LAJU RREAKSI
Pereaktan produk
1. Tumbukan Efektif
1. Energi Aktivasi
Adalah energi minimum yang harus ada pada sistem kimia untuk melangsungkan reaksi
Kimia
2. Arah Tumbukan
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Reaksi kimia tidak akan pernah terlepas dalam kehidupan kita. Reaksi tersebut terjadi dengan
kecepatan yang bervariasi. Misalnya saja ketika kamu membuat teh. Mengapa harus dengan air
mendidih? Mengapa tidak menggunakan air yang sudah dingin? Atau mengapa ketika kalian membuat
minuman teh manis, gula yang dimasukkan ke dalam larutan teh harus kalian aduk? Mengapa tidak
dibiarkan saja melarut dengan sendirinya. Mengapa makanan seperti daging, tempe,ketika dimasukkan
lemari es menjadi lebih awet dibandingkan jika ditaruh di lemari biasa? Mengapa ibu saat memasak
daging harus dibungkus dengan daun papaya atau daging tersebut dipotong dadu terelebih dahulu? Dan
masih banyak pertanyaan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengankecepatan
berlangsungnya reaksi suatu zat.
Larutan teh biasanya dibuat dalam air panas, karena jika dibuat dalam airdingin, maka sari teh
tidak dapat atau sukar larut dalam air. Pengadukangula ketika membuat teh manis bertujuan agar gula
cepat larut. Penyimpanan makanan dalam lemari es atau frezeer bertujuan agar reaksi berjalan lambat atau
bahkan berhenti.Makanan yang ditaruh di dalam lemari es mengakibatkan reaksi pembusukan menjadi
berjalan lambat sehingga makanan dapat lebih awet. Reaksi kimia dapat dipercepat atau diperlambat
dengan cara memberi perlakuan tertentu. Beberapa perlakuan yang dapatmempengaruhi kecepatan
terjadinya reaksi dinamakan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi cepat lambatnya reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah luas permukaan
materi, suhu, konsentrasi, dan katalis. Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap laju reaksi.
Semakin tinggi konsentrasi semakin banyak kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif
sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan
antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.
3. Suhu
Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi
karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka
hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan
reaksi.
Semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi semakin
banyak, sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung.
Rumus nilai peningkatan laju reaksi :
T −T 0
r
∆T × 0
r =( ∆ r )
1 r−ro
t= ∆r
× t0
∆r
Keterangan :
t = waktu akhir
t0 = waktu awal
ΔT = kenaikan suhu
Contoh soal:
1) Harga laju reaksi bertambah 2x jika suhu dinaikkan 100C.
Reaksi A + B → C mempunyai harga laju reaksi 2x mol/L. detik pada suhu 15 0C.
Jika reaksi tersebut dilakukan pada suhu 75 0C. Tentukan perubahan laju
reaksinya!
Jawaban:
T −T 0
r=( Δr ) ΔT
xr 0
75−15
r= 2
( )(
10
x xmol/ L.det ik
)
r = (26) x (2x mol/L. detik)
= 128x mol/L.detik
Maka Perubahan laju reaksinya = 128x.
2) Tiap kenaikkan suhu 200C laju reaksi menjadi 2x lebih cepat dari semula, jika
pada suhu 200C reaksi berlangsung selama 32 menit, tentukan waktu reaksi pada
suhu 800C.
Jawaban:
1 r−ro
t= ∆r
× t0
∆r
1 80−20
20
t= × 32
2
1 3
t= × 32
∆2
1
t= × 32 = 4
8
4. Katalis
Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambar dapat dipercepat dengan menambahkan
suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut setelah reaksi ternyata tidak berubah. Misalnya pada
pengurain kalium klorat untuk menghasilkan gas oksigen.
Reaksi berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan Kristal
MnO2 ke dalamnya ternyata reaksi akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu yang
lebih rendah. Setelah semua KClO3 terurai, ternyata MnO2 masih tetap ada (tidak berubah).
Dalam reaksi tersebut MnO2 disebut sebagai katalis.Katalis adalah suatu zat yang dapat
mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalamu perubahan yang kekal. Suatu katalis
mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah
yang sama. Peranan katalis dalam menurunkan energi pengaktifan dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Gambar 7. Grafik tingkat energi reaksi dengan katalis
Katalis mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi. Jalur reaksi yang ditempuh tersebut
mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah dari jalur reaksi yang ditempuh tanpa katalis. Jadi dapat
dikatakan bahwa katalis berperan dalam menurunkan energi aktivasi.
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan/memperkecil
energi aktivasi.
Hukum Orde dan Laju
Reaksi
A+bB→cC+dD
r =k × [ Am ] . [ B n ]
Keterangan:
r = laju reaksi
Konstanta laju (k) adalah konstanta kesebandingan atau proporsionalitas antara laju reaksi dan
konsentrasi reaktan.Berdasarkan eksperimen, lajureaksi meningkat tajam dengan naiknya suhu.
Svante Arrhenius menyatakan bahwa tetapan laju bervariasi secara eksponensial dengan
kebalikan dari suhu.Persamaannya adalah sebagai berikut:
k = A e−Ea / RT
Ea
ln K =ln A−
RT
Beberapa contoh reaksi dan persamaan laju reaksi yang diperoleh dari hasileksperimen dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Contoh reaksi dan rumus laju reaksi berdasarkan hasil percobaan
Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya pada reaksi berikut:
2 H2(g) + 2 NO(g) → 2 H2O(g) + N2(g) dengan persamaan laju reaksir = k[H2][NO]2
Orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO =orde dua, dan orde reaksi total
adalah tiga.Orde reaksi ditentukan melalui hasil percobaan dan tidak bergantung pada persamaan
stoikiometri.Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi kimia adalah
orde nol, orde satu dan orde dua.
1. Reaksi Orde Nol (0)
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut
tidakdipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya,seberapapun peningkatan konsentrasi
pereaksitidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi.Secara grafik, reaksi yang mempunyai
ordenol dapat dilihat pada Gambar 8.
Persamaan reaksi yang berorde 0 : r = k [A]0
Gambar8. Grafik reaksi orde nol (o)
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnyalaju reaksi berbanding lurus
dengan besarnyakonsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali
semula, maka laju reaksijuga akan meningkat besarnya sebanyak (2) 1 atau2 kali semula
juga.Secara grafik, reaksi orde satu dapat digambarkan seperti terlihat pada Gambar 9.
Persamaan laju reaksi: r = k [A]
Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan pangkat
dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali
semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi
pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3) 2 atau 9 kali semula. Secara
grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada Gambar 10.
Persamaan laju reaksi : r = k [A]1 [B]1 ; V = k [A]2 ; V = k [B]2
Gambar 10. Grafik reaksi orde dua (2)
Contoh soal :
Gas nitrogen oksida dan gas klor bereaksi pada suhu 300 K menurut persamaan:
2NO(g) + Cl2(g)↔ 2 NOCl(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur pertambahan konsentrasi NOCl dan diperoleh
data sebagai berikut.
Tabel 2. Data hasil percobaan reaksi antara NO(g) dan Cl2(g)
( 12 ) =( 12 )
n=2
Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 2.
Bandingkan hasilnya bila menggunakan data nomor 1 dengan 3 atau 2 dengan 3.
Orde reaksi terhadap Cl2
(gunakan data nomor 1 dan 4)
r1 k .[Cl ]m1 [ NO ]n1
=
r 4 k .[ Cl¿¿ 2]m4 [NO ]n4 ¿
0,0001molL−1 detik −1 m .(0,10 molL¿¿−1)n
=k .(0,10 molL¿¿−1) ¿¿
0,0002molL−1 detik −1 k .(0,20 molL¿¿−1)m .( 0,10 molL¿¿−1)n ¿ ¿
1 1 n
=
2 2 ()
n=1
Jadi, orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.
Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3
b. Rumus laju reaksi yaitu: r = k[Cl2][NO]2
c. Untuk menghitung k dapat menggunakan salah satu data, misalnya data nomor 5.
R=k. [Cl2] [NO]2
0,0003 mol L-1 detik-1 = k.[0,3 mol L-1][0,10 mol L-1]2
0,0003 molL−1 detik −1
k=
0,003 mol3 L−3
L2
= 0,1
mol3 deik