KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
K U N C I P E S A N
REKOMENDASI
PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK
KETIKA IBU DICURIGAI ATAU TERKONFIRMASI
POSITIF COVID-19
MEI 2020
PA N D U A N P R A K T I K R E K O M E N D A S I P M B A - C O V I D - 1 9
K U N C I P E S A N
REKOMENDASI
PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK
KETIKA IBU DICURIGAI ATAU TERKONFIRMASI
POSITIF COVID-19
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, Buku Panduan Pemberian Bayi dan Anak di Masa Pandemi COVID-19 dapat
selesai disusun. Seperti yang telah kita ketahui bersama WHO telah menetapkan COVID-19
menjadi pandemi, dan kemudian Indonesia juga menetapkan COVID-19 sebagai bencana
nasional. Pandemi ini menimbulkan dampak pada berbagai sektor termasuk kesehatan
sehingga harus disikapi dengan baik.
Standar emas pemberian makan bayi dan anak terdiri dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD),
pemberian ASI Eksklusif, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan
tepat (tepat waktu, adekuat, aman, dan diberikan dengan cara yang benar), serta
melanjutkan pemberian ASI sampai dengan 2 tahun atau lebih tetap dilaksanakan dalam
masa pandemi ini dengan memperhatikan kondisi ibu dan anak serta prinsip pencegahan
penularan..
Kami ucapkan terima kasih kepada UNICEF dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Buku Panduan ini. Buku ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi tenaga
pelaksana gizi baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun puskesmas dalam
memberikan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak di masa Pandemi ini dan dalam
pelaksanaan tentu tidak terlepas dari pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
• Jika ibu dicurigai atau dikon rmasi positif COVID-19, petugas kesehatan akan
mengambil tindakan pencegahan ekstra saat persalinan untuk membantu
melindungi bayi, dan orang lain di rumah sakit atau klinik bersalin.
• Petugas kesehatan akan mengenakan APD dan akan membantu ibu untuk
mengenakan masker medis jika tersedia, atau masker kain.
• Kontak kulit-ke-kulit ibu dan bayi segera setelah persalinan akan membuat bayi
menjadi hangat dan bernafas dengan baik, membantunya mencapai payudara
dengan mudah, dan membantu bonding.
• Inisiasi Menyusu Dini dalam satu jam pertama kelahiran membantu bayi belajar
menyusui saat payudara ibu masih lunak
• Kolostrum melindungi bayi ibu dari penyakit dan infeksi.
• Tetap bersama dengan bayi sejak lahir selama ibu berada di rumah sakit atau klinik.
• Petugas kesehatan akan mengenakan APD dan akan membantu ibu
mengenakan masker medis jika tersedia atau masker kain, terutama ketika ibu
memegang dan menyusui bayinya.
• Sering menyusui untuk membantu ASI mengalir keluar dan untuk memastikan
produksi ASI cukup untuk bayi.
• Jangan memberikan air atau cairan lain kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan.
• Ketika ibu pulang dari Fasyankes, ibu perlu lebih banyak istirahat selama masa
pemulihan, sehingga memerlukan bantuan ekstra untuk merawat bayinya.
3. Tips Pencegahan Saat Menyusui Siang dan Malam
• Untuk membantu melindungi bayi saat Ibu pulih dari COVID-19, cucilah tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir selama 20 detik, sebelum dan sesudah
memegang bayi.
• Mintalah anggota keluarga dan orang lain yang membantu merawat bayi. Pastikan
mereka mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik, sebelum dan
sesudah memegang bayi.
• Kenakan masker medis jika tersedia atau masker kain saat menyusui atau merawat
bayi sampai ibu sehat kembali
• Jika ibu, atau orang lain yang berada di sekitar bayi, batuk atau bersin, tutup mulut
dan hidung dengan siku yang tertekuk atau gunakan tisu untuk mencegah tetesan
batuk atau bersin. Buang tisu bekas dengan aman setelah digunakan, dan cuci
tangan dengan sabun dan air bersih setelahnya.
• Menyusui membantu melindungi bayi meskipun ibu terinfeksi
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik sangat penting untuk
memerangi penyebaran COVID-19, dan penting untuk kesehatan ibu, bayi, dan
seluruh keluarga.
• Saat ibu pulih dari COVID-19, minta keluarga untuk membantu menyiapkan makanan dan
menggunakan air bersih yang aman diminum
• Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyiapkan
makanan.
• Kenakan masker medis saat tersedia, atau masker kain penutup saat menyiapkan makanan.
• Gunakan air yang aman untuk minum dan memasak. Jika tidak yakin tentang keamanan air
yang digunakan, masak hingga mendidih .
• Jika memungkinkan, gunakan peralatan makan khusus untuk mereka yang dicurigai /
dikon rmasi positif. Peralatan ini harus dibersihkan dengan sabun dan air bersih setelah
digunakan.
• Bersihkan semua gelas, piring, mangkuk, dan peralatan makan lain dengan dengan sabun
dan air mengalir, dan simpan di tempat yang bersih dan aman.
• Cuci dan bilas buah-buahan dan sayuran dengan menggunakan air yang aman sebelum
dimasak dan dimakan.
• Bersihkan semua tempat memasak dan menyiapkan makanan, termasuk meja dan talenan,
dengan sabun dan air bersih.
• Pisahkan daging, ikan, dan ayam dari bahan makanan lain sebelum memasak, untuk
mencegah penyebaran kuman .
• Masak daging, ikan, dan telur sampai matang .
• Sajikan makanan segera setelah dimasak.
• Beri makan bayi dan anak dengan menggunakan tangan yang bersih. Mangkuk, sendok dan
peralatan makan sebaiknya digunakan untuk diri sendiri dan dipastikan kebersihannya.
• Makanan harus diberikan kepada anak dalam waktu 2 jam setelah memasak. Jika perlu,
panaskan kembali makanan tersebut sebelum diberikan ke anak.
7. Praktek MPASI yang Aman
• Jika ibu atau orang lain dalam keluarga telah pulih dari COVID-19, sangat penting untuk
memberijan makanan pendamping/MP-ASI yang aman, mulai dari usia 6 bulan hingga 24
bulan.
• Ibu harus mencuci tangan, dan mintalah orang lain untuk mencuci tangan mereka, dengan
sabun dan air mengalir bersih selama 20 detik, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum
memberi makan bayi.
• Bersihkan area tempat penyiapan makanan, termasuk meja dan talenan, dengan sabun dan air
bersih.
• Jika ibu atau orang lain menderita COVID-19, kenakan masker medis jika tersedia atau masker
kain saat menyusui bayi.
• Jika ibu atau orang lain batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku yang tertekuk
atau gunakan tisu untuk mencegah tetesan semprotan. Buang tisu bekas dengan aman dan
cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelahnya.
• Beri makan bayi dengan sendok dan mangkuk yang bersih.
• Semua praktik pemberian MPASI sesuai dengan yang telah direkomendasikan. MPASI diberikan
tepat waktu, adekuat, aman, dan diberikan dengan cara yang benar mulai dari usia 6 bulan
• Beri makan bayi ibu dengan sabar dan “telaten”, dan secara aktif mendorong bayi untuk
makan. Jangan paksa bayi untuk makan.
• Bayi perlu diberi asupan makanan bervariasi, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan
dan makanan sumber hewani seperti telur, daging, unggas, daging organ, dan ikan.
• Jangan memberikan makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, seperti makanan yang
digoreng, permen, jus, dan makanan ringan lainnya. Makanan tersebut tidak sehat untuk anak.
• Jangan memberikan makanan yang sudah dikunyah untuk anak.
• Jika anak sakit, ia akan membutuhkan cairan dan makanan tambahan untuk pulih lebih
cepat. Susui anak lebih sering, dan berikan makanan yang lembut dan menggugah selera
selama sakit.
• Saat berangsur sembuh , beri makan anak secara lebih sering selama dua minggu untuk
membantu anak pulih lebih cepat.
8. Kapan Membawa Balita Ke Fasyankes
Menolak
Imunisasi Menyusu
Muntah
Diare
• Penting untuk tetap membawa anak imunisasi rutin, mengikuti jadwal yang
ditetapkan oleh pemerintah.
• Kegiatan Posyandu dilaksanakan sesuai dengan kebijakan pemerintah
daerah. Frekuensi kegiatan dan lokasi Posyandu dapat disesuaikan dengan kondisi
setempat.
• Jika ibu sedang sakit, mintalah salah seorang anggota keluarga yang sehat untuk
membawa anak mendapatkan imunisasi, pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan, dan menanyakan tentang tumbuh kembang, kesehatan, dan gizi
anak.
• Segera bawa anak ke petugas kesehatan atau klinik terlatih jika terdapat salah satu
dari tanda-tanda berikut:
• Gejala COVID-19, termasuk demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas
• Menolak makan-minum dan lemah
• Muntah (tidak bisa menelan apapun)
• Diare (BAB cair lebih dari 3 kali sehari selama dua hari atau lebih dan/atau
terdapat darah dalam tinja, disertai mata cekung)
• Kejang-kejang (kontraksi otot yang cepat dan berulang-ulang)
• Dinding dada bagian bawah tertarik ke dalam ketika anak bernafas, atau seolah-
olah perut bergerak naik dan turun (infeksi pernapasan)
• Demam
• Gizi Buruk (terlihat sangat kurus atau bengkak pada tubuh)
9. Bagaimana Memerah ASI dan
Memberikan ASIP dengan Cangkir
• Kenakan masker medis bila tersedia atau kain penutup wajah saat mempersiapkan
dan memerah ASI.
• Cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik. Pastikan gelas atau wadah
yang digunakan untuk menampung ASI perah dalam keadaan bersih.
• Usahakan ibu merasa nyaman.
• Menggelitik atau memijat payudara dengan lembut terkadang sangat membantu.
Kompres kain hangat dapat membantu merangsang aliran ASI.
• Letakkan ibu jari pada payudara di atas area berwarna lebih gelap pada sekitar
puting susu (areola) dan jari lainnya di bagian bawah payudara di belakang areola.
• Dengan ibu jari dan dua jari pertama, tekan sedikit ke arah dinding dada, lalu tekan
dengan lembut menuju area berwarna lebih gelap (areola).
• ASI akan mulai mengalir tetes demi tetes, atau kadang-kadang dalam aliran yang
memancar halus. Tampung ASI perah dalam wadah bersih.
• Hindari menggosok kulit payudara, yang dapat menyebabkan memar, atau meremas
puting, yang dapat menghentikan aliran ASI.
• Putar posisi ibu jari dan jari di sekitar areola, tekan dan lepaskan berulang.
• Perah satu payudara selama minimal 3 hingga 5 menit sampai aliran melambat,
kemudian berganti ke payudara yang lain, kemudian ulangi pada kedua sisi lagi (total
20 hingga 30 menit).
• Bersihkan bagian luar cangkir atau wadah dengan sabun dan air sebelum disimpan.
• Simpan ASI perah dalam wadah bersih dan tertutup.
• ASI perah dapat disimpan selama sekitar 8 jam pada suhu kamar (di tempat teduh) dan
hingga 24 jam di dalam kulkas.
• Kenakan masker medis bila tersedia atau masker kain saat memberi bayi ASI perah jika
ibu mengalami tanda-tanda terinfeksi COVID-19 atau jika ibu telah terpapar oleh
seseorang yang terinfeksi COVID-19.
• Tuang ASI perah secukupnya dari wadah tertutup yang bersih ke dalam cangkir.
Mintalah petugas kesehatan untuk menunjukkan caranya kepada ibu.
• Berikan ASI perah pada bayi dari cangkir. Dekatkan cangkir sampai menempel di sudut
bibir atas bayi dan memungkinkan bayi untuk mengambil sedikit ASI perah tersebut,
dengan jilatan lidahnya. Jangan menuangkan ASI perah ke dalam mulut bayi.
• Botol tidak aman digunakan karena sulit dicuci dan dapat menyebarkan kuman ke bayi
Catatan:
Memberi makan bayi di bawah usia 6 bulan dengan makanan atau cairan lain,
termasuk susu hewan atau air, dapat menambah risiko bayi jatuh sakit.
10. Bila Ibu Memberikan Susu Formula Pada Masa Pemulihan:
Cara Penyiapan Susu Formula Secara Aman
1 2 3
4 5 6
• Pemberian susu formula bayi dapat disarankan sebagai upaya terakhir sementara
seorang ibu sedang dalam masa pemulihan COVID-19, sampai Ibu dapat menyusui
kembali (dengan teknik relaktasi).
• Jika ibu memberikan susu formula bayi saat masa pemulihan dari COVID-19, penting
bagi ibu untuk menyiapkan dan memberikan susu formula bayi dengan aman.
• Kenakan masker medis bila tersedia atau masker kain saat menyiapkan susu formula bayi.
• Cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik sebelum mulai menyiapkan
susu formula bayi.
• Bersihkan semua permukaan dan didihkan peralatan yang digunakan.
• Baca dan ikuti instruksi yang tercantum pada kemasan susu formula bayi dengan sangat
hati-hati. Mintalah penjelasan lebih lanjut jika tidak mengerti.
• Hanya persiapkan sebanyak yang dibutuhkan bayi dalam satu jam.
• Ukur dengan hati-hati jumlah air matang yang direbus untuk dicampurkan dengan bubuk
susu formula bayi.
• Ukur dengan cermat jumlah bubuk susu formula bayi yang dibutuhkan.
• Campurkan susu formula bayi dengan air sampai semua bubuk benar-benar larut.
Catatan
Materi ini diadaptasi dari dokumen Penyusunan Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi dan
Anak Ketika Dicurigai atau Terkon rmasi Positif COVID-19, yang merupakan upaya
kolaboratif beberapa lembaga yang dipimpin oleh UNICEF dan USAID Advancing Nutrition,
dengan dukungan dari Infant Feeding in Emergency (IFE) Core Group, diwakili oleh Save
The Children dan Safely Fed Canada.
Referensi kunci untuk praktik yang direkomendasikan:
• WHO. Clinical management of severe acute respiratory infection (SARI) when COVID-19
disease is suspected. Interim Guidance, March 13, 2020.
https://www.who.int/publications-detail/clinicalmanagement-of-severe-acute-
respiratory-infection-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-issuspected
• WHO. Home care for patients with COVID-19 presenting with mild symptoms and
management of their contacts. Interim Guidance. March 17, 2020.
https://www.who.int/publications-detail/homecare-for-patients-with-suspected-novel-
coronavirus-(ncov)-infection-presenting-with-mildsymptoms-and-management-of-
contacts
• UNICEF, GNC, GTAM. Infant and Young Child Feeding in the context of Covid 19. Brief
no. 2 v.1, March 30, 2020.
https://www.nutritioncluster.net/sites/default/ les/202004/IYCF%20
Programming%20in%20the%20context%20of%20COVID19%20Brief%202_v1%2030%2
0March%202020_%20corrected%20for%20distribution.pdf
• WHO. 5 keys to safer food. https://www.who.int/foodsafety/publications/consumer/en/
5keys_en.pdf?ua=1
• UNICEF. Community Infant and Young Child Feeding (C-IYCF) Counselling Package.
https://www.unicef.org/nutrition/index_58362.html
Adaptasi oleh: