Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Aisyah Siregar

Nim : 0801193388

Kelas : IKM-4 / Semester II

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

BAB 4

Mengobati 13 Macam Penyakit Hati

Penyakit hati sungguh banyak ragamnya. Yang paling berbahaya dan yang paling mudarat ialah
kebimbingan dalam agama. Selain itu, lemahnya keimanan kepada Allah, Rasul-Nya serta
kediaman di akhirat.

A. Ujub atau Membanggakan Diri (Al-I’jab Bi Al-Nafs)


Ujub diartikan sebagai perilaku atau sifat mengagumi diri sendiri dan senantiasa
membanggakan dirinya sendiri meskipun hanya terlintas di batin saja. Ibnu Mubarok
berkata, “perasaan ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya mempunyai suatu
kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Ujub merupakan dosa awal yang dimiiki iblis yaitu saat ia menolak perintah allah SWT
untuk bersujud kepada Nabi Adam a.. iblis ujub terhadap asal penciptanya yang berasal dari
api hingga membawanya kepada kesombongan dengan memandang rendah nabi Adam a.a.
dan menolak perintah Allah SWT.

1. Tanda-Tanda Hati Terjangkit Penyakit Ujub


a. Merasa dirinya suci, lebih hebat dan mulia dari orang lain, mengabaikan nasihat, serta
tidak senang jika dikritik.
b. Merasa bangga dan gemar menonjolkan kelebihan diri/nikmat yang diperolehnya,
ingin disanjung, dihargai, dan dihormati.
c. Suka mendengarkan berbagai keburukan/kesalahan(aib) orang lain, dan terkadang
ikut pula menggibah (membicaarakan keburukan)Nya, namun ia sangat tidak suka
jika keburukannya digibah.
d. Tidak senang jika ada orang lain yang menyaingi atau melebihi dirinya.
2. Empat Golongan yang Lebih Berpotensi Terjangkit Penyakit Ujub
a. Pemuda
b. Para penuntut ilmu (tholabul ilmi) / para pemula (terutama dalam masalah ilmu
agama)
c. Orang-orang yang memiliki keutamaan (kekuasaan, kepandaian, dan kekayaan)
d. Kelompok pergaulan (perkumpulan) antara sesame oran-orang yang memiliki
keutamaan
3. Bahaya Penyakit Ujub
a. Terjerumus kedalam sikap terperdaya (ghurur), takabur, hasad (dengki), dan riya
b. Mengundang murka Allah SWT
c. Terhalang dari bimbingan Allah SWT (al-taufiq al-ilahi)
d. Mendapatkan siksa Allah SWT di dunia dan akhirat
e. Putus asa saat menerima cobaan dan musibah
f. Menyebabkan su’ul khatimah dan kerugian di akhirat
4. Beberapa Perkara yang Tidak Termasuk Ujub
a. Dimaksudkan untuk mensyukuri nikmat-nikmat allah SWT
b. Tidak bermaksud untuk memandang bahwa dirinya lebih utama dibandingkan yang
lain
c. Tidak menisbatkan keutamaan itu semata-mata hanya karena pengaruh atau
kemampuan dirinya saja. Yakni dengan tanpa menisbatkan bahwa itu adalah
keutamaan yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya untuk mengujinya
d. Dalam sikap yang wajar an tidak menyakiti perasaan orang lain dengan
kebanggannya itu
5. Kiat-Kiat Mencegah dan Menyembuhkan penyakit Ujub
a. Membulatkan tekad untuk senantiasa berjihad memperbaiki dan melawan hawa nafsu
b. Mengenal hakikat diri dan hakikat Allah SWT (ma’rifatullah)
c. Senantiasa ingat dan sadar bahwa segala nikmat dan keutamaan yang dimiliki
merupakan karunia Allah SWT yang harus disyukuri sekaligus merupakan titipan
Allah kepada kita
d. Segeralah istighfar atau bertaubat jika perasaan ujub hinggap dihati
e. Selalu berdoa, berzikir, beribadah, dan mendekatkan diri kita kepada allah SWT
untuk membersihkan hari kita
f. Melatih dan melazimkan diri senantiasa bersikap tawadu karena Allah SWT
g. Menghilangkan atau menjauhkan diri dari hal-hal yang menyebabkan terjadinya ujub
h. Memberikan nasihat tentang etika memuji

B. Sombong (Takabur)
Hakikat sombong adalah menolak kebenaran (al-haq) dan merendahkan orang lain.
Kesombongan (takabur) atau dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan al-kibr yaitu
melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Orang sombong itu memandang dirinya lebih
sempurna dibandingkan siapapun. Dia memandang orang lain hina, rendah, dan lain
sebagainya.

1. Sebab-Sebab Kesombongan
a. Ilmu
b. Amal dan ibadah
c. Kekayaan dan keturunan
d. Keindahan jasmani
e. Harta
f. Kekuatan
g. Kesombongan karena kekuasaan/kedudukan, memiliki banyak pengikut, pendukung
keluarga, dan kerabat
2. Bahaya Kesombongan
a. Dosa pertama yang dengannya Allah SWT dimaksiati
b. Kesombongan merupakan kawan syirik dan penyebabnya
c. Orang-orang yang sombong tempat kembalinya adalah neraka
d. Kesombongan merupakan tirai penghalang masuk surga
e. Allah SWT tidak mencintai oraang-orang yang sombong
f. Kesombongan merupakan sebab su’ul khatimah (buruknya akhir kehidupan)
g. Orang yang sombong tidak mampu mengambil pelajaran (I’tibar)
3. Terapi Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit Takabur
Menurut imam al-ghazali ada dua proses dalam melakukan terapi terhadap penyakit
sombong. Pertama, menumbangkan pohon kesombongan dari akarnya didalam hati, atau
dengan bahasa lain, mencabut akarnya. Kedua, mencegah gejala kesombongan dengan
cara menetralisasi tujuh sebab kesombongan yang telah disebutkaan sebelumnya.

C. Suka Pamer (Riya)


Riya adalah mencari kedudukan di hati manusia dengan cara melakukan ibadah dan
amal-amal kebajikan bukan karena Allah SWT tetapi karena sesuatu selain Allah (dengan
kata lain karena tujuan dunia), agar mendapat pujian, penghormatan atau penghargaan dari
orang lain. Seseotang yang riya memperlihatkan bahwasanya ia orang baik, padahal hatinya
tidak demikian, apa yang nampak berbeda dengan apa yang sebenarnya ada padanya.
1. Sebab-Sebab Riya
Pokok pangkal riya adalah kecintaan pada pangkat dan kedudukan. Jika hal ini diperinci,
maka dapat dikembalikan kepada tiga sebab pokok, yaitu :
a. Senang menikmati pujian dan sanjungan
b. Menghindari atau takut celaan manusia
c. Tamak (sangat menginginkan) terhadap apa yang ada pada orang lain
2. Jenis-Jenis Riya
a. Riya lewat anggota badan
b. Riya lewat penampilan dan pakaian
c. Riya lewat perkataan
d. Riya melalui amal
e. Riya lewat teman atau orang-orang yang berkunjung kepadanya
3. Bahaya Penyakit Riya
a. Riya merupakan “syirik khafi” (tersembunyi) dan lebih berbahaya bagi kaum
muslimin daripada fitnah masiih ad-dajjal
b. Amal saleh akan hilang pengaruh baiknya dan tujuannya yang besar bila disertai riya
c. Riya menghapus dan membatalkan amal saleh, tidak mendapatkan ganjaran kebaikan
dari Allah SWT
d. Riya mewariskan kehinaan dan kerendahan
e. Riya akan menambah kesesatan seseorang
f. Riya merupakan sebab kekalahan umat islam
4. Beberapa Perkara yang Tidak Termasuk Riya
a. Pujian manusia atas seorang hamba terkait amal baik yang dilakukan namun orang
yang beramal saleh tersebut sama sekali tidak bermaksud dan mendapatkan pujian
b. Giatnya seorang hamba dalam berbuat kebaikan ketika ditemani (berada di antara)
orang-orang yang ikhlas dan orang yang saleh
c. Menyembunyikan dosa
d. Mengenakan pakaian indah, bagus, dan rapi
e. Menampakkan syiar-syiar agama islam
5. Kiat-Kiat Mencegah dan Menyembunyikan Penyakit Riya
a. Membiasakan diri menyembunyikan amalan
b. Mengetahui dan mengingat bahaya riya
c. Berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit riya
d. Sucikan dan luruskan niat dalam setiap melakukan amal saleh, menanamkan dan
melatih sikap ikhlas dalam setiap perbuatan

Anda mungkin juga menyukai