambahkan pada perasan buah anggur
kadar alkohol lebih dari 4%. Hal ini berguna untuk menekan pertumbuhan
starter dari biakan murni yang dapat diisolasi dari buah. Media starter dibuat
dari must yang sudah disterilisasikan antara 2-5% volume dan yang telah
produk dari berbagai jamur, khamir, dan bakteri. Menurut Hidayat Nur,
(1992:3) Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel pada keadaan
anaerob (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi merupakan salah satu bentuk
dekomposisi pati gula menjadi alkohol dan karbon dioksida, serta oksidasi
terjadi tanpa adanya oksigen. Dari mikroorganisme yang berperan dalam proses
fermentasi yang paling penting adalah bakteri pembentuk asam laktat, asam
asetat, asam sitrat dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol. Fermentasi
dominan. Dalam biakan cair biasanya terjadi pertumbuhan didasar. Cincin dan
diasimilasikan”.
B. Metode Praktikum
1. Alat
a. Blender
b. Baskom
c. Pisau
d. Botol
e. Kain saring
f. Tabung Erlenmeyer
g. Timbangan elektrik
2. Bahan
3. Cara Pembuatan
Juice anggur bersama-sama dengan bahan yang lain yang diubah secara
reaksi biokimia oleh khamir dan menghasilkan wine. Bahan untuk proses
fermentasi adalah gula ditambah khamir yang akan menghasilkan alkohol dan
CO2. CO2 akan dilepaskan dari campuran wine menuju udara dan alkohol akan
tetap tinggal di fermentor. Jika semua gula buah sudah diubah menjadi alkohol
atau alkohol telah mencapai sekitar 15% biasanya fermentasi telah selesai atau
guna mencegah produksi gas H2S. Jika gas ini muncul akan menyebabkan bau
dihancurkan disebut must. Komposisi must terdiri dari 85-95 % sari buah, 5-12
% kulit, dan 0-4 % biji. Guna mencegah tumbuhnya bakteri pada must maka
sehingga red wine mengandung tannin lebih tinggi daripada white wine dan
rose wine. Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik dalam
kondisi lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang
biasa dalam keadaan cukup oksigen. Akan tetapi, jika dalam keadaan
piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat
dan CO2 dalam keadaan anaerob. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi
alkohol. Proses perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula
peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi. Fermentasi alkohol ini hanya dapat
mol).
reaksi ini merupakan suatu pemborosan. Sebagian besar dari energi yang
terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam etanol, karena itu etanol
sering dipakai sebagai bahan bakar mesin. Reaksi ini, seperti fermentasi asam
laktat juga berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika konsentrasi
etanol mencapai 13%. Hal ini menjelaskan kadar maksimum alkohol pada
fruktosa. Sebagian besar khamir untuk wine memfermentasi glukosa lebih cepat
glukosa. Galur ini digunakan dalam industri sauterne wine, yaitu sejenis white
wine dengan rasa sedikit manis yang berasal dari distrik Sauternes, Bordeaux,
Perancis. Fermentasi karbohidrat yang secara alami terdapat dalam buah anggur
akan cepat menghasilkan alkohol sampai sekitar 11-12 persen. Iklim dinginyang
terjadi terutama di Amerika Serikat bagian timur dimana buah anggur varitas
Vitis labrusca banyak ditanam untuk industri wine, wine yang dihasilkan
Etanol yang diproduksi oleh sel-sel khamir selama proses fermentasi akan
sel-sel khamir akan terhambat dan pada tekanan 30 atm produksi etanol terhenti
sama sekali. Pengaruh tekanan CO2ini sangat penting dalam pembotolan, tangki
wine atau jika kecepatan fermentasi diatur dengan tekanan. Sekitar 0.1-0.5 gram
CO2 per liter terlarut dalam tabel wine. Konsentrasi CO2 sebanyak 12 gr/L akan
menyebabkan tekanan sebesar 4.0, 4.8, 5.8, 6.6 dan 7.5 atm pada suhu 0.5, 10,
15 dan 30°C. Produk akhir sparking wine lebih disukai jika terdapat tekanan
diantaranya:
tersebut.
digunakan pada fermentasi etanol adalah 4,5 – 5,5 (Prescott and Dunn,
2002). Sedangkan menurut Daulay dan Rahman (1992), pada umumnya sel
khamir dapat tumbuh dan memproduksi etanol secara efisien pada pH 3,5 –
6,0.
