LBM 7 HOMEOSTASIS

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jika setiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup, mengapa sel-sel tubuh
tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas khusus dan tersusun sesuai spesialisasinya men-
jadi sistem-sistem yang melaksanakan fungsi-fungsi yang esensial bagi kelangsungan hidup
tubuh keseluruhan? Sel-sel pada organisme multisel tidak dapat hidup dan berfungsi tanpa
kontribusi dari sel tubuh lain karena sebagian besar sel tidak berkontak langsung dengan
lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan sekitar tempat tinggal
organisme yang bersangkutan. Suatu organisme bersel tunggal, misalnya amuba, dapat secara
langsung
memperoleh nutrien dan O2 dari lingkungan sekitarnya dan mengeluarkan zat-zat sisa
kembali ke lingkungan tersebut. Sebuah sel otot atau sel apapun dalam organisme multisel
memiliki kebutuhan nutrien dan O2 serta pengeluaran zat sisa serupa untuk mempertahankan
hidup, tetapi sel otot tidak dapat secara langsung melakukan pertukaran-pertukaran tersebut
dengan lingkungan yang mengelilingi tubuh karena sel ini terisolasi dari lingkungan
eksternal
tubuh. Bagaimana sebuah sel otot dapat melakukan pertukaranpertukaran vital dengan
lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah adanya lingkungan
internal cair.
Lingkungan internal adalah cairan yang mengelilingi sel, yang melakukan pertukaran-
pertukaran untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel.

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 1


1.2 Tujuan
1. Agar mengetahui definisi homeostasis tubuh
2. Agar mengetahui homeostasis dalam pengaturan asam basa darah
3. Agar mengetahui homeostasis dalam pengaturan suhu tubuh
4. Agar mengetahui homeostasis dalam pengaturan aktifitas fisik

1.3 Manfaat
1. Dapat menjelaskan definisi homeostasis tubuh
2. Dapat menjelaskan homeostasis dalam pengaturan asam basa darah
3. Dapat menjelaskan homeostasis dalam pengaturan suhu tubuh
4. Dapat menjelaskan homeostasis dalam pengaturan aktifitas tubuh

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Hari / Tanggal Sesi 1 : Senin, 7 Januari 2019


Hari / Tanggal Sesi 2 : Rabu, 9 Januari 2019
Tutor : dr. Ronanarasafa, S.ked
Moderator : Kadek Indah Novita Rahayuni
Sekretaris : Metha Luktiana

2.2 Skenario
Tubuh Manusia yang Kompleks
Tubuh manusia adalah suatu sistem yang sangat kompleks dan saling
berkaitan satu dengan lainnya. Sistem kompleks ini terus menerus beradaptasi
terhadap perubahan, baik dari lingkungan maupun dari dalam tubuh, guna
menjaga kestabilan kondisi internal tubuh. Misalnya saja seorang atlet lari
maraton yang harus tetap berlatih saat musim dingin dengan bercuaca bersalju.
Disaat ia berlatih, maka tubuhnya akan beradaptasi menjaga agar kondisi internal
tubuh tetap stabil. Dimana tubuh akan memastikan bahwa oksigen dan zat energi
akan tersalurkan secara optimal kepada sel-sel otot rangka, sedangkan sisa-sisa
metabolisme akan segera dibuang sehingga tidak menjadi racun dalam tubuh.
Selain itu, tubuh juga akan bekerja ekstra untuk menjaga konsistensi suhu tubuh
sehingga tetap stabil meskipun latihan dilakukan diluar ruangan dalam suhu udara
yang dingin. Semua ini dimunkinkan karena adanya kerjasama antara berbagai
sistem tubuh yang bekerja bersama untuk menjaga homeostasis tubuh.

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 3


2.3 Pembahasan LBM
l. Klasifikasi Istilah
Beradaptasi: menyesuaikan diri (KBBI online, 15 Januari 2019 pukul 12:14
WITA) Oksigen: gas dengan rumus O2, tidak berwarna, tidak terasa, dan tidak
berbau, merupakan komponen dari kerak bumi; zat asam, unsur dengan nomer
atom 8, berlambang O, dan berbobot atom 15,9994; ( KBBI online, 15 Januari
2019 pukul 12:16 WITA)
Otot: jaringan kenyal di tubuh manusia dan hewan yang berfungsi menggerakkan
organ tubuh ( KBBI onine, 15 Januari 2019 pukul 12:18 WITA)
Konsistensi: ketetapan dan kemantapan dalam bertindak ( KBBI online, 15
Januari 2019 pukul 12:20 WITA)
Atlet: olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan
( kekuatan, ketangkasan,dan kecepatan) ( KBBI online, 15 Januari 2019 pukul 12:
22 WITA)
Marathon: lomba lari jarak jauh ( KBBIonline, 15 Januari 2019 pukul 12:23
WITA)
Cuaca: keadaan udara ( tentang temperatur, cahaya matahari kelembaban,
kecepatan angin, dan sebagainya ) ( KBBI online, 15 Januari 2019 pukul 12:24
WITA)

II. Identifikasi Masalah


1. sebutkan zat sisa metabolisme apa saja yang dikeluarkan dari tubuh ?
2. bagaimana cara tubuh menjaga kestabilan kondisi internal tubuh saat musim
dingin bersalju ?

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 4


III. Brainstorming
1. sebutkan zat sisa metabolisme apa saja yang dikeluarkan dari tubuh ?
jawab :

a. Kulit sebagai bagian dari dari sistem ekskresi, kulit manusia berfungsi
mengeluarkan air dan garam-garam mineral dalam bentuk keringat melalui pori-
pori kulit. Proses tersebut terjadi ketika darah yang mengandung kadar air dan
garam mineral tinggi yang melewati kelenjar keringat, maka kelenjar keringat
akan menyerap air dan garam mineral yang terbawa darah tadi. Pada keadaan
normal tubuh manusia mengeluarkan keringat sebanyak 50 ml setiap jamnya.

b. Hati sebagai organ ekskresi, hati mengeluarkan air, fosfolipid, garam


empedu, asam empedu, kolesterol, zat warna empedu bilirubin dan biliverdin,
urea dan amonia dalam bentuk cairan empedu yang pada sistem pencernaan
berperan untuk mencerna dan mengemulsikan zat lemak dalam usus. Cairan
empedu kemudian dibuang dari tubuh bersama-sama dengan sisa-sisa bahan
makanan yang tidak tercerna dalam bentuk feces. Hati manusia dalam keadaan
normal mengekskresikan cairan empedu adalah sekitar 800 - 1000 ml.

c. Paru-paru dalam sistem ekskresi, paru-paru akan mengeluarkan H2O /


air dalam bentuk uap dan CO2 / karbondioksida. Proses pengeluarannya
berlangsung bersamaan dengan proses menghembuskan udara saat bernafas.

d. Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia yang membentuk


sebuah sistem urinaria dan akan membuang sisa metabolisme berupa urea, air,
asam urat, amonia, dan lainnya dalam bentuk urin atau yang biasa disebut air seni.
Dalam melaksanakan fungsi ekskresi, ginjal didukung dengan beberapa organ
seperti saluran urin ( ureter ), kantung urin ( vesica urinaria ) dan uretra / saluran
pembuangan. (Sherwood 2014)

2. bagaimana cara tubuh menjaga kestabilan kondisi internal tubuh saat musim
dingin bersalju ?

Jawab :

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 5


Sistem kontrol homeostasis dapat bekerja secara lokal atau di seluruh tubuh

Sistem kontrol homeostasis dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok


—kontrol intrinsik dan ekstrinsik. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam atau
inheren dalam suatu organ (intrinsik berarti "di dalam"). Sebagai contoh, karena
otot rangka yang sedang berolahraga menggunakan O2 dengan cepat untuk
menghasilkan energi untuk menunjang aktivitas kontraktilnya, konsentrasi O2 di
dalam otot turun. Perubahan kimia lokal ini bekerja secara langsung pada otot
polos di dinding pembuluh darah yang mendarahi otot tersebut, menyebabkan otot
polos melemas sehingga pembuluh darah berdilatasi atau membuka lebar.
Akibatnya, terjadi peningkatan aliran darah melalui pembuluh yang melebar
tersebut ke otot di atas sehingga O2 yang disalurkan meningkat. Mekanisme lokal
ini ikut mempertahankan kadar optimal O2 cairan di sekitar sel-sel otot yang
berolahraga tersebut.

Namun,sebagian besar faktor di lingkungan internal di- pertahankan oleh


kontrol ekstrinsik atau sistemik, yaitu mekanisme regulasi yang dimulai di luar
suatu organ untuk mengubah aktivitas organ tersebut (ekstrinsik berarti "di luar").
Kontrol ekstrinsik organ dan sistem tubuh dilakukan oleh sistem saraf dan
endokrin, dua sistem regulatorik utama tubuh. Kontrol ekstrinsik memungkinkan
terjadinya regulasi terpadu beberapa organ untuk mencapai satu tujuan;
sebaliknya, kontrol intrinsik mengatur hanya pada organ tempat kontrol tersebut
terjadi. Mekanisme regulasi yang menyeluruh dan terkoordinasi sangat penting
untuk mempertahankan keadaan stabil dinamik di lingkungan internal secara
keseluruhan. Sebagai contoh, untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat yang
sesuai ketika tekanan tersebut turun terlalu rendah, sistem saraf secara simultan
bekerja pada jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh untuk meningkatkan
tekanan darah ke normal.

Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem kontrol


homeostasis harus mampu mendeteksi dan menahan perubahan. Kata umpan-
balik merujuk pada respons yang terjadi setelah terdeteksinya suatu perubahan;

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 6


kata umpan-maju digunakan untuk respons yang dibuat sebagai antisipasi suatu
perubahan. Marilah kita bahas kedua mekanisme ini secara lebih terperinci.

Umpan-balik negatif melawan perubahan awal dandigunakan secara luas


untuk mempertahankan homeostasis

Untuk menstabilkan faktor-faktor fisiologis yang sedang di atur,


mekanisme kontrol homeostasis terutama bekerja berdasarkan prinsip umpan-
balik negatif untuk mengatasi perubahan. Pada umpan-balik negatif, perubahan
dalam suatu faktor yang dikontrol secara homeostasis akan memicu respons yang
berupaya untuk memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan
faktor dalam arah berlawanan dengan perubahan awalnya. ( Guyton 2016)

IV. Rangkuman Permasalahan

tubuh yang
kompleks

homeostasi
s

pengertian mekanisme

asam basa

suhu tubuh

aktifitas
tubuh

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 7


V. learning Issues

1. apa yang dimaksud dengan homeostasis?


2. bagaimana proses homeostasis ketika terjadi perubahan lingkungan ?
3. kenapa tubuh dikatakan kompleks ?
4. sebutkan organ apa saja yang terlibat dalam homeostasis ?
5. bagaimana mekanisme homeostasis ( pengaturan asam basa darah, suhu tubuh,
dan aktifitas fisik) ?

VI. Referensi

Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan


lingkungan kesetimbangan dinamis dalam ( badan organisme) yang konstan.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi.
Bidang biologi dapat mengklasifikasi mekanisme homeostasis pengaturan dalam
organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:
1. sistem tertutup
keseimbangan statis dimana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol
tertutup.
2. Sistem terbuka
Keseimbangan dinamik dimana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini
terus berubah contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.

Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:

1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara


keseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-
organisme (biotik) dan objek-objek yang mati ( abiotik)
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang
terdiri dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk
badan.
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh
komponen biotik adalah manusia

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 8


VII. Pembahasan Learning Issues

1. apa yang dimaksud dengan homeostasis ?


jawab:
homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap
lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci
keberhasilan, bertahan, dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang
sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian
atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan. ( Guyton 2016)
2. bagaimana proses homeostasis ketika terjadi perubahan lingkungan ?

jawab:

Tubuh kita memiliki sistem pengaturan yang selalu membawa kondisi di


dalam tubuh ini menuju ke arah seimbang. Sistem pengaturan ini terutama
dikerjakan oleh sistem saraf dan sistem hormon. Sistem saraf menyampaikan
pesan yang terjadi dalam tubuh serta meresponnya dengan cara menghantarkan
sinyal-sinyal listrik antarserabut saraf, sedangkan sistem hormon dengan cara
mengeluarkan molekul pembawa pesan dari kelenjar-kelenjar hormon yang ikut
aliran darah ke seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja lebih cepat, sedangkan sistem
hormon bekerja lebih lambat. Keduanya dapat bekerja sendiri-sendiri atau
bersamaan dan ini telah diatur oleh sistem di dalam tubuh manusia untuk
mencapai tujuan akhir yang sama, yaitu kondisi homeostasis.

Tubuh kita melakukan sistem pengaturan dengan sistem umpan balik.


Sistem umpan balik adalah suatu siklus yang memantau tubuh kita, mengevaluasi,
mengubah, memantau kembali, mengevaluasi kembali, dan demikian seterusnya

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 9


sampai tercapai kondisi homeostasis. Sistem umpan balik terdiri dari 3 komponen,
yaitu reseptor, pusat kontrol, dan efektor.

Reseptor adalah struktur tubuh yang memonitor terjadinya perubahan


dalam tubuh kemudian mengirimkan inputnya ke pusat kontrol. Biasanya ini
dilakukan melalui sinyal listrik atau kimia dalam tubuh. Contoh: cuaca yang
dingin terpapar pada kulit kita. Saraf pada kulit kita akan mengirimkan sinyal ke
otak sebagai pusat kontrol.

Pusat kontrol menerima masukan dari reseptor, mengevaluasinya, dan


memberikan komando berupa keluaran tertentu jika diperlukan. Biasanya sistem
kontrol ini dilakukan oleh otak. Contoh: sinyal dari sistem saraf dibaca oleh otak
bahwa terjadi penurunan suhu di luar tubuh yang jika didiamkan saja akan
mengakibatkan suhu normal tubuh turun dan menimbulkan kondisi yang
berbahaya bagi tubuh sehingga otak memberikan komando dengan mengirimkan
perintah keluaran ke efektor.

Efektor penerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian


mewujudkannya dalam bentuk suatu respons tubuh. Dalam hal ini hampir semua
organ tubuh dapat berperan sebagai efektor. Contoh: komando dari otak diterima
oleh efektor, misalnya sistem gerak. Otak memberikan komando kepada sistem
gerak untuk bergerak menghangatkan tubuh, yaitu dengan cara menggigil
sehingga menghasilkan panas tubuh

Ada dua macam respons umpan balik yang dapat muncul, yaitu respons
umpan balik negatif dan respons umpan balik positif. Kedua respons ini juga
memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai keadaan homeostasis.

Respons umpan balik negatif merupakan respons yang memberikan suatu


kondisi yang berkebalikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Misalnya adalah
darah yang mengalir dalam pembuluh darah kita memberikan tekanan pada
dinding pembuluh darah. Jika denyut jantung lebih cepat, tekanan pada dinding
pembuluh darah meningkat. Peningkatan tekanan dinding pembuluh darah ini
akan terbaca oleh reseptor pada dinding pembuluh darah tertentu yang disebut

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 10


dengan baroreseptor. Baroreseptor mengirimkan pesannya ke otak, kemudian otak
melakukan evaluasi dan mengirimkan komando ke jantung untuk menurunkan
denyutnya. Hasilnya, tekanan darah pun akan turun. Pada proses ini, respons yang
diberikan adalah yang berlawanan dengan kejadian semula, yaitu adanya
peningkatan denyut jantung yang direspons dengan penurunan denyut jantung.

Respons umpan balik positif merupakan respons yang memberikan suatu


kondisi yang menguatkan kondisi sebelumnya. Misalnya pada proses persalinan,
ketika bayi akan lahir, mulut rahim terdesak oleh bayi dan melebar. Pada mulut
rahim ini banyak terdapat reseptor yang mengirimkan pesan ke kontrol pusat yaitu
otak. Otak akan mengevaluasi, kemudian memberikan komando kepada kelenjar
hormon untuk mengeluarkan hormonnya ke dalam darah agar sampai ke rahim.
Hormon yang dikeluarkan ini memberi efek pada rahim untuk semakin kuat
mendorong bayi keluar. Proses ini baru berhenti jika bayi sudah dilahirkan,
karena tidak ada lagi yang memicu melebarnya mulut rahim. Pada proses ini
respons yang diberikan adalah yang menguatkan kondisi sebelumnya, yaitu rahim
yang mendorong bayi keluar dan melebarkan mulut rahim akan direspons untuk
mendorong bayi semakin kuat.

Apabila mekanisme ini mengalami gangguan atau perubahan yang terjadi


terlalu berat untuk diatasi, akan timbul ketidakseimbangan homeostasis yang
menyebabkan tubuh kita mengalami suatu penyakit. Jika hal ini terjadi, tubuh kita
memerlukan bantuan dari luar untuk mengembalikan ke kondisi homeostasis,
misalnya dengan obat. Inilah salah satu proses pertahanan tubuh yang dimiliki
oleh tubuh kita untuk menjaga kondisi tubuh tetap dalam kondisi homeostasis.
( Guyton 2016)

3. kenapa tubuh dikatakan kompleks ?


jawab:
manusia adalah salah satu makhluk hidup ciptaan tuhan yang sangat sempurna
diantara makhluk hidup ciptaan tuhan. Manusia dibekali otak untuk berfikir,
dalam tubuh manusia terdiri daripada berbagai jenis sel. Setiap jenis sel memiliki

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 11


fungsi yang berbeda dan juga memiliki tugas dalam melaksanakan fungsi organ
tertentu di tubuh manusia. Berbagai jenis sel ini diselaraskan untuk membentuk
organ-organ dan sistem, setiap sel dalam tubuh manusia tidak memiliki
kemampuan untuk melaksanakan multi fungsi. Jadi setaiap organ di dalam tubuh
berperan sesuai dengan jenis dan fungsi sendiri. Sebagai contoh, organ dalam
pernafasan dengan pencernaan tidak bisa terbagi tugas, melainkan memiliki tugas
dan fungsinya.
Manusia memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus, dapat
melakukan metabolisme dan pembongkaran zat, memberikan tanggapan terhadap
rangsangan dari dalam dan luar, tumbuh, berkembang, berkembang wawasan,
dapat berinteraksi dengan lingkungan, dan yang paling penting manusia dapat
bergerak.( Andyinis 2014)
4. sebutkan organ apa saja yang terlibat dalam homeostasis ?
jawab:

Paru-Paru

Respirasi adalah proses dimana glukosa digunakan untuk menciptakan


energi. Ini adalah reaksi terpenting yang terjadi di dalam tubuh manusia dan
memungkinkan terciptanya energi. Kritis terhadap proses respirasi adalah
pengaturan kadar oksigen di dalam darah, yang dilakukan oleh paru-paru. Saat
respirasi terjadi di dalam tubuh, karbon dioksida diproduksi dan dilepaskan ke
dalam darah. Tingkat karbon dioksida digunakan sebagai ukuran tidak langsung
kadar oksigen darah. Sel khusus di otak mendeteksi kadar karbon dioksida dalam
darah, dan jika terlalu tinggi, impuls saraf dikirim untuk merangsang otot yang
mengendalikan pernapasan. Paru kemudian diisi dengan udara lebih cepat supaya
ada peningkatkan jumlah oksigen dalam aliran darah. Jika kadar karbon dioksida
dalam darah rendah, sel otak tidak merangsang sel saraf, mengurangi laju
pernapasan.

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 12


Pankreas

Pengaturan kadar glukosa darah sangat penting untuk kelangsungan hidup


tubuh manusia. Pankreas, organ kelenjar kecil yang terletak di dekat lambung,
memiliki sejumlah fungsi. Salah satu yang terpenting adalah pengaturan kadar
gula darah. Pankreas mengandung sel khusus yang dikenal sebagai Langerhan
yang mendeteksi kadar glukosa darah. Jika kadar glukosa darah terlalu tinggi, sel
melepaskan hormon insulin untuk merangsang sel hati, otot dan lemak untuk
menyerap glukosa dari darah dan menyimpannya sebagai glikogen, atau pati. Bila
kadar gula darah terlalu rendah, sel melepaskan hormon lain yang disebut
glukagon. Glukagon bekerja pada sel hati, otot dan lemak dan merangsangnya
untuk mengubah glikogen menjadi glukosa, melepaskannya ke dalam darah.

Ginjal

air bertindak sebagai pelarut penting yang memungkinkan glukosa,


garam dan bahan kimia lainya dapat dibawa ke seluruh tubuh. Ginjal mengatur
jumlah air yang ada di dalam tubuh manusia. Bila tingkat air dalam aliran darah
menjadi terlalu rendah, hipotalamus yang ada otak akan melepaskan sejumlah
besar hormon anti-diuretik kimiawi, ADH. ADH melakukan perjalan melalui
darah dan merangsang ginjal untuk membuka saluran air di dalam dinding
tubuhnya, memungkinkan air menyebar kembali ke pembuluh darah, sejumlah
kecil ADH dilepaskan. Hal ini menyebabkan ginjal menutup saluran air di dalam
dinding tubulus, meningkatkan jumlah air dalam urin

Kulit

Suhu tubuh disetel sekitar 37 derajat celcius yang memungkinkan enzim


biologis tubuh berfungsi pada tingkat optimal. Ketika suhu naik, hipotalamus
mengirim sinyal saraf ke sel penghasil keringat di kulit. Tubuh bisa berkeringat
satu sampai dua liter air per jam, yang membantu mendinginkan tubuh. Kulit juga
memiliki otot mungil di permukaannya yang disebut arrector pili. Otot ini
mengontrol orientasi rambut pada kulit. Bila tubuh terlalu panas, otot rileks dan

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 13


bulu terbaring rata untuk melepaskan panas. Bila tubuh terlalu dingin, otot arester
pili berkontraksi, rambut menagrah ke kulit untuk berdiri dan mengisolasi tubuh.

5. Bagaimana mekanisme homeostasis ( pengaturan asam basa darah, suhu


tubuh, dan aktifitas fisik) ?

Jawaab:

MEKANISME HOMEOSTASIS ASAM-BASA

Keseimbangan Asam-Basa terjadi untuk mempertahankan homeostasis


dan menjaga konsentrasi H+ (pH) cairan tubuh dalam tingkat yang cukup.
Mempertahankan keseimbangan asam-basa berperan penting pada fungsi normal
sel. Pada orang sehat, homeostasis berfungsi membantu mempertahankan pH
darah arteri sistemik antara 7,35 dan 7,45. Sehingga homeostasis konsentrasi H
dalam rentang tersebut merupakan hal penting untuk bertahan hidup.

KonsentrasiH+ :

 Konsentrasinormalberkisar antara 35 dan 45 nmol/L


 Konsentrasi>120 nmol/L atau <20 nmol/L dimana konsentrasi tersebut tidak
baik untuk kehidupan
 [H+] dalam darah dinyatakan pH kini hasil pengukurannya lebih lazim dalam
satuan nmol/L

pH : Derajat Keasaman

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 14


pH merupakan ukuran untuk mengetahui asam atau basa suatu larutan

pH Darah Sering digunakan dalam mengukur asam-basa darah, karena


sulitnya mengukur pH intraseluler. pH darah normal yaitu 7,35-7,45. Jika pH
darah <7,35 = Asidosis; pH darah >7,45 = Alkalosis

Ion [H+] dibentuk dari hasil metabolisme khususnya dari oksidasi asam
amino protein yang mengandung sulfur yang berasal dari makanan yang di
konsumsi. Apabila semua H+ yang dibentuk diencerkan dalam cairan ekstraseluler
maka [H+] akan bernilai 4 mmol/L atau 100.000 kali lebih asam dari normal
kemudian diekskresikan melalui urin. Setiap orang yang konsumsi makanan yang
kaya akan protein hewani akan menyebabkan urin yang sangat asam.
Metabolisme menghasilkan CO2 suatu asam lemah . CO2 berpotensi mengganggu
keseimbangan asam-basa dalam kondisi normal yang kemudian diekskresikan
melalui paru dan diangkut dalam darah.

REGULASI RESPIRASI UNTUK pH DARAH

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 15


MUSYARRAFAH. 2019. KESEIMBANGAN ASAM-BASA. Universitas Islam
Al-Azhar

PENGATURAN HOMEOSTASIS

PADA AKTIVITAS FISIK

Pengaturan aktivitas sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis:

1. pengendalian intrinsik; respons kompensasi dilakukan oleh organ


bersangkutan
2. pengendalian ekstrinsik; respons organ akan merangsang kerja sistem
pengendalian lain, yaitu sistem saraf & endokrin

Aktivitas fisik seperti bersepeda merupakan bagian dari olahraga yang


dapat mempertahankan homeostasis yang memiliki koordinasi dengan kontraksi
otot. Sistem tubuh manusia tidak hanya bekerja di luar tubuh tetapi dapat bekerja
di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena di dalam tubuh manusia terdapat trilliun sel
yang terdiri dari komposisi cairan tubuh untuk mempertahankan sistem organ
tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Martini, dkk., 2004). Untuk
mengaktifkan sel dalam tubuh, terdapat cairan intraseluler yang menyumbang dua
pertiga kadar air total dan cairan ekstraseluler seperti gas, nutrisi, plasma dan ion
sebagai lingkungan internal tubuh karena bersikulasi dalam darah dan lymphatic
(Tambayong, 2001). Homeostasis dapat menjaga stabilitas tubuh dan
mempertahankannya agar tidak terjadi kerusakan dalam lingkungan internal sel
serta mengembalikan kondisi yang optimum.
Secara fisiologis, pada saat melakukan aktivitas bersepeda, tubuh akan
mengeluarkan dan menerima energi sehingga memberi pengaruh pada
keseimbangan tubuh dalam lingkungan internal. Ketika bersepeda, sistem utama

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 16


sebagai pengatur homeostasis yaitu sistem saraf dan endokrin yang bekerja
bersama dalam mengontrol tubuh, sehingga individu dapat mempertahankan
keseimbangan tubuhnya (Thomson, 2003). Tidak hanya kedua sistem ini, tetapi
masih ada sistem-sistem tubuh lain yang saling berhubungan dan melengkapi
seperti sistem otot, sistem rangka, sistem jantung, dan sistem pernapasan.
Sebelum memulai bersepeda, tentu saja sistem belum berfungsi secara ekstrim.
Pada saat stimulus dari luar datang, maka akan ada reseptor dalam tubuh
manusia, yaitu panca indra sebagai susunan saraf dalam mengkoordinasi gerakan
mata dan tubuh yang memonitor kondisi aktivitas bersepeda (Tambayong, 2001).
Pada saat kita bersepeda maka jantung akan terasa berdetak lebih cepat,
pernapasan juga berjalan dengan cepat. Semakin kencang kita bersepeda maka
semakin cepat juga jantung terasa berdetak dan pernapasan juga terasa semakin
terengah-rengah. Oleh sebab itu terjadi perubahan-perubahan secara signifikan
terhadap fisiologis pada tubuh untuk mempertahankan keseimbangan tubuh
dengan lingkungan, ketika melakukan aktivitas bersepeda, seperti:
a. Perubahan pada Sistem Peredaran Darah dan Pernapasan
 Perubahan Frekuensi Denyut Jantung
Ketika berlatih frekuensi denut jantung akan meningkat. Kenaikan
frekuensi denyut jantung akan sesuai dengan intensitas latihan. Semakin
tinggi intensitas untuk bersepeda semakin cepat maka denut jantung akan
terasa semakin cepat. Azas Conconi mengatakan bahwa hubungan antara
frekuensi denyut jantung dan intensitas latihan adalah linier. Hubungan
yang linier antara intensitas dan frekuensi denyut jantung hanya berlaku
jika melibatkan otot-otot besar dan cukup banyak. Oleh karena itu
frekuensi denyut jantung banyak dipakai sebagai tolak ukur intensitas
latihan ang melibatkan otot-otot besar seperti bersepeda.
 Perubahan Volume Darah Sedenut dan Curah Jantung
Jika pada saat istirahat volume darah sedenut yang keluar dari
jantung sekitar 70 cc, maka pada saat berlatih dapat meningkat sampai 90
cc per denyut. Ketika berlatih frekuensi denut jantung sekitar 160-170 per
menit. Bagi orang yang terlatih akan terjadi kenaikan curah jantung akan

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 17


jauh lebih tinggi. Hal ini bertujuan untuk membuang CO2 yang terjadi
ketika latihan.
 Perubahan Tekanan Darah
Saat bersepeda, hormon epinefrin akan meningkat dan
menyebabkan semakin kuatnya kontraksi otot jantung. Pengaruh epinefrin
pada pembuluh darah dapat menyebabkan pelebaran (dilatasi). Pelebaran
pembuluh darah akan sangat tergantung kondisinya. Jika pembuluh darah
sudah mengalami (arteriosklerosis) akan menjadi kaku, tidak elastis,
sehingga pelebaran akan terbatas. Dengan demikian kenaikan tekanan
darah saat latihan akan dapat terjadi. Peningkatan pelebaran pembuluh
darah saat latihan bersepeda disebabkan karena meningkatnya suhu tubuh.
Banyaknya keringat yang keluar akan menyebabkan plasma darah keluar,
volume darah menurun, sehingga tekanan darah tidak naik berlebihan. Hal
ini terjadi karena banyak otot rangka yan g berkontraksi sehingga
mendesak pembuluh-pembuluh darah. Pada saat tekanan darah kembali ke
normal, maka di sinilah peran hormon norepinefrin untuk membantu
menstabilkan kembali tekanan darah yang meningkat ke normal.
 Perubahan Pada Darah
Pada latihan ang cukup lama, jika tidak diimbangi dengan minum
yang cukup, maka plasma darah dapat berkurang karena banyaknya cairan
keringat yang keluar. Dengan demikian volume darah juga akan berkurang
sehingga hematokrit (kadar butir darah) akan meningkat. Pada saat
bersepeda akan banyak sekali lemak (triasilgliserol) yang akan dipecah
dari sel adiposa menjadi asam lemak dan gliserol dalam plasma darah
akan meningkat. Demikian juga karbohidrat (glikogen) dalam hati akan
dipecah sehingga glukosa darah saat latihan akan meningkat. Semakin
tinggi intensitas latihan maka karbohidrat semakin tinggi agar gula darah
tidak terlalu rendah. Pada saat latihan akan banyak sekali sel-sel darah
yang pecah, baik sel darah merah, sel darah putih, maupun sel pembekuan
darah. Jika latihan dilaksanakan terus-menerus tidak ada hari untuk
pemulihan maka sel-sel darah akan semakin berkurang. Akibatya semaki

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 18


menurunnya kadar Hb, dan imunitas atau daya tahan tubuh terhadap
penyakit infeksi menurun. Oleh karena itu setiap minggu perlu adanya hari
istirahat dengan tidur ang cukup.
 Perubahan Pendistribusian Darah Selama Berlatih
Pada saat berlatih darah akan bayak mengalir ke otot-otot yang
terlibat dalam gerak. Darah akan berfungsi untuk mencukupi kebutuhan
latihan seperti lemak, gula utuk penyediaan energi dan membawa sisa-sisa
metabolisme seperti air dan CO2. Semakin tinggi intensitas darah yang ke
otot akan semakin banyak.
 Perubahan Pada Pernapasan
Pada saat latihan frekuensi pernapasan akan meningkat.
Pernapasan akan secara sadar dipercepat, diperlambat, diperdalam oleh
kemauan sendiri. ketika latihan otomatis pernapasan menjadi cepat dan
dalam. Dengan pernapasan yang lebih dalam maka tekanan udara dalam
paru akan meningkat, sehingga difusi (pertukaran gas) antara O2 dan CO2
juga akan meningkat. Semakin tinggi intensitas latihan, frekuensi
pernapasan juga akan semakin tinggi sehingga ventilasi juga akan semakin
tinggi.
a. Perubahan Pada Cairan Tubuh dan Suhu
Beberapa saat setelah berolahraga maka suhu akan meningkat,
udara lembab, keringat pun akan terasa banyak keluar membasahi kulit.
Banyak keringat ang keluar adalah salah satunya seiring dengan
meningkatnya metabolisme atau terbentuknya air dan CO2. Selain itu juga
banyaknya keringat ang keluar adalah untuk menurunkan suhu tubuh agar
tidak meningkat secara berlebihan. Menguapna keringat dari permukaan
kuliat akan mengambil panas sehingga suhu badan menjadi berkurang.
Banyaknya keluar keringat dapat menyebabkan terjadinya
dehidrasi atau kekurangan cairan di dalam tubuh. Jika yang berkurang
plasma darah akan sangat dirasakan oleh tubuh, darah akan menjadi pekat,
sirkulasi darah menjadi berat kemungkinan naiknya tekanan darah yang

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 19


disebabkan meningkatnya hormon adrenalin yang memacu kekuatan
kontraksi otot jantung.

b. Perubahan Dalam Sistem Hormonal


Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis dalam tubuh
manusia agar terjadi keseimbangan atau keadaan normal sehingga tidak
ada gangguan dalam tubuh. Ketika bersepeda kebutuhan energi akan
meningkat sehingga hormon-hormon yang berfungsi untuk katabolisme
juga harus meningkat, karena energi diperoleh dari memecah molekul-
molekul besar bahan energi dalam tubuh. Ketika kita mendaung sepeda
dengan semangat maka perasaan yang semangat itu akan menjadi stimulus
yang dimasukan pada sistem saraf pusat, yang selanjutnya akan direspon
oleh hipotalamus. Hipotalamus akan mengeluarkan CRF (Corticotropin
Releasing Factor). CRF akan mempengaruhi sistem saraf simpatik dan
kelenjar hipofisis atau pituitari. Dari sistem saraf simpatik ujung-ujung
saraf tepi akan mengsekresikan norepinefrin dan medula adrenal akan
meningkatkan sekresi epinefrin. Dari hipofisis posterior disekresikan
vasopresin atau hormon antideuretik, sedangkan pada hipofisis anterior
akan mensekresikan ACTH (Adrenocorticotropin hormon), ang akan
mempengaruhi korteks adrenal dnegan meningkatkan sekresi aldosteron
dan kortisol. Demikian juga pada otot rangka maupun otot jantung dituntut
untuk kontraksi lebih kuat sehingga diperlukan juga peningkatan hormon
epinefrin. Hormon epinefrin atau adrenalin yang meningkat akan
membantu dalam pemecahan glikogen hati, sehingga glikogenolisis akan
meningkat. Sehingga glukosa darah akan tetapterjaga kadarnya meskipun
banyak digunakan oleh sel-sel otot rangka. Dengan bertahannya kadar
gula darah juga akan tercukupi kebutuhan energi sel-sel saraf sehingga
sistem saraf tidak terganggu. Epinefrin juga akan mempengaruhi
meningkatnya sekresi hormon glukagon dari sel alfa pankreas yang akan
meningkatkan glikogenolisis di hati. Epinefrin mempengaruhi
meningkatnya kontraksi otot rangka maupun jantung yang menyebabkan

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 20


meningkatnya volume darah sedenyutan. Hormon kortisol akan
mempengaruhi pada proses lipolisis triasilgleserol yang ada di sel adiposa.

Dalam melakukan aktivitas bersepeda ada beberapa hormon yang


akan meningkat seperti epinefrin, norepinefrin, glukagon, aldosteron,
hormon pertumbuhan , beta endorfin, dan vasopresin. Sedangkan hormon
insulin justru akan turun, agar gula darah tidak terlalu cepat masuk dalam
sel-sel otot yang dapat mengakibatkan merosotnya kadar gula darah.
Pengaturan suhu tubuh

Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada


penggunaan otot-otot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan
terjadi ialah:

1. Suhu badan tinggi melebihi normal


2. Suhu badan rendah melebihi normal

Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di
otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang
melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan
menggunakan koordinasi tubuh.

 Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:

1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit


(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya
panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit
diatur oleh otot erektor.
3. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah
terbebas keluar melalui proses penyinaran.

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 21


4. Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam
tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar
apabila air peluh menguap.

Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi badan.

 Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:

1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak
banyak keluar ke lingkungan sekitar.
2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas
sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh
otot erektor.
3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang
mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka
panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.

Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik

Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia
badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot.
Kawalan ini melibat peranan:

1. Otot rangka
2. Kelenjar adrenal
3. Kelenjar tiroid

Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk 


vasokontriksi secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang menggigil dan
meningkatkan suhu badan. Pada saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan
hormon adrenalindan noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormone

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 22


tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara
meningkatkan metabolisme tubuh.

Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan
sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.

Hormon epriefren dan noepriefrin bertindak dengan:

1. Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernapasan.


2. Meningkatkan tekanan darah
3. Meningkatkan metabolisme badan
4. Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke glukosa.

Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan
yang mungkin terjadi ialah:

1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak


2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit

Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel  pada
langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah
akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah
yang normal.

Fungsi hormon insulin ialah:

 Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.


 Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi  dalam sel.

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada
kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar
glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam
darah berada pada jumlah normal.

Fungsi hormone glukagon ialah:

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 23


 Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.

( Ananda, 2015)

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 24


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Homeostasis adalah bagaimana atau cara yang dilakukan tubuh untuk


mempertahankan kondisi normal internal tubuh dari rangsangan perubahan baik
dari luar dan dalam tubuh. Homeostasis sangat perlu bagi tubuh kenapa dengan
homeostasis tubuh akan dapat berfungsi secara optimal yang dari organ hingga
sampai sel-sel tubuh. Dimna ada beberpa organ yang terlibat dalam homeostasis
yaitu hati, kulit, pamgkreas, dan ginjal. Dan bisa dikatakan seluruh sistem yang
ada di dalam tubuh juga ikut menjaga homeostasis tubuh yang berperan sesuai
fungsi masing-masing.

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 25


DAFTAR PUSTAKA

Guyton & Hall. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi revisi berwarna ke-12.
Elsevier : Singapore.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.

Ananda , Widya. 2014. Fisiologi Kedokteran. Edisi 24. Jakarta : EGC


Musyaraffah, 2019. Keseimbangan Asam Basa. Universitas isllam al-azhar

Andyinis, 2014. Ilmu Ilmiah Dasar. Jurnal Andyinis

Sherwood, Lauralee.2014. Fisiologi Manusian Dari Sel ke Sistem Edisi 8. Jakarta:


EGC

Tubuh Manusia yang Kompleks Page 26

Anda mungkin juga menyukai