Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TERSTRUKTUR

EKONOMI MIKRO (PNB1207)


KONSEP BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
DAN JANGKA PANJANG

Disusun Oleh:
Setiawati Indri Astuti A1A019025
Skolastika Natasya K. A1A019033
M. Faris Al Ghifari A1A019036
Muhamad Reza Alfathan A1A019095
Oktafia Mar’atun Sholikhah A1A019096

(Semua anggota kelompok ikut mengerjakan)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

Produksi merupakan proses pengolahan input atau beberapa input menjadi output.
Hubungan antara kuantitas input dengan kuantitas output dinyatakan sebagai fungsi
produksi. Secara matematis, fungsi produksi adalah suatu rumusan yang menjelaskan
sebuah jumlah dari output yang mana pada hal tersebut sangat bergantung dengan jumlah
faktor produksi atau input yang dipakai. Hal ini menjelaskan bahwa ada suatu keterkaitan
antara input dan output yang bisa diperoleh berdasarkan kombinasi input tersebut.
Adapun rumus dari fungsi produksi adalah:
𝑸 = 𝒇(𝑹, 𝑳, 𝑪, 𝑻)
Keterangan:
Q = Quantity / Output L = Labour / tenaga kerja
f = function / simbol persamaan C = Capital / modal
R = Resources / Sumber daya T = Technology / teknologi
Biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan usaha, termasuk harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha
untuk memperoleh penghasilan (Sumarsan, 2013). Unsur-unsur pokok dalam biaya
adalah: 1) Merupakan pengorbanan sumber ekonomi setara kas; 2) Diukur dengan
satuan uang; 3) Dapat dilakukan di masa lampau maupun masa depan; 4)
Digunakan untuk tujuan usaha.
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain. Biaya produksi
yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
faktor-faktor produksi.
2. Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Selain itu, jenis-jenis biaya terbagi menjadi empat yaitu: Biaya Internal; Biaya
Eksternal; Biaya Jangka Pendek; dan Biaya Jangka Panjang.

2
II. KONSEP BIAYA JANGKA PENDEK

Biaya jangka pendek yaitu biaya yang digunakan dalam jangka waktu dimana
perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi. Dapat juga disebut sebagai biaya yang menunjukkan sebagian
faktor produksi yang tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi
di dalamnya bersifat tetap, yang lain berubah. Sehingga, perlu dibedakan antara
biaya tetap dan biaya berubah. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari
hubungannya dengan produksi dibagi mejadi 3 yaitu:
1. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
• Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh
adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Begitu juga dengan superviss, listrik, dan biaya overhead lainnya
yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
• Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya
lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
2. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
• Biaya Total (Total Cost) / TC
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC,
Keterangan: TC =Total Cost (Biaya Total), FC = Fixed Cost (Biaya Tetap),
VC = Variable Cost (Biaya Variabel).
• Biaya Tetap (Fixed Cost) / FC
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Contohnya adalah biaya pemeliharaan pabrik, asuransi dan biaya servis telepon
bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sebagai berikut:
FC = TC – VC

3
• Biaya Variabel (Variable Cost) / VC
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume
output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan,
biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari
penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
VC = TC – FC
• Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) / ATC
Biaya total rata-rata adalah biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q), dibagi dengan jumlah produksi. Rumus biaya total rata-
rata adalah:
𝑇𝐶
ATC = AFC + AVC atau ATC = 𝑄

• Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) / AFC


Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑇𝐹𝐶
AFC = ATC – AVC atau AFC =
𝑄
• Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost) / AVC
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel (VC) untuk memproduksi sejumlah
barang (Q), dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Rumus biaya variabel rata-rata
adalah sebagai berikut:
𝑇𝑉𝐶
AVC = ATC – AFC atau AVC =
𝑄
3. Dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan manajemen
Biaya marginal (Marginal Cost)/biaya pertambahan (Incremental Cost)
merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit keluaran tambahan. Rumus Biaya Marginal adalah:
∆𝑇𝐶
MC =
∆𝑄

4
❖ Contoh 1: Kasus Konsep Biaya Produksi jangka pendek (Short Run).
Output (Q) VC FC TC MC AVC AFC ATC
0 0 10 10 - - - -
1 10 10 20 10 10 10 20
2 17 10 27 7 8,5 5 13,5
3 25 10 35 8 8,33 3,33 11,67
4 40 10 50 15 10 2,5 12,5
5 60 10 70 20 12 2 14
6 110 10 120 50 18,33 1,67 20
Berdasarkan tabel data diatas maka dapat dibuat grafik:
1) Grafik Fungsi Biaya Total
Grafik Fungsi Biaya Total Menunjukkan
hubungan antara Biaya Tetap (FC), Biaya
Variabel (VC) dan Biaya Total (TC). Kurva
Biaya Total (TC) memiliki bentuk yang
serupa dengan kurva Biaya Variabel (VC)
tetapi kurva TC memiliki titik singgung
dengan sumbu Y di titik (0,y) kurva Biaya
Tetap (FC).
2) Grafik Fungsi Biaya Total per satuan Output
Grafik fungsi biaya total per satuan
output menunjukkan hubungan antara
biaya tetap rata-rata (AFC), biaya
variabel rata-rata (AVC), biaya total
rata-rata (AFC) dan biaya marjinal
(MC). Kurva AFC akan semakin turun
karena nilai FC yang tetap, dibagi
dengan Q yang semakin bertambah.
Kurva MC berbentuk U, yang awalnya
turun kemudian naik kembali, disebabkan oleh Law Of Diminishing Marginal
Product. Kurva ATC dan AVC berbentuk U, yang awalnya turun kemudian naik
kembali, disebabkan oleh kurva MC, dimana apabila kurva MC berada dibawah
kurva ATC/AVC maka kurva MC akan menarik kurva ATC/AVC ke bawah dan
sebaliknya. Oleh karena itu, Kurva MC akan bersinggungan dengan titik terendah
dari kurva ATC/AVC sehingga kurva ATC/AVC bergerak ke atas.

5
❖ Contoh 2: Kasus Konsep Biaya Produksi jangka pendek (Short Run).
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya total senilai Rp. 350.000. Dan terjadi
perubahan biaya total pada tingkat produksi pada tabel berikut:
Jumlah produksi Biaya total Biaya berubah total
( Unit / Q ) (Fixed cost) (Variable cost)
1 Rp. 350.000 Rp. 250.000
2 Rp. 350.000 Rp. 330.000
4 Rp. 350.000 Rp. 390.000
6 Rp. 350.000 Rp. 550.000
10 Rp. 350.000 Rp. 750.000
14 Rp. 350.000 Rp. 1.050.000
20 Rp. 350.000 Rp. 1.480.000
22 Rp. 350.000 Rp. 2.290.000

Melalui tabel diatas, berapa biaya total yang harus dikeluarkan oleh perusahaan?
Berapa biaya rata-rata dan biaya marginal perusahaan?
Penyelesaian :
Dari data diatas cara kita dalam penghitungan biaya total jangka pendek adalah:
TC = FC+VC

TC : Total cost
FC : Fixed cost
VC : Variable cost

Jumlah Biaya berubah


Biaya total Total biaya
produksi total
(Fixed cost) (Total cost)
( Unit / Q ) (Variable cost)
1 Rp. 350.000 Rp. 250.000 Rp. 600.000
2 Rp. 350.000 Rp. 330.000 Rp. 680.000
4 Rp. 350.000 Rp. 390.000 Rp. 740.000
6 Rp. 350.000 Rp. 550.000 Rp. 900.000
10 Rp. 350.000 Rp. 750.000 Rp. 1.100.000
14 Rp. 350.000 Rp. 1.050.000 Rp. 1.400.000
20 Rp. 350.000 Rp. 1.480.000 Rp. 1.830.000
22 Rp. 350.000 Rp. 2.290.000 Rp. 2.640.000

Gambarkan grafik fungsi biaya total untuk data diatas!


Biaya rata-rata perusahaan diperoleh dengan penghitungan AC=AFC+AVC
atau AC = TC/Q

6
AC : Average cost
AFC : Average fixed cost
AVC : Average variable cost

Dalam cara penghitungan kami, kami menggunakan rumus AC=TC/Q karena lebih
mudah dipahami dan lebih mudah dalam penghitungannya.

Biaya total Biaya berubah Total biaya Biaya rata-rata


Q (Fixed cost) total (Total cost) (Average cost)
(Variable cost)
1 Rp. 350.000 Rp. 250.000 Rp. 600.000 Rp. 600.000
2 Rp. 350.000 Rp. 330.000 Rp. 680.000 Rp. 340.000
4 Rp. 350.000 Rp. 390.000 Rp. 740.000 Rp. 185.000
6 Rp. 350.000 Rp. 550.000 Rp. 900.000 Rp. 150.000
10 Rp. 350.000 Rp. 750.000 Rp. 1.100.000 Rp. 110.000
14 Rp. 350.000 Rp. 1.050.000 Rp. 1.400.000 Rp. 100.000
20 Rp. 350.000 Rp. 1.480.000 Rp. 1.830.000 Rp. 91.500
22 Rp. 350.000 Rp. 2.290.000 Rp. 2.640.000 Rp. 120.000

Penghitungan biaya marginal dalam perusahaan dilakukan karena untuk


mengetahui tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Biaya
marginal dicari menggunakan rumus MC=ΔTC / ΔQ
*note : Δ = Selisih

Biaya Biaya rata-


Biaya total Total biaya Biaya marginal
Q berubah total rata
(Fixed cost) (Total cost) (Marginal cost)
(Variable cost) (Average cost)
1 Rp. 350.000 Rp. 250.000 Rp. 600.000 Rp. 600.000 Rp. 0
2 Rp. 350.000 Rp. 330.000 Rp. 680.000 Rp. 340.000 Rp. 40.000
4 Rp. 350.000 Rp. 390.000 Rp. 740.000 Rp. 185.000 Rp. 30.000
6 Rp. 350.000 Rp. 550.000 Rp. 900.000 Rp. 150.000 Rp. 80.000
10 Rp. 350.000 Rp. 750.000 Rp. 1.100.000 Rp. 110.000 Rp. 50.000
14 Rp. 350.000 Rp. 1.050.000 Rp. 1.400.000 Rp. 100.000 Rp. 75.000
20 Rp. 350.000 Rp. 1.480.000 Rp. 1.830.000 Rp. 91.500 Rp. 71.666,7
22 Rp. 350.000 Rp. 2.290.000 Rp. 2.640.000 Rp. 120.000 Rp. 405.000

7
III. KONSEP BIAYA JANGKA PANJANG

Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan (variasi). Semua faktor produksi di dalamnya bersifat
berubah-ubah. Pada konsep ini, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi
atau input yang akan digunakannya. Dalam teori biaya produksi jangka panjang
juga terdapat teori-teori biaya yakni diantaranya ialah:
1. Biaya total (jangka panjang)
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifat variabel. Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel, ditulis dengan
rumus:
LTC = LVC
Dimana :
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
2. Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan
biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Maka rumusnya adalah :
∆𝐿𝑇𝐶
LMC =
∆𝑄
Dimana:
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q = Perubahan Output
3. Biaya Rata-Rata
Adalah Biaya total di bagi jumlah output. Di tunjukkan dengan rumus :
𝐿𝑇𝐶
LAC =
𝑄
Dimana :
LAC = Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output

8
❖ Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang (Kurva LARC)
Konsep terpenting dalam konsep fungsi biaya jangka panjang adalah seberapa
besar biaya rata-rata yang dikeluarkan dalam masa produksidan operasional
perusahaan. Hal ini terjadi karena seluruh faktor produksi bersifat variabel. Secara
umum setiap produksi dalam jumlah yang banyak pasti mengalami masa skala
ekonomis lalu kemudian akan mengalami masa non-ekonomis karena tambahan
biaya lebih besar dari tambahan produksi (dalam nilai).

Secara teoritis berdasarkan persamaan matematisnya, biaya jangka panjang


rata-rata (LRAC) akan membentuk kurva yang cekung (membuka ke atas) untuk
kasus dimana setiap produksi mengalami skala non ekonomis terlebih dahulu
kurvanya berbentuk cembung (membuka keatas). Titik persinggungan dalam
kurva-kurva AC tersebut merupakan biaya produksi yang paling
optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai produsen
dalam jangka panjang.
Kurva biaya jangka panjang ini terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka
pendek dalam jumlah yang berhingga. Biaya jangka pendek teoritis menunjukkan
model kapasitas secara kemampuan produksi dari perusahaan sehingga setiap
terjadi kenaikan biaya aatas tambahan produksi maka perusahaan akan mengganti
dengan model produksi yang lainnya dimana produksi masih dalam kondisi yang
ekonomis.

9
❖ Contoh 3: Kasus Konsep Biaya Produksi jangka panjang (Long Run).
Dimisalkan terdapat 3 kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha.
Kapasitas 1 ditunjukkan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC2, dan kapasitas
3 ditunjukkan oleh AC3. Dalam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai
3 pilihan dalam menggunakan alat-alat produksi : kapasitas 1, kapasitas 2, kapasitas
3. Berturut-turut biaya produksi akan dikeluarkan untuk menggunakan masing-
masing kapasitas tersebut adalah seperti ditunjkkuan oleh AC1, AC2, AC3.

Faktor penentu kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi


yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak
100 unit, maka digunakan kapasitas 1 (lihat titik A). jika digunakan kapasitas 2
(seperti dalam gambar, maka biaya produksi akan lebih tinggi (lihat titik B).
Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya
produksi, untuk produksi di bawah 130 unit.
Untuk produksi di antara 130 dan 240 unit, kapasitas 2 adalah yang paling
efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan
kapasitas tersebut. Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit.
Seperti dapat dilihat dalam gambar. AC1 berada di atas AC2, yang berarti dengan
menggunakan kapasitas satu biaya akan lebih tinggi daripada menggunakan
kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 unit, misalnya 275 unit, kapasitas 3
adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biaya.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimumman biaya jangka panjang
tergantung kepada 2 faktor berikut:
1. Tingkat produksi yang ingin dicapai
2. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

10
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian materi yang telah disampaikan, perbedaan antara konsep


biaya jangka pendek dan jangka panjang adalah sifat faktor produksinya. Pada
konsep biaya jangka pendek, terdapat 2 jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya
variabel atau dengan kata lain, terdapat sebagian faktor produksi yang tidak dapat
ditambah jumlahnya (fixed). Sedangkan untuk konsep biaya jangka panjang, semua
faktor produksinya dapat mengalami perubahan (variable), artinya perusahaan
dapat menambah semua faktor produksi yang digunakannya. Selain perbedaan sifat
faktor produksi, perbedaan juga terdapat dalam bentuk kurva fungsi biaya.

Kurva fungsi biaya jangka pendek dibuat berdasarkan hubungan antara nilai
ATC, AVC, AFC dan MC pada tingkat kapasitas tertentu. Sedangkan kurva fungsi
biaya jangka panjang panjang dibentuk dengan menghubungkan berbagai titik pada
kurva biaya rata-rata jangka pendek terendah pada berbagai macam tingkat
produksi. Titik bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling
optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha
dalam jangka panjang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Lintang, K. (2014, November 9). Teori biaya produksi jangka pendek. Diakses
pada 28 April 2020, dari
http://kamarulintangsakti.blogspot.com/2014/11/teori-biaya-produksi-
jangka-pendek_9.html
Maulana, Y. (2016, Agustus 11). Konsep Biaya. Diakses pada 28 April 2020, dari
yasirmaulana.com: http://yasirmaulana.com/konsep-biaya/
Sofyan, N. (2014, Maret 12). teori biaya dan konsep efisiensi. Diakses pada 2020,
dari https://sofyanwsw.wordpress.com/2014/03/12/teori-biaya-dan-
konsep-efisiensi/
Rizal, A. (2013, April 19). Biaya Produksi Jangka Panjang. Diakses pada 28
April 2020, dari
https://www.academia.edu/Biaya_Produksi_Jangka_Panjang
Rizal, G. (2020, September 2019). Fungsi Produksi. Diakses pada 28 April 2020,
dari https://contohsoal.co.id/fungsi-produksi
Windriyani, A. (2014, Desember 2014). materi 9 teori biaya produksI. Diakses
pada 28 April 2020, dari
https://www.slideshare.net/arumwindriyani/materi-9-teori-biaya-produksi

12

Anda mungkin juga menyukai