4. Suhu
sel khamir.
5. Oksigen
yaitu sekitar 0,05-0,10 mmHg tekanan oksigen, yang diperlukan sel khamir
untuk biosintesa lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang lebih
6. Udara
Acetobacter tidak dapat tumbuh bila tidak terdapat udara (oksigen), tetapi
7. Kandungan gula.
Dry wine yang rendah kandungan gulanya (sekitar 0.1 persen), jarang
mengalami kerusakan akibat bakteri. Kadar gula sekitar 0.5-1.0 persen atau
8. Konsentrasi alkohol.
ini makin besar kemungkinan ketusakan wine oleh bakteri adam laktat.
wine.
kandungan gula.
dideteksi dari warna, rasa, dan bau. Penyebab kerusakan tersebut dikarenakan
cara pembuatan yang kurang baik, penyimpanan, dan penyajian yang keliru.
Wine yang disimpan pada temperatur tinggi dapat menyebabkan wine terasa
sumbat botol (cork) yang dipakai mempunyai kualitas yang kurang bagus,
wine adalah:
· Bau belerang
· Bau apek
Lactobacillus. Bakteri jenis ini dapat memetabolisme gula, asam, dan unsur
pembusukan. Setelah fermentasi alkohol selesai, maka secara alami akan terjadi
proses MLF (Malolactic Fermentasi) yang dilakukan oleh BAL. Reaksi ini
0,5. Setelah proses MLF selesai, maka kehidupan dari BAL tergantung pada
komposisi wine dan bagaimana wine ditangani. Jika wine memiliki pH tinggi
(> 3,5) dan SO2 tidak memadai, maka bakteri BAL dapat tumbuh dan merusak
terbentuknya endapan putih besi pospat pada white wine yang dikenal sebagai
pada wine. Gelatin yang digunakan dalam proses penjernihan juga dapat
kapang tertentu dapat menyebabkan white wine berubah menjadi coklat, dan
khamir liar (wild yeast), kapang dan bakteri dari genus Acetobacter,
organic dapat tumbuh pada permukaan musts dan wine yang kontak dengan
udara dan akan memebntuk wine flowers. Timbulnya film khamir ini dapat
dihindari dengan cara mengaduk musts secara periodic dan menjada agar
aceti dan A. oxydans, akan mengoksidasi alcohol dalam musts atau wine
glukosa menjadi asam glukonat yang menyebabkan rasa asam manis padan
musts.
dapat tumbuh pada berbagai alat yang digunakan dalam produksi wine
rendah, asam-asam volatile yang tinggi dan flavor yang tidak disenangi.
pada wine yang dihasilkan. Sel-sel khamir liar ini yang terutama berasal
dari buah anggur yang digunakan, dapat ditekan atau dihilangkan dengan
kerusakan yang sama, dan bakteri yang sama pada kondisi yang berbeda
bakteri yang umumnya terjadi adalah terbentuknya asam dari gula, glukosa
mempunyai rasa pahit, maka fermentasi ini disebut mannitic. Rasa pahit
oksidasi asam malat, asam tartarat oleh Acebacter, atau melalui fermentasi
Pediococcus.
Setiap bakteri dan sel khamir yang tumbuh dalam wine akan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jumlah sel khamir, Derajat keasaman (pH), Suhu, Oksigen, Udara, Kandungan
khamir liar (wild yeast), kapang dan bakteri dari genus Acetobacter,
Selain itu dalam teknik pembuatan dan peralatan harus sesuai prosedur
dan steril. Penggunaan kain saring sebagai penutupbotol wine dinilai sangat