Anda di halaman 1dari 14

GERHANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN ASTRONOMI

Qamaruzzaman*
qamaruszaman@gmail.com

Abstract
Al-Mughīrah ibn Shu’bah narrated that there was a solar eclipse on the day of the death of Ibrahim. Some
people then believe that the eclipse was due to the death of Ibrahim. Rasulullah Saw. verified that the sun and
moon are two of the signs of Allah. The eclipses are not because of the death or life of a person. When you see it,
pray to God. In general, the phenomenon of the eclipse is a celestial event casting shadows all other heavenly
bodies, which at times when the shadow of the object is to cover the entire disk of the sun, so that the celestial
bodies fall of the shadow of other celestial bodies, it can not receive sunlight at all. This article attempts to
examine the eclipses from the perspectives of Islamic Law and Astrnonomy.
Keywords: Eclipse, Islamic Law, Astronomy

Abstrak
Diriwayatkan oleh putra al-Mughīrah dari Shu’bah r.a. diterangkan: telah terjadi gehhana matahari ketika hari
kewafatan Ibrahim. Kemudian banyak yang orang meyakini bahwa gerhana itu terjadi dikarenakan kematian
dari seorang Ibrahim. Sesungguhnya bahwa matahari dan bulan adalah dua tanda dari Allah. Gerhana yang
terjadi pada keduanya (Bulan dan matahari) bukanlah dikarenakan kematian seseorang. Ketika kalian melihat
gerhana, kemudian berdo’a dan sholatlah kepada Allah. Secara umum, fenomena gerhana adalah sebuah
peristiwa angkasa yang menutupi sebahagian atau seluruhnya dari matahari dan bulan. Ketika bayangan
menutup keseluruhan bulan atau matahari, tidak akan ada cahaya yang terlihat. Artikel ini akan membahas
mengenai fenomena gerhana dari perspektif hukum Islam dan astronomi.
Kata Kunci: Gerhana, Hukum Islam, Astronomi

PENDAHULUAN matahari, sehingga benda langit itu kejatuhan


Dalam ajaran Islam, gerhana adalah peris­ bayangan benda langit lainnya, maka tidak bisa
tiwa astronomi biasa yang tidak dihubungkan menerima sinar matahari sama sekali. Secara
dengan mitos atau kepercayaan tertentu. Dari singkat gerhana dapat diartikan tertutupnya
al-Mughīrah Ibn Syu‘bah r.a. (diriwayatkan arah pandangan pengamat ke benda langit oleh
bahwa) ia berkata: “Terjadi gerhana matahari benda langit lainnya yang lebih dekat dengan
pada hari meninggalnya Ibrahim. Lalu ada pengamat2 Oleh karena itu dalam bahasa Arab
orang yang mengatakan terjadinya gerhana gerhana di sebut dengan istilah kusūf (untuk
itu karena meninggalnya Ibrahim. Maka matahari) atau khusūf (untuk bulan) yang artinya
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya menutupi atau memasuki. Dalam padanan kata
matahari dan bulan adalah dua dari tanda- bahasa Inggris disebut eclipse dan dalam bahasa
tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak latin disebut eclipsis. Sehingga kusūf al-Shamsi
gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. menggambarkan bulan menutupi matahari
Apabila kamu melihat hal itu, maka salat baik sebagian maupun seluruhnya, dan khusūf
dan berdoalah kepada Allah.”1 Secara umum, al-qamar menggambarkan bulan memasuki
peristiwa gerhana adalah suatu peristiwa jatuh­ bayangan Bumi, sehingga Bumi berada di antara
nya bayangan benda langit ke benda langit
lainnya, yang pada kalanya bayangan benda
ter­
sebut menutupi keseluruhan piringan 1
Ahmad Izzudin, Ilmu Falak Praktis: Metode Hisab Rukyat
*
Dosen STAIN Kediri Praktis dan Solusi Permasalahannya, (Semarang: Pustaka al-Hilal,
1
HR Shahih Bukhari, No. 550 2012)

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 157


Bulan dan Matahari atau yang dikenal dengan 3. Menyeru jama’ah untuk melaksanakan salat
oposisi atau istiqbāl. 3 gerhana dengan panggilan al-ṣalātu jāmi’ah
dan tidak ada adzan maupun iqamah.
GERHANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM Hadis ’Aisyah mengatakan:
ISLAM َ ‫ فَبَع‬،‫الشمس َخ َسفَ ْت َعلَى َع ْه ِد َرسو ِل اهللِ صلى اهلل عليه وسلم‬
‫َث‬ َّ ‫أن‬ َّ
Sebagian orang menganggap terjadinya ٍ ‫ وَتَقَ َّدمَ فَ َكربَّ وَصلَّى أربَ َع رَ َكع‬.‫ فَاجتَ َمعُوا‬،‫ الصالَةَ َجا ِمعَة‬:‫ُمنَادياً يُنَا ِدي‬
‫َات‬
gerhana matahari dan bulan sebagai gejala )‫َات (رواه مسلم‬ ٍ ‫يف رك َعتَني وَأرب َع َس َجد‬
alam biasa, sebagai peristiwa ilmiah yang bisa Pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dinalar. Gerhana sekedar menjadi tontonan pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu
menarik yang bisa disaksikan beramai-ramai mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah
bersama keluarga dan handai tolan. Namun dengan: ash-ṣalātu jami’ah (mari kita lakukan salat
bagi yang merasa tunduk kepada keagungan berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi
Sang Perncipta, Allah Swt., gerhana adalah lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat
kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.”
peristiwa penting yang secara gamblang
(HR. Muslim)
menunjukkan bahwa ada kekuatan Yang Maha
Agung di luar batas kemampuan manusia; Mengenai hukum salat gerhana, para
Mereka yang merasa rendah di hadapan Sang ulama membedakan antara shalat gerhana
Pencipta akan menadahkan muka, menghadap matahari dan salat gerhana bulan. Pada
Allah. Allah Swt. berfirman: salat gerhana matahari Jumhur Ulama
‫لش ْم ِس وَال لِلْقَ َم ِر‬ َّ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه اللَّيْ ُل وَالنَّهَا ُر و‬
َّ ِ‫َالش ْم ُس وَالْقَ َم ُر ال تَ ْس ُجدُوا ل‬ (Shāfi’iyyah dan Mālikiyah) mengatakan
)٣٧( ‫ُن إِ ْن ُكنْتُمْ إِيَّا ُه تَ ْعبُدُو َن‬ َّ
َّ ‫وَا ْس ُجدُوا ِلِ الَّ ِذي َخلَقَه‬ bahwa shalat gerhana matahari hukumnya
Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya sunnah muakkadah, kecuali Ḥanafiyyah yang
malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. mengatakan hukumnya wajib. Sedangkan
Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan dalam shalat gerhana bulan, para ulama
tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan terpecah menjadi tiga macam, Ḥanafiyyah
keduanya (QS. Fushshilat: 37). memandang bahwa shalat gerhana bulan
hukumnya hasanah. Malikiyah berpendapat
Terkait dengan peristiwa gerhana, agama mandubah. Shāfi’iyyah dan Ḥanābilah
Islam mensyari’atkan beberapa hal: berpendapat sunnah muakkadah.5
1. Perbanyaklah do’a, zikir, istighfar, takbir, 4. Mengerjakan salat gerhana secara
salat gerhana dan sedekah. Dari ‘Aisyah, berjama’ah di masjid
Nabi saw bersabda: Salah satu dalil yang menunjukkan hal
‫ان ِلَْو ِت أَ َح ٍد‬ ْ ُ َ‫َجل ال‬
ِ َ‫ي َسف‬ َّ ‫اللِ ع‬
َ ‫َز و‬ َّ ‫َات‬ ِ ‫ان ِم ْن آي‬ ِ َ‫الش ْم َس وَالْقَ َم َر آيَت‬
َّ ‫إِ َّن‬ ini sebagaimana dalam hadis dari ‘Āishah
‫َّقوا(رواه‬ ‫ليَا ِت ِه فَإِ َذا َرأَيْ ُتمْ َذلِ َك فَا ْدعُوا اللََّ َو َكب‬
ُ ‫ُِّوا َو َصلُّوا َوتَصَد‬ َ ِ َ‫وَال‬
bahwasanya Nabi saw mengendari
4
)‫البخاري ومسلم‬ kendaraan di pagi hari lalu terjadilah
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua gerhana. Lalu Nabi Saw. melewati kamar
tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah.
istrinya (yang dekat dengan masjid), lalu
Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang
beliau berdiri dan menunaikan salat.
atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut
maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah,
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa
kerjakanlah salat dan bersedekahlah (HR. Bukhari Nabi mendatangi tempat salatnya (yaitu
Muslim). masjidnya) yang biasa dia salat di situ.7
Ibnu Hajar mengatakan, ”Yang sesuai
dengan ajaran Nabi adalah mengerjakan
salat gerhana di masjid. Seandainya tidak
demikian, tentu salat tersebut lebih tepat
3
Louwis Ma’luf, al-Munjid., hlm. 178 dan 685.
Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim Ibn al-
4

