telaah telaah fenomena bahasa telah ditiadakan selama berabad-abad, tetapi baru akhir-akhir
ini sajalah linguistik diterima sebagai suatu disiplin (ilmu pengetahuan) yang berdikari atau
mandiri. Kini, linguistik meliputi suatu bidang yang cukup luas dengan berbagai pendekatan
dan beraneka bidang penelitian, misalnya sistem bunyi (fonetik, fonologi), struktur kalimat
(sintaksis), sistem makna (semantik, pragmatik, fungsi bahasa). Bahkan akhir-akhir ini,
cabang-cabang baru linguistik telah berkembang bergabung dengan disiplin-disiplin lain,
seperti antropolinguistik, psikolinguistik, sosiolinguistik (Richards [et al] 1987: 166).
Tingkat-tingkat Bahasa
Carl James menyusun empat tingkat bahasa yang mencakup:
Jika ada seseorang yang menggunakan bahasa tertentu dan ia sudah berusia lanjut,
misalnya 80 tahun. Dan kita bertemu dengannya di tengah hutan terpencil, sebagai seorang
linguis, kita mempunyai kewajiban untuk melindungi dan melestarikan bahasa yang
digunakan dengan jalan deskripsi total, seperti yang dijelaskan di atas. Semakin banyak hal
yang dapat dikerjakan maka semakin banyak dan semakin lengkap pula deskripsi bahasa
tersebut. Dengan kata lain, deskripsi-deskripsi linguistik diadakan dan didekati dengan
memakai prinsip “pembagian tugas” yang terarah pada keempat tingkat di atas (Tarigan,
2009: 91).
1) Tahap deskripsi, ketika masing-masing dari kedua bahasa tersebut (B1 dan B2)
dideskripsikan pada tataran atau tingkat yang sesuai.
2) Tahap penyejajaran, untuk komparasi atau perbandingan.
Pada tahap pertama, pengamatan tingkat-tingkat bahasa dapat diikutsertakan, tetapi
akan lebih diperlukan pada tahap komparasi untuk membuat persilangan pada tingkat-tingkat
bahasa. Penyilangan tingkat-tingkat bahasa dalam tahap komparasi merupakan ukuran yang
berguna untuk mengetahui taraf kontras atau keterkaikan interlingual antara B1 dan B2.
Contoh:
B1
fonologi leksikon gramatika
B2
(2) (3)
fonologi
(2) (1)
leksikon
(3) (1)
gramatika