Anda di halaman 1dari 6

NCP KOMUNITAS

1. Assesment
1. Antropometri
Melihat prevalensi/proporsi :
- Balita dengan status gizi buruk berdasarkan BB/U = <-3 SD sebanyak 4 orang (1.2%
dari total 310 balita)
- Balita dengan status gizi kurang berdasarkan BB/U = -3 s/d <-2 SD sebanyak 45
orang (14.5% dari total 310 balita)
- Balita dengan status gizi sangat pendek berdasarkan TB/U = <-3 SD sebanyak 28
orang (9% dari total 310 balita)
- Balita dengan status gizi pendek berdasarkan TB/U = -3 s/d <-2 SD sebanyak 86
orang (27% dari total 310 balita)
- Balita dengan status gizi sangat kurus berdasarkan BB/TB = <-3 SD sebanyak 7
orang (2.2% dari total 310 balita)
- Balita dengan status gizi kurus berdasarkan BB/TB = -3 s/d <-2 SD sebanyak 14
orang (4.5% dari total 310 balita)
- Ibu hamil dengan status gizi berdasarkan pita LILA : Kurang energi Kronik ( KEK)
sebanyak 3 orang (3.6% dari total bumil 83 orang)

2. Laboraturium :-
3. Fisik/klinis :-
4. Riwayat Gizi
 Balita
 Pola asuh, pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian makanan
 Cakupan pemberian kapsul vitamin A
 Cakupan balita mendapat dan mengkonsumsi PMT pemulihan
 Kebiasaan makan batita yaitu suka jajanan
 Ketersediaan kapsul vitamin A di posyandu dan puskesmas
 Ibu hamil
 Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT
 Pengetahuan ibu hamil, suami, dan keluarga tentang makanan bergizi
seimbang sebelum dan saat hamil
 Perilaku terkait budaya (pantangan makanan)
5. Riwayat Klien
 Balita
 Cakupan D/S
 Cakupan balita diimunisasi dasar lengkap
 Prevalensi/proporsi keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
 Demografi = batita tinggal bersama ayah, ibu dan kakak batita
 Ibu hamil
 Prevalensi/proporsi ibu hamil yang mendapat TTD
 Prevalensi/proporsi bayi BBLR
 Status sosial ekonomi = keluarga batita berstatus sosial ekonomi menengah
kebawah
a. Sumber air
- Keluarga balita menggunakan air sumur bor untuk memasak, mencuci dan mandi
- Keluarga balita menggunakan air sumur gali tidak tertutup untuk memasak,
mencuci,dan mandi
- Keluarga balita menggunakan air sungai untuk mencuci dan mandi
2. Diagnosa
Problem (P)
 Tingginya prevalensi/proporsi balita gizi kurang berdasarkan status gizi BB/U
dan status gizi balita berdasarkan TB/U pendek diwilayah kerja puskesmas Arut
Utara Tahun 2019.
 Tingginya prevalensi/proporsi ibu hamil dengan status gizi KEK di wilayah kerja
puskesmas Arut Utara Tahun 2019.

Etologi (E)
 Balita
 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang
pemberian makan yang kurang tepat dan tidak menganggap balita kurus dan
sangat kurus sebagai masalah.
 Kebersihan lingkungan dan kebersihan terhadap anak serta
 Kurang optimalnya pola asuh yang berpengaruh terhadap kesehatan
 Kurangnya penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga
 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan keluarga tentang pemenuhan gizi
seimbang untuk batita
 Kondisi social ekonomi dan budaya yang tidak mendukung (adanya pantangan
dalam makanan)
 Ibu hamil
 Kurangnya pengetahuan ibu, suami dan keluraga tentang pemberian makan pada
ibu hamil
 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan keluarga tentang pemenuhan gizi
seimbang untuk ibu hamil
 Kurangnya penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga

Sign and symptom (S)


 Balita
Rendahnya asupan energi pada balita < 70 % AKG
 Ibu hamil
Rendahnya asupan energi pada ibu hamil < 70% AKG
Diagnosa Gizi

 Balita
 Tingginya prevalensi/proporsi balita kurus di wilayah kerja puskesmas Arut Utara
Tahun 2019 (P) berkaitan dengan Kurangnya kesadaran dan pengetahuan
keluarga tentang pemenuhan gizi seimbang untuk batita (E) ditandai dengan
rendahnya asupan energi pada balita <70% AKG (S)
 Ibu hamil
 Tingginya prevalensi/proporsi ibu hamil KEK di wilayah kerja puskesmas Arut
Utara pada Tahun 2019(P) berkaitan dengan Kurangnya kesadaran dan
pengetahuan keluarga tentang pemenuhan gizi seimbang untuk ibu hamil (E)
ditandai dengan rendahnya asupan energi pada ibu hamil <70% AKG.
3. Intervensi
a) Tujuan intervensi
 Balita
Menurunkan prevalensi/proporsi balita kurus dari 14.5% tahun 2019 menjadi
10% pada Tahun 2020
 Ibu hamil
Menurunkan prevalensi/proporsi ibu hamil KEK dari 3.6% tahun 2019
menjadi 0% pada tahun 2020

b) Pemberian Makan
 Balita
- PMT pemulihan pada balita kurus
- Pemberian kapsul vitamin A
 Ibu hamil
- Pemberian PMT pemulihan kepada ibu hamil KEK
- Pemberian TTD sesuai dosis jika ibu hamil mengalami anemia gizi besi
- Pendidikan gizi
c) Edukasi Gizi
 balita
contoh menu isi piring di posyandu
 ibu hamil
pemberian informasi tentang gizi di kelas ibu hamil

d) koordinasi asuhan gizi


o Merujuk kasus balita kurus berdasarkan hasil konfirmasi ke
puskesmas/Fasyankes lainnya.
o merujuk ibu hamil KEK ke fasilitas pelayanan kesehatan bdan berkoordinasi
dengan bidan penangggung jawab wilayah untuk pemantauan status gizi ibu
hamil KEK

Lintas program
o dokter puskesmas memastikan balita sakit mendapatkan pengobatan yang
optimal
o bidan memasikan ibu hamil sakit mendapat pengobatan yang optimal

Lintas Sektor

o Meningkatkan ketersediaan pangan melalui upaya pemanfaatan pekarangan


bekerjasama dengan penyuluh pertanian setempat
o Menjaga kebersihan perumahan dan sanitasi lingkungan bekerjasama dengan
pimpinan desa.
4. Monitoring Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala unruk memantau :
 balita
o Jumlah/proporsi balita gizi kurang setelah intervensi
o Memastikan ketersediaan PMT dan Kapsul vitamin A
o Cakupan balita gizi kurang mendapat PMT
 Ibu hamil
o Jumlah/proporsi ibu hamil KEK setelah intervensi
o Cakupan ibu hamil KEK yang mendapat PMT

Anda mungkin juga menyukai