Mughirah ibn Bardizbah al-Bukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari Wahbah Az-Zuhali, Al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuhu, II,
5

juz II, (Semarang: Toha Putra, tth), hlm. 24 (Beirut, Dar al-Fikri 1995), hlm. 1421

158 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170


dilaksanakan di tanah lapang agar nanti salat hari raya (Id) ataupun tanpa khutbah.
lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.”6 Mengenai bacaan al-Qur’an bisa di-jahar-kan
Wanita diperbolehkan shalat gerhana ber­ atau dikeraskan ataupun disirikan.11 Tentang
sama kaum pria di masjid, Namun, jika tata cara pelaksanaan salat gerhana terdapat
dita­kutkan keluarnya wanita tersebut akan perbedaan pendapat para ulama:
mem­bawa fitnah (menggoda kaum pria), Abū Ḥanīfah mengatakan bahwa salat
maka sebaiknya mereka shalat sendiri di gerhana dilakukan sebagaimana salat sunnah
rumah.7 biasa. Dalil yang disebutkan Abū Ḥanīfah
5. Berkhutbah setelah salat gerhana berdasar­ dan yang senada dengannya, ialah Hadis Abu
kan tuntunan Rasulullah. Bakrah, ia berkata: “Pernah terjadi gerhana
Setelah selesai salat gerhana, Rasulullah matahari pada zaman Rasulullah saw, maka
berkhotbah di hadapan orang banyak, ia Rasulullah keluar dari rumahnya seraya menyeret
memuji dan menyanjung Allah, kemudian selendangnya sampai akhirnya tiba di masjid.
bersabda: Orang-orang pun ikut melakukan apa yang
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dilakukannya, kemudian Rasulullah saw salat
dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan bersama mereka dua raka’at”12 (HR Bukhari).
Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena Mayoritas ulama yang lain (Imam Mālik,
kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Shāfi’ī, dan Aḥmad) menyatakan bahwa salat
Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah gerhana itu seperti salat hari raya yakni
kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dua rakaat, hanya setiap rakaat ada dua kali
dan bersedekahlah.”8 ruku’.13 Setelah ruku’ pertama yang agak
panjang kembali berdiri lalu membaca al-
Tentu saja ada aspek perenungan ayat- Fātiḥah dan surat lainnya baru ruku’ lagi
ayat kawniyyah juga, bukan sekadar aspek setelah itu barulah dilanjutkan dengan i’tidāl
ibadahnya. Oleh karenanya disarankan pada dan sujud dan seterusnya sampai salam. Lalu
saat puncak gerhana, jamaah berkesempatan pelaksanaan salat gerhana ini ditutup dengan
juga untuk melihat langsung proses gerhana khutbah.14 Pendapat ini berdasarkan beberapa
tersebut.9 Hadis-hadis sebelumnya  merupakan hadis, di antaranya:
sunnah fi’liyyah yang menggambarkan Hadis Ibnu ‘Abbas , ia berkata, “Telah terjadi
perbuatan  Rasulullah Saw. melakukan salat saat gerhana matahari pada zaman Nabi saw , maka
terjadinya gerhana dan sunnah qawliyyah yang beliau salat dan orang-orang ikut salat bersamanya.
berisi perintah Nabi Saw. untuk melakukan Beliau berdiri sangat lama (seperti) membaca
salat pada saat terjadinya gerhana. Menurut surat al-Baqarah, kemudian rukuk yang lama, lalu
Jumhur ulama salat kusuf maupun khusuf berdiri, lama sekali berdirinya namun berdiri yang
hukumnya sunnah muakkad.10 Salat gerhana kedua lebih pendek dari berdiri yang pertama,
terdiri dari dua rakaat dapat dilaksanakan kemudian ruku’, lama sekali ruku’nya namun ruku’
berjamaah di masjid maupun sendiri saja.
11
Az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islāmī., hlm 1423.
Dalam pelaksanaannya sesudah melaksanakan 12
Abu Abdullah, Shahih al-Bukhari juz II , hlm. 23-24
salat gerhana diiringi dengan khutbah, seperti 13
Az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islāmī., hlm.. 1426
14
Sayyid Sābiq, Fiqh as-Sunnah,  jilid I, (Beirut; Dar al-Fikr,
6
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathaul Bāri ala Sharh al-Bukhārī, tth), hlm. 435-437. Setelah membaca surat al-Fātiḥah dan
IV (Beirut, Dar al-Fikri 1995), hlm. 6 membaca surat yang panjang seperti surat al-Baqarah dengan
7
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathaul Bāri., hlm. 6 jahar sebagaimana dijelaskan dalam hadis ‘Āishah: “Nabi Saw.
8
Untuk redaksi hadis yang lengkap baca Abu Abdullah, menjaharkan bacaannya ketika salat gerhana.” (HR. Bukhari
Shahih al-Bukhari., hlm. 24-25 dan Muslim, Shahih Muslim juz I, dan HR Muslim) setelah i’tidāl ini tidak langsung sujud, namun
(Semarang: Toha Putra, tth), hlm. 357-358. dilanjutkan dengan membaca surat al-Fātiḥah dan surat yang
9
T. Djamaluddin, Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009: panjang namun lebih pendek dari yang sebelumnya. Demikian
Salat Gerhana, http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses juga pada rakaat yang kedua, namun lebih singkat dari rakaat
pada tanggal 3 Maret 2011 yang pertama. Lih juga Abu Abdulla, Abu Abdullah, Shahih al-
10
Az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islāmī., hlm. 1422 Bukhari., hlm. 39, dan Muslim, Shahih Muslim., hlm. 358-359.

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 159


kedua lebih pendek dari ruku’ pertama…”  15 (HR piringan matahari dari gerhana. Jika baru
Bukhari). sebagian yang lepas dari gerhana, maka (orang
Hadis kedua, dari ‘Āishah  , ia berkata, yang belum melakukan salat gerhana) dapat
“Bahwasanya Rasulullah Saw. pernah melaksanakan mengerjakan salat untuk gerhana yang tersisa
salat ketika terjadi gerhana matahari. Rasulullah seperti kalau gerhana hanya sebagian saja.”17
berdiri kemudian bertakbir kemudian membaca,
panjang sekali bacaannya, kemudian rukuk dan HIKMAH DAN MITOS DI BALIK PERISTIWA
panjang sekali rukuknya, kemudian mengangkat GERHANA
kepalanya (i’tidāl) seraya mengucapkan: Peristiwa gerhana merupakan peristiwa
“Sami’allāhu liman ḥamidah,” kemudian berdiri alam biasa yang secara astronomis dapat
sebagaimana berdiri yang pertama, kemudian dihitung dan diprediksi kapan akan terjadi.
membaca, panjang sekali bacaannya namun Peristiwa gerhana bukan tanda kelahiran
bacaan yang kedua lebih pendek dari bacaan yang atau kematian seseorang namun gerhana
pertama, kemudian rukuk dan panjang sekali merupakan momen merenungkan kembali
rukuknya, namun lebih pendek dari ruku’ yang tanda Kemahabesaran Allah. Untuk itu umat
pertama, kemudian sujud, panjang sekali sujudnya, Islam memberi makna akan kehadiran gerhana
kemudian dia berbuat pada raka’at yang kedua melalui ibadah berupa salat gerhana yang
sebagimana yang dilakukan pada raka’at pertama, dilakukan secara sendirian maupun berjamaah
kemudian salam…” 16 (HR Bukhari dan Muslim). di masjid-masjid atau mushalla serta
Ibn Qudāmah menegaskan bahwa memperbanyak takbir dan sedekah. Hal ini
waktu salat gerhana itu adalah sejak mulai sejalan dengan yang diajarkan oleh Rasulullah:
kusuf hingga berakhirnya. Jika waktu itu ”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua
terlewatkan, maka tidak ada kada (qadha) macam tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah.
karena diriwayatkan dari Nabi Saw. bahwa Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukan
beliau bersabda, Apabila kamu melihat hal itu, karena kematian seseorang atau kehidupannya.
maka berdoalah kepada Allah dan kerjakan salat Maka jikalau kamu melihatnya, berdoalah kepada
sampai matahari itu terang (selesai gerhana). Jadi Allah, bertakbirlah, bersedekahlah serta salatlah”18
Nabi saw menjadikan berakhirnya gerhana (HR. Bukhari-Muslim ).
sebagai akhir waktu salat. Apabila gerhana
berakhir ketika salat masih berlangsung, maka Mitos seputar kematian ini dalam hadis
salatnya diselesaikan dengan dipersingkat. Jika Nabi di atas dikaitkan dengan peristiwa
matahari terbenam dalam keadaan gerhana, meninggalnya anak laki-laki Rasulullah yang
maka berakhirlah waktu salat gerhana dengan bernama Ibrahim pada saat masih kecil. Mitos
terbenamnya matahari, demikian pula apabila lainnya yang berkembang di masyarakat
matahari terbit saat gerhana bulan (di waktu antara lain:
pagi). Imam Rāfi‘ī menegaskan, sabda Nabi 1. Memukul-mukul pohon kelapa atau yang
Saw.: “Apabila kamu melihat gerhana, maka sejenisnya untuk membangunkan bulan
salatlah sampai matahari terang” (selesai gerhana) atau matahari supaya tidak di makan
menunjukkan arti bahwa salat tidak dilakukan gerhana. Tindakan ini tidak masuk akal
sesudah selesainya gerhana. Yang dimaksud menurut ilmu pengetahuan.19
dengan selesainya gerhana adalah berakhirnya 2.   Orang-orang tua dulu; sebagian masyarakat
gerhana secara keseluruhan. Imam an-Nawāwī pedesaan di pulau Jawa menganggap keja­
(w. 676/1277) menyatakan, “Waktu salat  dian gerhana dengan ada buto (buta kala­
gerhana berakhir dengan lepasnya seluruh rahu) yang memakan bulan. Masyarakat
Abu Abdullah, Shahih al-Bukhari., hlm 27-28.
15 17
Ibnu Qudamah, al Mugni wa al-Syarhu al-Kabir, IV,
Untuk mendapatkan redaksi lengkap hadis tersebut
16
(Beirut: Darul Fikri, 1997), hlm 234.
baca lebih lanjut Abu Abdullah, Shahih al-Bukhari., hlm. 24-25 18
Ibnu Qudamah, al Mugni wa al-Syarhu al-Kabir, hlm 234
dan dan Muslim, Shahih Muslim., hlm.. 357-358 19
Khafid, hlm. 6

160 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170


akan beramai-ramai menabuh lumping/ (korona)24 yang biasanya tidak terlihat.
lesung (tempat penumbuk dari kayu) Bagi para saintis, momentum gerhana
agar buto-nya takut dan cepat hilang. 20
mata­ hari total dapat dijadikan sumber
3. Di Kotabumi, Lampung Utara, saat gerhana data “membongkar rahasia matahari”,
sejumlah ibu hamil bersembunyi di kolong terutama struktur matahari, ledakan serta
tempat tidur. Itu dilakukan supaya anak fenomena temperatur matahari.25 Ini
yang dilahirkannya kelak tidak cacat. Lalu, mengajarkan kita untuk juga dapat ber­
ibu hamil tersebut diminta memakai sarung, jalan beriringan dan berdampingan de­
lalu neneknya mengusap perut calon ibu ngan sesama manusia, maka sudah selayak­
itu tiga kali sembari bermohon agar janin nya itu direpresentasikan dalam bentuk
terhindar dari bala. Mereka percaya, ritual anjuran memperbanyak sedakah. Lalu
itu dilakukan agar bayi yang dilahirkan khatib pun perlu mengingatkan bahwa
wajahnya tidak hitam.21 gerhana matahari adalah fenomena alam
4. Menurut ramalan paranormal akan terjadi yang tidak terkait dengan kelahiran atau
gaduh politik besar dalam skala nasional. kematian seseorang dan tidak terkait
Kemungkinan akan ada keguncangan dengan nasib manusia atau bencana alam,
ekonomi, keributan besar elite polik, tetapi merupakan sebagian tanda-tanda
tidak memikirkan rakyat, dan selalu kebesaran-Nya di alam.26
mengutamakan kekuatan.22 3. Menyaksikan gerhana matahari total atau­
pun gerhana yang lainnya, merupakan mo­
Selanjutnya hikmah dan pelajaran yang
men yang langka bahkan  GMT hanya dapat
dapat dipetik dari peristiwa gerhana antara
dilihat sekali seumur hidup (asumsi usia
lain:
manusia kurang dari 100 tahun).27 Beberapa
1. Gerhana adalah peristiwa alam yang me­
ratus juta tahun mendatang, generasi
nun­jukkan ketundukan alam pada Khaliq-
penerus planet bumi hanya akan mendengar
nya (Penciptanya). Maka selayaknya kita
dongeng tentang gerhana. Pada waktu itu
juga menunjukkan ketaatan kepada Allah
matahari akan berevolusi menjadi bintang
dengan melakukan salat gerhana. Matahari
raksasa, membesar dimensinya; diameter
dan bulan tak pernah penyalahi hukum-Nya,
sudut matahari akan lebih besar dari bulan.
sehingga manusia pun dapat memperkirakan
Dengan demikian tidak akan pernah lagi
secara tepat waktu terjadinya gerhana.
terjadi gerhana matahari total. Walaupun
Manu­sia karena nafsunya sering kali, sengaja
dalam jangka waktu yang masih sangat lama
atau tak sengaja, menyalahi hukum Allah,
tapi hukum alam memberi keyakinan hal itu
maka sudah selayaknya peristiwa gerhana
akan terjadi.28
mengingatkan kita untuk memperbanyak
istighfar.23   24
Perhatikan struktur Korona yang tidak simetri
2. Matahari dan bulan bisa beriringan dan bundar,  hal ini menunjukkan adanya aktivitas di permukaan
ber­dampingan memperlihatkan kehar­mo­ Matahari.  Korona Matahari merupakan plasma dengan
temperatur berjuta derajat
nisan yang kadang menunjukkan fenomena 25
Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari, http://t-
cincin atau mahkotanya yang indah djamaluddin.spaces.live.com diakses pada tanggal 3 Maret
2011.
20
Mitos Masyarakat Seputar Gerhana Bulan, http://www. Djamaluddin, Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009,
26

tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/06/16/ brk,20110616- http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses pada tanggal 3


