PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia.Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia)
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International
Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung
cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Sampai dengan 3 Maret 2020,
secara global dilaporkan 90.870 kasus konfimasi di 72 negara dengan 3.112 kematian
(CFR 3,4%). Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: Republik Korea
(4.812 kasus, 28 kematian), Jepang (268 kasus, 6 kematian), Singapura (108
kematian), Australia (33 kasus, 1 kematian), Malaysia (29 kasus), Viet Nam (16
kasus), Filipina (3 kasus, 1 kematian), New Zealand (2 kasus), Kamboja (1 kasus),
Italia (2.036 kasus, 52 kematian), Perancis (191 kasus, 3 kematian), Jerman (157
kasus), Spanyol (114 kasus), United Kingdom (39 kasus), Swiss (30 kasus), Norwegia
(25 kasus), Austria (18 kasus), Belanda (18 kasus), Swedia (15 kasus), Israel (10
kasus), Kroasia (9 kasus), Islandia (9 kasus), San Marino (8 kasus), Belgia (8 kasus),
Finlandia (7 kasus), Yunani (7 kasus) Denmark (5 kasus), Azerbaijan (3 kasus),
Republik Ceko (3 kasus), Georgia (3 kasus), Romania (3 kasus),Rusia (3 kasus),
Portugal (2 kasus), Andorra (1 kasus), Armenia (1 kasus), Belarus (1 kasus), Estonia
(1 kasus), Irlandia (1 kasus), Republik Latvia (1 kasus), Lithuania (1 kasus),
Luxembourg (1 kasus), Monako (1 kasus), Makedonia Utara (1 kasus), Thailand (43
kasus, 1 kasus), India (5 kasus), Indonesia (2 kasus), Nepal (1 kasus), Sri Lanka (1
kasus), Iran (1.501 kasus, 66 kematian), Kuwait (56 kasus), Bahrain (49 kasus), Iraq
(26 kasus), Uni Emirat Arab (21 kasus), Libanon (13 kasus), Qatar (7 kasus), Oman (6
kasus), Pakistan (5 kasus), Mesir (2 kasus), Afghanistan (1 kasus), Yordania (1
kasus), Maroko (1 kasus), Arab Saudi (1 kasus), Tunisia (1 kasus), Amerika Serikat
(64 kasus, 2 kematian), Kanada (27 kasus), Ekuador (6 kasus), Meksiko (5 kasus),
Brasil (2 kasus), Republik Dominika (1 kasus), Algeria (5 kasus), Nigeria (1 kasus),
Senegal (1 kasus). Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas
kesehatanyang dilaporkan terinfeksi.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB,
terjadi penambahan 380 kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasus baru itu menyebabkan
total ada 5.516 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus ini muncul pada 2 Maret
2020.
Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa dalam periode yang sama sudah
ada 34.975 orang yang menjalani pemeriksaan laboratorium. Dari jumlah tersebut,
juga ada 29.459 orang yang hasilnya negatif virus corona. Adapun total spesimen
yang diperiksa mencapai 39.706. Artinya, satu orang bisa diambil lebih dari satu
spesimennya untuk diperiksa. Selain itu, sejauh ini ada 169.446 orang dalam
pemantauan (ODP) dan 11.873 pasien dalam pengawasan (PDP).
Kasus Covid-19 di Indonesia sudah tercatat ada di semua provinsi di Tanah
Air. Secara lebih rinci, ada 202 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19.
Berdasarkan data di Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 16 April 2020 pukul
20.30 WITA, didapatkan jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) yaitu sebanyak
2799, dimana pasien yang masuk dalam proses pemantauan yaitu sebanyak 612
(21,9%), sedangkan selesai pemantauan yaitu sebanyak 2187 (78,1%). PDP (Pasien
Dalam Pengawasan) sebanyak 438 dimana pasien yang dirawat yaitu sebanyak 222
(50,7%), pasien sehat sebanyak 194 (44,3%) dan pasien meninggal yaitu 22 (5,0%).
Pasien positif sebanyak 248, dimana yang dirawat sebanyak 183 (73,8%), pasien
sembuh 43 (17,3%), pasien meninggal 22 (8,9%).
Berdasarkan data Kabupaten Bulukumba pada tanggal 16 April 2020 pukul
19.30 WITA, jumlah ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 163, dimana yang
masuk kategori proses pemantauan sebanyak 38 (23%), dan yang selesai pemantauan
sebanyak 125 (77%). PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak 20 orang dimana
yang masuk dalam kategori dirawat yaitu 4 orang (20%), dan yang masuk dalam
kategori isolasi mandiri sebanyak 9 orang (45%), pasien sehat sebanyak 5 orang
(25%), dan yang meninggal sebanyak 2 orang (10%). Pasien positif berjumlah 1 orang
dan telah dinyatakan sembuh. Jadi pasien positif yang ada di Bulukumba 0%.
Berdasarkan data sebaran Covid-19 di Kecamatan Kindang Kabupaten
Bulukumba berjumlah 11 orang, dimana yang masuk dalam ODP (orang dalam
pemantauan) sebanyak 11 orang, PDP (pasien dalam pengawasan) tidak ada, dan
pasien yang postif juga tidak ada.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku yang berisiko yang
dilakukan masyarakat terkait Covid-19 di wilayah Kecamatan Kindang Tahun
2020
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat wilayah Kecamatan
Kindang terkait Covid-19
b. Mengidentifikasi sikap masyarakat wilayah Kecamatan Kindang terkait
Covid-19
c. Mengidentifikasi perilaku yang berisiko masyarakat wilayah Kecamatan
Kindang terkait Covid-19
BAB II
A. Definisi
Coronavirus disease 2019, disingkat (COVID-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini
mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020.
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit
flu.
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit rin-
gan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti
MERS dan SARS.
B. Faktor Risiko Infeksi Coronavirus
Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta
orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini.
Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat,
infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.
Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara
yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung
ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang
bermulai pada Desember 2019.
C. Penyebab Infeksi Coronavirus
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan
virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
1. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
4. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti.
Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke
dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui
dengan pasti.
D. Gejala Infeksi Coronavirus
Virus Corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala
yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa
serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
1. Hidung beringus.
2. Sakit kepala.
3. Batuk.
4. Sakit tenggorokan.
5. Demam.
6. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala
yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan
oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:
1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
2. Batuk dengan lendir.
3. Sesak napas.
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.
Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
E. Komplikasi
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan
komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani
dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan
pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.
Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan
komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
F. Pengobatan Infeksi Coronavirus
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
1. Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk.
Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat
batuk pada anak di bawah empat tahun.
2. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan
sakit tenggorokan dan batuk.
3. Perbanyak istirahat.
4. Perbanyak asupan cairan tubuh.
5. Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat.
TABULASI DATA
N
N : Jumlah Responden 70 orang
Dari tabel 3 dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan
pengetahuan keluarga tentang Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus corona yang berasal dari kota Wuhan China Di kecamatan Kindang dengan
jumlah yang menjawab benar yaitu 60 responden sedangkan yang menjawab
salah yaitu 10 responden.
1. Benar 10 14.3
2. Salah 60 85.7
Total 70 100.0
N : Jumlah Responden 70 orang
Dari tabel 17. dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan
pengetahuan keluarga tentang orang yang terkena virus corona tidak akan sembuh
di Kecamatan Kindang yang menjawab salah yaitu 60 responden sedangkan yang
menjawab benar yaitu 10 responden.
3. Data Sikap Tentang Penularan Covid-19
Tabel 18. Distribusi frekuensi berdasarkan sikap tentang Penularan Covid-19 Di
Kecamatan Kindang
No Saat keluar rumah harus menggunakan Jumlah Persentase
masker
1. Selalu 11 15.7
2. Sering 24 34.3
3. Jarang 26 37.1
4. Tidak Pernah 9 12.9
Total 70 100.0
N : Jumlah Responden 70 orang
Dari tabel 32. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan perilaku
kesehatan yang terkait Covid-19 tentang saya mengonsumsi buah setiap hari Di
Kecamatan Kindang yang jarang yaitu 26 responden sedangkan yang tidak pernah
yaitu 9 responden.
1. Selalu 3 4.3
2. Sering 12 17.1
3. Jarang 35 50.0
4. Tidak Pernah 20 28.6
Total 70 100.0
N : Jumlah Responden 70 orang
Dari tabel 33. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan perilaku
kesehatan terkait penularan covid-19 tentang saya berjabat tangan dengan orang
lain di Kecamatan Kindang yang jarang yaitu 35 responden sedangkan yang selalu
yaitu selalu 3 responden
Tabel 44. Distribusi frekuensi berdsarkan Perilaku yang berisiko terkait penularan
covid-19 Di kecamatan Kindang
Tabel 45. Distribusi frekuensi berdsarkan Perilaku yang berisiko terkait penularan
covid-19 Di kecamatan Kindang
Tabel 46. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di kecamatan Kindang
Tabel 47. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di kecamatan Kindang
Tabel 49. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No Saya tidak menjaga jarak 1,5 meter Jumlah Presentase
dengan orang lain ketika belanja,
bekerja, belajar, ibadah
1. Ya 35 50.0
2. Tidak 35 50.0
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Tabel 50. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No Saya makan diluar rumah Jumlah Presentase
1. Ya 5 7.1
2. Tidak 65 92.9
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 50. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya makan diluar rumah yang menjawab
tidak yaitu 65 responden sedangkan yang jawab tidak 5 responden.
Tabel 51. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No Saya minum air hangat dan cuci tangan Jumlah Presentase
dengan sabun setelah tiba ditujukan
1. Ya 45 64.3
2. Tidak 25 35.7
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 51. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya minum air hangat dan cuci tangan
dengan sabun setelah tiba ditujukan yang menjawab ya yaitu 45 responden
sedangkan yang menjawab tidak yaitu 25 responden.
Tabel 52. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No Saya berada di Desa tempat pasien tertular Jumlah Presentase
1. Ya 5 7.1
2. Tidak 65 92.9
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Tabel 53. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No. Saya tidak pasang hand sanitizer didepan Jumlah Presentase
pintu masuk, untuk membersihkan tangan
sebelum pegang gagang pintu rumah
1. Ya 44 62.9
2. Tidak 26 37.1
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 53. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya tidak pasang hand sanitizer didepan
pintu masuk, untuk membersihkan tangan sebelum pegang gagang pintu rumah
yang menjawab ya yaitu 44 responden sedangkan yang menjawab tidak 26
responden.
Tabel 54. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
Tabel 55. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
Tabel 56. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No. Saya tidak segera baju dan celana di luar Jumlah Presentase
rumah kedalam air panas/sabun
1. Ya 32 45.7
2. Tidak 38 54.3
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 55. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya tidak segera baju dan celana di luar
rumah kedalam air panas/sabun yang menjawab tidak 38 responden sedangkan
yang menjawab ya 32 responden.
Tabel 57. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
Tabel 58. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
Tabel 59. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No Saya dalam sehari tidak kena matahari Jumlah Presentase
minimal 15 menit
1 Ya 21 30.0
2 Tidak 49 70.0
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 59. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya dalam sehari tidak kena matahari
minimal 15 menit yang menjawab tidak yaitu 49 responden sedangkan yang
manjawab ya yaitu 21 responden.
Tabel 60. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No Saya tidak jalan kaki/berolahraga minimal Jumlah Presentase
30 menit setiap hari
1. Ya 22 31.4
2. Tidak 48 68.6
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 60. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya tidak jalan kaki/berolahraga minimal
30 menit setiap hari yang menjawab tidak yaitu 48 responden sedangkan yang
menjawab ya yaitu 22 responden.
Tabel 61. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
Tabel 63. Distribusi frekuensi berdasarkan penilaian Resiko pribadi terkait covid-
19 Di Kecamatan Kindang
No. Saya mempunyai penyakit (jantung, Jumlah Presentase
diabetes, gangguan pernapasan kronis)
1. Ya 5 7.1
2. Tidak 65 92.9
Total 70 100.0
N : Jumlah responden 70 orang
Dari tabel 63. Dijelaskan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan penilaian
resiko pribadi terkait covid-19 tentang Saya mempunyai penyakit (jantung,
diabetes, gangguan pernapasan kronis) yang menjawab tidak 65 responden
sedangkan yang menjawab ya 5 responden.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang ditemukan dari 70 orang masyarakat Kecamatan
Kindang yang dibagikan kuesioner didapatkan hasil untuk kategori pengetahuan
sebagian besar berpengetahuan baik, dan untuk kategori sikap sebagian besar bersikap
negative, dan untuk kategori perilaku sebagian besar perilaku kurang mengenai
Covid-19.
B. Saran
1. Bagi masyarakat
Disarankan untuk meningkatkan perilaku positif dan memperbaiki sikap
terkait Covid-19 dengan cara membaca ulang lifleat yang telah dibagikan dan
mencari informasi dari media-media terpercaya. Juga disarankan untuk tidak
dengan mudahnya percaya dengan issu-issu yang beredar tanpa jelas adanya.
2. Istitusi Pelayanan Kesehatan
Bagi petugas kesehatan agar kiranya lebih memperhatikan seluruh
masyarakat yang ada di lingkup kecamatan Kindang dan lebih sering memberikan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
https://covid19.sulselprov.go.id/
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID-19%20dokumen
%20resmi/2%20Pedoman%20Pencegahan%20dan%20Pengendalian
%20Coronavirus%20Disease%20(COVID-19).pdf
https://makassar.kompas.com/read/2020/04/03/23485191/update-pasien-covid-19-di-
sulawesi-selatan-80-positif-5-sembuh?page=all
(https://nasional.kompas.com/read/2020/04/16/15542461/update-bertambah-380-kini-
ada-5516-kasus-covid-19-di-indonesia)