Indonesia merupakan suatu negara yang snagat subur, karena itu aneka
ragambahan makanan dapat tumbuh dengan baik seperti misalnya beras, jagung, ubi,
ketela pohon, ketela rambat dan sebagainya. Bahan makanan tersebut dapat digunakan
untuk meningkatkan gizi masyarakat, dan yang terpentig bahan lokal tersebut diolah
dengan baik.
Dengan pengetahuan tentang bahan makanan yang ada di sekitar dapat
ditingkatkan status gizi, terutama status gizi bayi dan anak dalam pertumbuhan.
Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga
bahagia. Terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Para calon ibu harus
sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan sesudah
hamil. Harus mempunyai kebiasaan makan begizi dan teratur berolaraga dengan
teratur serta tidak merokok ,. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama
kehamilan, maka bayi yang dikandungannya akan menderita kurang gizi sehingga
meskipun sudah cukup bula, bayi tersebut akan lahir dengan berat badan dibawah
2500 gram atau bayi berat lahir rendah (BBLR) . Ibu yang menderita kekurangan gizi
juga akan menyebabkan produksi ASI berkurang bila menyusui.
1. Kekurangan zat besi. Untuk itu, dianjurkan agar ibu hamil mengkonsumsi tablet
yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya.
2. Pertahankan berat badan yang rendah. Di negara maju pertambahan berat badan
selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahan hanya 7-8
kg dengan akibat akan melahirkan BBLR.
3. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3.000 kal setiap hari.
4. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling
sedikit 4 kali selama masa kahamilan.
Makanan pada ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang
seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Ibu hamil sebaiknya
menerapkan menu 4 sehat 5 sempurna. Triwulan 1 : pertumbuhan janin masih
lambat sehingga kebutuhkan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar,
tetapi pada saat ini sering ada masalah-masalah “ ngidam” dan muntah-muntah.
Karena itu, kebutuhan gizi harus di perhatikan; Triwulan II dan III, pada masa ini
pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dan perlu di perhatikan kebutuhan
gizinya. Kebutuhan kalori normal sekitar 2.200 Kkal. Kebutuhan kalori ibu hamil
ditambah 300 kalori sehingga menjadi sekitar 2.500 Kkal.
Ngidam
Ngidam adalah petand bahwa di dalam badan ibu hamil terjadi perubahan
besar yang menyangkut sususnan enzim dan hormon. Dengan demikian tubuh ibu
menjadi lebih efisien menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari. Pada ibu hamil
dianjurkan banyak minum dan makan makanan yang segar dan terasa Sedikit
asam,misalnya buah segar, asinan buah, sayuran, pecelatau selada
buah/sayur.kebutuhan kalori pada saat ini normal rata- rata 2.200 Kkal. Bila mual dan
muntah, upayakan porsikecil tetapi frekuensinya yang ditambah atau masakan panas
yang langsung dihidangkan. Makanan yang dipilh sebaiknya buah-buahhan dan
sayiran serta makana yang padat kalori sehingga porsi makan dapat dikurangi.
1. Karbohidrat yang terdiri dari karbohidrat yang sederhana seperti gula pasir, gula
merah serta karbohidrat komplek seperti zat tepung (polisakarida pati), beras,
gandung, jagung, dan sebagainnya.
2. Protein untuk pertumbuhan.
3. Lemak. Lemak merupakan sumber kalori yang melarutkan vitamin A,D,E dan K.
4. Vitamin dan mineral. Vitamin A penting untuk mata, tulang, kulit, rambut,dan
mencegah kelainan bawaan. Sumber vitamin A adalah susu, keju, mentega, dan
sebagainnya. Pro vitamin Aterdapat dalam buah dan sayuran terutama yang
berwarna merah kuning dan hijau tua. Didalam tubuh provitamin A akan diubah
menjadi vitamin A. Vitamin B berfungsi menjaga sistem syaraf dan terdapat pada
nasi, roti, susu, hati, daging, dan sebagainnya. Vitamin C untuk pembentukan
integritas jaringan serta peningkatan penyerapan zat besi. Vitamin C banyak
terdapat dalam buah.dan sayuran segar. Mineral untuk mengatur keseimbangan
cairan tubuh. Zat besi untuk pertumbuhan sel –sel darah merah. Sumber zat besi
seperti daging, ikan, hati, dan sebagainya. Kalsium untuk pertumbuhan gizi dan
tulang , pengumpalan darah, dan sebagainya. Kalsium terdapat pada susu sapi dan
produknya. Seng (Zn) mencegah kelainan bawaan dam perkembangan otak.
