Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah: Pengantar Pendidikan

Tugas : Individu

Dosen Pengumpul : Ashar, S.Or, S.Pd.,M.Pd.

PENDIDIKAN ADALAH SEBUAH SISTEM

OLEH :

BADAWIRNA (105401124518)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT, yang telah memberikan hidayahnya


karena atas izin dan kuasanyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini.yang
berjudul “PENDIDIKAN ADALAH SEBUAH SISTEM”.

Tidak sedikit kendala dan kesulitan yang saya hadapi dalam penyusunan
makalah ini, namun saya sangat berkat kerja keras dan memotivasi diri saya, maka
segala kendala tersebut dapat teratasi.

Melalui kata pengantar ini saya mohon maaf dan memohon pemakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat.

Dengan ini saya persembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT. Memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, Aamiin.

Makassar, 9 November 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem....................................................................................
B. Pendidikan Sebagai Sistem.....................................................................
C. Pengertian Pendidikan Nasional.............................................................
D. Pendidikan Nasional Sebagai Suatu Sistem............................................
E. Realisasi Sistem Pendidikan Nasional
dan Permasalahannya..............................................................................

BAB III PENUTUP


A. Simpulan.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia atau membantu
manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Subyek,
obyek atau sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu
manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Oleh
karena itu, keberadaan manusia tidak dapat terlepas dari lingkungannya karena hal
itu dapat terjadi berlangsungnya proses pendidikan itu selamanya akan berkaitan
erat dengan lingkungan dan akan saling mempengaruhi secara timbal balik.
Dari potensi-potensi manusia dapat dikembangkan melalui pengalaman.
Pengalaman itulah dapat terjadi karena adanya interaksi secara efektif dan efisien
antara manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan secara fisik maupun
lingkungan sosial manusia. Manusia berinteraksi dengan lingkungannya secara
efektif dan efisien yang dapat memberikan pengalaman, yang dapat
mengembangkan potensi-petensi kemanusiaan itulah yang disebut pendidikan.
Interaksi manusia dengan lingkungannya dalam ruang lingkup pendidikan
mengandung banyak aspek atau elemen-elemen yang sifatnya sangat kompleks.
Kompleksitas elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi
dalam ruang lingkup pendidikan itu membentuk suatu sistem yang disebut sistem
pendidikan.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kita dapat ambil permaasalahan yang
akan dibahas, yaitu:
1.      Apakah yang dimaksud dengan sistem?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Sebagai Suatu Sistem?
3.      Apa saja komponen-komponen pendidikan?
4.      Apakah yang dimaksud dengan pendidikan nasional
B. Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi dari Sistem.
2.      Untuk memahami makna dari pendidikan sebagai suatu sistem.
3.      Untuk mengetahui komponen-komponen pendidikan.
4.      Untuk mengetahui definisi dari pendidikan nasional.
BAB II   .
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem berasal bari bahasa Yunani systema, yang berarti sehimpunan bagan
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan . Jadi istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Defnisi
tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-
unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.  Zahara Idris (1987)
mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-
komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang
mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar acak, yang saling
membantu untuk mencapai suatu hasil (produk). Sebagai contoh, tubuh manusia
merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen, antara lain
jaringan daging, otak, urat-urat darah, syaraf, dan tulang-tulang. Setiap
komponen-komponen itu mempunyai fungsi-fungsi sendiri (fungsi yang berbeda-
beda) dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu kesatuan
yang hidup. Dengan kata lain, semua komponen itu berinteraksi sedemikian rupa
sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.  Dari dini dapat dikatakan
bahwa system kependidikan merupakan perangkat sarana yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka melaksanakan proses
pembudayaan masyarakat yang menumbuhkan nilai-nilai yang sama sebangun
dengan cita-cita yang diperjuangkan oleh masyarakat itu sendiri. Sistem
pendidikan pada hakikatnya adalaah seperangkat sarana yang dipolakan untuk
membudayakan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengalami perubahan-
perubahan bentuk dan model sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat
dalam rangka mengejar cita-cita hidaup yang sejahtera lahir maupun batin.

