Anda di halaman 1dari 8

1067

Identifikasi sample
Jenis sample : SWC
Kedalaman : 755
Nama batuan : batupasir
Klasifikasi : calcareous sublitharenite

Komposisi secara umum


Partikel : 56.5
Lainnya : 0
Detrital matrix 0.75
Replacement : 9.5
Semen : 28.75
Pori Nampak : 4.5

Tekstur :
Rata-rata ukuran butir : 0.13&0.34 mm
Rentang ukuran butir : 0.02-0.49 mm
Pemilahan : poor-subrounded
Pembundaran : angular-subrounded
Kontak antar butir : PC>FC>LC

Rountine analisis
Porositas : 5.43 %
Hk, vk : -
Sw : 63.25 %
So : 1.83 %
Density : 2.643 gr/cc
Komposisi butir
Monocryst. Quartz : 45.75%
Feldsfar
Potash feldspar : 1.5
Plagioklas : 1.25

Fragmen batuan metamorf :


(poly-x-line qz) 1.75

Fragmen batuan sedimen


Batulempung 5.25
Baturijang 1.00

Mineral aksesoris
Mineral berat : tr

Matrix
Detrital clay: 0.75

Semen :
Kalsit : 10.5
Dolomit : 14.75
Pirit: 1.00
Kaolinite 1.75
Indeterminate clay : 0.75
Silika/quartz overgrowth : tr
Replacement :
Kalsit : 0.75 %
Dolomite : 1.75
Pirit : 0.5
Kaolinite : 2.75
Indeterminate clay : 3.75

Porositas
Intergranular : 0.75
Dissolution : 3.75

Hasil

Menurut folk (1980) SWC jenis ini diidentifikasi sebagai batupasir dan
diklasifikasikan sebagai Calcerous Sublitharenite
Tekstur : ukuran butir berkisar 0.02-0.49 mm dengan rata-rata ukuran butir adalah
0.13 mm (batupasir baik) dan 0.34 mm (batupasir sedang), pemilahan burukm
angular-subrounded grain roundness dan didominasi dengan batas kontak antar butir
dan tipe garis kontak
Komposisi : batupasir terdiri dari monocrystalline quartz dengan tambahan feldspar
(potash feldspar dan plagioclase (gambar bagian bawah; C-D, 6) Lithic fragmen
(gambar pada bagian bawah; K-L,6 dan A,3) polycrystalline quartz (gambar pada
bagian bawah; A,7) dan baturijang (gambar bagian bawah; K-L, 5) dan mineral
aksesoris (jejak dari mineral berat), sedikit detrial lempung diamati di batupasir
Pembentukan
Proses pembentukan dipengaruhi cukup banyak dari mineral karbonat (dolomite
(gambar ada bagian bawah; coklat muda diantara butir c-h, 1-5; A-B, 6-7; A-B, 9-10
dll) dan kalsit) menempati pori intergranular dengan diikuti sebagian kecil, mineral
kaolinite, pirit, lempung tak tentu dan pertumbuhan mineral kuarsa yang tak
terkendali (tr) semen, digantikan dengan butir tidak stabil batulempung , kaolinite,
dolomite, kalsit dan pirit dengan menggantikan butir tidak stabil, pemutusan fragmen
yang membuat pori sekunder.

SEM Photomicrograph

Plate s.11
Kedalaman : 755 m
Nama batuan: batupasir
Klasifikasi : Calcareous Sublitharenite

SEM secara dekat menunjukkan proses pergantian beberapa butiran feldsfar yang
tidak stabil dengan kalsit, (L-N, 5-7; E-H, 2-4) dan sedikit kaolinit (N,6) sedikit
patahan (C-F, 8-9) adalah yang dapat ditemukan karna kompaksi secara mekanis

837.5
Identifikasi sample : SWC
Nama batuan : batupasir
Klasifikasi : sublitharenite

Komposisi genesa
Partikel : 68
Lainnya 0
Detrital matrix : 1.75
Replacement : 10.50
Semen : 6
Pori terlihat : 13.75
Tekstur :
Ukuran butir rata-rata: 0.18 mm
Ukuran butir 0.01-0.42 mm
Pemilahan :
Pembundaran :
Contact butir : LC>CC>PC

Routine analysis
Porositas : 25. %
h.k : 193md
vk :
sw : 65.67 %
so : 3.68 %
density : 2.635 gr/cc

komposisi butir
monocryst. Quartz : 53.5

feldsfar :
potash feldspar : 2.00
plagioklas 0.5

rock fragment
metamorphic rock fragmen
poly-x- line qz 2.0

fragmen batuan sedimen


batulempung :8.25
baturijang : 1.75

mineral aksesoris
mica tr
mineral berat tr

matrix :
detrial clay : 1.75

semen :
kalsit tr
kaolinite 3.25 %
indeterminate clay : 1.0
silica/quartz overgrowth : 1.75

replacement :
kalsit : 0.75 %
dolomit : 0.25
sideit : tr
pirit : 1
kaolinite : 3.25
indeterminate clay : 5.25

porositas :
intergranular : 5.5
pemisahan : 8.25
menurut folk (1980) sample SWC ini diidentifikasikan sebagai batupasir dan
diklasifikasikan sebagai Sublitharenite.
Tektur : batupasir ini berkisar antar 0.01-0.42 mm dengan nilai tengah 0.18 mm
(Batupasir baik) poor-moderate sorted, angular to subrounded grain roundess dan di
dominasi kontak garis, diikuti dengan cekung cembung dan garistitik tipe kontak
Komposisi : monocrystaline quartz unsur utama,berasosiasi dengan feldsfar (potash
feldspar dan plagioklas (gambar pada bagian bawah E,7) lithic fragmen (mineral clay,
polycrystalline quartz (gambar bagian bawah; K-L,4-5) Dan baturijang (gambar
bagian bawah; C-D,9) dan mineral aksesoris (mica ( tr; gambar bagian bawaah; J,4 )
dan mneral berat (tr) sebagian dari lempung Nampak sebagai matriks

Diagenesa :
Batupasir memiliki kompaksi di tampilkan melalui beberapa tipe butir cembung-
cekung, butir yang tidak stabil dan matriks digantikan lempung tidak stabil, kaolinite,
pirit, calcit (gambar bagian bawah; J-k, 6-7), dolomite dan siderite , sementasi proses
di buat kaolinite, kuarsa pertumbuhan tidak terkendali , lempung tidak stabil (lapisan)
dan kalsit sebagian pembubaran sebagian dan membuat porositas sekunder
Porositas :
Batupasir buruk (13.75 %) porositas Nampak (gambar bagian atas ; warna biru) di
deteksi sebaga pemisahan dan intergranular tipe pori, mikroporositas membuat
perbedaan hasil analisis petrografi rutin.

Porositas
Batupasir secara Nampak sangat buruk (4.5 % gambar bagian atas; berwarna biru)
tersusun atas pemisahan dan intergranular tipe pori, porositas berkurang karna semen
terisi oleh mineral karbonat,

Anda mungkin juga menyukai