Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

FALSAFAH

TEORI KEPERAWATAN MARTHA E ROGER

KELOMPOK 10 :

1. Arla Maradyta Dewi (1130118040)


2. Agustin Tri Utami (1130118029)
3. Umi Setiyawati (1130118041)
4. Fidiyah Nur Cahyani (1130118033)

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

SURABAYA

TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahnat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Dalam Materi Kuliah yang Berjudul “Falsafah : Teori Keperawatan
Martha E Roger. Penulis bermaksud menjelaskan secara detail tentang materi penalaran.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Surabaya, 20 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan................................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN TEORI ......................................................................... 11

A. Konsep teori Martha E Roger............................................................. 11

B. Asumsi teori Martha E Roger............................................................. 34

C. Prinsip Hemodinamika....................................................................... 38

D. Teori Konseptual Martha E Roger .....................................................

BAB 3 PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................

B. Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 61
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai karir
sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau
masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelar
Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di
Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang
pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York.
Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau
meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns
Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di
tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.

Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada
tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat
dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai
beliau meninggal pada 13 maret 1994.

Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia ( kesatuan manusia)


sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksi
yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu
kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).

Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan
manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau
berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer – Toey,1994).

Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi, keterbukaan,
keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk
menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
Pandangan Roger dalam pengembangan teori keperawatan banyak di pengaruhi oleh teori system
(general sistem theory) dan teori medan energi (energy field). Manusia sebagai sistem seacara
kontinyu mengadakan interaksi dengan lingkungan. Manusia dilihat sebagai medan energy
dengan karekteristis yang merupakan landasan dibangunnya prinsip kesatuan dalam keperawatan
( uni-fying principle of nursing) , yaitu kesatuan utuh ( unified whole-ness), keterbukaan
(openness), kesatu arah ( unidirectionality), pola dan organisasi (patten and organization),
Teorinya dikenal sebagai “unitary human being theory”.

Dasar teori Roger adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta antropologi,
sosiologi, agama, fisiologi, perkembangan sejarah dan mitologi, Theori Roger berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari
manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Bagaimana latar belakang teori keperawatan Martha E Roger?
2. Apa saja konsep mayor dan definisi teori keperawatan Martha E Roger?
3. Apa bagan konseptual teori keperawatan Martha E Roger ?
4. Bagaimana asumsi mayor teori keperawatan Martha E Roger?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui latar belakang teori keperawatan Martha E Roger.
2. Untuk mengetahui konsep mayor dan definisi teori keperawatan Martha E Roger.
3. Untuk mengetahui konseptual teori keperawatan Martha E Roger.
4. Untuk mengetahui asumsi dasar teori keperawatan Martha E Roger.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Teori Martha E. Rogers

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi,
sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari
manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey & Alligood, 1998).

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa


manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah
ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan
manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni
dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan kegiatan yang bersumber pada ilmu
pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa
keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan,
dan teknologi.

Pandangan Roger dalam pengembangan teori keperawatan banyak di pengaruhi oleh teori
system (general sistem theory) dan teori medan energi (energy field). Manusia sebagai sistem
seacara kontinyu mengadakan interaksi dengan lingkungan. Manusia dilihat sebagai medan
energy dengan karekteristis yang merupakan landasan dibangunnya prinsip kesatuan dalam
keperawatan ( uni-fying principle of nursing) , yaitu kesatuan utuh ( unified whole-ness),
keterbukaan (openness), kesatu arah ( unidirectionality), pola dan organisasi (patten and
organization), Teorinya dikenal sebagai “unitary human being theory”

Dasar teori Roger adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta antropologi,
sosiologi, agama, fisiologi, perkembangan sejarah dan mitologi, Theori Roger berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari
manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

Konsep Mayor dari Teori Roger

1. Manusia . Manusia adalah suatu unit, manusia secara terus menerus salin tukar menukar
energi dengan lingkungannya. Proses kehidupan manusia berlangsung lama dan terus
menerus, manusia mempunyai kemampuan mengabstraksikan, imajinatif, berbahasa,
berpikir, sensasi, emosi.
2. Lingkungan. Lingkungan adalah semua pola yang ada di luar individu dan lingkungan
membentuk sistem terbuka.
3. Keperawatan. Keperawatan adalah ilmu dan seni yang humanistik dan humanitarian.
4. Kesehatan. Roger mengatakan bahwa ia memandang ke sehatan sebagai suatu nilai yang
sangat penting.
B. Definisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan da memperjelas bahwa


manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah
ilmu kemanusiaan, memelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang didasari prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan
imaginasi. Aktivitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktivitas yang berakar pad dasar
ilmu pengetahuan abstrak, pemikran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa
keperawatan adalah disiplin ilmu yng dalam akivitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan,
dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliuti pengkajian, intervensi, dan pelayanan Rehabilitatif
senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia/individu seutuhnya.
B. Asumsi teori Martha E. Rogers

Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi yang terdiri dari lima
bagian, yaitu :

1.    Unifield whole is greater and different than the sum of part.

Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan dari proses yang utuh dari
dirinya dan antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian dan merupakan penjumlahan dari
bagian-bagiannya.

2.    Mutual exchange of matter and energy.

Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk energi keduanya. Individu dan
lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu
mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu
kesatuan yang utuh dari semua hal.

3.    Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.

Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu
kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah
kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.

4.    Pattern and organization identify the human field.

Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan
yang inovatif

Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and emotion.Manusia
mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan, bertutur bahasa, sensasi dan
emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan
menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.

Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan inti teori Martha E.
Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari: (Tomey & Alligood,
1998).
a.    Energy Fields (Bidang Energi)

Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non kehidupan, seperti energi manusia
dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk hidup dan
lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari
lingkungannya.

b.   Universe of Open System (Sistem terbuka).

Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas   dan terbuka, menyatu
antara satu dengan yang lainnya.

c.   Pattern (Pola)

Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan bangunan
lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi suatu indikasi sakit
atau penyakit.

d.      Pandimensionality (Empat kedimensian)

Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan
manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau
berdasarkan bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non linier
tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.

Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses
kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan
hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di
kemukakannya. Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu :

1)   Resonancy

Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan
dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada
gelombang perubahan.

2)   Helicy

Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan lingkungan
adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku
manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan
interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

3)   Integrality

Integrality adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya
secara berkesinambungan

C. Asumsi Dasar.

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi,
sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari
manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai
manusia, yaitu :

1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya
jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila
seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat
bagiannya tidak dijumpai.

2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu
sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang
individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu
kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah
kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.

4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa


dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang
mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.

Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha E Roger :

1. Sumber energi.

2. Keterbukaan.

3. Pola-pola perilaku.

4. Ukuran – ukuran 4 dimensi.

Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan
lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi dan
informasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan. Karena
pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi
utama Martha E Roger.

Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses
kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan
hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang Akemudian
di kemukakannya.
5 asumsi yang mendasari teori Roger, adalah sebagai berikut :

1. Manusia adalah kesatuan yang utuh, masing-masing mempunyai sifat dan karakter
berbeda serta mempunyai proses hidup yang dinamis.
2. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia adalah sistem terbuka, ia akan
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan sekitarnya.
3. Proses kehidupan manusia berjalan lambat, tidak dapat diubah dan tidak terarah, jalan
hidup tiap individu berbeda.
4. Identitas individu merupakan gambaran dan seluruh proses kehidupannya sehingga
perkembangan manusia dapat dilihat dari tingkah lakunya.
5. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
C. Prinsip-prinsip Hemodinamika

Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untuk


melayani manusia, yaitu :

1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan
lingkungannya secara berkesinambungan.

2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi
antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang
yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih
tinggi pada gelombang perubahan.

3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola
perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan,
merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

Perbandingan dengan Teori Lain

Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada umumnya. Prinsip hemodinamika
yaitu helicy dibandingkan pada prinsip equifinalli dan negetropi. Equifinally merupakan sistem
terbuka yang mungkin dicapai tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuran
yang mempunyai tujuan.
Teori dan Empat Konsep Dasar Roger

Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang
manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu
saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola
kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi,
membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi
negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku
yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan,
keperawatan dan kesehatan.

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan


direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan
pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi
yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui
dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan
imaginasi menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung atau


memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses kehidupan
manusia merupakan suatu fenomense.

Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap


perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan tujuan hidup.
Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang
menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan,
memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan
mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.

1) Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu
fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam memandang
manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika
dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu
sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan ritual.

2) Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal penting
perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.

3) Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak
tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia
sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini
dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.

4) Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.

5) Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui
penelitian sehingga teori tersebut sah.

6) Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.

7) Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus
menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

Komponen dalam proses keperawatan Prinsip Hemodinamik

Integrality Resonancy Helicy

Komponen Pengkajian Keperawatan Mengkaji interaksi antara indvidu dan lingkungan,


bagaimana keduannya saling mempengaruhi Mengkaji kejadian yang bervariasi selama proses
kehidupan Mengkaji ritmisasi pola kehidupan dan lingkungan perubahan waktu dan perubahan
kebutuhan yang terjadi selama terjadinya perubahan pola kehidupan yang berirama mengkaji
tujuan hidup.

