TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Stroke adalah cedera vascular akut pada otak yang disebabkan oleh
ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang
2. Etiologi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu : stroke iskemik dan stroke
membuat penggumpalan.
darah.
jantung.
jaringan otak.
dibanding wanita.
stroke.
a. Hipertensi.
b. Penyakit \jantung
c. Kolestrol tinggi
d. Obesitas
e. Diabetes Melitus
f. Polisetemia
g. Stress Emosional
3. Kebiasaan Hidup
berkolestrol
3. Anantomi dan Fisiologi
Gambar 2.1
Anatomi Iskemik
1. Stroke non hemoragik
akhirnya terjadi infark pada jaringan otak (Yayan Adi Sumaryana, 2011)
Gambar 2.2
Anatomi Hemoragik
atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak (Yayan Adi
Sumaryana, 2011)
4. Patofisologi
Penyakit stroke yang terjadi sekitar 80% adalah iskemik, dan 20%
sebesar 10% dari kasus stroke dan diiringi dengan gejala sakit kepala
sering terjadi sobek atau ruptur dari kongenital aneurysms atau vascular
e. Gangguan penglihatan
i. Vertigo
j. Kesadaran menurun
2. Komplikasi
berikut :
lama. Infark miokard. Emboli paru. Cenderung terjadi 7-14 hari pasca
stroke, sering kali terjadi pada penderita Stroke rekuren : dapat terjadi
setiap saat. Jangka Panjang (>14 hari), stroke rekuren, infark miokard,
3. Pemeriksaan Penunjang
sebagai berikut :
a. Angiografi serebri
vaskuler.
(MRI)
c. USG Doppler
sistem karotis)
d. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
b. Penatalaksanaan pembedahan
TIA
aneurisma.
napas dan ventilasi adekuat adalah prioritas dalam fase akut ini.
lewat hidung
pemeriksaan fisik.
5. Discharge Planning
1. Pengertian
tubuh atau satu atau lebih ekstermitas secara mandiri dan terarah. (Nur
2. Batasan Karakteristik
4. Kriteria Hasil
pengunaan alat, bantu untuk mobilisasi (walker). (Nur Arif dan Hardi,
2015).
mobilisasi, dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi
Karet
1. Pengertian
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif (Potter dan Perry,
2. Tujuan
3. Manfaat
dapat digerakan secara bebas dengan bantuan alat atau pun latihan
4. Cara latihan gerak atau Range of Motion dan Terapi genggam bola
agar klien dan keluarga dapat menggerakan anggota tubuh nya yang
tidak bisa digerakan terutama pada bagian tangan kanan dan kaki
kanan. (Irdawati, 2012). Menggunakan metode intervensi berupa terapi