Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam adalah Agama yang mudah oleh karena itu tidak
diragukan bila perkembangan Islam begitu cepat dan tidak terbatas, tidak
hanya di Asia saja namaun juga meratakeseluruh dunia. Salah satunya
yaitu Spanyol. Spanyol adalah Jazirah Iberia yang oleh orang Arab diberi
nama Andalusia.

Awalnya sebelum Islam masuk ke Spanyol bangsa Yunani dan


Romawi lebih dulu menempati Spanyol.Pemerintahan Islam masuk ke
Spanyol ialah masa kekuasaan Khalifah Umayyah, yaitu pada masa
khalifah Al-Walid Abd Malik.

Kemajuan Islam di Spanyol begitu gemilang. Sejarah mencatat


bahwa peradaban Islam di Spanyol mencapai puncak kejayaannya berkat
adanya ketekunan pemeluk Islam dalam mencari dan menyebarkan Ilmu
pengetahuan.

Maka untuk mengetahui lebih lanjut tentang Sejarah Peradaban


Islam di Spanyol, peulis membasas tentang bagaimana masuknya Islam ke
Spanyol serta perkembangan Islam di Spanyol.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses masuknya Agama Islam ke Spanyol ?


2. Bagaimana peerkembangan Islam di Spanyol ?
3. Bagaimana sistem kekhalifahan di Spanyol ?
4. Apa saja dinasti-dinasti kecil di Spanyol setelah Dinasti Umayyah ?
5. Apa saja sumbangan keilmuan seni umat Islam di Spanyol ?
6. Apa penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol ?

i
7. Bagaimana keadaan umat Islam di Sisilia ?

C. Tujuan

1. Untuk menjelaskan bagaimana proses masuknya Agama Islam ke Spanyol


2. Untuk menjelaskan bagaimana peerkembangan Islam di Spanyol
3. Untuk menjelaskan bagaimana sistem kekhalifahan di Spanyol
4. Untuk menjelaskan apa saja dinasti-dinasti kecil di Spanyol setelah Dinasti
Umayyah
5. Untuk menjelaskan apa saja sumbangan keilmuan seni umat Islam di
Spanyol
6. Untuk menjelaskan apa penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di
Spanyol
7. Untuk menjelaskan bagaimana keadaan umat Islam di Sisilia

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. ISLAM DI SPANYOL

1. Masuknya Islam di Spanyol

Spanyol diduduki umat islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-


715M), salah satu Khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di
Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai
Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti
Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman
Khalifah Abdul Malik (685-705M). Khalifah Abdul Malik mengangkat
Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur didaerah itu. Pada masa
Khalifah Al-Walid, Hasan bin Nu’man sudah digantikan oleh Musa bin
Nushair. Di zaman Al-Walid itu, Musa bin Nushair memperluas wilayah
kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia juga
menyempurnakakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaan
bangsa Barbar di pegunungan- pegunungan, sehingga mereka dinyatakan
setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang
pernah mereka lakukan sebelumnya.

Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, kawasan ini


terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan
Romawi, yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk
agar membuat kekuasan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah kawasan
ini betui-betul dapat dikuasai, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya
untuk menaklukkan Spanyol. Denngan demikian, Afrika Utara menjadi
batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah spanyol.

Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam


yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan pasukan ke wilayah

3
tersebut. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin
Nushair.

Tharif bisa disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia


menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu
dengan satu pasukan perang, 500 orang di antaranya adalah tentara
berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian.
Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia
menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak
sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang
terjadi dalam tubuh kerajaan Visigoths yang berkuasa di Spanyol pada
saat itu, Musa bin Nushair pada tahun 711M mengirim pasukan ke spanyol
sebanyak 7.000 orang dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad.

Sejarah mencatat bahwa panglima Thariq setelah seluruh pasukan


selesai mendarat di wilayah tersebut, membakar seluruh alat
penyebrangan. Ia pun mengucapkan pidato singkat yang bersejarah: Al-
Aduwwu amamakum wal bahru wara’akum fakhtar ayyuma syi’tum.
( Musuh didepan kamu, lautan dibelakang kamu, silahkan pilih mana yang
kamu kehendaki).

Dalam penyerbuan ke Spanyol, Thariq bin Ziyad lebih dikenal


sebagai penakluk karena psukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata,
pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh
Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dibawah pimpinan
Thariq bin Ziyad. Tempat dimana Thariq dan pasukannya mendarat untuk
pertama kali, kemudian dikenal dengan nama Gibraltar-Jabal Thariq, Bukit
Thariq, diambil dari namanya sendiri Thariq.

Dengan dikusainnya daerah ini maka terbukalah pintu secara luas


untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran disuatu tenpat yang
bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari sini Thariq dan
pasukannya telah menakklukan kota-kota penting seperti

4
Cardova,Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothik ketika itu).
Daerah Visigoth di spanyol termasuk juga provinsi Narbonne ( sekarang
Prancis selatan) dan ini jjuga diduduki Islam dalam tahun 715 atau
sesudahnya.

Dikarenakan cemburu terhadap kemenangan-kemenangan yang


diraih letnannya yang tidak disangka sangat luar biasa itu, Musa pun
dengan tergesa-gesa berangkat ke Spanyol pada bulan Juni 712, ambil
memimpin pasukan tentara yang berjumlah 10.000 orang, semuannya
terdiri dari orang-orang Arab dan orang Syiria. Sebagai sasaran dipilihlah
kota-kota dan kubu-kubu yang tidak diganggu oleh Thariq, seperti
Medina, Sedonia, dan Carmona. Sevilla yang merupakan kota terbesar dan
pusat kecerdasab Spanyol dan yang pernah menjadi ibu kota pada zaman
Romawi, mempertahankan diri hinngga akhir Juni 713. Akan tetapi dekat
kota Merida, Musa menemui perlawanan yag sengit. Namun demikian,
setelah terkepung selama setahun, stapak demi setapak kota itu dapat
diduduki dala bulan Juli 713 M. Musa kemudian bergabung dengan Thariq
di Toledo. Selanjutnya keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting
di Spanyol, termasuk bagian utaranya mulai dari Saragosa samapai
Navarre.

Gelombang perluasan wilayah berikutnnya muncul pada masa


pemerintahan Khallifah Umar bin Abd Al-Aziz tahun 99H/717M. Kali ini
sasaran ditunjukan untuk menguasai daerah sekitar pegunungan Pyrenia
dan Prancis Selatan. Pimpinan pasuka dipercayakan kepada As-Samah,
tetapi usahanyabituu gagal dan ia sendiri teerbunuh pada tahun 102H.

Selanjutnya, pimpinan pasuakan diserahkan kepaa Abdurrahman


bin Abdullah Al-Ghafiqi. Dengan pasukannya , ia menyerang kota
Bordesu, Poiter, dan dari sini ia mencoba menyerang Kota Tours. Akan
tetapi, di antara kota Poiter dan Tours itu ia ditahan oleh Charles Martel,

5
Sehingga penyeerangankr Prancisgagal dan tenttara yang
dipimpinnyabmudu lagi ke Spanyol.

Sesudah itu juga masih terdapat berbagai penyerangan, seperti ke


Avirignon tahun 743 M, dan pulau-pulau yang terdapat di LautTengah
Mallorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian dari
Sicilia juga jatuh ke tangan Islam di zaman Bani Umayyah.

Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum muslimin yang


geraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah menjangkau
seluruh Spanyol dan melebar jauh menjangkau Prancis Tengah dan
bagian-bagian penting Italia.

Sejak pertama kali menginjakkan kaki ditanah Spanyol hingga


jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan yang
sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari 7,5 abad.

Menurut Prof. Dr. Hamka, kekuasaan Islam di Spanyol dibagi


kepada tiga masa berikut :

a. Suatu provinsi dari kerajaan Bani Umayyah di Damaskus (Damsik)


diperintah oleh wakil khalifah yang dikirim ke sana, mulai tahun
93 H sampai 138 H.
b. Diperintah oleh Amir yang berdiri sendiri, terpisah dari khalifah
Bani Abbas di Baghdad, dimulai oleh Amir Abdurrahman Ad-
Dakhlil pada tahun 138 H sampai 315 H.
c. Abdurrahman An-NAshir memaklumkan dirinya menjadi khalifah
di Andalusia, yaitu mulai tahun 315 H sampai 422 H.2

Dalam kurun waktu 7,5 abad, Islam Spanyol telah berkembang


dengan pesatnya yang pada gilirannya mampu membawa dampak yang
sangat besar bagi dunia keilmuandan pengetahuan yang terjadi di Eropa
pada umumnya.

6
2. Perkembangan Islam di Spanyol

Sejarah panjang Islam di Spanyol dapat dibagidalam enam periode :

a. Periode Pertama (711-755 M). Pada periode ini, Spanyol berada


dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khallifah Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pda periode ini stabilitas
politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai
gangguan masih terjadi baik yang dating dari luar atau dari dalam.

b. Periode kedua (755-912 M). Pada periode ini Spanyol berada


dibawah pemerintahan Khalifah Abbasiya di Baghdad. Amir
pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol, tahun 138
H/755 M dan diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil. Abdurrahman
Ad-Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos
dari Kerajaan Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah berhasil
menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya Ad-Dakhil
berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di spanyol. Saat periode ini,
umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajan baik dalam bidang
politik maupun peradaban. Abdurrahman Ad-Dakhil mendirikan
Masjid Cardova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar spanyol.

c. Periode ketiga (912-1013 M). Pada periode ini berlangsung mulai


dari pemerintahan Abdurrahman III yang gelarnya “An-Nasir”
sampai munculnya “raja-raja kelompok”. Pada periode ini Spanyol
diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah. Pada periode ini
umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan
menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahnab An-Nashir
mendirikan Universitas Cardova. Perpustakaannya memiliki
ratusan ribu bku. Pada Masa ini, masyarakat dapat menikmati
kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.

7
d. Periode Keempat (1013-1086 M). Pada masa ini Spanyol sudah
terpecah-pecah menjadi beberapa Negara kecil yang berpusat di
kota-kota tertentu. Bahkan pada periode ini Spanyol terpecah lebih
dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau
Al-Mulukuth Thawaif yang berpusat disuatu kota seperti Sevilla,
Cardova, Toledo dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam di
Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Ironisnya jika terjadi
perang saudara, dan diantara pihak-pihak yang bertikai itu yang
meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun, walaupun
demikian, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode
ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk
mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana yang lain.

e. Periode kelima (1086-1248 M). Pada periode ini Spanyol Islam


meskipun terpecah dala beberapa Negara, tetapi terdapat satu
kekutan yang dominan yakni kekuasaan Dinasati Murobithun
(1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti
Murabitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang
didirikan oleh Yusuf bin Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062
M ia berhasil mendirikan sebauah kerajaan yang berpusat di
Marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki Spanyol dan
menguasainya. Dalam perkembangan selanjutnya, pada periode ini
kekuasaan Islam Spayol dipimpin oleh Penguasa-penguasa yang
lemah sehingga mengakibatkan beberapa wilayah Islam dapat
dikuasai oleh kaum Kristen. Tahun 1238 M Cardowa jatuh
ketanngan penguasa Kristen dan Sevilla jatuhbpada tahun 1248 M.

f. Periode Keenam (1242-1492). Pada periode ini Islam hanya


berkuasa di Granada dibawah Dinasti Ahmar (1232-1492).
Peeradaban mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman
An-Nashir. Aka tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di

8
wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan
terakhir di Spanyol ini berakhir karenaperselidihan orang-orang
istana dalam merebutkankekuasaan.Abu Abdullah Muhammad
merasa tidak snang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya
yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Ia memberontak dan
bersaha merampas kekuasaan. Dalam pemberotakan itu, ayahnya
terbunuh digantikan oleh Muhammad Sa’ad. Abu Abdullah
kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk
menjatuhkannya. Dua penguasa yang sah, dan Abu Abdullah naik
tahta. Ferdinand dan Isabellah akhirnya mempersatukan dua
kerajaan besar Kristen melalui perkawinan, dan akhirnya mereka
menyerang balik terhadap kekuatan Abu Abdullah. Abu bdullah
akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada Ferdinand dan Isabella.
Sedang Abu Abdullah hijra ke Afrika Utara. Pada tahun 1609 M,
Boleh dikatan tidak ada lagi umat Islam di wilayah ini, Walaupun
Islam telah berjaya dan dapat berkuasa disana selama hampir 7,5
abad lamanya.1
3. Kekhalifahan Islam di Spanyol

Khalīfah Qurthubah adalah  kekhalifahan yang memerintah


di Semenanjung Iberia (Al-Andalus) dan Afrika Utara dari tahun 929-
1031, berpusat di Kordoba Spanyol.

Pemerintahan Kordoba sebelumnya berbentuk keamiran (emirat),


perubahannya menjadi sebuah kekhalifahan terjadi pada 16 Januari 929,
saat Amir Kordoba Abdurrahman III mengangkat dirinya sebagai khalifah.
Penggunaan gelar khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai
kepada Abdurrahman III, bahwa Al-Muqtadir, Khalifah Abbasiyah
di Baghdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut
penilaiannya, keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan
Abbasiyah sedang berada dalam kemelut. Ia berpendapat bahwa saat ini

1
Abdurrahman Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:AMZAH), hlm.158-165.

9
merupakan saat yang paling tepat untuk memakai gelar khalifah yang telah
hilang dari kekuasaan Bani Umayyah selama 150 tahun lebih. Karena
itulah, gelar ini dipakai mulai tahun 929. Khalifah-khalifah besar yang
memerintah pada periode ini ada tiga orang, yaitu Abdurrahman III (931-
961), Al-Hakam II (961-976), dan Hisyam II (976-1009).

Periode pemerintahan ini ditandai dengan sukses besar di


bidang perdagangan dan kebudayaan, dan didirikannya banyak mahakarya
bergaya Islami di Spanyol, misalnya Mezquita atau Masjid Raya
Kordoba. Abdurrahman III mendirikan Universitas Kordoba.
Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Al-Hakam II juga
seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini,
masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran.
Pembangunan kota berlangsung cepat.

Seluruh khalifah Kordoba berasal dari Dinasti Umayyah, yang


sebelumnya menguasai Timur Tengah tetapi dikalahkan oleh Dinasti
Abbasiyah. Kekuasaan Kordoba dianggap sebagai salah satu masa
kejayaan Islam di Iberia, namun mulai melemah pada tahun 1010. Awal
dari kehancuran khilafah Bani Umayyah di Al-Andalus adalah
ketika Hisyam al-Mu'ayyad Billah naik tahta dalam usia sebelas tahun.
Oleh karena itu kekuasaan aktual berada di tangan para pejabat. Pada
tahun 981, Khalifah menunjuk Muhammad bin Abi 'Amir sebagai
pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang
berhasil menancapkan kekuasaannya dan melebarkan wilayah
kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan saingan-
saingannya. Atas keberhasilan-keberhasilannya, ia mendapat gelar Al-
Manshur. Ia mangkat pada tahun 1002 dan digantikan
oleh puteranya 'Abdul Malik al-Muzhaffar yang masih dapat
mempertahankan keunggulan negara. Akan tetapi, setelah mangkat pada
tahun 1008, ia digantikan oleh 'Abdul Rahman Syanjul, adik tirinya yang

10
tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam beberapa tahun saja,
negara yang tadinya makmur dilanda kekacauan dan akhirnya kehancuran
total. Pada tahun 1031, Khalifah Hisyam III mengundurkan diri. Beberapa
orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup
memperbaiki keadaan. Akhirnya, dewan menteri yang memerintah
Kordoba menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu, Al-Andalus sudah
terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu, yang disebut dengan nama taifa.

a) Keadaan politik

Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid


(705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat
di Damaskus. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga orang
yang dapat dikatakan paling berjasa, mereka adalah Tharif bin Malik,
Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair. Tharif dapat disebut sebagai
perintis dan penyelidik, ia menyeberangi selat yang berada di antara
Marokko dan benua Eropa dengan satu pasukan perang, lima ratus
orang di antaranya adalah tentara berkuda dengan menaiki empat buah
kapal. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapat perlawanan yang
berarti, ia menang dan membawa rampasan yang tidak sedikit
jumlahnya.1 Terdorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang
terjadi di kerajaan Visighotic yang berkuasa di Spanyol saat itu, Musa
bin Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak
7.000 orang di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. 2 Thariq bin Ziyad
lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena pasukannya
lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian
besar suku Barbar dan sebagian lagi orang Arab yang kemudian
menyeberangi selat tepatnya di sebuah gunung yang dikenal dengan
nama Gibraltar (Jabal Thariq) yang menjadi tempat pertama kali
Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya dan

11
dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas
untuk memasuki Spanyol. Dan pada akhirnya Thariq dan pasukannya
dapat menaklukkan kota-kota penting seperti Cordova, Granada dan
Toledo (Ibu kota kerajaan Ghoth saat itu).3 Selama berabad-abad
berikutnya Islam menyebar, dan ketika kekhalifaan bani Abbasiyah
merebut Damaskus dari kekhalifahan Bani Umayyah tahun 750 M,
Abdur Rahman, anggota keluarga bani Umayyah yang berhasil lolos
dari kejaran bani Abbasiyah kemudian ia lari ke Spanyol dan
mendirikan sebuah dinasti Bani Umayyah yang berpusat di Cordoba
pada tahun 755 M. Pada masa generasi-generasi setelahnya Islam
dapat menguasai seluruh semenanjung Iberia Peninsula dan Islam
dapat mencapai masa keemasan dan kejayaannya di Spanyol.

b) Ekonomi

Ekonomi kekhalifahan didominasi dengan


perdagangan yang beragam dan sukses. Rute
perdagangan Muslim menghubungkan Andalusia
dengan dunia luar melalui Mediterania.
Industri yang direvitalisasi selama kekhalifahan
termasuk tekstil, keramik, gelas,  logam, dan pertanian.
Orang-orang Arab memperkenalkan tanaman seperti
beras, semangka, pisang, terong dan gandum keras.
Ladang diirigasi dengan roda air. Bahkan dengan
teknologi yang ada, bisa membawa air dari sungai-
sungai dibawah ke atas bukit letak istana dan
perumahan masyarakat berada.

c) Pendidikan
  

 Kuttab

12
Sebagaimana yang ditulis dalam sejarah peradaban pendidikan
Islam, dengan semakin meluasnya wilayah kekuasaan Islam, telah ikut
memperkaya dan motivasi untuk mendirikan lembaga pendidikan
seperti kuttab dan masjid. Begitu pula di Andalusia terdapat banyak
kutab-kutab yang menyebar sampai ke pinggir kota. Pada lembaga ini,
para siswa mempelajari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan,
seperti fiqih,bahasa,dan sastra,music,dan kesenian. Kuttab termasuk
lembaga pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi di saat
itu, sehingga kuttab-kuttab itu mempunyai banyak tenaga pendidik dan
siswa-siswinya. Pada lembaga ini siswa-siswinya mempelajari
berbagai macam ilmu pengetahuan di antaranya adalah :

 Fiqih

Pemeluk Islam di Andalusia wnganut madzab


Maliki, maka para ulama memperkenalkan materi-materi
fiqih dari madzab Imam Maliki. Tokoh-tokoh yang
termasyhur disini diantaranya tersebut bernama Ziyad ibnu
Abd ar-Rahman dan dilanjutkan oleh Ibn Yahya. Yahya
sempat menjadi kodi (hakim) pada masa Hisyam ibn Abd
Rahman, dan masih banyak nama-nama lain seperti Abu
Bakar ibn al-Qutiyah,Munzir Ibn Said al-Baluthi, dan Ibn
Hazm yang sangat popular di kala itu.

Santri pada kuttab mendapatkan pelajaran yang


cukup lengkap dari ulama-ulama yang ahli di bidang
ilmunya, sehingga para siswanya lebih cepat menyerap
ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, sehingga
menumbuhkan minat bakat dikala itu.

 Bahasa dan sastra

13
Bahasa Arab menjadi bahasa resmi umat islam di
Spanyol, bahasa ini dapat dipelajari di kuttab bahkan kepada
siswanya diwajibkan untuk selalu melakukan dialog dengan
memakai bahasa resmi islam (bahasa Arab), sehingga ini
menjadi lebih cepat popular dan menjadi bahasa keseharian.
Tokoh-tokoh bahasa tersebutlah nama Ibn Sayidih, Ibn
Malik yang mengarang Al-Fiyah, Ibn Khuruf, Ibn al-Hajj, Abu
Ali al-Isybili,Abu al-Hasan ibn Usfur, Abu Hayyan al-
Ghanarthi. Di bidang sastra tersohor nama Ibn Abd.Rabbin
dengan karya al-Iqd al-Farid, Ibn Bassam dengan karyanya al-
Dzakhirah fi Mahasin ahl al-Jazirah dan al-Fath in Khaqan
dengan karyanya kitab al-Qalaid dan lain-lain.

 Musik dan Seni.

Di Spanyol berkembang music-musik yang bernuansa


Arab yang merangsang tumbuhnya nilai-nilai kepahlawan.
Banyak tokoh music dan seni bemunculan ketika itu,
diantaranya, Al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Ziryab (789-857).
Ziryab selalu tampil pada acara-acara penjamuan
kenegaraan di Cordova karena ia merupakan arasemen music
yang handal dan piawai pula mengubah syair-syair lagu yang
pantas dikonsumtif kepada seluruh lapisan dan tingkat umur.
Kepiwaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang
yang termasyhur di kala itu. Ilmu yang dimilikinya itu
diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun
perempuan dan juga kepada para budak, sehingga
kemasyhurannya tersebut luas sangat cepat.

 Madrasah

14
Pada saat madrasah berkembang pesat di berbagai belahan
dunia Islam, terutama di wilayah timur, istilah madrasah mash dikenal
di Andalusia. Sistem pengajaran masih diselenggarakan di masjid-
masjid. Charles Stanton, seperti dikutip oleh Hanun, mengungkapkan
bahwa madrasah tidak dikenal di Andalusia karena mayoritas muslim
di Andalusia menganut madzhab Maliki yang konservatif (bersikap
mempertahankan keadaan, kebiasan, dan tradisi yang berlalu) dan
tradisional. Pertumbuhan lembaga lembaga Islam tergantung kepada
keluarga penguasa, terutama kholifah yang menjadi pendorong utama
bagi kegiatan keilmuan di Granada , Seville, dan Cordoba. 
Ketika umat Islam berkuasa di Andalusia mereka mendirikan
madrasah yang cukup banyak jumlahnya untuk menopang
pengembangan pendidikannya madrasah tersebar di seluruh daerah
kekuasaan Islam, antaralain: Qurtubah, Isibilia, Tulaithilah, Granatah
dan sebagainya.

 Pendidikan Tinggi

Tidak dapat dipungkiri bahwa islam Di Spanyol merupakan


tonggak sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad
kedelepan dan akhir abad ketiga belas. Universitas Cordova berdiri
megah dan menjadi ikon Spanyol, sehingga Spanyol termasyhur ke
seluruh dunia.
Universitas ini tegas bersanding dengan Masjid Abdurrahman
III, yang pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan
tinggi yang terkenal yang setara dengan Universal Al-Azhar di Cairo
dan Universitas Nizamiyah di Baghdad. Perguruan tinggi ini telah
menjadi pilihan utama bagi generasi muda yang mencintai ilmu
pengetahuan, baik dari belahan Asia,Eropa,Afrika,dan belahan dunia
lainnya,

15
Banyak yang pantas dilirik pada daerah ini, khususnya dalam
bidang pendidikan. Perpustakaannya saat itu tiada tandingannya,
dalam menampung kurang lebih empat juta buku yang mencangkup
beragai disiplin ilmu. Buku-buku ini dikonsumtifkan untuk seribu leih
mahasiswa yang sedang mennutut ilmu.
Selain itu, terdapat juga Universita Selvila, Malaga,dan
Granada. Pada perguruan tinggi ini dianjarkan ilmu kedokteran,
astronomi, teologi, hukum, Islam, kimia, dan lain-lain. Pada lembaga
ini terdapat para pengajar yang cukup dikenal antaranya, yaitu Ibnu
Qutaibah yang dikenal sebagai ahli tata bahasa, Abu Ali Qali yang ahli
di bidang biologi. Namun, secara garis besar pada perguruan tinggi di
Spanyol terdapat dua konsentrasi ilmu pengetahuan, yaitu :

 Filsafat

Universitas Cordova mampu menyaingi Baghdad, salah


satunya di antaranya karena mampu mengimpor ilmu filsafat
dari belahan Timur dalam jumlah besar, sekalipun Baghdad
termasuk pusat ilmu pengetahuan termasuk pusat ilmu
pengetahuan islam. Sehingga beberapa waktu sesudah
melahirkan filosof-filosof besar dengan karya-karya emasnya.
Ibnu Bajjah adalah filosof muslim yang pertama dan
utama dalam sejarah kefilsafatan di Andalusia. Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Yahya ibnu
Al-Shaig, yang lebih terkenal dengan Ibnu Bajjah. Orang Barat
menyebutnya Avenpace. Ia dilahirkan di Sargosa (Spanyol)
pada akhir abad ke-5 H/ abad ke 11 M.
Tokoh yang lainnya terdapat nama Abu Bakar ibnu
Thufail,penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah
timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M.

16
Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat.
Karya filsafatnya sangat terkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 masehi muncul seorang pengikut
Aristoteles yang tersebar dalam kalangan filsafat Islam, dia
adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu Muhammad Ruyd
dilahirkan di Cordova, Andalusia pada tahun 510 H/1126 M,
yang terkenal dengan nama Ibn Rusyd. Kepawainnya yang
biasa dalam ilmu hukum, sehingga dia diangkat menjadi Ketua
Mahkamah Agung di Cordova (Qodhi al-Qudhat) Karya
besarnya yang termashyur adalah Bidayah al-Mujtahid.

 Sains
Tercatat nama Abbas ibn Farnas yang termashyur
dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia adalah orang pertama yang
menemukan pembuatan kaca dari batu. Perkembangan sains
pada daerah ini diikuti pula oleh ilmu kedokteran, matematika,
yaitu Umm al-Hasan binti Abi Ja’far.

 Perpustakaan Sebagai Sarana Pendukung


Pemerintah menyediakan sarana pendukung seperti
perpustakaan, d samping adanya lembaga pendidikan. Seperti
fasilitas perpustakaan yang ada di universitas, untuk itu para
kholifah Bani Umayyah di Andalusia telah berupaya
menyisihkan kas negara untuk membngun berbagai sarana
pendukung. Upaya dari kholifah Abdurrahman III membangun
perpustakaan di Kota Granada sehingga mencapai 600.000 jilid
buku. Kholifah Al Hakam juga membangun perpustakaan
terbesar di seluruh Eropa di masa itu dan dimasa sesudahnya.

4. Dinasti Kecil Pasca Dinasti Umayyah di Spanyol

17
a) Dinasti Murabitun

Al-Murabitun adalah nama sebuah Dinasti Islam yang berkuasa


di Magribi dan Spanyol (Andalusia) pada tahun 448-541H/1056-
1147M. Asal usul dinasti ini berasal dari Lemtuna, salah satu anak dari
suku Sahaja. Mereka biasa juga disebut Al-Maksimun (pemakai
kerudung samapi menutupi wajah dibawah muka). Dinasti ini dipimpin
oleh Abdullah bin Yasin danYahya bin Umar. Ketika Yahya bin Umar
meninggal dunia, jabatannya digantikan saudaranya, Abu-Bakar bin
Umar. Setelah berhasil memandamkan penyerangan Bulughan ia
menyerahkan kekuasaannya kepada Yusuf bin Tasyfin.

Puncak karir politik dari Yusuf bin Tasyrif ducapai ketika ia


berhasil menyebrang ke Spanyol. Ia datang ke Spanyol atas undangan
Amir Cordova, Al-Mu’ta,it bin Abbas, yang terancam kekuasaannya
oleh raja Alfonso VI (Raja Leon Castilla). Dalam melaksanakan
tugasnya Yusuf bim Tasyfin mendapat dukungan kuat dari Muluk At-
tawa’if yang ada di Andulisia. DAlam sebuah pertempuran besar di
Zallakah, 12 Rajab 479/ 23 Oktober 1086, Ia behail mengalahkan Raja
Alfonso VI, selanjutnya ia juga berhasil merebut Granada dan Malaga.
Mulai saat itulah ia memakai gelar Amirul Mukminin.

Ketika Yusuf bin Tasyfin meninggal dunia, ia mewariskan


kekuasaannya kepada anaknya, Ali bin Yusuf bin Tasyfin. Warian itu
berupa sebuah wilayah kerajaan yang terdiri atas negeri Dimagribi,
bagian Afrika dan Spanyol.Lambat laun Dinasti Al-Murabitun
mengalami kemunduran dalam memperluas wilayahnya. Hal tersebut
disebabkan perubahan sikat mental mereka, yakni adanya kemewahan
yang berlebihan.Dinasti Al-Murabitun berakhir tatkala dikalahkan
Dinasti Muwahidun yang dipimpin Abdul Mukmin.

b) Dinasti Al-Muwahidun

18
Dinasti Al-Muwahidun adalah sebuah Dinasti yang pernah
Berjaya di kawasan Afrika Utara dan Spanyal selama lebih dari satu
abad, yaitu ejak tahun 515H/1121M-667H/1269M. Dinasti ini
didirikan pada tahun 1114M, berdasarkan ajaran pendirinya, yakni
Muhammad bin Tumrt.

Dinasti Al-Muwahidun, yang berrarti golongan berfaham


tauhid, didasarkan atas prinsip dakwah Ibnu Tumart yangn memerangi
faham At-tajsim yang menganggap bahwa tuhan mempunyai bentuk
(Antropomofisme) yang berkembang di Afrika Utara pada masa itu
dibawah kekuasaan dinasti Al-Murabitun (448H/1056M-541H/1147M)
atas dasar bahwa ayat yang berkaitan dengan sifat Tuhan yang
tersebut dalam Al-Qur’an, Seperti tangan Tuhan, tidak dapat di
Takikan (dijelaskan) dan harus difahami seperti apa adanya. Menurut
Ibnu Tumart, Faham A-ttajsim identic dengan Syirik (menyeekutukan
Allah), dan oeang-orang yang menganut faham Attajsim adalah
musyrik. Ia menamakan penguasa Al-Muwahidun dan wilayah
kekuasaannya yaitu Tindasi dan sekitarnnya, sebagai Ad-Daulah Al-
Muwahhidiyah.

Setelah Ibnu Tumart wafat, Abdul Mukmin bin Ali tahun


(467H/1094M-558H/1163M) dibaiat sebagai pemimpin Al-
Muwahidun menggantikan Ibnu Tumart. Ia dipilihpadahal tidak ada
hubungan kekerabatan deangan Ibnu Tumart, karna ia diaggap sebagai
orang yang palig dekat dengan Ibnu Tumart. Setelah berhasil
menjatuhkan dinasti Al-Murabitun dan berhail menguasai seluruh
wilayah Magribi, Abdul mukmin bin Ali berambisi memperluas
wilayah kekuasaaannya. Pada masa Abdul Mukmin, wilayah kaum Al-
Muwahidun membentang dari Tripoli hingga ke samudra atlantik
sebelah barat, suattu prestasi gemilang yang belum pernah tercapai
dinasti atau kerajaan apapun di Afrika Utara. Pada tahun 558H/1162M
Abdul Mu’min bermaksud memperluas wilayah kekuasaannya yang

19
jatuh di Spanyol yang dikuasai orang Kristen. Namun sebelum niatnya
tercapai, pada tahun yang sama Abdul Mu’min bin Ali
menghembuskan nafas terakhir. Ia digantikan putranya, Abu Ya’kub
Yusuf bin Abdul Mu’min.

Pada masanya paling sedikit dua kali kaum Al-Muwahidun


menyerang wilayah Andalusia. Pertama pada tahun 565H/1169M
dibawah komando saudaranya, Abu Hafs, Kaum Al-Muwahidun
berhasil merebut kota Toledo. Kemudia pada tahun 580H/1184M
dibawah komandonya sendiri kaum Al-Muwahidun berhasil
menguasai wilayah Syantarin di sebelah barat Adalusia dan
menghancurkan tentara Kristen di daerah Lissabon (ibukota Portugal).
Akan tetapi dalam pertempuran memperebutkan Lissabon itu, Abu
Ya’kub Yusuf terluka berat yang mengakibatkan kematiaannya.
Pengganti Abu Ya’kub adalah putranya, Abu Ya’kub Al-Mansur. Pada
Tahun Awal kekuasaanya terjadi dua pemberontakan di Spanyol :

 Cucu Ibnu Ganiyah, Ali bin Ishak bin Muhammad penguasa kepulauan
Miurqah, dan Yabisah.
 Orang Kristen yang berusaha merebut wilayah Islam di Spanyol.

Sementara itu, akibat perang Salib yang berlangsung di Timjr


antara Kaum Mmuslimin dubawah pimpinan Shalahuddin Yusuf Al-
Ayyubi dan orang Kristen, telah terjalin hubungan yang erat antara
Khalifah Abu Yusuf Ya’kub Al-Mansur dan Shalahuddin Yusuf Al-
Ayyubi. Disebutkan Bahwa Abu-Yusuf memabantu pasukan
Shalahuddin dengan mengirimkan 180 unit kapal perang untuk
melawan tentara Islam. Nsmun dremikian, Hubungan baik antara Abu
Yusuf dan Shalahuddin itu tidak lantas melupakan ambisi sang Kalifah
untuk mengusai Mesir. Hal tersebut belum dapat dilaksanakan karna
terrhalang oleh pemberontakan dalam negeri, baik oleh orang islam
sendiri maupun orang Kristen di Spanyol.

20
5. Sumbangan Keilmuan Seni

Keagungan dan kejayaan sesebuah negara tidak dapat tidak


dapat dipisahkan dari semangat perkembangan ilmu dan
penyelidikan baru yang dicetuskan oleh Islam. Selama 8 abad (92-
897H-711-1492M) orang-orang Islam menjadi perintis dan pelopor
tamadun yang tersendiri di Andalus. Didorong oleh semangat
cintakan ilmu, maka sarjana-sarjana Muslim mendaki setiap
ketinggian intelektual dan mengatasi setiap halangan fizikal
sehingga orang-orang Islam berjaya memberi sinar dan kemajuan
kepada masyarakat Eropah yang ketika itu masih berada dalam
kemiskinan dan kemerosotan baik dari sudut material mahupun
spiritual. Tradisi mengkaji dengan bebas disamping menghargai
fikiran manusia merupakan kejayaan paling manis dalam
kehidupan intelektual orang-orang Islam. Lantaran itu kita dapati
bumi Andalus ketika itu dipenuhi dengan institusi-institusi
pengetahuan yang memperdebatkan idea-idea tanpa halangan dan
mencari ilmu pengetahuan sebagai satu ibadah. Orang-orang Islam
menjadi pemimpin dan guru dalam semua daya kreativiti dan
aktiviti yang dilakukan sehingga Andalus menjadi simbol kekuatan
dan keagungan Islam dan dianggap sebagai “The Torch Of Europe

Di Andalusia dan Granada, terdapat banyak seni bina yang


melambangkan peradaban Islam. Seni bina ini telah
menyumbangkan kepada peradaban Eropah apabila bentuk serta
struktur binaan ini telah berkembang dengan pesat di Eropah.
Antara binaan termasyhur di Andalusia terletak di Granada yang

21
dibina semasa pemerintahan kerajaan Nasriyyah. Ianya lahir hasil
asimilasi orang Islam dan bukan Islam pada abad ke 13 dan 14M.
Contohnya rekaan seperti Alcazar di Sevile dan grereja Toledo.
Reka bentuk sina binaanya adalah dipengaruhi oleh seni bina
Kristian. Sementara itu di Granada, banyak seni binanya adalah
dipengaruhi oleh seni bina Islam seperti Istana Al-Hambra yang
melambangkan salah mercu tanda Islam di Andalusia.

Selain seni bina yang berkembang ad juga sumbangan dari


bidang music dan seni suara, Islam Spanyol mencapai
kecermelangan dengan tokohnyayang terkenal Al-Hasan Ibnu Nafi
yang dikenal dengan Zaryab.2

6. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam

a. Konflik Islam dengan Kristen,

Para penguasa muslim tidak melakuakan Isamisasi


secara sempurna. Mereka sudah merasa puas hanya dengan
menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen taklukannnya dan
membiarkan mereka mempertahankan hukum mdan adat
mereka termasuk posisi hierarki tradisional, asal tidak ada
perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran Arab Islam
telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol
Kristen. Hal itu menyebabakan kehidupan Negara Islam di
Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam
dan Kristen. PAda abad ke 11 M umat Kristen memperoleh
kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami
kemunduran.

b. Tidak adanya Ideologi pemersatu.

2
Ibrahim, Sejarah Peradaban Islam,(Lampung:Fakultas Dakwah UIN Raden Intan
Lampung).hlm.104.

22
Kalau di tempat-temapat lain, para mukalaf
diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, di Spanyol,
sebagaimana politik yang dijalankan Banu Umayyah di
Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-
orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai abad ke 10M, mereka
masih memberi istilah ‘Ibad dan Muwalladun kepada para
mukalaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
Akibatnya, kelompok-kelompok Etnis non-Arab yang ada
sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu
mendatangkan damapak besar terhadap sejarah Sosio samapi
Ekonomi Negeri tersebut. Hal ini menunjukan tidak adanya
Ideologi yang dapat memberi makna persatuan, dusamping
kurangnya figure yang dapat menjadi personifikasibideologi
itu.

c. Kesulitan Ekonomi.