Komponen Diagnosa Keperawatan Menggambarkan pengabungan medan energi antara individu


dengan lingkungan Menggambarkan proses kehidupan yang bervariasi sebagai individu yang
utuh Menggambarkan pola yang berirama antara individu dan lingkungan.

Komponen Rencana dan Implementasi Keperawatan Menciptakan lingkungan yang sebaik


baiknya bagi individu Mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan individu dalam
konteks seutuhnya Mendukung terciptanya dinamisasi pola yang berirama antara individu dan
lingkungan. Menerima perbedaan sebagai evolusi yang cepat

Komponen Evaluasi Keperawatan Mengevaluasi perubahan di dalam integrasi lingkungan dan


individu Mengevaluasi modifikasi yang diciptakan dalam variasi proses kehidupan manusia
Mengevaluasi pola yang berirama dari individu dan lingkungan. Mengevaluasi hasil yang di
harapkan

Menggunakan Prinsip-prinsip Roger dalam Proses Keperawatan

Prinsip – prinsip hemodinamika memberi petunjuk untuk mengetahui hubungan antara


perkembangan individu dengan alam sebagai respon sehat yang berhubungan dengan masalah
yang terjadi.

Kesuksesan menggunakan prinsip hemodinamika perlu pertimbangan perawat dan melibatkan


baik perawat maupun klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu di luar individu adalah
bagian dari lingkungan maka perawat menjadi bagian dari lingkungan klien.

Keperawatan bekerja dengan klien bukan untuk untuk klien. Ini meliputi proses keperawatan
dengan menunjukkan bahwa perawat memperhatikan manusia secara keseluruhan, tidak cukup
satu aspek, satu masalah, atau terbatas pada pemenuhan kebutuhannya saja.

Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan

Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki
hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan
arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan
betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman
seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang
seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E
Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar
pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan.
Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan

Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program undergraduated
dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi
terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang
iaberikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta
memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk
menempuh pendidikan dalam keperawatan.

Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan

Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat mungkin
untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada
dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan
Martha E Rogers.

1) Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien

2) Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar

3) Penyesuaian terhadap pola

4) Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses


penyembuhan.

5) Menunjukkan suatu perubahan yang positif

6) Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan

7) Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.


Bagan Ilustrasi Dinamisme Proses Keperawatan Martha E. Rogers

Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers membuat ilustrasi dalam
bentuk bagan sebagai berikut :

Manusia Lingkungan

Sehat Secara terus menerus berhubungan dengan individu

Sejahtera Melakukan pertukaran energi dengan individu

Profesi memberikan pelayanan kepada semua orang, memaksimalkan potensi kesehatan dalam
interaksi antara manusia dengan lingkungan

Konsep diambil dari studi dan observasi manusia yang memberikan dasar untuk model
konseptual.

D. Teori Konseptual

Konsep manusia seutuhnya :

1. Medan energi

2. Keterbukaan

3. Pola

4. Dimensi

Prinsip Hemodinamik :

1. Integrality

2. Resonancy

3. Helicy

Praktik Keperawatan
“Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua orang di manapun mereka berada dan
menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi individu, keluarga dan kelompok (Rogers, 1985)”

Model konseptual mamberikan fokus keperawatan

Ilmu keperawatan memberikan pengetahuan yang menjadi dasar praktik keperawatan

Ilmu keperawatan

Riset : Pengetahuan dan aplikasi

Teori : Dikembangkan untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan memprediksi.

Contoh Kasus:
Tn. M. Berusia 35 tahun adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak
dibidang jasa. Posisi yang ditempati Tn. M adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena
itu, Tn. M. Terbiasa bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih
danmenyenangkan. Dua hari yang lalu Tn. M mengalami kecelakaan di sebuah jalan
pertokoan,ketika itu Tn. M. Sedang istirahat dan keluar dari kantor untuk membeli
makanan, Tn.M. Yang hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah sepeda motor yang
mengakibatkan. Tn. M mengalami fraktur Femur yang membuatnya harus di rawat di RS.
Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dialami Tn. M adalah menggunakan konsep-konsep prinsip hemodinamik
(integrity, resonansi, dan helicy)
PEMBAHASAN DAN ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI DALAM
KEPERAWATAN KELUARGA
Komponen dalam proses keperawatan: Pengkajian keperawatan: Tn. M merupakan seorang
pegawai swasta yang menempati posisi manajer di
sebuah perusahaan, klien mempunyai riwayat pendidikan seorang Sarjana. Tn. M merupakan
tulang punggung keluarga yang saat mengalami fraktur femur karena kecelakaan lalu lintas, 
sehingga klien harus dilakukan operasi. Klien merasa sangat khawatir akibat sakit yang di
deritanya karena mengharus klien harus di operasi sehingga harus di rawat lebih lama di rumah
sakit dan tidak dapat melakasanakan tugas kantornya sebagai seorang sekertaris di perusaan itu.
Saat ini Tn. M merasa tidak berguna karena tidak dapat manafkahi keluarganya dengan
maksimal, klien tampak berdiam diri ketika didatangi oleh perawat, dan tidak mau makan.

Pengkajian integrasi:Tn M merasakan adanya perasaan kurang nyaman berada di rumah sakit
karena klien mengalami adanya keterbatasan dalam melakukan aktifitas, kebutuhannya dipenuhi
orang lain. selain itu,klien juga merasa takut dengan tindakan-tindakan medis yang baru pertama
Tn. M rasakan.

Pengkajian resonansi: Tn M Klien mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak). Pasien di bawa
ke rumah sakit dengan tungkai kanan tidak dapat digerakkan, klien mengalami patah tulang
femur 1/3 tengah dextra segmental terbuka kemudian mendapat pertolongan dengan tindakan
operasi. Sehingga klien tidak melakukan aktifitas seperti biasa. Klien merasa tidak berguna saat
ini.

Pengkajian Helicy Tn M adalah seorang karyawan sebuah perarusaan swasta dan menajabat
sebagai sekertaris,klien bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih
dan menyenangkan. Klien baru pertama kali masuk rumah sakit, sehingga klien merasa tidak
nyaman dengan kondisi dirumah sakit karena sangat berbeda dengan lingkurang di rumahnya
dan tempat Tn. M bekerja. Saat ini pasien merasa dengan operasi yang dilakukan Tn.M tidak
bisa beraktivitas lagi. Komponen Diagnosa Keperawatan: Gangguan rasa nyaman lingkungan
berhubungan dengan kurang pengendalian lingkungan. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan integritas struktur tulang. Kecemasan berhubungan dengan adanya
hospitalisasi. Stress akibat perpindahan berhubungandengan pindah dari lingkungan ke
lingkungan yang lain. Komponen Rencana dan Implementasi: Implementasi ditekankan pada tiga
faktor yakni: Resonanci, Helicy, dan Integrity dengan cara mengurangi kecemasan,
meningkatkan koping dan bibimbingan antisipasi. Integrasi: Memberikan lingkungan yang
nyaman bagi klien. Membantu klien untuk memahami bahwa perbedaan tidak dapat
dihilangkan.Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi perbedaan yang ditemukan
Resonansi:Memberikan health education tentang kecemasan yang dialaminya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan mendukung penelitian
keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan pengetahuandari ilmu–  ilmu dasar
dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri,ilmu keperawatan bertujuan untuk
memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis
logis dan kemampuan menerapkannya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah
keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru mengenai keperawatan secara humanistik.
membangun dasar teori yang luas dari berbagai disiplin. Rogers mengembangkan prinsip-prinsip
homeodynamics. Melekat pada prinsip-prinsip yang lima asumsi dasar:
a.Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang
lebih dari dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya.
 b.Individu dan lingkungan terus exchenging materi dan energi dengan satu samalain;
c.Proses kehidupan manusia berkembang ireversibel dan unidirectionally sepanjangwaktu
d.Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif.
 Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasi dan emosi.
Prinsip-prinsip integral, helicy, dan resonancy dibandingkan dengan teori sistem umum,
teori pembangunan, dan teori adaptasi. Cara untuk menggunakan prinsi-prinsip dalam proses
keperawatan dieksplorasi. Kesulitan dalam memahami prinsip-prinsip, kurangnya definisi
operasional, instrumen tidak memadai untuk pengukuran adalah keterbatasan utama penggunaan
efektif dari teori ini.
 
B.Saran
Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk acuan tindakan proses
Keperawatan.

 DAFTAR PUSTAKA
  Hidayat Aziz Alimul.  A.  2009, pengantar konsep dasar keperawatan edisi 2, 

Salemba medika, Jakarta. Merriner, Ann. 2014.

Nursing Theory and Their Work. Masby Company. Mubarak, Iqbal Wahit. 2005.

Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung Seto. Jakarta. Perry and Potter. Fundamental


Keperawatan. EGC

Anda mungkin juga menyukai