Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR LAJU RREAKSI SMA KELAS XI

LAJU RREAKSI

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:

• Menjelaskan teori tumbukan dalam reaksi kimia

• menganalisis faktor-faktor yang mempenngaruhi laju reaksi.


A. Teori Tumbukan

Teori tumbukkanmenggambarkanperistiwapertemuan partikel-partikelpereaksi yang


bertubukkanuntuk menghasilkan produk.
2H2O(l) + O2(g) → 2H2O2(aq)

Pereaktan produk

Tumbukan dibagi menjadi dua :

1. Tumbukan Efektif

Tumbukan yang menghasilkan reaksidanmenghasilkan produk

2. Tumbukan Tidak Efektif

Tumbukan yang tidak menghasilkan reaksiyang kemudian tidak menghasilkanproduk

Faktor yang mempengaruhi berhasilnya tumbukan efektif :

1. Energi Aktivasi

Adalah energi minimum yang harus ada pada sistem kimia untuk melangsungkan reaksi

Kimia

2. Arah Tumbukan
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Reaksi kimia tidak akan pernah terlepas dalam kehidupan kita. Reaksi tersebut terjadi dengan
kecepatan yang bervariasi. Misalnya saja ketika kamu membuat teh. Mengapa harus dengan air
mendidih? Mengapa tidak menggunakan air yang sudah dingin? Atau mengapa ketika kalian membuat
minuman teh manis, gula yang dimasukkan ke dalam larutan teh harus kalian aduk? Mengapa tidak
dibiarkan saja melarut dengan sendirinya. Mengapa makanan seperti daging, tempe,ketika dimasukkan
lemari es menjadi lebih awet dibandingkan jika ditaruh di lemari biasa? Mengapa ibu saat memasak
daging harus dibungkus dengan daun papaya atau daging tersebut dipotong dadu terelebih dahulu? Dan
masih banyak pertanyaan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengankecepatan
berlangsungnya reaksi suatu zat.

Larutan teh biasanya dibuat dalam air panas, karena jika dibuat dalam airdingin, maka sari teh
tidak dapat atau sukar larut dalam air. Pengadukangula ketika membuat teh manis bertujuan agar gula
cepat larut. Penyimpanan makanan dalam lemari es atau frezeer bertujuan agar reaksi berjalan lambat atau
bahkan berhenti.Makanan yang ditaruh di dalam lemari es mengakibatkan reaksi pembusukan menjadi
berjalan lambat sehingga makanan dapat lebih awet. Reaksi kimia dapat dipercepat atau diperlambat
dengan cara memberi perlakuan tertentu. Beberapa perlakuan yang dapatmempengaruhi kecepatan
terjadinya reaksi dinamakan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi cepat lambatnya reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah luas permukaan
materi, suhu, konsentrasi, dan katalis. Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap laju reaksi.

1. Gambar 3. Daging yang Gambar 4. Daging


Gambar 2. Melarutkan
Gambar 1. Lemari es Konsentrasi Reaktan dibungkus daun pepaya. dipotong dadu.
gula dengan air panas.
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi tentu mengandung molekul-molekul yang lebih rapat
dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah. Larutan dengan konsentrasi tinggi merupakan
larutan pekat dan larutan dengan konsentrasi rendah merupakan larutan encer. Pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan dengan model teori tumbukan. Semakin
tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan,
dengan demikian tumbukan antar molekul semakin sering terjadi, semakin banyak tumbukan
yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin besar, sehingga
reaksi berlangsung lebih cepat.

Semakin tinggi konsentrasi semakin banyak kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif
sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

2. Luas Permukaan Bidang Sentuh


Dengan semakin kecil ukuran suatu materi, maka mengandung arti memperluas permukaan
sentuh materi tersebut. Semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak tempat
terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.

Semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan
antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.

3. Suhu
Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi
karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka
hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan
reaksi.

Gambar 6. Grafik Pengaruh Suhu terhadap Energi Kinetik Partikel

Semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi semakin
banyak, sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung.
Rumus nilai peningkatan laju reaksi :
T −T 0
r
∆T × 0
r =( ∆ r )

1 r−ro
t= ∆r
× t0
∆r

Keterangan :

r = laju reaksi akhir

r0 = laju reaksi awal

t = waktu akhir

t0 = waktu awal

Δr = kenaikan laju reaksi

T = suhu pada laju reaksi akhir

T0 = suhu pada laju reaksi awal

ΔT = kenaikan suhu

Contoh soal:
1) Harga laju reaksi bertambah 2x jika suhu dinaikkan 100C.
Reaksi A + B → C mempunyai harga laju reaksi 2x mol/L. detik pada suhu 15 0C.
Jika reaksi tersebut dilakukan pada suhu 75 0C. Tentukan perubahan laju
reaksinya!
Jawaban:
T −T 0

r=( Δr ) ΔT
xr 0
75−15

r= 2
( )(
10
x xmol/ L.det ik
)
r = (26) x (2x mol/L. detik)
= 128x mol/L.detik
Maka Perubahan laju reaksinya = 128x.
2) Tiap kenaikkan suhu 200C laju reaksi menjadi 2x lebih cepat dari semula, jika
pada suhu 200C reaksi berlangsung selama 32 menit, tentukan waktu reaksi pada
suhu 800C.
Jawaban:
1 r−ro
t= ∆r
× t0
∆r

1 80−20
20
t= × 32
2

1 3
t= × 32
∆2

1
t= × 32 = 4
8

maka waktu reaksi pada suhu 800C adalah 4 menit.

4. Katalis

Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambar dapat dipercepat dengan menambahkan
suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut setelah reaksi ternyata tidak berubah. Misalnya pada
pengurain kalium klorat untuk menghasilkan gas oksigen.

2KClO3(s)  2KCl (s) + 3O2 (g)

Reaksi berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan Kristal
MnO2 ke dalamnya ternyata reaksi akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu yang
lebih rendah. Setelah semua KClO3 terurai, ternyata MnO2 masih tetap ada (tidak berubah).
Dalam reaksi tersebut MnO2 disebut sebagai katalis.Katalis adalah suatu zat yang dapat
mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalamu perubahan yang kekal. Suatu katalis
mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah
yang sama. Peranan katalis dalam menurunkan energi pengaktifan dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Gambar 7. Grafik tingkat energi reaksi dengan katalis

Katalis mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi. Jalur reaksi yang ditempuh tersebut
mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah dari jalur reaksi yang ditempuh tanpa katalis. Jadi dapat
dikatakan bahwa katalis berperan dalam menurunkan energi aktivasi.

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan/memperkecil
energi aktivasi.
Hukum Orde dan Laju
Reaksi

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:

- Menentukan orde reaksi berdasarkan hasil percobaan


- Menuliskan persamaan laju reaksi
Dari percobaan penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa laju reaksi akan menurun dengan
bertambahnya waktu. Hal itu berarti ada hubungan antara konsentrasi zat yang tersisa saat itu
dengan laju reaksi. Dari percobaan-percobaan diketahui bahwa umumnya laju reaksi tergantung
pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal sebagai hukum laju reaksi
atau persamaan laju reaksi.Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-
zatpereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yangmenyatakan
hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut ordereaksi.Untuk reaksi berikut:

A+bB→cC+dD

persamaan laju reaksi ditulis:

r =k × [ Am ] . [ B n ]

Keterangan:

r = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter

[B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter

m = orde reaksi terhadap zat A

n = orde reaksi terhadap zat B

Konstanta laju (k) adalah konstanta kesebandingan atau proporsionalitas antara laju reaksi dan
konsentrasi reaktan.Berdasarkan eksperimen, lajureaksi meningkat tajam dengan naiknya suhu.
Svante Arrhenius menyatakan bahwa tetapan laju bervariasi secara eksponensial dengan
kebalikan dari suhu.Persamaannya adalah sebagai berikut:

k = A e−Ea / RT

Ea
ln K =ln A−
RT

dengan k = tetapan laju reaksi, Ea = energi pengaktifan reaksi, A = tetapanArrhenius, T =


temperatur dalam K, dan R = tetapan gas ideal. Energi pengaktifanadalah energi minimum agar
molekul-molekul dapat bereaksi. Semakin tinggitemperatur, nilai eksponen negatif semakin
kecil, sehingga nilai k semakin besaryang berarti bahwa laju semakin cepat
T naik →k naik →laju reaksi naik

Beberapa contoh reaksi dan persamaan laju reaksi yang diperoleh dari hasileksperimen dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Contoh reaksi dan rumus laju reaksi berdasarkan hasil percobaan

Reaksi Rumus Laju Reaksi


2 H2(g) + 2 NO(g) → 2 H2O(g) + N2(g) r = k[H2][NO]2
H2(g) + I2(g) → 2 HI(g) r = k[H2][I2]
2 HI(g) → H2(g) + I2(g) r = k[HI]2
2 H2(g) + SO2(g) → 2 H2O(g) + S(g) r = k[H2][SO2]
2 H2O2(aq) → 2 H2O(l) + O2(g) r = k[H2O2]2

Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya pada reaksi berikut:
2 H2(g) + 2 NO(g) → 2 H2O(g) + N2(g) dengan persamaan laju reaksir = k[H2][NO]2
Orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO =orde dua, dan orde reaksi total
adalah tiga.Orde reaksi ditentukan melalui hasil percobaan dan tidak bergantung pada persamaan
stoikiometri.Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi kimia adalah
orde nol, orde satu dan orde dua.
1. Reaksi Orde Nol (0)

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut
tidakdipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya,seberapapun peningkatan konsentrasi
pereaksitidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi.Secara grafik, reaksi yang mempunyai
ordenol dapat dilihat pada Gambar 8.
Persamaan reaksi yang berorde 0 : r = k [A]0
Gambar8. Grafik reaksi orde nol (o)

Pada orde reaksi 0 perubahan konsentrasi tidak mempengaruhi laju reaksi

2. Reaksi Orde Satu (1)

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnyalaju reaksi berbanding lurus
dengan besarnyakonsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali
semula, maka laju reaksijuga akan meningkat besarnya sebanyak (2) 1 atau2 kali semula
juga.Secara grafik, reaksi orde satu dapat digambarkan seperti terlihat pada Gambar 9.
Persamaan laju reaksi: r = k [A]

Gambar9. Grafik reaksi orde satu (1)

Pada orde reaksi 1 kenaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi 1x

3. Reaksi Orde Dua (2)

Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan pangkat
dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali
semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi
pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3) 2 atau 9 kali semula. Secara
grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada Gambar 10.
Persamaan laju reaksi : r = k [A]1 [B]1 ; V = k [A]2 ; V = k [B]2
Gambar 10. Grafik reaksi orde dua (2)

Pada orde reaksi 2 kenaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi 2x

Contoh soal :
Gas nitrogen oksida dan gas klor bereaksi pada suhu 300 K menurut persamaan:
2NO(g) + Cl2(g)↔ 2 NOCl(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur pertambahan konsentrasi NOCl dan diperoleh
data sebagai berikut.
Tabel 2. Data hasil percobaan reaksi antara NO(g) dan Cl2(g)

Percobaan [Cl2] [NO] Laju Pemebentukan


mol L-1 mol L-1 NOCl(mol L-1detik-1)
1 0,10 0,10 0,0001
2 0,10 0,20 0,0004
3 0,10 0,30 0,0009
4 0,20 0,10 0,0002
5 0,30 0,10 0,0003

Berdasarkan data tersebut maka:


a. Tentukan orde reaksi terhadap NO, terhadap Cl2, dan orde reaksi total!
b. Tulis persamaan laju reaksi.
c. Hitung harga k.
Penyelesaian:
a. Orde reaksi terhadap NO
(gunakan data nomor 1 dan 2)
r1 k . [Cl 2 ]m1 [ NO]n1
=
r 2 k . [Cl ¿¿ 2]m2 [ NO]2n ¿
0,0001 molL−1 detik−1 m .(0,10molL¿¿−1)n
=k .(0,1 molL¿¿−1) ¿¿
0,0004 molL−1 detik−1 k .(0,1 molL¿¿−1)m .( 0,20 molL¿¿−1)n ¿ ¿
n
1 1
=
4 2 ()
2 n

( 12 ) =( 12 )
n=2
Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 2.
Bandingkan hasilnya bila menggunakan data nomor 1 dengan 3 atau 2 dengan 3.
Orde reaksi terhadap Cl2
(gunakan data nomor 1 dan 4)
r1 k .[Cl ]m1 [ NO ]n1
=
r 4 k .[ Cl¿¿ 2]m4 [NO ]n4 ¿
0,0001molL−1 detik −1 m .(0,10 molL¿¿−1)n
=k .(0,10 molL¿¿−1) ¿¿
0,0002molL−1 detik −1 k .(0,20 molL¿¿−1)m .( 0,10 molL¿¿−1)n ¿ ¿
1 1 n
=
2 2 ()
n=1
Jadi, orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.
Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3
b. Rumus laju reaksi yaitu: r = k[Cl2][NO]2
c. Untuk menghitung k dapat menggunakan salah satu data, misalnya data nomor 5.
R=k. [Cl2] [NO]2
0,0003 mol L-1 detik-1 = k.[0,3 mol L-1][0,10 mol L-1]2
0,0003 molL−1 detik −1
k=
0,003 mol3 L−3
L2
= 0,1
mol3 deik

Anda mungkin juga menyukai