Anda di halaman 1dari 2

Nama : Christi Rachel Rommer

NPM : 3019210342

Tugas Logika Hukum kelas H

1. berikan contoh-contoh berdasarkan premis-premis yang anda bangun, apa-apa saja yang diatur dalam
perlindungan data pribadi?

2. Uraikan penalaran saudara mengapa Negara harus mengatur tentang perlindungan data pribadi
dalam suatu Undang-undang?

3. Apa konsekuensinya jika tidak diatur dalam suatu Undang-undang? kenapa Negara harus ikut campur
dalam hal-hal yang bersifat pribadi?

Jawab

1. Yang diatur dalam data pribadi adalah sesuatu yang bersifat privasi, atau sesuatu hal yang hanya
diketahui seseorang misalnya, nama, alamat, dokumen kependudukan, dokumen perusahaan,
data konsumen atau data-data yang dimasukan ketika mendaftar kartu ponsel dsb.
Sebagai contoh : Data diri nasabah bank, seperti nama, alamat, pekerjaan, nama orang tua dsb
yang harus dilindungi dan dijaga serta tidak dibocorkan kepada orang lain sehingga tidak akan
terjadi hal-hal tidak di inginkan.

2. Seperti yang kita ketahui data pribadi merupakan data yang dimiliki seseorang atau dapat
diartikan data pribadi adalah data yang sifatnya privasi milik seseorang.
Dalam KBBI Privasi berarti “ kebebasan atau keleluasan pribadi “, atau dengan kata lain
Privasi sendiri diartikan sebagai hak yang dimiliki seseorang untuk menjaga kehidupan
personalnya yang hanya diketahui orang dirinya sendiri atau sekelompok tertentu dan dilindungi
kerahasiaannya.

Mengapa negara harus mengatur tentang perlindungan data pribadi ? tentu saja agar tidak
terjadi penyalahgunaan data pribadi seseorang yang nantinya digunakan oleh oknum-oknum
tidak bertanggung jawabnya yang akibatnya menimbulkan kerugian bagi si pemilik data
tersebut. Jika pengaturan tentang data pribadi hanya berupa imbauan dan ucapan belaka tentu
saja akan terjadi banyak pelanggaran-pelanggaran karena tidak ada aturan khusus yang benar-
benar mngatur tentang hal tersebut. Oleh karena itu perlunya mengatur perlindungan data
pribadi dalam sebuah Undang-Undang agar mendapat suatu kepatian hukum, dimana ada
aturan tertulis yang menjamin dan melindungi data pribadi seseorang atau sekelompok orang,
sehingga apabila terjadi penyalagunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab maka, sanksi tegas
akan diberlakukan sesuai Undang-Undang dan hukum yang berlaku.
3. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa data pribadi atau data yang menyangkut privasi
seseorang sangatlah penting, karena privasi merupakan sesuatu yang tidak diketahui secara
umum. Konsekuensi jika data pribadi tidak diatur dalam UU jelas tidak terbayangkan.
Data pribadi orang-orang bisa saja diperjualbelikan secara ilegal, yang dampaknya sangat
berakibat negatif bagi si pemilik data pribadi. Sebagai contoh yang paling umum adalah
penipuan. Dimana dalam kasusnya data pribadi curian atau data pribadi hasil dibeli secara ilegal
tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengajuan permintaan pinjaman dana dengan
menggunkan identitas orang lain, lebih jauh lagi informasi terkait data pribadi dapat
dimanfaatkan untuk membuat kartu kredit pinjaman yang akan dikuras habis oleh si penjahat
tersebut. Pada akhirnya dalam kasus ini yang sangat dirugikan adalah pemilik data pribadi
tersebut, sehingga pada akhirnya yang akan disalahkan terkait kasus-kasus di atas adalah
pemilik asli data tersebut. Contoh lainnya adalah bocornya data nasabah BRI yang kemudian
disalahgunakan, nasabah kemudian ditelepon oleh si penjahat tersebut dengan
mengatasnamakan bank BRI dan uniknya si penjahat mengetahui hampir semua data pribadi
oleh nasabah tersebut. Finalnya si penjahat menanyakan 3 digit nomor pin ATM, dimana kode
itu merupakan angka khusus untuk verifikasi saat transaksi kartu kredit yang sifatnya rahasia.
Bayangkan saja apabila si nasabah memberikan 3 digit angka yang diminta, bukankah uangnya
akan dikuras habis oleh si penjahat tanpa sepengetahuan si nasabah, nah dengan demikian hal-
hal yang bersifat data pribadi memang harus dilindungi.

Kemudian, mengapa negara harus ikut campur dalam hal-hal yang bersifat pribadi, tentu saja
negara harus ikut campur dalam hal-hal yang bersifat pribadi, demi melindungi hal-hal yang
bersifat pribadi tersebut yang tak lain adalah data pribadi milik pribadi seseorang. Oleh karena
itulah negara ikut campur lewat pembuatan UU yang mengatur perlindungan data pribadi,
sehingga nantinya, apabila terjadi penyalagunaan data pribadi seseorang oleh oknum tidak
bertanggung jawab maka orang tersebut dapat dikenai sanksi pidana tegas.

Anda mungkin juga menyukai