Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TITIEN HANTIEN YUNISTYA

NIM : 17441399 (NIM GANJIL)

KELAS : AKUNTANSI 6B

UTS SOAL KASUS (16-34) hal 128-129

a. Identifikasikanlah faktor-faktor utama yang mempengaruhi risiko bisnis klien dan


risiko audit yang dapat diterima dalam auidt ini.
 Ada berbagai pinjaman besar dari dua Bank Lokal yang enggan memperpanjang
kredit.
 Adanya salah saji pada penagihan, penerimaan kas, dan piutang usaha.
- Salah saji dan pembukuan yang mengandung konsekuensi hukum dan
keengganan bank untuk memberikan kredit.
- Salah saji yang dikarenakan sikap manajemen terhadap integritas laporan
keuangan kurang dan kurangnya personil akuntansi.
 Resiko Inheren/bawaan yang dapat mengklarifikasikan kasus tersebut.
 Rumah sakit modern dibangun di kota terdekat yang mempengaruhi kompetensi dan
karenanya kemungkinan gagal finansial.
 Rumah sakit mengalami defisit yang signifikan pada tahun-tahun sebelumnya.
 Pajak daerah mungkin tidak mampu membuat defisit seperti sebelumnya. Efek
gabungan dar faktor-faktor ini dipertimbangkan, auditor harus menciptakan risiko
audit yang dapat diterima lebih rendah.
 Faktor utama yang mempengaruhi risiko bisnis klien adalah internal manajemen
perusahan itu sendiri,karna dalam kasus perusahan tersebut yaitu sebuah rumahsakit
kurang adananya manajemen internal yang baik itu terbukti dari tidak dilakukan nya
verivikasi internal dan kinerja yang cermat mengenai catatan pembukuan yang
dikarenakan kurangnya personel akuntansi.
 Risiko audit yang dapat diterima dalam audit ini adalah risiko pengendalian
perusahan karena dalam mengaudit perusahan ini auditor tidak begitu yakin dengan
kesalahan yang tidak disengaja dalam penagihan,pencatatan penjualan, penerimaaan
kas piutang usaha dan piutang tak tertagih, pencatatan di perusahan ini dilakukan
kurang baik karna kurangnya personel akuntansi dan ini tidak diatasi dengan
kebijakan pihak internal manajemen sehingga struktur pengendalian internal
perusahaan sangat minim dan memiliki risiko pengendalian yang lebih tinggi.
b. Risiko Inheren apa yang anda khawatirkan?
 Sifat bisnis dan manajemen klien yang kurang baik.
 Faktor-faktor yang terkait dengan penyalahgunaan asset.
 Faktor-faktor yang terkait dalam pencatatan/pembukuan.
 Penilaian yang diperlukan untuk mencatat saldo-saldo akun dan transaksi-transaksi
dengan benar.
 Transaksi-transaksi yang tidak rutin.
 Kurangnya pegawai di bidang akuntansi yang merupakan indikasi dari kurangnya
perhatian manajemen terhadap pelaporan yang berkualitas, atau adanya minat yang
positif terhadap pelaporan yang berkualitas buruk.

c. Dalam audit terhadap siklus penjualan dan penagihan ini, jenis pengujian apa
yang paling mungkin Anda tekankan?
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan adalah mengevaluasi apakah saldo akun
yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima umum. Maka pengujian yang dilakukan lebih
ditekankan pada pengujian substantif, karena dalam siklus penjualan dan penagihan
kas terdapat 5 kelas transaksi yang mempengaruhi laporan keuangan yaitu penjualan
baik tunai maupun kredit, penerimaan kas, retur dan pengurangan penjualan,
penghapusan piutang tak tertagih, dan estimasi beban piutang tak tertagih, untuk
mengaudit/mencocokan saldo pada siklus penjualan auditor melakukan pengujian
dengan memilih sampel faktur penjualan dan melacak setiap faktur tersebut apakah
saldo sesuai dengan yang dicatat kedalam jurnal sedangkan untuk mencocokan saldo
pada piutang dilakukan dengan melakukan konfirmasi baik negatif ataupun positif
sesuai dengan besarnya risiko pihak ketiga.

d. Untuk setiap hal berikut, jelaskan apakah Anda berencana untuk menekankan
pengujian tersebut dan berikan alasannya:
(1) Pengujian pengendalian
Ya, untuk menentukan apakah penilaian risiko pengendalian untuk penjualan dan
penerimaan kas harus direvisi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui suatu
desain / operasi pengendalian intern terutama bagi perusahaan nirlaba khususnya
rumahsakit ini. Pada kasus ini, jika pengujian pengendalian digunakan maka sesuai
dengan permasalah yang ada dirumahsakit itu sendiri dimana mereka tidak melukan
verivikasi dan kinerja yng cermat dalam mencatat laporan keuangan khususnya
penyajia penagihan dan penerimaan kas yang dikarenakan kurangnya personel
akuntansi diperusahaan nirlaba tersebut. Dari keterangan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa rumah sakit ini tidak memiliki kebijakan dan prosedur yang
efektif, sehinnga penekan dalam pengujian pengendalian perlu untuk dilakukan.

(2) Pengujian subtantif atas transaksi


Ya, untuk mengetahui sejauh mana risiko deteksi yang direncanakan akan dipenuhi
bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha. Pengujian ini
bertujuan untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah dicatat dan
diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan dipostingkebukubesar dan buku
tambahan dengna benar. Dalam kasus diatas auditor tidak begitu yakin dengan
kesalahan yang tidak disengaja dalam penagihan, pencatatan penjualan, penerimaan
kas, piutang tak tertagih, ini sangat berpengaruh pada saldo buku besar sehingga
pengujian substantif atas transaksi perlu ditekankan untuk mengetahui dan
mengecek kesalah yang terjadi dalam pencatatan saldo setelah terjadinya transaksi
dengan mengotorisasi kembali bukti transaksi apakah telah sesuai dengan yang
tertera pada saldo.

(3) Prosedur analitis


Tidak, karena prosedur analitis merupakan pengujian subtantif, yang akan
mengurangi sejauh mana auditor harus melakukan pengujian terinci atas saldo.
Prosedur analitis dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan audit yakni
saat perencanaan, pengujian dan penyelesaian audit, jika pengujian ditekankan pada
prosedur analitis maka banyak keuntungan yang akan diperoleh auditor jika dalam
melakukan prosedur analitiktelah sesuai dengan yang diharapkan yaitu sifat arsersi,
kelayakan dan kemampuan memprediksi suatu hubungan, tersedianya keandalan
data, dan ketpatan harapan maka auditor tidak perlu lagi menggunakan pengujian
terhadap transaksi asatu saldo akun rinci, sehingga biaya yang dikeluarkan relatif
lebih rendah.

(4) Pengujian atas resiko saldo


Ya, karena menekankan pada neraca dan auditor tidak boleh mengabaikan akun-
akun laporan laba rugi karena akun-akun itu akan diuji sebagai produk sampingan
dai pengujian neraca. Pengujian ini difokuskan untuk memperoleh secara langsung
tentang suatu saldo akun, pengujian ini memerlukan konfirmasi langsung oleh
auditor dengan meminta konfirmasi saldo kas klien kepada pihak ke-3, namun
dalam kasus ini pengujian atas rincian saldo sulit dilakukan karna tingkat respon
permintaan konfirmasi sangat rendah, koresponden tidak mengetahui tujuan
konfirmasi ini dan juga tidak mengetahui saldo beredar klien.

Anda mungkin juga menyukai