341052,id.html Maret 2011.
21
Gerhana matahari Jumat siang 15 Januari, http://unik. 27
Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari,
kompasiana.com/2010/01/15/gerhana/ diakses pada tanggal Kegelapan di Siang Hari, http://nusantaranews.wordpress.
3 Maret 2011 com/2009/07/22/alasan-ilmiah-bahaya-menatap-gerhana-
22
http//langitselatan.com matahari-kegelapan-di-siang-hari/generasi  diakses pada
23
T. Djamaluddin, Gerhana, http://t-djamaluddin.spaces. tanggal 3 Maret 2011
live.com diakses pada tanggal 3 Maret 2011 28
Tim Penyusun, alasan ilmiah, hlm. 96

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 161


4. Fenomena gerhana telah menarik perhatian  Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan)
sejak awal peradaban manusia. Di zaman Tuhanmu, bagaimana dia memanjangkan (dan
Babylonia (2000 SM-1000 SM) di lembah memendekkan) bayang-bayang dan kalau dia
sungai Eufrat dan Tigris telah mengenal menghendaki niscaya dia menjadikan tetap
siklus Saros, siklus terjadinya gerhana tiap bayang-bayang itu, Kemudian kami jadikan
matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang
223 kali priode sinodis bulan atau 6585,3 hari
itu. Kemudian kami menarik bayang-bayang itu
(18-19 tahun) di saat perkembangan ilmu
kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.
pengetahuan dan teknologi masih sangat
sederhana. Thales (dari Miletus, 624 SM-
Sebuah kisah yang menarik untuk kita
547 SM) termasuk ilmuan dan filosof yang
simak terkait dengan peristiwa gerhana mata­
mentransmisikan pengetahuan tentang
hari. Tokohnya adalah seorang ahli ilmu Falak
siklus Saros dari Babylonia ke Yunani.29
Indonesia Turaikhan Adjhuri (Penggagas
5. Plato; murid Aristoteles dikenal sebagai
Kalender Menara Kudus). Ia dianggap berbeda,
ilmu­an Yunani menggunakan gerhana bulan
tidak sejalan, menentang pemerintah di masa
sebagai bukti bahwa bumi berbentuk bola.
Orde Baru dan sempat diinterogasi  karena
Batas umbra bumi yang berbentuk busur
perbedaan penentuan waktu Idul Fitri yang
lingkaran sebenarnya merupakan bayang-
berbeda dari Pemerintah  juga pernah
bayang bumi oleh matahari.30
menentang maklumat pemerintah yang
6. Kita dapat melihat dan mengamati
menyeru agar masyarakat bersembunyi
reaksi binatang-binatang saat gerhana
di rumah-rumah ketika gerhana matahari
berlangsung. Misalnya kokok ayam yang
total  pada tahun 1983 dengan menganjurkan
terkecoh karena mendadak suasana yang
umat melihat gerhana dan mendirikan
gelap kembali terang seperti di pagi hari
salat Kusūf. Ia mencoba menyadarkan umat
pada saat gerhana matahari total.
Islam  Indonesia bahwa gerhana matahari
7. Gerhana  juga dapat dipergunakan
adalah peristiwa astronomi biasa yang tidak
untuk memperkaya karya seni fotografi
perlu ditakuti. Dan banyak pelajaran penting
(Astrofotografi).
dan berharga yang bisa dipetik dibalik
8. Selain memperkaya khazanah pengetahuan
peristiwa tersebut.
manusia tentang gerhana, seperti menguji
pre­sisi, ketepatan, berbagai metoda perhitu­ GERHANA DALAM PERSPEKTIF ASTRONOMI
ngan kedudukan bulan dan matahari.31 Gerhana dalam bahasa Arab dikenal de­
9. Memanfaatkan momen gerhana untuk pen­ ngan istilah kusūf  dan khusūf. Pada dasarnya
didikan anak, mempelajari sains tentang istilah kusuf dan khusuf digunakan untuk
gerhana, fenomena alam menakjubkan yang menyebut gerhana matahari maupun gerhana
memuat tantangan intelektualitas manusia bulan.  Kata kusuf lebih dikenal untuk menya­
yang memikirkannya.32 Allah Swt. berfirman takan gerhana matahari sedangkan kata
dalam surat Al-Furqan [25]: 45 dan 46: khusuf untuk gerhana bulan.33 Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah eclipse. Kusuf
29
Berdasarkan hitungan kasar gerhana matahari total
hanya akan terjadi sekitar 300 tahun sekali dalam tempat
artinya menutupi; menggambarkan adanya
yang sama, namun hal ini tdk bisa dipastikan. Sebagai contoh fenomena alam bahwa (dilihat dari bumi) bulan
daerah Sumatra Selatan dan Bangka telah berulang terjadi menutupi matahari, sehingga terjadi gerhana
gerhana Matahari total hanya dalam waktu 28 tahun yaitu matahari. Adapun khusuf berarti memasuki;
tahun 1988 dan 2016.
30
Djamaluddin, Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009:
menggambarkan adanya fenomena alam bahwa
Salat Gerhana. http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses bulan memasuki bayangan bumi, sehingga
pada tanggal 3 Maret 2011.
31
Tim Penyusun, alasan ilmiah., hlm. 98
32
Djamhur, http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses 33
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik,
pada tanggal 3 Maret 2011. (Yogyakarta, Buana Pustaka, 2008, cet.ke-3), hlm. 187

