Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan

hubungan antara variabel yang akan diteliti yang mencerminkan jenis dan

jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori,

yang digunakan untuk merumuskan hipotesis dan teknik analisa statistik

yang akan digunakan Sugiyono (2015).

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan

protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kelenjar-

kelenjar mammae Ibu yang berguna sebagai makanan bayi, dalam ASI

terkandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan dan

mengandung zat kekebalan yang sangat penting untuk mencegah

timbulnya penyakit serta mudah dicerna oleh bayi (Suhardjo, 2013).

Pijat stimulasi oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang

belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan

merupakan usaha untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin

setelah melahirkan. Pijat ini berfungsi untuk meningkatkan hormone

oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI otomatis keluar

(Astutik, 2014).

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya,

antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang

ingin diteliti (Notoatmodjo, 2018).

15
16

Berdasarkan uraian singkat di atas maka kerangka konsep

penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengaruh Pijat Oksitosin


Terhadap Kecukupan ASI Pada Ibu Postpartum

Variabel Dependen Variabel Variabel Dependen


Independen

Pre Test Post Test


(Kecukupan ASI diukur (kecukupan ASI
sebelum mendapatkan diukur setelah
Pemberian Pijat
perlakuan) mendapatkan
Oksitosin
perlakuan)

Sumber : Notoatmodjo, 2018 (dimodifikasi oleh peneliti)

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimen

dengan desain one group pretest posttest design. Peneliti menganalisa

hasil pretest dan posttest. Desain model ini menggunakan tes awal

(pretest), kemudian setelah diberikan perlakuan dilakukan pengukuran

(posttest).

Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Penelitian One Group Pre-Test Post-Test Design

Pretest Perlakuan Postest

01 X 02

(Sumber: Notoatmodjo, 2018)


Keterangan:

01 : Mengukur kecukupan ASI sebelum diberi

perlakuan
X : Perlakuan Pijat Oksitosin
02 : Mengukur kecukupan ASI setelah diberi
perlakuan
17

Dalam penelitian ini akan melihat pengaruh yang timbul sebagai

akibat dari adanya perlakuan pijat oksitosin terhadap kecukupan ASI

pada postpartum di Ruang Nifas (C4) RSUD Cibabat.

3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian

masalah yang didasarkan atas teori yang relevan. Dalam penelitian

terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis nol yang menyatakan tidak

ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh; sedangkan

hipotesis alternatif adalah kebalikan hipotesis nol yang menyatakan ada

perbedaan, ada hubungan dan ada pengaruh Sugiyono (2016).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Ho : Tidak ada pengaruh pijat oksitosin terhadap penurunan

kecukupan ASI pada ibu postpartum RSUD Cibabat.


b. Ha : Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap penurunan

kecukupan ASI pada ibu postpartum RSUD Cibabat.


Parameter untuk melihat hasil p value yang dibandingkan

dengan nilai α : 5%, (0,05) ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika p value > 0,05, maka Ho diterima artinya menunjukkan dua

variabel tersebut tidak ada pengaruhnya.

b. Jika p value < 0,05, maka Ho ditolak artinya menunjukkan dua

variabel tersebut ada pengaruhnya.

4. Variabel Penelitian

Variabel adalah setiap gejala yang diamati dan menjadi fokus

penelitian atau sebagai objek penelitian Indrawan dan Yaniawati (2014).

a. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab atau memiliki

kemungkinan teoritis berdampak pada variabel lain Indrawan dan


18

Yaniawati (2014). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

pijat oksitosin.

b. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang secara struktur berfikir keilmuan

menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel

yang lainnya Indrawan dan Yaniawati (2014). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kecukupan ASI.

5. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

dapat diamati dari suatu yang didefinisikannya. Karakter yang dapat

diamati (diukur) yang merupakan kunci dari definisi operasional Nursalam

(2013).
19

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Definisi
Variabel Definisi Konsep Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Independen
Pijat Oksitosin Pijat stimulasi oksitosin Melakukan pemijatan SOP - -
adalah pemijatan pada pada ibu setelah pemberian
sepanjang tulang belakang melahirkan hari pijst
(vertebrae) sampai tulang pertama di daerah sisi oksitosin
costae kelima-keenam dan kanan dan kiri
merupakan usaha untuk sepanjang tulang
merangsang hormone belakang dari leher
prolaktin dan oksitosin hingga tulang belikat.
setelah melahirkan. Pijat ini Dilakukan selama 2-3
berfungsi untuk menit, 1 kali sehari
meningkatkan hormone dalam kurun 1 minggu.
oksitosin yang dapat
menenangkan ibu,
sehingga ASI otomatis
keluar (Astutik, 2014).

Dependen
Kecukupan ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah Terpenuhinya Lembar Cukup : jika 3 Nominal
suatu emulsi lemak dalam kebutuhan nutrisi kuesioner parameter
larutan protein, laktosa dan (ASI) pada bayi & lembar terpenuhi
garam-garam organik yang observasi
disekresi oleh kelenjar- Tidak cukup : jika
kelenjar mammae Ibu yang salah satu dari
berguna sebagai makanan parameter tidak
bayi, dalam ASI terpenuhi
terkandung zat-zat gizi
yang diperlukan oleh bayi
untuk pertumbuhan dan
mengandung zat
kekebalan yang sangat
penting untuk mencegah
timbulnya penyakit serta
mudah dicerna oleh bayi
(Suhardjo, 2013).

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam 2013). Populasi dalam aplikasi jurnal ini

adalah lansia di Ruang Nifas (C4) RSUD Cibabat sebanyak 6 orang, yang

terdiri dari berbagai karakteristik pasien yang sudah memenuhi kriteria.

2. Sampel
20

Sampel adalah subjek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Teknik sampling adalah cara atau teknik-teknik tertentu sehingga

sampel tersebut dapat mewakili populasi Notoatmodjo (2014). Sampel

pada penelitian ini sebanyak 6 orang.

Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability

sampling. Teknik yang digunakan adalah total sampling yaitu suatu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih seluruh populasi menjadi sampel

penilitian (Nursalam, 2013). Kriteria sampel inklusi dan eksklusi dapat

ditentukan dalam penelitian sesuai dengan tujuan atau masalah dalam

penelitian berdasarkan keinginan peneliti, yaitu :

a. Kriteria inklusi :

1) Bersedia menjadi responden

2) Responden merupakan ibu post partum hari ke 2

3) Responden yang kooperatif dan dapat mengikuti arahan yang

diberikan.

b. Kriteria eksklusi :

1) Responden yang tidak bisa diajak kerja sama dalam kegiatan.

2) Responden yang tiba-tiba mengalami gejala kegawatdaruratan.

C. PENGUMPULAN DATA

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh

peneliti terhadap sasarannya sebelum dilakukan tindakan Intervensi

terlebih dahulu dilakukan penilaian untuk mengukur kecukupan ASI,

setelah itu peneliti dapat melakukan intervensi yaitu pijat oksitosin,

kemudian peneliti melakukan pengukuran kecukupan ASI kembali.

2. Data Sekunder
21

Data Sekunder adalah data yang didapatkan peneliti dari

sumber yang sudah ada. Data yang didapatkan pada penelitian ini

adalah data dan informasi dari hasil wawancara di RSUD Cibabat..

Pada proses pengumpulan data, peneliti menggunakan lembar

observasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Peneliti memberikan Informed Consent pada responden sebagai

tanda persetujuan keikutsertaan.

b. Melaksanakan penilaian pre test dengan pengukuran kecukupan

ASI pada responden

c. Mengisi lembar observasi.

d. Memberikan perlakuan dengan pijat oksitosin

Payudara dikosongkan terlebih dahulu 2 jam sebelum

pemijatan, kemudian ASI diperah kemudian dilakukan pemijatan

selama 2-3 menit, setelah dipijat kemudian diperah kembali 2 jam

setelah pemijatan. Intervensi ini dilakukan 1 kali sehari selama 1

minggu.

e. Melaksanakan penilaian post test dengan pengukuran kecukupan

ASI kembali pada responden

f. Memeriksa kembali lembar observasi

D. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

1. Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data maka langkah selanjutnya

adalah proses pengolahan data adapun langkah yang harus dilakukan

adalah :

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan data-data yang

ada, terutama dalam kelengkapan data yang dikumpulkan melalui


22

kuesioner. Editing dilakukan dengan cara meneliti kembali data yang

terkumpul dari hasil penilaian. Langkah ini dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik dan

lengkap.

Pemeriksaan data atau editing dilakukan terhadap hasil yang

didapatkan dari kuesioner dengan memperhatikan kelengkapan

identitas hasil pada masing-masing kelompok baik sebelum dan

setelah diberikan perlakuan.

b. Coding

Proses coding dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengkonversi (menerjemahkan) hasil-hasil yang didapatkan dari

responden ke dalam kategori dengan memberi kode berupa angka

pada masing-masing kuesioner, sehingga lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan untuk keputusan analisis.

c. Processing

Setelah semua data kuesioner terisi dengan lengkap dan telah

melalui tahap coding maka langkah selanjutnya adalah memproses

data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara

memasukan data dari kuesioner ke perangkat lunak komputer.

d. Cleaning

Cleaning (pembersihan) merupakan kegiatan pengecekan

kembali data-data yang sudah dimasukan apakah ada kesalahan

atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan ulang data-

data yang sudah dimasukan, proses cleaning dalam penelitian ini

dilakukan dengan langkah-langkah mengetahui missing data,

mengetahui variasi dan konsistensi data.


23

e. Tabulating

Langkah ini berupa pengelompokkan data ke dalam tabel

tertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan

penelitian masing-masing variabel.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Tujuan analisa data univariat adalah untuk mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Hasil univariat terdiri

dari distribusi frekuensi dan presentase responden sebelum dan

sesudah intervensi. Penyajian analisis univariat menggunakan

frekuensi dan persentase, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

p = presentase

x = data hasil observasi responden

n = jumlah responden

Sumber : Arikunto (2010)

b. Uji Normalitas Data

Peneliti akan melakukan uji normalitas data yang bertujuan

untuk mengetahui apakah distribusi data hasil penelitian mengikuti

atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data berbentuk

lonceng (bell shaped) Santoso (2010). Selain itu normalitas data

dapat dilihat dengan nilai rasio skewness -2 s/d 2 dan nilai p > 0,05

maka data tidak berdistribusi normal, sedangkan nilai p < 0,05 data

berdistribusi normal Dahlan (2016).


24

c. Analisa Bivariat

Analisa bivariat penelitian ini dapat menggunakan uji

parametric dan non parametric untuk dua data kategori berpasangan

tergantung dari hasil uji normalitas data. Apabila hasil uji normalitas

berdistribusi normal maka menggunakan uji parametric yaitu

menggunakan uji T berpasangan, sedangkan bila hasil uji normalitas

data berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji Wilcoxon.

Interpretasi hasil analisa bivariat ini menggunakan hasil uji

hipotesis untuk melihat hasil p value yang dibandingkan dengan nilai

α : 5%, (0,05) yaitu: jika p value > 0,05, maka Ho diterima artinya

menunjukkan tidak terdapat pengaruh dan jika p value < 0,05, maka

H0 ditolak artinya t terdapat pengaruh Dahlan (2016).

3. Penyajian Data

Interpretasi data menurut Notoatmodjo (2012) adalah sebagai

berikut :

a. Jika hasil perhitungan 0 maka dapat disimpulkan dengan tidak satu

pun/tidak sedikit pun

b. Jika hasil perhitungan 1 - 25 maka dapat disimpulkan sebagian kecil

c. Jika hasil perhitungan 25-49 dapat disimpulkan hampir setengahnya

d. Jika nilai yang diperoleh antara 50-75 bisa disimpulkan sebagian

besar

e. Jika hasil yang diperoleh antara 76-99 dapat disimpulkan hampir

seluruhnya

f. Jika 100 hasil yang diperoleh maka dikatakan seluruhnya

E. ETIKA PENELITIAN
25

Segala informasi yang diperoleh dari responden akan dijaga

kerahasiaannya serta hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini

dan setelah selesai, semua catatan/data mengenai responden akan

dimusnahkan.

Sebagai pertimbangan etik, peneliti meyakinkan bahwa responden

terlindungi dengan aspek-aspek self determinations, privacy, anonymity,

confidentiality and protection from discomfort Polit and Hungler (2001, dalam

Jamaludin, 2013).

F. LOKASI DAN WAKTU

Aplikasi jurnal ini dilakukan di Ruang Nifas (C4) RSUD Cibabat.

Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 25 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai