HERBARIUM
1. Pengertian Herbarium
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang
dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen yang telah
dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi (Onrizal, 2005).
Pembuatan herbarium bertujuan untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat
padanya sehingga memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi.
Walaupun tumbuhan yang dikoleksi telah kehilangan penampilan estetisnya, namun tidak akan
kehilangan nilai saintifiknya jika diproses secara baik dan benar. Cara pengkoleksian dan
penanganan spesimen tumbuhan tingkat tinggi bervariasi tergantung cara hidup tumbuhan
tersebut.
3. Manfaat Herbarium
Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi
fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam
mengungkap kajian evolusi(Setyawan dkk, 2005).
4. Klasifikasi Herbarium
Secara umum ada dua jenis herbarium, yaitu herbarium kering dan herbarium
basah. Kelebihan herbarium kering dibandingkan herbarium basah adalah dapat bertahan lama
hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah
mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi
pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa
diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak
dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan Abdullah, 2007).
Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetatif dan organ
generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan menentukan nilai estetikanya serta faktor-
faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat
penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu (Subrahmanyam, 2002).
Herbarium Basah
Herbarium basah, setelah material herbarium diberi label gantung dan dirapikan, kemudian
dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Satu lipatan kertas koran untuk satu spesimen. Tidak benar
digabungkan beberapa spesimen di dalam satu lipatan kertas. Selanjutnya, lipatan kertas koran berisi
material herbarium tersebut ditumpuk satu diatas lainnya.
Tebal tumpukan disesuaikan dengan dengan daya muat kantong plastik (40 × 60) yang akan
digunakan. Tumpukkan tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disiram alcohol 70 % atau
spiritus hingga seluruh bagian tumbukan tersiram secara merata. Kemudian kantong plastik ditutup rapat
dengan isolatip atau hekter supaya alcohol atau spiritus tidak menguap keluar dari kantong plastik
(Onrizal, 2005).
Herbarium Kering
Herbarium kering, cara kering menggunakan tiga macam proses yaitu pengeringan langsung, yakni
tumpukan material herbarium yang tidak terlalu tebal di pres di dalam sasak, untuk mendpatkan hasil
yang optimum sebaiknya di pres dalam waktu dua minggu kemudian dikeringkan diatas tungku
pengeringan dengan panas yang diatur di dalam oven.
Pengeringan harus segera dilakukan karena jika terlambat akan mengakibatkan material herbarium
rontok daunnya dan cepat menjadi busuk. Pengeringan bertahap, yakni material herbarium dicelup
terlebih dahulu di dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan ke dalam
lipatan kertas koran. Selanjutnya, ditempuk dan dipres, dijemur atau dikeringkan di atas tungku
pengeringan.
Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksa dan diupayakan agar
pengeringan nya merata. Setelah kering, material herbarium dirapikan kembali dan kertas koran bekas
pengeringan tadi diganti dengan kertas baru. Kemudian material herbarium dapat dikemas untuk
diidentifikasi (Onrizal, 2005).