Sumber seng adalah daging, hati, telur ayam, sen food dan kacang – kacangan .
yodium penting untuk susuna syaraf pusat dan pertubuhan otak. Sumber makanan
dari laut yaitu rumput laut, ikan, dan sebagainnya. Air merupakan unsur vital
dalam kehidupan terlebih lagi dalam masa ngidam yang diiringi muntah.
Pemberian ASI sangat penting karena ASI merupakan makanan utama bayi.
Dengan ASI bayi akan sempurna tumbuh sebagai manusia yang sehat, bersifat lemah
lembut dan memiliki IQ tinggi. Hal ini disebabkan karena ASI mengandung asam
dokosaheksaenoid (DHA). Bayi yang diberi ASI secara bermakna akan mempunyai
IQ yang lebih tinggi daripada bayi yang mendapat susu bubuk. Bayi yang diberi ASI
akan mendapat kasih sayang dari ibu karena dekapan ibu, maka ikatan ibu dan bayi
menjadi erat. Kesatuan ikatan antara ibu dan bayi akan menyebabkan emosi ibu
menjadi baik. Emosi ibu yang baik akan meningkatkan pengeluaran hormon oksitosin.
Hormon oksitosin akan merangsang kelenjar – kelenjar pada buah dada untuk
berkontraksi mengeluarkan ASI. Selama menyusui, ibu meproduksi sekitar ± 800 cc
air susu yang mengandung ± 600 Kkal. Karena itu, ibu menyusui membutuhkan
tambahan ± 800 Kkal yaitu ± 600 Kkal untuk produksi ASI dan 200 Kkal untuk
aktivitas ibu selama menyusui. Karena itu, kebutuhan kalori ibu menyusui ± 2.200
Kkal untuk kebutuhan normal, ditambah dengan 800 Kkal sehingga keseluruhan
menjadi 3.000 Kkal sehari.
Tambahan nutrien lain dalam sehari bagi ibu menyusui adalah protein
sebanyak 50 gram, kalsium 0,5 gram, zat besi 20 mg, vitamin C 100 mg, vitamin B1
1,3 mg, vitamin B2 1,3 mg dan air ± 8 gelas sehari. Disamping itu, pada ibu menyusui
dianjurkan makan makanan yang mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak
omega 3 pada terdapat pada ikan laut seperti kakap, tongkol dan lemuru. Asam lemak
omega 3 akan dirubah menjadi DHA. Zat ini akan dikeluarkan melalui ASI. Kalsium
terdapat pada susu, teri, kacang – kacangan,dan sebagainnya. Zat besi terdapat pada
daging, hati, golongan seafood, dan bayam. Zn (seng) banyak terdapat pada sea food.
Vitamin C terdapat dalam buah – buahan yang memiliki rasa kecut dan asam seperti
jeruk, sirsak, apel, tomat. Vitamin B1 dan B2 terdapat pada padi, kacang – kacangan,
hati, telur, ikan, dan sebagainya.
Ibu – ibu yang bekerja siang hari, tetap harus memberikan ASI. Pagi hari bayi
disusui dan setelah pulang bekerja bayi disusui lagi. Selama bayi ditinggal bekerja,
bayi memerlukan makanan. Sebaiknya bayi diberikan makanan cair yang rasanya
kurang enak dari ASI seperti air nasi atau nasi yang dilumatkan.sehingga bayi tetap
menyukai ASI. Bila selama ibu bekerja bayidiberi susu bubuk, dengan rasa lebih
enak, dikhawatirkan bayi tidak mau lagi minum ASI. Pada orang – orang dengan
sosial ekonomi lemah biasanya sukar untuk menyediakan susu bubuk karena harganya
mahal serta penyediaan susu bubuk.
Yang memenuhi syarat kesehatan sulit untuk dapat di kerjakan. Karena itu
pilihan yang terbaik pada mereka adalah memberikan air nasi atau nasi yang
dilumatkan. Kebanyakan pada orang-orang dengan ekonomi lemah juga memberi
pisang. Mereka ( ibu-ibu ) bekerja dengan meninggalkan banyinya lebih awal,
biasanya pada waktu bayi berumur kurang 1 bulan mereka sudah bekerja. Pada
keadaan tersebut pilihan makanan yang diberikan kepada bayi adalah air nasi atau
nasi yang di lumatkan atau bubur. Pisang tidak boleh diberikan pada bayi yang
berumur kurang dari 4 bulan. Hal ini disebabkan karena pisang mengandung serat,
hemiselulosa, algine, pectin yang tidak dapat dicerna, selain juga mengandung
serotonin,nor adrenalin, dan dopamin. Zat seperti serotonin,nor adrenalin dan
dopamin dalam keadaan integritas susu yang normal tidak akan berakibatyang kurang
baik, tetapi kalau integrasi mucosa saluran pencernaan rusak, zat-zat tersebut akan
dihisap masuk ke peredaran darah sehingga efek parasimpatik timbul, gerakan usus
berkurang, perut menjadi kembun. Penelitian yang dilakukan oleh Henanto Wiryo
(1992), mendapatkan bahwa pisang dapat menyebabkan gejala-gejala penyumbatan
saluran pencernaan pada bayi yang diberi pisang dini sebesar 5% dengan resiko relatif
9,5,95% rentang kepercayaan 4,5-15,7 dan hubungan ini bermakna(signifikan).
Karena itu, perlu ditinjau kembali tentang kat ASI Ekslusif sebagai slogan yang sukar
dapat di terapkan di indonesia yaitu selama0-4 bulan bayi hanya diberi ASI saja, dan
makanan padat baru di berikan setelah 4 bulan. Penyuluhan yang terlalu kaku kepada
masyarakat tentang hal ini serta ketidakmampuan masyarakat karena berbagai faktor,
malah akan menyebabkan masyarakat menolak semua nasihat yang diberikan oleh
penyuluh kesehatan. Dengan kata lain bayi dapat diberikan makanan padat mesipun
belum berumur 1 bulan berupa air nasi asal jangan di beri pisang.
MAKANAN BAYI
Bayi memerlukan zat gizi untuk mencapai tumbuh kembang yang baik dan secara
teoritis sampaiusia 4 bulan zat gizi dari ASI cukup untuk bayi. Setelah usia 4 bulan, ASI tetap
diberikan namun harus ditambah dengan makanan padat lain seperti buah dan bubur susu.
Pada umur 6 bulan bayi memerlukan variasi makanan yang lebih padat dlam bentuk nasi
yang ditim.untuk permulaan nasi tim harus disaring dahuku. Baru pada usia 8-9 bulan mulai
diberikan nasi tim yang tanpa disaring. Dengan sendirinya pada pemberian nasi tim, perlu
diperhatikan pedoman 4 sehat 5 sempurna dan menu seimbang yang terdiri dari sumber
hidrat,arang, protein dan lemak.
1. Tidak ada satu jenis makanan yang cukup mengandung zat gizi untuk kebutuhan bayi.
2. Variasi makanan yang dberikan sejak bayi akan diingat, sehingga ketika menjadi
besar tetap akan mengenal jenis makanan tersebut.
3. Mengatasi bayi susah makan karena variasi hidangan tidak menyebabkan bayi bosan.
Jenis bahan makanan juga perlu untuk merangsang enzim pencernaan untuk mencerna
berbagai jenis makanan. Seperti pada bayi yang diberi makannan yang terdiri dari
ketela rambat yang mempunyai cristallin patterens type B yang lebih sukar dicerna.
Diperlukan enzim spesifik untuk mencerna jenis kristal ini sehingga
penganekaragaman makanan sejak bayi akan merangsang terbentuknya enzim –
enzim yang mencerna jeniskristal ini. Pada bayi yang pada waktu muda diberikan
bahan makanan yang beranekaragam, pada waktu dewasa saluran pencernaannya akan
mampu mencerna makanan tersebutsehingga tidaktimbul gejala – gejala seperti
muntah, kembung, buang angin, dan sebagainnya.
4. Variasi bahan makanan terutama harus mengingat bahan makanan lokal yang ada
disekitar yang murah dan mudah didapat serta bermanfaat. Usia bayi merupakan usia
yang rawan, kebutuhan gizi per kg berat badan lebih tinggi dari orang dewasa karena
pertumbuhannya lebih cepat. Bertambahnya aktivitas bayi sesuai dengan
bertambahnya umur akan membutuhkan sumber tenaga yang meningkat pula. Variasi
bahan makanan akan menyebabkan nafsu makan bayi bertambah, bayo tidak cepat
bosan dan sebagainya. Namun perlu diingat bahwa bayi harus mendapat zat gizi yang
cukup, tidak kekurangan dan tidak kelebihan. Karenaitu bayi harus ditimbang berat
badannya paling tidak 1 kali dalam 1 bulan, sehingga dapat dipantau
pertumbuhannya.