162 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170


terjadi gerhana bulan.34 Sering juga digunakan berada di antara matahari dan bulan pada
bentuk ganda kusufain dan khusufani untuk satu bujur astronomi yang sama, sehingga
menyebut gerhana matahari dan gerhana sinar matahari tidak dapat mencapai bulan
bulan sekaligus.35 Dalam astronomi fenomena karena terhalangi oleh bumi. Konjungsi suatu
gerhana diartikan tertutupnya arah pandang objek benda langit–dalam hal ini adalah bulan
pengamat ke benda langit oleh benda langit dengan matahari- seperti yang terlihat dari
lainnya yang lebih dekat dengan pengamat.36 bumi, terjadi jika perbedaan bujur dengan
Gerhana matahari adalah peristiwa tertutupnya matahari berharga nol. Konjungsi bulan ini
sinar matahari oleh bulan sebagian atau menjadi acuan untuk menentukan awal bulan
seluruhnya sehingga matahari tidak tampak dalam sistem penanggalan Kamariah/Hijriah.39
dari bumi secara keseluruhan pada saat gerhana Kedudukan bidang orbit bulan mengelilingi
matahari total dan sebagiannya pada saat bumi membentuk sudut 5,1° terhadap bidang
gerhana sebagian. Terjadi pada saat siang hari orbit bumi mengelilingi matahari (bidang
pada saat konjungsi/ijtima’37, yaitu pada saat ekliptika). Atau sering dikatakan pula bidang
matahari, bulan dan bumi berada pada bujur orbit bulan mempunyai inklinasi 5,1° dari
astronomi yang sama serta bayangan bulan bidang ekliptika. Hal inilah yang menyebabkan
akan mengenai bumi.Gerhana bulan adalah tidak terjadinya gerhana bulan setiap konjungsi
peristiwa saat sebagian atau keseluruhan maupun gerhana matahari setiap fullmoon
wajah bulan yang dalam fase purnama tertutup (bulan purnama).40
oleh bayangan bumi. Sehingga bulan menjadi
tampak gelap; ada kalanya sebagian pada saat MACAM-MACAM GERHANA
gerhana sebagian ataupun seluruhnya pada Terdapat dua macam gerhana, yakni
saat gerhana bulan total.38 Itu terjadi bila bumi gerhana matahari dan gerhana bulan:
1.  Gerhana Matahari
34
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik,
hlm. 187
a. Gerhana Matahari Total/ GMT (Total Solar
35
Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami., hlm. 1421 Eclipse/Kusuf Kulli)
36
Selain gerhana, dikenal juga fenomena-fenomena Pada saat GMT seluruh bundaran mata­
sejenis, seperti: (a).  Transit planet dalam; Merkurius dan hari di langit tertutup oleh bundaran
Venus. Yakni saat Merkurius atau Venus melintas arah
pandang kea rah bundaran matahari. Fenomena ini seperti
bulan, diameter sudut bulan lebih
fenomena gerhana matahari cincin; (b).  Fenomena Okultasi, besar dibanding dengan diameter sudut
yaitu arah pandang ke bintang atau sumber cahaya di langit Matahari. Terjadi di daerah permukaan
dengan diameter sudut yang lebih kecil dan lebih jauh bumi yang terkena bayangan umbra
ditutup oleh benda langit dengan dismeter sudut yang lebih
besar. Misalnya Okultasi bintang oleh asteroid atau bulan,
bulan. Durasi selama 7 menit, karena
Okultasi asteroid oleh bulan; (c) Fenomena gerhana bintang ukuran bulan lebih kecil dari bumi.
dalam system bintang ganda. Komponen primer (komponen Diawali dan diakhiri dengan gerhana
yang lebih kuat cahayanya) dan sekunder (yang lebih lemah) matahari sebagian.
bintang ganda bergerak mengelilingi titik pusat massa system
dan keduanya bias saling menutupi satu dengan yang lain.
b. Gerhana Matahari Cincin/ GMC (Annular
Fenomena ini mengakibatkan bentuk atau pola kurva cahaya Solar Eclipse/Kusuf Halqi au al-Ba’dli)
(kuat cahaya bintang terhadap waktu) bintang umumnya Terjadi saat bundaran bulan berada di
berubah secara priodik. Tim Pengusun Naskah IDI Hukum, dalam bundaran matahari, karena dia­
Islam Untuk Disiplin Ilmu Astronomi; Buku Dasar Pendidikan
Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum Jurusan/Program Studi
meter sudut bulan lebih kecil dibanding
Astronomi, Jakarta: Depag RI, 2000, hlm. 77-78 dengan diameter sudut matahari; di
37
Konjungsi/ijtima adalah saat bulan berada di antara
matahari-bumi, di mana wajah bulan menjadi tidak nampak Buana Pustaka, 2005), cet.ke-1, h. 45
dari bumi. Para astronom menyebut ijtima atau konjungsi itu 39
Djamhur Effendi, Sekelumit Penanggalan Komariah dan
sebagai ’new moon’ (bulan baru) atau disebut juga ’bulan mati’ Gerhana Bulan,  http://www.nu.or.id diakses pada tanggal 3
karena wajahnya tidak tampak. dengan kata lain, konjungsi Maret 2011
bulan terjadi saat bulan baru. 40
Djamhur Effendi, Sekelumit Penanggalan Komariah dan
38
Lihat Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, (Yogyakarta, Gerhana Bulan

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 163


daerah permukaan bumi terkena lan­ dengan matahari akan mengakibatkan
jutan umbra. Pada saat gerhana ini, terjadinya gerhana bulan. Perpotongan
matahari terlihat bercahaya dan ber­ bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika
bentuk seperti cincin. Terjadi pada saat akan memunculkan 2 buah titik potong yang
bulan berada pada titik terjauhnya dari disebut titik node, yaitu titik di mana bulan
bumi (titik Aphelion). Karena bagian memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan
bola matahari yang tampak dari bumi ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada
layaknya piringan itu tidak seluruhnya titik node tersebut. Bulan membutuhkan
tertutup oleh bayang-bayang bulan. waktu sekitar 29,53 hari untuk bergerak
Bagian yang terlihat oleh kita yang di dari satu titik oposisi dan kembali  lagi
bumi hanya sebagain kecil seperti sabit titik oposisi tersebut. Maka biasanya, jika
matahari yang berbentuk cincin. Inilah terjadi gerhana bulan maka akan diikuti
cincin dari sebagian cahaya matahari. dengan gerhana matahari karena kedua
c.
Gerhana Matahari Sebagian/Parsial titik node tersebut terletak pada garis yang
(Partial Solar Eclipse/Kusuf Ba’dhi) menghubungkan antara matahari dengan
Terjadi pada saat sebagian bundaran bumi.
bu­lan menutupi sebagian bundaran a. Gerhana bulan total (Total Lunar Eclipse/
matahari di daerah permukaan bumi Khusuf Kulli) yaitu selama gerhana
berada pada bayangan kabur (penumbra) bulan berlangsung, terjadi fenomena
bulan sebagian sehingga ada bagian seluruh bulan memasuki kawasan
matahari yang tidak terlihat normal umbra bumi pada saat bulan tepat pada
(terang).Waktu gerhana bulan lebih lama daerah penumbra (bayangan kabur)
dari gerhana matahari total,  karena sehingga muka tertutup oleh bumi secara
luasnya bayangan kabur bulan dari pada keseluruhan sehingga dia (bulan masuk
bayangan inti. Sketsa terjadinya Gerhana ke daerah umbra yaitu daerah yang
Matahari kurang lebih sebagai berikut: sangat gelap.Sebenarnya, pada peristiwa
gerhana bulan, seringkali bulan masih
dapat terlihat. Ini karena masih adanya
sinar matahari yang dibelokkan ke
arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan
kebanyakan sinar yang dibelokkan ini
memiliki spektrum cahaya merah. Itulah
sebabnya pada saat gerhana bulan,
2.   Gerhana Bulan bulan akan tampak berwarna gelap,
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau bisa berwarna merah tembaga, jingga,
keseluruhan wajah bulan yang dalam fase ataupun coklat.41
purnama tertutup oleh bayangan bumi. b. Gerhana bulan sebagian ( Partial Lunar
Terjadi bila bumi berada pada posisi di Eclipse/Khusuf Ba’dhi) yaitu selama
antara matahari dan bulan yan berada gerhana bulan berlangsung, hanya
pada satu garis lurus yang sama, sehingga sebagian bundaran bulan memasuki
sinar matahari tidak dapat mencapai bulan kawasan umbra bumi di mana tidak
karena terhalangi oleh bumi.Dengan kata semuanya bulan terhalangi sinar
lain, gerhana bulan terjadi bila bulan sedang matahari oleh bumi sedangkan sebagian
beroposisi atau bertolak belakang dengan permukaan bulan yang lain berada di
matahari. Tetapi akibat bidang orbit bulan Khafid, Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007, makalah yang
41

miring terhadap bidang orbit semu matahari dipresentasikan pada matakuliah Hisab Kontemporer, pada
tanggal 30 Oktober 2009 di Program Pascasarjana IAIN Wali
(ekliptika), maka tidak setiap oposisi bulan Songo, Semarang, hlm. 1-2

164 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170


daerah penumbra. Sehingga masih ada samar-samar. Bagi penduduk bumi sukar
sebagian sinar matahari yang sampai ke membedakan perubahan kecerlangan
permukaan bulan. Berikut sketsanya: bulan purnama ataupun matahari sebelum
berlangsung gerhana penumbra dengan saat
bulan atau matahari berada pada penumbra.
Akan terjadi keredupan yang terkadang
sulit diamati/dibedakan oleh mata bugil
manusia, karena cahayanya hanya beberapa
persen (kurang dari 1%). Karena itu  mata
bugil manusia melihat bulan purnama/
Dari segi bayangan yang terbentuk, ger­ matahari tanpa perubahan saat gerhana
hana dapat dibedakan menjadi gerhana umbra penumbra.43
dan penumbra.
PENGAMATAN GERHANA
1. Gerhana umbra (inti/ kerucut), yakni daerah
bayangan inti yang berbentuk kerucut dan Ketika mengamati matahari adalah kita
sangat gelap karena tertutupnya cahaya tidak boleh melihatnya secara langsung baik
sama sekali. Gerhana umbra terjadi saat tepat de­ngan mata telanjang ataupun dengan alat
berada di daerah umbra. Gerhana umbra optik seperti kamera, binokular, ataupun
dapat bersifat total, cincin ataupun sebagian. teleskop. Melakukan hal tersebut dapat meng­
Pada saat gerhana bulan total keseluruhan akibatkan kerusakan mata sementara atau­pun
bagian bulan masuk ke dalam bayangan permanen (kebutaan).44 B. Ralph Chou menje­
inti/umbra bumi. Adapun pada saat gerhana laskan bahwa meskipun 99% cahaya matahari
matahari total keseluruhan bagian matahari terlindung oleh bulan pada peristiwa gerhana
tertutup oleh bulan. Sedang pada gerhana matarahari sehingga wilayah umbra bumi
matahari sebagian yang tertutup bayangan menjadi gelap, namun tetap ada cahaya radiasi
inti adalah sebagiannya. Gerhana anti- dari matahari yang sampai ke bumi, dan
umbra hanya terjadi pada gerhana matahari sampai ke mata (jika kita langsung menatap
cincin. Gerhana anti-umbra terjadi saat dengan mata bugil). Dan perlu diingat, cahaya
matahari tepat berada di daerah anti-umbra matahari terdiri dari berbagai gelombang sinar
(daerah bayangan umbra yang menutupi; baik dari sinar tampak (pelangi : me-ji-ku-hi-
menghalangi bagian titik pusat matahari), bi-ni-u) maupun sinar tidak tampak seperti UV
di mana seluruh bundaran bulan yang gelap yang berenergi dan berfrekuensi tinggi  hingga
berada dalam bundaran matahari. Bedanya sinar cahaya dengan gelombang radio yang
dengan gerhana matahari total adalah berenergi dan berfrekuensi rendah. Perilaku
pada saat GMT seluruh bagian matahari pupil mata manusia pada malam hari ternyata
tertutup oleh bulan, sedang pada saat GMC sama ketika terjadi gerhana matahari. Pada saat
seluruh bundaran bulan yang gelap dalam gerhana, pancaran cahaya matahari terhalang
bundaran matahari namun terdapat bagian sebagian oleh bulan sehingga bumi menjadi
luar matahari yag tidak tergelapi sehingga gelap. Sehingga reaksi pupil mata secara alami
membentuk cincin. Bedanya dengan GMS membesar. Dan di saat orang menatap langsung
tidak seluruh bundaran bulan menutupi ke matahari yang terlindung oleh bulan, pupil
bundaran matahari dan sebagian bundaran
43
Tim Penyusun, alasan ilmiah., hlm. 78.
bulan  di luar bundaran matahari.42 44
Hanief Trihantoro , Pengamatan Gerhana Bulan Total 16
2. Gerhana penumbra (semu) yakni bayangan Juni 2011,
kabur di sekeliling umbra. Daerah http://langitselatan.com/2010/01/04/gerhana-bulan-
penumbra hanya mendapat sedikit sinar; sebagian-dan-gerhana-matahari-cincin-di-awal tahun-2010/
PENGAMATAN GERHANA BULAN TOTAL 16 JUNI 2011 diakses
42
Tim Penyusun, alasan ilmiah., hlm. 79. pada tanggal 20 Juni 2011

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 165


mata tidak bereaksi secara signfikan, padahal kita pasangkan pada lensa okuler selembar
radiasi sinar-sinar UV tetap menempus ke kertas dengan diatur posisinya sehingga
bumi, menempus ke retina mata, yang sedang gam­ bar fokus, maka kita mendapatkan
merusak sel batang dan kerucut mata.45 Fatal hasilnya dilayar tersebut.49
bila sering atau dengan durasi lama menatap 2. Bisa menggunakan media ember besar atau
secara langsung ke matahari, karena pada saat baskom berisi air jernih yang di letakkan
itu bukan sinar tampak saja yang menembus pada tempat terbuka ataupun lewat kolam.
mata, tetapi sinar-sinar berbahaya seperti
Berbeda dengan gerhana matahari,  peris­
UV tetap menerobos masuk menghasilkan
tiwa gerhana bulan dapat diamati secara
reaksi kimia yang merusak sel mata.  Belum
lang­
sung dengan mata telanjang dan tidak
lagi, gelombang sinar inframerah (infrared)
berbahaya sama sekali. Namun demikian akan
yang terkandung dalam sinar matahari turut
lebih indah jika ada binokuler atau ”keker”
“memanggang” (fotokoagulasi) sel batang
ataupun teleskop untuk melihatnya lebih dekat
dan kerucut. Akhirnya akan menyebabkan
sehingga nampak jelas batas antara daerah
mata mengalami buta sementara atau bahkan
gelap dan terang di permukaan bulan.
buta permanen.46 Pengamatan gerhana
Perbedaan Karakteristik Gerhana Matahari
matahari yang diperbolehkan secara langsung
dan Gerhana Bulan Terdapat  beberapa aspek
dengan   mata bugil adalah pada fase gerhana
yang berbeda antara gerhana matahari dan
matahari total yakni ketika sinar matahari
gerhana bulan, antara lain:50
benar-benar tertutup oleh bulan (100%).47
Gerhana
Namun ini bukan berarti kita tidak boleh No
Matahari
Perbedaan Gerhana Bulan

atau tidak dapat menyaksikan fenomena alam 1 Sinar matahari Keadaan sinar Bulan ditutupi
ditutupi bulan bayangan bumi
yang sangat menakjubkan dan jarang ter­
jadi ini. Ada beberapa cara yang aman untuk 2 Saat konjungsi Waktu terjadi Saat oposisi/
mengamati peristiwa gerhana matahari, (yaitu istiqbal (yaitu
kedudukan kedudukan bulan
sebagai berikut: bulan searah berlawanan arah
1. Menggunakan negatif film atau klise yang dengan dengan matahari
matahari). dilihat dari bumi).
sudah ter’bakar’. Amati Matahari dengan 3 Siang hari Waktu Malam hari
menggunakan filter yang aman, dan jangan pengamatan
4 Maksimal 7 Durasi gerhana50 Maksimal 3 jam
me­lihatnya secara terus menerus. Amati menit 58 detik
paling lama 2 menit, kemudian berhenti dan 5 Matahari Keadaan gelap Bulan digelapi dari
digelapi dari  (jika menghadap kiri ke kanan
baru amati lagi setelah 3 menit. Hal ini ber­ kanan ke kiri ke Utara)
tujuan untuk mengurangi kerusakan pada
mata seandainya ada cacat pada filter yang
kita gunakan.48Paling aman adalah dengan
cara memantulkannya di layar, baru kita
melihat hasilnya di layar tersebut. Misalnya 49
AR Sugeng Riyadi, Gerhana Matahari Cincin, http://
teleskop kita arahkan ke matahari, lalu pakarfisika.wordpress.com diakses pada tanggal 3 Maret 2011
50
Matahari mempunyai diameter sekitar 400 kali lebih
45
Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari, besar daripada diameter bulan, sedangkan jarak bumi-
Kegelapan di Siang Hari, http://nusantaranews.wordpress. matahari 400 kali lebih jauh daripada jarak bumi-bulan.
com/2009/07/22/alasan-ilmiah-bahaya-menatap-gerhana- Sehingga penampakan bulan dan matahari dari bumi hampir
matahari-kegelapan-di-siang-hari/ diakses pada tanggal 3 sama besar, yaitu sekitar setengah derajat (http://www.nu.or.
Maret 2011 id). Kondisi itu juga menyebabkan gerhana bulan total – yaitu
46
Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari, Kegelapan ketika bulan seluruhnya berada di dalam daerah umbra bumi,
di Siang Hari. bisa berlangsung selama 1 jam 47 menit. Sedangkan gerhana
47
Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari, Kegelapan matahari  total yaitu ketika bundaran matahari di langit
di Siang Hari. terhalang oleh bulan, dilihat oleh pengamat dari bumi yang
48
Hanief TrihantoroHanief Trihantoro , Pengamatan berada di jalur yang tersapu umbra bulan paling lama hanya
Gerhana Bulan Total 16 Juni 2011, berlangsung sekitar 7 menit. Djamhur, loc.cit

166 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170


6 Gerhana Wilayah/daerah Sedangkan gerhana Batas rata-rata jarak matahari agar terjadi
matahari yang mengalami bulan di seluruh
waktunya gerhana wilayah yang gerhana adalah (15,35° + 18, 51°)/2 = 16° 26’ dan
ditentukan mengalami malam bila batas tempat terjadinya gerhana matahari
oleh gerakan yang sama
bayangan di sekitar titik simpul tersebut adalah dua kali
bulan batas rata-rata 2 x 16° 26’ maka satu seri priode
melintasi
suatu daerah. Saros bias terjadi (2 x 16° 26’)/ 28’ = 70 gerhana
Jadi, berbeda matahari. Perhitungan yang lebih cermat ~73
dengan
gerhana bulan, kali gerhana atau satu seri Saros rata-rata
kita harus adalah 73 x 18, 03 tahun = 1315 tahun.53 Dan
melihat data
gerhana untuk tidak semuanya dapat diamati dari tempat
setiap daerah. yang sama.Seri Saros dimulai dengan gerhana
7 Pelaksanaan
Pengamatan matahari sebagian pada daerah lintang tinggi,
(telah dijelaskan lalu diikuti oleh gerhana matahari total atau
pada bagian
sebelumnya) gerhana matahari cincin di lintang menengah.
Dan berakhir dengan gerhana matahari
SIKLUS GERHANA MATAHARI sebagian di lintang tinggi pada arah kutub yang
Bila bulan dan matahari berada dekat arah berlawanan dengan ketika seri Saros di mulai.
titik simpul (yang disebut titik Node/Nodal) Seri Saros ganjil dimulai dengan gerhana
yang sama bisa terjadi gerhana matahari. matahari sebagian di kawasan kutub utara dan
Sedang bila keduanya  berada pada arah dua berakhir di kutub selatan. Sedang seri Saros
titik simpul yang berseberangan bisa terjadi genap kebalikannya. Dari tahun 1207 SM – 2161
gerhana bulan. Siklus matahari dari satu titik M terdapat 8000 gerhana matahari dan 5200
simpul ke titik simpul yang sama pada priode gerhana bulan atau 238 gerhana matahari/
berikutnya membutuhkan waktu rata-rata abad atau (238 ~42 seri gerhana matahari
346,62 hari. Siklus ini disebut dengan satu tahun dalam siklus Saros (223 priode sinodis bulan
gerhana.51 Gerhana matahari terjadi pada fasa atau 18 tahun lebih).54
bulan baru/ konjungsi. Priode konjungsi bulan
ke konjungsi berikutnya dinamakan priode SYARAT TERJADINYA GERHANA MATAHARI
sinodis. Priode Saros sama dengan 223 lunasi Matahari merupakan bintang terdekat de­
bulan. 223 x 29,53 hari= 6585, 32 hari. Priode ngan bumi dengan jarak rata-rata 149.600.000
ini kira-kira sama dengan 19 tahun gerhana km (1 AU/Astronomic Unit). Mata­hari mem­
19 x 346,62 hari = 6585, 78 hari (18 tahun 11 punyai diameter 1.391.980 km, dengan suhu
1/3 hari).52 Selisih antar priode saros dengan permukaan 5500°C dan suhu teras 15 juta°C.
siklus terjadinya gerhana matahari sebesar Matahari dikelaskan sebagai bintang terkecil
0,46 hari. Dalam peredaran semu hariannya, jenis G. Cahaya dari matahari memakan waktu
matahari bergeser 360°/ 365, 2425 = 60’ ke 8 menit untuk sampai ke bumi dan cahaya yang
timur. Jadi 0, 46 x 60’ = ~28’/Saros. Gerhana terang ini bisa mengakibatkan siapapun yang
matahari dengan nomor seri Saros yang sama memandang terus kepada matahari menjadi
terjadi 28’ sebelah barat dari kejadian gerhana buta.
matahari  seri Saros yang sama sebelumnya. Matahari yang terdiri dari gas panas me­
nukar unsur hidrogen kepada helium melalui
Tim Penyusun, alasan ilmiah., hlm. 86
51 tindak balas gabungan nuklear pada kadar
Tim Penyusun, alasan ilmiah., hlm. 89. Tahun Saros
52

dalam bahasa Babilonia “sharu” lamanya tahun Saros adalah 53


Soecipto dkk., Islam dan Ilmu Pengetahuan Tantang Gerhana
18 tahun 11 hari 08 jam, Kalau menggunakan Qomariyah 18 (Menghadapi Gerhana Matahari Total 1983), (Yogyakarta:
tahun 7 bln 6 hari 12 jam, Baca Soecipto, dkk, Islam dan Ilmu LPPM IAIN Sunan Kalijaga , 1983), hlm. 22.
Pengetahuan Tantang Gerhana (Menghadapi Gerhana Matahari 54
Soecipto dkk., Islam dan Ilmu Pengetahuan Tantang Gerhana
Total 1983), (Yogyakarta: LPPM IAIN Sunan Kalijaga , 1983), (Menghadapi Gerhana Matahari Total 1983), (Yogyakarta:
hlm. 22. LPPM IAIN Sunan Kalijaga , 1983), hlm. 22.

