LBM 7 HOMEOSTASIS
LBM 7 HOMEOSTASIS
LBM 7 HOMEOSTASIS
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Dapat menjelaskan definisi homeostasis tubuh
2. Dapat menjelaskan homeostasis dalam pengaturan asam basa darah
3. Dapat menjelaskan homeostasis dalam pengaturan suhu tubuh
4. Dapat menjelaskan homeostasis dalam pengaturan aktifitas tubuh
2.2 Skenario
Tubuh Manusia yang Kompleks
Tubuh manusia adalah suatu sistem yang sangat kompleks dan saling
berkaitan satu dengan lainnya. Sistem kompleks ini terus menerus beradaptasi
terhadap perubahan, baik dari lingkungan maupun dari dalam tubuh, guna
menjaga kestabilan kondisi internal tubuh. Misalnya saja seorang atlet lari
maraton yang harus tetap berlatih saat musim dingin dengan bercuaca bersalju.
Disaat ia berlatih, maka tubuhnya akan beradaptasi menjaga agar kondisi internal
tubuh tetap stabil. Dimana tubuh akan memastikan bahwa oksigen dan zat energi
akan tersalurkan secara optimal kepada sel-sel otot rangka, sedangkan sisa-sisa
metabolisme akan segera dibuang sehingga tidak menjadi racun dalam tubuh.
Selain itu, tubuh juga akan bekerja ekstra untuk menjaga konsistensi suhu tubuh
sehingga tetap stabil meskipun latihan dilakukan diluar ruangan dalam suhu udara
yang dingin. Semua ini dimunkinkan karena adanya kerjasama antara berbagai
sistem tubuh yang bekerja bersama untuk menjaga homeostasis tubuh.
a. Kulit sebagai bagian dari dari sistem ekskresi, kulit manusia berfungsi
mengeluarkan air dan garam-garam mineral dalam bentuk keringat melalui pori-
pori kulit. Proses tersebut terjadi ketika darah yang mengandung kadar air dan
garam mineral tinggi yang melewati kelenjar keringat, maka kelenjar keringat
akan menyerap air dan garam mineral yang terbawa darah tadi. Pada keadaan
normal tubuh manusia mengeluarkan keringat sebanyak 50 ml setiap jamnya.
2. bagaimana cara tubuh menjaga kestabilan kondisi internal tubuh saat musim
dingin bersalju ?
Jawab :
tubuh yang
kompleks
homeostasi
s
pengertian mekanisme
asam basa
suhu tubuh
aktifitas
tubuh
VI. Referensi
jawab:
Ada dua macam respons umpan balik yang dapat muncul, yaitu respons
umpan balik negatif dan respons umpan balik positif. Kedua respons ini juga
memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai keadaan homeostasis.
Paru-Paru
Ginjal
Kulit
Jawaab:
KonsentrasiH+ :
pH : Derajat Keasaman
Ion [H+] dibentuk dari hasil metabolisme khususnya dari oksidasi asam
amino protein yang mengandung sulfur yang berasal dari makanan yang di
konsumsi. Apabila semua H+ yang dibentuk diencerkan dalam cairan ekstraseluler
maka [H+] akan bernilai 4 mmol/L atau 100.000 kali lebih asam dari normal
kemudian diekskresikan melalui urin. Setiap orang yang konsumsi makanan yang
kaya akan protein hewani akan menyebabkan urin yang sangat asam.
Metabolisme menghasilkan CO2 suatu asam lemah . CO2 berpotensi mengganggu
keseimbangan asam-basa dalam kondisi normal yang kemudian diekskresikan
melalui paru dan diangkut dalam darah.
PENGATURAN HOMEOSTASIS
Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di
otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang
melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan
menggunakan koordinasi tubuh.
Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi badan.
1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak
banyak keluar ke lingkungan sekitar.
2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas
sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh
otot erektor.
3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang
mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka
panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.
Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia
badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot.
Kawalan ini melibat peranan:
1. Otot rangka
2. Kelenjar adrenal
3. Kelenjar tiroid
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan
sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan
yang mungkin terjadi ialah:
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel pada
langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah
akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah
yang normal.
Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada
kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar
glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam
darah berada pada jumlah normal.
( Ananda, 2015)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guyton & Hall. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi revisi berwarna ke-12.
Elsevier : Singapore.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.