Anda di halaman 1dari 14

Teknologi Jaringan Fiber Optik

Teknologi Jarlokaf adalah teknologi yang sedang berkembang, berbagai metode transmisi
dimungkinkan untuk diterapkan namun jumlah implementasinya masih relatif terbatas di
lapangan. Teknologi jarlokaf yang merupakan teknologi yang telah dikenal di dunia, yang
dibahas dalam teori penunjang ini antara lain :

· DLC ( Digital Loop Carrier )

· PON ( Passive Optical Network )

· AON ( Active Optical Network )

Terdapat teknologi lain yang tidak dibahas, yaitu HFC ( Hybrid Fiber Coax ), namun mengingat
trend perkembangan optik mengarah pada transmisi full optik ( tanpa melibatkan peran pure -
coax ), maka yang dibahas lebih lanjut adalah PON yang dasar teknologinya mengutamakan jalur
transmisi optik hingga bagian terjauh sentral. Perencanaan jaringan dengan arsitektur FTTx
dengan jaringan full optik, mengintegrasikan teknologi optik yang sudah ada di Indonesia, yaitu
DLC atau PON, sementara AON meskipun baru sebagai wacana, tetapi merupakan trend
transmisi full optik yang ideal untuk perencanaan FTTH. Ruang lingkup Jarlokaf berdasarkan
lebar pita, dibedakan menjadi dua. Pertama narrow band, dengan transmisi kurang dari 2 Mbps,
mampu memberikan layanan voice, data, dan citra baik diam antara lain :

· Jenis jasa dan kapasitas

· Kemudahan operational & Maintenance ( Pengoperasian dan Perawatan )

· Konfigurasi dan kehandalan sistem ( reliability )

· Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard ( compatibility)

· Biaya tidak mudah usang dan dijamin produksinya.

· Biaya Efektif

Beberapa teknologi Jarlokaf yang sudah dikembangkan, diurut berdasarkan jumlah implementasi
terbanyak beserta kapasitas sistem Jarlokaf, ditunjukan pada tabel dibawah ini :

Digital Loop Carrier (DLC)

Teknologi DLC merupakan hasil teknologi PCM-30 pada sistem jaringan pelanggan. Teknologi
ini memiliki dua perangkat utama yaitu di sisi sentral (CT) dan di sisi pelanggan (RT). DLC
merupakan perangkat yang memultiplexing sinyal keluaran dari sentral dengan kecepatan 64
kbps menjadi sinyal dengan kecepatan 2 Mbps di sisi pelanggan. Jika dibentuk jaringan local
tersendiri maka diperlukan dua DLC yang identik yaitu di bagian sisi sentral dan sisi pelanggan.
Konfigurasi DLC terdiri dari:

a. Pada sisi sentral (Exchange DLC Unit) terdiri dari:

- Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digital dan orde pertama multiplexer (PM).

- Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi sentral yang berfungsi untuk
multiplexing sinyal keluaran dari perangkat DLC (2 Mbps) dan mengubah sinyal elektrik
menjadi sinyal optik.

b. Pada sisi pelanggan (Remote DLC Unit) terdiri dari:

Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digital dan orde pertama multiplexer (PM).

- Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi pelanggan yang berfungsi
mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik oleh OLTE dan melakukan demultiplexing ke
sinyal 2 Mbps. Antara RT-DLC ke pelanggan dihubungkan melalui kabel tembaga. Jarak antara
CT-DLC ke RT-DLC adalah sampai 30 km untuk daya sedang. Untuk daya rendah 10 km dan
untuk daya tinggi 60 km.

Sistem DLC bisa digunakan untuk konfigurasi star karena memiliki hubungan kabel fiber optic
dari sisi sentral ke sisi pelanggan sebagai hubungan ke setiap titik. Namun DLC dapat digunakan
juga dengan konfigurasi ring, dengan menggunakan transmisi SDH.

konfigurasi dlc.jpg

Fungsi bagian Penyusun DLC (mengacu PPJT-KAF ver1.0) adalah sbb:

· Jarlokaf dengan topologi point-to-point (Single star)

· Terdiri dari dua perangkat utama:

CT (Central Terminal) di sisi sentral, dan

RT (Remote terminal) di sisi pelanggan

· Fungsi CT adalah :

Interfacing dengan sentral lokal

Multiplexer/Demultiplexer

Crossconnect dan Controller


Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)

· Fungsi RT adalah :

Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)

Multiplexer/Demultiplexer

Interfacing dengan pelanggan

· DLC pada umumnya digunakan untuk pelanggan yang terkonsentrasi atau untuk
gedungbertingkat (high rise building)

AON ( Optical Network Unit )

Teknologi AON mirip dengan teknologi PON, hanya saja perbedaan keduannya terletak pada
splitter yang digunakan. PON menggunakan splitter pasif, sedangkan AON menggunkan splitter
aktif yaitu Acttive Splitting Equipment ( ASE) atau lebih singkat Active Splitter ( AS). Pada titik
percabangan, ASE mempunyai 2 ODN, yaitu primary ODN dan secondary ODN. ASE pada
AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU,
dengan Kapasitas sebagai multiplexer/ demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator,
inilah mengapa splitter pada AON bersifat aktif.

Keuntungan yang didapatkan dengan sistem AON adalah :

· Biaya infrastruktur yang felatif murah untuk jangka panjang

· Cakupan daerah pelayanan yang relative lebih luas dibandingkan dengan sistem copper /

tembaga

· Daerah cakupan yang luas, bisa dilayani dengan didistribusi yang merata. Bagi pelanggan yang
terletak jauh dari node ( rumah gardu), ASE memberikan daya optik yang lebih besar, sehingga
layanan yang diberikan untuk semua pelanggan relative sama.

· Dapat menempuh jarak yang jauh, lebih jauh daripada PON

Teknologi PON ( Passive Optical Network )

PON adalah bentuk khusus dari FTTC atau FTTH yang mengandung perangkat optic pasif dalam
jaringan distribusi optik. Perangkat optik pasif yang dipakai adalah konektor, passive splitter dan
kabel optik itu sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel
optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering.
Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu Optical Line Terminal (OLT), Optical
Distribution Network (ODN) dan Optical Network Unit (ONU). Keluaran dari OLT
ditransmisikan melalui ODN yang menyediakan alat alat tramsmisi optik mulai dari OLT sampai
pelanggan. ONU menyediakan interface pada sisi pelanggan dari Distribution Point (DS ) dan
dihubungakan dengan ODN. Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan
point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya
terpisah, dengan hanya menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang
digunakan pada PON salah satunya adalah TDM/ TDMA (Time Division Multiplexing/ Time
Division Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua
informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang terhubung
oleh OLT.

Tiap ONU hanya mengakses pada slot yang telah ditentukan untuk transmisi. Karena semua
informasi downstream disebarkan ke semua ONU, seperti pengamanan sinyal, dengan
encryption. Pada arah sinyal optik upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara sinkron
dengan metoda TDMA untuk menghindari tabrakan, karena jarak antara OLT dan semua ONU
berbeda beda. Sedangkan panjang gelombang yang digunakan untuk downstream dan upstream
pada daerah 1260 nm dan 1360 nm sesuai dengan rekomendasi ITU-T G 957. Metoda lain yang
digunakan adalah SDM (Space Division Multiplexing ) dan WDM ( Wavelength Division
Multiplexing), tergantung dari sistem yang digunakan, apakah simplex, half duplex, atau full
duplex. Untuk WDM transmisi dua arah dapat dilakukan tanpa memerlukan serat tambahan dan
tidak meningkatkan bit rate pada saluran, dengan menggunakan sinyal pada panjang gelombang
yang berbeda, seperti panjang gelombang 1310 nm dan 1550 nm. Sistem PON terdiri dari
perangkat OLT yang dihubungkan dengan sentral lokal ( local exchange ), saatu atau lebih
perangkat ODN

http://elreg-01.blogspot.com/2010/01/teknologi-jaringan-fiber-optik.html
FIBER OPTIK SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA
Oleh mhade

1. PENDAHULUAN

Tiga dekade belakangan ini, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang menawarkan
kecepatan data yang lebih besar sepanjang jarak yang lebih jauh dengan harga yang lebih rendah
daripada sistem kawat tembaga. Teknologi baru ini adalah serat optik, serat optik menggunakan
cahaya untuk mengirimkan informasi (data). Cahaya yang membawa informasi dapat dipandu
melalui serat optik berdasarkan fenomena fisika yang disebut total internal reflection (pemantulan
sempurna). Secara tinjauan cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, informasi dibawa sebagai
kumpulan gelombang-gelombang elektro-magnetik terpandu yang disebut mode. Serat optik terbagi
menjadi 2 tipe yaitu single mode dan multi mode. Secara umum system komunikasi serat optik
terdiri dari : transmitter, serat optik sebagai saluran informasi dan receiver. Pada transmitter
terdapat modulator, carrier source dan channel coupler, pada saluran informasi serat optik terdapat
repeater dan sambungan sedangkan pada receiver terdapat photo detector, amplifier dan data
processing. Sebagai sumber cahaya untuk sistem komunikasi serat optik digunakan LED atau Laser
Diode (LD)

2.  Struktur dan Perambatan  Serat Optik

2.1. Bagian Fiber Optik

Fiber optik dibuat dari silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan
GeO2.SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca Serat optik terdiri dari 3 bagian, yaitu :

2.1.1. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana
pengiriman sinar dilakukan

2.1.2 Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar
kembali ke dalam inti(core).

2.1.3 Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
Gambar1. Bagian-bagian Fiber Optik

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni
bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

2.2. .Tipe Fiber Optik

 Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang sekarang banyak
diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas dua type yaitu:

2.2.1.  Single mode fiber optik

Single mode fiber optik memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Dilihat dari
faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem transmisi data
berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul
yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di
dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit
mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal
dari luar maupun gangguan fisik saja.

Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja
menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar
8 sampai 10 mikrometer. Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih
besar dibandingkan dengan multi mode fiber optiks, tetapi teknologi ini membutuhkan
sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem
yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh
dibandingkan dengan multi mode.

2. Single mode fiber optik

2.2.2. Multi mode fiber optik

Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan
yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber
optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Multi mode
fiber optik merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan
menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut
akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.

Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optik dapat dihasilkan hingga 100 mode
cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini bergantung dari besar
kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture
(NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah
mode di dalam komunikasi ini juga bertambah.

Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100
mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya
adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi,
maka terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.

Gambar 3. Multi mode fiber optik

2.3 Berdasarkan indeks bias core :

2.3.1 Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
2.3.2 Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada
graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks
memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang
terjadi dapat diminimalkan.

2.4.  Perambatan Cahaya Di Dalam Serat Optik

Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang elektromagnet maka pada


serat optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama-tama
microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh
gelombang pembawa cahaya melalui serat optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima
(receiver) yang terletak pada ujung lainnya dari serat. Modulasi gelombang cahaya ini dapat
dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter
dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik
dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk merubah sinyal listrik ke
gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal
dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung serat optik.

Gambar 4. proses pengiriman data pada fiber optik

Dalam perjalanannya dari transmitter menuju ke receiver akan terjadi redaman cahaya di
sepanjang kabel serat optik dan konektor-konektornya (sambungan). Karena itu bila jarak
ini terlalu jauh akan diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk
memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman. Sinar dalam fiber optik
berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total
internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi
dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal
tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

Gambar 5. Perjalanan sinyal cahaya dalam fiber optik


Konsep perambatan cahaya di dalam serat optik, dapat ditinjau dengan dua pendekatan yaitu
optik geometrik dimana cahaya dipandang sebagai sinar yang memenuhi hukum-hukum
geometrik cahaya (pemantulan dan pembiasan) dan optic fisis dimana cahaya dipandang sebagai
gelombang elektro-magnetik (teori mode).

2.5   Tinjauan Optik Geometrik

-  Memberikan gambaran yang jelas dari perambatan cahaya sepanjang serat optik.

- Dua tipe sinar dapat merambat sepanjang serat optik yaitu sinar meridian dimana  sinar merambat
memotong sumbu serat optik dan skew ray dimana sinar merambat tidak melalui sumbu serat
optik.

- Sinar-sinar Meridian dapat diklasifikasikan menjadi bound dan unbound rays,

      lihat gambar

Gambar 6. Bound ray dan unbound ray

Pada gambar (6), serat optik adalah jenis step indeks, dimana indeks bias, n1, lebih besar dari
indek bias kulit, n2, Unbound rays dibiaskan keluar dari inti, sedangkan bound rays akan terus
menerus dipantulkan dan merambat sepanjang inti, dianggap permukaan batas antara inti dan
kulit sempurna/ideal (namun akibat ketidak-sempurnaan ketidak-sempurnaan permukaan batas
antara inti dan 4kulit maka akhirnya sinar akan keluar dari serat). Secara umum sinar-sinar
meridian (mengikuti hukum pemantulan dan pembiasan).

Bound rays di dalam serat optik disebabkan oleh pemantulan sempurna, dimana agar peristiwa ini
terjadi maka sinar yang memasuki serat harus memotong perbatasan inti – kulit dengan sudut
lebih besar dari sudut kritis, θc, sehingga sinar dapat merambat sepanjang serat. Lihat gambar (7)
di bawah ini :

Gambar 7. sudut kritis


Sudut θa adalah sudut maksimum sinar yang memasuki serat agar sinar dapat tetap merambat
sepanjang serat (dipandu), sudut ini disebut sudut tangkap (acceptanceangle). Lihat gambar (8) di
bawah ini :

Gambar 8 . Sudut tangkap

Numerical aperture (NA) adalah ukuran kemampuan sebuah serat untuk menangkap cahaya, juga
dipakai untuk mendefenisikan acceptance cone dari sebuah serat optik. Dengan menggunakan
hukum Snellius NA dari serat adalah :

Karena medium dimana tempat cahaya memasuki serat umumnya adalah udara maka  = 1
sehingga NA = sin θa. NA digunakan untuk mengukur source-tofiber power-coupling efficiencies,
NA yang besar menyatakan source-to-fiber power-coupling efficiencies yang tinggi. Nilai NA
biasanya sekitar 0,20 sampai 0,29 untuk serat gelas, serat plastik memiliki NA yang lebih tinggi
dapat melebihi 0,5.

2.6  Tinjauan Optik Fisis

2.6.1 Pendekatan cahaya sebagai sinar hanya menerangkan bagaimana arah dari sebuah
gelombang datar merambat di dalam sebuah serat namun tidak meninjau sifat lain dari
gelombang datar yaitu interferensi, dimana gelombang datar saling berinterferensi
sepanjang perambatan, sehingga hanya tipe-tipe gelombang datar tertentu saja yang dapat
merambat sepanjang serat. Maka diperlukan tinjauan optik fisis yaitu memandang cahaya
sebagai gelombang elektromagnetik yang disebut teori moda.

2.6.2. Teori mode selain digunakan untuk menerangkan tipe-tipe gelombang datar yang dapat
merambat sepanjang serat, juga untuk menerangkan sifat-sifat serat optic seperti absorpsi,
attenuasi dan dispersi.
2.6.3. Mode adalah “konfigurasi perambatan cahaya di dalam serat optik yang memberikan
distribusi medan listrik dalam transverse yang stabil (tidak berubah sepanjang perambatan
cahaya dalam arah sumbu) sehingga cahaya dapat dipandu di dalam serat optik”
( Introduction To Optical Fiber Communication, Yasuharu Suematsu, Ken – Ichi Iga).
Kumpulan gelombang-gelombang elektromagnetik yang terpandu di dalam serat optik
disebut mode-mode.

2.6.4 Teori mode memandang cahaya sebagai sebuah gelombang datar yang dinyatakan dalam
arah, amplitudo dan panjang gelombang dari perambatannya. Gelombang datar adalah
sebuah gelombang yang permukaannya (dimana pada permukaan ini fase-nya konstan,
disebut muka gelombang) adalah bidang datar tak berhingga tegak lurus dengan arah
perambatan. Hubungan panjang gelombang, kecepatan rambat dan frekuensi gelombang
dalam suatu medium

c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa =  m/det,

f = frekuensi cahaya,

n = indeks bias medium.

2.7.  Keuntungan Sistem Serat Optik

Mengapa sistem serat optik dikatakan merevolusi dunia telekomunikiasi ? ini karena dibandingkan
dengan sistem konvensional menggunakan kabel logam (tembaga) biasa, serat optik memiliki :

1.            Less expensive – Beberapa mil kabel optik dapat dibuat lebih murah dari kabel tembaga
dengan panjang yang sama.

2.            Thinner – Serat optik dapat dibuat dengan diameter lebih kecil (ukuran diameter kulit dari
serat sekitar 100 µm dan total diameter ditambah dengan jaket pelindung sekitar 1 – 2 mm)
daripada kabel tembaga, dan juga karena serat optik membawa light (cahaya) maka
tentunya memiliki light weight (berat yang ringan). Maka kabel serat optik mengambil
tempat yang lebih kecil di dalam tanah.

3.            Higher carrying capacity – Karena serat optik lebih tipis dari kabel tembaga maka
kebanyakan serat optik dapat dibundel ke dalam sebuah kabel dengan diameter tertentu
maka beberapa jalur telepon dapat berada pada kabel yang sama atau lebih banyak saluran
televisi pada TV cable dapat melalui kabel. Serat optik juga memiliki bandwidth yang besar
( 1 dan 100 GHz, untuk multimode dan single-mode sepanjang 1 Km).

4.            Less signal degradation – Sinyal yang loss pada serat optik lebih kecil ( kurang dari 1
dB/km pada rentang panjang gelombang yang lebar) dibandingkan dengan kabel tembaga.

2.8  Aplikasi Fiber Optik (FO) dalam kehidupan sehari-hari

1.      Dipakai dalam dunia penyiaran televisi dimana sinyal siaran diubah dalam bentuk
digital dan dikirimkan melalui kabel FO yang dipasang pada studio TV. Dengan
demikian penggunaan FO sangat efektif karena menghemat tempat penyimpanan kabel
dalam gedung studio TV, tahan terhadap gelombang elektromagnetik sehingga
informasi aman dan yang terpenting mampu menyimpan sejumlah besar informasi
siaran

2.      Dipakai untuk aplikasi LAN (Local Area Network) yang lebih efektif dan mempunyai
kapasitas yang besar terutama untuk sekolah, rumah sakit, kantor,

3.      Dipakai dalam teknologi telepon kabel karena FO memungkinkan terbentuknya


jaringan yang sangat luas dalam dunia komunikasi dan sistem informasi sehingga
peralihan dari kabel tembaga ke FO akan membawa perubahan pada masyarakat dalam
mengakses informasi dengan cepat.

4.      Dipakai untuk mengembangkan saluran FO bawah airUpaya ini merupakan terobosan
baru bagi dunia komunikasi karena memberikan peluang bagi benua lain untuk
mendapatkan akses data yang cepat dari suatu tempat yang terpisah oleh samudera.
5.      Dipakai untuk memperlancar transmisi satelit yang seringkali mengalami gangguan
dalam penerimaan informasi di permukaan bumi. FO dipakai sebagai relay pada alat-
alat komunikasi di bumi yang dapat mengirimkan data dalam jumlah besar dengan
cepat.

6.      Di dalam dunia kedokteran, kabel FO dipakai untuk operasi dengan menggunakan
laser dan juga dipakai sebagai bahan fiberscope, yaitu alat untuk melihat organ-organ
pada tubuh manusia tanpa melakukan pembedahan.

7.      Sedangkan dalam dunia industri, FO dipakai sebagai sensor yang memonitor struktur
fisik material yang berbeda-beda. Dalam hal ini, FO dipasang pada material misalnya
pada bahan pesawat terbang bahkan pada bahan pesawat luar angkasa., sehingga sekecil
apapun kerusakan material pada perangkat tersebut dapat dideteksi oleh para ilmuwan
dari bumi. Perkembangan dan

Gambar 9 Transmisi data oleh fiber optic

3. Kesimpulan

1.      Teknologi serat optik menawarkan kecepatan data yang lebih besar sepanjang jarak yang lebih
jauh dengan harga yang lebih rendah daripada system konvensional menggunakan kawat logam
(tembaga)

2.      Struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari 3 bagian : core (inti),cladding (kulit), dan
coating (mantel) atau buffer (pelindung). Indeks bias kulit, n2 besarnya sedikit lebih rendah dari
indek bias inti, n1.

3.      Dalam transmisi data tidak terganggu oleh gejala kelistrikan

4.      Pendekatan cahaya sebagai sinar memberikan gambaran yang jelas bagaimana cahaya merambat
sepanjang serat optik, namun kurang dalam memberikan penjelasan mengenai sifat lain lain dari
cahaya seperti interferensi, dan sifat seratoptik seperti absorpsi, atenuasi dan dispersi, oleh
karena itu diperlukan pendekatan cahaya sebagai gelombang/ teori mode. Berdasarkan jumlah
mode yang merambat maka serat optik terbagi menjadi dua tipe : single-mode dan multi-mode.

5.      Sistem serat optik memberikan dibandingkan dengan sistem konvensional menggunakan kabel
logam (tembaga) memiliki keuntungan dalam hal less expensive, thinner, higher carrying capacity,
large-bandwidth, less signal degradation , ligtht signals, low power, non-flammable, flexibile.
6.      Sistem komunikasi optik secara umum terdiri dari Transmitter (Message origin, Modulator,
Carrier Source dan Channel Coupler), Information Channel (Serat Optik) dan Receiver (Detector,
Amplifier, Signal Processor dan Message Output).

4. Daftar Pustaka

1.      Fiber Optics Technician’s Manual, Jim Hayes, 1994

2.      Fiber Optic Communications, Joseph C. Palais

3.      http://web.si.its-sby.edu/)

4.       http://www.howstuffworks.com

5.      http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=91296&lokasi=lokal

6.      Tim Elektron HME-ITB elektron@hme.ee.itb.ac.id

7.      http://yulian.firdaus.or.id/2006/11/21/fiber-optic/#comment-38648

8.      fiber optik\Serat optik – Wikipedia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai