KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yesus Kristus kami
ucapkan atas terselesaikannya Makalah yang berjudul “Pangan Gizi
dan Pembangunan”. Tanpa Tuntunan dan kasih sayang serta
petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat terselesaikan.
Untuk itu semoga makalah yang Kami buat ini dapat menjadi dasar
dan acuan agar kita menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat suatu
makalah.
Penyusun
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber
daya manusia. Penentu gizi yang baik terdapat pada jenis pangan
yang baik pula yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Jenis
pangan yang baik harus mempunyai ketahanan pangan dan
keamanan pangan yang baik. Ketahanan pangan (food security) ini
harus mencakup aksesibilitas “ketersediaan” keamanan dan
kesinambungan. Aksesibilitas disini artinya setiap rumah tangga
mampu memenuhi kecukupan pangan keluarga dengan gizi yang
sehat. Ketersediaan pangan adalah rata-rata pangan dalam jumlah
yang memenuhi kebutuhan konsumsi di tingkat wilayah dan rumah
tangga. Sedangkan keamanan pangan (food safety) dititik beratkan
pada kualitas pangan yang memenuhi kebutuhan gizi. Ketahanan
pangan merupakan basis ketahanan ekonomi dan ketahanan
nasional secara berkesinambungan. Namun di Indonesia ketahanan
pangan ini belum bisa terpenuhi secara optimal karena banyak
masyarakat yang terkendala dengan kemiskinan. Kemiskinan ini
yang mengakibatkan timbulnya penyakit gizi seperti busung lapar,
kwashiorkor, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pangan, Gizi dan Pembangunan?
2. Bagaimana Hubungan antara Pangan dan Gizi?
3. Apa yang dimaksud dengan Status Gizi Cukup, Kurang, Lebih?
4. Apa yang di maksud dengan hubungan Gizi Pangan dan
Pembangunan?
5. Bagaimana cara mengetahui Kualitas Pangan yang baik?
6. Apa yang dimaksud Konsep Gizi Seimbang yang Mendukung
Meningkatkan SDM?
7. Bagaimana Hubungan Pangan Gizi dan Pembangunan Manusia
Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Pangan, Gizi dan Pembangunan
2. Mengetahui Hubungan antara Pangan dan Gizi
3. Mengetahui Mengenai Status Gizi Cukup, Kurang, Lebih
4. Mengetahui Tentang Gizi Pangan dan Pembangunan
5. Mengetahui Mengenai Kualitas Pangan
6. Mengetahui tentang Konsep Gizi Seimbang yang Mendukung
Meningkatkan SDM
7. Mengetahui antar Hubungan Pangan Gizi dan Pembangunan
Manusia Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pangan, Gizi dan Pembangunan Pangan
Pangan menurut UUD. No 9 Tahun 1996 Pasal 1 adalah segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan,pengolahan,dan atau pembuatan makanan atau
minuman.
Gizi
Gizi adalah suatu proses yang terjadi pada makhluk hidup, untuk
mengambil dan menggunakan zat yang ada dalam makanan dan
minuman guna mempertahankan hidup, pertumbuhan, berproduksi
dan untuk menghasilkan energi.
Pembangunan
Definisi pembangunan itu sendiri adalah proses atau kumpulan
berbagai kegiatan baik fisik (infrastruktur) maupun nonfisik (sosial)
yang dilakukan oleh berbagai bidang (ipoleksosbudhankam),
dilakukan secara terencana serta bertanggung jawab untuk menuju
ke arah yang lebih baik, biasanya untuk kesejahteraan rakyat.
Kesejahteraan itu sendiri diartikan suatu kondisi terpenuhinya
kebutuhan dengan cukup, baik secara ekonomi atau non ekonomi
seperti kepuasaan.
2.2 Hubungan Pangan dan Gizi
Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal
sebagai zat gizi. Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan
tenaga bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh dan membuat
lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh.
Beberapa diatara zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut
disebut zat gizi esensial, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur
tersebut tidak dapat dibentuk dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam
jumlah diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan yang normal,
jadi zat esensial yang disediakan untuk tubuh yang dihasilkan dalam
pangan, umumnya adalah zat gizi yang tidak dibentuk dalam tubuh
dan harus disediakan dari unsur-unsur pangan diantaranya adalah
asam amino esensial semua zat esensial diperlukan untuk
kesehatan yang baik.
Arti istilah gizi sendiri adalah suatu proses yang terjadi pada
makhluk hidup, untuk mengambil dan menggunakan zat yang ada
dalam makanan dan minuman guna mempertahankan hidup,
pertumbuhan, berproduksi dan untuk menghasilkan energi.
2.3 Status Gizi
Status gizi di bagi menjadi 3 :
2. Gizi kurang
Keadaan tidak sehat (patologis) yang timbul karena tidak cukup
makan dengan demikian konsumsi energi dan protein kurang
selama jangka waktu tertentu di negara berkembang, konsumsi
makanan yang tidak menyertakan pangan cukup energi, biasanya
juga kuarang dalam satu atau lebih zat gizi esensial lainnya. Berat
badan yang menurun adalah tanda utama dari gizi kurang.
3. Gizi Lebih
Keadaan patologis (tidak sehat) yang disebab kebanyakan makan.
Mengkonsumsi energi lebih banyak dari pada yang diperlukan tubuh
untuk jangka waktu yang panjang dikenal sebagai gizi lebih.
Kegemukan (obesitas) merupakan tanda pertama yang bisa dilihat
dari keadaan gizi lebih. Obesitas jika dibiarkan berkelanjutan akan
mengakibatkan berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi,
gangguan kinerja jantung, diabetes mellitus dan lain sebagainya.
Tolok ukur pembangunan bangsa adalah status gizi balita, dalam
hal ini berkaitan dengan status gizi balita sebagai aset/faktor
penentu kualitas sumber daya manusia. Kenapa status gizi balita?
Hal ini berkaitan dengan kondisi balita yang rentan terhadap
penyakit/masalah gizi, serta balita masih mendapatkan pengasuhan
dari orang tua/pengasuh, dimana keduanya sangat mempengaruhi
tumbuh kembang manusia selanjutnya.
2.6 Konsep gizi seimbang yang mendukung meningkatkan
SDM
Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi
kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan
indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya program gizi
yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut.
Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang terkait dalam
meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang. Melalui
sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan
membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan
pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang
baik untuk petugas maupun masyarakat adalah salah satu strategi
dalam mencapai perubahan pola konsumsi makanan yang ada di
masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi
masyarakat yang lebih baik.
Apabila ke dua masalah gizi tersebut dalam jumlah yang besar,
akan menjadi masalah masyarakat dan selanjutnya menjadi
masalah bangsa. Masyarakat yang terdiri dari keluarga yang
menyandang masalah gizi, akan menyandang masalah sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas rendah. Rendahnya kualitas
sumber daya manusia merupakan tantangan berat dalam
menghadapi persaingan bebas di era globalisasi. Untuk mencapai
sasaran global dan perkembangan gizi masyarakat, perlu
meningkatkan daya dangkal dan daya juang pembangunan
kesehatan yang merupakan modal utama pembangunan nasional
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan
secara berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengaruh pangan gizi pangan dan pembangunan beserta
hubungannya sangatlah berpengaruh karena menjadi tolok ukur
berhasilnya suatu Negara mensejahterakan warga masyarakat yang
ada didalamnya.
3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi
seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar dapat
mengetahui tentang Pangan Gizi dan Pembangunan, serta dapat
menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi
penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, Leni, H.2008.Teknologi Pengawetan
Pangan.Bandung:Alfabeta Bandung.
Cakrawati, Dewi dan NH, Mustika. 2012. Bahan Pangan Gizi,dan
Kesehatan. Bandung: Alfabeta
MB, Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Sediaoetama, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. PT. Jakarta: PT. DIAN
RAKYAT
Shewfelt, Robert. 2013. Pengantar Ilmu Pangan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.