Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Kurikulum 2004

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah ANALIS PERKEMBANGAN
KURIKULUM yang diampu oleh
Dosen : Alifah Indalika Mulyadi Razak, S.Pd., M.Si

Disusun oleh
Kelompok 5

Afifah rizky azhara 41032107181024


Ai nurhasanah 41032107181046
Dedeh kurniasih 41032107181050
Fatya zatsiah A 41032107181040

PROGRAM STUDI PG-PAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan.
Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran
yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian
belajar di kurun waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta
didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan
belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah barang tentu bukan perkara
gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam proses lahirnya sebuah kurikulum.
Dalam merancang kurikulum biasanya dibentuk suatu tim kerja khusus yang dapat
berupa lembaga resmi, misalnya seperti Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Kurikulum sampai saat ini sebagai satu-satunya lembaga resmi bermandat menelurkan
kurikulum bagi sekolah penyelenggara pendidikan nasional Indonesia. Tercatat sudah ada 7
kurikulum; kurikulum pertama tahun 1964, kurikulum 1976, kurikulum 1984, kurikulum
1994, Kurikulum edisi revisi 1999 dan yang terbaru kurikulum 2004, yang dilanjut dengan
lahirnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Masing-masing kurikulum
memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna dan ciri khas tiap kurikulum menunjukkan
kurikulum berusaha menghadirkan sosok peserta didik yang paling pas dengan zamannya.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis mencoba untuk membahas karakteristik dari
kurikulum khususnya kurikulum 2004 atau disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK)

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kurikulum 2004
Kurikulum sendiri dipahami sebagai seperangkat rencana dan aturan-aturan mengenai
tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai acuan diselenggarakannya
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka diterbitkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku
pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan
pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan disetiap satuan
pendidikan.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) nama lain dari kurikulum 2004, lahir sebagai
respon dari tuntutan reformasi diantaranya UU No. 2 Tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah, UU Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi
sebagai daerah otonom dan Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan pendidikan
nasional. Kurikulum ini lebih mengacu pada aspek-aspek yang mesti dicapai oleh siswa
sekolah, akan tetapi ada permasalahan pada kurikulum ini yang mana timbul kerancuan bila
dikaitkan dengan alat ukur kemampuan siswa, yaitu dengan adanya ujian akhir semester atau
ujian sekolah masih berupa soal pilihan ganda seharusnya lebih ditekankan pada praktik dan
soal-soal esai yang mampu menjadi tolak ukur dalam seberapa besar pemahaman dan
kemampuan siswa. Ada permasalahan lain selain pada penerapan kurikulum 2004 ini, yaitu
guru-guru pun tidak paham betul apa sebenarnya kompetensi yang diinginkan pembuat
kurikulum.

Kurikulum 2004 yang menitikberatkan pada pencapaian tujuan pembelajaran pada


tahun (1975-1994) berimplikasi pada penguasaan kognitif lebih dominan, akan tetapi masih
kurang dalam penguasaan keterampilan. Sehingga lulusan pendidikan saat ini tidak memiliki
kemampuan yang memadai terutama yang bersifat aplikatif, sehingga diperlukan kurikulum
yang berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holistik. Pendidikan mengacu pada
upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah
ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi
sebagai pedoman pembelajaran siswa.

Tahun 2004 pemerintah meluncurkan kurikulum baru dengan nama kurikulum


berbasis kompetensi. Secara khusus model pembelajaran matematika dalam kurikulum
tersebut mempunyai tujuan antara lain:

a. Melatih cara berfikir dan logika dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui
kegiatan penyelidikan, eksperimen, eksplorasi, konsistensi, sosialisasi, dan
perbedaan.
b. Mengembangkan kreatifitas yang melibatkan imajinasi, intuisi, ekspesi, dan
penemuan dengan mengembangkan divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat
prediksi dan hipotesis, serta mencoba-coba.
c. Mengembangkan kemampuan mencari jalan keluar atau solusi.
d. Mengembangkan kemapuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan, misal melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, diagram, data,dan disajikan
dalam menjelaskan gagasan atau ide pokok.

B. Sejarah Kurikulum TK 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

Landasan pengembagan Kurikulum 2004 ini sebagai penyempurna dan melengkapi


kekurangan kurikulum sebelumnya, pada tahun 2001 kurikulum 2004 berada pada tahapan uji
coba pelaksanaannya. Kurikulkum berbasis kompetensi ini setelah berhasil di sempurnakan
maka pada tahun 2002 Pusat Kurikulum menerbitkan Kurikulum dan hasil belajar-
Kompetensi Dasar PAUD untuk usia 4-6 tahun.
Kurikulum ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, tetapi
kurikulum 2004 memiliki khas dibandingkan dengan kurikulum 1994, yaitu, bagaimana anak
mampu belajar didalam kelas dengan peserta didik di kondisikan dalam proram semester,
tidak hanya itu, dalam kurikulum ini anak dituntut untuk menjadi aktif dalam setiap aspek
perkembangan yang mereka butuhkan, guru hanya sebagai fasilitator atau motivasi bagi
peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar indoor maupun outdoor. Sehingga
kebutuhan dan karakteristik belajar anak (DAP = Developmentally Appropriate Practices)
dapat memperhatikan seluruh dimensi tumbuhkembang anak secara menyeluruh (holistik),
jadi proses dan hasil dari tindakan pengembangan lebih akan bermakna dan berfungi bagi
kehidupan anak kedepannya.
Usia anak 4-6 tahun termaksud usia yang memasuki prasekolah, anak mulai sensitive
akan lingkungan yang berada disekitanya, sehingga mereka berusaha untuk dapat
mengembangkan potensi yang mereka miliki. Mengembangkan setiap aspek pada anak dapat
ditanamkan pada anak dengan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep
diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Dalam meningkatkan setiap
aspek pada anak ini, membutuhkan kerjasama dengan keluarga, sekolah maupun lingkungan
sekitar, seperti pendidik,orangtua, dan orang dewasa lain untuk memberikan stimulas agar
anak dapat berkembang secara optimal.
Berdasarkan tujuan yang dimiliki oleh Kurikuum 2004 adalah anak diharapkan untuk dapat
diarahkan agar dapat membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nila-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar selanjutnya.

C. Tujuan Kurikulum Berstandar Kompetensi
1 KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,
sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.
2 KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik.
Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat
tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa. Sehingga pencapaiannya
dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu
kriteria keberhasilan.
3 Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menuntut guru yang berkualitas dan
profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas
pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran memenuhi spesifikasi tertentu
dalam proses belajar.

D. Karakteristik dan Ciri- Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi


a. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi antara lain mencakup seleksi
kompetensi yang sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan
kesuksesan pencapaian kompetensi dan pengembangan sistem pembelajaran
(Mulyasa, 2006 : 42).
Depdiknas (2002) dalam Mulyasa mengemukakan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi peserta didik baik secara
individual maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Sumber belajar bukan guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.
Lebih lanjut dari berbagai sumber sedikitnya dapat diidentifikasikan enam karakteristik
kurikulum berbasis kompetensi, yaitu :
1.    Sistem Belajar Dengan Modul
Kurikulum berbasis kompetensi menggunakan modul sebagai sistem
pembelajaran. Dalam hal ini modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi
serangkaian pengalaman belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman
belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta
didik, untuk mencapai tujuan belajar.
Dari beberapa penjelasan di atas bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan sistem modul akan mempercepat proses belajar mengajar sekaligus
mengarahkan peserta didik pada pencapaian pembelajaran. Sistem modul ini juga
memiliki mekanisme yang jelas dan disajikan secara logis dan sistematis, sehingga
peserta didik dapat mengetahui apa yang dia pelajari, karena prosesnya dilaksanakan
secara individual.
2.  Menggunakan Keseluruhan Sumber Belajar
Dalam KBK guru tidak lagi menjadi peran utama dalam proses pembelajaran
karena pembelajaran dapat menggunakan aneka ragam sumber belajar seperti :
manusia, bahan belajar (buku) dan lingkungan.
3.    Pengalaman Lapangan
KBK lebih menekankan pada pengalaman lapangan untuk mengakrabkan
hubungan antara guru dengan peserta didik yang yang akan meningkatkan
pengetahuan, pemahaman yang lebih leluasa bagi guru dan peserta didik.
4.  Strategi Belajar Individual Personal
Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo belajar peserta didik
sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif dalam rangka mengembangkan
strategi individual personal.
5.  Kemudahan Belajar
Kemudahan dalam KBK diberikan melalui kombinasi antara pembelajaran
individual personal dengan pengalaman dan pembelajaran secara tim.
6.  Belajar Tuntas
Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan
dalam kelas dengan asumsi, bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta dengan
baik dan memperoleh hasil belajar maksimal.

b. Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1 Menekankan pada tercapainya kompetensi siswa baik secara individual maupun


klasikal.
2 Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3 Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4 Sumber belajar bukan hanya guru, akan tetapi masih banyak sumber yang memiliki
nilai edukatif.
5 Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar.

E. Prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi


1.       Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur
Keyakina dan nilai-nilai yang dianut masyarakat berpengaruh pada sikap dan
arti kehidupannya, keimanan, nilai-nilai, dan budi pekrti luhur perlu digali, dipahami,
dan diamalkan oleh siswa.
2.    Penguatan identitas Nasional
Penguatan identitas Nasional dicapai melalui pendidikan yang memberikan
pemahaman tentang kemajuan peradaban Bangsa Indonesia dalam tatanan peradaban
dunia yang multi cultural dan multi bahasa.
3.   Keseimbangan etika, logika, dan kinestetika
Keseimbangan pengalaman belajar siswa yang multi etika, logika, estetika,
dan kinestika sangat dipertimbangkan dalam penyusunan Kurikulum dan hasil belajar.
4.    Adaptasi terhadap abad pengetahuan dan teknologi
Kemampuan belajar mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk
mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh dengan ketidakpastian merupakan
kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi. Pengembangan Kurikulum dan Hasil Belajar mengepuyakan pencapain
kompetensi.
5.    Mengembangkan keterampilan hidup
Kurikulum dan hasil belajar memasukkan unsur keterampilan hidup agar siswa
memiliki keterampilan, sikap, dan perilaku adapatif, koompetetitif dalam menghadapi
tantangan dan tuntutan kehidupan sehari-hari secara efektef.
6. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komperehensif

Sedangkan prinsip dasar kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan dalam KBK
adalah mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, bersikap dan bertanggung
jawab pada kebiasaan dan perilaku sehari-hari melalui pembelajaran secara aktif yaitu :
1.        Berpusat pada siswa.
2.        Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.
3.        Memiliki semangat mandiri kerjasama dan berkompetensi
4. Perlu dilatih untuk terbiasa berkerja mandiri, kerjasama dan berkompetensi
5.        Mengembangkan kemampuan dan pengalaman belajar
6.        Karakteristik mata pelajaran (Depdiknas,2003:10)

Landasan hukum KBK


1 Pancasila sebagai landasan filosofis pengembangan kurikulum nasional.
2 TAP MPR No.IV/1999/BAB IV.E, GBHN (1994-2004) bab V tentang “arah
kebijakan pendidikan”
3 UU RI No.22 tahun 1999 serta peraturan pemerintah No.25 tahun 2000 tentang
otonomi daerah dimana sebagai daerah yang otonom substansinya menuntut
perubahan dalam pengelolaan pendidikan.

   Kelebihan dan kekurangan KBK


1 Kelebihan Kurikulum 2004
a. Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
b. Pembelajaran berpusat pada siswa.
c. Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
d. Sumber belajar yang bervariasi.
2 Kekurangan Kurikulum 2004
Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan
kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan
DAFTAR ISI
https://pecintamakalah.blogspot.com/2016/04/kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk-2004.html
https://fijrakembar.wordpress.com/category/kurikulum-2004/
http://iftaqulonattractive.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-identitas-kurikulum-2004.html?
m=1
http://risanurulain.blogspot.com/2016/03/sejarah-kurikulum-tk-2004-kurikulum.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai