Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Darah merupakan komponen yang berfungsi dalam sistem transportasi
pada tubuh. Transportasi yang demikian penting untuk mempertahankan
homeostasis. Jaringan cair ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cairan
kompleks tempat elemen-elemen selular disebut plasma darah dan bagian
padat yang berisi sel-sel darah. Sel-sel darah yang berbentuk padat terdiri
dari sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Eritrosit (sel
darah merah atau SDM) secara esensial merupakan memebran plasma–
kantong tertutup hemoglobin yang mengangkut oksigen di dalam darah.
Setiap milliliter darah rata-rata mengandung lima miliar eritrosit. Leukosit
(sel darah putih atau SDP) berperan dalam pertahanan seluler dan humoral
terhadap materi asing yang menyerang tubuh organisme. Sebagian dari sel-
sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan mencerna
mikroorganisme patogen maupun sisa-sisa dari sel tubuh yang telah mati.
Secara normal, terdapat sekitar lima juta hingga sepuluh juta leukosit
dalam setiap satu μL darah manusia. Jumlah ini akan meningkat secara
temporer saat tubuh memerangi infeksi. Dalam sistem pertahanan tubuh,
leukosit merupakan unit yang aktif/mobil, diproduksi di dalam sumsum
tulang dan jaringan limfe, untuk kemudian ditranspor ke bagian tubuh yang
mengalami infeksi dan peradangan serius. Trombosit bukan merupakan sel
lengkap tetapi fragmen kecil sel yang di lepaskan dari tepi luar sel terikat
sumsum tulang yang sangat besar yang di kenal sebagai megakarosit.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 1


1.2     Tujuan
Tujuan dari makalah ini disusun agar penulis ataupun pembaca
dapat mengetahui dan memahami tentang darah secara keseluruhan. Mulai
dari definisi, struktur, komponen yang terkandung, fungsi, volume, hingga
hubungannya dengan hemostasis.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Bagi Pembaca
1. Dapat mengetahui dan memahami komponen – komponen
pembentuk darah.
2. Dapat mengetahui dan memahami komponen seluler dalam darah.
3. Dapat mengetahui dan memahami fungsi darah dalam sirkulasi.
4. Dapat mengetahui dan memahami volume darah dalam sirkulasi.
5. Dapat mengetahui dan memahami mekanisme hemostasis /
pembekuan darah.
1.4.2 Bagi Penulis
1. Melatih kemampuan penulis untuk berfikir kritis dan sistematis.
2. Menyelesaikan tugas tutorial.
3. Mampu menjelaskan komponen – komponen pembentuk darah.
4. Mampu menjelaskan komponen seluler dalam darah.
5. Mampu menjelaskan fungsi darah dalam sirkulasi.
6. Mampu menjelaskan volume darah dalam sirkulasi.
7. Mampu menjelaskan mekanisme hemostasis / pembekuan darah.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


1. Hari, tanggal
a. Sesi 1 : Senin, 17 Desember 2018
b. Sesi 2 : Rabu, 19 Desember 2018
2. Tutor : dr. Ida Ayu Made Mahayani S.Ked
3. Moderator : Mayditya Biman Surya
4. Sekretaris : Restu Kurniawan

2.2   Sekrenario LBM


DARAH HASIL SENTRIFUGASI
Seorang mahasiswa kedokteran ikut sebagai asisten penelitian dosen
mengenai malaria. Salah satu komponen penting yang diperlukan untuk data
pemelitian adalah darah penderita. Mahasiswa ditugaskan untuk
mensentrifugasi darah untuk memisahkan menjadi komponen – komponen
darah. Darah, yang sudah dicampur EDTA agar tidak mengalami
penggumpalan akibat proses pembekuan darah, dimasukkan kedalam alat
centrifuge. Setelah selesai, darah akan tampak terpisah menjadi beberapa
komponen yaitu plasma darah, sel – sel darah lainnya (sel darah putih +
trombosit), dan sel darah merah. Dengan memisahkan komponen –
komponen darah ini memudahkan untuk pengambilan data penelitian,
mengingat masing – masing komponen darah memiliki struktur, komposisi,
dan fungsi yang berbeda – beda. Mahasiswa juga menyadari semua hasil
sentrifugasi darah terpisah menjadi komponen – komponen darah dalam
rasio / perbandingan yang hampir sama, dimana plasma darah dengan
jumlah terbanyak berada dipaling atas, kemudian sel darah merah berada
dipaling bawah, dan sel – sel darah lain dengan jumlah paling sedikit berada

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 3


diantaranya. Hal ini memberi sedikit gambaran mengenai darah dalam
sirkulasi.

2.3   Pembahasan LBM


I. Identifikasi Terminologi

1. Alat centrifuge : Mesin yang berputar dengan kecepatan tinggi


untuk memisahkan cairan dengan cairan lain, msl
krim dari susu (KBBI)
2. Mensentrifugasi : Metode sentrifugasi untuk pemisahan biodiesel
dalam proses pencucian yang telah dilakukan.
(Jurnal Riset Industri Vol. III No. 3. Desember
2009: 173 - 178)

3. Darah : Merupakan pengangkut jarak jauh, transportasi


massal bahan-bahanantara sel dan lingkungan
eksternal atau di antara sel itu sendiri (sherwood)
4. Malaria : Disebabkan oleh parasit protozoayang masuk ke
dalam darah korban melalui gigitan nyamuk
pembawa (sherwood)
5. Penelitian : Laporan berdasarkan penelitian ilmiah terhadap
suatu gejala (KBBI)

6. EDTA : Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA)


merupakan salah satu antikoagulan yang dapat
digunakan untuk proses pencegahan pembekuan
darah. (Vektora Volume 9 Nomor 1, Juni 2017: 27
– 36)
7. Trombosit : Keping darahbukan merupakan sel lengkap,
tetapifragmen kecil sel (garis tengah sekitar 2

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 4


hingga 4 mm) yangdilepaskan dari tepi luar sel
terikat-sumsum tulang yang sangat besar(garis
tengah hingga 60 mm) yang dikenal sebagai
megakariosit (sherwood)
8. Plasma darah : Suatu cairan kompleks yang terdiri dari 90% air
yang berfungsi sebagai medium transpor untuk
bahan bahan yang dibawa oleh darah. (Anatomi
dan Fisiologi pada Tubuh Manusia/Suarnianti.
Edisi pertama. Yogyakarta: Indomedia Pustaka,
2016. 1jil., 17x14 cm, 230 hal.)

9. Komposisi : Susunan; tata susun (KBBI)

II. Identifikasi Masalah


1. Mengapa darah berwarna merah?

2. Apa saja komponen darah beserta fungsinya?

3. Bagaimana anatomi dari eritrosit?

4. Apa penyusun plasma darah?

5. Bagaimana peran darah dalam sirkulasi ?

6. Apa yang dimaksud dengan EDTA?

7. Apa yang menyebabkan penggumpalan darah pada pembekuan darah?

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 5


III. Brainstorming
1. Mengapa darah berwarna merah?

Answer :
Darah merupakan pengangkut jarak jauh, transportasi massal bahan-
bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau di antara sel itu sendiri.
Transportasi yang demikian penting untuk mempertahankan homeostasis.
Darah terdiri dari plasma darah, plasma darah merupakan tempat dari
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit
(keping darah).

Darah yang berwarna merah tersebut ada kaitannya dengan


kandungan sel darah merah yang terdapat pada darah. Setiap mililiter
darah rata-rata mengandung 5 miliar eritrosit (sel darah merah). Sel darah
merah tersebut mengandung hemoglobin. Sebuah molekul hemoglobin
memiliki dua bagian:

(1) bagian globin, suatu protein yang terbentuk dari empat rantai
polipeptida yang sangat berlipat-lipat

(2) empat gugus non-protein yang mengandung besi yang dikenal sebagai
gugus hem, dengan masingmasing terikat ke salah satu polipeptida.

Masing-masing dari keempat atom besi dapat berikatan secara


reversibel dengan satu molekul O2. Karena O2 tidak mudah larut dalam
plasma, 98,5% O2 yang terangkut dalam darah terikat ke hemoglobin.
Hemoglobin adalah suatu pigmen (yaitu berwarna secara alami). Karena
kandungan besinya, hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan dengan
O2 dan kebiruan jika meng-alami deoksigenasi. Karena itu, darah arteri
yang teroksigenasi penuh akan berwarna merah dan darah vena, yang
telahkehilangan sebagian kandungan O2-nya di tingkat jaringan, memiliki
rona kebirua

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 6


2. Apa saja komponen darah beserta fungsinya?

Answer :
Darah terdiri dari tiga jenis elemen selular—eritrosit (sel darah
merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah)—yang
membentuk suspensi di dalam cairan plasma. Volume darah yang 5 hingga
5,5 liter pada orang dewasa terdiri dari 42% hingga 45% eritrosit, kurang
dari 1% leukosit dan trombosit, dan 55% hingga 58% plasma. Persentase
volume darah total yang ditempati oleh eritrosit disebut hematocrit.

