Hakikat nilai
Nilai adalah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarakat.
Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan keagamaan. nilai merupakan sesuatu yang
abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. merupakan pedoman atau patokan
bagi perilaku dan tindakan seseorang atau masyarakat yang bersumber pada nilai.
Norma adalah kaidah, ketentuan, aturan, kriteria, atau syarat yang mengandung nilai tertentu yang harus
dipatuhi masyarakat dalam berbuat.norma merupakan aturan berperilaku dalam kehidupan masyarakat
sehingga berisi perintah atau larangan.
Secara etimologi, kata norma berasal dari bahasa Belanda norm, yang berarti pokok kaidah, patokan, atau
pedoman.
Beberapa pembagian Norma yang merupakan aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di
masyarakat, yaitu:
1. Norma Agama
norma agama adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-
larangan dan ajaran ajaran yang bersumber dari Tuhan yang maha esa yang bersifat dogmatis.
2. Norma Kesusilaan ( Moral )
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang di anggap sebagai suara hati sanubari mamusia.
3. Norma Kesopanan ( Sopan Santun )
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dalam
masyarakat dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari dalam masyarakat itu.
4. Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh penguasa negara.
Moral
Moralitas berasal dari kata dasar " Moral " berasal dari kata " mos " yang berarti kebiasaan. Kata " mores "
yang berarti kesusilaan, dari " mos ", " mores ". Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang di terima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain.
Disiplin dapat di tanamkan secara otoriter melalui pengendalian perilaku dengan menggunakan hubungan.
Secara Permisif/laissezfaire melalui kebebasan yang di berikan kepada anak tanpa adanya hukuman atau
secara demokratis melalui penjelasan, diskusi, dan penularan mengganti peraturan yang berlaku.
Unsur yang berkaitan dengan disiplin adalah sebagai berikut:
1. Peraturan sebagai pola yang di tetapkan untuk perilaku dimana anak hidup.
2. Hukuman di berlakukan apabila anak malakukan kesalahan atau pun bertindak yang tidak sesuai dengan
nilai/norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Penghargaan di berikan apabila anak melakukan sesuatu dengan nilai atau norma yang berlaku, mendidik
anak dan memotivasi anak mengulangi perilaku yang baik dan benar sesuai harapan masyarakat.
4. Konsistensi atau keajengan dalam melaksanakan aturan dan disiplin sehingga tidak membingungkan
anak dalam mempelajari sesuatu yang benar/salah,baik/buruk.
Pengambangan Moral melalui pendidikan mestinya bukan hanya mengajarkan nilai-nilai sebagai slogan
saja.
Pendidikan anak usia dini bertujuan membimbing dan mengembangkan potensi setiap anak agar dapat
berkembang secara optimal sesuai tipe kecerdasan . Oleh karena itu pendidik atau guru harus memahami
kebutuhan khusus atau kebutuhan individual anak.
Dalam membimbing dan mengembangkan potensi anak usia dini perlu memilih metode yang tepat.
Pemilihan metode yang di lakukan pendidik atau guru semestinya di landasi alasan yang kuat dan faktor-
faktor pendukung seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajar.
Metode dalam penanaman nilai moral kepada anak usia dini sangatla bervariasi, di antaranya bercerita,
bernyanyi, bermain, bersajak, dan karya wisata.
Salah satu cara untuk menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air adalah dengan menumbuhkan rasa
bangga terhadap tanah airnya melalui proses pendidikan.
Rasa cinta tanah air bisa di wujudkan dengan berbagai cara, Antara lain
1. Mempunyai Rasa Tanggung Jawab
2. Mencintai Produk Dalam Negeri
3. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia
4. Upacara Setiap Hari Senin dan Hari Hari Besar
cara menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak dapat dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai
kebudayaan kepada anak menceritakan sejarah dan tokoh-tokoh pahlawan atau pejuang Indonesia agar
dapat menghargai dan mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap negara serta menjadikan perjuangan
mereka sebagai motivasi untuk berjuang memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
Beberapa cara agar orang tua dapat mengasah kecerdasan spiritual anak
1. Memberikan contoh yang baik kepada anak
2. Melibatkan anak untuk menolong orang lain
3. Bercerita serial keagamaan
Pendidikan moral perlu di tanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik
untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.
Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat di lakukan dengan berbagai macam metode, yaitu:
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap
Dalam Undang Undang sistem pendidikan Nasional no.20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat
14 dikemukakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukkan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. Tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yaitu untuk
membentuk anak Indonesia yang berkualitas,anak yang tumbuh dan kembang sesuai
dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan di dalam memasuki
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa. Landasan pendidikan
anak usia dini terdiri atas tujuh bagian ,yaitu : (1 ) Landasan filosofis, (2) landasan, (3)
landasan ilmiah, (4) landasan historis, (5) landasan sosiologis, (6) landasan psikologis,
dan (7) landasan agama. Berikut ini manfaat dan pentingnya PAUD berdasarkan kajian
para ahli dan hasil studi yaitu diantaranya sebagai berikut ini :
1. Berperan dalam kecerdasan anak
2. Mempersiapkan kesiapan anak menghadapi pendidikan selanjutnya
3. Meminilisir/ meniadakan drop out dan tertinggal kelas
4. Meningkatkan prestasi belajar dan mengurangi mengulang kelas
5. Keuntungan sosial-ekonomi
6. Menjadi warga negara yang baik dan mengurangi kriminalitas di masyarakat
7. Terbentuknya generasi bangsa yang lebih baik
Pendidikan anak usia dini diperlukan pula untuk menanamkan nilai-nilai moral dn agama dasar
utama pada anak, dimana nilai ini akan membentuk kepribadian anak yang baik dan religius yang nantinya
akan sangat berguna bagi kehidupan anak kelak. Untuk dapat berhasil dalam menanamkan nya kedalam diri
anak maka diperlukan metode yang tepat untuk memgajarkannya. Metode itu sendiri dalam konteks
pendidikan merupakan salah satu komponen pokok. Sebagaimana suatu sistem pembelajaran termasuk
pembelajaran bagi anak usia dini, antara lain yang pokok meliputi : (1) komponen tujuan, (2) materi /
substansi pembelajaran, (3) metode, (4) media, dan (5) evaluasi.
Ada beberapa karakteristik anak usia dini yang secara umum sama atau dimiliki anak secara
universal. Solehudin dan Hatimah (2007: 1097- 1098) mengindentifikasi beberapa karakteristik anak usia
dini menurut pandangan para ahli, yang disimpulkan menjadi :
1. Anak bersifat unik
2. Anak bersifat egosentris
3. Anak bersifat aktif dan energik
4. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
5. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa berpetualang
6. Anak mengekspresikan perilaku Secara spontan
7. Anak senang dan kaya akan fantasi
8. Anak masih mudah frustasi
9. Anak masih kurang dalam mempertimbangkan tindakan
10. Anak memiliki daya perhatian yang pendek
11. Anak bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
12. Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman
Prinsip prinsip pembelajaran anak usia dini antara lain sebagai berikut ( Solehuddin dan Hatimah,
2007:1103: 1104) : (1) prinsip holistik dan terpadu, (2) berbasis keilmuan dan bersifat multi- displiner , (3)
berorientasi pada kebutuhan perkembangan dan keunikan anak, (4) berorientasi masyarakat, (5) menjamin
keamanan anak, (6) keselarasan antara rumah, sekolah,dan masyarakat, dan (7) terbebas dari perilaku
diskriminatif.
Faktor-faktor yang cukup berpengaruh dalan pengembangan nilai nilai keagamaan, yaitu:
1. Pengaruh pembawaan ( genetik )
2. Pengaruh Lingkungan
3. Pengaruh perpaduan butir 1 dan butir 2
4. Inisiatif anak itu sendiri
5. Pola asuh
6. Kuatnya pengaruh negara
7. Pengaruh budaya
8. Inovasi pengembangan
9. Anugrah
suatu strategi dalam bentuk pemikiran dan langkah awal untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan pada
anak usia dini memiliki posisi penting yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Pengembangan nilai-nilai hakiki keagamaan bagi anak usia dini seyogianya menjadi prioritas dalam
kehidupan sang anak
2. Pengembangan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai dasar lainnya harus menjadi kewajiban utama dari
orang tua terhadap anak
3. Pembinaan nilai-nilai hakiki ini memang tugas orang tua, tetapi juga turut menjadi tanggung jawab
semua orang yang dipercayai untuk bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat termasuk tokoh-
tokoh agama yang harus menjadi penanggung jawab imam umat Tuhan
4. semua potensi dan kekayaan yang ada di sekitar baik bergerak dan yang tidak bergerak terutama sumber
daya manusia yang handal harus diberdayakan
5. dengan demikian pengembangan nilai-nilai keagamaan tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua
dan guru tetapi tanggung jawab semua pihak
6. perkembangan teknologi dan budaya yang semakin maju dengan pesat dapat diberdayakan secara
maksimal untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan ini
7. pendekatan dan metode terus-menerus dicari dan ditemukan dengan inovasi-inovasi yang tinggi sehingga
pengembangan nilai-nilai hakiki ini akan semakin efektif dan efisien
8. Pendekatan terpadu semakin dimantapkan dan ditingkatkan