OLEH :
1715744106/20
VIB/MBI
ADMINISTRASI NIAGA
Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industri ini hadir untuk
menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang.
Revolusi Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi.
Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga
kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi.
Dengan demikian tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bisa meningkat. Dimana waktu
merupakan hal vital dalam dunia industri. Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap
bidang prindustrian, manfaat teknologi juga bisa dirasakan oleh semua orang. Saat ini akses
informasi sangat mudah dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja dengan adanya jaringan
internet.
Pemanfaatan teknologi merupakan dasar dari masing-masing revolusi industri. Dampak era
revolusi industri 4.0 adalah teknologi digital yang digunakan memungkinkan terjadinya
interkoneksi antara mesin fisik dengan sistem produksi. Terdapat beberapa teknologi yang
menjadi unsur utama terhadap pengembangan industri konvensional menuju industri digital.
Untuk mengatasi dampak era revolusi industri 4.0 tersebut, perlu adanya peraturan atau
persiapan khusus untuk mengimbangi fenomena revolusi industri 4.0. Seperti tenaga kerja
Indonesia dibekali dengan skill operasional mesin serta pengetahuan dasar yang relevan.
Berdasar keterangan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI),
Indonesia telah mempersiapkan beberapa bidang dalam menghadapai industri 4.0. Persiapan
tersebut ialah dengan meningkatkan otomatisasi, Artifical Intelegence, membanguan
komunikasi machine-to-machine serta human-to-machine, kemudian melakukan
pengembangan terhadap teknologi secara berkelanjutan.
Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0, seorang
pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin. Salah satu
contohnya adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau kreativitas, dimana soft
skill merupakan kunci utamanya. Agar dapat menghadapi perubahan pada tahun-tahun
mendatang, dibutuhkan para pekerja yang memiliki soft skill seperti pemecahan masalah yang
kompleks, pikiran yang kritis, kreativitas, manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang
lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, berorientasi servis,
negosiasi, dan fleksibilitas kognitif. Soft skill menjadi salah satu faktor yang paling penting
untuk dimiliki oleh para pekerja di masa depan. Seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja
sama dengan orang lain, memecahkan masalah, serta aspek kecerdasan emosional lainnya.
Strategi yang Dapat Dilakukan Perusahaan Pada Era Revolusi Industri 4.0