Diparuh kedua masa islam di Spanyol, para penguasa


membangun kota dan mengembalikan ilmu pengetahuan
dengan sangat serius sehingga lalai membina perekonomian
aibatnya timbul kesulitan ekonomiyang amat memberatkan dan
mempengaruhi kondisi politik dan militer.

d. Tidak jelasnya system peralihan kekuasaan

hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli


waris. Bahkan karana inilah kekuasaan bani Umayyah runtuh
dan Muluk Al-Thawif muncul. Granada yang merupakan pusat
kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand
dan Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.

e. Keterpencilan

23
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang
lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan
kecuali dari Afrika Utara dengan demikian, tidak adakekuatan
Alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen
disana.3

B. ISLAM DI SISILIA

1. Penaklukan Sisilia

Penaklukan umat Islam atas kepulauan Sisilia (bahasa: Siqilliyah)


merupakan gelombang serbuan terakhir yang dibawa bangsa Arab ke
Afrika Utara dan Spanyol. Para pemimpin ekspansi ke Sisillia, dan ke
daratan Eropa Tengah adalah para panglima perang dinasti Aglabiyah dari
Kairawan yang menyerang wilayah itu pada abad ke-9 M.
Berkembanganya kekuatan Dinasti Aglabiyah di Kairawan, pada paruh
pertama abad ke-9, telah menjadikan Aglabiyah sebagai ancaman bagi
Byzantium.
Kronologi penaklukan yang sesungguhnya dimulai pada tahun 825.
Euphemius, seorang laksamana Byzantium, mendapati dirinya terancam
oleh hukuman kekaisaran untuk beberapa kasus pelanggaran, penyebabnya
tidak begitu jelas. Akhirnya, dia memulai pemberontakan melawan
kekaisaran, dan mencoba merampas kepulauan. Selanjutnya, ketika
dikalahkan oleh pasukan kekaisaran, dia lari ke Tunisia dengan kapalnya,
dan meminta bantuan pada Ziyadatullah I (817-838), penguasa dinasti
Aghlabiyah di Tunisia. Euphemius memberinya dukungan untuk
menaklukkan pulau Sisilia.

Pada tahun 827, pemberontak Siracuse mencoba melakukan


perlawanan terhadap gubernur Bizantium, momentum ini memberikan
3
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada).hlm.107-108.

24
peluang kepada Dinasti Aghlabiyah untuk melakukan penaklukan.
Ziyadatullah I, khalifah Aghlabiyah ketiga, yang sebelumnya sempat ragu-
ragu untuk menaklukkan Sisilia, langung mengirim tujuh puluh armada
yang membawa sekitar 10.000 tetara, dan 7000 ekor kuda di bawah
pimpinan Qadhi-Wazir, Asad ibn al-Furath, yang pada saat itu berusia 70
tahun..

Pasukan Afrika yang berlabuh di Masara kemudian bergerak ke Siracuse.


Suatu wabah yang menyebar di perkemahan pasukan muslim membunuh
Asad dan banyak prajuritnya. Sisa-sisa prajurit tersebut akhirnya 
mendapat suntikan kekuatan baru dari Spanyol, sehingga mereka berhasil
menguasai kota Palermo pada tahun 831. Penaklukkan Palermo
merupakan titik tolak untuk penaklukkan berikutnya serta menempatkan
gubernur baru di sana.

Pertempuran antara pasukan Byzantium, Siracuse dan dinasti


Aglabiyah terus bergejolak baik di laut atau daratan pulau Sisilia. Sekitar
tahun 843 kota Messina jatuh ke tangan muslim, yang diikuti kota
Castrogiovanni pada tahun 859. Pada tahun 878, benteng Siracuse yang
menjadi pertahanan terakhir pemberontak Siracuse menyerah setelah
sembilan bulan dikepung. Benteng itu dihancurkan pada masa kekuasaan
Ibrahim II (874-902).

Sementara itu pasukan muslim telah berhasil mendarat di daratan


utama Italia, dan menempatkan pasukan di kota Bari, dan Taranto. Pada
tahun 846-849, dengan mulai masuknya pasukan muslim di pulau Italia
dan mengancam Roma, membuat Paus Yohanes VIII (872-882) dengan
hati-hati mempertimbangkan untuk membayar pajak selama dua tahun.
Namun penempatan pasukan di dataran utama Italia tersebut berlangsung
antiklimaks, karena pada 871 kota Bari, dan tahun 880 Taranto berhasil

25
direbut kembali oleh kaisar Byzantium hingga akhirnya mengusir pasukan
muslim keluar dari dataran utama Italia.

Antara tahun 895-896 Byzantium menyetujui perdamaian dengan


muslim, yang mana mereka harus meninggalkan Sisilia. Akhirnya, pada
tahun 902 pulau Sisilia jatuh sepenuhnya pada kekuasaan penguasa
muslim. Untuk masa selanjutnya, Sisilia menjadi titik tolak penyebaran
pengaruh peradaban Islam di Eropa.

2. Kedudukan Sisilia Dalam Tranformasi Pemikiran

Sebagai titik temu dua wilayah yang berbeda , sislia secara khusus
beradaptasi untuk brtindak sebagai perantara dalam proses peralihan
khazanahpengetahuan kuno dan pengetahuan pertengahan.adalah di sislia
pada 1160 terjemahan pertama buku berjudul almagest terbit dalam bahasa
latin. Dirterjemahkan langsung dari bahasa yunani oleh seorang penduduk
sisilia yang cakap berbahsa yunani.wiliam tidak hanya menyokong 
Proyek penterjemahan dari bahasa arab ,ia juga mendorong para
penterjemah langsung dari bhasa yunani.
Orang –orang yahudi disisilia , sebagimana di spanyol , berperan
penting dalam proyek penterjemahan ini.meskipun bebrapa buku
berbahasa arab dan yunani di terjemahkan lagi di  toledo dan hasilnya
lebih baik, tetap saja sumbangan sisilia sangat bernilai penting,
Karena raja-raja normandia dan para penerusnya di sisilia tidak
hanya berkuasa atas kepulaan itu.jejak jejak pengetahuan arab bisa di
dapatkan dengan jelas disebelah utara alps. Misalnya rancangan compali
yang bercorak renaisne bisa dikatakan di pengaruhi oleh corak arsitekture
menara bundar yang tersebar di afrika utara.
Pada awal abad ke 13 produksi sutra telah menjadi industri di
beberapa kota italia.para perajin disana mengekspor produk-produk tiruan
dari sisilia ke berbagai negara eropa.kebutuhan orang eropa terhadap

26
tekstil dari timur itu sangat besar sehingga ad suatu masa kitaka orang-
orang eropa mersa belum bersempurna berpakaian  jika tidak memiliki
paling tidak satu setel pakaian semacam itu.
Selama abad ke -15 ketika orang –rang kaya di vanesia sedang
gencar-gencarnya mengadopsi dan menyebrakan gaya serta corak  islam
dalam kesenian.lebih jauh venisia menjadi pusat industri lain . melapisi
kuningan dengan emas perak atu tembaga merah. Karajianan itu
merupakan satu bidang seni yang berkembanga utamanya di mosul pada
abad ke -12
Secara keseluruhan, Sisilia sebagai mediator kebudayaan muslim
biasa menklaim dirinya sebagai pusat kebuyaan paling penting kedua
setelah spanyol dan sedikit lebih tinggi dari tingkat peradaban di Siriah
pada masa gejolak perang salib.

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada tiga pahlawan yang paling berjasa di dalam proses penaklukan
islamdi spanyol yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn
Nushair
Dalam perkembangan islam di spanyol itu terbagi menjadi enam periode :
o periode pertama (711 - 755 M)
o periode kedua (755 - 912)
o periode ketiga (912 - 1013)
o periode keempat (1013 - 1086)
o periode kelima (1086 - 1248)
o periode keenam (1248 – 1492)
Kemajuan yang dapat dilihat pada masa kejayaan islam di Spanyol adalah
a. Kemajuan di bidang pendidikan, kemajuan ini dapat dibuktikan dengan
berkembangnya berbagai ilmu seperti filsafat, sains, fiqih, seni dan music,
bahasa serta sastra.
b. Kemajuan di bidang Ekonomi
c. Penyebab kemunduran dan kehancuran islam di spanyol yaitu karna
adanya konflik islam dengan Kristen,tidak adanya ideology
pemersatu,kesulitan ekonomi,tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaaan
serta keterpencilan.

28
Daftar Pustaka
Ibrahim, Sejarah Peradaban Islam. Bandar Lampung: Fakultas Dakwah IAIN
Raden Intan Lampung. 2008

Mas’ud, Abdurahman. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. 2016

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


2014.

29
Analisis Materi Sejarah Peradaban Islam di Spanyol
Lailatul Mukaromah :

Spanyol diduduki umat islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-715M),


salah satu Khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Khalīfah
Qurthubah adalah  kekhalifahan yang memerintah di Semenanjung Iberia (Al-
Andalus) dan Afrika Utara dari tahun 929-1031, berpusat
di Kordoba Spanyol.Pemerintahan Kordoba sebelumnya berbentuk keamiran
(emirat), perubahannya menjadi sebuah kekhalifahan terjadi pada 16 Januari 929,
saat Amir Kordoba Abdurrahman III mengangkat dirinya sebagai khalifah
Ekonomi kekhalifahan didominasi dengan perdagangan yang beragam
dan sukses Dalam perkembangan islam di spanyol itu terbagi menjadi enam
periode :
a. periode pertama (711 - 755 M)
b. periode kedua (755 - 912)
c. periode ketiga (912 - 1013)
d. periode keempat (1013 - 1086)
e. periode kelima (1086 - 1248)
f. periode keenam (1248 – 1492)

Penyebab kemunduran dan kehancuran :


a. Konflik Islam dengan Kristen.
b. Tidak adanya ideologi pemersatu
c. Kesulitan ekonomi
d. Tidak jelasnya sistem pwralihan kekuasaan

30
e. Keterpencilan

. Dan setelah Bani Umayyah ada dua dinasti kecil yang menduduki kota
Spanyol, yaitu Dinasti Murabitu dan Dinasti Muwahidun. Selanjutnya sislia
secara khusus beradaptasi untuk brtindak sebagai perantara dalam proses
peralihan khazanahpengetahuan kuno dan pengetahuan pertengahan.adalah di
sislia pada 1160 terjemahan pertama buku berjudul almagest terbit dalam bahasa
latin

Nafisatur Rohmah :

Awalnya sebelum Islam masuk ke Spanyol bangsa Yunani dan Romawi lebih
dulu menempati Spanyol.Pemerintahan Islam masuk ke Spanyol ialah masa
kekuasaan Khalifah Umayyah, yaitu pada masa khalifah Al-Walid Abd Malik.
Khalifah Abdul Malik mengangkat Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi
gubernur didaerah itu. Pada masa Khalifah Al-Walid, Hasan bin Nu’man sudah
digantikan oleh Musa bin Nushair.

Dalam perkembangan islam di spanyol itu terbagi menjadi enam periode :


a. periode pertama (711 - 755 M)
b. periode kedua (755 - 912)
c. periode ketiga (912 - 1013)
d. periode keempat (1013 - 1086)
e. periode kelima (1086 - 1248)
f. periode keenam (1248 – 1492)

Penyebab kemunduran dan kehancuran :


a. Konflik Islam dengan Kristen.
b. Tidak adanya ideologi pemersatu
c. Kesulitan ekonomi
d. Tidak jelasnya sistem pwralihan kekuasaan
e. Keterpencilan

31
Dan setelah Bani Umayyah tidak lagi berkuassa di Spanyol ada dua
dinasti kecil yang menduduki kota Spanyol, yaitu Dinasti Murabitu dan
Dinasti Muwahidun.
Penaklukan umat Islam atas kepulauan Sisilia (bahasa: Siqilliyah)
merupakan gelombang serbuan terakhir yang dibawa bangsa Arab ke
Afrika Utara dan Spanyol. Para pemimpin ekspansi ke Sisillia, dan ke
daratan Eropa Tengah adalah para panglima perang dinasti Aglabiyah dari
Kairawan yang menyerang wilayah itu pada abad ke-9 M.
Berkembanganya kekuatan Dinasti Aglabiyah di Kairawan, pada paruh
pertama abad ke-9, telah menjadikan Aglabiyah sebagai ancaman bagi
Byzantium.

32
Biodata Penulis

Nama : Lailatul Mukaromah

NPM : 1911010104

Fak/Jurusan : FTK/ PAI

Tempat Tanggal Lahir : Way Kanan, 14 Februari


2002
Alamat : Ma’had Al-Jami’ah

Nama : Nafisatur Rohmah

NPM : 1911010390

Fak/Jurusan : FTK/PAI

Tempat Tanggal Lahir : Waykanan, 17 Maret 2001

Alamat : Ma’had Al-Jami’ah

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai