Kebisingan Lingkungan
©BENEFITA EM-03-04 # 1
Apa artinya
Kebisingan ?!
©BENEFITA EM-03-04 # 2
Bising adalah bunyi
yang tidak
dikehendaki sesuai
kondisi ruang dan
waktu dan merusak
kesehatan
©BENEFITA EM-03-04 # 3
©BENEFITA EM-03-04 # 4
Sumber kebisingan
dinamis
©BENEFITA EM-03-04 # 5
©BENEFITA EM-03-04 # 6
Bagaimana Aduh…!! Bising..!!
dengan saya ?
Bising atau
tidak ?
Saya suka..!!!
©BENEFITA EM-03-04 # 7
Peralatan Pengukuran
Kebisingan Lingkungan
©BENEFITA EM-03-04 # 8
B&K 2143 real time oktave anal yzer
Noise Monitoring Terminal
©BENEFITA EM-03-04 # 9
©BENEFITA EM-03-04 # 10
Berdasarkan kegunaannya SLM dapat
dikategorikan menurut :
©BENEFITA EM-03-04 # 11
©BENEFITA EM-03-04 # 12
1. Sound Level Meter
©BENEFITA EM-03-04 # 13
©BENEFITA EM-03-04 # 14
Pembobotan waktu yang terdapat
pada SLM meliputi :
• “Fast”, dimana respon pencuplikan data adalah 125 ms.
• “Slow”, dimana respon pencuplikan data nya adalah 1 s
• “Impuls”, dimana respon pencuplikan data adalah 35 ms
©BENEFITA EM-03-04 # 15
2. Mikropon
©BENEFITA EM-03-04 # 16
Karakteristik respon frekuensi dari suatu mikropon
©BENEFITA EM-03-04 # 17
©BENEFITA EM-03-04 # 18
3. Pelindung Mikropon
(Windscreen)
Pelindung mikropon dari adanya efek turbulensi
angin yang melewati mikropon sehingga
menimbulkan suara.
©BENEFITA EM-03-04 # 19
Grafik hubungan antara kecepatan angin dan SPL pada SLM baik yang
memakai pelindung maupun tidak.
©BENEFITA EM-03-04 # 20
Spektrum dari kebisingan angin pada kecepatan 40
km/jam
26
©BENEFITA EM-03-04 # 21
©BENEFITA EM-03-04 # 22
PENENTUAN LOKASI TITIK
PENGUKURAN
©BENEFITA EM-03-04 # 23
rumah
Industri
Kawasan perumahan
Pembangunan Industri X
©BENEFITA EM-03-04 # 26
Titik ukur utama kebisingan lingkungan yang perlu di ambil data
pengukurannya untuk kawasan pabrik yang perbatasan dengan
pemukiman penduduk
©BENEFITA EM-03-04 # 27
©BENEFITA
33 EM-03-04 # 28
Persiapan Sebelum Pengukuran
©BENEFITA EM-03-04 # 29
©BENEFITA EM-03-04 # 30
Teknik Pengukuran
A. Alat Ukur .
• Sound Level meter yang memenuhi standar IEC 61672-1A
• Sound Level Meter Type 1 (ISO-1996-2. 2003) akan tetapi
jika hanya untuk pemantauan bisa digunakan type 2
• Sound Level Meter mempunyai pembobotan waktu Fast,
Slow dan Impuls
• Sound Level Meter mempunyai pembobotan frekuensi “A”
dan Flat
• Sound Level Meter mempunyai fasilitas pengukuran Leq
©BENEFITA EM-03-04 # 31
• .Ketinggian
mikropon haruslah 1.2 sampai dengan 1.5 meter dari
atas permukaan tanah.
• .Jarakmikropon terdekat dengan dinding atau bahan lainnya yang
dapat memantulkan suara haruslah paling sedikit 3.5 meter. Pada
kondisi tertentu, pengukuran dapat dilakukan pada ketinggian
tertentu dan jarak lebih dekat dengan dinding. (0.5 meter dengan
kondisi jendela terbuka).
• .Untukmenghindari gangguan dari angin maka biasanya digunakan
windscreen, terutama sekali jika pengukuran dilakukan di daerah
terbuka.
• .Hindari pengukuran jika terjadi hujan yang cukup lebat.
• .Hindari
medan elektromagnetik yang besar, terutama pada daerah
dibawah kabel listrik tegangan tinggi.
©BENEFITA EM-03-04 # 32
Metode Pengukuran Kebisingan lingkungan
sesuai Kep MenLH no. 48 tahun 1996 pada
lampiran
©BENEFITA EM-03-04 # 33
©BENEFITA EM-03-04 # 34
Berdasarkan Lampiran Kep.Men.LH no.48
Tahun 1996 ada 2 cara pengukuran
kebisingan lingkungan :
1. Cara Sederhana
2. Cara Langsung
©BENEFITA EM-03-04 # 35
1. Cara Sederhana
a. Alat sound level meter sederhana (tidak bisa menghitung Leq)
b. Pengukuran dilakukan oleh minimal 2 orang petugas.
- Petugas pertama melihat waktu (tiap 5 detik).
- Petugas kedua mencatat hasil pembacaan pengukuran yang ditunjukkan di
display alat slm setelah mendapat intruksi dari petugas
pertama (kode/intruksi untuk mencatat di lakukan tiap pembacaan waktu
setiap 5 detik)
c. Pembacaan data hasil pengukuran dilakukan setiap 5 detik dan
dilakukan selama 10 menit. Berarti ada 120 data yang di peroleh.
d. 120 Data ini di hitung rata2nya dengan menggunakan persamaan :
LAeq= 10 log (1/120) Σ100.1Lk
k = 1 s/d 120
e. Nilai L(A)eq hasil perhitungan ini mewakili setiap perwakilan waktu (
L1 s/d L7)
©BENEFITA EM-03-04 # 36
Lanjutan cara sederhana
Berdasarkan nilai L1 s/d L7 maka dapat di hitung nilai Level Siang (Ls) yang
di wakili oleh L1 s/d L4 dan Level Malam (Lm) yang diwakili oleh L5 s/d L7.
Persamaannya adalah :
Dimana : T1 = 3 ; T2 = 2 ; T3 = 6 ; T4 = 5 ; T5 = 2 ;
T6 = 3 dan T 7 = 3.
©BENEFITA EM-03-04 # 37
Lsm = 10 log(1/24){16.100.1Ls+8.100.1(Lm+5))
©BENEFITA EM-03-04 # 38
2. Cara Langsung
a. Alat Integrating SLM , alat SLM yang bisa langsung menghitung Leq
b. Hanya butuh satu orang operator.
c. Pengukuran Leq dilakukan dalam waktu 10 menit. Yang hasilnya
terbaca langsung di alat SLM.
d. Butir c diatas di lakukan untuk setiap perwakilan L1 s/d L7
e. Hal yang sama seperti pada cara sederhana diatas unt.uk
perhitungan Ls , Lm dan Lsm. Yaitu :
Dimana : T1 =3 ; T2 = 2 ; T3 = 6 ; T4 = 5 ; T5 = 2 ;
T6 = 3 dan T 7 = 3.
©BENEFITA EM-03-04 # 39
Lsm = 10 log(1/24){16.100.1Ls+8.100.1(Lm+5))
©BENEFITA EM-03-04 # 40
Hal penting yg perlu di perhatikan dalam penanganan untuk
kasus gangguan bising
Lamanya paparan
Baru pada
tumbuhan
Manusia
Yg bisa manusia
Di kaji
hewan
©BENEFITA EM-03-04 # 41
Metoda Pengukuran
yang digunakan
Dampak bagi
Sesuai lampiran Kep.Men LH
manusia yg berada di
no. 48 th 1996 baku mutu
luar kawasan bising
tingkat kebisingan lingkungan
yaitu Level Siang Malam
©BENEFITA EM-03-04 # 42
Beberapa Contoh Hasil
Pengukuran Kebisingan dan
Getaran di beberapa lokasi
©BENEFITA EM-03-04 # 43
63 Hz 125 Hz 250 Hz
©BENEFITA EM-03-04 # 45
80.0
70.0
60.0
50.0
Tingkat kebisingan dB(A)
Kamis
Jum'at
40.0
Sabtu
Minggu
30.0
20.0
10.0
0.0
Tanjung
Gubernur
Cempaka
Jl. STM
Modern
Wisma
Pondok
Padang
Jl. Mawar
Ria 2
Jl. Gagak
Rmh Pak
Kantor
Jl. Jakarta
Balai Kota
Perum
Jl. Wahidin
Hotel
Komp. Bali
Bapedalda
Bapedalda
Bapedalda
Perum. BTP
Indah
Indraprasta
Asturi
12
Kntr
Hotel
Mas
Level SiangMalam(Lsm)Kota Level SiangMalam(Lsm)Kota Level SiangMalam Level SiangMalam(Lsm)Kota Level SiangMalam
Padang Pontianak (Lsm)KotaMakasar Medan (Lsm)KotaSemarang
Lokasi
©BENEFITA EM-03-04 # 46
Pengukuran kebisingan
Lingkungan, kebisingan
kendaraan (statis dan
dinamis), Kebisingan
pesawat dan kebisingan
jalan raya
©BENEFITA EM-03-04 # 47
Pengukuran
Kebisingan
Lingkungan
©BENEFITA EM-03-04 # 48
Kebisingan lingkungan
54
©BENEFITA EM-03-04 # 49
Pengukuran
Kebisingan lalu-
lintas (emisi bising
jalan raya )
©BENEFITA EM-03-04 # 50
Pengukuran Emisi Bising
Jalan Raya FHWA
Pengukuran Emisi
Bising Mobil secara
Dinamis ECE R51
©BENEFITA EM-03-04 # 51
©BENEFITA EM-03-04 # 52
Pengukuran Emisi
Bising Kendaraan
bermotor (statis)
©BENEFITA EM-03-04 # 53
©BENEFITA EM-03-04 # 54
Pengambilan Data dalam rangka Penyusunan Baku Mutu
Emisi Bising Kendaraan Bermotor
©BENEFITA EM-03-04 # 55
Pengukuran Emisi
Bising DC 10 Garuda
(ICAO annex 16) di
Makasar
©BENEFITA EM-03-04 # 56
©BENEFITA EM-03-04 # 57
Pengukuran Getaran
Lingkungan dengan
Sumber lalu-lintas
kendaraan dan
Impuls
©BENEFITA EM-03-04 # 58
©BENEFITA EM-03-04 # 59
©BENEFITA EM-03-04 # 60
•Pengukuran Cacat Bearing (engine vibrations) dengan
pengukuran getaran dari mesin menggunakan FFT analyzer
©BENEFITA EM-03-04 # 61
©BENEFITA EM-03-04 # 62
Beberapa Photo Pengukuran Getaran dalam
mencari Koefisien rambatan tanah
©BENEFITA EM-03-04 # 63
©BENEFITA EM-03-04 # 64
Beberapa Photo Pengukuran Getaran dalam
mencari Koefisien rambatan tanah
©BENEFITA EM-03-04 # 65
Terima Kasih
©BENEFITA EM-03-04 # 66