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 167


600 juta dan dengan itu kehilangan 4 juta Tanjung Pandan, Palangkaraya, Sampit,
dalam ukuran setiap saat. Matahari dipercayai Pangkalan Bun, Balikpapan, Palu, Halmahera,
terbentuk pada 5000 juta tahun lalu. Pada Poso, Luwuk, Ternate, Tidore, Maba.Gerhana
ukuran matahari adalah 1.41 berbanding Matahari Sebagian: Medan (77,6%), Jakarta
dengan ukuran air. Jumlah tenaga Matahari (88,1%), Denpasar(76,44%), Makasar(88,54%),
yang samapai ke permukaan Bumi dikenali Jayapura (73,79%)Untuk daerah Palembang
sebagai perantara sampai 1.37 KW satu meter durasi Gerhana total selama 1 menit 51.7 detik
persegi. dimulai pkl. 6:20 WIB, Puncak pkl. 7:21 WIB,
Gerhana Matahari terjadi jika Bidang dan berakhir pkl. 8:31 WIB.
orbit bulan dan ekliptika berpotongan pada
dua titik simpul. Garis simpul penghubung
titik simpul beregresi  ke arah barat dengan
priode 18,6 tahun. Pada fasa bulan baru, bulan
dan matahari berada pada bujur ekliptika
yang sama. Kerucut umbra bulan tidak selalu
dapat menyentuh bumi (yang menyebabkan
Gambar Jalur lintasan Gerhana Matahari Total 2016
terjadi gerhana). Gerhana terjadi dekat
dengan titik simpul.Titik simpul beregresi ke KESIMPULAN
barat oleh karena itu matahari lebih cepat
Pembahasan seputar gerhana ini menyi­
mencapai titik simpul. Priode matahari dari
sakan beberapa catatan: pertama, Hadis: ”jika­
titik simpul kembali lagi ke titik simpul yang
lau kamu melihatnya” menyebabkan ter­dapat­
sama dinamakan satu tahun gerhana = 346,
nya perbedaan pemahaman seperti pada
62 hari (rata-rata). Priode ini lebih pendek
per­masalahan penentuan awal bulan Kamariah.
18, 63 hari dengan priode Sideris (365, 25
Apakah harus melihat secara langsung atau
hari). Kemungkinan terjadi gerhana hanya
cukup dengan perhitungan astronomi. Bagai­
bila matahari dan bulan berada pada bujur
mana kalau tertutup awan? Dan seterus­
ekliptika dekat titik simpul 15, 35° < ∆ λ 18, 51°.
nya.  Permasalahan ini tidaklah serumit pada
Pada batas tersebut keadaan maksimum yang
permasalahan awal bulan Kamariah karena
dapat dicapai adalah gerhana persinggungan
salat gerhana merupakan ibadah sunnah
anatara matahari dan bulan. Satu hari dalam
bukan wajib seperti puasa Ramadan maupun
peredaran semunya, matahari bergerak pada
pelaksaan Wuquf di Arafah bagi jamaah haji.
ekliptika (360°/ 346, 62= ~0, 985626283°/ hari.
Kedua, pensyari’atan pelaksanaan salat gerhana
Dalam satu bulan sinodis (360°/ 346, 62) x 29,
adalah pada saat terjadinya gerhana Umbra.
53 = 30, 67°. Syarat minor terjadinya gerhana
Karena jika gerhana Penumbra biasanya tidak
matahari ∆ λ ~15, 35°. Fasa gerhana dicapai 2 x
begitu dirasakan kejadiannya oleh masyarakat
∆ λ ~ 30,7. Matahari bergerak 30, 67° terhadap
secara umum. Jadi pada saat terjadi gerhana
titik node/ simpul 29, 53 x 360°/ 346, 62.55 Pada
Umbra lah salat gerhana dilaksanakan; ketiga,
tanggal 9 Maret 2016, hari Rabu Pon bertepatan
pensyari’atan pelaksanaan salat gerhana
dengan 29 Jumadil Ula 1437 H. kemarin telah
hanya diperuntukkan bagi daerah-daerah yang
terjadi gerhana matahari total di sebagian
mengalami gerhana. Apabila suatu daerah
wilayah Indonesia, Berikut daftar kota-kota
tidak dilewati/dilintasi oleh gerhana maka
yang dilewati baik yang terjadi gerhana
tidak ada syari’at pelaksanaan salat gerhana.
matahari total maupun sebagian:Gerhana
Keempat, gerhana matahari waktunya
Matahari Total: Palembang, Bangka Belitung,
ditentukan oleh gerakan bayangan bulan
melintasi suatu daerah. Jadi kita harus
Soecipto dkk., Islam dan Ilmu Pengetahuan Tantang Gerhana
55

(Menghadapi Gerhana Matahari Total 1983), (Yogyakarta:


melihat data gerhana untuk setiap daerah.
LPPM IAIN Sunan Kalijaga , 1983). Kalau tidak cermat, kita bisa mengumumkan

168 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170


informasi yang keliru, seperti yang termuat di Hamidi, Ridwan, Tata Cara Salat Gerhana,
Harian Pikiran Rakyat Selasa, 20 Januari 2009 http://ustadzridwan.com/tata-cara-salat-
tentang seruan ormas-ormas Islam terkait gerhana diakses pada tanggal 3 Maret 2011
dengan gerhana. Pada pengumuman itu waktu Khafid, Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007,
gerhana merujuk pada data global gerhana makalah yang dipresentasikan pada
ma­tahari. Sehingga pada saat yang telah matakuliah Hisab Kontemporer, pada
dijelaskan tersebut gerhana belum terjadi; tanggal 30 Oktober 2009 di Program
belum melewati daerah yang diumumkan. Pascasarjana IAIN Wali Songo, Semarang
Dan yang dirujuk seharusnya adalah data yang
menjelaskan saat gerhana matahari melintas Khazin, Muhyiddin Ilmu Falak Dalam Teori dan
di daerah tersebut.[] Praktik, Yogyakarta, Buana Pustaka, 2008,
cet.ke-3
______________, Kamus Ilmu Falak, Yogyakarta,
DAFTAR PUSTAKA Buana Pustaka, 2005, cet.ke-1
Muslim, Shahih Muslim juz I, Semarang: Toha
Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Putra, tth
Matahari, Kegelapan di Siang Hari, Nurcahyo, Adi, Tatacara Salat Gerhana, http://
http://nusantaranews.wordpress. www.scribd.com/doc/9987281/Tatacara-
com/2009/07/22/alasan-ilmiah-bahaya- Salat-Gerhana diakses pada tanggal 3
menatap-gerhana-matahari-kegelapan-di- Maret 2011
siang-hari/  diakses pada tanggal 3 Maret
Penjelasan Fiqh Gerhana : ”Kasus Dua
2011
Gerhana Juli 2009”, http://ilmufalak.
al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad ibn or.id/index.php?option=com_
Ismail ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah c o n t e n t & v i e w =s e c t i o n & l a y o u t =
ibn Bardizbah, Shahih al-Bukhari juz II, blog&id=5&Itemid=123&limitstart=5
Semarang: Toha Putra, tth diakses pada tanggal 3 Maret 2011
Djamaluddin, T., Gerhana Matahari Cincin Riyadi, AR Gugeng, Gerhana Matahari Cincin,
26 Januari 2009: Salat Gerhana, http://t- http://pakarfisika.wordpress.com diakses
djamaluddin.spaces.live.com diakses pada pada tanggal 3 Maret 2011
tanggal 3 Maret 2011 
Sabiq, Sayid, Fiqh as-Sunnah,  jilid I, Beirut; Dar
____________, Bulan Satelit Bumi, power al-Fikr, tth
point perkuliahan Astronomi tanggal
Samarani, as, Zacky, KH Turaikhan Adjuhri
29 September 2009 di IAIN Walisongo
(rh); Ahli Falak dari Kudus http://blogcasa.
Semarang
wordpress.com  diakses pada tanggal 15
____________, Gerhana, http://t-djamaluddin. November 2010
spaces.live.com diakses pada tanggal 3
Trihantoro, Hanief, Pengamatan Gerhana Bulan
Maret 2011
Total 9 Maret 2016, http://langitselatan.
Effendi, Djamhur, Sekelumit Penanggalan com/2010/01/04/gerhana-bulan-
Komariah dan Gerhana Bulan,  http://www. sebagian-dan-gerhana-matahari-cincin-
nu.or.id diakses pada tanggal 3 Maret 2011 di-awal-tahun-2010/PENGAMATAN
Gerhana matahari Jumat siang 15 Januari, http:// GERHANA BULAN TOTAL 9 Maret 2016
u nik .k ompasiana.com/2 0 1 0 /01/15/ diakses pada tanggal 21 Maret 2016
gerhana/  diakses pada tanggal 3 Maret Tuasikal, Muhammad Abduh, Panduan
2011 Sholat Gerhana, http://www.scribd.com/

Qamaruzzaman, Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi 169


doc/56620200/Panduan-Sholat-Gerhana Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan
diakses pada tanggal 3 Maret 2011 Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hisab
Tim Penyusun Naskah IDI Hukum, Islam Untuk Muhammadiyah, Yogyakarta: Majelis
Disiplin Ilmu Astronomi; Buku Dasar Pendidikan Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum Muhammadiyah, 2009, cet.ke-2
Jurusan/Program Studi Astronomi, Jakarta: az-Zuhaili, al-Bukhari, al-Fiqh al-Islami wa
Depag RI, 2000 Adillatuhu, Jilid I, Dimsyiq, Dar al-Fikr, tth,

END

170 Vol. 25 No. 2 Juli 2016 | 157-170

Anda mungkin juga menyukai