B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem


Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu
usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur
proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat
digambarkan sebagai berikut Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada
pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan
jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik,
kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan
hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Dalam
rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari
lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1979) menjelaskan pula bahwa, “Pendidikan merupakan suatu sistem yang
mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola
pendidikan, struktur/jenjang. Kurikulum dan peralatan/fasilitas. P.H. Combs
(1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan seperti berikut:
a) Tujuan dan Prioritas
Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan informasi tentang
apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
b) Peserta Didik
Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan umum pendidikan.
c) Manajemen atau Pengelolaan
Fungsinya mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan.
Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan cita-cita yang merupakan
informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan sistem pendidikan.
d) Struktur dan Jadwal Waktu
Fungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan.
e) Isi dan Bahan Pengajaran
Fungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang
harus dikuasai peserta didik.
f) Guru dan Pelaksana
Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar
untuk peserta didik.
g) Alat Bantu Belajar
Fungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih
menarik dan lebih bervariasi.
h) Fasilitas
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.
i) Teknologi
Fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.
Yang dimaksud dengan teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga
sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif.
j) Pengawasan Mutu
Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan.
k) Penelitian
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
penampilan sistem pendidikan.
l) Biaya
Fungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang
tingkat efesiensi sistem pendidikan.

Pendidikan sebagai suatu sistem dapat pula digambarkan dalam bentuk model
dasar input-output berikut ini.Segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan
berperan dalam proses pendidikan disebut masukan pendidikan. Lingkungan
hidup menjadi sumber masukan pendidikan. Faktor-faktor yang berpengaruh
dalam pendidikan diantaranya: filsafat negara, agama, sosial, kebudayaan,
ekonomi, politik, dan demografi. Ketujuh faktor ini merupakan supra sistem
pendidikan.Jadi, pendidikan sebagai suatu sistem berada bersama, terikat, dan
tertenun di dalam supra sistemnya yang terdiri dari tujuh sistem tersebut. Berarti
membangun suatu lembaga pendidikan baru atau memperbaiki lembaga
pendidikan lama, tidak dapat memisahkan diri dari supra sistem tersebut
C. Pengertian Pendidikan Nasional
Menurut Sunarya (1969), pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan
yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan
tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa
tersebut. Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976),
merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing
para warga Negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan
akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam
sekitar. Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.

D. Pendidikan Nasional Sebagai Suatu Sistem


Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang
Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.Sebagai suatu sistem,
pendidikan nasional mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang dicantumkan pada
undang-undang pendidikan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ktrampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian
yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.Berdasarkan tujuan pendidikan nsional itulah dilaksanakan proses
pendidikan di Indonesia. Setiap lima tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan
pendidikan nasional itu dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan
dijelaskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Zahar Idris (1987)
mengemukakan bahwa “Pendidikan Nasional sebagai suatu system adalah karya
manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang memepunyai hubungan
fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan
tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam
Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
.

E. Realisasi Sistem Pendidikan Nasional dan Permasalahannya


 Realisasi Sistem Pendidikan Nasional
Realisasi pelaksanaan undang-undang mengenai sistem pendidikan nasional
secara utuh akan masih memerlukan waktu.
Perlu disadari bahwa UU No. 20 Tahun 2003 tidak mungkin dapat mengatur
semua kegiatan pendidikan yang terjadi di lapangan. Undang-undang pendidikan
nasional hanya mampu memberikan arah, dan mem-berikan prinsip-prinsip dasar
untuk menuju arah tersebut, serta mengatur prosedurnya secara umum. Realitas
pe1aksanan pendidikan di lapangan akan banyak ditentukan oleh petugas yang
berada di barisan paling depan, yaitu guru, kepala sekolah dan tenaga-tenaga
kependidikan lainnya.
 Masalah-Masalah Pendidikan  Yang  Ada Sekarang
Pendidikan kita sekarang ini setidak-tidaknya sedang dihadapkan pada empat
masalah besar: masalah mutu, masalah pemerataan, masalah motivasi, dan
masalah keterbatasan sumberdaya dan sumberdana pendidikan.
1)      Pola motivasi sebagian besar peserta didik lebih
bersifat maladaptif daripada adaptif.
2)      Kualitas proses dan hasil pendidikan belum merata di seluruh tanah air.
3)      Pendidikan kita sekarang, juga masih dihadapkan pada berbagai kendala,
khususnya kendala yang berkaitan dengan sarana/prasarana, sumber dana dan
sumber daya.
 Usaha-usaha ke arah pemecahan masalah .
Usaha untuk mendemokratiskan serta memeratakan kesempatan memperoleh
pendidikan yang berkualitas antara lain dapat dilakukan dengan
menstandardisasikan fasilitas lembaga penyelenggara pendidikan dan
menye1enggarakan kewajiban belajar. Semua lembaga pendidikan yang sejenis
perlu diusahakan agar memiliki fasilitas pendidikan yang setara dan seimbang:
antara lain dalam bentuk gedung yang memadai, perlengkapan serta peralatan
belajar yang mencukupi, kualifikasi guru dan satuan pembiayaan yang sesuai
dengan kebutuhan nyata. Standarisasi fasilitas dan kondisi pendidikan diharapkan
dapat menghasilkan standarisasi mutu. Dengan cara ini pada saatnya nanti , anak-
anak yang berdomisili di luar Jawa tidak banyak lagi yang menginginkan
bersekolah di Jawa, karena mutu pendidikan di daerah mereka setara atau malahan
lebih tinggi dibandingkan dengan mutu pendidikan di Jawa.
  Kewajiban belajar merupakan upaya lain untuk mendemokratiskan
kesempatan memperoleh pendidikan. Melalui kewajiban belajar yang dise-
lenggarakan dan dibiayai oleh negara, semua anak Indonesia akan mempe-roleh
kesempatan untuk rnengikuti pendidikan sampai pada usia atau tingkat pendidikan
tertentu. Melalui kewajiban belajar usaha untuk menaikkan tingkat pendidikan
sebagian besar warga-negara dapat dilakukan secara lebih cepat.
BAB III
PENUTUP

1. SIMPULAN
Sistem merupakan totalitas himpunan dari bagian-bagian yang satu sama
lain berinteraksi maupun bersama-sama untuk mencapai satu tujuan atau
sekelompok tujuan dalam suatu lingkungan tertentu.
Sistem pendidikan merupakan seperangkat unsur yang terdapat dalam
pendidikan yang saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan dalam
mencapai tujuan bersama. Komponen pendidikan menurut P.H. Combs yaitu:
tujuan dan prioritas, peserta didik, manajemen atau pengelolaan, struktur dan
jadwal waktu, isi dan bahan pengajaran, guru dan pelaksana, alat bantu belajar,
fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian, serta biaya. Sistem pendidikan
pada hakikatnya adalah seperangkat sarana yang dipolakan untuk membudayakan
nilai-nilai kebudayaan masyarakat yang dapat mengalami perubahan-perubahan
bentuk dan model sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat dalam
rangka mengejar cita-cita hidup yang sejahtera lahir maupun batin. Pendidikan
Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 2003 Pendidikan sebagai suatu sistem. (online). Jakarta: Golden


Terayon Press _ riski amalia putri _ Komunitas Blogger Unsri.htm /diakses  pada 
senin  12 september 2011. 07:12 PM
Tamalene.2010.pengantar pendidikan .bahan ajar.FKIP unifersitas khairun : tidak
di publikasikan
Amich Alhumami. 2010. Pendidikan  Sebagai Medium Enkulturasi  (online)
.http:// Amich Alhumami.blogspot.com/2010/ wahana sekolah.html diakses 
Senin  12 oktober 2011.09:13 PM

Anda mungkin juga menyukai