Bab II PDF
Bab II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian PMO
meminum obatnya secara teratur dan tuntas. PMO bisa berasal dari keluarga,
menjamin kepatuhan penderita untuk minum obat sesuai dengan dosis dan
perlunya evaluasi dahak dan efek samping obat serta kapan harus
meminta pertolongan.
penderita.
4) Ikut serta dalam pengambilan obat berikutnya sebelum obat habis dan ikut
keluarga meliputi :
2) Mengetahui adanya gejala atau efek samping obat dan merujuk penderita
kalau perlu.
8 jam sehari.
dan 6.
3. Kepatuhan berobat
a. Pengertian Kepatuhan
pasien yaitu sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang di
melaksanakan aturan pengambilan dan minum obat sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
bulan sampai dengan 8 bulan (Depkes RI, 2002), sedangkan penderita yang
tidak patuh datang berobat dan minum obat bila frekuensi minum obat tidak
menjalani pengobatan apabila minum obat sesuai aturan paket obat dan
dari tanggal perjanjian dan dikatakan drop out jika lebih dari 2 bulan berturut-
turut tidak datang berobat setelah dikunjungi petugas kesehatan (Depkes RI,
2002).
1) Faktor yang mendasar atau faktor yang ada dalam diri individu yang
dari penderita.
berwibawa atau seseorang yang tinggal dekat rumah yang bertugas untuk
berobat, hal ini dapat diperberat dengan jarak yang jauh dari pelayanan
klien tidak dapat mematuhi intruksi tersebut dengan baik. Terkadang hal
medis dan banyak memberikan instruksi yang harus di ingat oleh klien.
2) Kualitas interaksi.
3) Keluarga.
pasien memiliki keyakinan dan sikap positif terhadap tujuan tersebut serta
tersebut.
mempertahankannya.
3) Mengembangkan kognitif.
4) Dukungan sosial.
ketidaktaatan.
1. Tuberkulosis
a. Pengertian Tuberkulosis
minggu atau lebih. Tanda dan gejala tambahan lain berupa keluar dahak
bercampur darah (batuk darah), sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan,
berkeringat malam hari walau tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari
sebulan.
c. Cara Penularan
Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif, pada waktu batuk atau
pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet
tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem limfe, saluran nafas atau
nafas.
ginjal.
2. Pengobatan Tuberkulosis
a. Tujuan Pengobatan
b. Prinsip Pengobatan
dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman
dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan sebagai
dosis tunggal, sebaiknya dalam keadaan perut kosong. Apabila paduan obat
yang di gunakan tidak adekuat (jenis, dosis dan jangka waktu pengobatan)
kuman TBC dapat berkembang menjadi kuman yang kebal obat (resisten).
Pada tahap intensif, penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi
tepat, biasanya penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu
2 minggu. Sebagian besar penderita TBC BTA positif menjadi BTA negatif
tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam
berupa pasuan OAT jangka pendek yang terdiri dari 3 kategori yaitu : kategori
I, II, dan III, sesuai hasil uji BTA sputum dan pemeriksaan radiologi. Setiap
kategori terdiri 2 fase pemberian yaitu fase awal (intensif) dan fase lanjutan (
1) OAT kategori I
a) Indikasi
(1) Diindikasikan untuk penderita TB Paru menular (baru ditemukan
dan belum pernah menelan OAT kurang dari 1 bulan) dan pada
b) Dosis
Satu blister kombipak II, diminum setiap hari (intensif) terdiri dari
2) OAT kategori II
a) Indikasi
a) Indikasi
positif.
b) Dosis
Satu dosis harian kombipak I setiap hari selama 2 bulan (60 kali
Satu dosis harian kombipak III seminggu 3 kali selama 4 bulan (54
Patuh Sembuh
Predisposing factors :
- Pengetahuan
- Pendidikan
- Sikap
Kematian
Tidak
patuh Sumber
Enabling factors : penularan
- Tersedia fasilitas
- Sosial ekonomi
- Jarak Pengobatan
bertambah
lama
D. Variabel Penelitian
Variabel bebas dari penelitian ini adalah peran keluarga yaitu perilaku
laku, yang diperoleh secara tidak langsung melalui kebiasaan yang lazim untuk
sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan (Sackett Cit
Niven, 2002).
E. Definisi Operasional
yang telah di tunjuk dan di sepakati menjadi PMO pada saat responden
dinyatakan menderita tuberkulosis. Cara mengukur peran PMO yaitu dalam hal
diminum dan keluhan yang dirasakan penderita, mengawasi minum obat, ikut
serta memberikan motivasi dan saran kepada penderita untuk tetap patuh dan
disiplin minum obat. Alat ukur menggunakan Rating scale, yang dikategorikan
dengan skala nominal dengan 2 tingkat yaitu baik, dan tidak baik.
2. Kepatuhan berobat
pada fase awal (pengobatan dari bulan ke -1 sampai bulan ke- 2) dan fase
berobat penderita dari awal pengobatan sampai dengan akhir bulan ke-6 pada
saat kunjungan dan dikategorikan dengan skala nominal, yaitu patuh dan tidak
patuh. Dikatakan patuh (total complience) bila penderita berobat secara teratur
sesuai batas waktu yang ditetapkan dan meminum obat secara teratur sesuai
Ada hubungan antara peran keluarga sebagai Pengawas Minum Obat dengan