Berikut komponen darah beserta fungsinya :

KOMPONEN DARAH FUNGSI

Plasma

Air Berperan sebagai medium transpor; membawa


panas

Elektrolit Berperan dalam eksitabilitas membran; distribusi


cairan melalui osmosis antara CES dan CIS;

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 7


menyangga perubahan pH

Nutrien,zat sisa, gas,hormon Diangkut dalam darah; gas CO2 darah berperan
dalam keseimbangan asam-basa

Protein plasma Secara umum, menghasilkan efek osmotik yang


penting dalam distribusi CES antara
kompartemen vaskular dan interstisium;
menyangga perubahan pH

-albumin Mengangkut banyak bahan; berperan paling


besar dalam menentukan tekanan osmotik koloid

-Globulin  Alfa dan beta : mengangkut banyak


bahan tak-larut air; mencakup faktor
pembekuan dan molekul prekursor inaktif
 Gama : merupakan antibodi
-Fibrinogen Merupakan prekursor inaktif untuk jalinan fibrin
pada bekuan

Elemen selular

Eritrosit Mengangkut O2 dan CO2 (terutama O2 )

Leukosit

-Neutron Menelan bakteri dan debris

-Eosinofil Menyerang cacing parasitik; berperan dalam


reaksi alergik

-Basofil Mengeluarkan histamin, yang penting dalam


reaksi alergik, dan heparin, yang membantu
membersihkan lemak dari darah.

-Monosit Dalam transit menjadi makrofag jaringan

-Limfosit  Limfosit B : menghasilkan antibodi


 Limfosit T : menghasilkan respons imun
diperantarai-sel
Trombosit Berperan dalam hemostasis

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 8


3. Bagaimana anatomi dari eritrosit?

Answer :
Tiga sifat anatomik eritrosit terkait dengan perannnya dalam efisiensi
pengangkutan O2 yaitu sebagai berikut :

a. Eritrosit adalah sel datar berbentuk-cakram yang mencekung di bagian


tengah di kedua sisi, seperti donat dengan bagian tengah menggepeng
bukan lubang (yaitu, eritrosit berbentuk cakram bikonkaf dengan garis
tengah 8 mm ketebalan 2 mm di tepi luar, dan ketebalan 1 mm di bagian
tengah) Bentuk bikonkaf ini menyediakan area permukaan yang lebih
luas untuk difusi oksigen dari plasma melewati membran masuk ke
eritosit dibandingkan dengan bentuk sel bulat dengan volume yang sama.
Juga, ketipisan sel memungkinkan oksigen untuk berdifusi secara cepat
antara bagian-bagian eksterior dan interior sel.

b. Eritrosit memiliki kelenturan pada membrannya. Sel darah merah,


berdiameter normal 8 mm, dapat berubah bentuk secara luar biasa ketika
mengalir satu per satu melewati kapiler yang garis tengahnya sesempit 3
mm. Karena sangat lentur, eritrosit dapat mengalir melalui kapiler sempit
yang berkelok-kelok untuk menyalurkan O2 di tingkat jaringan tanpa
mengalami ruptur selama proses berlangsung.

c. Eritrosit memiliki hemoglobin yang berperan penting dalam proses


pengangkutan O2.

4. Apa penyusun plasma darah?

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 9


Answer :
Plasma, sebagai cairan, terdiri dari 90% air. Air plasma merupakan
medium bagi bahan-bahan yang dibawa oleh darah. Selain itu, plasma
menyerap dan menyebarkan sebagian besar panas yang dihasilkan oleh
proses metabolisme di dalam jaringan, sementara suhu darah itu sendiri
hanya mengalami sedikit perubahan. Ketika darah mengalir mendekati
permukaan kulit, energi panas yang tidak dibutuhkan untuk
mempertahankan suhu tubuh di keluarkan ke lingkungan. Sejumlah besar
bahan inorganik dan organik terlarut dalam plasma. Kon- stituen inorganik
membentuk sekitar1% berat plasma

5. Bagaimana peran darah dalam sirkulasi ?

Answer :
Sesuai dengan komponen dan fungsi darah yang telah disebutkan
sebelumnya, fungsi darah tersebut berhubungan dengan proses sirkulasi
pada tubuh. Sirkulasi yaitu proses diedarkannya zat yang diperlukan oleh
tubuh dan proses dikeluarkannya zat yang sudah tidak diperlukan oleh
tubuh. Peran darah dalam sirkulasi yaitu, darah berfungsi dalam
mengangkut nutrisi, O2, dan CO2. Jadi dalam hal ini, darah sebagai media
pengangkut atau media perantara zat-zat yang diperlukan tubuh maupun
yang sudah tidak diperlukan

6. Apa yang dimaksud dengan EDTA?

Answer :
Asam etilenadiaminatetraasetat (bahasa Inggris:
Ethylenediaminetetraacetic acid, disingkat EDTA) adalah asam kompleks,

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 10


berupa asam karboksilat poliamino yang biasa digunakan sebagai agensia
pengkelat atau ligan beberapa ion atau unsur logam, terutama Fe3+ dan Ca2+.

7. Apa yang menyebabkan penggumpalan darah pada pembekuan darah?

Answer :
Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di
mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan
memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan.

 Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah

Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa adanya ‘aktor’ yang
berperan. Koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor koagulasi.

a. Trombosit

Trombosit atau keping darah adalah elemen berbentuk cakram di dalam


darah. Trombosit digolongkan sebagai sel darah, tetapi sebenarnya
trombosit adalah bagian dari sel-sel sumsum tulang yang disebut
dengan megakaryocytes. Trombosit berperan untuk membantu
membentuk bekuan darah, guna memperlambat atau menghentikan
perdarahan, serta penyembuhan luka.

b. Faktor koagulasi (faktor pembekuan)

Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ


hati. Ada 13 faktor koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia

Proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang


kompleks. Berikut adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.

 Trombosit membentuk sumbatan

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 11


Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka
menempel pada dinding daerah yang luka dan bersama-sama membentuk
sumbatan. Sumbatan dibentuk guna menutup bagian yang rusak, agar
menghentikan darah yang keluar. Trombosit juga melepaskan bahan kimia
untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan
tahap berikutnya.

 Pembentukan bekuan darah

Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain, untuk


melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade
koagulasi. Pada tahap akhir kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut
trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja
dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang
memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun
menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.

 Penghentian proses pembekuan darah

Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein


lain akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut
lebih jauh dari yang diperlukan.

 Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan

Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak


diperlukan lagi. Helai fibrin pun hancur, dan darah mengambil kembali
trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.

IV. Rangkuman Permasalahan

DARAH HASIL
SENTRIFUGASI

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 12


DARAH
KOMPONEN
PEMBENTUK
DARAH : MEKANISME
1. STRUKTUR HEMOSTASIS
2. VOLUME (PEMBEKUAN
3. KOMPOSISI DARAH)
4. FUNGSI

CARA
SENTRIFUGASI
DARAH

V. Learning Issue
1. Apa saja struktur, komposisi, dan fungsi dari komponen-
komponen darah?
2. Bagaimana mekanisme dari hemostasis atau pembekuan darah?
3. Jelaskan proses sentrifugasi darah?
4. Bagaimana darah terbentuk?
5. Bagaimana hubungan fungsi darah dengan homeostasis?

VI. Refrensi
Darah adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 13


metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya
oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.(sobotta)
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran
pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena
cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk
dibuang sebagai air seni.(guyton and hall)
Komposisi Sunting
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk
45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau
volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium
cairan darah yang disebut plasma darah.(dikti,2011)
Korpuskula darah terdiri dari:
 Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak
dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 14


dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam
penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita
penyakit anemia.
 Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
 Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid
atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan
menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit
akan menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral : 0.9% (natrium klorida, natrium
bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, kalium dan zat besi, nitrogen, dll)
4. Garam
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan airyang mengandung :-
 albumin
 bahan pembeku darah
 immunoglobin (antibodi)
 hormon
 berbagai jenis protein dan garam
 berbagai jenis garam
Demikian juga dengan darah Hewan, juga mengandung:air, protein
(Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen),mineral (natrium
klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat
besi,nitrogen, dll).

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 15


VII. Pembahasan Learning Issue
1. Apa saja struktur, komposisi, dan fungsi dari komponen-
komponen darah?

Darah terdiri dari plasma dan komponen sel. Komponen sel terdiri
dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping
darah). Dimana komponen darah tersebut mempunyai struktur, komposisi,
dan fungsi masing-masing.

A. Plasma darah

 Struktur

- Komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi


medium sel darah.

- Dimana 55% dari jumlah/ volume merupakan plasma darah.

- Volume darh terdiri dari 90% air dan 10% berupa larutan protein,
glukosa, faktor kogulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.

- PH yang dari plasma darah adalah 6,8 – 7,7.

- Kekentalan yang dimiliki 1,7 – 2,2 kali dari kekentalan air dan masa
jenis sekitar 1,025 – 1,034.

 Komposisi

- Air : Berperan sebagai medium transpor, membawa panas

- Nutrien, zat sisa, gas, dan hormoN : Diangkut dalam darah; gas CO2
darah berperan dalam keseimbangan asam-basa.

- Elektrolit : Berperan dalam eksitabilitas memberan; distribusi cairan


melalui osmosis antara CES dan CIS.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 16


- Protein plasma : Menghasilkan efek osmotik yang penting dalam
distribusi CES antara kompartemen vaskular dan intersitium;
menyangga perubahan Ph.

 Fungsi :

- Membantu mengedarkan sari-sari makanan.

- Mengangku oksigen.

- Mengedarkan hormon.

- Menyerang kuman dan bakteri yang masuk.

- Pengatur suhu tubuh dan lain-lain.

B. Eritrosit ( Sel darah merah).

 Struktur :

- Dinding eritrosit terdiri dari 2 macam subtansi yaitu protein dan lipid.

- Pada bagian tengah di ke 2 sisinya mencekung, seperti sebuah donat


dengan bagian tengah struktur penggepeng tetapi tidak berlubang.

- Struktur dindingnya lebeh sederhana dibanding kebanyakan sel pada


manusia.

- Diamer strukturnya 8 mikro meter, tetapi luar tebalnya 2 mikro meter,


dan bagian tengahnya 1 mikro meter.

- Tidak memiliki struktur organel sel, misalnya struktur mitokondria,


lisosom, dan badan golgi.

 Komposisi :

- Pembentukan eritrosit terjadi dalam sumsum tulang pipih (tulang


belakang) dan tulang pipi.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 17


- Umur eritrosit rata-rata 120 hari, setelah itu akan dihancurkan didalam
limpa dan hati.

- Senyawa hemin dari hemoglobin yang sudah dihancurkan diubah


menjadi pigmen empedu berupa beliverdin dan bilirubun.

- Sebagai besar zat besi dari penghancuran haemoglibin tersebut diangkut


kembali kedalam sumsum tulang untuk pembentukan eritrosit baru.

 Fungsi :

- Mengangkut O2 dan CO2 ( terutama O2).

- Mengkatalisir reaksi antara karbon diosida dengan air.

C. Leukosit ( sel darah putih)

 Struktur

- Memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup berbulan- bulan.

- Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah.

- Ukurannya lebih besar dari eritrosit.

 Komposisi

- Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap.

- Sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula
dan sel darah puti yang tidak bergranula.

- Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2-4%), basofil (0,5-


1%), dan neutrofil (60-70%) sedangkan, leukosit yang tidak
bergranula, contohnya limfosit (20-25%) dan monosit (3-8%).

 Fungsi

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 18


- Sebagai sistem imun.

- Mengepung darah yang terkena infeksi.

- Melindungi dari mikroorganisme penyebab penyakit yang dilakukan


oleh sel grolukosit dan monsit

- mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh


dengan mengikat dan membuangnya.

- sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui
limpa menuju kepembuluh darah.

D. Trombosit ( keping darah)

 Struktur :

- Trombosit memiliki ukuran sekitar 1-4 mikron dengan bagian selnya


berbentuk seperti piringan dan tidak memiliki inti sel.

- Meskipun tidak berinti, trombosit masih bisa melakukan sintesisi


protein karena memiliki kandungan RNA pada sitoplasma.

- Diameter selnya berkisar antara 2-3 mikro.

- Dalam sitoplasma trombosit terdapat organel sel dan struktur penting


lainnya seperti, mikrotubulus, nukletida, lisosom, granula dan lain
sebagainya.

- Pada permukaan trombosit ditemukan antigen penyebab penyakit


autoimun terhadap trombosit, antigen trombosit tersebut disebut
dengan Human Platelet Antigen (HPA)

 Komposisi

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 19


- Jumlah trombosit normal dalam tubuh manusia adalah 150.000-
400,000 trombosit per mikro-liter darah.

- Masa hidup trombosit hanya berlangsung sekitar 5 – 9 hari didalam


darah.

 Fungsi :

- Sebagai hemostasis (pembekuan darah)

- Sebagai pembentuk plak dalam pembuluh darah.

2. Bagaimana mekanisme dari hemostasis atau pembekuan darah?

Luka

mengeluarkan
Trombosit pecah Trombokinase

Vit K + ion
Protombin Ca2+ Trombin

Fibrinogen menjadi Fibrin

Luka tertutup

Pembekuan darah dilakukan oleh trombosit (Keping darah). Dalam


peroses pembekuan darah salah satu yang terjadi adalah peroses luka atau
kerusakan pada pembuluh darah. Ketika pembuluh darah mengalami
kerusakan maka trombosit akan pecah yang akan mengeluarkan enzim
trombokinase, terbentuknya enzim trombokinase akan mengaktifkan

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 20


protombin menjadi trombin, pengaktifan protombin menjadi trombin ini
dibantu oleh vit K dan Ca2+ setelah itu akan terbentuk namanya fibrinogen
dan fibrin dimana fibrin ini bekerja dengan cara menempel pada trombosit
untuk membuat jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel.
Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih kuat dan tahan lama. Setelah bekuan
darah terbentuk dan pendarahan terkendali, protein-protein lain akan
menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh
dari yang diperlukan. Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis
sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin pun hancur, dan darah
mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.

3. Jelaskan proses sentrifugasi darah?

Sentrifugasi adalah tehnik pemisahan campuran yang dilakukan


dengan manfaatkan gaya sentripetal.

Cara menggunakan alat centrifuge:

 Siapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan.

 Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik.

 Nyalakan centrifuge

 Buku penutup centrifuge dengan tombol open.

 Masukan larutan kedalam gelas centrifuge, larutan yang dimasukkan


pada setiap tabung haruslah sama ukurannya.

 Masukkan tiap tabung kedalam lubang centrifuge, untuk meletakkan


gelas tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus
diletakkan secara bersilang berlawan. Namun hal ini tidak perlu
dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi penuh oleh tabung
larutan yang akan dimurnikan.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 21


 Tutup kembali penutup centrifuge.

 Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan
rotasi putaran(Rpm) yang diinginkan.

 Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan.

 Setelah permukaan selsai, tekan tombol open dan ambil semua larutan
dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya
secara berseling berlawanan pula.

4. Bagaimana darah terbentuk?


Di dalam tubuh kita terdapat darah yang berfungsi untuk menyalurkan
sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengumpulkan
sampah dari jaringan tubuh kemudian dikeluarkan melalui paru-paru dan
ginjal. Namun pernahkah kalian tahu bagaimana darah itu terbentuk? 
Hemopoiesis (hematoiesis) yaitu proses pembentukan elemen-elemen
berwujud darah. Proses pembentukan ini terutama terjadi di sumsum tulang
merah misalnya di epifisis tulang panjang (pangkal lengan dan tulang paha),
tulang pipih (tulang rusuk dan tulang kranium), vertebra dan tulang panggul.
Di dalam sumsum tulang merah, sel hemasitoblas membelah menjadi sel
“blas”. Sel-sel ini kemudian menjadi elemen berwujud darah dengan
tergolong menjadi beberapa kelompok. 

Eritropoiesis. 
Eritropoiesis, yaitu proses pembentukan darah khususnya darah merah
(eritrosit). Proses ini dimulai dengan terbentuknya proeritroblas yang
berasal dari sel hemopoitik. Setelah 3-5 hari, beberapa berkembang dengan
proliferasi ribosom (penggandaan ribosom) dan sintesis hemoglobin.
Akhirnya, inti sel dikeluarkan, membuat depresi pada bagian pusat sel.
Eritrosit muda, yang biasa dikenal dengan retikulosit, yang masih

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 22


mengandung beberapa ribosom dan retikulum endoplasmik, memasuki
aliran darah dan kemudian berkembang menjadi eritrosit dewasa setelah 1-2
hari. 

Leukopoiesis 
Leukopoiesis adalah proses pembentukan leukosit, yang dirangsang
oleh adanya colony stimulating factors atau faktor perangsang koloni.
Penstimulasi (perangsang) koloni ini dihasilkan oleh sel darah putih
(leukosit) dewasa. Perkembangan dari setiap sel darah putih dimulai dengan
terjadinya pembelahan sel batang temopoitik menjadi sel “blas” seperti
berikut ini. 
a. Mieloblas yang akhirnya berkembang menjadi leukosit granular
(granulosit) yaitu eosinofil, neutrofil, dan basofil. 
b. Monoblas berkembang menjadi monosit. 
c. Limfoblas akan berkembang menjadi limfosit. 

Trombopoiesis 
Jika di atas kita sudah belajar mengenai pembentukan sel darah merah
dan putih, maka yang terakhir dari komponen darah yang akan kita ketahui
lebih lanjut yaitu pembentukan trombosit (keping darah). Pembentukan
keping darahdimulai dengan pembentukan megakarioblas dari sel batang
hemopoitik. Megakarioblas membelah tanpa sitokinesis menjadi
megakariosit, sel raksasa dengan inti besar dan multilobus (banyak ruang).
Megakariosit kemudian terpecah-pecah menjadi segmen-segmen ketika
membran plasma tertekuk ke dalam.

5. Bagaimana hubungan fungsi darah dengan homeostasis?


Homeostasis adalah proses dimana tubuh mengatur lingkungan
internalnya agar proses kimia dan biologi terjadi. Beberapa variabel yang
lebih penting yang perlu dikendalikan meliputi suhu, dan kadar gula darah,

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 23


oksigen dan karbon dioksida. Sejumlah organ terlibat dalam homeostasis,
dan ini termasuk paru-paru, pankreas, ginjal dan kulit.
Mekanisme yang berlangsung untuk menjaga keseimbangan dalam
tubuh mulai tingkatan ekstraseluler hingga intraseluler disebut homeostasis.
Tubuh akan tetap berfungsi hanya jika kosentrasi air, nutirisi, oksigen,
tekanan, kondisi panas dapat dipertahankan dalam batas aman .
Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh dapat
menyebabkan sel-sel mati, misalnya;
1. saat dehidrasi tubuh akan kekurangan cairan, sel mula-mula akan
mengkerut dan lama kelamaan mati.
2. zat makanan yang kurang mengakibatkan tubuh kekurangan energi
sehingga tubuh akan merespon dengan menghentikan kinerja beberap organ
untuk menghemat energi.
3. menumpuknya racun dalam tubuh membuat kondisi toksis didalam
lingkungan tubuh.
4. suhu yang berubah ekstrim akan diikuti oleh kerusakan berbagai sel
dalam tubuh.
Untuk itu tubuh membutuhkan mekanisme Homeostasis  untuk menjaga
keadaan setimbang dengan tiga komponen vital yatu;
 Receptor, memberikan informasi spesifik mengenai kondisi lingkungan
internal.
 Set point, memberikan tinjauan klinis mengenai nilai batas semestinya.
Seperti suhu tubuh haruslah berada dikisaran 37 derajat celcius.
 Effector, tanggapan yang diberikan untuk merespon ketidak seimbangan
kondisi internal sel.
sebuah mekanisme homeostasis bekerja beriringan dimulai dari reseptor
yang bekerja mengenali set point yang mulai tidak normal maka dengan
sendirinya akan mengaktifkan efektor yang memulai tugas mengembalikan
ke keadaan semula. Jika berhasil selanjutnya efektor akan dinonaktifkan
kembali.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 24


Mari kita analogikan sistem ini seperti sebuah air conditioner (AC). Anda
berada di dalam sebuah ruangan berAC karena keadaan diluar panas anda
megatur suhu pada termostat AC menjadi 18 derajat celcius. jadi termostat
ini mengatur set point tadi agar tetap berada pada 18 derajat. dimana suhu
naik termostat akan mengaktifkan kembali AC untuk kembali ke suhu
yang sudah diset tadi sebaliknya jika suhu turun termostat akan segera
mengaktifkan pemanas. hal ini akan terjadi berulang hingga terjadi
kesetimbangan dalam ruangan tersebut. seperti itulah kerja homeostasis.
Homeostasis diatur di otak terutama pada bagian hipoalamus, yang apabila
terangsang akan merangsang koordinasi tubuh.
2 koordinasi yang terlibat adalah:
 koordinasi kimia; hormon
 koordinasi saraf; impuls saraf
contoh sederhana dalam homeostasis
keringat yang terjadi akibat suhu panas adalah proses pendinginan yang
terjadi pada epidermis kulit yang berlangsung untuk mencegah suhu darah
pada pembuluh darah meningkat. Pembuluh darah akan melebar atau
vasodilatasi yang membuat kulit kelihatan kemerahan.
regulasi hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa dalam darah
merupakan salah satu mekanisme homeostasis dimana apabila glukosa
dalam darah menurun hati akan dirangsang oleh insulin untuk merubah
glukogen menjadi glukosa agar dapat digunakan sebagai sumber energi.
tekanan darah berlangsung dengan regulasi ketat. Saat reseptor pada
pembuluh darah terangsang akibat tekanan yang berlebih ini akan memberi
informasi ke otak agar langsung memperlambat kontraksi pada jantung
agar lambat dan dengan gaya yang lebih sedikit. sebaliknya hal ini akan
terjadi pada saat tekanan darah menurun.

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 25


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari SGD sesi 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa darah merupakan
cairan vital yang berperan penting bagi makhluk hidup terutama manusia.
Darah sendiri terdiri atas 2 komponen penting, yakni plasma darah dan
elemen seluler yang masing – masingnya memiliki perbedaan dalam
struktur, komposisi, dan fungsi. Plasma darah adalah cairan kompleks
tempat beradanya elemen – elemen seluler. Elemen seluler terdiri dari
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping
darah). Darah berperan penting untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri,
bahkan sangat berperan penting dalam proses pembekuan darah dan
hemostasis (menghentikan pendarahan).
Darah hasil sentrifugasi adalah larutan darah yang dipisahkan masing
– masing komponennya dengan menggunakan alat centrifuge. Dengan
memisahkan komponen – komponen nya ini, dapat memudahkan untuk
pengambilan data penelitian. Mengingat komponen darah tidaklah
sederhana.
Homeostasis adalah proses dimana tubuh mengatur lingkungan
internalnya agar proses kimia dan biologi terjadi. Tubuh membutuhkan
mekanisme homeostasis  untuk menjaga keadaan setimbang dengan tiga
komponen vital yatu; receptor (memberikan informasi spesifik mengenai
kondisi lingkungan internal), set point (memberikan tinjauan klinis
mengenai nilai batas semestinya. Seperti suhu tubuh haruslah berada
dikisaran 37 derajat celcius), dan effector (tanggapan yang diberikan untuk
merespon ketidak seimbangan kondisi internal sel)

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 26


DAFTAR PUSTAKA

Adam, Syamsunir. 1995. Dasar-dasar mikrobiologi dan parasitology.


Jakarta: EGC

Budi, Yanuar. Dkk. 2015. Buku Saku Kedokteran Dorland. Singapura :


Elseiver

Dorland, W. KamusKedokteran Dorland. Ed-31. Jakarta: EGC

Hall, John. 2016. Guyton and Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
12. Jakarta : Elsevier Inc.

Harper, Rodwell, Mayes. 1977. Review of Physiological Chemistry

James, J., Baker, C., Swain, H., 2008. Prinsip – prinsip Sains untuk
Keperawatan. Jakarta: Erlangga

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi


8. Jakarta : EGC

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta : EGC

Todar, K. 2008. Todar’s Online Textbook of Bacteriology. Madison,


Available from http://textbookofbacteriology.net/bacteriology.html
[diakses 20 Desember 2016: 13.45].

Tortora, GJ., Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology


12th Ed. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 27


Waschke, J., Paulsen, F. 2010. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23.
Jakarta : EGC

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-onysuci-5726-3-
3.babii-i.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091
994031-KUSNADI

DARAH HASIL SENTRIFUGASI 28

Anda mungkin juga menyukai