Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK YANG MENGALAMI NYERI


AKUT DENGAN GASTRITIS

Disusun Oleh :

LANGGENG WAHYU PRASETYO


NIM : 151711913118

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Lanjut usia merupakan fase menurunnya kemampuan akal dan fisik yang
dimulain dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Banyak penyakit yang
sering terjadi pada lansia salah satunya gastritis (Muhith, Siyoto, 2016). Gastritis
atau dikenal dengan sakit maag merupakan peradangan (pembengkakan) dari
mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Berbagai
penelitian menyimpulkan bahwa keluhan sakit pada penyakit gastritis paling
banyak ditemui akibat dari gastritis fungsional, yaitumencapai 70-80% dari
seluruh kasus, merupakan sakit yang bukan disebabkan oleh gangguan pada organ
lambung melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang kurang sesuai,
faktor psikis dan kecemasan (Saydam, 2011) Gastritis atau dyspepsia istilah yang
sering dikenal oleh masyarakat sebagai maag atau penyakit lambung adalah
kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri terutama di ulu hati, orang yang
terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa tidak nyaman
(Misnadiarly, 2009, hal. 11).

Menurut World Health Organization ( WHO ), insiden gastritis di dunia


sekitar 1,8 -2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di Inggris ( 22% ),
China ( 31 % ), Jepang ( 14,5 % ), Kanada ( 35 % ), danPerancis ( 29,5 % ). Di
Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Indonesia
menurut WHO adalah 40,8 %, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di
Indonesia cukup tinggi dengan prevelensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
penduduk, sedangkan prevalensi Gastritis di Propinsi JawaTimur pada tahun 2011
telah mencapai 44,5% yaitu dengan jumlah 58.116 kejadian (Dinkes Jatim, 2011).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Gresik pada tahun 2016 di wilayah
kerja Kota Gresik, jumlah penderita penyakit gastritis sebesar 40,322.00 orang
pertahun (Depkes Gresik, 2016).
Penyakit Gastritis terjadi akibat makanan yang menaikan asam lambung
seperti tomat, jeruk, bawang, makanan pedas, coklat, papermint, makanan
berlemak, minuman beralkohol, kafein,minuman karbonasi, minuman anggur
yang akan merangsang saraf simpatis NV (Nervus Vagus) yang akan
meningkatkan produksi asam klorida (HCL) di dalam lambung. Adanya HCL
yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan
anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel
epitel kolumner, yang berfungsi menghasilkan mukus, dan mengurangi
produksinya. Sedangkan mukus berfungsi memproteksi mukosa lambung agar
tidak tercerna. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCL
(terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa gaster akan
menyebabkan produksi HCL meningkat. Anoreksia dapat menyebabkan rasa nyeri
karena kontak dengan mukosa gaster (Potter,2005). Respon mukosa lambung
akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi
sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangya sel
mukosa akibat erosi memicu timbulnya pendarahan yang terjadi dapat
mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses
regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jamsetelah pendarahan
(Potter, 2005).

Untuk mencegah penyakit gastritis sebaiknya pasien meningkatkan


pengetahuan melalui petugas kesehatan, media cetak, dan media elektronik agar
terbentuk perilaku yang positif tentang pola makan yang sehat dan menghindari
yang menaikan asam lambung seperti tomat, jeruk, bawang, makanan pedas,
coklat, papermint, makanan berlemak, minuman beralkohol, kafein,minuman
karbonasi, minuman anggur dapat meningkatkan asam lambung sebagai faktor
penyebab penyakit gastritis (Muttaqin, 2011).

1.2 Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka dapat disusun


rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimana Asuhan Keperawatan
Gerontik dengan Gangguan Nyeri Akut Pada Paien Gastritis ” ?.
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibagi menjadi 2 tujuan umum dan tujuan khusus
adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan keperawatan gerontik nyeri akut pada pasien gastritis


di Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian pada klien yang mengalami nyeri akut pada pasien
gastritis di Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik.

2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami nyeri akut


dengan gastritis di Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik.

3. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami nyeri akut


dengan gastritis di Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik.

4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami nyeri akut


dengan gastritis di Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik.

5. Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami nyeri akut dengan gastritis di
Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik.

1.4 Manfaat

1.4.1 Teoritis

Diharapkan hasil penelitian dapat manambah pengetahuan dalam


memberikan asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien gastritis.

1.4.2 Praktis

1. Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi dalam melakukan asuhan


keperawatan nyeri akut pada pasien gastritis.
2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuhan oleh perawat dan keluarga dalam
memberikan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita masalah
nyeri akut dengan gastritis.

3. Penelitian ini dapat digunakan penderita untuk melakukan perawatan pada diri
sendiri sehingga tidak terjadi kembali masalah nyeri akut.

1.5 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada pasien yang mengalami
masalah nyeri akut pada pasien gastritis di Puskesmas Duduk Sampeyan Gresik
dan mampu memberikan asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien gastritis.

Anda mungkin juga menyukai