DALAM PELAYANAN
DI SUSUN OLEH:
SELVIANI (A1B119322)
RATNASARI (A1B119328)
EVA MUSDALIFA (A1B119265)
ROSMALA DEWI (A1B118006)
WIDIAWATI THAIYEB (A1B119198)
HAPSA LAISOUW (A1B119285)
RAMLAWATI (A1B119311)
makalah ini dan juga untuk menambah pemahaman terhadap topic yang di
bahas.
PENDAHULUAN
secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksinya (ICPD, Cairo)
Hak-hak seksual adalah termasuk hak asasi perempuan untuk dapat secara
bebas dan bertanggung jawab mengontrol dan memutuskan hal-hal yang terkait
PEMBAHASAN
1. Pengertian EvidenceBased
2. PengertianTeknologiTepatGuna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan
kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya.Selainitu,
teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi
yang digunakan dengan sesuai (tepatguna). Ada yang menyebutnya
teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
SecarateknisTTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional
dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio- cultural dan
ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam
mengelola TTG.Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna
haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat,
dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus
utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari
lingkungan.
Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat
dikatan sebagai TTG, yaitu:
1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-
sumber yang tersedia banyak di suatu tempat.
2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan social
masyarakat setempat.
3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah
yang sebenarnya dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya
bersemayam dikepala perencananya.
4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan
boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi
teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan kenegara-negara
atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu
tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat. Maka dari itu tujuan
TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-
masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.
3. Pengertian Kespro
mental dan kehidupan sosial, yang beerkaitan dengan alat, fungsi serta
dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
b. Keluarga Berencana
4. Rekomendasi Lokarya
Komisi Kespro
5. Hak Reproduksi
sosial, suku, Umur, Agama dll) mempunyai hak yang sama untuk
dan Masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta untuk
terbaik
yang sehat
diinginkan bersama.
HIV/AIDSGambaran Derajat
( 65 % ibu hamil )
Perorangan
a. Kemiskinan sekitar 40 % berakibat kesakitan kecacatan dan
kematian
tradisi)
dirinya
memakai kontrasepsi.
bangsa
bangsa
reproduksi.
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
perempuan.
efisien.
kembang anak.
yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.
a. Keluarga berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
kemitraan sejajar.
(provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.
yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab
pasangan usia subur (PUS) di Indonesia terhadap ajakan (KIE) untuk berkb.
Berdasarkan hasil survei tersebut respon pus terhadap KIE kb terbagi dalam 3
kelompok
1. Strategi dasar
2. Strategi operasional
a. Strategi Dasar
2. Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
4. Dukungan regulasi dan kebijakan
Program keluarga berencana memberikan dampak yaitu:
3) Peningkatan kesejahteraan keluarga
4) Peningkatan derajat kesehatan
luas.
pada tahun 2015 sekitar 237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dari angka proyeksi
daerah pada era otonomi perlu ditentukan sasaran kinerja program untuk
penggunaan AKDR, implant, suntik KB, pil KB juga semakin meningkat, maka
biaya yang harus di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat – alat dan obat
Berikut ini merupakan manfaat dari adanya program Keluarga Berencana (KB),
yaitu:
pil kontrasepsi.
yaitu :
penggunaan kontrasepsi.
kehidupan berkeluarga.
sepenuhnya akan hak dan kewajiban perempuan serta sebagai sumber daya
akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal baik untuk ibu, anak dan keluarga,
antara lain:
sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan
mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB
sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik fisik, mental dan kesejahteraan
sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi
serta proses reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara
keluarga dengan lingkungan.
4. Pendidikan KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan,
(KB).
Partisipasi masyarakat dalam mendukung program KB masih terlihat rendah.
Hal ini terutama tampak pada partisipasi pria/suami. Hal ini salah satunya
Issac Tri Oktaviatie, S.Ant, MSc, kurangnya promosi atau sosialiasi tentang
kepada suaminya.
kekuatan pria. Pandangan yang keliru tentang vasektomi ini telah melahirkan
stigma terhadap akseptor yang dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai pria
kontrasepsi pria. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi pria
tidak hanya dalam hal pemakaian alat kontrasepsi saja, tapi juga dalam hal
berperilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, pasangan atau
keluarganya. Dalam hal ini dinyatakan bahwa keterlibatan pria dalam program
sedangkan keterlibatan pria secara tidak langsung misalnya pria memiliki sikap
yang lebih positif dan membuat keputusan yag lebih baik berdasarkan sikap
(2010) mengatakan, bahwa masalah angka kelahiran akan dapat diatasi dengan
membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan menunda
masa perkawinan dini agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang
tinggi. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengimbangi ledakan
produksi.
1. Buaya
Pada tahun 1850 sebelum Masehi, wanita-wanita di Mesir
menggunakan kotoran buaya sebagai alat kontrasepsi. Kotoran tersebut
akan dimasukkan ke dalam mulut rahim untuk menghalangi sperma
masuk. Biasanya dicampur dengan madu sebagai anti bakteri dan
membantu kotoran buaya lebih menempel di mulut rahim.
Meski tidak diketahui apakah metode ini efektif atau tidak, tapi fakta bahwa hal
ini termuat dalam dokumentasi sejarah bisa jadi pembuktian bahwa metode ini
cukup populer di masanya.
2. Madu
Wanita Mesir kuno juga menggunakan madu sebagai alat kontrasepsi. Hal
ini dijelaskan di Ebers Papyrus yang berlatar tahun 1550 Sebelum Masehi.
Alat kontrasepsi kuno ini dibuat dengan campuran madu dan daun akasia, yang
kemudian dibalurkan ke dalam vagina sebagai pembunuh sperma. Atau dibuat
menjadi gulungan, lalu dimasukkan ke mulut rahim.
3. Memasukkan sepotong batu atau perunggu ke dalam vagina
Alat kontrasepsi kuno yang satu ini berbentuk objek yang terbuat dari batu atau
perunggu. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina untuk menghalangi sperma
masuk, atau membunuh sperma sebelum masuk ke dalam rahim. Alat ini mirip
dengan diafragma atau cervical cap yang digunakan pada masa sekarang sebagai
alat kontrasepsi modern.
1. Kontrasepsi suntikan/injeksi
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan yang mengandung suatu cairan berisi
zat berupa hormon estrogen dan progesteron atau pun hanya
progesteronnya saja untuk jangka waktu tertentu. Suntikan progestin
pertama di temukan pada awal tahun 1950an, yang pada mulanya
digunakan untuk pengobatan endometriosis dan kanker endometrium
(carcinoma endometrii). Baru pada awal tahun 1960, uji klinis penggunaan
suntikan progestin untuk keperluan kontrasepsi dilakukan.Terdapat dua
jenis suntikan progestin yang dipakai, yakni depo medroksiprogesteron
asetat dan depo noretisteron enantat. Sedangkan untuk suntikan depo
estrogen-progesteron (Cyclofem) ditemukan pada tahun 1960 an.
Penambahan estrogen pada obat kontrasepsi progesteron ternyata dapat
memperbaiki siklus haid.
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
b. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.
2. Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi Implan biasa juga disebut Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit (AKBK) adalah alat kontrasepsi yang disusupkan
dibawah kulit atau yang diinsersikan tepat di bawah kulit,
dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau dibawah siku
melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas. (Suratun, dkk. 2008.
Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: TIM)
3. Alat Kontrasepsi IUD / AKDR
Adalah aspek utama banyaknya ibu yang memilih
sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan saat KB.
Jenis alat kontrasepsi ini berbentuk seperti huruf T, dengan
metode pemasangannya dimasukan ke dalam rahim. IUD
terbuat dari bahan dasar hormon, yang akan melepaskan
progestin dengan tujuan menghambat ovulasi. IUD biasanya
dapat berfungsi selama 5 tahun mulai dari awal
pemasangan.Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR / IUD )
merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang
relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik
dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari plastik
elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak.
Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu
penggunaan dapat mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja
mencegah masuknya sprematozoa/sel mani ke dalam saluran
tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus
dilakukan oleh tenaga medis (dokter atau bidan terlatih), dapat
dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi namun tidak
boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi menular
seksual (Imbarwati, 2009).IUD yaitu alat yang terbuat dari
plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah
kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim dan
menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi (ILUNI
FKUI,2010).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN