Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Jelaskan secara rinci tentang perbedaan sewa pembiayaan dan sewa operasi serta
berikanlah contohnya
Sewa operasi adalah sewa selain sewa pembiayaan serta jika sewa tidak mengalihkan
secara substansial seluruh resiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Transaksi
sewa operasi, lessor tidak mengalihkan secara signifikan manfaat dan resiko kepemilikan
aset kepada pihak lessee. Dalam hal ini lessor tetap menahan manfaat dan resiko
kepemilikan aset tersebut. Sehingga lessor akan tetap mengakui kepemilikan aset dan
mencatat aset yang disewakan tersebut dineraca lessor sebagai properti investasi. Dan
pada akhir periode akuntansi, lessor akan mencatat penyusutan atas penggunaan aset
tersebut. Pihak lessee akan mengakui pembayaran sewa sebagai beban sewa atau sewa
dibayar dimuka.
Contoh:
Transaksi sewa dimana pihak lessor menyewakan bangunan kantor kepada lessee selama 2
tahun. Umur ekonomis bangunan ditkasir selama 10 tahun. Dalam Transaksi sewa ini,
manfaat dan resiko kepemilikan aset berpindah kepada pihak lesse dalam periode yang
tidak signifikan.
Sewa pembiayaan adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat
dialihkan ataupun juga tidak dapat dialihkan. Lessee akan mencatat dan menyajikan
transaksi dan kejadiaan lainnya sesuai dengan substansi dan realitas keuangannya, dan
tidak selalu mengikuti bentuk legalnya. Meskipun bentuk legal perjajian sewa menyatakan
bahwa lessee tidak memperoleh hak legal atas aset sewaan, dalam hal sewa pembiayaan,
secara substansi dan realitas keuangan pihak lesse memperoleh manfaat ekonomis dan
pemakaian aset sewaan tersebut selama sebagian umur ekonomisnya. Sebagai
konsekuensinya lessee menaggung kewajiban untuk membayar hak tersebut sebesar
jumlah, pada awal sewa, yang medekati nilai wajar dari aset dan bebab keuangan (finance
Charge) terkait
Contoh:
Transaksi sewa dimana pihak lessor menyewakan bangunan selama 10 tahun, maka
selama umur ekonomis bangunan kantor tersebut dimanfaatkan oelh pihak lessee. Maka
lessee yang medapatkan seluruh manfaat dan resiko kepemilikan atas bangunan kantor
tersebut. Transaksi sewa ini mengalihkan manfaat dan resiko kepemilikan kepada pihak
lessee
2. Jelaskan isi dari PSAK no 30 tentang sewa guna usaha
Sewa Guna Usaha
Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih
(opsi) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan
atau memperpanjang jangka panjang leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati
bersama.
Jenis-jenis Sewa Guna Usaha (Leasing)
• Capital lease atau Capital lease (Sewa guna usaha dengan hak opsi)
Pada transaksi leasing jenis ini lessee yang membutuhkan barang menentukan barang
sendiri. jenis serta spesifikasi barang yang dibutuhkan.
• Operating Lease (Sewa guna usaha tanpa hak opsi)
Pada transaksi leasing jenis ini, lessor membeli barang dan kemudian
menyewakannya kepada lessee untuk jangka waktu tertentu.
Kriteria Penggolongan Sewa Guna Usaha
a. Penyewa guna usaha (lessee)
b. Pembayaran Berskala
c. Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun
d. Jumlah pembayaran sewa guna usaha
e. Masa sewa guna usaha ditetapkan
f. Perjanjian sewa guna usaha
Akuntansi Untuk Lease
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2012) Lease yaitu suatu perjanjian kontrak yang
mengalihkan hak untuk menggunakan aktiva dalam periode waktu yang ditentukan.
Keunggulan Leasing Dari Segi Ekonomi
a. Tanpa ada uang muka (no down payment)
b. Menghindari resiko pemilikan (avoids risks of ownership)
c. Flexibility
Operating Lease-Lessor
a. Barang Modal yang disewa guna usahakan dilaporkan berdasarkan harga perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutannya.
b. Aktiva yang disewa guna usahakan dilaporkan secara terpisah dari aktiva tetap yang
tidak disewa guna usahakan.
c. Perhitungan rugi laba harus disusun sedemikian rupa sehingga seluruh pendapatan
dilaporkan dalam kelompok yang terpisah dari kelompok biaya.
d. Penyusutan aktiva yang disewa guna usaha harus dilaporkan secara terpisah dari
aktiva yang tidak disewa guna usahakan.
Capital lease-lessee
a. Aktiva yang disewa guna usakan dilaporkan sebagai bagian aktiva tetap dalam
kelompok sendiri. kewajiban sewa guna usaha harus disajikan terpisah dari
kewajiban lainnya.
b. Pengungkapan yang layak harus dicantunkan dalam catatan atas laporan keuangan
Pelaporan Dan Pengungkapan Transaksi Capital Lease
Pelaporan akuntansi capital lease oleh penyewa guna usaha menurut PSAK No. 30
adalah: Aktiva yang disewa guna usahakan dilaporkan sebagai bagian aktiva tetap dalam
kelompok tersendiri.Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas
laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut:
Jumlah pembayaran sewa guna usahakan yang paling tidak untuk dua tahun
berikutnya.
Penyusutan aktiva yang disewa guna usahakan yang dibebankan dalam tahun berjalan.
Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha.
Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan
dengan transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and leasebacak). Ikatan-
ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa guna usaha.
Pelaporan dan pengungkapan transaksi operating lease
Jumlah Pembayaran sewa guna selama tahun berjalan yang dibebankan sebagai biaya
sewa.
Jumlah pembayaran sewa guna usaha yang harus dilakukan paling tidak 2 tahun
berikutnya.
Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha.
Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan
dengan transaksi sale and lease back.
Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa guna usaha (major
covenants).
3. Apakah yang kalian ketahui tentang akuntansi sewa, sertailah dengan contoh soal dan
pembahasan dari soal hitungan tentang akuntansi sewa
Sewa (lease) adalah suatu perjanjian di mana lessor (yang menyewakan) memberikan
kepada lessee (penyewa) hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang
disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian
pembayaran kepada lessor. Lessor adalah pemilik sah dari aset (legal owner) yang
disewakan, lessee adalah pihak yang akan menggunakan aset yang disewa.
Contoh :
Asumsikan bahwa PT Jaya Konstruksi (Jakon) menyewa peralatan dari PT Traktor
Leasing, dengan persyaratan sebagai berikut:
· Masa sewa: 5 tahun dimulai 1 Januari 2012, tidak dapat dibatalkan.
· Jumlah sewa: Rp65.000 per tahun, dibayar di muka termasuk Rp5.000 untuk biaya
pelaksanaan (biaya eksekutori – executory costs).
· Perkiraan umur ekonomis peralatan: 5 tahun.
· Nilai residu (sisa) peralatan yang diharapkan pada akhir periode sewa: Tidak ada.
· Tingkat bunga implisit sewa sama dengan tingkat bunga pinjaman inkremental lessee
yaitu 10%.
a. Nilai kini dari pembayaran sewa minimum: 1[3]
Rp60.000 + (Rp60.000 (3,1699) – [Lihat Tabel 4] = Rp250.192
b. Jurnal untuk mencatat sewa di awal masa sewa adalah: (Lihat skedul 1: Skedul
Pembayaran Sewa)
1 Januari 2012
Peralatan Sewaan 250.192
Liabilitas Sewa Pembiayaan 250.192
2
Kas 60.000
Jumlah beban selama tahun 2012 adalah Rp74.057; terdiri dari beban penyusutan Rp50.038,
beban bunga Rp19.019, dan beban pelaksanaan Rp5.000. Pada akhirnya, tanggal 31 Desember
2015, kepemilikan properti dikembalikan oleh lessee (Jakon) kepada pemilik (Lessor—
Traktor Leasing), dengan mendebit Akumulasi Penyusutan – Peralatan Sewaan dan mengkredit
Peralatan Sewaan (Leased Equipment under Finance Lease) masing-masing sebesar Rp250.192.
MATERI PENSIUN
1. Jelaskan isi tentang PSAK no 18 (akuntansi dana pensiun) dan no 24 (akuntansi biaya
manfaat pensiun)
Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari
Pemberi Kerja, yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan program pensiun sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dana Pensiun mempunyai tujuan dan
kegiatan usaha yang berlainan dengan perusahaan pada umumnya, maka perlu disusun
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku khusus untuk Dana Pensiun sebagai pedoman
proses akuntansi serta proses penyusunan laporan keuangan. Kekhususan Standar
Akuntansi Keuangan Dana Pensiun terutama mengenai isi laporan keuangan, penilaian aset
dan penentuan kewajiban manfaat pensiun.
Program Pensiun adalah suatu program yang mengupayakan tersedianya uang pensiun
(atau disebut juga manfaat pensiun) bagi pesertanya.
Program Pensiun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
b. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP),
Dana Pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang menyelenggarakan program
pensiun. Dana pension merupakan badan hukun dengan manajemen, kegiatan operasional
dan kekayaan yang terpisah dari pendirinya.
Dana Pensiun dapat berupa
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan PPIP atau PPMP.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya dapat menyelenggarakan PPIP.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Kemampuan financial
2. Biaya
3. Waktu
Penilaian Aktiva Dana Pensiun
1. Uang tunai, rekening giro dan deposito di bank di nilai menurut nilai nominal;
2. Sertifikat deposito, SBBI, SBPU, dan surat pengakuan hutang dari setahun dinilai
berdasarkan nilai tunai;
3. Surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjualbelikan di bursa efek, dinilai
menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan;
4. Penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek,
dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penilaian independen;
5. Investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai
hasil penilaian independen;
6. Piutang dilaporkan berdasarkan jumlah yang dapat ditagih, setelah memperhitungkan
penyisihan piutang tak tertagih; dan
7. Aktiva operasional antara lain computer, peralatan kantor dan peralatan lainnya
dilaporkan berdasarkan nilai buku.
Berdasarkan PSAK No.24, definisi imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang
diberikan Entitas dalam pertukaran atau jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk
terminasi kontrak kerja. Jika dilihat dari jenis imbalan kerja yang termasuk dalam definisi
imbalan kerja di PSAK No.24 adalah sebagai berikut :
Imbalan Kerja tersebut secara akuntansi harus di cadangkan dari saat ini, karena imbalan
paska kerja tersebut termasuk ke dalam salah satu konsep akutansi yaitu accrual basis. Ada
4 (empat) imbalan pasca kerja yang dihitung untuk di cadangkan dalam PSAK-24, yaitu:
Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, beban manfaat pensiun periodik terdiri dari:
2. Jelaskan mengapa Program Pensiun Manfaat Pasti relatif sulit untuk di administrasikan
Program pensiun manfaat pasti merupakan program pensiun yang besar manfaat pensiun
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang
dipotong dari gajinya. Program ini dikaitkan dengan masa kerja dan besar penghasilan kita
untuk menentukan besaran uang pension yang akan diterima, Sulitnya program pensiun
manfaat pasti untuk di administrasikan dikarenakan banyaknya komponen yang
diperluakn untuk menghitung besarnya dana yang akan diterima oleh karyawan tersebut.
Hal ini diantaranya terkait kondisi keuangan perusahaan yang tidak pasti, masa kerja
karyawan tersebut, kinerja dan jabatan karyawan tersebut sangat berpengaruh dalam
perhitungan program pensiun tersebut.
3. Apakah Program pensiun manfaat pasti itu seperti jamsostek? jika perusahaan tidak
mempunyai program jamsostek, apakah kita sebagai karyawan bisa mengajukan hal ini
secara pribadi?
Dalam dunia kerja jaminan perlindungan bagi karyawan sangatlah dibutuhkan, sesuai
Undang- Undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional mengatur
penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang meliputi jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, jaminan hari tua, dan jaminan kematian bagi
seluruh penduduk melalui iuran wajib pekerja. Dimana dalam salah satu pasalnya
,mengatur pemberi kerja wajib memberikan perlindungan bagi seluruh karyawannya tanpa
terkecuali. Semua jaminan itu tertuang dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan. Sebagai karyawan kita tidak berhak mengajukan secara pribadi karena itu
sudah menjadi tanggung jawab pemberi kerja dimana pemberi kerja harus melindungi
seluruh karyawannya.