Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III”. Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah “ASUHAN KEBIDANAN I”.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin
Yaa Robbal ‘Alamiin.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan...............................................................................
3.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan
kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi
seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus
terlibat terutama suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang
penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan
nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga
kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya.
“Untuk menjelaskan tentang kebutuhan pada ibu hamil trimester I, II, III”.
3
BAB II
PEMBAHASAN
TRIMESTER I
Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa menyenangkan atau
tidak menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual,
sering buang air kecil, membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali
membenci kehamilannya perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah menangis,
mudah tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali biasanya pada awal
kehamilan ia berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencari tanda-tanda
untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. ibu sering merasa ambivalen,
bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih, gelisah. Kegelisahan timbul
karena adanya perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan penyulit, kematian bayi,
kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan takut ini hendaknya
4
diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan ibu dan banyak orang yang membantu
dan member perhatian. Oleh karena itu sangat penting adanya keberanian wanita untuk
komunikasi baik dengan pasangan, keluarga meupun bidan.
Sumber kegelisahan lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan suami. Wanita
merasa tidak mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya perubahan fisik sehingga menjadi
tidak percaya diri. Kebanyakan wanita mengalami penurunan libido pada periode ini.
Keadaan ini membutuhkan adanya komunikasi yang terbuka dan jujur dengan suami.
Perubahan psikologi ini menurun pada trimester 2 dan meningkat kembali pada saat
mendekati persalinan.
Kegelisahan sering dibarengi dengan mimpi buruk, firasat dan hal ini sangat
mengganggu. Dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman akan kehamilan,
bahaya/risiko,komitmen untuk menjadi orang tua, pengalaman hamil akan membuat wanita
menjadi siap. Perasaan ambivalen akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita sudah
menerima/ menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh perasaan aman untuk
mengekspresikan perasaannya.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah
timbulnya perasaan bangga atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan
keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk
keluarganya. Seorang calon ayah akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai
hamil dan menghindari hubungan seks karena takut mencederai janin.
TRIMESTER II
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas dari
ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan bayi. Dengan adanya
gerakan janin, rahim yang semakin membesar, terlihatnya gerakan bayi saat di USG semakin
meyakinkan dia bahwa bayinya ada dan dia sedang hamil. Ibu menyadari bahwa bayinya
adalah individu yang terpisah dari dirinya oleh karena itu sekarang ia lebih fokus
memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Sebelum adanya gerakan janin ia berusaha
terlihat sebagai ibu yang baik, dan dengan adanya gerakan janinia menyadari identitasnya
5
sebagai ibu. Hal ini menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial meningkat
dengan wanita hamil lainnya, adanya gelar calon ibu baru, ketertarikannya pada kehamilan
dan persalinan serta persiapan untuk menjadi peran baru.
Kebanyakan wanita mempunyai libido yang meningkat dibandingkan trimester I, hal ini
terjadi karena ketidaknyamanan berkurang, ukuran perut tidak begitu besar.
TRIMESTER III
Periode ini sering disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda persalinan. Perhatian ibu berfokur
pada bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga
ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan menghindari
orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya. Persiapan aktif dilakukan untuk
menyambut kelahiran bayinya, membuat baju, menata kamar bayi, membayangkan
mengasuh/merawat bayi, menduga-duga akan jenis kelaminnya dan rupa bayinya
Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya, bayinya,
kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak akan pernah tahu kapan ia
akan melahirkan. Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh
dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta merasa
menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil, disinilah ibu memerlukan keterangan,
dukungan dari suami, bidan dan keluarganya.
Masa ini disebut juga masa krusial/penuh kemelut untuk beberapa wanita karena ada
kritis identitas, karena mereka mulai berhenti bekerja, kehilangan kontak dengan teman,
kolega (Oakley, dalam Sweet,1999). Mereka merasa kesepian dan terisolasidi rumah. Wanita
mempunyai banyak kekhawatiran seperti tidakan meedikalisasi saat persalinan, perubahan
body image merasa kehamilannya sangat berat, tidak praktis, kurang atraktif, takut
kehilangan pasangan. Bidan harus mampu mengkaji dengan teliti/hati-hati sejumlah stres
yang dialami ibu hamil, mampu menilai kemampuan coping dan memberikan dukungan.
6
Pada Peristiwa Kehamilan merupakan suatu rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi
perubahan fisiologis, tetapi juga terjadi perubahan psikologis yang memerlukan penyesuaian
emosi, pola berpikir, dan perilaku yang berlanjut hingga bayi lahir. Status emosional dan
psikologis ibu hamil turut menentukan keadaan yang timbul sebagai akibat atau diperburuk
oleh kehamilan, sehingga dapat terjadi pergeseran dimana kehamilan sebagai proses
fisiologis menjadi kehamilan patologis.
1. Support Keluarga
a. Suami
7
2. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan
mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi
berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesosok
“manusia mungil” di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan suami secara
aktif dalam masa kehamilan, dapat mempengaruhi keberhasilan seorang istri
dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh
seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa-masa kehamilannya.
3. Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita, jadi sebisa
mungkin seorang suami memberikan suasana yang mendukung perasaan istri,
misalnya dengan mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri ke dokter
untuk memeriksakan kehamilannya serta tidak membuat masalah dalam
komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan suami tergantung dari keintiman
hubungan, ada tidaknya komunikasi yang bermakna, dan ada tidaknya
masalah atau kekhawatiran akan bayinya.
b. Keluarga
c. Lingkungan
1. Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu pengajian/
perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan.
Pada .Trimester II
9
Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan memberi
support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi
kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan
harus bekerjasama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin
hubungan yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah
bidan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi
pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri, misalnya jika bidan tersebut
juga pernah merasakan kehamilan, hal ini akan membuat klien mengerti akan fungsi
bidan yang disatu sisi sebagai seorang bidan dan disisi lain sebagai manusia biasa
yang juga merasakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam siklus kehidupan.
Bidan juga dapat menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu
membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan dan
menghadapi masalahnya.
Bidan juga berperan sebagai seorang pendidik, bidan yang memutuskan apa yang
harus di beritahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya agar selalu
waspada terhadap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana menghadapi
permasalahnnya yang timbul akibat kehamilannya.
Pada Trimester 1
a. Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah
sesuatu yang normal.
10
b. Membantu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi baik fisik maupun
psikologis
c. Yakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester
kedua
Pada .Trimester II
a. Mengajarkan pada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda – tanda bahaya
b. Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan rencana kegawat
daruratan
b. Menenangkan ibu
d. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk membantu
melahirkan bayinya.
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah sang
anak. Semakin banyak bukti menunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan
dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukan lebih sedikit gejala
emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan
penyesuaian selam masa nifas. Ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita
selama ia hamil, kebutuhan pertama ialah menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai
dan dihargai. Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan penerimaan pasangannya
terhadap sang anak dan mengasimilasi bayi tersebut kadalam keluarga.
11
Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita hamil.
Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan akan mempererat
hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang diperoleh oleh ibu hamil
akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini akan
memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan yang dapat diberikan oleh suami
misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu
hamil yang ngidam, mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu
malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu hamil. Walaupun suami melakukan hal
kecil namun mempunyai makna yang tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis
ibu hamil ke arah yang lebih baik.
1. Persipan fisik
2. Persiapan mental
6) Persiapan finansial
Bagi ibu hamil : membritahukan kepada keluarga bahwa dirinya sudah sempurna
sebagai seorang wanita.
Tujuh Bulan
Bagi ibu hamil : sudah bisa mempersiapkan kebutuhan ibu dan anak nanti seperti
pakaian, dekorasi kamar dan sebagainya.
5. Persiapan Sibling
Sibling adalah rasa cemburu seorang anak atas kelahiran adik baru . Kehadiaran
seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi seorang anak.pada saat itu
merasa takut kasih sayang kedua orang tuanya terbagi pada adiknya. sehingga
timbullah perasaan benci dan tidak menerima kelahiran adik baru, di sinilah peran
orang tua agar rasa sibling ini tidak timbul pada anak ketika ketika lahirnya adik
baru.Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima adiknya dapat dilakuukan
dengan cara:
14
1. Menceritakan mengenai calon adik yang sesuai dengan usia dan kemampuanya
untuk memahami,tetapi tidak pada usia kehamilan muda karena anak akan cepat
bosan.
6. Memperkenalkkan pengasuh
7. Beri kesempatan suami untuk turut mengurusinya agar anak sadar bahwa bukan
hanya ibu yang dapat menyiapkan mkannya atau memenuhi tidurnya,tetapi ayah
juga
9. Apabila sang kakak mengatakan ketidak sukaan pada sang adik, maka jangan
panic
10. Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yangn mungkin anak rasakan tapi
tidak dapat dibicarakan
11. Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama-sama dengan anak bebrapa
bulan sebelum tiba saat melahirkan sehingga anak terbiasa dengan rutinitas yang
terjadi setelah melahirkan
12. Jika punya kesempatan, mulailah menempatkan anak pada kelompook bermain
sebelum lahir
13. Upanyakan waktu berjauhan denga anak sesingkat mungkin, agar anak meraskan
tidak diabaikan
15
14. Ajaklah anak untuk mengunjungi adikanya di RS,dengan memastikan bahwa ibu
tidak sedang menyusui,teapi biarkan bayi tetap di box nya
15. Ketika anak mengunjungi adiknya di RS tunjukann perhatiann pada anak dan
katakanlah bahwa sangat rindu padanya, atau berikan hadiah kecil dari adiknnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang
sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil.
Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi
perubahan fisik dan adaptasi psikologis. Dalam memberikan support kepada ibu hamil,
bidan juga berperan sebagai fasilitator dan pendidik.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
http://www.davishare.com/2015/01/kebutuhan-psikologis-ibu-hamil.html
http://googleweblight.com/i?u=http://armiantyamir.blogspot.com/2015/08/kebutuhan-psikologis-
ibu-hamil.html?m%3D1&hl=id-ID
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
18
1. AWWAL AL FAUZIA N.
2. LUXY YUNIAR
3. NADIA SEPTIOLA PUTRI
4. NEVI RAHMADANI
5. PRILLI PUSPA DEWI
6. RINI PUTRI
7. VIVI MONALISYA
8. WIKA AGUSTINA
19