Anda di halaman 1dari 3

Tugas Praktikum Botani Objek Herbarium

Nama :Rhyzha Asparyzha


NIM :1900087
Kelas :Prodi D3 2B

HERBARIUM

1. Pengertian Herbarium
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang
dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen yang telah
dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi (Onrizal, 2005).

Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan dan data terkait


yang digunakan untuk penelitian ilmiah.Istilah ini dapat juga merujuk pada bangunan atau
ruangan di mana spesimen-spesimen tersebut disimpan, atau pada lembaga ilmiah yang tidak
hanya menyimpan namun menggunakannya untuk penelitian.

2. Tujuan Pembuatan Herbarium

Pembuatan herbarium bertujuan untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat
padanya sehingga memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi.
Walaupun tumbuhan yang dikoleksi telah kehilangan penampilan estetisnya, namun tidak akan
kehilangan nilai saintifiknya jika diproses secara baik dan benar. Cara pengkoleksian dan
penanganan spesimen tumbuhan tingkat tinggi bervariasi tergantung cara hidup tumbuhan
tersebut.

3. Manfaat Herbarium

Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson


tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan
sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi.

Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi
fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam
mengungkap kajian evolusi(Setyawan dkk, 2005).

4. Klasifikasi Herbarium
Secara umum ada dua jenis herbarium, yaitu herbarium kering dan herbarium
basah. Kelebihan herbarium kering dibandingkan herbarium basah adalah dapat bertahan lama
hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah
mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi
pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual,  tidak bisa
diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak
dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan Abdullah, 2007).
Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetatif dan organ
generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan menentukan nilai estetikanya serta faktor-
faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat
penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu (Subrahmanyam, 2002).

5. Ketentuan Data-Data pada Herbarium


Herbarium yang baik selalu disertai :
 Identitas pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi)
serta dilengkapi
 Keterangan lokasi asal material dan
 Keterangan tumbuhan tersebut di lapangan.

Pada herbarium ada dua macam label etiket, yaitu :


 Etiket gantung yang berisi tentang; nomor koleksi, inisial nama kolektor,
tanggal pengambilan spesimen, dan daerah tingkat II tempat pengambilan
spesimen (untuk baian depan) dan nama ilmiah spesimen (untuk bagian
belakang).
 Etiket tempel, yang harus dicantumkan antara lain; kop instansi terkait sebagai
lambaga kolektor yang menaungi, nomor koleksi, dd (tanggal pengambilan
spesimen), klasifikasi, dd (tanggal penempelan), determinasi (nama orang
yang mengidentifikasi spesimen tersebut, insula (pulau tempat pengambilan
spesimen), m. alt (ketinggian tempat pengambilan spesimen dari permukaan
laut, loc (kabupaten tempat pengambilan spesimen),
dan annotatione (deskripsi mengenai spesimen yang dibuat herbarium).

6. Prosedur Pembuatan Herbarium

 Herbarium Basah

Herbarium basah, setelah material herbarium diberi label gantung dan dirapikan, kemudian
dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Satu lipatan kertas koran untuk satu spesimen. Tidak benar
digabungkan beberapa spesimen di dalam satu lipatan kertas. Selanjutnya, lipatan kertas koran berisi
material herbarium tersebut ditumpuk satu diatas lainnya.

Tebal tumpukan disesuaikan dengan dengan daya muat kantong plastik (40 × 60) yang akan
digunakan. Tumpukkan tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disiram alcohol 70 % atau
spiritus hingga seluruh bagian tumbukan tersiram secara merata. Kemudian kantong plastik ditutup rapat
dengan isolatip atau hekter supaya alcohol atau spiritus tidak menguap keluar dari kantong plastik
(Onrizal, 2005).

 Herbarium Kering

Herbarium kering, cara kering menggunakan tiga macam proses yaitu pengeringan langsung, yakni
tumpukan material herbarium yang tidak terlalu tebal di pres di dalam sasak, untuk mendpatkan hasil
yang optimum sebaiknya di pres dalam waktu dua minggu kemudian dikeringkan diatas tungku
pengeringan dengan panas yang diatur di dalam oven.

Pengeringan harus segera dilakukan karena jika terlambat akan mengakibatkan material herbarium
rontok daunnya dan cepat menjadi busuk. Pengeringan bertahap, yakni material herbarium dicelup
terlebih dahulu di dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan ke dalam
lipatan kertas koran. Selanjutnya, ditempuk dan dipres, dijemur atau dikeringkan di atas tungku
pengeringan.

Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksa dan diupayakan agar
pengeringan nya merata. Setelah kering, material herbarium dirapikan kembali dan kertas koran bekas
pengeringan tadi diganti dengan kertas baru. Kemudian material herbarium dapat dikemas untuk
diidentifikasi (Onrizal, 2005).

Anda mungkin juga menyukai